Efektivitas Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropa curcas L.) dalam Menghambat Perkembangan Nematoda Puru Akar Meloidogyne spp. pada Tanaman Tomat



dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

ABSTRAK. : Capsicum annuum L, Chromoloena odorata L, Lantana camara L. Meloidoyne spp dan Piper betle L.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan akan dilaksanakan di Laboratorium Nematologi dan Rumah Kaca Jurusan Hama

Uji Efektifitas Ekstrak Daun dari Beberapa Jenis Tanaman untuk Mengendalikan Nematoda Puru Akar Meloidogyne Spp. pada Tanaman Cabai (Capsicum Annum L)

BABHI BAHAN DAN METODE

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

PENGARUH TEPUNG DAUN CENGKEH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi pada lahan basah dan lahan kering. Hasil produksi tomat di Indonesia dari tahun

TOKSISITAS FRAKSI EKSTRAK METANOL BIJI Barringtonia asiatica L. (KURZ.) (LECYTHIDACEAE) TERHADAP LARVA Spodoptera litura F. (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE)

PENGENDALIAN BIOLOGI NEMATODA PURU AKAR ( Meloidogyne spp. ) PADA TANAMAN TOMAT ( Lycopersicum esculentum Mill ) SKRIPSI. Oleh

Pengaruh Perlakuan Bubuk Biji Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Serangan Nematoda Meloidogyne spp. pada Tanaman Tomat

PENGARUH EKSTRAK-METANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn.) TERHADAP DAYA TETAS TELUR, MORTALITAS DAN PERKEMBANGAN LARVA Aedes aegypti Linn.

E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 6, No. 1, Januari 2017

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

BAHAN ANTI NYAMUK (Mosquito repellent) dari AKAR TUBA (Derris elliptica (Roxb.) Benth)

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Kasa Sentral Pengembangan

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Efektivitas Dosis Serbuk Daun Kenikir terhadap Pengendalian Nematoda Sista Kuning pada Tanaman Tomat

PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK KANDANG UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT PURU AKAR YANG DISEBABKAN OLEH NEMATODA Meloidogyne spp. PADA TANAMAN KEDELAI

UJI KETAHANAN BEBERAPA NOMER KENTANG (Solanum tuberosum Linn.) TERHADAP SERANGAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis Woll.

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PARE ( Momordica charantia ) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP AEDES AEGYPTI

PENGARUH MINYAK BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) TERHADAP NEMATODA PURU AKAR (Meloidogyne spp.)

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai (Capsicum annum L.) merupakan tanaman semusim yang

I. PENDAHULUAN. menyerang unggas, termasuk ayam (Suripta, 2011). Penyakit ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. dunia setelah padi, gandum, dan jagung (Wattimena, 2000 dalam Suwarno, 2008).

PRAKATA. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan. hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan

PENDAHULUAN. Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman yang

POTENSI DAUN SERAI UNTUK MENGENDALIKAN HAMA Callosobruchus analis F. PADA KEDELAI DALAM SIMPANAN

Pengaruh Pupuk Kalium Pada Ketahanan Kacang tanah 446 (Nurhayati) PENGARUH PUPUK KALIUM PADA KETAHANAN KACANG TANAH TERHADAP BERCAK DAUN CERCOSPORA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor.

I. PENDAHULUAN. lebih dari setengah penduduk menggantungkan hidupnya pada beras yang

BAB I PENDAHULUAN. menyerang produk biji-bijian salah satunya adalah ulat biji Tenebrio molitor.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Pembimbing I : Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc. Pembimbing II: Cherry Azharia, dr., M.Kes.

ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BIJI NIMBA (Azadirachta indica A. Juss) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP NYAMUK AEDES AEGYPTI

TATA CARA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat: Penelitian dilakukan di Green House Kebun Biologi, Fakultas. 2. Waktu: Bulan Desember Februari 2017.

III. BAHAN DAN METODE A.

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan adalah produk alam hayati (Sastrodiharjo et al.,

ABSTRAK. EFEKTIVITAS LARVISIDA EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP Aedes sp.

