PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA

dokumen-dokumen yang mirip
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah- Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (Lembaran Negara Republik Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

Jabatan Fungsional Pustakawan Berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

- 5 - k. memfasilitasi

PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2014, No Negara Republik Indonesia Tahun 1990Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3418); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun

Setyanta Nugraha Ketua Tim Penyusun Jabatan Fungsional Analis APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

by Opong-Sosialisasi Perka No. 2 Th 2017-Perpusnas 18 Juli 2017

- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN Oleh : Sri Mulyani

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

BAB I PENDAHULUAN Umum

2017, No Jabatan Fungsional Penilai Pemerintah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Repu

Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambaha

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2010

TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN WALIKOTA SURABAYA,

PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA DAN. KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : PB.1/Menhut-IX/2014 NOMOR : 05 TAHUN 2014 TENTANG

2014, No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 41 TAHUN 2012

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2 Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pe

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Peraturan...

Transkripsi:

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 2015

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA Perpustakaan Nasional RI : Katalog Dalam Terbitan (KDT) Perpustakaan Nasional Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang petunjuk teknis jabatan fungsional pustakawan dan angka Kreditnya / tim penyusun, Opong Sumiati... [et al.] ; editor, Opong Sumiati dan Lily Suarny. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2015. xv, 320 hlm. ; 26 cm. Indeks ISBN 978-979-008-793-4 1. Pustakawan -- Buku pedoman, manual, dsb. I. Judul II. Opong Sumiati, 1964- III. Lily Suarny, 1959-020.92 Tim Penyusun: Opong Sumiati, Lily Suarny, Adriati, Fathmi, Sri Mulyani, Luthfiati Makarim, Novatriyanti, Suharyanto, Nelwaty, Made Ayu Wirayati, Indra Astuti, Lisianah, Hendra Setiawan, Yudho Widiatmono Editor: Opong Sumiati dan Lily Suarny Desain sampul dan tata letak: Yudho Widiatmono, Hendra Setiawan Cetakan kedua, revisi Agustus 2016 Pusat Pengembangan Pustakawan, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Jl. Salemba Raya 28 A, Jakarta Pusat ISBN 978-979-008-793-4 ii

KATA PENGANTAR Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya telah dilengkapi dengan Peraturan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2014 dan Nomor 32 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya memuat aturan-aturan pokok yang harus diikuti oleh semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan Jabatan Fungsional Pustakawan. Pada kedua peraturan tersebut masih terdapat beberapa ketentuan yang perlu penjelasan lebih rinci. Mengingat hal tersebut, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia memandang perlu untuk menyusun Petunjuk Teknis (Juknis) Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya sebagai acuan dan pedoman dalam pelaksanaan Jabatan Fungsional Pustakawan. Juknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya ini berisi penjelasan lebih lanjut yang disertai contoh kasus serta dilampiri berbagai format formulir surat dan bukti pelaksanaannya. Guna memudahkan penggunaan juknis ini maka, pembahasan butir kegiatan dikelompokkan sesuai tugas pokok untuk masing-masing kategori, yaitu bagi Pustakawan Tingkat Terampil/Keterampilan dan Pustakawan Tingkat Ahli/Keahlian. Juknis ini diharapakan dapat membantu Pustakawan, Tim Penilai maupun pihak-pihak lainnya dalam memahami dan mengimplementasikan ketentuan yang ada dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan iii

dan Angka Kreditnya dan Peraturan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2014 dan Nomor 32 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Kepada tim penyusun yang telah membantu menyiapkan naskah hingga terbitnya buku Petunjuk Teknis ini, saya sampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya. Jakarta, Desember 2015 Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. SRI SULARSIH iv

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR LAMPIRAN... vii PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA... x BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN... 3 A. Pengertian... 3 B. Jenjang Jabatan, Pangkat (Golongan/Ruang) dan Angka Kredit... 8 BAB III KEGIATAN PUSTAKAWAN... 9 A. Unsur Kegiatan... 9 B. Tugas Pokok... 9 C. Unsur dan Butir Kegiatan Pustakawan... 10 Rincian Kegiatan Jabatan Fungsional Pustakawan Keterampilan... 11 Rincian Kegiatan Jabatan Fungsional Pustakawan Keahlian... 63 BAB IV PEMBINAAN KARIER PUSTAKAWAN... 141 A. Pengangkatan Pertama... 141 B. Pengangkatan dari Jabatan Fungsional Pustakawan Keterampilan ke Jabatan Fungsional Pustakawan Keahlian (Alih Kategori)... 151 C. Kenaikan Jabatan/Pangkat... 159 D. Pembebasan Sementara dari Jabatan Pustakawan... 161 v

E. Penurunan Jabatan Pustakawan... 164 F. Pengangkatan Kembali dalam Jabatan Pustakawan... 166 G. Pemberhentian dari Jabatan Pustakawan... 169 H. Pihak yang Terkait dalam Pembinaan Karier Pustakawan... 171 I. Penempatan Pustakawan... 171 J. Peningkatan Kemampuan Pustakawan... 173 BAB V ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN... 176 A. Ketentuan tentang Perhitungan Angka Kredit... 176 B. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)... 181 C. Penerimaan DUPAK oleh Sekretariat Tim Penilai 195 D. Penilaian Angka Kredit... 196 BAB VI TIM PENILAI PUSTAKAWAN... 202 A. Tugas Tim Penilai... 202 B. Susunan Keanggotaan Tim Penilai... 205 C. Pembentukan Tim Penilai... 205 D. Anggaran Tim Penilai... 209 BAB VII KETENTUAN PERALIHAN... 210 INDEKS... 211 ANAK LAMPIRAN... 219 vi

