III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini menggunakan metode descriptive analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala yang ada, selain itu juga dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan status obyek penelitian pada saat ini, misalnya sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi dan sebagainya. Metode descriptive analitis ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan karakteristik populasi atau bidang tertentu (Wiratha, 2006). Teknik penelitian yang digunakan adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1995). B. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo dengan mempertimbangkan tingginya produksi di daerah tersebut. Produksi buah semangka di Kabupaten Sukoharjo terlihat pada Tabel 3. Tingginya produksi menyebabkan buah semangka ini tersedia sepanjang tahun di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo. Melimpahnya buah semangka hasil dari produksi petani setempat mendorong munculnya permintaan pada buah ini sebagai pilihan konsumsi buah-buahan rumah tangga. C. Metode Penentuan Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Convenience Sampling. Menurut Sekaran dan Bougie (2010) Convenience Sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kemudahan memperoleh sampel dan dapat menyediakan informasi bagi peneliti. Sampel yang dipilih adalah responden yang benar-benar membeli buah Semangka tidak untuk dijual lagi, namun untuk dikonsumsi dan 2
28 responden tersebut bersedia meluangkan waktu untuk diwawancarai oleh peneliti. Metode penentuan jumlah sampel yaitu dengan metode estimasi proporsi populasi dan confident level sebesar 95%. Menurut Djawanto dan Pengestu (1990), penentuan jumlah sampel ketika besar populasi tidak diketahui, yaitu dapat dilakukan dengan penduga proporsi menggunakan sampel dengan keyakinan (1-α) dan besarnya error tidak melebihi suatu harga tertentu maka rumus (E) dapat digunakan untuk menentukan besarnya sampel yang harus diambil. E = 1,96 Keterangan E = Error P = Populasi N = Jumlah Sampel Karena besarnya populasi tidak diketahui maka P (1-P) juga tidak diketahui, tetapi P selalu berada diantara 0 dan 1, maka besar populasi maksimal adalah : T (P) = P-P 2 D f (P) = 1-2P 2P = 1 P = 0,5 Harga maksimal dari f(p) adalah P(1-P) = 0,25. Besarnya sampel jika digunakan confident level 95% dan kesalahan yang terjadi adalah 0,1 maka: N = 0,25 = 96,4 (dibulatkan menjadi 98) Pembulatan menjadi 98 responden dilakukan untuk mempermudah dalam pembagian responden pada setiap desa di lokasi penelitian. Responden yang berjumlah 98 orang dibagi dengan 14 desa yang berada di Kecamatan Baki sehingga setiap desa terdapat responden. Jumlah responden 98 orang ini dianggap sudah cukup mewakili populasi konsumen semangka di
29 Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo. Adapun pembagian responden yang ada di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut : Tabel 5. Responden Konsumen Semangka di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo No Desa Jumlah Responden (Orang) 1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14 Ngrombo Mancasan Gedongan Jetis Bentakan Kudu Kadilangu Bakipandeyan Menuran Duwet Siwal Waru Gentan Purbayan Total 98 Sumber : BPS (2015 b ) D. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perseorangan secara langsung dari obyeknya. Data primer ini merupakan data yang diperoleh dari wawancara langsung dengan konsumen buah semangka dengan menggunakan kuisioner yang telah dipersiapkan. b. Data Sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari informasi instansi / lembaga yang berkaitan dengan penelitian seperti data Sukoharjo dalam angka yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik Sukoharjo, Dinas pertanian, dan informasi yang mendukung dari internet.
30 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian dengan melihat objek penelitian. Teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan pencatatan serta untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di tempat penelitian. 2. Wawancara Teknik wawancara atau interview ini digunakan sebagai pengumpulan data primer, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Wawancara dilakukan melalui tatap muka dengan responden. 3. Pencatatan Pencatatan dilakukan dengan maksud untuk membuat arsip mengenai informasi atau hal-hal penting yang telah didapatkan di lokasi penelitian. Catatan yang dimaksud mengenai data atau informasi penting yang diperoleh dari narasumber atau objek penelitian. F. Metode Analisis Data 1. Model Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuadrat terkecil atau OLS (Ordinary Least Square) yaitu proses matematis untuk menentukan intersep dan slope garis yang paling tepat menghasilkan jumlah kuadrat deviasi atau simpangan yang minimum. Metode ini akan menghasilkan pemerkira yang terbaik, linear, dan memiliki varian yang minimum dalam kelas sebuah pemerkira tanpa bias (Best Linear Unbiased Estimator / BLUE) (Arsyad, 1995).