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

PEMBERIAN KOMPOS PADA TANAH BEKAS TAMBANG DENGAN INDIKATOR TANAMAN SAWI (Brassica chinensis L)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Vol 3 No 1. Januari Maret 2014 ISSN :

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

ABSTRAK. Kata kunci : Dermatitis, ekstrak daun mimba, antifungal, Microsporum gypseum

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

BAB I PENDAHULUAN. menyerang hewan jenis unggas. Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang

AGROVIGOR VOLUME 6 NO. 1 MARET 2013 ISSN PENGARUH PANJANG ENTRES TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BUAH JARAK PAGAR HASIL PENYAMBUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di Green House Kebun Biologi

EFEKTIFITAS METABOLIT Trichoderma spp. UNTUK MENGENDALIKAN Ganoderma spp. SECARA In Vitro SKRIPSI OLEH : NI MAL HAMDI BM AGROEKOTEKNOLOGI

PEMANFAATAN LIMBAH RUMPUT LAUT (Sargassum polycystum) SEBAGAI BAHAN PUPUK CAIR UNTUK SAWI ( Brassica juncea L. ) ORGANIK PADA TANAH ULTISOL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

UJI BEBERAPA KONSENTRASI EKSTRAK BIJI PINANG

BAB I PENDAHULUAN. faktor struktur tanah, pencemaran, keadaan udara, cuaca dan iklim, kesalahan cara

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

VI. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP

UJI EFEKTIVITAS PESTISIDA NABATI BINTARO (Cerbera manghas) TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura) PADA TANAMAN KEDELAI

Pengumpulan data dilakukan melalui tahap pengamatan dan pengukuran. dengan variabel yang diamati yaitu tinggi, jumlah daun dan berat kering gulma

Pengendalian Laju Korosi pada Baja API 5L Grade B N Menggunakan Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb)

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN KETEPENG DAN ABU SABUT KELAPA UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)

EFEKTIVITAS EKSTRAK BAWANG PUTIH UNTUK PENGENDALIAN HAMA KROP KUBIS (Crocidolomia pavonana)

BAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus

Concentrations Test Of Tuba Root Powder (Derris elliptica Benth) Against Aphis glycines Matsumura (Homoptera: Aphididae) Mortality on Soybean Plants

HASIL DAN PEMBAHASAN. (Ocimum sanctum) untuk pengendalian akar gada (plasmodiophora brassicae)

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sirih hijau (Piper betle L.) sebagai pengendali hama Plutella xylostella tanaman

PENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK DAUN JARAK (Jatropha curcas L.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA in vitro

ABSTRAK EFEK LARVISIDA EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP LARVA NYAMUK Culex sp.

TINJAUAN PUSTAKA. Nematoda Entomopatogen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Serbuk halus daun tumbuhan jeringau sebanyak 400 g diekstraksi dengan

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN PAITAN (Thitonia diversifolia)

E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 4, No. 3, Juli 2015

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

IDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA EKSTRAK DAUN KAYU MANIS DAN UJI EFEKTIVITAS TERHADAP BEBERAPA JENIS JAMUR FUSARIUM SECARA IN VITRO

DAN PEMBERIAN ARANG BATOK KELAPA SEBAGAI PENGENDALIAN HAYATI PENYAKIT LANAS

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

UJI AKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK DAUN KELADI BIRAH (Alocasia indica Schott) TERHADAP LARVA NYAMUK Culex sp. ABSTRAK

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN CEPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP. MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti L. SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN KERTAS UNTUK PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN KEDELAI DENGAN SISTEM TANPA OLAH TANAH

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

PEMANFAATAN DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb) UNTUK MEMBUNUH LARVA Aedes aegypti ABSTRAK

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

Transkripsi:

