10. BATANG SYSTEM 6. BENDUNG SYSTEM 12. BORANG SYSTEM SMB AIRPORT SUKARAME DISTRICT a 4b 3 ILIR TIMUR 1 DISTRICT 4.

dokumen-dokumen yang mirip
1. Nama Program: Program 3-7 Rehabilitasi Hutan Lindung yang ada

BAB 8 PELAKSANAAN RENCANA, PERKIRAAN BIAYA DAN EVALUASI PROYEK UNTUK PROGRAM PRIORITAS

L E G E N D A TELUK BANGKA J A M B I SUMATRA SELATAN B E N G K U L U S A M U D E R A H I N D I A L A M P U N G. Ibukota Propinsi.

7.4 Komponen 4: Perbaikan Lingkungan Air bagi Kota

Luas Budidaya perairan/kolam ikan (ha) OKU OKI Muara Enim Lahat MURA 3, ,

BAB 4 PERMASALAHAN DALAM PENGELOLAAN AIR. 4.1 Identifikasi Permasalahan yang Ditemui Saat Ini

V. GAMBARAN UMUM. permukaan laut, dan batas-batas wilayah sebagai berikut : a) Batas Utara : Kabupaten Banyuasin

DINAS PENGAIRAN Kabupaten Malang Latar Belakang

7.5.2 Pemantauan Hidrologi

BAB III METODOLOGI III-1

Luas Budidaya perairan/kolam ikan (ha) OKU OKI Muara Enim Lahat MURA 3, ,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan penelitian dari Nippon Koei (2007), Bendungan Serbaguna

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga

BAB III III - 1METODOLOGI

PENGELOLAAN DAERAH TANGKAPAN AIR (BAGIAN 1)

TATA PENGELOLAAN BANJIR PADA DAERAH REKLAMASI RAWA (STUDI KASUS: KAWASAN JAKABARING KOTA PALEMBANG)

BAB I PENDAHULUAN. Kota Palembang adalah 102,47 Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari

DINAS PENGAIRAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 88

BAB 8 RENCANA PELAKSANAAN, PERKIRAAN BIAYA, EVALUASI DAN DAN RENCANA KEGIATAN

Kabupaten No. Nama Lokasi Nama Sungai Kabupaten No. Nama Lokasi Nama Sungai

BAB III METODOLOGI Rancangan Penulisan

Bab 3 Metodologi. Setelah mengetahui permasalahan yang ada, dilakukan survey langsung ke lapangan yang bertujuan untuk mengetahui :

BAB III METODOLOGI III.1 Persiapan III.2. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

RINGKASAN LATAR BELAKANG KEBIJAKSANAAN PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Azwar Wahirudin, 2013

BAB III METODOLOGI. 2. Kerusakan DAS yang disebabkan karena erosi yang berlebihan serta berkurangnya lahan daerah tangkapan air.

Wakil Ketua III / Anggota. Kepala Bappeda Propinsi Bengkulu. Kepala Bappeda Propinsi Lampung Wakil Ketua IV / Anggota Kepala Bappeda Propinsi Jambi

BAB III METODOLOGI 3.1 Survey Lapangan 3.2 Metode Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan. Pengelolaan sumber daya air adalah

3.2. METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

11/26/2015. Pengendalian Banjir. 1. Fenomena Banjir

BAB 3 METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

PERENCANAAN PENGELOLAAN DAS TERPADU. Identifikasi Masalah. Menentukan Sasaran dan Tujuan. Alternatif kegiatan dan implementasi program

BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Proyek Pengendalian Banjir Medan (Medan Flood Control Project) ini dimulai

TATA CARA PEMBUATAN STUDI KELAYAKAN DRAINASE PERKOTAAN

BAB III METODOLOGI. 3.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data meliputi data primer maupun data sekunder Pengumpulan Data Primer

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

METODOLOGI Tinjauan Umum 3. BAB 3

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan yang berkelanjutan seperti yang dikehendaki oleh pemerintah

BAB III METODOLOGI. 3.2 Pengumpulan Data

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1988 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI. Dalam pengumpulan data untuk mengevaluasi bendungan Ketro, dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, antara lain :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 02 TAHUN 2009 TENTANG I R I G A S I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI TENGAH,

