Di ujung jalan, Inu selalu menunggu Ita seperti biasa

dokumen-dokumen yang mirip
Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Bab 1. Awal Perjuangan

Pertama Kali Aku Mengenalnya

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Belajar Memahami Drama

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Arif Rahman

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

Alergi Gelembung. Girl and the Magic Tree 1

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

Atau ada juga yang hanya di dalam kota. Ada yang ke Dufan, Water Boom, atau ke Puncak. kata Anti lagi.

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

Pengalamanku dalam Angkot

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

TUGAS UJIAN PERANCANGAN FILM KARTUN NASKAH FILM. Disusun Oleh :

Negeri Peri Di Tengah Hutan


DESSA FITRI MASINTA DEWI

semoga hujan turun tepat waktu

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

TILL DEATH DO US PART

dengan penuh hormat. rumah. mata.

Naskah Film Pendek. Sahabat Karib

Pahat Hati Andi Tenri Ayumayasari

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

Hy sobat, sebelumnya aku belum memperkenalkan diri, aku kekey lebih. tepatnya Keyla Syakira. Sebenarnya aku bisa dibilang siswi yang lumayan aktif

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Di Pantai Pasir Putih

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

It s a long story Part I

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Cermin. Luklukul Maknun

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03

Si Fero yang Tinggi Hati

Pernah Jatuh Cinta?! Pasti Jawabannya Pernah dong?! Tapi kalau jatuh CINTA-nya sama IDOLA, gimana ya?!.

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

Bab 1. Kehilangan mimpi

Ternyata itu Korupsi

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

PESAN UNTUK SANG ANAK AGUS BUDI SANTOSO

Karya Nurul Alma Febriyanti

Seru sekali lomba lari itu! Siapa yang lebih dulu tiba di lapangan, dialah yang menjadi pemenang...

Hey, sedang apa kamu di situ teriak Very yang mengetahui ada orang didaerah kekuasaannya.

Sang Pangeran. Kinanti 1

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

kegiatan sehari hari pelajaran 2

2 Our Precious School

Kisah Dua Tukang Sol Kamis, 07 Juli :23. Kisah Dua Tukang Sol

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

Pagi ini adalah hari yang spesial untukku karena ini

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

MEMOAR 1. Aku Anak Nelayan

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Kisah Tanpa Cerita. Yura K. Shaira. novel. Penerbit PT Elex Media Komputindo

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION. Indonesian Beginners. (Section I Listening) Transcript

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI

ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api.

Kegiatan Sehari-hari

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

SEMACAM PENGANTAR. I Love Medan. ~ Irda Handayani ~

Tiga Belas Ribu Empat Ratus Lima Puluh Rupiah

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Satu hal lagi, mereka tahu apa yang terjadi pada keluarga pemilik rumah ini.

SERI BACAAN ORANG TUA

.satu. yang selalu mengirim surat

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Lingkungan Sehat, Nyaman Dilihat, Gairah Meningkat!

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

Sudah, kalian jangan bertengkar. Zaky mencoba melerai. Eh Bagaimana kalau kita membuka jasa konsultasi. Sahut Riski.

Anjing dan Bayangannya. Pemerah Susu dan Embernya

Kau Tetap Indonesiaku

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Transkripsi:

Konayuki Prolog Di ujung jalan, Inu selalu menunggu Ita seperti biasa setiap pukul 17.30 sore. Sambil berjalan menuju ke sebuah pohon besar mereka kerap bergurau bersama. Ya, pohon itu dijuluki pohon senja oleh Ita dan Inu, karena bagi mereka saat duduk di batang pohon itu dapat melihat dengan jelas ketika matahari akan turun. Tadi aku tanya sama Ibu tentang Puskesmas di desa kita. Jadi kamu nanti bisa minum obat untuk menyembuhkan penyakit kamu, Ta? Nah, kalau kamu sudah sembuh, aku pasti ajak kamu keliling dunia untuk menikmati berbagai macam makanan yang enak-enak, hahaha, ucap Inu senang mendengar temannya bisa melanjutkan pengobatannya. Inuuu... bukan itu maksudku! Dasar kamu ini, yang dipikirin makanan aja!!! seru Ita sambil mengejar Inu yang berlari di tepian sawah. Seperti yang diimpi-impikan Inu, ia ingin sekali menjadi koki masak yang terkenal agar bisa keliling dunia dan bisa mencicipi segala macam makanan yang ada di pelosok dunia. Kamu tahu Nu kenapa aku sangat cinta pada desa ini? teriak Ita sambil berlari. Aku tahu, pasti karena kamu punya sahabat seganteng aku ini, kan? Kata ibuku, artis Joshua, penyanyi Diobok-Obok itu kalah sama kegantenganku ini, kan? jawab Inu sambil 1