Efektivitas Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropa curcas L.) dalam Menghambat Perkembangan Nematoda Puru Akar Meloidogyne spp. pada Tanaman Tomat Effectiveness of Jatropha curcas Leaf Extract L to Inhibits the Development of Meloidogyne spp. Nematode on Tomato Roots. NEZRIYETTI 1 dan Trias NOVITA 1 1 ) Fakultas Pertanian Universitas Jambi e-mail : vita_dinni@yahoo.com ABSTRACT. Synthetic chemical based nematicide is a common technique to control nematodes ulcer roots, either as a fumigant or systemic nematicide. However, this synthetic nematicide causes many side effects such as killing soil fauna and releasing organic compounds including N that ultimately decreasing soil fertility. An alternative technique that can be done to reduce these negative impacts is the use of organic nematicide which also relatively cheap, widely available, and safe for humans and the environment. This study aims to determine the effectiveness of Jatropha leaf extract to inhibit the development of Meloidogyne spp. nematodes in tomato roots. The study was conducted using Completely Randomized Design with six treatments consisting of (i) without Jatropha leaf extract (control), (ii) Jatropa leaf extract 20%, (iii) Jatropa leaf extract 30%, (iv ) Jatropa leaf ext ract 40%, (v) Jatropa leaf extract 50%, and (vi) the Jatropa leaf extract 60%. Each treatment was repeated 4 times. Each experimental unit contained two plants, so the total number of plants was 48 plants. Jatropa leaf extract is effective to inhibits the development of Meloidogyne spp. nematodes in the tomato roots for a small ulcer (83.32%) with the extract concentration of 50%. The effectiveness for controlling big ulcer is 60.18% and for blend ulcer is 100% both at concentration of 40%. Keywords: Jatropa, nematicide, nematode, root ulcer ABSTRAK. Penggunaan nematisida berbahan kimia sintetik merupakan salah satu cara yang sering dilakukan untuk mengendalikan nematoda puru akar, baik sebagai fumigan maupun nematisida sistemik. Tetapi nematisida sintetik ini menimbulkan banyak efek samping seperti membunuh fauna tanah dan membebaskan senyawa organik, termasuk N sehingga menurunkan kesuburan tanah. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif tersebut adalah dengan menggunakan nematisida nabati yang relatif lebih murah, mudah didapat, aman bagi manusia dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun jarak pagar dalam menghambat perkembangan nematoda puru akar oleh Meloidogyne spp. pada tanaman tomat. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan yang terdiri dari (i) tanpa ekstrak daun jarak (kontrol tanaman sakit); (ii) konsentrasi 20% ekstrak daun jarak; (iii) konsentrasi 30% ekstrak daun jarak; (iv) konsentrasi 40% ekstrak daun jarak; (v) konsentrasi 50% ekstrak daun jarak; dan (vi) konsentrasi 60% ekstrak daun jarak. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Setiap unit percobaan terdapat 2 tanaman, sehingga jumlah tanaman keseluruhan sebanyak 48 tanaman. Efektifitas ekstrak daun jarak pagar dalam menghambat perkembangan nematoda puru akar oleh meloidogyne spp. pada tanaman tomat untuk puru kecil sebesar 83,32% dengan konsentrasi ekstrak 50%, untuk puru besar sebesar 60,18% dan untuk puru menyatu sebesar 100% keduanya pada konsentrasi 40%. Kata kunci : jarak pagar, nematisida, nematoda, dan puru 35

