BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam Urat adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sintesis semua karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

Pengetahuan Gizi Tentang Asam Urat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sedentary lifestyles. Sedentary lifestyles menyebabkan banyak bermunculan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PERCOBAAN II PENETAPAN KADAR KOLESTEROL TOTAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DAN GLUKOSA URIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

GAMBARAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA ORANG YANG KURANG TIDUR DI USIA PRODUKTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hemoglobin pada manusia terdiri dari HbA 1, HbA 2, HbF( fetus)

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik. Laboratorium MITRA SEHAT JEPARA. sampel di ambil secara total populasi

BAB I PENDAHULUAN. Karbohidrat yang di dapat dari padi-padian, gula, sayuran, dan buah. Tubuh

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BM 506 KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM 04 METABOLISME GLUKOSA, TRIGELISERIDA DAN UREA

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, TRIGLISERIDA, DAN UREA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penetapan kadar larutan baku formaldehid dapat dilihat pada

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. total dalam serum dan plasma pada balita yang dirawat inap di RS.Telogorejo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah dan sel darah. Sel darah terdiri atas tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

UJI KUANTITATIF DNA. Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama

repository.unimus.ac.id

BAB 3 PERCOBAAN. Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( )

BAB I PENDAHULUAN. status glukosa menjadi dua, yaitu normoglikemia dan hiperglikemia. 2 Menurut

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat-zat yang ada didalam sampel, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan / kristal

Haris Dianto Darwindra BAB V PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

GLUKOMETER ACCU CHECK ACTIVE, CARA CEPAT PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggambarkan haid. Menopause adalah periode berakhirnya

Grafik Serapan Standar McFarland Scale pada Panjang Gelombang 500nm

Ilmu Pengetahuan Alam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pemantapan Mutu Laboratorium Kimia Kinik. system manajemen yang dirancang untuk mengawasi kegiatan-kegiatan

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin, jumlah lekosit, hitung jenis lekosit, Laju Endap Darah (LED).

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007).

3. METODE PENELITIAN

Laporan Praktikum METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk akhir metabolisme karbohidrat serta sumber energi utama pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. penting dari sistem transport dan bagian penting

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

4 Hasil dan Pembahasan

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN JENIS JENIS PEMERIKSAAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain

KIMIA ANALITIK I TAHAP-TAHAP PEKERJAAN ANALISIS KIMIA

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bertingkat dengan empat dosis tidak didapatkan kematian pada

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 di kandang peternak di

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARTI PENTING KALIBRASI PADA PROSES PENGUKURAN ANALITIK: APLIKASI PADA PENGGUNAAN phmeter DAN SPEKTROFOTOMETER UV-Vis. Iqmal Tahir ABSTRAK

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat a. Pengertian Asam Urat Asam Urat adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan protein makanan yang mengandung purin (terutama dari daging, hati, ginjal, dan beberapa jenis sayuran seperti kacang - kacangan dan buncis) atau dari penguraian purin (sel tubuh yang rusak), yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses atau keringat. Senyawa ini sukar larut dalam air, tapi dalam plasma darah beredar sebagai senyawa natrium urat, bentuk garamnya terlarut pada kondisi ph atau keasaman basa di atas tujuh (Vitahealt. 2005). Sering kali asam urat dikatakan sebagai penyakit kaum pria, karena 90 % - 95 % penderitanya adalah kaum pria. Wanita jarang ditemukan menderita penyakit ini, terutama yang masih mengalami menstruasi karena hormone estrogen membantu pengeluaran asam urat melalui ginjal. Kadar normal asam urat pada pria 3,0-7,1 mg/dl, pada wanita 2,6-6,0 mg/dl ( Elok Dyah Masswati, 2006) B. Metode Penerapan Kadar Asam Urat 1. Alat Point Of Care Test Point Of Care Test merupakan alat pemeriksaan laboratorium sederhana. Alat ini disebut juga bedside testing, near patient testing, alternative site testing. POCT dirancang hanya untuk penggunaan sampel darah kapiler, bukan untuk 4