Make a Wish tersenyum bangga. Hahaha... ada-ada saja kamu, Nu. Bukan itu tahu! Aku cinta dengan keindahan desa kita, apalagi udaranya sangat sejuk dan pastinya warga di desa ini sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri. Bukan karena kamu yang lebih ganteng dari Joshua itu! Aku akui kalau kamu memang lebih ganteng dari artis yang kurus itu, siapa Nu nama artis yang terkenal karena kelucuannya? Ming Ming, o iya Aaa. Braaakkk. Ita pun terpeleset, karena tidak memerhatikan jalannya. Ming. Ya ampun Ita, kamu sih jalan sambil ngatain aku, ledek Inu sambil tertawa kecil. Ahh, kamu malah tertawa, ayo cepat gemblok aku, aku nggak kuat jalan nih, kata Ita dengan suara agak ketus. Iya ya yaaa..., sahut Inu sambil meng-gemblok Ita. Mereka tetap bersenda gurau, walau kaki Ita terkilir. Kamu duduk di sini ya, Ta, aku mau naik pohon, kata Inu. Ita memang tidak pernah bisa memanjat pohon, walaupun kakinya tidak terkilir. Ita memang agak penakut, ia takut terjatuh. Bagi Ita, walaupun kata Inu melihat matahari terbenam lebih indah di atas pohon. Tetapi Ita yang hanya duduk bersandar di batang pohon merasa ia sudah bisa melihat indahnya senja. Dan, seperti biasa bila hari menjelang senja keduanya selalu menyebutkan harapan-harapan mereka. Seperti hari ini, dengar saja apa yang disampaikan Ita dan Inu ketika hari menjelang senja. Tuhan, izinkan Inu nyobain makanan-makanan enak yang ada di dunia, teriak Inu dengan penuh harapan, diselingi oleh teriakan harapan Ita. Dan berilah aku selalu kebahagiaaannn, teriak Ita. 2

Konayuki Tanpa mereka sadari, ada mobil melaju di seberang jalan. Seorang anak laki-laki memerhatikan keceriaan Ita dan Inu yang tertawa riang di bawah pohon besar yang sangat rindang. Nama anak tersebut adalah Indra. Ayah yakin kita akan tinggal di desa terpencil seperti ini? tanya Indra pada ayahnya sambil melihat banyaknya obor yang dipasang di sepanjang jalan desa itu. Ayah kan sudah bilang sama kamu, kita itu akan tinggal di desa yang terpencil dan kemarin kamu semangat sekali kelihatannya. Tapi kenapa sekarang justru jadi tidak suka? jawab ayahnya sambil mengangkut beberapa koper dari bagasi mobil. Aku tahu, tapi tapi aku pikir tidak sangat terpencil seperti ini, pasti tidak ada toko yang menjual mainan kan, Yah? Dan ini jauh dari bayanganku. Tidak ada banyak anak yang seumuran denganku Yah, pohon-pohon yang besar saja tidak ada di sini, hanya ada di ujung sana waktu kita memasuki desa. Masa aku harus jalan berkilo-kilo hanya untuk memanjat sebuah pohon yang besar dan rindang? Nanti betisku seperti Tante Mary yang besarnya melebihi talas!! kata Indra mengutarakan kekesalan hatinya berlebihan. Dengan maksud agar ia bisa kembali ke rumahnya di kota. 3

