III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

III. METODE PENELITIAN. Semangka merah tanpa biji adalah salah satu buah tropik yang diproduksi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

Msi = x 100% METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

III. METODE PENELITIAN. menjadi dua macam, yaitu: pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan hipotesa. Jenis penelitian ini adalah penelitian sebab akibat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

BAB IV METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB IV METODE PENELITIAN. resmi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB III LANDASAN TEORI

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu (time-series data) bulanan dari periode 2004:01 2011:12 yang diperoleh dari PT. PLN (Persero) Distribusi Lampung, Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, dan informasi lainnya yang bersumber dari studi kepustakaan lain berupa jurnal ilmiah dan buku-buku teks yang dapat menunjang penelitian ini. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Permintaan Energi Listrik Rumah Tangga (PLRT), Jumlah Pelanggan Listrik Golongan Rumah Tangga (PGL), Tarif Dasar Listrik Golongan Rumah Tangga (TDL), Jumlah Produksi Listrik (JPL), dan Pendapatan Perkapita (PP). Penjelasan dari masingmasing variabel dideskripsikan pada Tabel 5. Nama Variabel, Simbol, Satuan, dan Sumber Data.

43 Tabel 6. Nama Variabel, Simbol, Satuan, dan Sumber Data Nama Variabel Simbol Satuan Pengukur Permintaan Energi Listrik Rumah Tangga PLRT KWh Sumber Data PLN Jumlah Pelanggan Listrik Golongan Rumah Tangga PGL Unit Bangunan PLN Tarif Dasar Listrik Golongan Rumah Tangga TDL Rupiah/KWh PLN Jumlah Produksi Listrik JPL KWh PLN Pendapatan Perkapita PP Rupiah BPS B. Definisi Operasional Variabel Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan definisi operasional sebagai berikut: 1. Permintaan Energi Listrik Rumah Tangga (PLRT) Permintaan energi listrik setiap orang atau badan usaha atau badan atau lembaga lainnya yang meminta sambungan listrik dari instalasi pengusaha. Permintaan energi listrik golongan rumah tangga adalah jumlah pemakaian listrik golongan rumah tangga. Data jumlah pemakaian listrik untuk golongan rumah tangga di Kabupaten Lampung Utara yang diambil dari PT PLN (Persero) Distribusi Lampung dalam Kwh periode 2004:01 2011:12.

44 2. Jumlah Pelanggan Listrik Golongan Rumah Tangga (PGL) Jumlah pelanggan listrik merupakan pelanggan yang mengkonsumsi energi listrik dari golongan tarif R-1, tarif R-2, dan tarif R-3 di Kabupaten Lampung Utara dalam unit bangunan periode 2004:01 2011:12. 3. Tarif Dasar Listrik Golongan Rumah Tangga (TDL) Tarif dasar listrik adalah tarif yang dikenakan oleh pemerintah untuk para pelanggan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tarif dasar listrik dibedakan atas pemakaian golongan badan sosial, rumah tangga, bisnis, industri, dan publik. Data tarif dasar listrik yang digunakan adalah tarif golongan rumah tangga berdasarkan harga konstan dari periode 2004:01 2011:12. 4. Jumlah Produksi Listrik (JPL) Jumlah produksi listrik adalah besaran energi yang dihasilkan oleh PLN untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam satuan Kwh. Data yang diperoleh berupa data bulanan periode 2004:01 2011:12. 5. Pendapatan Perkapita (PP) Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu negara yang didapat dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Data pendapatan perkapita Kabupaten Lampung Utara yang digunakan adalah pendapatan perkapita atas harga konstan yang diambil dari Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung tahun 2004-2011.

45 C. Model dan Alat Analisis Alat analisis yang digunakan adalah melalui pendekatan deskriptif kuantitatif dan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan regresi linier berganda dan uji asumsi klasik. Pendekatan deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek secara tepat. Dalam menganalisis besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, digunakan model ekonometrika dengan meregresikan variabel-variabel yang ada dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Proses pengolahan data pada penelitian ini menggunakan software eviews 6. Fungsi matematikanya adalah sebagai berikut: PLRT = f (PGL, TDL, JPL, PP) Kemudian fungsi di atas ditransformasikan ke dalam model persamaan regresi linier berganda (Multiple Regression) dengan spesifikasi model sebagai berikut: PLRT = α + β 1 PGL + β 2 TDL+ β 3 JPL + β 4 PP + εt Dimana: PLRT PGL = Permintaan energi listrik rumah tangga (dalam Kwh) = Jumlah pelanggan listrik golongan rumah tangga (dalam unit bangunan) TDL = Tarif dasar listrik golongan rumah tangga berdasarkan harga konstan (dalam rupiah/kwh)