Nezriyetti & Novita, Efektifitas ekstrak. PENDAHULUAN Nematoda Meloidogyne spp. merupakan salah satu penyebab penyakit penting pada tanaman tomat yaitu penyakit puru akar. Penurunan rata-rata hasil tomat akibat serangan nematoda Meloidogyne spp. di empat puluh dua negara tropis termasuk Indonesia sebesar 29%. Produksi akan berkurang sampai 50% atau lebih akibat serangan nematoda ini (Pracaya, 1998). Kehilangan hasil yang tinggi oleh Meloidogyne spp. adalah karena nematoda ini dapat berkembang biak dengan cepat. Menurut Sudarmo (1991), nematoda Meloidogyne spp. dikenal sebagai parasit akar berbagai jenis tanaman terutama di daerah tropik dan subtropik. Ratna, daun jarak pagar, tanaman tomat yang terserang nematoda puru akar, tanah, pasir, pupuk kandang, pupuk Urea, TSP, KCl, metanol, heksan, dan akuades. Sedangkan alat alat yang digunakan adalah rotary evaporator dan mikroskop stereobinokuler. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan yang terdiri dari : j0 = tanpa ekstrak daun jarak (kontrol tanaman sakit) j1 = konsentrasi 20% ekstrak daun jarak j2 = konsentrasi 30% ekstrak daun jarak j3 = konsentrasi 40% ekstrak daun jarak j4 = konsentrasi 50% ekstrak daun jarak j5 = konsentrasi 60% ekstrak daun jarak Upaya pengendalian nematoda Meloidogyne spp. sebagai penyebab puru akar telah banyak dilakukan, antara lain dengan sanitasi, pergiliran tanaman, pengaturan cara bercocok tanam, penggunaan varietas tahan, dan aplikasi nematisida (Dropkin, 1996). Penggunaan nematisida berbahan kimia sintetik merupakan cara yang sering dilakukan untuk mengendalikan nematoda puru akar, baik sebagai fumigan maupun nematisida sistemik. Lebih lanjut menurut Dropkin (1991), nematisida ini menimbulkan banyak efek samping seperti membunuh fauna tanah dan membebaskan senyawa organik, termasuk N sehingga menurunkan kesuburan tanah. Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif tersebut adalah dengan menggunakan nematisida lain yang lebih murah, mudah didapat, aman bagi manusia dan lingkungan yaitu dengan menggunakan pestisida nabati dari tumbuhan yang menghasilkan zat nematisida. Menurut Nuralamsyah (2005), tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) mengandung bahan aktif flavonoid dan tanin yang dapat digunakan sebagai nematisida. Kataren (1986) menyatakan bahwa jarak pagar mengandung racun yang cukup kuat berupa alkaloid. Daun dan batang jarak pagar juga mengandung polifenol (Suharmiati dan Handayani, 2005). Berdasarkan hal di atas maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun jarak pagar dalam menghambat perkembangan nematoda puru akar Meloidogyne spp. pada tanaman tomat. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Rumah Kasa Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat varietas 36 Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Setiap unit percobaan terdapat 2 tanaman sehingga jumlah tanaman keseluruhan sebanyak 48 tanaman. Pembuatan Ekstrak Daun Jarak Pagar Daun Jarak Pagar Dihaluskan Maserasi dengan methanol 3 x 24 jam Penyaringan Evaporasi Partisi dengan heksan Larutan Stok Persiapan Media Tanam. Media tanam yang digunakan adalah tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Sebelum digunakan, tanah dibersihkan dari kotoran kemudian diayak, selanjutnya tanah, pasir dan pupuk kandang disterilkan dengan menggunakan metode Tyndallisasi. Media steril dimasukkan ke dalam polybag. Persiapan Sumber Inokulum dan Inokulasi Nematoda pada Media Tanam. Sumber inokulum adalah berupa akar tanaman tomat yang diambil dari

akar tomat yang terserang nematoda puru akar di lapangan. Selanjutnya akar-akar tanaman tomat dicuci sampai bersih dari partikel-partikel tanah yang masih menempel. Akar-akar yang membentuk puru diambil sebagai sumber inokulum. Inokulasi nematoda dilakukan dengan cara mencampur nematoda yang terdapat pada akar ke dalam media tanam. Inokulasi nematoda dilakukan satu hari sebelum bibit tomat ditanam. Penanaman dan Pemeliharaan. Penanaman dilakukan setelah bibit tomat berumur tiga minggu. Bibit ditanam ke media tanam yang telah diinokulasikan nematoda. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman dan pemupukan. Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Pemupukan dilakukan pada awal tanam dengan dosis Urea 0,5 g, TSP sebanyak 0,43 g dan KCl sebanyak 0,3 g per polybag. Aplikasi Ekstrak Daun Jarak Pagar. Aplikasi ekstrak daun jarak pagar diberikan sesuai perlakuan sebanyak 200 ml per polybag untuk tiga kali aplikasi dengan cara disiramkan di sekitar akar. Aplikasi dilakukan sore hari pada saat lima hari sebelum tanam, pada saat tanam dan pada saat lima hari setelah tanam. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan terhadap gejala serangan nematoda Meloidogyne spp. di atas permukaan tanah adalah tanaman tomat yang terserang nematoda Meloidogyne spp. pertumbuhannya terhambat, tanaman kerdil, daun menguning, keriting dan membengkok, gosong dan akhirnya gugur. Sedangkan gejala serangan di bawah permukaan tanah pada akar ditemui adanya puru akar. Gambar 1. Tanaman Tomat Sehat Hasil pengamatan terhadap jumlah puru akar dengan perlakuan pemberian ekstrak daun jarak pagar berpengaruh nyata terhadap jumlah puru kecil, puru besar dan puru menyatu. Rata rata jumlah puru kecil, puru besar dan puru menyatu pada masing masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3. b c a Gambar 2. Tanaman Tomat Terserang Nematoda Meloidogyne spp. Keterangan: a = puru kecil; b = puru besar; dan c = puru menyatu Rata rata jumlah puru kecil pada perakaran tanaman tomat dengan pemberian perlakuan berbagai konsentrasi ekstrak daun jarak pagar pada 12 minggu setelah tanam (mst) yang terbanyak adalah pada perlakuan j0 (449,12) dan paling sedikit adalah pada j5 (19,75). Tetapi perlakuan j5 ini tidak berbeda nyata dengan perlakuan j4 dengan rata-rata jumlah puru 74,87 setelah di uji dengan DnMRT 5%. Perlakuan j4 menunjukkan efektivitas sebesar 83,32% (Tabel 1). Rata-rata jumlah puru besar pada perakaran tanaman tomat dengan pemberian perlakuan berbagai konsentrasi ekstrak daun jarak pagar pada 12 mst yang terbanyak adalah pada perlakuan j0 (126,5). Pada perlakuan j5 tidak ada puru besar yang terbentuk. Tetapi perlakuan j3 dengan rata-rata jumlah puru besar 50,37 sudah menunjukkan beda nyata dengan perlakuan lain setelah di uji dengan DnMRT 5%. Perlakuan j3 menunjukkan efektivitas sebesar 60,18% (Tabel 2). Rata-rata jumlah puru menyatu pada perakaran tanaman tomat dengan pemberian perlakuan berbagai konsentrasi ekstrak daun jarak pagar pada 12 mst yang terbanyak adalah pada perlakuan j0 (45,62), sedangkan pada perlakuan j3 sudah tidak menunjukkan terbentuknya puru menyatu dan berbeda nyata dari perlakuan lain setelah di uji dengan DnMRT 5%. Perlakuan j3 menunjukkan efektivitas sebesar 100% (Tabel 3). 37