Make a Wish 1 Inu dan Ita Kedua anak itu berjalan ke sekolah tanpa menggunakan alas sepatu. Kaki mereka hanya dialasi oleh kantong plastik yang diikat di kaki agar kakinya tidak basah. Pagi menjelang subuh dari kejauhan terdengar suara seorang anak lelaki mengucapkan salam. Assalamualaikum. Ita Ita! teriak seorang anak laki-laki berumur 9 tahun bernama Inu, yang mempunyai badan gemuk dan berpostur tubuh pendek. Ia memanggilmanggil nama Ita, teman sekaligus sahabatnya untuk berangkat bersama ke sekolah. Sementara Ita yang memiliki paras cantik dan berkulit kuning langsat dengan rambut hitam panjang dikepang dua, menyahut dari dalam rumahnya. Iya Nu, tunggu sebentar aku lagi pakai seragam, teriak Ita. Sambil menunggu Ita memakai seragam, Inu membuka tas dan memeriksa buku-buku pelajaran pada hari Senin ini. 4

Konayuki Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, hmmm apa lagi ya? Perasaanku ada yang kurang, deh? desis Inu dengan wajah bingung seraya mengacak-acak seluruh isi tas. Inu merasa ada yang lupa dibawa. Sesekali ia mondarmandir tidak keruan di depan teras rumah Ita. Ketika Inu sedang mondar-mandir tidak keruan seperti angkot yang sedang mencari penumpang, tiba-tiba ibunya Ita yang bernama lengkap Euis Wiranati membuka pintu rumahnya yang sudah lapuk dimakan waktu. Eh, ada Nak Inu. Lagi ngapain, kok, kamu mondar-mandir begitu sih? tanya Ibu Euis kepada Inu. Eh, Ibu. Begini Bu, aku sedang kebingungan sewaktu aku sedang membuka tas tiba-tiba aku teringat sepertinya ada yang kurang dan lupa dibawa, jawab Inu tersenyum malu. Ya sudah, coba kamu pikir-pikir lagi. Oh iya, sembari kamu lagi mikir, kamu sudah sarapan belum? Setelah Ibu Euis berbicara seperti itu, Inu langsung teringat sesuatu yang membuatnya kebingungan. Oh iya, Inu lupa bawa bekal makan siang, karena tadi Inu buru-buru sebelum menuju ke rumah Ita. Belum, jawab Inu spontan. Padahal, Inu sudah sarapan di rumahnya dengan porsi nasi melebihi semua porsi makan orang-orang yang ada di rumahnya. Itulah Inu, ia mempunyai hobi makan. Apa pun ia lakukan agar mendapatkan makanan. Di keluarganya, Inu adalah anak yang mempunyai postur paling besar. Kalau dibandingkan dengan petinju, Inu sudah melewati kelas bulu. Ayahnya, Sarip Surapraja mempunyai badan lebih kurus dibandingkan Inu. Sedangkan berat ibunya tak jauh dari ayahnya, hanya saja berat badan ibunya lebih berat sedikit, karena ditambah berat pikulan nasi uduk dan gorengan yang ia jual setiap pagi. 5

Make a Wish Kalau begitu kamu sarapan saja dulu di sini, biar nanti sekolahnya bisa lancar berpikir. Sini masuk, sarapan di rumah Ita dulu. Tanpa rasa malu dan ragu, Inu bergegas menuju meja makan yang sudah dihuni oleh sebakul nasi, tiga ekor ikan bandeng yang sudah di-presto, lima potong tempe bacem, dan tidak lupa sambal terasi yang diletakkan di atas cobek. Tampaknya sambal tersebut terlihat pedas. Setelah Inu melihat pemandangan di meja makan, Inu tak bisa lagi menahan nafsu besarnya itu. Inu memang sudah tahu, masakan ibunya Ita terkenal enak. Pertama kali Inu merasakan masakan ibunya Ita, ketika Inu makan di acara pernikahan tetangganya di kampung. Tak heran kalau Ibu Euis sering dipanggil untuk memasak di acaraacara penting di kampungnya. Seperti hajatan, kawinan, dan lain-lain. Lumayan untuk mengganjal perutku nanti siang dan sekalian untuk menggantikan bekal yang lupa aku bawa, pikir Inu gembira. Setelah selesai sarapan, perut Inu semakin membesar. Ia berjalan perlahan menuju teras rumah depan rumah Ita. Ketika Inu sedang menyenderkan tubuhnya di teras, Ita dengan wajah cantik datang menghampiri Inu, Gimana Nu, kamu sudah kenyang belum? Sudah, sip. Aku sudah kenyang, tapi kayaknya aku jadi males jalan deh gara-gara kekenyangan nih, kata Inu sambil memegang perutnya yang makin membesar. Dasar kamu, Nu. Mangkanya kalau sudah makan, jangan makan lagi. Jadi begini, deh. Ya udah ayo kita berangkat sekolah nanti kesiangan sudah jam enam lewat lima nih, ajak Ita bergegas berjalan menuju ke halaman rumahnya diikuti oleh Inu. 6

