STUDI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI KELAS X-3 SMA NEGERI 2 PAMEKASAN PADA MATA PELAJARAN FISIKA

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN III. PELAKSA- NAAN PROSES PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN IV. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

B. Materi Ajar Permasalahan penduduk Indonesia (kuantitas dan kualitas). Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan.

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1)

PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu 2 sebagai simb

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

BIODATA. 1. Nama Lengkap : NIP : Jabatan : Pangkat/Golongan : Instansi : Tempat, Tanggal Lahir :...

BAB III METODE PENELITIAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2. Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :...

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PERMIN 41 DAN PEMBUATAN RPP

oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA

Profil Pembelajaran IPA Fisika Pada Materi Kalor Kelas VII F SMP Negeri 1 Malang Tahun Ajaran 2012/2013

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP MATEMATIKA SD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian manajemen kepala sekolah. sistematis dalam suatu proses (Rohiat, 2010:14). Kedua, Griffin

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

PENGARUH PERENCANAAN PEMBELAJARAN TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

BAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH

STRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013 DI SMK. Oleh : Sri Karyono

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Partisipasi siswa kelas VIII B MTs. Ma had Islamy Banguntapan Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (School Action Research),

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar adalah salah satu yang perlu mendapat prioritas. Oleh karena itu

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RPP DAN MATERI PKGD. Prodi PGSD Penjas FIK UNY Wawan S. Suherman, M.Ed.

PENGEMBANGAN RPP KURIKULUM 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas/ Semester : VIII / 1 ========================================================== ========

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. komponen RPP, dan prinsip-prinsip penyusunan RPP. Dokumen-dokumen

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

LAPORAN LOGO SAKOLA SMP... GARUT. HASIL PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK SMP...GARUT Tahun Pelajaran 2014/2015 Semester 1 (Satu)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

IMPLEMENTASI STRATEGI MANAJEMEN HOLISTIK DALAM UPAYA PENCAPAIAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENDALAMAN KURIKULUM 2013 NUR WAHYU ROCHMADI

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP)

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

METODOLOGI PENELITIAN

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. A. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika pada Program Kejar Paket C di

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Standar Kompetensi** 1. Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan.

Transkripsi:

STUDI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI KELAS X-3 SMA NEGERI 2 PAMEKASAN PADA MATA PELAJARAN FISIKA Khalifatur Rahman Jurusan Fisika PRODI Pend. Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang Email: th3kun@ymail.com ABSTRAK KTSP merupakan kurikulum yang berorientasi muatan lokal (kemampuan siswa dan masyarakat sekitar), sehingga guru diberi kebebasan dalam menentukan indikator pembelajaran dengan kemampuan siswa dan dikan dengan kebutuhan masyarakat di sekitarnya, sedangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan secara nasional bertujuan untuk menyamakan pencapaian tujuan pendidikan pada tiap-tiap jenjang pendidikan. SMAN 2 Pamekasan merupakan salah satu SMA favorit yang ada di Kabupaten Pamekasan. SMAN 2 Pamekasan merupakan sekolah yang selalu terdepan dalam melakukan pembenahan kurikulum. Informasi yang diperoleh dari observasi awal yang telah dilakukan yaitu pelaksanaan pembelajaran di kelas X-3 yang dilakukan oleh guru subjek penelitian, pembelajaran tersebut masih belum memenuhi standar proses BNSP. Dalam penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan pelaksanaan KTSP SMAN 2 Pamekasan di kelas X-3 pada mata pelajaran fisika. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah penelitan kelas, karena pada penelitian ini terfokus pada perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian hasil dan proses pembelajaran yang terjadi di kelas.sumber data dalam penelitian ini adalah guru, siswa, dan dokumentasi perangkat pembelajaran. Data dokumentasi perangkat pembelajaran seperti PROTA, PROMES, silabus, dan RPP, serta perangkat evaluasi pembelajaran. Selain dokumen sumber data penelitian ini adalah video pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru mata pelajaran fisika kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan (informan). Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode sebagai berikut: wawancara, observasi dan dokumentasi. Pelaksanaan KTSP di Kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika kean sebesar 78,08% dengan katagori cukup KTSP, sedangkan secara khusus pada perencanaan mencakup perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika. Perangkat tersebut dikembangkan secara kelompok dalam MGMP dan mandiri oleh guru fisika dengan melakukan prosedur pembuatan PROTA, PROMES, Silabus, dan RPP ketentuan KTSP, sedangkan kean produk perencanaan pembelajaran dengan KTSP pada PROTA sebesar 83,33%, PROMES sebesar 91,66%, silabus sebesar 85,88%, dan RPP secara keseluruhan sebesar 72,5%, sehingga rata-rata kean perencanaan secara keseluruhan sebesar 83,34% dengan kata gori KTSP. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika secara sudah ketentuan KTSP dengan prosentase ken sebesar 81,33% kegiatan guru dengan katagori KTSP dan 77,66% kegiatan siswa dengan katagori cukup KTSP. Pada penilaian pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika sudah berdasarkan standar isi yaitu melalui ulangan harian dan tugas, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, serta terdapat pengayaan dan remidal sebagai tindak lanjut disetiap penilaian pada akhir pencapaian kompetensi, sedangkan keannya dengan KTSP sebesar 70%. Katakunci: KTSP, Pelajaran Fisika. PENDAHULUAN Pada dasarnya semua pengelolaan pembelajaran yang menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dipasrahkan sepenuhnya kepada guru di tingkat satuan pendidikan dengan kemampuan dan