DAFTAR LAMPIRAN 1. Anak Lampiran III-1. Laporan Kegiatan Mengumpulkan Data untuk Persiapan Perencanaan Penyelenggaraan Perpustakaan... 219 2. Anak Lampiran III-2. Laporan Kegiatan Mengolah Data untuk Persiapan Perencanaan Penyelenggaraan Perpustakaan... 220 3. Anak Lampiran III-3. Panduan Pustaka (Pathfinder)... 221 4. Anak Lampiran III-4. Formulir Permohonan Konsultasi Kepustakawanan yang bersifat Konsep kepada Perorangan/Instansi... 223 5. Anak Lampiran III-5. Formulir melakukan layanan referensi cepat... 224 6. Anak Lampiran IV-1. Surat Peringatan... 225 7. Anak Lampiran V-1. Rincian Kegiatan Jabatan Fungsional Pustakawan Keterampilan dan Angka Kreditnya... 227 8. Anak Lampiran V-2. Rincian Kegiatan Jabatan Fungsional Pustakawan Keahlian dan Angka Kreditnya... 237 9. Anak Lampiran V-3. Surat Tugas Limpah... 253 10. Anak Lampiran V-4. Surat Tugas Melakukan Kegiatan di Luar Jam Kerja... 254 11. Anak Lampiran V-5. Surat Tugas Melakukan Kegiatan di Luar Unit Kerja... 255 12. Anak Lampiran V-6. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan... 256 13. Anak Lampiran V-7. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan Terampil... 257 vii

14. Anak Lampiran V-8. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan Mahir... 266 15. Anak Lampiran V-9. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan Penyelia... 276 16. Anak Lampiran V-10. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan Ahli Pertama... 285 17. Anak Lampiran V-11. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan Ahli Muda... 296 18. Anak Lampiran V-12. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan Ahli Madya... 309 19. Anak Lampiran V-13. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan Ahli Utama... 315 20. Anak Lampiran V-14. Penetapan Angka Kredit untuk Alih Kategori... 324 21. Anak Lampiran V-15. Penetapan Angka Kredit untuk Pengangkatan/Kenaikan dalam Jabatan... 325 22. Anak Lampiran V-16. Jumlah Angka Kredit Kumulatif Paling Rendah untuk Pengangkatan dan Kenaikan Jabatan Fungsional Pustakawan Keterampilan dengan Pendidikan Diploma dua (D2)... 326 23. Anak Lampiran V-17. Jumlah Angka Kredit Kumulatif Paling Rendah untuk Pengangkatan dan Kenaikan Jabatan/Pangkat Pustakawan Keterampilan dengan Pendidikan Diploma tiga (D3)... 327 viii

24. Anak Lampiran V-18. Jumlah Angka Kredit Kumulatif Paling Rendah untuk Pengangkatan dan Kenaikan Jabatan/Pangkat Pustakawan Keahlian dengan Pendidikan Sarjana (S1)/Diploma empat (D4)... 328 25. Anak Lampiran V-19. Jumlah Angka Kredit Kumulatif Paling Rendah untuk Pengangkatan dan Kenaikan Jabatan/Pangkat Pustakawan Keahlian dengan Pendidikan Pascasarjana (S2)... 329 26. Anak Lampiran V-20. Jumlah Angka Kredit Kumulatif Paling Rendah untuk Pengangkatan dan Kenaikan Jabatan/Pangkat Pustakawan Keahlian dengan Pendidikan Doktor (S3)... 330 ix

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 4 Peraturan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2014 Nomor 32 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia; x

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3418); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4774); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3457); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); xi

6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan Serah Simpan dan Pengelolaan Karya Rekam Film Ceritera atau Film Dokumenter (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3820); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016), sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5467); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah xii

Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran xiii

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531); 15. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 235); 16. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 10); 17. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah delapan kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 11); 18. Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2013 tentang Badan Kepegawaian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 128); 19. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka xiv

Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 289); 20. Peraturan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor 8 Tahun 2014 Nomor 32 Tahun 2014 tentang ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1696). 21. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2012 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Kemasyarakatan, Hiburan dan Perorangan Lainnya Bidang Perpustakaan menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA. Pasal 1 Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya sebagaimana dimaksud, diuraikan lebih lanjut dalam lampiran Peraturan ini yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. xv

Pasal 2 Pada saat mulai berlakunya Peraturan ini, maka Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 3 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 18 November 2015 KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SRI SULARSIH xvi

LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA xvii

BAB I PENDAHULUAN Jabatan Fungsional Pustakawan, pertama kali diatur dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 18/MENPAN/1988 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan karier dan peningkatan profesionalisme Pustakawan, keputusan di atas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Dalam rangka mempermudah dan memperlancar pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya tersebut, maka disusun Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya berisi penjelasan rinci tentang kegiatan Pustakawan, Pembinaan karier Pustakawan, angka kredit Pustakawan, dan Tim Penilai Pustakawan, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. 1

Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya ini dapat dijadikan pedoman bagi Pustakawan, tim penilai, dan pejabat lain yang terkait. Pedoman ini diharapkan dapat menyamakan persepsi di antara pihak yang terkait sehingga pelaksanaan pengembangan jabatan fungsional Pustakawan berjalan secara optimal. 2

