LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perempuan di beberapa negara maju lebih memilih melajang atau berpasangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada rentang kehidupan manusia akan selalu terjadi proses perkembangan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam sepanjang hidupnya individu mempunyai tugas perkembangan yang

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1975 dan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 dan 4 Tahun 1975 bab II

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

BAB I A. Latar Belakang Masalah dewasa muda Tugas tugas pergembangannya Wanita Kebutuhan intimacy workaholic

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahkan sampai merinding serta menggetarkan bahu ketika mendengarkan kata

PEDOMAN OBSERVASI 1. Kondisi dan Ciri Fisik ( gambaran umum ) 6. Hubungan subjek dengan pasangan

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. nilai-nilai tradisionalnya. Sebelum Perang Dunia II, sistem keluarga Jepang didasarkan

Perpustakaan Unika L A M P I R A N 184

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri (Astuty, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. melalui tahap intimacy vs isolation. Pada tahap ini, individu berusaha untuk

Kecemasan Terhadap Kematian

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dimensi yang dominan. Berikut adalah kesimpulannya : Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat :

MASA DEWASA AWAL. Dra. Aas Saomah, M.Si JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KEBAHAGIAAN DAN KETIDAKBAHAGIAAN PADA WANITA MENIKAH MUDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga menurut Lestari (2012) memiliki banyak fungsi, seperti

106 intisari-online.com

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL

PERKAWINAN DAN PERCERAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Wanita Lajang pada Masa Dewasa Awal

BAB I PENDAHULUAN. penduduk besar. Jumlah penduduk yang besar ini telah membawa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang rentan untuk terbawa arus adalah para remaja. Kenapa? Tak lain

BAB IV ANALISIS TENTANG MEKANISME DAN FAKTOR-FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI. A. Analisis Mekanisme Perkawinan Usia Dini di desa Kalilembu Kecamatan

PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTRI YANG MENIKAH DI USIA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan kata lain masa dewasa adalah masa di mana seseorang semestinya sudah

BAB II TINJAUAN TEORI. (dalam Setiadi, 2008).Menurut Friedman (2010) keluarga adalah. yang mana antara yang satu dengan yang lain

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan interaksi tersebut dalam berbagai bentuk. Manusia. malam harinya. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan hubungan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. parkawinan akan terbentuk masyarakat kecil yang bernama rumah tangga. Di

FAKTOR PENYEBAB ORANG DEWASA AWAL MENUNDA PERNIKAHAN JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesuksesan, karena dengan kepercayaan diri yang baik seseorang akan mampu

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMK PENCAWAN MEDAN TAHUN 2014

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

134 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BABI PENDAHULUAN. Sepanjang rentang kehidupan, setiap individu melewati beberapa fase

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BABI PENDAHULUAN. Pada dasamya manusia merupakan individu yang beikembang. Dalam

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. ditahun Menurut data tersebut, diperkirakan 1 dari 5 anak diamerika mengalami

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki pemerintah dan pemerintahan yang berjalan, hukum,

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah rumah tangga, yang dibentuk melalui suatu perkawinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat

PETUNJUK PENGISIAN. 4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaan diri Anda. Kerahasiaan jawaban Anda serta Identitas Anda akan di jamin sepenuhnya.

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Ilma Kapindan Muji,2013

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. suami-istri yang menjalani hubungan jarak jauh. Pengertian hubungan jarak jauh atau

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia. Oleh sebab itu, sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah pernikahan adalah lembaga yang memungkinkan seorang laki-laki dan

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan lingkungannya atau dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rini Yuniati, 2013

Disusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Program For Appropriate Technology in Health (PATH, 2000)

PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Ketakutan Sukses. Menurut Horner dalam Riyanti (2007) k etakutan untuk sukses adalah

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku asertif, disadari atau tidak remaja akan kehilangan hak-hak pribadi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Harga diri pada remaja di panti asuhan dalam penelitian Eka Marwati (2013). Tentang

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan kesempatan untuk pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan segi biologis, sosiologis dan teologis.