Nezriyetti & Novita, Efektifitas ekstrak. Tabel 1. Rata rata jumlah puru kecil pada perakaran tanaman tomat pada berbagai konsentrasi ekstrak daun jarak pagar, 12 minggu setelah tanam (mst) Perlakuan Jumlah puru kecil Efektivitas j0 (tanpa ekstrak daun jarak) 449,12 a - j1 (konsentrasi 20% ekstrak daun jarak) 344,62 a 23,26% (kurang efektif) j2 (konsentrasi 30% ekstrak daun jarak) 265,50 a 40,88% (kurang efektif) j3 (konsentrasi 40% ekstrak daun jarak) 257,12 a 42,75% (kurang efektif) j4 (konsentrasi 50% ekstrak daun jarak) 74,87 b 83,32% (efektif) j5 (konsentrasi 60% ekstrak daun jarak) 19,75 b 95,60% (efektif) Tabel 2. Rata rata jumlah puru besar pada perakaran tanaman tomat pada berbagai ekstrak daun konsentrasi jarak pagar, 12 minggu setelah tanam (mst) Perlakuan Jumlah puru akar Efektivitas j0 (tanpa ekstrak daun jarak) 126,50 a - j1 (konsentrasi 20% ekstrak daun jarak) 125,00 a 1,18% (kurang efektif) j2 (konsentrasi 30% ekstrak daun jarak) 104,87 a 17,09% (kurang efektif) j3 (konsentrasi 40% ekstrak daun jarak) 50,37 b 60,18% (efektif) j4 (konsentrasi 50% ekstrak daun jarak) 3,87 c 96,94% (efektif) j5 (konsentrasi 60% ekstrak daun jarak) 0,00 c 100% (efektif) Tabel 3. Rata rata jumlah puru menyatu pada perakaran tanaman tomat pada berbagai konsentrasi ekstrak daun jarak pagar, 12 minggu setelah tanam (mst) Perlakuan Jumlah puru akar Efektifitas j0 (tanpa ekstrak daun jarak) 45,62 a - j1 (konsentrasi 20% ekstrak daun jarak) 38,37 a 15,89% (kurang efektif) j2 (konsentrasi 30% ekstrak daun jarak) 19,62 b 56,99% (kurang efektif) j3 (konsentrasi 40% ekstrak daun jarak) 0,00 c 100% (efektif) j4 (konsentrasi 50% ekstrak daun jarak) 0,00 c 100% (efektif) j5 (konsentrasi 60% ekstrak daun jarak) 0,00 c 100% (efektif) Hasil pengamatan terhadap jumlah puru akar, menunjukkan bahwa jumlah puru kecil yang terendah jarak pagar pada konsentrasi 60% dengan efektivitas sebesar 95,60%. Jumlah puru besar yang terendah jarak pagar pada konsentrasi 60% dengan efektivitas sebesar 100%. Tetapi pemberian perlakuan ekstrak daun jarak pagar pada konsentrasi 40% sudah efektif untuk menghambat jumlah puru besar yaitu sebesar 60,18%. Jumlah puru menyatu yang terendah jarak pagar pada konsentrasi 40%, 50% dan 60% dengan efektivitas sebesar 100%. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun jarak pagar yang diaplikasikan pada tanaman yang terserang nematoda maka pembentukan puru semakin sedikit dan tanaman tumbuh lebih baik. Hal ini disebabkan 38 adanya kandungan senyawa aktif dari ekstrak daun jarak pagar yang bersifat menghambat perkembangan nematoda Meloidogyne spp. Senyawa aktif tersebut diantaranya adalah alkaloid dan tanin. Senyawa alkaloid dan tanin merupakan senyawa fenol yang bersifat nematisida. Menurut Arrigoni (1979), tanaman yang mengandung senyawa fenol mampu menghambat perkembangan nematoda. Alkaloid bersifat anti nematoda yang berperan sebagai nematisida yang menghambat perkembangan nematoda Meloidogyne spp. (Gommers, 1973). Senyawa golongan alkaloid termasuk metabolit sekunder yang memiliki sifat racun. Alkaloid juga merupakan nematisida yang dapat menghambat laju metabolisme di dalam tubuh nematoda (Dropkin, 1991). Senyawa tanin mampu melarutkan protein dalam kulit telur nematoda sehingga menyebabkan gagalnya