BAB II JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN A. PENGERTIAN 1. Alih Kategori adalah perpindahan dari Jabatan Fungsional Pustakawan Keterampilan ke Jabatan Fungsional Pustakawan Keahlian. 2. Angka Kredit adalah satuan nilai dari setiap butir kegiatan dan/atau akumulasi butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Pustakawan dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan. 3. Bahan Perpustakaan adalah semua hasil karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam. 4. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) adalah daftar yang memuat prestasi kerja yang dicapai oleh pustakawan dan telah diperhitungkan angka kreditnya dalam kurun waktu tertentu untuk dinilai. 5. Jabatan Fungsional Pustakawan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan. 6. Jabatan Fungsional Pustakawan Madya/Pustakawan Ahli Madya adalah Jabatan Fungsional Pustakawan Madya sebagaimana diatur dalam Peraturan Me nteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. 7. Jabatan Fungsional Pustakawan Muda/Pustakawan Ahli Muda adalah Jabatan Fungsional Pustakawan Muda sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 3

Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. 8. Jabatan Fungsional Pustakawan Pertama/Pustakawan Ahli Pertama adalah Jabatan Fungsional Pustakawan Pertama sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. 9. Jabatan Fungsional Pustakawan Utama/Pustakawan Ahli Utama adalah Jabatan Fungsional Pustakawan Utama sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. 10. Jabatan Fungsional Pustakawan Mahir adalah Jabatan Fungsional Pustakawan Pelaksana Lanjutan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. 11. Jabatan Fungsional Pustakawan Penyelia adalah Jabatan Fungsional Pustakawan Penyelia sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. 12. Jabatan Fungsional Pustakawan Terampil adalah Jabatan Fungsional Pustakawan Pelaksana sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. 13. Karya Tulis/Karya Ilmiah adalah tulisan hasil pokok pikiran, pengembangan, dan hasil kajian/penelitian bidang 4

kepustakawanan yang disusun oleh Pustakawan baik perorangan atau kelompok. 14. Kepustakawanan adalah kegiatan ilmiah dan professional yang meliputi pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan sistem kepustakawanan. 15. Koleksi Perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. 16. Organisasi Profesi adalah Organisasi Profesi Pustakawan yang bertugas mengatur dan menetapkan prinsip-prinsip profesionalisme dan etika Pustakawan. 17. Pejabat Administrator adalah Pejabat Eselon III sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. 18. Pejabat Pengawas adalah Pejabat Eselon IV sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. 19. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya adalah Pejabat Eselon I sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. 20. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama adalah Pejabat Eselon II sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. 21. Pelayanan Perpustakaan adalah kegiatan memberikan bimbingan dan jasa perpustakaan dan informasi kepada 5

pemustaka yang meliputi pelayanan teknis dan pelayanan pemustaka. 22. Pemustaka adalah pengguna Perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan Perpustakaan. 23. Penetapan Angka Kredit (PAK) adalah pengakuan formal secara tertulis oleh pejabat yang berwenang terhadap angka kredit pustakawan setelah dilakukan penilaian. 24. Pengelolaan Perpustakaan adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan perpustakaan. 25. Pengembangan Sistem Kepustakawanan adalah kegiatan menyempurnakan sistem kepustakawanan yang meliputi pengkajian kepustakawanan, pengembangan kepustakawanan, penganalisisan/pengkritisian karya kepustakawanan, dan penelaahan pengembangan sistem kepustakawanan. 26. Penghargaan adalah pengakuan/apresiasi yang diberikan oleh pemerintah dan/atau lembaga lain atas prestasi seseorang untuk tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional. 27. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. 28. Pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan. 29. Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya adalah tanda jasa yang diberikan oleh Pemerintah untuk pengabdian PNS dalam rentang waktu 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun. 6

30. Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan yang selanjutnya disebut Tim Penilai adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Pustakawan. 31. Uji Kompetensi adalah pelaksanaan uji terhadap kemampuan seseorang yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dapat terobservasi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan. 7

B. JENJANG JABATAN, PANGKAT (GOLONGAN/RUANG) DAN ANGKA KREDIT No. Jabatan 1. Pustakawan Keterampilan a. Pustakawan Pelaksana/ Pustakawan Terampil b. Pustakawan Pelaksana Lanjutan/ Pustakawan Mahir c. Pustakawan Penyelia 2. Pustakawan Keahlian a. Pustakawan Pertama/ Pustakawan Ahli Pertama b. Pustakawan Muda/ Pustakawan Ahli Muda c. Pustakawan Madya/ Pustakawan Ahli Madya d. Pustakawan Utama/ Pustakawan Ahli Utama Pangkat (Golongan/Ruang) Persyaratan Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Kumulatif Paling kurang Pengatur Muda Tingkat I (II/b) 40 Pengatur (II/c) 60 Pengatur Tingkat I (II/d) 80 Penata Muda (III/a) 100 Penata Muda Tingkat I (III/b) 150 Penata (III/c) 200 Penata Tingkat I (III/d) 300 Penata Muda (III/a) 100 Penata Muda Tingkat I (III/b) 150 Penata (III/c) 200 Penata Tingkat I (III/d) 300 Pembina (IV/a) 400 Pembina Tingkat I (IV/b) 550 Pembina Utama Muda (IV/c) 700 Pembina Utama Madya (IV/d) 850 Pembina Utama (IV/e) 1050 Per Jenjang 20 20 20 50 50 100 50 50 100 100 150 150 150 200 8

