KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 55 TAHUN 2008

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH.

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 61 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN JABATAN STAF AHLI BUPATI BULUNGAN BUPATI BULUNGAN,

BUPATI MANDAILING NATAL

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 56 TAHUN 2008

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 27 SERI D

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

KATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LOMBOK BARAT

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KARANGANYAR

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI BUPATI BUPATI TANGERANG,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 71 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM

WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

KATA PENGANTAR. Soreang, Desember 2011 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala,

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

Transkripsi:

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda Kabupaten Blora 2011

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) Jln. GOR No. 10 Telp. (0296) 531827 Blora KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 050. 07 /2033 TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blora Tahun 2010-2015 perlu menyusun Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora Tahun 2010-2015; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah ; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ; 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ;

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) ; 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700) ; 9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664) ; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara / Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738) ; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19) ; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817) ; 17. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 18. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 ; 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 ; 20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2009 2029 Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6) ; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 3) ; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 2) ; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Blora Tahun 2005 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 7) ;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blora Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 8) ; Menetapkan : MEMUTUSKAN : PERTAMA : Mengesahkan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora Tahun 2010-2015. KEDUA : Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Bab II : Gambaran pelayanan BAPPEDA Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Bab IV : Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan pendanaan Indikatif Bab VI : Indikator Kinerja Bappeda yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD KETIGA : Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora Tahun 2010 2015 sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KEEMPAT : (1) Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora wajib dilaksanakan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora dalam rangka penyelenggaraan program kegiatan Tahun 2010-2015. (2) Penjabaran Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora setiap tahun dituangkan dalam Renja SKPD. KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Blora pada tanggal 15 April 2011 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA, SAMGAUTAMA KARNAJAYA

LAMPIRAN I : Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora Nomor : 050. 07 / 2033 Tanggal : 15 April 2011 RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015

DAFTAR ISI Hal BAB I : PENDAHULUAN... I.1 1.1. Latar Belakang... I.1 1.2. Landasan Hukum... I.1 1.3. Maksud dan Tujuan... I.2 1.4. Sistematika Penulisan... I.2 BAB II : GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA... II.1 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda... II.1 2.2. Sumber Daya Bappeda... II.28 2.3. Kinerja Pelayanan Bappeda... II.32 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda... II.43 BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI... III.1 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda... 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih... III.1 III.2 BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. IV.1 4.1. Visi dan Misi Bappeda Kabupaten Blora... IV.1 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda... IV.2 4.3. Strategi dan Kebijakan Bappeda Kabupaten Blora... IV.3 BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF... V.1 i

BAB VI : INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD... VI.1 Lampiran ii

DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1... 2-30 Tabel 2.2... 2-30 Tabel 2.3... 2-31 Tabel 2.4... 2-35 Tabel 5.1... 5-3 iii

DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 2.1... 2-2 iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah memberikan kekuatan baru bagi pengembangan otonomi daerah yang nyata dan bertanggungjawab. Otonomi yang nyata adalah bahwa untuk menangani urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang dan kewajiban yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah. Adapun yang dimaksud bertanggungjawab adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus benar-benar memberdayakan daerah termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan adanya otonomi daerah yang nyata dan bertanggungjawab berarti bahwa daerah sudah diberi kewenangan yang utuh dan bulat untuk merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi kebijakan daerah. Upaya pendayagunaan aparatur negara dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan administrasi yang mampu mendukung kelancaran tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan adalah dengan menerapkan prinsip Good Government dan Clean Governance. Diberlakukannya otonomi daerah dan sistem perencanaan pembangunan nasional maka dalam proses perencanaan pembangunan di daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda ) Kabupaten Blora diharapkan mampu dan dapat ikut mewarnai perencanaan di daerah serta mengikuti dinamika desentralisasi yang berkembang saat ini. Dengan demikian diharapkan perencanaan pembangunan dengan menggunakan pendekatan pembangunan kewilayahan (spatial development approach) dan perencanaan pembangunan yang komprehensif dapat terwujud. 1.2 Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah. 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan. 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara. 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008. 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 2025. 9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. I-1