sampel serum atau plasma. Asam urat POCT menggunakan katalisator spesifik untuk pengukuran asam urat dalam darah kapiler ( whole blood ). a. Alat yang digunakan pada Point Of care Test Satu set alat POCT terdiri dari : 1) Blood Uric Acid Meter, merupakan alat pengukur asam urat yang mempunyai layar untuk menampilkan hasil pemeriksaan. 2) Blood Uric Acid Test Strip, merupakan strip untuk setiap kali pemeriksaan, terdapat zona untuk meletakkan spesimen, yang dipasangkan pada alat pengukur / blood uric acid meter. 3) Lancing Device and lancet, alat / jarum untuk mengambil spesimen. b. Prinsip pemeriksaan kadar asam urat pada POCT Strip test diletakkan pada alat, ketika darah diteteskan pada zona reaksi tes strip, katalisator asam urat akan mengoksidasi asam urat dalam darah. Intensitas dari elektron yang terbentuk dalam alat POCT setara dengan konsentrasi asam urat dalam darah ( User Guide Uasure ). c. Masalah tahap pra analitik pada pengukuran kadar asam urat dengan POCT Untuk menghindari kesalahan pra analitik pada pemeriksaan kadar asam urat menggunakan POCT, perlu diperhatikan dari mana asal spesimen tersebut 6 dan bagaimana perlakuan yang benar terhadap spesimen. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pengambilan spesimen dari kapiler adalah : 1) Pasien harus memiliki sirkulasi dan kehangatan tangan yang cukup.

2) Tempat pengambilan spesimen harus dibersihkan dengan alkohol/air sabun hangat dan dibiarkan kering. 3) Pastikan untuk membersihkan tetesan pertama sebelum menganalisa kadar asam urat pada tetesan kedua. Selain itu keterbatasan dari alat POCT ini perlu juga diperhatikan, antara lain : 1) Hematokrit di bawah 35 % karena adanya penurunan Hb, sehingga darah menjadi encer ( evitroth kurang ) dan di atas 50 % Hb naik darah kental ( evitroth meningkat ) dapat mengganggu hasil. 2) Kadar yang tinggi dari asam askorbat, bilirubin, dapat mengganggu hasil tes. Untuk menghindari kadar yang tinggi dari asam askorbat, disarankan melakukan tes setelah puasa 12 jam. 3) Alat ini hanya mampu mendeteksi kadar asam urat antara 3,0 mg/dl sampai 20 mg/dl. Di luar hasil itu alat akan menampilkan Low hasil rendah kurang dari normal atau High tinggi. d. Kelebihan Pemeriksaan Asam Urat Dengan Point Of Care Test 1) Hasil tes dapat diketahui segera 2) Volume darah yang dibutuhkan sedikit 3) Dapat segera dilakukan tes ulang 7 4) Pemeriksaan dapat dilakukan di tempat tidur pasien 5) Tidak memerlukan tempat khusus 6) Penyimpanan mudah 7) Harga lebih murah

e. Kekurangan Pemeriksaan Asam Urat Dengan Point Of Care Test 1) Hasil tes, akurasinya masih dipertanyakan 2) Adanya faktor pengganggu pemeriksaan seperti : volume eritrosit, vitamin C dan bilirubin 3) Adanya faktor ketergantungan bahan pemeriksa / close methode 4) Alat hanya mampu mendeteksi kadar asam urat antara 3,0 mg/dl sampai 20,0 mg/dl (user guide uasure) 2. Fotometer Fotometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kadar suatu zat secara kuantitatif. Sistem pencahayaan merupakan hal utama pada fotometer. Untuk menjaga agar lampu stabil fungsinya dan tahan lama, maka sumber listrik harus dijaga agar stabil tegangannya. Filter merupakan bagian terpenting, umumnya forometer dilengkapi 1 set filter standar dengan pilihan panjang gelombang tertentu. Kuvet adalah wadah sampel pada pemeriksaan fotometer. Beberapa fotometer mempunyai kuvet yang cocok hanya untuk alat tertentu. Fotosel sebagai sensor penerima cahaya dan mengubahnya menjadi impuls listrik merupakan bagian alat yang sensitif ( Pelatihan Program Nasional, 1999 ). 8 a. Fotometer Dialab Fotometer Dialab mempunyai spesifikasi sebagai berikut : 1) Sistem pembacaan - Absorbance range : - 0,2 sampai 2,2 A - Panjang gelombang : 340 nm sampai 700 nm