BAB III KEGIATAN PUSTAKAWAN A. UNSUR KEGIATAN Unsur kegiatan Pustakawan yang dinilai terdiri atas unsur utama dan unsur penunjang yang masing-masing, meliputi: 1. Unsur Utama, terdiri atas: a. Pendidikan b. Pengelolaan Perpustakaan c. Pelayanan Perpustakaan d. Pengembangan Sistem Kepustakawanan e. Pengembangan Profesi. 2. Unsur Penunjang a. Pengajar/pelatih pada diklat fungsional/teknis bidang kepustakawanan b. Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi di bidang kepustakawanan c. Keanggotaan dalam Organisasi Profesi d. Keanggotaan dalam Tim Penilai e. Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa f. Perolehan gelar/ijazah kesarjanaan lainnya. B. TUGAS POKOK Tugas pokok Pustakawan adalah kegiatan di bidang kepustakawanan yang meliputi Pengelolaan Perpustakaan, Pelayanan Perpustakaan, dan Pengembangan Sis tem Kepustakawanan yang dilakukan oleh setiap Pustakawan sesuai jenjang jabatannya. 9

1. Tugas pokok Pustakawan Keterampilan, meliputi: a. Pengelolaan Perpustakaan, terdiri atas: 1) Perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan 2) Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan perpustakaan b. Pelayanan Perpustakaan, terdiri atas: 1) Pelayanan teknis 2) Pelayanan pemustaka c. Pengembangan Sistem Kepustakawanan Pengembangan kepustakawanan 2. Tugas pokok Pustakawan Keahlian, meliputi : a. Pengelolaan Perpustakaan, terdiri atas: 1) Perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan 2) Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan perpustakaan b. Pelayanan Perpustakaan, terdiri atas: 1) Pelayanan teknis 2) Pelayanan pemustaka c. Pengembangan Sistem Kepustakawanan, terdiri atas: 1) Pengkajian kepustakawanan 2) Pengembangan kepustakawanan 3) Penganalisisan/pengkritisian karya kepustakawanan 4) Penelaahan pengembangan sistem kepustakawanan C. UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN Unsur kegiatan Jabatan Fungsional Pustakawan yang dapat dinilai Angka Kreditnya sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran I dan Anak Lampiran II Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 10

Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya meliputi pendidikan, pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, pengembangan sistem kepustakawanan, pengembangan profesi, dan penunjang tugas Pustakawan. Rincian Kegiatan Jabatan Fungsional Pustakawan Keterampilan 1. Pendidikan Pendidikan dalam Jabatan Fungsional Pustakawan Keterampilan, meliputi: a. Pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ijazah Pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ijazah adalah lulus pendidikan formal di perguruan tinggi yang diakui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Ijazah yang dapat dinilai, adalah ijazah yang diperoleh melalui proses pendidikan yang dikeluarkan dari perguruan tinggi negeri/swasta yang terakreditasi dari dalam negeri atau luar negeri dan diakui oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ijazah yang dinilai adalah: 1) Pendidikan formal Ilmu Perpustakaan a) Diploma dua (D2) b) Diploma tiga (D3) 11

2) Pendidikan formal bidang lain a) Diploma dua (D2) ditambah mengikuti dan lulus Diklat Calon Fungsional Pustakawan Keterampilan. b) Diploma tiga (D3) ditambah mengikuti dan lulus Diklat Calon Fungsional Pustakawan Keterampilan. Satuan hasil : ijazah Fotokopi ijazah yang dilegalisir oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah atau pejabat yang berwenang dan fotokopi sertifikat diklat. Pemberian angka kredit: 1) Pendidikan formal Ilmu Perpustakaan a) Ijazah Diploma dua (D2) dinilai 40 (empat puluh) angka kredit. b) Ijazah Diploma tiga (D3) dinilai 60 (enam puluh) angka kredit. 2) Pendidikan formal bidang lain a) Ijazah Diploma dua (D2), ditambah Sertifikat Diklat Calon Fungsional Pustakawan Keterampilan dinilai 40 (empat puluh) angka kredit b) Ijazah Diploma tiga (D3), ditambah Sertifikat Diklat Calon Fungsional Pustakawan Keterampilan dinilai 60 (enam puluh) angka kredit. Contoh: Linda Purwani, memiliki ijazah Diploma dua (D2) bidang perpustakaan. Ijazah Diploma dua 12

(D2) yang bersangkutan diberi nilai 40 (empat puluh) angka kredit. Riri Azani memiliki ijazah Diploma tiga (D3) bidang lain ditambah Sertifikat Diklat Calon Fungsional Pustakawan Keterampilan, ijazah Diploma tiga (D3) beserta sertifikat diklat diakui sebagai satu kesatuan dan diberi nilai 60 (enam puluh) angka kredit. 3) Pendidikan formal lebih tinggi dalam bidang perpustakaan yang diperoleh setelah menduduki jabatan fungsional pustakawan, diberikan angka kredit sebesar angka kredit gelar/ijazah yang baru dikurangi angka kredit dari ijazah sebelumnya yang sudah diperhitungkan pada saat menduduki jabatan Pustakawan. Contoh: Adrinof Anggura, Jabatan Pustakawan Pelaksana/ Pustakawan Terampil memiliki ijazah Diploma dua (D2) Ilmu Perpustakaan dan sudah dinilai serta dicantumkan dalam keputusan kepangkatan/ jabatan terakhir. Yang bersangkutan melanjutkan pendidikan Diploma tiga (D3) Ilmu Perpustakaan. Pada saat pengangkatan pertama dalam jabatan pustakawan yang bersangkutan telah menggunakan ijazah Diploma dua (D2) Ilmu Perpustakaan dengan angka kredit 40 (empat puluh), maka angka kredit tambahan diperolehnya dari Diploma tiga (D3) adalah 60 (enam puluh) 40 (empat puluh) = 20 (dua puluh) angka kredit. 13

