BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat 14. mencapai hasil belajar yang meksimal.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Perencanaan. Siklus I. Pengamatan. Perencanaan. Siklus III. Pengamatan. Perencanaan. Pengamatan. Hasil Penelitian

Oleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi Guru SMA Negeri 1 Jogorogo. Kata Kunci : matematika, belajar aktif, kerja kelompok

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian yang dilakukan berupa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (class action research),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

SRI WINARNI SDN Kandat 2 Kab. Kediri

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS I SEMESTER I SD NEGERI DERU KECAMATAN SUMBERREJO BOJONEGORO

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Pengembangan Pembelajaran dan Pemberian Balikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2010, hlm Saminanto, Ayo Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: Rasail,

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MOTIVASI CETEMAT DASAHIL PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SDN 1 KENDALREJO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK), yakni penelitian, tindakan, dan kelas. Pertama, Penelitian adalah suatu

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

Minarlin Listiani 12. Guru SDN 2 Tamansari Situbondo

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. model penelitian yang dikembangkan di kelas. Classroom action reaseach

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PENINGKATKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA GURU MELALUI WORKSHOP DI SDN 20 SUNGAI LIMAU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. maka penelitian ini dinamakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V. Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo

BAB III METODE PENELITIAN. model penelitian yang dikembangkan di kelas. Classroom Action reaseach

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Mardiana Jamil Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Meulaboh Diterima 14 Oktober 2017/Disetujui 15 November 2017

BAB III METODE PENELITIAN

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini bermanfaat untuk mengambil keputusan yang bijak tentang metode yang

Suyono 20. Kata kunci : Media Pembelajaran, Media Gambar, IPA, Hasil Belajar. Guru SDN 3 Tlogosari Situbondo

BAB III METODE PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV pada Pembelajaran PKn melalui Metode Pemberian Tugas di SD Inpres 1 Kasimbar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Seting dalam penelitian ini meliputi: Materi yang diteliti, tempat dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

Jus Sulastri SDN 009 Tanjung Palas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA SD

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (PTK/ classroom action reseach). Mills mendefinisikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Menurut Oja dan Sumarjan mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu (a) guru bertindak sebagai peneliti, (b) penelitian tindakan kolaboratif, (c) Simultan trintegratif, dan (d) Administrasi social eksperimental. 15 Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh peneliti adalah praktisi (guru).tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran dikelas, dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dengan demikian, praktik pembelajaran di kelas diperbaiki oleh guru itu sendiri secara sadar dan terencana dengan baik Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran peneliti sebagai guru dikelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan 15 Titik Sugiarti,. Penelitihan Tindakan Kelas ( 1997 ), 8. 33

34 seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang subjektif mungkin demi kevalidan dan yang diperlukan. A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan.penelitian ini bertempat di MI. Nurul Islam yang merupakan tempat penulis mengajar dan mengabdi. MI.Nurul Islam terletak di Desa Pongangan Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik terletak kira kira 5 Km arah barat kota Gresik. Dengan memilih tempat di sekolah sendiri akan lebih memudahkan penulis untuk melakukan penelitihan dan dapat mengetahui seberapa jauh minat siswa dalam melakukan proses pembelajaran tentunya dengan metode pemecahan masalah ( problem solving ) 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan.penelitian ini dilaksanakan pada September semester ganjil 2014/2015. Waktu yang kami tentukan ini adalah kami sesuaikan dengan alokasi pembelajaran yang telah kami perhitungkan dalam program tahunan maupun program semester, agar tidak mengganggu proses

35 belajar mengajar dan siswa tidak merasakan kalau dirinya sedang dijadikan objek penelitian. 3. Subyek Penelitian Subyek Penelitian adalah siswa-siswi kelas enam tahun pelajaran 2014-2015 pada pokok bahasan Keseimbangan Lingkungan. B. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian tindakan Kelas (PTK). Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan 16 Sedangkan menurut Prof. Suharsimi Arikunto PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi di dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. 17 16 Muklis ( Ed ) 2900. Penelitian Tindakan Kelas.Makalah Penelitihan Pelatihan Hal : 3 17 Suharsimi Arikunto, et, al. Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta, Bumi Aksara, 2011), 3