kebutuhan. Pemerintah melalui BNSP hanya memberikan rambu-rambu secara umum berupa standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai siswa, sehingga membutuhkan kemampuan guru dalam menjabarkan SK dan KD dalam bentuk indikatorindikator pencapaian hasil belajar. Indikatorindikator inilah yang dijadikan guru pengajar sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran agar kompetensi yang harus dikuasai siswa tercapai secara optimal. KTSP merupakan kurikulum yang berorientasi pada muatan lokal (kemampuan siswa dan masyarakat sekitar), sehingga guru diberi kebebasan dalam menentukan indikator pembelajaran dengan kemampuan siswa dan dikan dengan kebutuhan masyarakat di sekitarnya, sedangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan secara nasional bertujuan untuk menyamakan pencapaian tujuan pendidikan pada tiap-tiap jenjang pendidikan. Prosedur pembelajaran dalam KTSP sangat penting untuk diketahui dan dilakukan oleh guru agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan baik. Menurut Purwanto (2007: 1) prosedur pembelajaran memiliki tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Ketiga prosedur pembelajaran tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam pembelajaran. Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang dilakukan guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Tahap ini meliputi penyusunan program tahunan, program semester, silabus dan RPP. Oleh karena itu, guru memiliki kewajiban untuk membekali diri dengan keahlian menyusun perangkat pembelajaran untuk memenuhi tahap perencanaan tersebut. Tahap pelaksanaan merupakan kegiatan yang dilaksanakan guru pada saat di dalam kelas. Tahap pelaksanaan lebih berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran apabila dibandingkan dengan tahap perencanaan. Hal ini dikarenakan tahap pelaksanaan pembelajaran lebih bergantung pada keahlian guru dalam mengelola kelas serta bersinggungan dengan peserta didik secara langsung. Tahap tindak lanjut dilakukan apabila guru tidak merasa puas dengan hasil belajar yang didapatkan oleh peserta didik. Hal ini menjadi hal yang baik ketika guru berusaha melakukan tindak lanjut pembelajaran, sehingga hasil belajar yang dicapai peserta didik semakin meningkat. Tindak lanjut dapat dilakukan dengan memberikan tugas yang bersifat kontekstual kepada peserta didik agar pembelajaran tidak terhenti hanya pada saat pembelajaran di kelas. SMAN 2 Pamekasan merupakan salah satu SMA favorit yang ada di Kabupaten Pamekasan, sekolah ini selalu terdepan dalam melakukan pembenahan kurikulum. Untuk maksud tersebut,