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. 12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional. 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. 14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara / Daerah. 15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 2014. 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 19. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelerasan RPJMD dengan RPJM Nasional 2010-2014. 20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2009 2029 Provinsi Jawa Tengah. 21. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Blora. 22. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. 23. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blora Tahun 2005 2025. 24. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blora Tahun 2010-2015. 1.3 Maksud dan Tujuan. Maksud penyusunan Renstra Bappeda Tahun 2010-2015, yaitu : Menyediakan dokumen perencanaan jangka menengah yang memuat visi, misi dan tujuan Bappeda selama 5 (lima) tahun ke depan dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora Tahun 2010 2015. Adapun tujuan penyusunan Renstra Bappeda Tahun 2010 2015, yaitu : 1. Memberikan arah dan pedoman penyusunan program dan kegiatan tahunan Bappeda dalam bentuk Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah. 2. Sebagai pedoman untuk penilaian kinerja Bappeda. 1.4 Sistematika Penulisan Renstra Bappeda Kabupaten Blora Tahun 2010-2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut : I-2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra, Fungsi Renstra dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra, keterkaitan Renstra dengan RPJMD, Renstra Kabupaten dan dengan Renja. 1.2 Landasan Hukum Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penyelenggaraan SKPD 1.3 Maksud dan Tujuan Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra. 1.4 Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra, serta susunan garis besar isi dokumen. BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Bappeda dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Bappeda dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Bappeda periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Bappeda yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Bappeda. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BAPPEDA Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Bappeda, struktur organisasi Bappeda, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah Kepala Bappeda. 2.2 Sumber Daya BAPPEDA Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki Bappeda dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencangkup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih profesional. 2.3 Kinerja Pelayanan BAPPEDA Memuat tingkat capaian kinerja Bappeda berdasarkan sasaran/target Renstra Bappeda periode sebelumnya. 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BAPPEDA Memuat hasil analisis terhadap Renstra SKPD provinsi, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD lima tahun mendatang. BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD I-3

Memuat permasalahan-permasalahan pelayanan Bappeda beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Memuat tugas dan fungsi Bappeda yang terkait dengan visi, misi serta program Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih, dan faktor penghambat dan pendorong pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati. 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota Memuat faktor-faktor penghambat dan faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Kabupaten. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Memuat faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS. 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis Memuat tentang metode penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu yang akan ditangani melalui Renstra. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi BAPPEDA KAB. BLORA Mengemukakan rumusan pernyataan visi dan misi BAPPEDA 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BAPPEDA Mengemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah BAPPEDA. 4.3 Strategi dan Kebijakan BAPPEDA Mengemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan BAPPEDA dalam lima tahun mendatang. BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja BAPPEDA yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai BAPPEDA dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. I-4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA 2.1 Tugas, Fungsi,dan Struktur Organisasi Bappeda Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Peraturan Bupati Blora Nomor Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan daerah, statistik serta penelitian dan pengembangan, pengendalian, monitoring dan evaluasi. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah ; b. perencanaan pembangunan daerah ; c. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah ; d. pengendalian pembangunan daerah ; e. penyelenggaraan bimbingan dan konsultasi perencanaan pembangunan daerah ; f. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah; g. penyusunan statistik ; h. penelitian dan pengembangan ; i. pelayanan rekomendasi perijinan dibidang penelitian ; Struktur Organisasi Bappeda adalah sebagai berikut: II-1

II-2

Bappeda Kabupaten Blora dipimpin oleh seorang kepala dengan membawahi seorang sekretaris, 4 (empat) kepala bidang. 1. Kepala Bappeda; 2. Sekretariat, membawahkan : a. Sub Bagian Program; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum; 3. Bidang Ekonomi, membawahkan : a. Sub Bidang Industri, Perdagangan dan Koperasi; b. Sub Bidang Pertanian dan Kehutanan; 4. Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, membawahkan : a. Sub Bidang Pemerintahan dan Pendidikan; b. Sub Bidang Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; 5. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, membawahkan: a. Sub Bidang Infrastruktur; dan b. Sub Bidang Pengembangan Wilayah, Sumber Daya Alam dan Energi Sumber Daya Mineral; 6. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik, membawahkan : a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan; b. Sub Bidang Statistik; 7. Kelompok Jabatan Fungsional. Adapun uraian tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Kepala Badan Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Badan mempunyai tugas : a. merumuskan kebijakan Bupati di bidang perencanaan pembangunan daerah berdasarkan wewenang yang di berikan dan sesuai peraturan perundang-undangan; b. merumuskan program kegiatan berdasarkan hasil rangkuman rencana kegiatan Bidang-bidang sesuai peraturan perundangundangan; c. mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya guna kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; II-3