4) Pendidikan formal lebih tinggi dalam bidang lain yang diperoleh setelah menduduki jabatan fungsional pustakawan, ijazahnya diperhitungkan sebagai unsur penunjang. Contoh: Rina Harahap, Jabatan Pustakawan Pelaksana/ Pustakawan Terampil memiliki ijazah Diploma dua (D2) Ilmu Perpustakaan, melanjutkan pendidikan Sarjana (S1) Ilmu Komputer. Ijazahnya dinilai sebagai unsur penunjang sebesar 5 (lima) angka kredit. 5) Pendidikan formal Diploma dua (D2) atau Diploma tiga (D3) yang sudah digunakan untuk pengangkatan pertama dalam jabatan Pustakawan Keterampilan, ditambah Ijazah Diploma dua (D2) atau Diploma tiga (D3) Ilmu Perpustakaan. Ijazahnya dinilai sebagai unsur utama dari pendidikan setara dengan Diklat pola lamanya 641-960 jam sebesar 9 (sembilan) angka kredit. 6) Pendidikan formal Diploma dua (D2) atau Diploma tiga (D3) yang sudah digunakan untuk pengangkatan pertama dalam jabatan Pustakawan Keterampilan, ditambah Ijazah Sarjana (S1) bidang lain dan Sertifikat Diklat Alih Kategori Keterampilan ke Kategori Keahlian (Diklat Alih Kategori), angka kredit ditetapkan setara dengan Sarjana (S1) Ilmu Perpustakaan 100 (seratus) angka kredit dikurangi angka kredit yang sudah diperhitungkan sebelumnya. 7) Pendidikan formal Diploma dua (D2) atau Diploma tiga (D3) yang sudah digunakan untuk pengangkatan pertama dalam jabatan Pustakawan Keterampilan, 14

ditambah Ijazah Sarjana (S1) bidang lain yang sudah diperhitungkan angka kredit sebagai unsur penunjang, apabila Pustakawan yang bersangkutan mengikuti Diklat Alih Kategori Keterampilan ke Kategori Keahlian (Diklat Alih Kategori), penghitungan angka kredit ditetapkan setara dengan Sarjana (S1) Ilmu Perpustakaan 100 (seratus) angka kredit dikurangi 5 (lima) angka kredit yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Contoh: Rangga Kusuma, Jabatan Pustakawan Pelaksana/ Pustakawan Terampil, pendidikan Diploma dua (D2) Ilmu Perpustakaan. Untuk meningkatkan kemampuannya yang bersangkutan melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana dan memperoleh ijazah Sarjana (S1) Administrasi Negara. Ijazah Sarjana (S1) ini diusulkan dalam pengajuan DUPAK dan dihargai 5 (lima) angka kredit sebagai unsur penunjang. Untuk beralih ke kategori Pustakawan Keahlian, yang bersangkutan harus mengikuti dan lulus Diklat Alih Kategori. Ijazah Sarjana (S1) Administrasi Negara ditambah Diklat Alih Kategori tersebut diperhitungkan setara dengan ijazah Sarjana (S1) Ilmu Perpustakaan dengan angka kredit 100 (seratus). Pendidikan Sarjana (S1) ditambah Diklat Alih Kategori Pendidikan Diploma dua (D2) Pendidikan Sarjana (S1) Administrasi Negara yang sudah diperhitungkan pada unsur penunjang = 100 40 _ = 60 5 _ Angka kredit yang diakui = 55 15

8) Angka kredit dari pendidikan formal yang belum pernah digunakan, dapat diajukan untuk kenaikan jabatan/pangkat yang bersangkutan meskipun ijazah tersebut diperoleh sebelum periode penilaian prestasi Pustakawan. Contoh: Rully Raiza, Jabatan Pustakawan Pelaksana/ Pustakawan Terampil pendidikan Diploma dua (D2), kemudian melanjutkan pendidikan ke Diploma tiga (D3) Ilmu Perpustakaan dan lulus pada tanggal 1 Juni 2013. Pada Juli 2013 yang bersangkutan mengajukan DUPAK untuk kenaikan jabatan/pangkat periode Oktober 2013 tanpa mengajukan angka kredit dari pendidikan Diploma tiga (D3) karena ijazah baru dapat diambil pada Desember 2013. Oleh karena ijazah Diploma tiga (D3) belum diajukan dalam penilaian pada periode di atas, maka ijazah tersebut dapat diajukan pada periode penilaian berikutnya dan diberi angka kredit 60 (enam puluh) AK 40 (empat puluh) AK = 20 (dua puluh) AK. b. Pendidikan dan pelatihan di bidang kepustakawanan serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat Pendidikan dan pelatihan di bidang kepustakawanan dalam jabatan fungsional Pustakawan, meliputi: 16

1) Diklat Fungsional Kepustakawanan, adalah diklat untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional Pustakawan yang kurikulum dan Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat (RBPMD)-nya ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia selaku instansi pembina jabatan fungsional Pustakawan. Diklat fungsional Pustakawan Keterampilan, terdiri atas: a) Diklat Calon Fungsional Pustakawan Keterampilan Diklat ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepustakawanan sebagai syarat bagi Calon Pustakawan untuk diangkat menjadi Pustakawan Keterampilan agar mampu melaksanakan tugas sebagai Pustakawan Keterampilan. b) Diklat Alih Kategori Keterampilan ke Kategori Keahlian (Alih Kategori) Diklat ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepustakawanan sebagai syarat bagi Pustakawan Keterampilan untuk diangkat menjadi Pustakawan Keahlian agar mampu melaksanakan tugas sebagai Pustakawan Keahlian. 2) Diklat teknis kepustakawanan, adalah diklat yang dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Pustakawan yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia atau lembaga diklat yang terakreditasi. Contoh: a) Diklat pengelola informasi perpustakaan b) Diklat pelestarian bahan perpustakaan 17