Konayuki Tanpa disadari Inu, rupanya Ita sudah tahu kalau Inu sudah sarapan di rumahnya. Inu bingung, Ita tahu dari siapa kalau ia sudah makan tadi di rumah? Ibu, kita berdua jalan sekolah dulu ya, assalamualaikum! seru Ita ke arah ibunya. Ita berjalan dengan penuh semangatnya, tetapi Inu yang masih kekenyangan agak lambat berjalan di belakang Ita, sehingga Inu berjalan agak lama. Ayo, Nu, cepetan jalannya, teriak Ita. Kedua anak itu berjalan ke sekolah tanpa menggunakan alas sepatu. Kaki mereka hanya dialasi oleh kantong plastik yang diikat di kaki agar kakinya tidak basah, karena musim pada saat ini adalah musim hujan. Sementara sepatu mereka kedua talinya diikat, lalu dililitkan di lehernya dan membiarkannya menggelantung di leher mereka. Perjalanan menuju Sekolah Dasar Pondok Teladan di Desa Cimendung sungguh menakjubkan. Cimendung merupakan sebuah desa yang terletak di selatan Jawa Barat. Pemandangan yang tidak mungkin ditemui di Jakarta yang terkenal dengan polusinya. Ketika mereka melewati sawah, perjalanan mereka diiringi oleh derasnya suara gemericik air sungai, suara jangkrik, suara katak yang tak kalah kerasnya meramaikan suasana persawahan itu. Di tengah-tengah sawah terlihat ayah Inu sedang mengusir para hama yang menyerang sawah garapannya itu. Ayah, Inu berangkat sekolah dulu ya! teriak Inu dengan kencang dari tepi sawah itu. Lalu ayah Inu hanya mengangguk dan mengangkat tangannya sebagai tanda untuk mengucapkan hati-hati di jalan. Langkah mereka pun tidak gontai, walaupun harus melewati persawahan yang becek dan licin. Setelah melewati persawahan, mereka berdua melewati sungai yang bersih. Sungguh perjalanan yang panjang. 7