e. mengendalikan seluruh kegiatan bidang perencanaan pembangunan daerah sesuai peraturan perundang-undangan; f. menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah, pengelolaan data statistik serta penelitian dan pengembangan; g. menyelenggarakan dan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan daerah yang meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Kerja Satuan Kerja Pemerintah Daerah; h. mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah; i. menyelenggarakan bimbingan, konsultasi dan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah; j. menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah; k. merumuskan penyusunan data statistik daerah, penyelenggaraan penelitian dan pengembangan; l. mengkoordinasikan kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri skala kabupaten; m. memberikan pelayanan bidang perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan; n. menyelenggarakan pembinaan teknis dan administrasi kepada unit-unit kerja di bawahnya agar terjadi sinkronisasi pelaksanaan visi misi organisasi sampai ke unit kerja terendah; o. menyelenggarakan pelayanan umum sesuai prosedur yang telah ditetapkan agar pelaksanaan pelayanannya mudah, cepat, dan tepat sesuai peraturan perundang-undangan; p. melaksanakan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; q. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah kepada Bupati sebagai dasar pengambilan kebijakan; r. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan dan pengambilan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan daerah; dan s. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. II-4

2. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dalam merumuskan dan menyusun bahan kebijakan teknis, melaksanakan tugas kesekretariatan dan perencanaan pembangunan serta pengkoordinasian penyusunan rencana kegiatan, penatausahaan keuangan, urusan umum dan kepegawaian satuan kerja perangkat daerah secara terpadu Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi : a. perumusan dan penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang kesekretariatan ; b. pengkoordinasian penyusunan rencana kegiatan satuan kerja perangkat daerah; c. penyelenggaraan dan pelayanan administrasi kesekretariatan ; d. pengelolaan barang inventaris ; e. penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah ; f. pengelolaan administrasi kepegawaian ; g. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan satuan kerja perangkat daerah Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Sekretaris mempunyai tugas : a. menyusun program kegiatan pada Sekretariat berdasarkan peraturan perundang-undangan; b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan di bidang kesekretariatan; f. menyiapkan rumusan kebijakan strategis, program dan kegiatan dalam rangka penyusunan anggaran pendapatan dan belanja; II-5

g. melaksanakan pelayanan pengelolaan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, kearsipan, perpustakaan, dan perlengkapan rumah tangga sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; h. melaksanakan koordinasi dalam rangka penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bappeda sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. melaksanakan bimbingan teknis fungsi-fungsi pelayanan administrasi perkantoran sesuai pedoman dan peraturan perundang-undangan; j. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; k. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; l. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan] m. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan 1) Sub Bagian Program Sub Bagian Program mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pengkoordinasian penyusunan rencana kegiatan dan laporan kegiatan satuan kerja perangkat daerah serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang tugasnya Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas: a. menyusun program kegiatan pada Sub Bagian Program berdasarkan peraturan perundang-undangan; b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk mendapatkan masukan, informasi II-6

guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. melaksanakan koordinasi penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran, Dokumen Pelaksanaan Anggaran, dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan; f. menyusun dokumen perencanaan sesuai peraturan perundangundangan; g. menghimpun, meneliti dan mengoreksi bahan usulan dan laporan program kegiatan dari Sekretariat dan masing-masing Bidang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku; h. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bappeda sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. melaksanakan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; j. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; k. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan l. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan 2) Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pengkoordinasian penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang tugasnya Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas: a. menyusun program kegiatan pada Sub Bagian Keuangan sesuai peraturan perundang-undangan; b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; II-7

d. melaksanakan koordinasi dengan semua Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang di Lingkungan Bappeda untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. melaksanakan pengelolaan, mengkoordinasikan, menyiapkan bahan proses pencairan dana dan pelayanan administrasi keuangan; f. meneliti kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran Langsung pengadaan Barang dan Jasa yang disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran dna diketahui/disetujui oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan; g. meneliti kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan, Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang, Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang, Surat Permintaan Pembayaran Langsung gaji dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran; h. melaksanakan verifikasi Surat Permintaan Pembayaran dan menyiapkan Surat Perintah Membayar; i. melaksanakan akuntansi yang meliputi jurnal umum, buku besar dan buku besar pembantu; j. menyiapkan laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan; k. melaksanakan koordinasi terhadap kegiatan lain yang berkaitan dengan keuangan yang dilaksanakan oleh bidang-bidang di lingkungan Bappeda; l. menyusun laporan evaluasi atas pelaksanaan tugas-tugas pengelolaan keuangan berdasarkan data yang terkumpul dari bidang-bidang di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; m. menyelesaikan perhitungan anggaran setiap tahun yang menjadi beban Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; n. melaksanakan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; o. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; p. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan II-8

q. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan 3) Sub Bagian Umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pengkoordinasian pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian satuan kerja perangkat daerah serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang tugasnya Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas: a. menyusun program kegiatan pada Sub Bagian Umum berdasarkan peraturan perundang-undangan; b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. menyiapkan bahan pelayanan urusan administrasi umum, organisasi dan tatalaksana, pengurusan rumah tangga, perlengkapan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian; f. merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang untuk keperluan rumah tangga sesuai dengan kebutuhan, anggaran dan peraturan perundang-undangan; g. melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan barang; h. membuat laporan rutin data pegawai, Daftar Urut Kepangkatan, dan daftar nominatif pegawai; i. menyiapkan berkas usulan mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, diklat pegawai, dan urusan kepegawaian lainnya; j. melaksanakan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; k. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; II-9

l. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan m. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan 3. Bidang Ekonomi Bidang Ekonomi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam merumuskan dan menyusun bahan pelaksanaan kebijakan daerah, menyusun bahan perumusan kebijakan teknis serta melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan pembangunan daerah dibidang Industri, perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah, penanaman modal, pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Ekonomi mempunyai fungsi : a. penyiapan penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas di bidang ekonomi; b. pengoordinasian, pengembangan dan fasilitasi kegiatan bidang ekonomi; c. perencanaan pembangunan, pembinaan dan pengendalian kegiatan bidang ekonomi 1) Kepala Bidang Ekonomi Dalam melaksanakan tugas dan fungsi bidang ekonomi, Kepala Bidang Ekonomi mempunyai tugas : a. menyusun program kegiatan bidang ekonomi berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan; b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian masalah dan peraturan perundang-undangan; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Bidang di lingkungan Bappeda baik langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan yang berkaitan dengan pengembangan bidang ekonomi; II-10

f. merumuskan kebijakan teknis perencanaan pembangunan bidang ekonomi yang meliputi, industri, perdagangan, serta usaha industri kecil menengah, koperasi dan industri mikro kecil menengah, badan usaha milik daerah, penanaman modal, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. g. menyiapkan fasilitasi kegiatan bidang ekonomi; h. mengoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan bidang ekonomi dengan dinas/instansi terkait; i. melaksanakan inventarisasi dan pendataan permasalahan bidang ekonomi sebagai bahan evaluasi; j. melaksanakan penilaian prestasi kerja pelaksanaan pekerjaan; k. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; l. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; m. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 2) Sub Bidang Industri, Perdagangan dan Koperasi Sub Bidang Industri, Perdagangan dan Koperasi mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan daerah, bahan penyusunan kebijakan teknis dan bahan koordinasi perencanaan pembangunan daerah dibidang perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha mikro kecil menengah, penanaman modal, dan usaha milik daerah serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ekonomi sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala Sub Bidang Industri, Perdagangan dan Koperasi mempunyai tugas : a. menyusun program kegiatan Sub Bidang Industri, Perdagangan dan Koperasi sesuai peraturan perundangundangan; b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; II-11

d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Kepala Sub Bidang dan Kepala Sub Bagian di lingkungan Bappeda untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. menyiapkan bahan koordinasi dan memadukan rencana pembangunan bidang industri, perdagangan, jasa, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah, dan pengembangan dunia usaha termasuk usaha mikro kecil menengah dengan dinas/instansi terkait; f. membantu melaksanakan koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan bidang industri dan perdagangan, koperasi, pengembangan dunia usaha termasuk usaha mikro kecil menengah Dinas/Instansi terkait berdasarkan peraturan perundang-undangan; g. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan kegiatan bidang industri dan perdagangan, koperasi, pengembangan dunia usaha termasuk usaha mikro kecil menengah guna kelancaran pelaksanaan tugas; h. menyiapkan bahan fasilitasi dan koordinasi bidang industri dan perdagangan, koperasi, pengembangan dunia usaha termasuk usaha mikro kecil menengah agar kegiatan berjalan lancar dan tepat sasaran; i. melakukan inventarisasi potensi serta permasalahan pembangunan yang terkait dengan bidang industri dan perdagangan, koperasi, pengembangan dunia usaha termasuk usaha mikro kecil menengah sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan; j. melaksanakan penilaian prestasi kerja pelaksanaan pekerjaan; k. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; l. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan m. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 3) Sub Bidang Pertanian dan Kehutanan II-12