penetasan telur akibat rusaknya protein selubung telur terutama pada telur fase awal yang belum terbentuk larva nematoda. Senyawa tanin juga mampu mengendapkan protein. Efek tanin terhadap dinding sel kulit larva adalah dapat memblokade respon otot nematoda terhadap asetil kolin sehingga nematoda menjadi lumpuh dan mati. Lopes (2005) mengatakan bahwa tanin dapat menghambat sistem enzimatik nematoda dan bereaksi dengan protein penyusun sel sel sehingga dapat mengurangi kemampuan nematoda dalam menginfeksi akar. KESIMPULAN Efektifitas ekstrak daun jarak pagar dalam menghambat perkembangan nematoda puru akar Meloidogyne spp. pada tanaman tomat untuk puru kecil sebesar 83,32% dengan konsentrasi ekstrak 50%, untuk puru besar sebesar 60,18% dan untuk puru menyatu sebesar 100% keduanya dengan konsentrasi 40%. DAFTAR PUSTAKA Arrigoni. 1979. A biological defence mechanism in plant. In Lambertti, F. and Taylor, C.E. (Eds). Sistematics, biology and control. Academic Press. New York. Cannas. 2001. Tannins: Toxic and antinutritional effects. Cornell University. http://www.ansci.cornel.edu/plants/toxicagent s/tannin/toxic_effects.html. Dropkin. 1991. Pengantar Nematologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.. 1996. Pengantar Nematologi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Gommers. 1973. Nematicidal principles in compositae. Disertation. Wageningan Agric. Univ. The Netherlands. 73 pp. Kataren. 1986. Pengantar Tekhnologi Lemak dan Minyak Pangan. Universitas Indonesia. Jakarta. Lopes. 2005. In vitro effect of condosed tannins from tropical fodder crops againts eggs and larvae of the nematode Haemunchus contortus. Journal of Food, Agriculture and Environment (2): 191-194. www.world-food.net. Nuralamsyah A. 2005. Biodisel jarak pagar bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Agromedia Pustaka. Bogor. Pracaya. 1998. Bertanam Tomat. Kanisius. Yogyakarta. Sudarmo. 1991. Pengendalian Serangan Hama Sayuran Palawija. Kanisius. Yogyakarta. Suharmiati dan Handayani. 2005. Ramuan tradisional untuk keadaan darurat dan di rumah. Kanisius. Yogyakarta. 39