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

Kebijakan Pemerintah dalam Mempersipkan Keluarga yang Ramah Anak

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

1) Kehidupan awal perkawinan subjek. a. Sudah berapa lama Ibu menikah? b. Bagaimana kehidupan Ibu di awal pernikahan?

cxü~xåutçztç exåt}t Setiawati PPB FIP UPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Rencana Hidup. yang akan datang. Individu dapat merencanakan hal-hal spesifik untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

Bagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir

BABI PENDAHULUAN. Setiap pasangan suami isteri tentu berharap perkawinan mereka bisa

Transkripsi:

172 LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

173 PEDOMAN OBSERVASI A. Keadaan fisik subyek : Penampilan B. Ekspresi wajah saat wawancara : Ceria, tidak suka, cemas, lemas, tertarik, bosan. C. Bahasa tubuh atau gerakan tubuh tertentu yang mungkin muncul saat wawancara atau saat subyek menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peneliti, menghindari kontak mata dengan peneliti, menggerakkan tangan, memegng sesuatu. D. Cara menjawab : Apakah saat menjawab pertanyaan muncul pengulangan, menghindari pertanyaan, mengalihkan topik pembahasan, memikirikan lama untuk menjawab pertanyaan E. Keadaan subyek saat beraktivitas : Apakah subyek bersemangat dalam bekerja, menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja.

PEDOMAN WAWANCARA 174 A. Tentang Hidup Pada Umumnya 1. Identitas subyek a. Nama b. Tempat dan tanggal lahir c. Urutan kelahiran d. Usia e. Pekerjaan f. Pendidikan g. Hobi 2. Latar belakang keluarga subyek. a. Agama b. Suku c. Golongan sosial ekonomi d. Pekerjaan orangtua e. Tingkat pendidikan orangtua f. Orangtua masih lengkap atau tidak (sejak usia berapa) 3. Cara dibesarkan dalam keluarga a. Pola pengasuhan dalam keluarga b. Keadaan lingkungan tempat tinggal subyek dibesarkan c. Hubungan subyek dengan orangtua d. Hubungan subyek dengan saudara kandung

175 e. Hubungan subyek dengan tetangga di lingkungan sekitar tempat tinggal B. Tahap-tahap perkembangan yang dialami dan perubahan-perubahan yang menyertainya (masa kecil, remaja, dewasa). 1. Tahap perkembangan 2. Kondisi keluarga 3. Permasalahan yang dihadapi 4. Pengalaman tidak terlupakan 5. Teman lawan jenis 6. Hal-hal yang menonjol dalam tahap-tahap perkembangan tersebut (pengalaman yang tidak terlupakan baik positif maupun negatif) C. Perjalanan karier subyek. 1. Perjalanan karier hingga saat ini 2. Pengalaman kerja (pernah bekerja dimana saja) 3. Hal-hal yang ingin diraih dalam karier 4. Rencana karier berikutnya D. Lingkungan pergaulan subyek saat ini. 5. Lingkungan di sekitar rumah subyek 6. Lingkungan kantor 7. Lingkungan teman sebaya E. Pandangan subyek terhadap hubungan lawan jenis. 8. Pendapat subyek mengenai hubungan lawan jenis 9. Pengalaman subyek dalam membina hubungan dengan lawan jenis 10. Kegagalan atau trauma dalam menjalani hubungan