SMA Negeri 2 Pamekasan akan menerapkan KTSP mulai tahun pelajaran 2007/2008. Penerapan KTSP di SMA Negeri 2 Pamekasan didahului dengan perumusan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai pedoman pelaksanaannya. Dalam hal ini, dokumen-dokumen yang dirumuskan meliputi: (1) Pedoman Umum KTSP SMA Negeri 2 Pamekasan, (2) Standar Isi Muatan Lokal, (3) Kegiatan Pengembangan Diri, dan (4) Silabus Mata Pelajaran. Peneliti telah melakukan observasi awal dengan mendatangi SMAN 2 Pamekasan, kemudian melakukan wawancara dengan semua guru fisika di SMAN 2 Pamekasan. Berdasarkan observasi tersebut terdapat temuan bahwa para guru mengalami kesulitan dalam penyusunan silabus dan RPP, yang merupakan salah satu ranah permasalahan dalam pelaksanaan KTSP, serta yang bersedia dijadikan informan atau subjek penelitian hanya guru pengajar kelas X-3. Informan bersedia diwawancara mendalam, dipinjami perangkat pembelajaran yang disusun, diobservasi dan diambil video pelaksanaan pembelajarannya. FOKUS PENELITIAN Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan penelitian, yaitu: Bagaimanakah pelaksanaan Kurikulun Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika? Permasalahan tersebut dirinci menjadi beberapa sub permasalahan, rincian tersebut sebagai berikut. 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Fisika di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan dan keannya dengan ketentuan KTSP? 2. Bagaiman pelaksanaan proses pembelajaran Fisika di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan dan keannya dengan KTSP? 3. Bagaimana penilaian hasil pembelajaran Fisika di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan dan keannya dengan KTSP? LANDASAN TEORI Pelaksanaan KTSP di tingkat kelas meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajran, dan penilaian hasil belajar. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan proses pembelajaran meliputi program-program (PROTA dan PROMES), silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Program-Program (PROTA dan PROMES) Sebuah program bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi merupakan kegiatan yang berkesinambungan karena melaksanakan suatu kebijakan (Arikunto dan Jabar, 2004:3). Oleh karena itu penyusunan program tahuan dan program semester tentu merupakan satu sistem yang saling terkait. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang

dikembangkan oleh guru (Mulyasa, 2003:183). Dipertegas Muslich (2007:44) program tahunan adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajara efektif dalam satu tahun. Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program semester. Menurut Mulyasa (2007:252-253) PROTA minimal mencakup penetapan dan pengembangan SK dan jumlah KD, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan KD, jumlah ulangan baik ulangan umum maupun ulangan harian, dan jumlah waktu cadangan, Sedangkan PROMES merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan. Umumnya PROMES mencakup tentang bulan, pokok bahasan, waktu yang direncanakan dan keterangan-keterangan. Silabus Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi lulusan (SKl), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah. Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan (Standar Proses BSNP;2007). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang dikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan (BSNP;2007). Komponen RPP terdiri dari Judul, Identias Matapelajaran, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Materi Ajar, Alokasi Waktu, Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian Hasil Pembelajaran, dan Sumber Ajar.

Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran mengembangkan kemampuan untuk mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup dalam kebersamaan, dan mengaktualisasikan diri. Berdasarkan hal tersebut, kegiatan pembelajaran perlu (Suciati, 2002): berpusat pada peserta didik, mengembangkan kreativitas peserta didik, menciptakan kondisi yang mnyenangkan dan menantang, bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, menyediakan pengalaman belajar yang beragam. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan, guru: menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan silabus. Kegiatan Inti, pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang dikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi guru melakukan: 1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber, 2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain, 3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya, 4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan 5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan. Dalam kegiatan elaborasi guru melakukan: 1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas tugas tertentu yang bermakna. 2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis, 3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut, 4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif, 5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar, 6) memfasilitasi peserta didik

membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok, 7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok, 8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan, 9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. Dalam kegiatan konfirmasi, guru melakukan: 1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, 2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, 3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, 4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar. Dalam kegiatan penutup, guru melakukan: 1) bersama sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, 2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, 3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, 4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok dengan hasil belajar peserta didik, 5) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Penilaian Hasil Pembelajaran Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran. Penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kemajuan dan hasil belajar dalam ketuntasan penguasan materi pembelajaran. Penilaian di sekolah dan madrasah (internal) dilakukan dalam bentuk ulangan harian dan pengugasan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar di kelas. Penilaian di sekolah dan madrasah digunakan untuk penentuan perbaikan, pengayaan dan penentuan kenaikan kelas. Penilaian proses pembelajaran merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dalam pelaksanaan di kelas, guru berwenang untuk menentukan kreteria keberhasilan, cara, dan jenis penilaian. Penilaian

tersebut berorientasi pada : 1. acuan/patokan kriteria, 2. ketuntasan belajar, 3. multi alat dan cara penilaian, 4. kriteria penilaian. METODE PENELITIAN Observasi awal dan penentuan masalah Pembuatan alat ukur dan persiapan: Reduksi data Memaparkan Data Pengumpulan dan pengecekan keabsahan data Mencari Konklusi / Verifikasi Gambar 1 Prosedur penelitian Sumber : Model Miles and Huberman dalam Sugiono (2011:246) HASIL DAN PEMBAHASAN Penulisan Laporan Tabel 1 Kean Tiap Komponen Prota dengan KTSP Tahun Pelajaran 2011/2012 No Komponen PROTA Kean (%) 1 Judul dan Identitas 100 2 Semester 100 3 Jabaran SK dan KD 100 4 Alokasi Waktu Untuk Menyelesaikan KD 100 5 Jumlah Ulangan Harian dan Ulangan Umum 100 6 Jumlah Waktu Cadangan 0 Berdasarkan Tabel 1, sebagian besar komponen PROTA dicantumkan dengan lengkap sehingga mempunyai kean 100%, kecuali komponen waktu cadangan karena memang tidak dicantumkan pada produk PROTA yang dibuat oleh guru fisika kelas X-3, sehingga kean komponen ini sebesar 0%. Berdasarkan rata-rata keseluruhan komponen kean PROTA yang dengan KTSP dibuat sebesar 83,33 % dengan katagori. Tabel. 2 Kean Tiap Komponen PROMES dengan KTSP Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012 No Komponen PROMES Kean (%) 1 Judul dan Identitas 100 2 Bulan dan Minggu Efektif serta minggu tidak efektif 100 3 Jumlah kompetensi 100 4 Jumlah UH dan Ulangan Umum 100 5 Alokasi waktu 50 6 Keterangan 100 Berdasarkan Tabel 2, sebagian besar komponen PROMES dicantumkan dengan lengkap sehingga sehingga muncul pada deskriptor alat ukur kean dengan KTSP dan mempunyai kean 100%, kecuali komponen alokasi waktu mempunyai kean 50% dengan KTSP. Hal tersebut terjadi karena pada komponen alokasi waktu PROMES ada beberapa KD alokasi waktunya tidak sama dengan alokasi waktu di PROTA sehingga beberapa deskriptor alokasi waktu pada alat ukur kean PROMES dengan KTSP mendapat skor nol. Secara keseluruhan kean PROMES yang dibuat dengan KTSP sebesar 91,66 % dengan katagori sangat. Tabel 3 Kean Tiap Komponen Silabus dengan KTSP Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012