31 a. Model Persamaan Menurut Sukirno (2005) perkembangan metode-metode ekonometrika memungkinkan fungsi permintaan sekaligus menggunakan berbagai variabel bebas yang mempengaruhi. Bentuk fungsi permintaan tersebut adalah sebagai berikut : Q d = b 0 X b1 1 X b2 2 X b3 3 X b4 4 X b5 5 X b6 6 e Bentuk fungsi permintaan tersebut sukar ditaksir sehingga untuk mempermudah proses penaksirannya fungsi permintaan dapat ditransformasikan ke dalam bentuk logaritmik natural sehingga berbentuk : LnQ d = lnb 0 + b 1 lnx 1 + b 2 lnx 2 + b 3 lnx 3 + b 4 lnx 4 + b 5 lnx 5 +b 6 ln X 6 Keterangan : Q = Jumlah permintaan semangka (kg/bulan) b 0 -b 6 = Koefisien regresi X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 e = Harga semangka (Rp/kg) = Harga apel (Rp/kg) = Harga pepaya (Rp/kg) = Harga pisang (Rp/kg) = Jumlah Keluarga (Orang) = Pendapatan rumah tangga konsumen (Rp/bulan) = Error Bentuk persamaan di atas merupakan bentuk regresi linier berganda dan dapat dianalisis dengan metode kuadrat terkecil OLS (Ordinary Least Square). b. Elastisitas Tingkat kepekaan variabel permintaan semangka di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo terhadap perubahan variabelvariabel bebasnya dapat dicari dengan menghitung elastisitas harga, elastisitas pendapatan, dan elastisitas silang. Menurut Bashir et all (2012) besarnya nilai elastisitas tersebut dapat ditunjukkan langsung oleh nilai koefisien regresi variabel penduganya. Cara ini dapat
32 digunakan apabila model yang dibangun dalam bentuk logaritma natural. Pengukuran angka elastisitas ini dapat dilakukan dengan 3 macam analisis elastisitas yaitu : 1) Elastisitas Harga (E) Adalah persentase perubahan kuantitas barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut sebesar 1%. E = ersentase eruba an u a baran yan d nta ersentase eruba an ar a baran Bila E > 1, permintaan bersifat elastis, jumlah yang diminta berubah dengan persentase lebih besar daripada perubahan harga. Bila E < 1, permintaan bersifat inelastis, jumlah yang diminta berubah dengan persentase lebih kecil daripada perubahan harga. Bila E = 1, permintaan bersifat elastis tunggal, jumlah yang diminta berubah dengan persentase sama dengan perubahan harga. Bila E = 0, permintaan bersifat tetap, jumlah yang diminta tidak berubah dengan adanya perubahan harga. Bila E =, berarti permintaan bersifat elastis tak terhingga, pembeli siap membeli dengan segala kemampuannya pada beberapa tingkat harga. 2) Elastisitas Silang (E xy ) Adalah persentase perubahan kuantitas barang x yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang y 1 %. E xy = ersentase eruba an u a baran yan d nta ersentase eruba an ar a baran Jika E xy = positif, maka barang tersebut termasuk golongan barang substitusi bagi buah semangka Jika E xy = negatif, maka barang tersebut termasuk golongan barang komplementer bagi buah semangka
33 3) Elastisitas Pendapatan (E y ) Adalah persentase perubahan kuantitas suatu barang yang diminta disebabkan oleh perubahan pendapatan sebesar 1 %. E y = ersentase eruba an u a baran yan d nta ersentase eruba an enda atan Jika E y = positif, maka buah semangka termasuk barang normal, jumlah yang diminta meningkat jika pendapatan naik Jika E y = negatif, maka buah semangka termasuk barang inferior, jumlah yang diminta menurun jika pendapatan naik (Lipsey et all, 1990). 