c) Diklat pengembangan koleksi bahan perpustakaan digital d) dll Satuan hasil : STTPP/sertifikat Fotokopi STTPP/sertifikat yang dilegalisir oleh penyelenggara diklat atau pejabat yang berwenang c. Diklat Prajabatan Diklat Prajabatan Golongan II [Semua Jenjang Keterampilan: angka kredit 1,5] Satuan hasil : STTPP/Sertifikat Fotokopi STTPP/Sertifikat yang dilegalisir oleh penyelenggara diklat atau pejabat yang berwenang. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai instansi Pembina Jabatan Fungsional Pustakawan, melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pendidikan dan pelatihan fungsional dan teknis kepustakawanan yang diselenggarakan oleh instansi lain. Penyelenggaraan Diklat Fungsional dan Teknis Kepustakawanan berpedoman pada: Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Bidang Kepustakawanan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Bidang Kepustakawanan 18

Kegiatan unsur pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan sistem kepustakawanan memerlukan bukti fisik untuk setiap butir kegiatan dalam penilaian angka kreditnya. Ketentuan umum bukti fisik yang dilampirkan: surat tugas dan surat pernyataan melakukan kegiatan yang disahkan oleh atasan langsung atau yang memberi tugas; dapat dalam bentuk tercetak atau digital/elektronik; bukti dalam bentuk tercetak atau digital/elektronik harus merupakan hasil lengkap seluruh pekerjaan. 2. Pengelolaan Perpustakaan Pengelolaan perpustakaan adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan perpustakaan. a. Perencanaan Penyelenggaraan Kegiatan Perpustakaan Kegiatan merencanakan penyelenggaraan perpustakaan secara spesifik, terukur, ketercapaian, realistis, dan terjadwal, meliputi: perencanaan pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, pengembangan sistem kepustakawanan dan pengembangan profesi. Perencanaan penyelenggaraan perpustakaan mencakup persiapan dan penyusunan rencana kerja. 19

Sub unsur ini terdiri atas butir kegiatan sebagai berikut: 1) Mengumpulkan data untuk persiapan perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan [Pustakawan Pelaksana/Pustakawan Terampil: angka kredit 0,036] Kegiatan menghimpun data dan bahan untuk menyusun perencanaan operasional kegiatan pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan sistem kepustakawanan lingkup unit kerja teknis. Satuan hasil : laporan Laporan kegiatan yang memuat informasi: judul kegiatan, data relevan, dan tanggal pengumpulan (Lihat anak lampiran III-1). 2) Mengolah data untuk persiapan perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan [Pustakawan Pelaksana Lanjutan/Pustakawan Mahir: angka kredit 0,120] Kegiatan mengolah data untuk menyusun perencanaan operasional kegiatan pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan sistem kepustakawanan lingkup unit kerja teknis. Satuan hasil : laporan Laporan kegiatan yang memuat informasi: judul kegiatan, data relevan, tanggal pengolahan, hasil pengolahan data (Lihat anak lampiran III-2). Catatan: Apabila butir kegiatan mengumpul dan mengolah data dilakukan oleh 1 (satu) orang pustakawan, bukti fisik kegiatan tersebut berupa 1 (satu) laporan. 20

3) Menyusun rencana kerja operasional sebagai koordinator [Pustakawan Penyelia: angka kredit 0,440] Kegiatan menganalisis dan menyusun rencana kerja teknis operasional pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan sistem kepustakawanan sebagai koordinator untuk lingkup unit kerja teknis. Satuan hasil : naskah Naskah rencana kerja operasional memuat informasi: latar belakang, dasar hukum, tujuan dan manfaat, sasaran, sumber daya manusia, waktu dan tempat pelaksanaan, dan anggaran. 4) Menyusun rencana kerja operasional sebagai peserta/anggota [Pustakawan Pelaksana Lanjutan/ Pustakawan Mahir: angka kredit 0,220] Kegiatan menyusun rencana kegiatan operasional pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan sistem kepustakawanan sebagai peserta/anggota untuk lingkup unit kerja teknis. Satuan hasil : naskah Naskah rencana kerja operasional memuat informasi: latar belakang, dasar hukum, tujuan dan manfaat, sasaran, sumber daya manusia, waktu dan tempat pelaksanaan, dan anggaran. 21

b. Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Kegiatan Perpustakaan Sub unsur ini terdiri atas butir kegiatan sebagai berikut: 1) Melakukan monitoring penyelenggaraan perpustakaan [Pustakawan Pelaksana Lanjutan/ Pustakawan Mahir: angka kredit 0,275] Kegiatan memantau dan mencatat kemajuan/ perkembangan, tingkat keberhasilan maupun ketidaksesuaian dengan ketentuan yang ditetapkan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai selesainya kegiatan untuk unit kerja teknis. Satuan hasil : laporan Naskah hasil monitoring penyelenggaraan kegiatan perpustakaan memuat informasi: pendahuluan, hasil dan realisasi pelaksanaan kegiatan, kendala dan penutup. 2) Melakukan evaluasi penyelenggaraan perpustakaan [Pustakawan Penyelia: angka kredit 0,550] Kegiatan penilaian terhadap hasil penyelenggaraan kegiatan perpustakaan berdasarkan perencanaan. Evaluasi dilakukan dengan menganalisis masalahmasalah yang timbul, ditulis dalam bentuk laporan yang dilengkapi saran dan rekomendasi, untuk lingkup unit kerja teknis. Satuan hasil : laporan Naskah hasil evaluasi penyelenggaraan kegiatan perpustakaan memuat informasi: pendahuluan, hasil dan realisasi pelaksanaan kegiatan, kendala, analisis pelaksanaan dan pemecahan masalah, kesimpulan dan rekomendasi. 22