46 JPL PP β 1, β 2, β 3, β 4 α εt = Jumlah Produksi Listrik (dalam KWh) = Pendapatan perkapita (dalam rupiah) = Koefisien regresi = Konstanta = Error Term Untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat pada persamaan di atas perlu adanya pengujian statistik dan pengujian parameter. Adapun tahapan dalam melakukan analisis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengukuran Tingkat Elastisitas Tujuan dari pengukuran tingkat elastisitas adalah untuk menentukan suat tingkat dimana jumlah permintaan peka terhadap perubahan salah satu peubah atau lebih yang mempengaruhinya. 1.1 Tingkat Elastisitas Permintaan Harga Elastisitas permintaan harga adalah angka penunjuk yang menggambarkan sampai berapakah besarnya perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga. Kaidah keputusan: 1) Etdl < 1, inelastis : kebutuhan pokok. 2) Etdl = 1, unitary : berbagai macam barang tertentu secara kebetulan. 3) Etdl > 1, elastis : kebutuhan sekunder dan tersier dan memiliki barang substitusi.

47 1.2 Tingkat Elastisitas Permintaan Pendapatan Elastisitas permintaan pendapatan adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang sebagai akibat perubahan harga. Kaidah keputusan: 1) Epp < 0 : barang inferior 2) 0 Epp 1 : kebutuhan pokok barang primer 3) Epp > 1 : kebutuhan pokok barang mewah 2. Pengujian Asumsi Klasik Dalam melakukan analisis data diuji sesuai asumsi klasik, jika terjadi penyimpangan akan asumsi klasik digunakan pengujian statistik non parametrik. Sebaliknya asumsi klasik terpenuhi apabila digunakan statistik parametrik untuk mendapatkan model regresi yang baik, model regresi tersebut harus terbebas dari multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas serta terdistribusi normal. Gujarati, 2003 dalam Pratomo dan Hidayat, 2007 mengemukakan beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk suatu estimasi regresi linier agar hasil tersebut dapat dikatakan baik dan efisien. Adapun asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain: a. Model regresi adalah linier, yaitu linier di dalam parameter. b. Residual variabel pengganggu (µi) mempunyai nilai rata-rata nol (Zero Mean Value of Disturbance µi). c. Homoskedastisitas atau varian dari µi adalah konstan.

48 d. Tidak ada autokorelasi antara variabel pengganggu (µi). e. Kovarian antara µi dan variabel independen (Xi) adalah nol. f. Jumlah data (observasi) harus lebih banyak dibandingkan dengan jumlah parameter yang yang diestimasikan. g. Tidak ada multikolinieritas. h. Variabel pengganggu harus berdistribusi normal atau stokastik. 2.1 Uji Normalitas Uji Normalitas adalah untuk mengetahui apakah residual terdistribusi secara normal atau tidak, pengujian normalitas dilakukan menggunakan metode Jarque- Bera. Residual dikatakan memiliki distribusi normal jika Jarque Bera > Chi Square, dan atau probabilita (p-value) > α = 5%. Ho : Jarque Bera stat > Chi Square, p-value > 5%, residual berditribusi dengan normal Ha : Jarque Bera stat < Chi Square, p-value < 5%, residual tidak berditribusi dengan normal. 2.2 Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan salah satu penyimpangan terhadap asumsi kesamaan varians (homoskedastisitas) yang tidak konstan, yaitu varians error bernilai sama setiap kombinasi tetap dari X I,X 2,X P. Jika asumsi ini tidak dipenuhi maka dugaan OLS tidak lagi bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), karena akan menghasilkan dugaan dengan galat baku yang tidak akurat.

49 Adanya heteroskedastisitas ini dapat dinyatakan sebagai berikut: E (e i ) = ð 2 I 1,2, n. Dimana untuk uji asumsi heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan metode White. White mengembangkan sebuah metode yang tidak memerlukan asumsi tentang adanya normalitas pada variabel gangguan. Untuk uji White menggunakan rumusan hipotesis sebagai berikut: Ho : tidak terdapat heteroskedastisitas Ha : terdapat heteroskedastisitas. Kriteria pengujiannya adalah : 1) Ho ditolak dan Ha diterima, jika nilai (n x R 2 ) > nilai Chi square 2) Ho diterima dan Ha ditolak, jika nilai (n x R 2 ) < nilai Chi square Jika Ho ditolak, berarti tidak terdapat heteroskedastisitas. Jika Ho diterima berarti terdapat heteroskedastisitas. 2.3 Uji Autokorelasi Tidak adanya korelasi antara antar variabel gangguan satu observasi dengan observasi lain dikenal dengan istilah autokorelasi yang tidak sesuai dengan uji asumsi klasik. Konsekuensi dari masalah ini adalah dimana estimator dari metode OLS masih linier, tidak bias tetapi tidak mempunyai varian yang minimum. Langkah yang dilakukan untuk mendeteksi adanya otokorelasi dalam penelitian ini menggunakan Metode Breusch Godfrey.

