PENGARUH RETURN SAHAM, EARNINGS, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP BID ASK SPREAD SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya penyebaran atau kapitalisasi nilai perusahaan, karena dalam stock split

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga berdasarkan dimensi waktunya (Mudrajat Kuncoro, 2009:84)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

diperdagangkan dan terdaftar di BEJ (Bursa efek Jakarta) dan dilaporkan dalam

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada market maker atas pelayanan/jasanya. Bid Ask Spread dibedakan

menggunakan purposive sampling yaitu tipe judgement sampling dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal merupakan alternatif investasi di samping perbankan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. perubahan berkali-kali. Dengan adanya perubahan UUP pemerintah bertujuan

1. Pendahuluan A. Latar Belakang. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 19, Nomor 2, Desember 2015, hlm 79-88

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai corporate action. Corporate action adalah aktivitas emiten

Kata kunci : harga saham, volume perdagangan, ukuran perusahaan, bid ask spread.

I. PENDAHULUAN. dengan issuer (orang yang membutuhkan dana). Investor saham akan memperoleh. keuntungan dari perubahan harga saham dan dividen.

REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Management Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya Indonesia, dituntut menunjukkan performa yang lebih baik. Hal

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

Pengaruh Return dan Varian Return Anggota LQ-45 Terhadap Bid-Ask Spread

Mayorove., Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, dan Aktivitas terhadap return...

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang meneliti tentang stock split dan akan menjelaskan persamaan dan

PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. menawarkan saham perusahaan kepada publik atau biasa disebut go public.

JURNAL SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP DEVIDEN PADA SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang biasa diperjualbelikan baik dalam bentuk utang ataupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi sekuritas di pasar modal. Spread adalah perbedaan kurs jual dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

PENGARUH RETURN ON EQUITY

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB V PENUTUP. on Asset, Return On Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Net

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DETERMINANT FACTORS OF THE STOCK RETURN IN MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN THE INDONESIAN STOCK EXCHANGE IN THE PERIOD OF

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan berapa banyak deviden yang dibagikan kepada pemegang

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga. Pasar akan memproses informasi yang relevan kemudian pasar

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. mungkin terjadi dengan cepat dan akurat (Robbert Ang, 2001). Konsep

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor,

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut kamus istilah keuangan dan investasi, stock split atau pemecahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B

BAB I PENDAHULUAN. ditebak (Fahmi, 2006:14). Oleh karena itu, saham dikenal dengan karakteristik

tingkat laba bersih sebelum bunga atau pajak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya.

Vol. 5 Oktober 2013 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

ABSTRACT. viii Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya investor akan menginvestasikan dananya kepada perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

earnings per share (EPS), dan volume perdagangan] terhadap risiko sistematis

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI)

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS

BAB I P E N D A H U L U A N

Transkripsi:

dan Pengumuman Laporan Keuangan (Poppy Nurmayanti) PENGARUH RETURN SAHAM, EARNINGS, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP BID ASK SPREAD SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN Oleh : Poppy Nurmayanti Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRACT This research was intended to study and to analyze the influence of stock price, earnings and stock trading volume on bid ask spread before and after the publication of financial statements both in good and in bad. This research was also intended to identify the differences between bid ask spread before and after the publication of financial statements both in good and bad. Researching population are manufacture companies which listed in Jakarta Stock Exchange in 2001 to 2005. The sample gained by purposive sample technique. The result sample are 39 companies which 16 companies publishing financial statements in good and 23 companies others publishing financial statements in bad. The hypotesis was analyzed by using a paired sample t tet and multiple regression analysis. The result showed that stock return consistently had a significant effect on bid ask spread after the publication of financial statements in bad. Earnings had a significant effect on bid ask spread before the publication of financial statements in both good and bad. Stock trading volume had a significant effect on bid ask spread before and after the publication of financial statements in both good and bad. The results also showed that there were no differences between bid ask spread before and after the publication of financial statements in good and bad. Keywords: bid ask spread, stock return, earnings, stock trading volume PENDAHULUAN Pasar modal pada prinsipnya merupakan sarana bertemunya pihak yang memerlukan modal dengan pemilik modal, baik perorangan maupun kelompok dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat keuntungan atau return dengan risiko yang berbeda. Pasar modal dikatakan efisien apabila dapat mewujudkan suatu kondisi dimana harga-harga saham mampu mencerminkan seluruh informasi yang tersedia. Bid ask spread merupakan selisih antara harga beli (bid price) tertinggi yang menyebabkan investor bersedia untuk membeli saham tertentu dengan harga jual (ask price) terendah yang menyebabkan investor bersedia untuk menjual sahamnya. Bid ask spread mempengaruhi tingkat likuiditas saham. Semakin tinggi bid ask spread, akan menguntungkan dealer namun mengakibatkan saham tersebut kurang aktif diperdagangkan. Sebaliknya semakin rendah bid ask spread akan merugikan dealer namun mengakibatkan saham tersebut semakin aktif diperdagangkan (Nany, 2004). penelitian ini, laporan keuangan dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu laporan keuangan dalam kondisi good dan 115

Pekbis Jurnal, Vol.1, No.2, Juli 2009: 115-123 laparon keuangan dalam kondisi bad. Pembedaan ini memungkinkan penentuan tingkat bid ask spread yang berbeda pula. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa adanya reaksi atas laporan keuangan dikarenakan informasi yang terkandung dalam laporan keuangan memungkinkan dalam penentuan tingkat bid ask spread. Lee et al., (1994) dan Yohn (1997) dalam Yossi (2001) melaporkan bahwa peningkatan bid-ask spread terjadi empat hari sebelum tanggal laba. Hasil penelitian Brooks (1996) dalam Yossi (2001) juga menunjukkan bahwa spread secara signifikan lebih tinggi sebelum laba. Lebih lanjut, Brooks (1996) dalam Yossi (2001) menjelaskan bahwa laba mengurangi level asimetri informasi diantara pedagang. Ady (2004) melakukan penelitian pengaruh dividen yield, volume perdagangan, harga saham, varian return saham, kapitalisasi pasar, dan lama terdaftar terhadap spread harga saham. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel dividen yield dan volume perdagangan, mempunyai pengaruh negatif signifikan, varian return berpengaruh positif signifikan, harga saham berpengaruh negatif tidak signifikan, dan lama terdaftar berpengaruh positif signifikan terhadap bid ask spread. Nany (2004) meneliti pengaruh harga saham, return saham, varian return saham, earnings, dan volume perdagangan saham terhadap bid-ask spread saham sebelum dan sesudah laporan keuangan perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Jakarta dimana perusahaan dibagi dalam kondisi good dan bad. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa harga saham dan varian return secara konsisten berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread baik pra maupun pasca laporan keuangan dalam kondisi good. Sedangkan variabel return saham, earnings, dan volume perdagangan menunjukkan ketidakkonsistenan, dengan kata lain tidak bisa dijadikan ajuan acuan pada masa yang akan datang. Dari penelitian terdahulu masih terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan dengan mengeluarkan variabel harga saham dan varians return saham karena nilai return saham dianggap sudah mencerminkan nilai dari harga dan varian return saham dan memperluas sampel dengan mengambil perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini merupakan studi peristiwa (event study) yaitu melihat reaksi pasar terhadap adanya publikasi laporan keuangan. Jika mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara bid ask spread sebelum maupun sesudah pengumuma laporan keuangan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini, yaitu :1) Apakah variabel-variabel return saham, earnings dan volume perdagangan saham berpengaruh terhadap bid-ask spread harga saham sebelum dan sesudah tanggal laporan keuangan baik dalam kondisi good maupun dalam kondisi bad pada perusahaan manufaktur di BEJ, 2) Apakah terdapat perbedaan antara bid-ask spread sebelum dan sesudah tanggal laporan keuangan baik dalam kondisi good maupun dalam kondisi bad. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel return saham, earnings dan volume perdagangan saham terhadap bid-ask spread harga saham sebelum dan sesudah tanggal laporan keuangan baik dalam kondisi good maupun dalam kondisi bad pada perusahaan 116

dan Pengumuman Laporan Keuangan (Poppy Nurmayanti) manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Jakarta serta untuk mengetahui perbedaan antara bid-ask spread harga saham sebelum dan sesudah tanggal laporan keuangan baik dalam kondisi good maupun dalam kondisi bad. Manfaat yang diperoleh adalah sebagai salah satu masukan dalam pengambilan keputusan investasi saham, terutama dalam menilai kualitas laporan keuangan dan tambahan literatur penelitian di bidang akuntansi dan bahan rujukan untuk penelitian di masa yang akan datang berkaitan dengan pasar modal khususnya tentang bid-ask spread harga saham. KERANGKA TEORITIS Informasi Asimetris dan Kandungan Informasi Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan salah satu alat penyedia informasi bagi para stakeholder yang berkepentingan dengan perusahaan. Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi para investor, maka manajemen perusahaan yang mendaftarkan sahamnya di pasar modal berkewajiban untuk menerbitkan laporan keuangan minimal setiap tahun sekali. Melalui penerbitan laporan keuangan ini, maka perusahaan tersebut dapat menginformasikan tentang posisi keuangan, kinerja dan laporan arus kas yang diharapkan dapat bermanfaat bagi para pemakai, khususnya para pemegang saham sebagai penanam modal berisiko. Berdasarkan analisis terhadap informasi laporan keuangan, investor dapat mengetahui perbandingan antara nilai intrinsik saham perusahaan dibandingkan dengan harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan dan atas dasar perbandingan tersebut investor akan dapat membuat keputusan apakah akan membeli atau menjual saham yang bersangkutan (Tandelilin; 2001). Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya asimetri informasi disekitar laporan keuangan. Hal ini disebabkan penyebaran informasi yang tidak merata diantara para investor. Ada kemungkinan bahwa asimetri informasi terjadi pada saat sebelum laporan keuangan. Teori Bid Ask Spread Bid-Ask spread merupakan selisih antara bid price dengan ask price. Bid price adalah harga tertinggi yang dibayarkan oleh seorang pembeli sekuritas tertentu. Sedangkan ask price adalah harga terendah yang bersedia ditawarkan oleh penjual kepada pembeli. Pembeli dan penjual dihubungkan oleh seorang broker yang menerima komisi. Spread adalah perbedaan kurs jual dan kurs beli. Besarnya spread tergantung pada besarnya kos yang terjadi. Harga permintaan beli (bid price) dan penawaran jual (ask price) merupakan fungsi dari kos dan informasi yang dimiliki dealer. Dealer berusaha untuk menentukan spread yang cukup untuk menutupi berbagai kos yang terjadi. Bid-ask spread merupakan faktor yang dipertimbangkan investor untuk mengambil keputusan apakah menahan atau menjual sahamnya dan mendapatkan keuntungan dari spread antara harga jual dan harga beli. Saham-saham perusahaan yang mengumumkan laporan keuangan dalam kondisi good dan bad memiliki prospek yang berbeda bila dibandingkan dengan saham-saham perusahaan yang mengumumkan laporan keuangan dalam kondisi bad (Nany, 2004). Penentuan prospek saham ini memungkinkan penentuan tingkat bid-ask spread yang berbeda pula. Kim dan Verrechia dalam 117

Pekbis Jurnal, Vol.1, No.2, Juli 2009: 115-123 Yossi (2001) menyatakan bahwa bid ask spread akan meningkat disekitar laporan keuangan. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut. H1 : Terdapat perbedaan antara bid-ask spread sebelum dan sesudah laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang listing di BEJ. Return Saham Return saham atau tingkat pengembalian saham merupakan salah satu variabel kunci didalam berinvestasi. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan akan disediakan oleh berbagai saham pada berbagai tingkatan pengembalian yang diinginkan. Return saham yang tinggi mengindikasikan bahwa saham tersebut aktif diperdagangkan. Apabila suatu saham aktif diperdagangkan, maka dealer tidak akan lama menyimpan saham tersebut sebelum diperdagangkan. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya kos pemilikan dan pada akhirnya menurunkan tingkat bid ask spread saham (Nany, 2004). Argumen ini didukung oleh hasil penelitian Halim dan Hidayat (2000) dan Harahap (2002) dalam Nany (2004) yang menunjukkan bahwa return saham berpengaruh terhadap bid ask spread. Dengan demikian hipotesis dirumuskan sebagai berikut. H2 : Return saham berpengaruh terhadap bid ask-spread harga saham pada perusahaan manufaktur yang listing di BEJ. Earnings Keuntungan mencerminkan pos lainnya yang memenuhi defenisi pendapatan yang mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Keuntungan mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi, dan pada hakekatnya tidak berbeda dengan pendapatan/penghasilan. Earnings yang tinggi mengindikasikan bahwa saham perusahaan memiliki prospek yang baik, sehingga saham tersebut aktif diperdagangkan. Apabila suatu saham aktif diperdagangkan, maka dealer tidak akan lama menyimpan saham tersebut sebelum diperdagangkan. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya kos pemilikan dan pada akhirnya menurunkan tingkat bid-ask spread. Lee, et al., (1994) dan Yohn (1997) dalam Yossi (2001) melaporkan peningkatan bid-ask spread terjadi empat hari sebelum tanggal laba. Hasil penelitian Brooks (1996) dalam Yossi (2001) juga menunjukkan bahwa spread secara signifikan lebih tinggi sebelum laba. Yossi sendiri menemukan bahwa pengaruh laba terhadap bid ask spread tidak besar yaitu hanya 10%. Berdasarkan hasil temuan penelitian terdahulu, hipotesis penelitian ini adalah: H3 : Earnings berpengaruh terhadap bid-ask spread harga saham pada perusahaan manufaktur yang listing di BEJ. Volume Perdagangan Saham Salah satu variabel untuk mengukur perilaku para pasar modal terhadap informasi keuangan, adalah dikaitkan waktu informasi keuangan dengan meningkatnya Trading Volume Activity (TVA). Hubungan terbalik antara spread dengan jumlah aktivitas perdagangan saham terjadi karena spread yang ada adalah kompensasi bagi investor yang mengharapkan likuiditas. Semakin kecil jumlah perdagangan, semakin jarang seorang broker akan memperoleh spread (dengan membeli pada harga bid dan menjual pada harga ask). Jadi broker akan 118

dan Pengumuman Laporan Keuangan (Poppy Nurmayanti) memerlukan spread yang lebih besar untuk mendapatkan tingkat kompensasi yang setaraf dengan sekuritas yang lebih sering diperdagangkan. Mitra dan Rashid (1997) dalam Ady (2004) menemukan dividend yield, varian return, volume perdagangan, dan harga saham sebagai variabel-variabel yang mempengaruhi spread. Ady (2004) menemukan hubungan yang negatif antara variabel volume perdagangan terhadap spread harga saham. Berdasarkan hasil temuan penelitian terdahulu hipotesis penelitian ini adalah: H4 : Volume perdagangan saham berpengaruh terhadap bid-ask spread harga saham perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta. METODE PENELITIAN Populasi dan Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di BEJ tahun 2001-2005. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu penentuan sampel dari populasi yang ada berdasarkan kriteria yang dikehendaki peneliti. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode pengamatan yaitu tahun 2001-2005 secara berturut-turut dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan. 2. Perusahaan harus memiliki data harga saham harian yang lengkap selama periode pengamatan 11 hari yaitu 5 hari sebelum publikasi (pre- event), 1 hari pada saat (event day) dan 5 hari setelah publikasi laporan keuangan (postevent). 3. Perusahaan tidak mengumumkan corporate action seperti stock dividend (dividen saham), right issue, bonus share (saham bonus) disekitar tanggal laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan tidak melakukan stock split selama tahun pengamatan. 4. Saham perusahaan yang mengalami kenaikan Earning Per Share (EPS), Return On Asset ( ROA), Return On Equity (ROE) dan penurunan Price Earning Ratio (PER) dikelompokkan sebagai saham perusahaan-perusahaan yang berada dalam kondisi good, selebihnya dalam kondisi bad. Dari kriteria tersebut, diperoleh sampel 39 perusahaan dengan perincian 23 perusahaan termasuk kategori good, dan 16 perusahaan termasuk kategori bad. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder, yang meliputi daftar nama perusahaan yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory tahun 2003-2006, harga saham dan volume perdagangan diperoleh dari www.e-bursa.com, earnings diperoleh dari buku JSX Statistic Monthly tahun 2002-2006 dan tanggal laporan keuangan perusahaan dari Harian Bisnis Indonesia tahun 2002-2006. Identifikasi dan Defenisi Variabel Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi variabel dependen dan variabel independen. 1. Variabel dependen, yaitu bid ask spread Bid-Ask Spread merupakan selisih antara bid price dengan ask price. 119

Pekbis Jurnal, Vol.1, No.2, Juli 2009: 115-123 Adapun bid ask spread dihitung dengan menggunakan rumus (Stoll 1978): Spread N ask im bid in, T = m = 1 ( ask im + bid im )/ 2 i / 2. Variabel independen, yaitu return saham, earnings, dan volume perdagangan saham. a. Return saham merupakan perbandingan antara harga saham hari sekarang dengan harga saham hari sebelumnya. Adapun return saham dihitung dengan menggunakan rumus (Jogiyanto, 2000) : Re turn Keterangan: R t = Return saham pada hari ke t P t = Harga penutupan saham pada hari ke t-1 P t-1 = Harga penutupan saham pada hari ke t-1 Pt Pt 1 = Pt 1 b. Earnings merupakan laba setelah pajak atau profit after tax tahun 2002-2006. c. Volume perdagangan saham merupakan jumlah lembar saham yang diperdagangkan secara harian. Adapun volume perdagangan saham dihitung dengan menggunakan rumus (Foster:1986): N + yield TVA i,t = Jumlah saham perusahaan i, yang diperdagangkan pada waktu t Jumlah saham perusahaan i, yang beredar pada waktu t Analisis Data Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan melakukan uji beda dan analisis regresi. 1. Uji beda Pengujian reaksi pasar dilakukan dengan menggunakan uji beda paired sample t test dengan tingkat signifikansi 5 %. Periode jendela yang digunakan adalah selama 11 hari, yaitu 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah laporan keuangan. Uji ini digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara bid ask spread sebelum dan sesudah laporan keuangan atau digunakan untuk menguji hipotesis pertama. 2. Analisis Regresi Analisi regresi digunakan untuk menguji pengaruh return saham, earnings dan volume perdagangan saham terhadap bid ask spread sebelum dan sesudah laporan keuangan. Adapun persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Keterangan: Spread = a + b1 Return + b2 Earnings + b3 volume + e e = Y = Bid-Ask Spread a = Intersep Return = X1 = Return Saham b1-b3 = Koef- Regresi Earnings = X2 = Laba setelah Pajak e = epsilon Volume = X3 = Volume Perd Saham 120

dan Pengumuman Laporan Keuangan (Poppy Nurmayanti) Pengujian hipotesis 1 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian (t-test) untuk hipotesis 1 dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan antara bid ask spread sebelum dan sesudah laporan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini yang menunjukkan bahwa nilai t-hitung < dari t-tabel (untuk tingkat kesalahan 5%). kondisi bad, juga tidak terdapat perbedaan antara bid ask spread sebelum dan sesudah laporan keuangan dapat dilihat dari nilai T signifikan > α yaitu 0.900> 0.05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nany yang juga menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan antara bid ask spread sebelum dan sesudah laporan keuangan dalam kondisi good maupun bad. Tabel 1. Nilai uji beda paired sampel t-test Bid Ask Spread Kondisi good Hipotesis yang diuji dengan sesudah Probabilitas T hitung T tabel 0.372 0.897 2.286 Kesimpulan Hipotesis Ditolak Kondisi bad dengan 0.900 sesudah signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 0.125 2.272 Ditolak Pengujian Hipotesis 2 Hasil uji hipotesis 2 menunjukkan bahwa return saham berpengaruh terhadap bid ask spread hanya pada saat sesudah laporan keuangan dalam kondisi bad, dilihat dari nilai t hitung > t tabel yaitu 2.434 > 2.272 pada tingkat signifikansi 5 %. Dengan demikian hasil penelitian pada saat sesudah laporan keuangan dalam kondisi bad tidak dapat menolak hipotesis kedua yang menyatakan bahwa return saham berpengaruh terhadap bid ask spread. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Analisis pengaruh return saham terhadap bid ask spread kondisi good kondisi Hipotesis yang diuji Koefisien beta 0.017 0.148 bad signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 0.158 0.210 T value T tabel signifikansi 0.158 1.447 1.838 2.434 2.286 2.286 2.272 2.272 0.875 0.152 0.069 0.017 Pengujian Hipotesis 3 Dari hasil pengujian hipotesis 3, dapat dilihat bahwa earnings berpengaruh terhadap bid ask spread sebelum laporan keuangan dalam kondisi good maupun bad dengan nilai t signifikan < 0,05. Dengan demikian 121

Pekbis Jurnal, Vol.1, No.2, Juli 2009: 115-123 hasil penelitian pada saat sebelum laporan keuangan dalam kondisi good maupun bad tidak dapat menolak hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa earnings berpengaruh terhadap bid ask spread. Tabel 3. Analisis Pengaruh earnings terhadap bid ask spread kondisi good kondisi bad Hipotesis yang diuji signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 Koefisien beta -0.269-0.140-0.237-0.036 T value T tabel signifikansi -2.456 2.286 0.016-1.372 2.286 0.174-2.797 2.272 0.006-0.425 2.272 0.672 Pengujian Hipotesis 4 Hasil uji hipotesis 4 menunjukkan bahwa volume perdagangan saham berpengaruh terhadap bid ask spread sebelum dan sesudah laporan keuangan dalam kondisi good maupun bad. Dengan demikian hasil penelitian sebelum dan sesudah laporan keuangan dalam kondisi good maupun bad tidak dapat menolak hipotesis keempat yang menyatakan bahwa volume perdagangan saham berpengaruh terhadap bid ask spread. Tabel 4. Analisis pengaruh volume perdagangan saham terhadap bid ask spread kondisi good kondisi bad Hipotesis yang diuji Koefisien beta 0.276 0.398 0.327 0.376 T value T tabel Signifikansi 2.594 2.286 0.011 3.870 2.286 0.000 3.851 2.272 0.000 4.385 2.272 0.000 signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa return saham berpengaruh terhadap bid ask spread hanya pada saat sesudah laporan keuangan dalam kondisi bad. Ini berarti dalam kondisi bad, dealer menentukan bid ask spread berdasarkan pada return saham. Dari beberapa hipotesis yang diajukan menunjukkan bahwa baik earning dan volume perdagangan saham mempunyai pengaruh terhadap terhadap bid ask spread sebelum dan sesudah 122

dan Pengumuman Laporan Keuangan (Poppy Nurmayanti) laporan keuangan dalam kondisi good maupun bad. Hipotesis penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara bid ask spread sebelum dan sesudah laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa biaya informasi yang dibutuhkan sebelum laporan keuangan sama dengan biaya informasi yang dibutuhkan pada saat sesudah laporan keuangan. Dengan demikian, laporan keuangan tahunan tidak informatif dalam arti tidak dapat mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan oleh dealer. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena dealer kurang memiliki pemahaman tentang bagaimana melakukaan analisis terhadap informasi laporan keuangan perusahaan. Beberapa saran yang dapat diusulkan peneliti untuk penelitian yang akan datang perlu menambah jumlah observasi penelitian dan memperpanjang tahun amatan penelitian, serta melakukan penambahan variabel-variabel lainnya yang mungkin mempengaruhi bid ask spread seperti jumlah broker. DAFTAR PUSTAKA Ady, Sri Utami, 2004, Analisis Variabel-Variabel yang Berpengaruh Terhadap Spread Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Kumpulan Artikel Seminar Hasil Penelitian Bidang Kajian Pasar Modal dan Bursa Program Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang : 332-350. Adrianus Tandelilin, 2001. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE Yogyakarta. Harahap, Sofyan, 2001, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT.Raja Grafindo Persada Jakarta. Internet, www.jsx.co.id. JSX montly statistik, 2002-2006 Indonesian capital market directory (ICMD), 2002-2006 Kertanogoro, Sentanoe, 1999. Pasar Uang Pasar Modal, Penerbit Yayasan Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta. Lusiana, 2006. Analisis Volume Perdagangan Saham dan Setelah Publikasi Laporan Keuangan di Bursa Efek Jakarta, Skripsi UNRI Pekanbaru. Nany, Magdalena. 2004. Analisis Pengaruh Harga Saham, Return Saham, Varian Return Saham, Earnings Dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Bid Ask Spread Dan Pengumuman Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Saham LQ 45 Di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Perspektif Volume 9, Nomor 1: 23-31. Yossi Diantimala dan Jogiyanto Hartono, 2001. Pengaruh Pengumuman Laba terhadap Asimetri Infomasi. Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik. Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung : 5-52. 123