3. Pelayanan Perpustakaan Pelayanan perpustakaan adalah kegiatan memberikan bimbingan dan jasa perpustakaan dan informasi kepada pemustaka yang meliputi pelayanan teknis dan pelayanan pemustaka. a. Pelayanan Teknis Kegiatan yang terkait dengan pengembangan koleksi, pengolahan bahan perpustakaan, penyimpanan dan perawatan koleksi perpustakaan. Sub unsur ini terdiri atas butir kegiatan sebagai berikut: 1) Menghimpun alat seleksi bahan perpustakaan [Pustakawan Pelaksana/Pustakawan Terampil: angka kredit 0,003] Kegiatan mencari dan mengumpulkan alat seleksi baik dalam bentuk tercetak maupun elektronik untuk digunakan sebagai alat bantu memilih bahan perpustakaan yang akan dibeli atau diadakan oleh perpustakaan. Alat seleksi bahan perpustakaan seperti brosur, leaflet, resensi dan katalog penerbit untuk: buku, serial, audio visual, digital, dan peta. Satuan hasil : judul Daftar judul alat seleksi yang memuat informasi: judul alat seleksi, tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit. 23

2) Mengidentifikasi bahan perpustakaan untuk pengadaan [Pustakawan Pelaksana/Pustakawan Terampil: angka kredit 0,004] Kegiatan mencari, memilih, dan menentukan bahan perpustakaan terbaru dan yang belum ada di perpustakaan, bertujuan untuk mendapatkan gambaran bahan perpustakaan yang relevan dengan visi dan misi perpustakaan, sesuai kebutuhan informasi pemustaka. Satuan hasil : judul Daftar bahan perpustakaan hasil identifikasi memuat informasi: judul, pengarang, tempat terbit, penerbit, tahun terbit. 3) Melakukan survei sederhana kebutuhan informasi pemustaka [Pustakawan Penyelia: angka kredit 0,080] Kegiatan pengamatan lapangan untuk mengetahui kebutuhan informasi pemustaka yang meliputi kategori pemustaka dan judul/subjek bahan perpustakaan yang dibutuhkan. Kegiatan ini terdiri atas membuat, menyebarkan, mengumpulkan instrumen, dan mendaftar judul/subjek bahan perpustakaan yang dibutuhkan. Satuan hasil : laporan Laporan hasil survei sederhana kebutuhan informasi pemustaka yang memuat informasi: pendidikan dan pekerjaan pemustaka, judul/subjek bahan perpustakaan yang dibutuhkan. 24

4) Membuat desiderata [Pustakawan Pelaksana/ Pustakawan Terampil: angka kredit 0,001] Kegiatan membuat daftar deskripsi bibliografis bahan perpustakaan yang akan diadakan oleh perpustakaan. Desiderata dapat berbentuk kartu atau daftar bibliografi yang disusun menurut aturan tertentu (susunan alfabetis, kronologis waktu, dll.), baik tercetak maupun terekam, untuk dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan pengadaan bahan perpustakaan. Satuan hasil : judul Daftar bahan perpustakaan yang memuat informasi: judul lengkap, pengarang, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, dan ISBN/ISSN. 5) Meregistrasi bahan perpustakaan [Pustakawan Pelaksana/Pustakawan Terampil: angka kredit 0,001] Kegiatan mencatat identitas bahan perpustakaan yang diterima oleh perpustakaan pada buku induk atau kartu atau sistem simpan elektronik, dan membubuhkan stempel tanggal penerimaan, stempel dan catatan nomor induk, serta stempel tanda kepemilikan pada bagian tertentu dalam fisik bahan perpustakaan. Satuan hasil : eksemplar Daftar bahan perpustakaan yang diregistrasi memuat informasi: judul lengkap, pengarang, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, asal bahan perpustakaan dan nomor induk. 25

6) Menyusun daftar tambahan bahan perpustakaan (accession list) [Pustakawan Pelaksana/ Pustakawan Terampil: angka kredit 0,001] Kegiatan menyusun data bibliografis bahan perpustakaan yang baru diterima perpustakaan dalam bentuk tercetak maupun elektronik (online dan offline) bersifat periodik (tiga bulanan, enam bulanan atau tahunan). Satuan hasil : cantuman Daftar tambahan bahan perpustakaan yang disusun secara sistematis. Contoh: Atlas arahan pewilayahan pertanian unggulan nasional [peta]. Skala 1 : 1.000.000. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Departemen Pertanian, 2002. 502/PN-PETA/2010 Buku panduan penerapan konsepsi ketahanan nasional sebagai metode pemecahan masalah dalam kehidupan nasional/semiyono. - Jakarta : Markas Besar RI, 1992. 34/PN/2005 7) Memverifikasi data bibliografi [Pustakawan Pelaksana/ Pustakawan Terampil: angka kredit 0,001] Kegiatan memeriksa kebenaran dan atau kelengkapan data bibliografis bahan perpustakaan dengan cara mencari dan membandingkan informasi pada master file (jajaran kartu katalog baik manual maupun pangkalan data elektronik), shelflist (daftar koleksi menurut rak), katalog dalam terbitan dan sejenisnya untuk mengetahui bahan perpustakaan 26