2. Pengujian Model Penggunaan pendekatan OLS perlu dilakukan pengujian terhadap model yang digunakan untuk mengetahui adanya penyimpangan model terhadap asumsi klasik. Adapun uji terhadap asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji muktikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedatisitas. a. Uji Normalitas Alat uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, nilai residu dari regresi mempunyai distribusi yang normal. Jika distribusi dan nilai-nilai residual tersebut tidak dapat dianggap berdistribusi normal maka dikatakan ada masalah terhadap asumsi normalitas. Pengujian ini secara praktis dilakukan lewat pembuatan grafik normal probability plot (Santosa, 2002). Cara analisisnya dengan melihat grafik P-P plot. Jika suatu distribusi data normal, maka data akan tersebar disekeliling garis. Menurut Santosa (2002) Output histogram adalah grafik batang yang dapat berfungsi untuk menguji (secara grafis) apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, maka data akan membentuk semacam lonceng. Selain itu, jika garis titik puncak berada di titik 0 maka distribusi data normal.
34 b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya hubungan linier yang pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Uji multikolinearitas dapat dilihat pada nilai VIF dan Tolerance. Apabila nilai VIF < 10 dan Tolerance < 1 berarti antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas. Apabila terjadi korelasi/hubungan antar variabel bebas, maka variabel-variabel tersebut perlu dipertimbangkan apakah digunakan atau tidak dalam model (Suliyanto, 2011). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan diagram scatterplot. Apabila dari grafik terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola yang teratur maka hal tersebut menunjukkan bahwa model tidak terjadi heteroskedastisitas (Gujarati, 199). d. Autokorelasi Menurut Gujarati (199) Autokorelasi merupakan korelasi antar anggota seri observasi yang disusun menurut urutan tempat dan waktu. Untuk mengujinya dilakukan dengan uji statistik Durbin Watson. Adapun kriteria adanya autokorelasi adalah : a) DW < dl : terjadi autokorelasi positif b) DW > 4 - dl : terjadi autokorelasi negatif c) du < DW < 4 du : tidak terjadi autokorelasi d) dl DW du : pengujian tidak meyakinkan e) 4 du DW 4 dl : pengujian tidak meyakinkan
a. Uji R 2 Uji ini dilakukan untuk mengetahui besarnya persentase 35 3. Pengujian Ketepatan Persamaan Penduga Model Menggunakan Kriteria Statistik pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R 2 berkisar antara 0-1. Semakin besar R 2 berarti semakin besar variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat (Gujarati, 199). b. Uji F Uji F digunakan untuk menguji seluruh variabel bebas yang diteliti berpengaruh secara bersama-sama terhadap jumlah permintaan semangka dengan tingkat kepercayaan 95% dengan hipotesis : Ho : β 1 =β 2 =β 3 =β 4 =β 5 =β 6 =0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Ha : β 1,β 2,β 3,β 4,β 5,β 6 0 atau ada sa a satu β i 0, berart secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Ho akan ditolak dan Ha akan diterima apabila signifikan F lebih kecil daripada 0,05 maka variabel independen secara bersama- sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Ho akan diterima dan Ha akan ditolak apabila signifikan F lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen secara bersama- sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Supranto, 2005). c. Uji t Uji t digunakan untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap permintaan semangka. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Uji t dilakukan jika hasil dari uji F menunjukkan variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan dalam uji t :
36 Ho : β =0, art nya variabel independen secara individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Ha : β 0, art nya variabel independen secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Ho akan ditolak dan Ha diterima jika p-value (signifikan t) lebih kecil daripada 0,05 sehingga variabel independen secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Ho akan diterima dan Ha akan ditolak jika p-value (signifikan t) lebih besar dari 0,05 sehingga variabel independen secara individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Gujarati, 199).