No Komponen Silabus Kean (%) 1 Judul dan Identitas 100 2 Standar Kompetensi 100 3 Kompetensi Dasar 100 4 Indikator Pencapaian KD 100 5 Kegiatan Pembelajaran 100 6 Materi Pembelajaran 100 7 Penilaian 40 8 Alokasi Waktu 33 9 Sumber Belajar 100 Berdasarkan Tabel 3, sebagian besar komponen silabus dicantumkan dengan lengkap sehingga memiliki kean 100% dengan KTSP berdas arkan alat ukur kesesu aian silabus denga n Tabel 4 Kean Komponen RPP dengan KTSP Semester Genap Tahun Pelajaran 2011-2012 Komponen RPP KTSP, kecuali pada komponen penilaian dan alokasi waktu. Masing-masing komponen tersebut memiliki kean 40% dan 33%. Pada penilaian ada beberapa deskripotor yang tidak muncul pada silabus yang dibuat misalnya wujud penilaian yang kurang jelas dan tidak dengan indikator pencapaian kompetensi, kriteria penilaian yang ditetapkan tidak ada pada silabus. Sedangkan pada alokasi waktu juga terdapat beberapa deskriptor alat ukur kean silabus tidak muncul pada silabus misalnya alokasi waktu tidak dengan promes yang disusun. Berdasarkan paparan hal tersebut diperoleh penilaian kean silabus secara keseluruhan sebesar 85,88% dengan kriteria. Berdasarkan tabel 4, pada beberapa komponen RPP terdapat nilai keseuaian 0% yaitu pada komponen metode pembelajaran pada pertemuan ke 2dan komponen sumber belajar pada pertemuan ke 3 KD 5.1 5.3. Hal tersebut terjadi karena pada kompoenen-komponen tersebut Kean (%) RPP KD 4.1 KD 4.3 RPP KD 5.1 KD 5.3 RPP KD 3.1 KD 3.2 Ke Ke Ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 Judul dan Identitas 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Standar Kompetensi 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Kompetensi Dasar 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Indikator 75 75 75 75 100 50 75 25 25 100 100 70 Tujuan Pemb. 50 100 100 100 100 100 50 50 100 100 100 86 Materi Pemb. 100 100 100 100 100 100 100 67 100 100 100 97 Alokasi Waktu 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 50 91 Metode Pemb. 33 33 33 100 33 0 33 33 67 67 67 45 Kegiatan Pemb. 62,5 62,5 62,5 100 62,5 75 62,5 50 62,5 62,5 100 69 Penilaian 50 25 25 50 25 25 25 25 25 25 25 29.5 Sumber Belajar 50 50 50 50 50 100 0 25 50 50 75 50 Rata- Rata memang tidak dicant umkan pada RPP. Pada kompo nen RPP Penilaian banyak yang memiliki kean 25% hal terjadi karena banyak deskriptor pada alat ukur kean tidak muncul pada RPP yang dibuat oleh guru misalnya kean alat penilaian dengan indikator, tidak ada kriteria penilaian yang jelas, rubrik penyekoran/kunci jawaban dicantumkan secara jelas dan tepat. Komponen lain yang mempunyai kean yang sama pada beberapa RPP sebesar 25% yaitu komponen indikator karena indikator yang dirumskan kurang

menggambarkan KD dan tidak mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pada komponen RPP metode pembelajaran banyak yang memiliki kean 33%, hal ini karena pada RPP metode yang digunakan banyak tidak dikan dengan indikator dan kompetensi, serta tidak tercermin dalam langkah pembelajaran. Sedangkan komponen lain yang memiliki kean 45%, 50%, 62,5% pada deskriptor sudah muncul tetapi masi kurang sempurna misalnya pada komponen sumber belajar, kegiatan pembelajaran, metode, penilaian, dan alokasi waktu. Berikut juga disajikan kean RPP dengan KTSP: Tabel 3.5 Kean RPP dengan KTSP Semester Genap Tahun Pelajaran 2011-2012 No. Kompetensi Dasar 1 KD 4.1 KD 4.3 2 KD 5.1 KD 5.3 3 KD 3.1 KD 3.2 RPP pertama ke dua ke tiga ke empat pertama ke dua ke tiga ke empat pertama ke dua ke tiga Kean Katagori (%) 64 Cukup 71 Cukup 71 Cukup 89 Sesuai 73 Cukup 77 Cukup 62 Cukup 61 Cukup 70 Cukup 76,5 Cukup 83 Sesuai Berdasarkan tabel 3.5 diatas, dapat dikatakan bahwa guru masih belum bisa menyusun RPP yang dengan tuntutan KTSP, dengan rata-rata kean secara keseluruhan adalah sebesar 72,5% dengan katagori cukup. Berdasarkan paparan perencanaan diatas, dapat dikalkulasi kean perencanaan pembelajaran dengan KTSP secara keseluruhan dari PROTA, PROMES, Silabus, dan RPP. Secara prosedur guru telah melakukan prosedur pembuatan PROTA, PROMES, Silabus dan RPP seperti paparan diatas yang dengan KTSP. Kean secara produk perencanaan pembelajaran dengan KTSP yaitu PROTA sebesar 83,33%, kean PROMES sebesar 91,66%, kean Silabus sebesar 85,88%, RPP sebesar 72,5%. Secara keseluruhan perencanaan mempunyai rata-rata kean sebesar 83,34% dengan katagori KTSP.