BAB III METODOLOGI III - 1 BAB III METODOLOGI

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

METODOLOGI BAB III Tinjauan Umum Diagram Alir BAB III METODOLOGI

3.1. METODOLOGI PENYUSUSNAN TUGAS AKHIR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

BAB III METODE. Mulai. Pekerjaan Lapangan

TATA CARA PENYUSUNAN POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran drainase Antasari, Kecamatan. Sukarame, kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KUNCI UNTUK PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA SISTEM DRAINASE PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. siklus hidrologi dengan mengembalikan limpasan sungai ke laut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan I 1

PERATURAN DAERAH PROPINSI ISTIMEWA ACEH NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG

11/26/2015 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR MAJOR RESERVOIRS OF WATER

Kondisi Prasarana di Indonesia KULIAH KE-3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PENGENDALIAN BANJIR DI KECAMATAN ILIR TIMUR I PALEMBANG. Zainuddin

BAB III METODOLOGI. Bab Metodologi III TINJAUAN UMUM

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang. bertingkat atau permukiman, pertanian ataupun industri.

Penyusunan laporan dari pengumpulan data sampai pengambilan kesimpulan beserta saran diwujudkan dalam bagan alir sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Di SUB DAS CIRASEA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI Uraian Umum

Pengaruh Drainase Terhadap Lingkungan Jalan Mendawai dan sekitar Pasar Kahayan

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Uraian Umum

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk lahan perumahan, industri sehingga terjadi. penyimpangan guna lahan yang mengakibatkan meluapnya aliran aliran

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3.1 GARIS BESAR LANGKAH KERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

TATA CARA PEMBUATAN RENCANA INDUK DRAINASE PERKOTAAN

I. PENDAHULUAN. Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) di wilayah sungai, seperti perencanaan

Ada empat unsur fungsional pokok dalam suatu jaringan irigasi, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

d. pelaksanaan operasi dan pemeliharaan, perbaikan sarana dan prasarana sumber daya e. pelaksanaan penanggulangan banjir dan pengendalian sumber daya

TINJAUAN HIDROLOGI DAN SEDIMENTASI DAS KALI BRANTAS HULU 1

BAB I PENDAHULUAN. (suspended sediment) atau dengan pengukuran langsung di waduk (Asdak, 2007).

3 BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI START PERSIAPAN - - TELAAH PERMASALAHAN - - INVENTARISASI KEB. DATA PENGUMPULAN DATA AWAL PENGOLAHAN DATA ANALISA DATA & EVALUASI

2 sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membangun bendungan; d. bahwa untuk membangun bendungan sebagaimana dimaksud pada huruf c, yang

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

Transkripsi:

8 1 2 3 4a 4b 10 9 5 7 6 11 12 Draft Laporan Akhir Studi Pengeloaan Air Secara Menyeluruh 1. Judul Program : Program 4-1 Pengelolaan Drainase Masyarakat 2. Lokasi Keseluruhan Kota Palembang (401 km 2 ) Dari saluran tersier saluran drainase rumahtangga Kasus yang dilaksanakan akan dijadikan model bagi kota-kota lain di DAS Musi. N 12. BORANG SYSTEM 10. BATANG SYSTEM 6. BENDUNG SYSTEM 3. LAMBIDARO SYSTEM 9. JUARO SYSTEM 13. SP. NYIUR SYSTEM 5. SEKANAK SYSTEM SMB AIRPORT 2. GASING SYSTEM 2 SUKARAME DISTRICT 12 SAKO DISTRICT 13 2 6 9 ILIR BARAT I DISTRICT 3 ILIR TIMUR 1 DISTRICT 7 8 ILIR TIMUR II DISTRICT 10 11 5 MUSI RIVER 4. BOANG SYSTEM 15 14 1. GANDUS SYSTEM ILIR BARAT II DISTRICT 1 4 16 SEBERANG ULU II DISTRICT 11. SELINCAH SYSTEM 14. SRIGUNA SYSTEM SEBERANG ULU I DISTRICT 18 17 15. AUR SYSTEM 19 16. KEDUKAN SYSTEM 19. KERAMASAN SYSTEM 18. KERTAPATI SYSTEM 17. JAKA BARING SYSTEM 7. L. KIDUL SYSTEM 8. BUAH SYSTEM 0 1 2 3 4km 3. Tujuan Untuk tercapainya kemajuan lingkungan kota, peran serta masyarakat sangat diperlukan. Oleh sebab itu peningkatan atau konstruksi baru dari infrastruktur sangat dibutuhkan, peningkatan lingkungan hidup dapat dicapai dengan kemauan masyrakat. Program ini diusulkan sebagai awal dari peningkatan lingkungan kota. Tujuan dari program ini adalah : Memperbaiki air sekitar kota Memperlengkapi masyarakat mengenai pengelolaan saluran mikro sebagaimana mestinya 4. Badan Pelaksana Dinas Kimpraswil Kota Palembang dengan bantuan dari LSM 5. Deskripsi Program Program ini bertujuan untuk memperbaiki air kota dengan partisipasi aktif dari anggota masyarakat dan bantuan LSM. Program tersebut terdiri dari aktivitas utama berikut : Memilih satu area drainase sebagai model area proyek, Mengadakan pertemuan konsultasi masyarakat untuk membahas mengenai permasalahan terkini, ukuran yang harus ditetapkan, metode pelaksanaan, dan sebagainya., Membangun sebuah sistem untuk mengumpulkan dan menampung sampah rumahtangga secara teratur, Pemindahan secara periodic sampah rumahtangga, tanaman liar, dan endapan lumpur dari saluran drainase dengan partisipasi masyarakat, 272 JICA CTI Engineering International Co., Ltd.

Studi Pengeloaan Air Secara Menyeluruh Laporan Akhir 5. Deskripsi Program (sambungan) Informasi umum untuk pencegahan pembuangan sampah, Mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi kegiatan tersebut, Pemerataan kegiatan ke area drainase lainnya melalui mengetahui-bagaimana cara mencapai penyelesaian model proyek tersebut Langkah-langkah dalam program drainase masyarakat tersebut adalah sebagai berikut : Langkah 1 (2 tahun untuk Model) Program) Langkah 2 (Standar Pelaksanaan) Masyarakat Tahu-Bagaimana Masyarakat lainnya LSM - Pelatihan - Aturan - Peralatan diperlukan Pelaksanaan & pengamtana Pelaksanaan & pengamtana Program Model - Penampungan Regular & pengumpulan sampah rumahtangga - Pemindahan sampah regular Mengawasi Program Model - Penampungan Regular & pengumpulan sampah rumahtangga - Pemindahan sampah regular Mengawasi Dinas PU Pengairan, Kota Palembang 6. Jadwal Pelaksanaan Jadwal pelaksanaan adalah sebagai berikut : Program Prioritas Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V Tahun VI Tahun VII No. Judul I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Komponen 4 : Perbaikan Lingkungan Air Kota 4-1 Pengelolaan drainase masyarakat 4-1-1 Model proyek Persiapann Kegiatan penuh 4-1-2 Pemantauan proyek yang telah lewat 4-1-3 Pelaksanaan standar 7. Biaya Program 1. Biaya Langsung Model proyek Rp. 400.000.000 2. Biaya Tidak Langsung Kontingensi Fisik Rp. 40.000.000 3. Total Rp. 440.000.000 8. Lain-lain JICA CTI Engineering International Co., Ltd. 273