- 9 filter - Stabilitas variasi pembacaan hasil dari 20 pembacaan pada 405 nm dalam waktu 1,6 menit dengan jarak 5 detik <= 0,005 A 2) Pengatur suhu : dapat diprogram pada suhu 23 0 C sampai 40 0 C dengan tahap 1 0 C. Stabilitas + 0,2 0 C. 3) Kuvet : aliran kuvet (dengan sistem penyedot), dengan kuvet (makro, semi mikro, mikro), ukuran tabung tes (diameter 12 mm, panjang 75 mm). 4) Sistem penyedot sampel : sistem aliran dengan pompa peristaltik terdapat di dalam alat tersebut. 5) Printer : hasil pemeriksaan dapat dikeluarkan oleh printer dengan kecepatan 40 karakter tiap detik. 6) Kondisi ruangan : di dalam ruangan pada ketinggian 2.000 m, pada suhu 15 0-35 0 C (User s Manual). b. Prinsip Pemeriksaan Kadar Asam Urat dengan Metode Enzimatic Colorimetric Uric acid secara enzimatik dirubah menjadi allantion dan hydrogen peroxide. Hydrogen peroxidase yang terjadi bereaksi dengan 3,5 Dichlore 9-2 - hidroxybenzenesulfonic acid dan 4 - aminophenazone membentuk quinoneimine yang berwarna merah coklat. Skema reaksi : Uric acid + O 2 + 2H 2 O uricase allation + CO 2 + 2H 2 O 2

2H 2 O 2 + 3,5 dichloro - 2 - hidroxybenzenesulfonic acid + 4 - aminophenazon peroksidase N - ( 4 - antipyril ) - 3 - chloro - 5 - sulfonate - benzoquinonemonoimine + HCl + 4H 2 O c. Masalah Tahap Pra analitik pada Pengukuran Kadar Asam Urat dengan Fotometer Urat dengan Fotometer Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan sampel serum antara lain : 1) Sampel lipemik dapat menyebabkan hasil pemeriksaan kadar asam urat tinggi palsu ( keruh ), lipemik : kandungan lipid dalam darah ( cholesterol dan trigliserida ) yang meningkat 7300 mg/dl encerkan 3 X 100 ul serum + 200 ul Nacl 2) Sampel hemolosis dapat mempengaruhi hasil kadar asam urat 3) Sampel ikterik juga mempengaruhi pembacaan pada fotometer, ikterik : kenaikan pada faal hati d. Kelebihan Pemeriksaan Asam Urat Dengan Fotometer 1) Hasil tes lebih akurat 2) Kadar asam urat yang terlalu rendah dan terlalu tinggi dapat terbaca 10 3) Tes dilakukan oleh petugas laboratorium di laboratorium 4) Tidak ada faktor ketergantungan bahan habis pakai/reagen (open methode) e. Kekurangan Pemeriksaan Asam Urat Dengan Fotometer

1) Hasil tes membutuhkan waktu yang lebih lama 2) Volume darah yang dibutuhkan lebih banyak 3) Untuk tes ulang dibutuhkan waktu yang lama 4) Pemeliharaan dan penimpanan dibutuhkan tempat khusus 5) Harga lebih mahal. (Users Manual) C. Presisi dan Akurasi 1. Presisi / Ketelitian Yaitu keterdekatan hasil pemeriksaan diantara replikat-replikat yang berasal dari suatu sampel. Ketelitian terutama dipengaruhi oleh kesalahan acak yang tidak dapat dihindari. Impresisi yaitu penyimpangan dari hasil pemeriksaan terhadap nilai rata rata yang dinyatakan dengan SB (simpang baku) dan KV (Koefisien Variasi). Semakin kecil penyimpangan tersebut berarti semakin dekat hasil pemeriksaan satu sama lain dari satu seri pemeriksaan ulang. Hal itu dapat disebut dengan reprodusibilitasnya (keterdapatan ulangan) baik (Imam Budiwiyono, 2002). 11 2. Akurasi / Ketepatan Penyimpangan dari nilai benar biasanya disebabkan oleh kesalahan sistematik antara lain larutan standard dan spesifitas analitik. Hal yang mempengaruhi impresisi juga akan mempengaruhi inakurasi (Imam Budiwiyono,2002). D. Kerangka Teori

Vena Yang mempengaruhi hasil : sampel lipemik Sampel hemolisa Yang mempengaruhi kadar asam urat : Diet purin Obat obatan Alkohol Asam ribonukleat dari sel sel Sampel Pemeriksaan kadar asam urat Serum (vena) Fotometer Whole blood ( kapiler ) POCT Kapiler Yang mempengaruhi hasil : Sirkulasi dan kehangatan tangan Tempat sampling belum kering tetesan pertama tidak dibuang Bilirubin, vitamin C, nilai hemotokrit E. Kerangka Konsep Kapiler ( whole Point Of Care Sampel Rujukan Vena ( serum ) