LAPORAN PENGAMATAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Tentang IDEOLOGI PANCASILA Pancasila, Alat Pemersatu Bangsa Indonesia Yang Tak Dapat Tergantikan Oleh : Umminun Nasrul Kurnia Putri Kelas : XII IPA 1 MAN KALABAHI
2015 KATA PENGANTAR Rasa syukur yang tak terhingga kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Pendidikan Kewarganegaraan tentang Pancasila dengan judul : Pancasila, Alat Pemersatu Bangsa yang Tak Dapat Tergantikan?. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru PKn Bapak Hadi Kammis, juga untuk lebih memperluas pengetahuan kami. Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik, namun kami pun yakin bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, sehingga kami mohon agar kekurangan tersebut dapat diperbaiki sebagai masukan untuk kami. Dan kami pun memohon maaf, kritik dan saran dari bapak guru bahkan semua pembaca untuk dapat menyempurnakan laporan ini. Harapan kami semoga laporan kecil ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Kalabahi, September 2015 P e n u l i s
ABSTRAKSI Pancasila, Alat Pemersatu Bangsa Indonesia Yang Tak Dapat Tergantikan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan membawa dampak positif dan dampak negatif dalam berbagai aspek kehidupan kehidupan berbangsa dan bernegara, baik dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan kebudayaan maupun dalam bidang ideologi. Khusus dalam bidang ideologi negara, Pancasila yang pernah kami kenal sejak dibangku sekolah dasar yang tergambarkan bahwa Pancasila seolah-olah sebuah agama, Pancasila merupakan sebuah kesepakatan bangsa, Psancasila merupakan sesuatu yang sakral yang tidak boleh diganggu oleh siapapun, ternyata telah berubah. Seiring dengan kemajuan teknologi kami menemukan banyaknya pemikiran-pemikiran mengatasnamakan kelompok yang menginginkan agar ideologi pancasila ini digantikan dengan ideologi lainnya, baik dari kelompok keagamaan, etnis maupun sosial, dari dalam negeri maupun luar negeri. Katakan saja NII yang berpusat di Indramayu, GAFATAR, ISIS, kelompok Santoso dan lain sebagainya yang berusaha dengan gigih untuk mengubah Ideologi Pancasila dengan ideologi yang mereka inginkan. Hal ini tentunya akan memberikan sebuah paradigma berpikir baru dan bahkan keragua-raguan dalam diri kami akan kesakralan pancasila yang pernah kami dengar dari guru dan orang tua kami. Terkadang kami berpikir apakah pancasila ini tidak pernah disepakati oleh para pendiri bangsa? ataukah pancasila hanya merupakan sesuatu yang ditemukan lalu diterapkan? Apakah tidak ada sebuah proses panjang dalam menjadikan pancasila sebagai ideologi negara? Sehingga
saat ini banyak orang yang ingin menggantikan ideologi pancasila dengan ideologi yang mereka inginkan. Pemikiran inilah yang kemudian mendorong kami untuk berpikir dan berbuat untuk mengetahui apa itu pancasila dan bagaimana peranan dalam kehidupan bangsa Indonesia yang pluralisme ini. Dibawah bimbingan guru PKn kami mengumpulkan data dari berbagai sumber dengan teknik wawancara dan kami menemukan sebuah kesimpulan bahwa Pancasila, Alat Pemersatu Bangsa Indonesia Yang Tak Dapat Tergantikan Pancasila merupakan sebuah ideologi yang sangat cocok bagi bangsa ini pancasila merupakan wadah yang menampung berbagai ajaran moral yang berasal dari semua kelompok agama dan budaya, dengan kata lain Pancasila bersumber dari nilai-nilai agama dan kebudayaan bangsa sehingga sangat tidak mungkin bagi siapapun untuk menggantikan ideologi bangsa ini dengan ideologi apapun dan dari manapun. HASIL WAWANCARA Nara Sumber 1. Wakil Bupati Alor, bapak Imran Duru, S.Pd Dalam wawancara singkat mengenai ideologi Pancasila beliau menegaskan beberapa hal berikut : Pertama : Negara dibangun di atas pondasi dan Pancasila adalah pondasinya. Pancasila dijadikan sebagai sumber dari segala sumber hukum di
Republik ini. Kekayaan suku, ras dan agama di negara ini akan menjadi sumber perpecahan jika tidak diikat oleh Pancasila. Pancasila mangilhami lahirnya UUD 1945, kemudian dijabarkan terus ke bawah dengan peraturan perundang-undangan, peraturan menteri, keputusan presiden dan lain sebagainya. Semua peraturan tersebut merupakan dasar berpijak bagi setiap warga negara, rakyat dan pemerintah dalam menjalankan aktifitas kehidupannya. Kedua : Pancasila merupakan perjanjian luhur bangsa Indonesia. Perjanjian luhur adalah suatu kesepakatan nasonal yang berlaku untuk menjamin kehidupan republik ini. Pancasila diambil dari nilai-nilai dasar budaya bangsa yang hidup dalam masyarakat, kemudian dari situ diangkat sebagai dasar untuk mengatur kehidupan ini. Jadi pancasila adalah nilai-nilai dasar yang dimiliki rakyat bangsa ini, kemudian dibuktikan dengan kebenaran. Maka pancasila juga disebut alat pemersatu bangsa. Keberagaman agama yang ada jika tidak diikat dengan Pancasila maka bisa terjadi peperangan. Islam dengan keyakinannya, demikian juga kristen, katolik, hindu, budha semua akan aman, rukun damai, dalam menjalankan ibadah apabila diikat dalam ajaran Pancasila yang kita kenal dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Ketiga : Coba kita bayangkan apakah yang akan terjadi jika Pancasila ini harus diganti. Pertama Dengan ideologi yang mana? Apakah berdasarkan ideologi islam, kristen, katolik, hindu, budha ataukah berdasarkan etnis dan suku? Kedua bagaimana keadaan selanjutnya, ideologi adalah dasar negara, jika diganti maka semua tatanan pemerintahan yang ada pada saat ini pun harus berubah secara total. Sistem hukum, politik, pendidikan, pertahanan keamanan, kebudayaan dan semua aspek kehidupan ini pun harus berubaha karena menggantikan ideologi sama halnya dengan mendirikan rumah baru. Pisahnya Propinsi Timor Timur menjadi negara Timor Leste harus menjadi satu pengalaman berharga yang tidak boleh dilupakan oleh
siapapun, khususnya masyarakat kabupaten Alor, kekacauan dan krisis multidimensi terjadi di sana, apakah ini yang kita inginkan? Tentu tidak. Dengan demikina maka pancasila adalah harga mati yang tidak boleh digantikan. Kesimpulannya, pancasila tidak bisa diubah karena pancasila adalah alat pemersatu bangsa yang menjamin tidak adanya kekacauan dalam negeri ini karena perbedaan pola pikir berasaskan etnis budaya dan agama. 2. Sekretaris Dinas INFOKOM Kab. Alor, bapak M. Amin ratuloly SH, Kadelang, Kel. Kalabahi Timur. Berikut merupakan kesimpulan dari wawancara kami dengan beliau. Berbicara tantang pancasila, maka ada beberapa fungsi pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan bernegara yakni : 1. Pancasila sebagai dasar negara 2. Pancasila sebagai falsafah negara 3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa 4. pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Pancasila sendiri masih sangat relevan untuk dijadikan sebagai dasar negara, karena negara Indonesia terdiri dari masyarakatnya yang beraneka ragam suku bangsa, bahasa dan agama. Agar terwujud masyarakat Indonesia yang besar dalam toleransi, maka perlu Pancasila untuk mempersatukannya. Tidak toleran lagi jika Indonesia sudah menjadi negara lain. Selama Indonesia masih menganut semboyan Bhineka Tunggal Ika, Pancasila masih pantas di pertahankan. Hukum keadilan itu bukan berarti sama rasa, tetapi keselarasan. Hukum dalam pelaksanaannya terdapat oknum-oknum yang menyalahgunakannya. Lemahnya penegakan hukum bukan pada pancasila sebagai aturan pokok tetapi pada opnum penegak hukum itu sendiri.
3. Anggota DPRD Kab. Alor, Marjuki Kalake, kelurahan Kalabahi Timur Pada kesempatan ini bapak marjuki menjelaskan bahwa kita patut bersyukur kepada Allah dan para pendiri bangsa karena telah menemukan sebuah ideologi yang sangat cocok bagi bangsa yang pluralisme ini Pancasila merupakan satu satunya ideologi di dunia, dan hanya diterapkan oleh Bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sumber hukum nasional negara kita, artinya Pancasila memuat berbagai nilai kebaikan yang bersumber dari agama dan budaya bangsa yang relevan dengan ajaran kebenaran umum. Sebagai alat pemersatu bangsa Pancasila menyatukan berbagai perbedaan pola pikir yang bersumber dari berbagai macam agama dan budaya sehingga dengan Pancasila egoisme kelompok akan terkikis dari kehidupan bangsa, setiap kelompok tidak akan memaksakan kehendaknya untuk sebuah ideologi tertentu. Pancasila mengajarkan ajaran toleransi sebagaimana yang diajarkan oleh setiap agama dan kebudayaan bangsa, demikian juga ajaran saling menghargai, menghormati, menyayangi, gotong royong mengasihi. Tidak ada alasan bagi siapapun untuk menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi manapun, kesalahan dalam pelaksanaan negara bukan merupakan kesalahan pancasila tetai itu disebabkan oleh keserakahan dari oknum penyelenggara negara yang tidak taat hukum. Ketika seseorang mentaati pancasila berarti dia mentaati sebagian dari ajaran agama dan ajaran etika kebudayaannya. 4. Pengusaha, ibu Dian Marweki, kelurahan Kalabahi Kota Pada kesempatan ini ibu Dian menjelaskan bahwa sebagai sumber nilai Pancasila mengandung nilai-nilai yang diperlukan bangsa ini dalam segala perbedaan. Mengenai penyimpangan yang terjadi seperti korupsi kolusi dan lain-lain itu disebabkan oleh kurangnya kepuasan hidup karena dorongan ekonomi keluarga. Penyimpangan perilaku tersebut bukanlah kesalahan pancasila namun kesalahan
pribadi yang harus ditindak tegas berdasarkan hukum yang berlaku. Kesalahan individu atau oknum tidak bisa menjadikan diubahnya Pancasila. 5. Tokoh Agama Kristen, bapak George Harmol, Kelurahan Wetabua. Beliau berpendapat bahwa Pancasila itu seperti pohon yang tidak dapat diubah atau pondasi rumah yang tidak dapat diubah jika diubah maka akan hancur, jadi pancasila itu sebagai dasar yang tidak bisa di ganggu gungat. Hukum itu harus seperti timbangan harus seimbang yaitu tidak berat sebelah, taruhlah sesuatu itu pada tempatnya. Jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya maka itu merupakan perlakuan dan perenggai dari iblis yang pekerjaannya selalu menggangu manusia dari kebenaran. 6. Tokoh Masyarakat, Olda Tukan Dalam wawancara singkat beliau menjelaskan bahwa Pancasila sangat pantas menjadi dasar negara. kita tidak bisa merubahnya. tanpa Pancasila berarti negara akan rubuh karena dasar negara kita adalah pancasila. Targantung dari pemimpin kita masing-masing, di dalam pancasila ada ketuhanan yang maha esa jadi kita kembali di aliran agama masing-masing, seperti kami penganut agama kristen tetap dengan ajaran kami dan begitu juga saudara penganut agama islam tetap dengan keyakinannya, dan kita tetap dipersatukan oleh pancasila karena kita adalah Bhinneka Tunggal Ika.
Dokumentasi : Bersama Bapak Wakil Bupati Alor Bersama Bapak Muhammad Amin Ratuloli SH
Bersama Bapak Marjuki Kalake Bersama Ibu Pendeta