F. Tentang faktor-faktor yang mempengaruhi subyek terlambat menikah 176 (Faktor : Ideologi atau Panggilan Agama) 11. Apakah subyek mempercayai suatu keyakinan tertentu (misalnya ideologi politik atau agama sehingga berusaha mempertahankan keyakinan tersebut, oleh karena itu memilih untuk menunda atau tidak menikah) (Faktor : Trauma perceraian) 12. Tanggapan subyek mengenai perceraian yang marak terjadi akhir-akhir ini dan apakah subyek memiliki ketakutan bila hal tersebut terjadi padanya 13. Apakah subyek pernah mengalami kegagalan dalam berhubungan dengan lawan jenis (akibatnya subyek ragu menikah bahkan tidak menikah) 14. Apakah subyek mengalami trauma terhadap perceraian yang pernah terjadi dalam keluarga (Faktor : Tidak memperoleh jodoh) 15. Apakah subyek merasa kesulitan memperoleh jodoh yang diharapkan? (Karena subyek menetapkan standar yang tinggi bagi calon pasangannya, pernah mengalami trauma dalam berhubungan, memiliki keinginan untuk memperoleh pasangan seperti ibunya atau impiannya) 16. Apakah subyek memiliki kriteria tertentu dalam memilih pasangan? (Faktor : Terlanjur memikirkan karier pekerjaan) 17. Tanggapan tentang pria usia dewasa madya yang sukses berkarier dan memutuskan hidup melajang 18. Apakah subyek merasa hidup berumah tangga tidak dapat berjalan beriringan atau mengganggu dengan pencapaian karier yang ingin diraih.

19. Apakah karier merupakan prioritas utama dalam kehidupan subyek 177 20. Apakah karier yang menyebabkan subyek melajang (Faktor : Ingin menjalani kehidupan pribadi secara bebas) 21. Apakah subyek ingin menjalani kehidupan pribadi secara bebas? 22. Apakah dengan menikah, subyek akan mengalami hambatan dalam melakukan sesuatu? 23. Cara mengisi waktu luang yang dimiliki? (Faktor : Tidak pernah mencapai usia kematangan sebenarnya) 24. Menurut subyek, apa sajakah yang diperlukan seseorang ketika memutuskan hendak menikah 25. Dari jawaban subyek, kebutuhan mana yang belum dipenuhi oleh subyek hingga saat ini (Faktor : Identifikasi secara ketat terhadap orangtua) 26. Ceritakanlah sosok ibu subyek. 27. Apakah anda memiliki keinginan untuk mempunyai pasangan seperti ibu subyek? Alasannya? 28. Apakah anda merasa tidak nyaman jika berada berjauhan dengan ibu anda (Faktor : Egosentrisme dan narsisme yang berlebihan) 29. Ceritakan mengenai gambaran diri subyek. 30. Apakah subyek mudah untuk melakukan penyesuaian diri dengan lawan jenis (Faktor : Musim pasang dari kebudayaan individualisme) 31. Apakah subyek nyaman dengan hidup sendiri seperti saat ini?

178 32. Bagaimana tanggapan subyek mengenai pula hidup individualisme saat ini 33. Apakah subyek merasa lingkungan dan kebudayaan bisa menghalangi seseorang dalam melakukan sesuatu? 34. Apakah subyek lebih nyaman bekerja sendiri atau bekerja dalam kelompok? (Faktor : Lingkungan dan kebudayaan) 35. Bagaiamana penilaian subyek mengenai lembaga perkawinan? 36. Pendapat subyek mengenai perkawinan zaman dulu dengan zaman modern saat ini? 37. Bagaimana tanggapan subyek mengenai budaya mandiri, modernisme zaman sekarang terkait dengan bidang pekerjaan dan rumah tangga? 38. Bagaimana penilaian anda mengenai kebudayaan yang masih mengharapkan perempuan dan laki-laki yang sudah cukup umur untuk menikah? 39. Apakah kebudayaan zaman dahulu bisa diterapkan di zaman mmodern seperti saat ini? G. Hal-hal yang berhubungan dengan keputusan subyek untuk menunda atau tidak menikah. 40. Tanggapan keluarga, teman sebaya, dan lingkungan sosial mengenai keputusan subyek untuk menunda atau tidak menikah 41. Pengaruh tanggapan tersebut terhadap subyek 42. Permasalahan yang timbul dari keluarga, teman sebaya dan lingkungan sosial 43. Keuntungan yang dirasakan dari hidup melajang 44. Kerugian yang dirasakan dari hidup melajang