Draft Laporan Akhir Studi Pengeloaan Air Secara Menyeluruh 1. Judul Program : Program 4-3 Perbaikan Peti Saluran Drainase 2. Lokasi Keseluruhan Kota Palembang (401 km 2 ) Saluran drainase primer sampai sekunder Kasus yang dilaksanakan akan menjadi model bagi seluruh kota di DAS Musi 3. Tujuan Terdapat 19 sistem drainase di kota Palembang. Sekalipun peti saluran telah diperbaiki pada drainase utama DAS di pusat kota, pemburukan dari fasilitas dan pengendapan lumur ditemukan hampir di seluruh saluran. Penambahan kemampuan pemeliharaan secara teratur dari struktur tersebut merupakan syarat mutlak untuk konstruksi baru dari fasilitas. Tujuan dari program ini adalah : Perbaikan air kota melalui perbaikan system drainase Membuat sebuah sistem untuk perbaikan sistem drainase Menambah kemampuan pemeliharaan fasilitas drainase secara teratur Meningkatkan kapasitas saluran drainase dan keadaan sanitasi, dan tata ruang kota 4. Pelaksana Dinas Kimpraswil, Kota Palembang 5. Deskripsi Program Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Dinas PU Pengairan-Kota Palembang untuk memperbaiki dan memelihara fasilitas drainase dan meningkatkan air kota dengan perbaikan sebagaimana mestinya dan perbaikan dari peti saluran drainase di Kota Palembang. Program tersebut terdiri dari kegiatan utama sebagai berikut : Menambah kapasitas perorangan dan organisasi Dinas PU Pengairan-Kota Palembang untuk memperbaiki dan memelihara fasilitas drainase dengan bantuan jangka pendek teknisi ahli, 274 JICA CTI Engineering International Co., Ltd.

Studi Pengeloaan Air Secara Menyeluruh Laporan Akhir 5. Deskripsi Program (sambungan) Penyelidikan dan pendisainan fasilitas drainase yang sebaiknya untuk diperbaiki dan untuk memperkirakan biaya proyek, Memilih kontraktor yang melakukan pekerjaan perbaikan, Memimpin pekerjaan perbaikan termasuk perbaikan fasilitas drainase yang sudah ada, penggalian sampah dan endapan, Memimpin pemeliharaan saluran drainase secara teratur, Mengevaluasi hasil program secara periodik dan meningkatkan program secara berkesinambungan. Langkah-langkah untuk perbaikan peti saluran drainase adalah sebagai berikut : Penambahan Kapasitas Dinas PU Pengairan-Kota Palembang Penyelidikan dan pendisainan fasilitas drainase yang seharusnya untuk diperbaiki dan perkiraaan Operasi reguler dan pemeliharaan dari fasilitas drainase Bantuan tehnisi ahli jangka pendek Prosedure pemilihan kontraktor Pekerjaan perbaikan Penilaian hasil program dan arus balik 6. Jadwal Pelaksanaan Jadwal pelaksanaan adalah sebagai berikut : Program Prioritas Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V Tahun VI Tahun VII No. Judul I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 4-3 Rehabilitasi saluran drainase utama 4-3-1 Pembentukan sistem rehabilitasi 4-3-2 Rehabilitasi saluran utama 7. Biaya Program 1. Biaya Langsung Penggalian sampah dan lumpur Rp. 7.875.000.000 Perbaikan peti saluran drainase Rp. 20.000.000.000 3. Biaya tidak langsung Biaya administrasi Rp. 1.394.000.000 Biaya jasa Engineering Rp. 1.181.000.000 Kontingensi fisik Rp. 3.045.000.000 4. Total Rp. 33.495.000.000 8.Lain-lain JICA CTI Engineering International Co., Ltd. 275