36 Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti dikalangan guru 18 Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari kemmis dan taggart 19 yaitu bentuk spiral dan siklus yang satu ke siklus yang berikutnya.setiap siklus menjadi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi).langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.pengamatan, dan refleksi.sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut. Refleksi Tindakan / Observasi Refleksi Tindakan / Observasi Refleksi Tindakan / Observasi Rencana awal/rancangan Rencana yang direvisi Rencana yang direvisi Gambar 3.1 Alur PTK Purtaran 1 Purtaran 2 Purtaran 3 18 Suharsimi Arikunto, et, al. Penelitian, 5 19 Suharsimi Arikunto, et, al. Penelitian, 83

37 Penjelasan alur diatas adalah : 1. Rancangan / rencana awal, tahapan ini berupa penyusunan rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dan di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Pada tahap perencanaan penelitian menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Secara rinci pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut. a. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat dimengerti masalah apa yang akan diteliti. Masalah tersebut harus benar benar aktual terjadi di lapangan, masalah bersifat umum di kelasnya, masalahnya cukup penting dan bermanfaat bagi peningkatan mutu hasil pembelajaran dan masalahpun harus dalam jangkauan peneliti. b. Menetapkan alasan mengapapenelitian tersebut dilakukan, yang akan melatarbelakangi PTK. c. Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya maupun kalimat pernyataan. d. Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban berupa rumusan hipotesis tindakan. Umumnya dimulai dengan menetapkan berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah, kemudian

38 dipilih tindakan yang menjanjikan hasil terbaik dan dapat dilakukan oleh guru. e. Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan indikator indikator keberhasilan serta berbagai instrumen pengumpulan data yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator keberhasilan itu. f. Membuat secara rinci rancangan tindakan. 2. Tindakan, pada tahap ini rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan ditetapkan. Rancangan tindakan tersebut tentu saja sebelumnya telah dilatihkan kepada si pelaksana tindakan ( guru ) untuk dapat diterapkan di dalam kelas sesuai dengan skenarionya. Skenario harus dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar. Skenario atau rancangan tindakan yang dapat dilakukan hendaknya dijabarkan serinci mungkin secara tertulis. Rincian tindakan itu menjelaskan : a. Langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan. b. Kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru. c. Kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh siswa. d. Rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan digunakan dan cara menggunakannya.

39 e. Jenis instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data/pengamatan disertai dengan penjelasan rinci bagaimana menggunakannya. 3. Pengamatan atau observasi, tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung pada waktu yang sama. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi atau penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermatpelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu seta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif ( hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas, dan lain lain ) atau data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan dan lain lain. Instrumen yang umum dipakai adalah a). Soal tes, kuis b). Rubrik c).lembar observasi dan d). catatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara objektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, seperti aktifitas siswa selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka atau petunjuk petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi.

40 4. Refleksi, tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terjadi masalah dalam proses refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan : perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi ( Hapkins,1993) 20 Observasi dibagi dalam dua putaran 1 dan 2 saja dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas suatu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki system pengajaran yang dilaksanakan. C. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : Tes Formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunkan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep IPA pada pokok bahasan Keseimbangan Lingkungan Tes formatif ini diberikan 20 Suharsimi Arikunto, et, al. Penelitian,75.

41 setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif).sebelumnya soal-soal ini berjumlah 20 soal yang telah diujicoba, kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes yang telah diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal.analisis ini digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat digunakan untuk mengambil data. Langkah-langkah analisis butir soal adalah sebagai berikut : D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam PTK dilakukan dengan menggunakan instrumen. Instrumen tersebut harus valid dan reliabel. Yang dimaksud valid adalah mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabel adalah konsisten ( tepat / akurat ). validitas instrumen PTK mensyaratkan adanya pengakuan dan keyakinan seluruh anggota kelompok penelitihan tindakan bahwa alat yang digunakan dalam PTK itu layak digunakan. Hal ini disebut dengan practical atau validitas praktis. Sedangkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan pembelajaran metode pemecahan masalah (problem solving), observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif. E. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis

42 deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu : 1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif Penelitian melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada dikelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan : Dengan : : Nilai rata-rata : Jumlah semua nilai siswa : Jumlah Siswa

43 2. Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 21 yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila dikelas tersebut terdapat 85% yaitu telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 65%. Untuk menghitung preserntase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut : 21 Depdikbud,. Kurikulum 1994