yang dimiliki atau untuk mengetahui kebenaran data bibliografis bahan perpustakaan tersebut. Satuan hasil : judul Daftar bahan perpustakaan hasil verifikasi memuat informasi: judul lengkap, pengarang, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, ISBN/ISSN, keterangan hasil verifikasi. 8) Melakukan katalogisasi deskriptif salinan [Pustakawan Pelaksana/Pustakawan Terampil: angka kredit 0,001] Kegiatan menyalin deskripsi bibliografis bahan perpustakaan dari sumber katalog lain seperti Katalog Dalam Terbitan (KDT), Katalog Induk Nasional (KIN), Katalog Induk Daerah (KID) atau sumber-sumber lain seperti katalog elektronik internasional lain seperti, Library of Congress Catalogue (LC Catalogue), National Library of Australia Catalogue (NLA Catalogue), World Catalogue. Satuan hasil : judul Daftar katalog salinan memuat informasi: judul, pengarang, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, dan sumber katalog salinan. 9) Melakukan katalogisasi deksriptif tingkat satu [Pustakawan Pelaksana Lanjutan/Pustakawan Mahir: angka kredit 0,003] Kegiatan membuat deskripsi bibliografis bahan perpustakaan berdasarkan peraturan pengatalogan, antara lain International Standard Bibliographic Description (ISBD), Anglo American Cataloguing 27

Rules (AACR2), Peraturan Pengatalogan Indonesia yang mencakup unsur sebagai berikut: Judul sebenarnya, pernyataan tanggung jawab pertama, pernyataan edisi, penerbit pertama, tahun terbit, deskripsi fisik, dan nomor standar. Satuan hasil : judul Daftar katalogisasi deskriptif tingkat satu yang memuat informasi: judul sebenarnya, pengarang, edisi, penerbit, tahun terbit, deskripsi fisik, dan nomor standar. 10) Melakukan katalogisasi deksriptif tingkat dua [Pustakawan Penyelia: angka kredit 0,008] Kegiatan membuat deskripsi bibliografis bahan perpustakaan berdasarkan peraturan pengatalogan, antara lain International Standard Bibliographic Description (ISBD), Anglo American Cataloguing Rules (AACR2), Peraturan Pengatalogan Indonesia yang mencakup unsur sebagai berikut: Judul sebenarnya, penandaan bahan umum (PBU), judul paralel dan/atau informasi judul lain, pernyataan tanggung jawab pertama dan/atau pernyataan tanggung jawab berikutnya bila ada, pernyataan edisi dan/atau pernyataan tanggung jawab pertama berkaitan dengan edisi, rincian khusus bahan, tempat penerbitan pertama, dst., penerbit pertama, dst., tahun terbit, dsb., keluasan bahan, rincian fisik lainnya, dimensi, judul seri sebenarnya, penomoran dalam seri, catatan bibliografi, dan nomor standar. 28

Satuan hasil : judul Daftar bahan perpustakaan yang dikatalogisasi memuat informasi: judul sebenarnya, pengarang, edisi, rincian khusus bahan, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, deskripsi fisik, catatan, nomor standar. 11) Melakukan validasi katalogisasi deskriptif tingkat dua [Pustakawan Penyelia: angka kredit 0,007] Kegiatan memeriksa kebenaran dan keabsahan katalog deskriptif tingkat dua pada lembar kerja maupun pangkalan data untuk menjaga konsistensi dan keakuratan katalog. Satuan hasil : judul Daftar koleksi yang telah divalidasi, memuat informasi: judul, pengarang, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, dan keterangan hasil validasi. 12) Melakukan alih data bibliografi secara manual [Pustakawan Pelaksana/Pustakawan Terampil: angka kredit 0,001] Kegiatan memindahkan informasi bibliografi bahan perpustakaan ke dalam format standar berdasarkan peraturan pengatalogan, antara lain International Standard Bibliographic Description (ISBD) atau Anglo American Cataloguing Rules 2 (AACR2), Peraturan Pengatalogan Indonesia ke dalam bentuk kartu katalog. Satuan hasil : cantuman Daftar bahan perpustakaan yang dialihkan data bibliografinya, memuat informasi: judul, pengarang, tempat terbit, penerbit, tahun terbit. 29

13) Melakukan alih data bibliografi secara elektronik [Pustakawan Pelaksana/Pustakawan Terampil: angka kredit 0,002] Kegiatan memindahkan informasi bibliografi bahan perpustakaan ke dalam format standar berdasarkan International Standard Bibliographic Description (ISBD) atau Anglo American Cataloguing Rules 2 (AACR2) ke dalam bentuk elektronik. Satuan hasil : cantuman Daftar bahan perpustakaan yang dialihkan data bibliografinya, memuat informasi: judul, pengarang, tempat terbit, penerbit, tahun terbit. 14) Mengelola data bibliografi dalam bentuk kartu katalog [Pustakawan Pelaksana Lanjutan/ Pustakawan Mahir: angka kredit 0,002] Kegiatan memasukkan dan menyusun kartu katalog (file inter-file) ke dalam jajaran katalog menurut sistem penjajaran. Satuan hasil : cantuman Laporan hasil pengelolaan data bibliografi yang menyebutkan jumlah cantuman kartu katalog yang dimasukkan dan disusun dalam jajaran katalog, direkap dalam bentuk laporan harian atau bulanan. 15) Mengelola data bibliografi dalam bentuk basis data [Pustakawan Pelaksana Lanjutan/ Pustakawan Mahir: angka kredit 0,007] Kegiatan memelihara cantuman data pada sistem pangkalan data elektronik seperti updating, backup, 30