Draft Laporan Akhir Studi Pengeloaan Air Secara Menyeluruh 1. Judul Program: Program 5-1 Pembentukan Pemantauan Sistem Hidrologi 2. Lokasi 3. Tujuan Merasonalisasi jaringan kerja pemantauan dan pengumpulan data hidrologi (meteorologi, curah hujan, muka air, debit sungai dan laju sedimentasi) untuk analisis dan studi dasar penggunaan air. 4. Badan Pelaksana Balai PSDA Musi di bawah Dinas PU Pengairan bekerja sama dengan BMG dan instansi terkait lainnya 5. Gambaran Program (1) Survei Inventaris (Program 5-1-1) Balai PSDA Musi akan mengerjakan suatu inventarisasi secara detail stasiun hidrometri dan peralatan di lapangan dan di kantor, kondisi dan biaya perkiraannya untuk perbaikan dan peningkatan. Mempersiapkan rencana untuk memperbaiki dan merehabilitasi stasiun hidrometri dan mempersiapkan daftar peralatan dengan biaya pengadaan. (2) Pembentukan Organisasi (Program 5-1-2) Membuat Unit Informasi dan Data Sumber Daya Air pada Balai PSDA Musi (Program 6-5-1). Balai PSDA Musi akan bekerja sama dengan BMG dan membuat suatu peraturan untuk transfer data curah hujan dari BMG ke Balai PSDA Musi. (3) Perkuatan Kelembagaan (Program 5-1-3) Balai PSDA Musi akan memegang peranan pada kelompok pemantauan hidrometri dan mempersiapkan rencana perkuatan kelembagaan. Memegang peranan pada perkuatan kelembagaan untuk para teknisi untuk usaha pemantauan hidrometri. (4) Konstruksi Baru dan Perbaikan Fasilitas (Program 5-1-4) Kelima stasiun pengukur ketinggian permukaan air berikut dibangun untuk memperbaiki distribusi stasiun dan meningkatkan sistem pengawasan saat ini. Pengukur ketinggian permukaan air otomatis dengan tipe pelampung akan dibangun pada stasiun yang baru. Sungai Musi di Tebing Tinggi (hulu Sungai Musi) Sungai Musi di Sekayu (pertengahan Sungai Musi) Hulu sungai Batang Hari Leko dimulai dari pertemuan dengan Sungai Musi Hulu Sungai Semangus dimulai dari pertemuan dengan Sungai Musi Sungai Ogan di Baturaja 276 JICA CTI Engineering International Co., Ltd.

Studi Pengeloaan Air Secara Menyeluruh Laporan Akhir Stasiun pengukur ketinggian permukaan air khusus digambarkan dibawah. Stasiun pengukur curah hujan ketinggian permukaan air akan direhabilitasi, berdasar pada hasil survei yang dikumpulkan dilakukan oleh Balai PSDA Musi di tahun 2002. Hasil survei sebagai berikut: 4 stasiun meteorologi memerlukan perbaikan 12 stasiun pengukur ketinggian permukaan air perlu perbaikan 22 stasiun pengukur curah hujan perlu perbaikan (5) Pemantauan (Program 5-1-5) Usaha Pemantauan Hidrologi akan dilakukan mengikuti program pemantauan yang diajukan (lihat Tabel G2.3.2). Tenaga kerja yang dibutuhkan: 1 Kepala hidrografer, 2 Asisten hidrografer, 2 Pegawai Pembantu, dll. Peralatan yang dibutuhkan 2 kendaraan, 1 kapal, 1 pengukur debit, 1 pengukur dasar beban. 6. Jadwal Pelaksanaan Jadwal pelaksanaan adalah sebagai berikut: Program Prioritas Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V Tahun VI Tahun VII No. Judul I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Komponen 5 : Pembuatan Jaringan Pemantauan 5-1 Pembuatan sistem pemantauan hidrologi 5-1-1 Survei penginventarisasian 5-1-2 Pembuatan pengelolaan dan pengorganisasian 5-1-3 Penguatan kelembagaan 5-1-4 Konstruksi baru dan perbaikan sarana 5-1-5 Pemantauan Persiapan Kegiatan penuh 7. Biaya Program (1) Program 5-1-1 n.a (2) Program 5-1-2 n.a (3) Program 5-1-3 Rp. 5 juta/tahun (4) Program 5-1-4 Konstruksi baru Stasiun Pengukur Ketinggian Permukaan Air Rp. 1.200 juta Perbaikan Stasiun Pengamatan Hidrologi Rp. 548 juta 1. Stasiun Meterologi (Rp. 184 juta) 2. Stasiun Curah Hujan (Rp. 100 juta) 3. Stasiun Pengukur Permukaan Air (Rp. 264 juta) (5) Program 5-1-5 Peralatan pemantauan Rp. 800 juta Tenaga kerja pengamat Rp. 93 juta/tahun Jumlah awal anggaran Rp. 2.548 juta Jumlah anggaran tahunan O&M Rp. 98 juta/tahun 8. Lain-lain Percobaan JICA CTI Engineering International Co., Ltd. 277