Sub Bidang Pertanian dan Kehutanan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan daerah, bahan penyusunan kebijakan teknis dan bahan koordinasi perencanaan pembangunan daerah di bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, ketahanan pangan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ekonomi sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bidang Pertanian dan Kehutanan mempuyai tugas : a. menyusun program kegiatan Sub Bidang Pertanian Dan Kehutanan berdasarkan peraturan perundangundangan; b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang di lingkungan Bappeda untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. melaksanakan koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan Sub Bidang Pertanian dan kehutanan dengan dinas/instansi terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan; f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan Sub Bidang Pertanian Dan Kehutanan; g. menyiapkan bahan fasilitasi kegiatan pembangunan pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan dan ketahanan pangan dalam rangka meningkatkan pembangunan bidang pertanian dan kehutanan; h. menyiapkan bahan koordinasi kegiatan pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, ketahanan pangan dan kehutanan; i. melakukan inventarisasi potensi dan permasalahan bidang pertanian dan kehutanan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan; II-13

j. melaksanakan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; k. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; l. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; m. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 4. Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam merumuskan dan menyusun bahan pelaksanaan kebijakan daerah, menyusun bahan perumusan kebijakan teknis serta melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan pembangunan daerah dibidang pemerintahan, agama, pendidikan, transmigrasi, keluarga berencana, kependudukan dan catatan sipil, kesehatan, kesejahteraan sosial, pemberdayaan masyarakat desa, perpustakaan dan kearsipan, kesatuan bangsa politik dalam negeri, ketenagakerjaan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, komunikasi dan informasi, kebudayaan dan pariwisata. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi : a. penyiapan penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas di bidang pemerintahan dan kesejahteraan rakyat; b. pengoordinasian, pengembangan dan fasilitasi kegiatan di bidang pemerintahan dan kesejahteraan rakyat; c. perencanaan pembangunan, pembinaan dan pengendalian kegiatan di bidang pemerintahan dan kesejahteraan rakyat. 1) Kepala Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi bidang ekonomi, Kepala Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas : a. menyusun program kegiatan Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan; b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan; II-14

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Kepala Bidang dan Sekretaris di lingkungan Bappeda untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. mengordinasikan, memadukan perencanaan pembangunan urusan pemerintahan, agama, pendidikan, transmigrasi, keluarga berencana, kependudukan dan catatan sipil, kesehatan, kesejahteraan sosial, pemberdayaan masyarakat desa, perpustakaan dan kearsipan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, ketenagakerjaan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, komunikasi dan informasi, kebudayaan dan pariwisata; f. merumuskan kebijakan teknis perencanaan pembangunan pemerintahan dan kesejahteraan rakyat meliputi aparatur, hukum, perundang-undangan, politik, pemerintahan, agama, pendidikan, transmigrasi, keluarga berencana, kependudukan dan catatan sipil, kesehatan, kesejahteraan sosial, pemberdayaan masyarakat desa, perpustakaan dan kearsipan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, ketenagakerjaan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, komunikasi dan informasi, kebudayaan dan pariwisata; g. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas yang berkaitan dengan urusan pemerintahan, agama, pendidikan, transmigrasi, keluarga berencana, kependudukan dan catatan sipil, kesehatan, kesejahteraan sosial, pemberdayaan masyarakat desa, perpustakaan dan kearsipan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, ketenagakerjaan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, komunikasi dan informasi, kebudayaan dan pariwisata untuk kelancaran pelaksanaan tugas; h. menyiapkan data statistik pembangunan pada lingkup urusan pemerintahan, agama, pendidikan, transmigrasi, keluarga berencana, kependudukan dan catatan sipil, kesehatan, kesejahteraan sosial, pemberdayaan masyarakat desa, perpustakaan dan kearsipan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, ketenagakerjaan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan dan perlindungan II-15