Make a Wish Perjalanan menuju sekolah saja menghabiskan waktu 30 menit. Jadi, mereka harus berjalan pagi-pagi. Ketika melewati dan menginjak bebatuan besar yang ada di sungai, Inu merasa perutnya sakit dan rasanya ingin buang air besar. Ta, perutku sakit nih. Aku mau buang air, tunggu aku sebentar ya? kata Inu memohon kepada Ita agar menunggunya. Ah, dasar kamu beser mulu! Ya sudah cepat, jangan lama-lama nanti kita terlambat. Hari ini kan ada upacara, sahut Ita dan mengabulkan permohonan Inu. Inu mencari batu yang besar untuk ia singgahi. Setelah beberapa menit Ita menanti akhirnya Inu selesai juga, Tunggu sebentar Ta, aku pake celana dulu, seru Inu merapikan pakaiannya sambil ia celupkan kedua tangannya ke sungai. Lalu dibasahi rambut Inu agar tetap kelimis dan rapi. Nu, cepetan! Kita bakal telat nih, kata Ita sedikit kesal. Inu dengan tergesa-gesa berjalan mengikuti langkah seribu Ita untuk bersama-sama melanjutkan perjalanan. Karena tubuhnya yang gemuk membuat Inu sulit berlari, untuk berjalan pun ia hanya mampu kurang dari seribu langkah, tidak seperti Ita yang tertubuh langsing. Ketika kurang dari 100 meter lagi menuju sekolah, dari kejauhan terdengar suara bel sekolah berdering. Inu dan Ita panik, mereka langsung memakai sepatu berwarna dasar hitam tersebut. Mereka berdua berlari dengan tergesa-gesa menuju gerbang sekolah bersama anak-anak yang terlambat lainnya. Huh huh! Ta, tunggu aku dong, jerit Inu kewalahan mengikuti langkah kaki Ita yang berjalan lebih cepat dari Inu. Lagi-lagi Inu tertinggal di belakang. Kalau urusan lari, Inu memang bukan jagonya. Tetapi, kalau urusan makan, baru Inu jagonya. Makanan yang dianggap tidak enak bagi orang lain, oleh Inu ia anggap enak. Itulah Inu, kalau tidak seperti itu, 8

Konayuki bukan Inu namanya. Dengan langkah lelah dan keringat mengalir dari dahi Inu dan Ita, akhirnya mereka sampai juga di depan gerbang sekolah. Tetapi karena bel sudah berdering, pintu gerbang sekolah sudah ditutup oleh penjaga sekolah bernama Pak Asep. Pak Asep, tolong bukain gerbang dong. Nanti kalau kita ketahuan telat sama Nenek Lampir (panggilan untuk kepala sekolah), kita bisa dihukum berdiri di lapangan! teriak anakanak sebaya Inu dan Ita yang sama-sama datang terlambat. Dengan penuh pengertian, akhirnya Pak Asep membukakan pintu untuk mereka dan teman-temannya yang telat. Pak Asep orangnya memang baik, tak heran muridmurid di sekolah sangat suka padanya. Ketika Pak Asep sedang membuka pintu gerbang, tiba-tiba datanglah sosok yang paling ditakuti di sekolah yaitu sang nenek lampir atau Ibu Sri. Dengan dandanan yang menor dan mulutnya yang cerewet itu berbicara keras di belakang tubuh Pak Asep. Hei, Pak Asep tahan anak-anak itu! Dengan gagah dan tatapannya yang tajam berbicara layaknya sang nenek lampir. Inu, Ita, serta teman-temannya yang lain hanya tertunduk diam dan takut memandang Ibu Sri. Setelah menahan beberapa anak-anak yang terlambat datang, upacara hari Senin itu pun dimulai. Karena datang terlambat, Inu, Ita, berserta teman-temannya yang lain harus berdiri di depan lapangan. Mereka mau tak mau menantikan hukuman yang bakal diberikan oleh si nenek lampir yang terkenal galak dan cerewet itu. 9

Make a Wish 2 Kedatangan Indra ke Desa Tanpa mereka sadari, ada mobil melaju di seberang jalan. Seorang anak laki-laki memerhatikan keceriaan Ita dan Inu yang tertawa riang di bawah pohon besar yang sangat rindang. Nama anak tersebut adalah Indra. Bu, kemarin aku dan Inu dengar dari Pak Kades mulai besok desa kita sudah ada dokter lagi ya di Puskesmas? tanya Ita. Oh itu? Iya benar. Kamu mulai besok bisa memeriksakan jantungmu lagi, jawab Ibu sambil tersenyum. Ya, sudah lama penyakit keturunan yang dialami Ita itu tidak diperiksakan ke dokter. Jauhnya rumah sakit dari Desa Cimendung ke kota, dan Puskesmas yang tidak lengkap, baik obat-obatnya maupun dokternya adalah alasan mengapa Ita sangat jarang memeriksakan kondisi tubuhnya. Bagi Ita, penyakit itu seharusnya tidak bersarang di tubuhnya. Karena itu penyakit orang kaya raya yang pengobatannya sangat mahal, mungkin itu juga yang membuat Ita tidak mengharuskan dirinya untuk berobat. 10