Berdasarkan Tabel 3.6, tahapan pembelajaran yang mempunyai kean dengan KTSP paling kecil adalah tahapan pendahuluan dengan tahapan motivasi kean kegiatan guru sebesar 50% dan kegiatan siswa 50%. tahapan apersepsi kean kegatan guru sebesar Tabel 3.6 Tabel Kean Tahapan Pembelajaran dengan KTSP membuka pembelajaran dengan salam dan doa kemudian langsung melakukan apersepsi, tidak mempersiapkan peserta didik terlebih dahulu misalnya melalui kegiatan yang menarik. Pada tahapan apersepsi guru tidak menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu pada kegiatan penutup pada tahap penilaian kegiatan siswa hanya 60% dikarenakan siswa tidak melakukan refleksi pada saat pembelajaran. Tahapan Pembelajaran Berdasarkan paparan tersebut, kean proses pembelajaran dengan KTSP pada Tabel 3.7 Berdasarkan tabel 3.7, secara keseluruhan kean proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru fisika kelas X-3 dengan rata-rata 81,33% kegiatan guru dengan katagori KTSP, sedangkan kegiatan siswa mempunyai rata-rata Kean (%) ke 1 ke 2 ke 3 Rata-Rata Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Motivasi 50 50 50 50 50 50 50 50 Apersepsi 67 67 67 67 67 67 67 67 Pendahu 67% dan luan Inti Eksporasi 100 100 80 80 100 100 100 100 kegiataan Elaborasi 89 89 89 89 89 89 89 89 siswa Konfirmasi 71 71 86 86 71 71 76 76 Penutup Penyimpulan 100 100 100 100 100 100 100 100 67%. Hal Penilaian 100 60 100 80 100 60 100 67 dan refleksi ini Penggunaan bahasa, pengaturan aktu, percaya 75-75 - 75-75 - dikarenak diri dan penampilan an guru tersebut pada tahap motivasi guru hanya Tabel 3.7 Kean Proses Pembelajaran dengan KTSP sebesar 77,66% dengan katagori KTSP. Tabel 3.8 Kean Penilaian Hasil dan Proses Pembelajaran cukup Proses Pembelajaran Kean (%) Katagori Guru Siswa Guru Siswa pertama tanggal 16 Mei 2012 81,5 77 Sesuai Cukup Sesuai Ke dua tanggal 21 Mei 2012 81 79 Sesuai Cukup Sesuai ke tiga tanggal 24 Mei 2012 81,5 77 Sesuai Cukup Sesuai No. Komponen Penilaian Kean (%) 1 Perencanaan Penilaian 77 2 Pelaksanaan Penilaian 33 3 Pengelolaan Penilaian 100 Hasil Pembelajaran Berdasarkan Tabel 3.8, kean paling rendah adalah pelaksanaan penilaian sebesar 33%, hal tersebut dikarenakan pada pelaksanaan penilaian