anak, komunikasi dan informasi, kebudayaan dan pariwisata sebagai bahan informasi perkembangan pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dicapai; i. menyiapkan fasilitasi dan koordinasi perencanaan pembangunan urusan pemerintahan, agama, pendidikan, transmigrasi, keluarga berencana, kependudukan dan catatan sipil, kesehatan, kesejahteraan sosial, pemberdayaan masyarakat desa, perpustakaan dan kearsipan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, ketenagakerjaan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, komunikasi dan informasi, kebudayaan dan pariwisata sesuai dengan peraturan perundang-undangan agar tujuan dari kegiatan dapat tercapai dan tepat sasaran; j. melaksanakan inventarisasi permasalahan urusan pemerintahan, agama, pendidikan, transmigrasi, keluarga berencana, kependudukan dan pencatatan sipil, kesehatan, kesejahteraan sosial, pemberdayaan masyarakat desa, perpustakaan dan kearsipan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, ketenagakerjaan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, komunikasi dan informasi, kebudayaan dan pariwisata sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan; k. melaksanakan penilaian prestasi kerja tugas bawahan; l. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; m. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; n. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 2) Sub Bidang Pemerintahan dan Pendidikan Sub Bidang Pemerintahan dan Pendidikan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan daerah, bahan penyusunan kebijakan teknis dan bahan koordinasi perencanaan pembangunan daerah urusan pendidikan, kepemudaan, olah raga, perpustakaan, kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, pemerintahan, Perangkat Daerah, Komunikasi dan Informasi, Kepegawaian dan persandian serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kepala Bidang Pemerintahan dan kesejahteraan rakyat sesuai bidang tugasnya. II-16

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala Sub Bidang Pemerintahan dan Pendidikan mempunyai tugas : a. menyusun program kegiatan Sub Bidang Pemerintahan Dan Pendidikan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan; b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Sub Bidang dan Kepala Sub Bagian di lingkungan Bappeda untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan urusan pendidikan, kepemudaan, olah raga, perpustakaan, kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, pemerintahan, komunikasi dan informatika; f. menyiapkan bahan pembinaan urusan pendidikan, kepemudaan, olah raga, perpustakaan, kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, pemerintahan, komunikasi dan informatika; g. menyusun bahan perencanaan pembangunan urusan pendidikan, kepemudaan, olah raga, perpustakaan, kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, pemerintahan, komunikasi dan informatika; h. melakukan inventarisasi permasalahan kegiatan pembinaan urusan pendidikan, kepemudaan, olah raga, perpustakaan, kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, pemerintahan, komunikasi dan informatika; i. menyiapkan bahan fasilitasi kegiatan urusan pendidikan, kepemudaan, olah raga, perpustakaan, kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, pemerintahan, komunikasi dan II-17

informatika sesuai dengan peraturan perundang-undangan agar tujuan dari kegiatan dapat tercapai dan tepat sasaran; j. melakukan inventarisasi permasalahan bidang kerjasama pemerintahan dan pendidikan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan; k. melaksanakan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; l. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; m. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; n. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan 3) Sub Bidang Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat Sub Bidang Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan daerah, bahan penyusunan kebijakan teknis dan bahan koordinasi perencanaan pembangunan daerah urusan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat desa, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, Pariwisata, kebudayaan, transmigrasi, tenaga kerja, agama serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bidang Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas: a. menyusun program kegiatan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan; b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang di lingkungan Bappeda untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan urusan kesehatan, II-18

pemberdayaan masyarakat desa, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, Pariwisata, kebudayaan, transmigrasi, tenaga kerja, agama ; f. menyiapkan bahan pembinaan urusan kesehatan, pemberdayaan masyarakat desa, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, Pariwisata, kebudayaan, transmigrasi, tenaga kerja, agama; g. menyusun bahan perencanaan pembangunan urusan kesehatan, pemberdayaan masyarakat desa, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, Pariwisata, kebudayaan, transmigrasi, tenaga kerja, agama; h. melakukan inventarisasi permasalahan kegiatan pembinaan urusan kesehatan, pemberdayaan masyarakat desa, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, Pariwisata, kebudayaan, transmigrasi, tenaga kerja, agama; i. menyiapkan bahan fasilitasi kegiatan urusan kesehatan, pemberdayaan masyarakat desa, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, Pariwisata, kebudayaan, transmigrasi, tenaga kerja, agama sesuai dengan peraturan perundang-undangan agar tujuan dari kegiatan dapat tercapai dan tepat sasaran; j. melaksanakan penilaian prestasi kerja tugas bawahan; k. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan urusan kesehatan, pemberdayaan masyarakat desa, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, Pariwisata, kebudayaan, transmigrasi, tenaga kerja dan agama; l. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; m. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; n. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan; 5. Bidang Insfrastruktur Dan Pengembangan Wilayah II-19