50 Breusch dan Godfrey mengembangkan uji autokorelasi yang lebih umum dan dikenal dengan uji Language Multiplier (LM). Langkah langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Estimasi persamaan regresi dengan metode OLS dan dapatkan residualnya. 2) Melakukan regresi residual e t dengan variable bebas X t (jika ada lebih dari satu variable bebas maka harus memasukkan semua variable bebas) dan lag dari residual e t-1, e t-2,. e t-p. Kemudian R 2 dari regresi persamaan tersebut. 3) Jika sampel besar, maka model dalam persamaan akan mengikuti distribusi chi square dengan df sebanyak p. Nilai hitung statistik chi square dapat dihitung dengan : ( n p ) R 2 χ 2 p Dimana: n = Jumlah Observasi p = Obs*R 2 R 2 = Koefisien determinasi χ 2 = Chi Square Jika ( n p ) R 2 yang merupakan chi square (χ 2 ) hitung lebih besar dari nilai kritis chi square (χ 2 ) pada derajat tertentu (α), maka ditolak hipotesis (H 0 ). Ini menunjukkan adanya masalah otokorelasi dalam model. Sebaliknya jika chi

51 square hitung lebih kecil dari nilai kritisnya maka diterima hipotesis nol. Artinya model tidak mengandung unsur otokorelasi karena semua ρ sama dengan nol. 2.4 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terjadi masalah multikolinieritas. Uji multikolinieritas ini dimaksudkan untuk menunjukkan adanya derajat kolonearitas yang tinggi di antara variabel bebas. Adanya multikolinieritas maka akan menyebabakan terjadinya hubungan yang kuat antara variabel bebas tersebut, sehingga akan sangat sulit untuk memisahkan pengaruhnya masing-masing dan untuk mendapatkan penaksir yang baik bagi koefisien-koefisien regresi. Adanya masalah multikolinearitas akan mengakibatkan: a. Koefisien regresi dugaan tidak nyata walaupun nilai R 2 nya tinggi. b. Simpangan baku koefisien regresi dugaan yang dihasilkan sangat besar jika menggunakan metode kuadrat terkecil. Mengakibatkan nilai R dan nilai F ratio tinggi. Sedangkan sebagian besar atau bahkan seluruh koefisian regresi tidak signifikan (nilai t-hitung sangat kecil) (Oktiana, 2011: 37). Untuk mendeteksi adanya hubungan multikolinieritas dapat dilihat dari: a. Variance Inflation Factor (VIF) VIF j untuk variabel X j adalah (1-R 2 ) -1 dengan R 2 j merupakan koefisien determinasi untuk model regresi linier variabel X j terhadap variabel X

52 lainnya. Semakin besar nilai VIF menunjukkan bahwa masalah kolinearitas semakin besar pula. c. Apabila nilai VIF > 10 maka terjadi korelasi antara variabel bebas. Pada umumnya multikolinieritas dikatakan berat apabila angka VIF dari suatu variabel melebihi 10 (Gujarati, 2003 dalam Oktiana, 2011: 37). Untuk uji multikolinieritas menggunakan rumusan hipotesis sebagai berikut: Ho: Corr = 0 : tidak terdapat multikoliniearitas Ho: Corr 0 : terdapat multikoliniearitas Kriteria pengujiannya adalah: a. Ho ditolak jika nilai VIF < 10 b. Ho diterima jika nilai VIF > 10 3. Pengujian Hipotesis Setelah uji asumsi klasik dan didapatkan model yang telah BLUE, langkah selanjutnya untuk mengetahui keakuratan data maka perlu dilakukan beberapa pengujian sebagai berikut. 3.1 Uji t Pengujian hipotesis koefisien regresi dilakukan dengan menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat kebebasan df= (n-k-l). Hipotesis yang dirumuskan: Ho : bi = 0, variabel bebas tidak berpengaruh terhadap varaibel terikat. Ha : bi 0, variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

53 Kriteria pengujiannya adalah: 1) Ho ditolak dan Ha diterima, jika t-hitung > t-tabel. 2) Ho diterima dan Ha ditolak jika t-hitung < t-tabel. Jika Ho ditolak, berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika Ho diterima berarti variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. 3.2 Uji F Pengujian hipotesis secara keseluruhan dengan menggunakan uji statistik F-hitung dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat kebebasan df 1= (k-1) dan df2= (n-k). Hipotesis yang dirumuskan: Ho : bi = 0, variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Ha : bi 0, ada pengaruh nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah : 1) Ho ditolak dan Ha diterima, jika F hitung > F-tabel. 2) Ho diterima dan Ha ditolak, jika F hitung < F-tabel. Jika Ho ditolak, berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Jika Ho diterima berarti variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.