beberapa deskriptor pada alat ukur kean tidak muncul misalnya melakukan penilaian perencaan yang dibuat oleh pendidik, pendidik menganalisis kualitas instrumen yang digunakan untuk menilai. Berdasarkan paparan tersebut kean pada penilaian hasil belajar dengan KTSP secara keseluruhan sebesar 70% dengan katagori cukup KTSP. Secara keseluruhan dari segi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran dapat dilahat kean pelaksanaan KTSP ditingkat kelas. Kean perencanaan pembelajaran sebesar 83,34%, pelaksanaan pembelajaran kegiatan guru sebesar 81,33% dan kegiatan siswa sebesar 77,66%, penilaian hasil pembelajaran secara keseluruhan sebesar 70%, sehingga mempunyai rata-rata 78,08% dengan katagori cukup KTSP. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pelaksanaan KTSP di Kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika kean sebesar 78,08% dengan katagori cukup KTSP, sedangkan secara khusus dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil dan proses pembelajaran sebagai berikut. 1. Pada perencanaan mencakup perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika. Perangkat tersebut dikembangkan secara kelompok dalam MGMP dan mandiri oleh guru fisika dengan melakukan prosedur pembuatan PROTA, PROMES, Silabus, dan RPP ketentuan KTSP, sedangkan kean produk perencanaan pembelajaran dengan KTSP pada PROTA sebesar 83,33%, PROMES sebesar 91,66%, silabus sebesar 85,88%, dan RPP secara keseluruhan sebesar 72,5%, sehingga rata-rata kean perencanaan secara keseluruhan sebesar 83,34% dengan kata gori KTSP. 2. Pelaksanaan pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika secara sudah ketentuan KTSP dengan prosentase ken sebesar 81,33% kegiatan guru dengan katagori KTSP dan 77,66% kegiatan siswa dengan katagori cukup KTSP. Namun pembelajaran yang dilakukan tidak dengan RPP yang dirancang oleh guru fisika tersebut. Hal ini tidak dengan ketentuan standar proses oleh BNSP, yang menetapkan keselarasan antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran. 3. Penilaian pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika sudah berdasarkan standar isi yaitu melalui ulangan harian dan tugas, ulangan

tengah semester dan ulangan akhir semester, serta terdapat pengayaan dan remidal sebagai tindak lanjut disetiap penilaian pada akhir pencapaian kompetensi, sedangkan keannya dengan KTSP sebesar 70%. SARAN Adapun saran pada penelitian ini adalah 1. Dalam kegiatan pembelajaran ada baiknya dikan dengan perencanaan pembelajaran, serta guru tetap mengikuti seminar atau workshop untuk menambah dan memperbaharui pengetahuan tentang perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang baik serta KTSP dan penialaian hasil pembelajaran yang dengan KTSP. 2. Pihak Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan sebaiknya sering mengadakan workshop pembuatan perangkat untuk mempermudah guru dalam memahami komponen perangkat pembelajaran dan melakukan pemantauan terhadap kegiatan guru dalam merencankan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan melakukan penilaian hasil pembelajaran supaya terjadi keselarasan antara perencanaan, pelaksanaan, penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan oleh guru. DAFTAR PUSTAKA A. Malik, Oemar. 2007. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Cepi Safruddin Abdul. 2004. Evaluasi Program Pendidikan, Pedoman Teoretis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. BNSP. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA/MA. Jakarta: BNSP BNSP. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BNSP Departemen Agama. 2003. Pedoman Pengembangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama. Hernawan, Herri. 2008. Pengembangan kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Lexy, J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Muslich, Masnur. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Pedoman Bagi Pengelola Lembaga Pendidikan, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Dewan Sekolah, dan Guru. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto, Edy. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Malang: Universitas Negeri Malang Press.

Suciati. 2002. Belajar dan Pembelajaran II. Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta. Tim Penyiapan Naskah Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Ke Lima. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (PPKI). Malang: Universitas Negeri Malang Press. Tim Penyusun Buku Petunjuk Teknis Praktek Pengalaman Lapangan. 2006. Buku Petunjuk Teknis Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Malang: UPT PPL Universitas Negeri Malang. Tim Redaksi Fokusmedia. 2005. Standar Nasional Pendidikan (SNP) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Bandung: Fokusmedia.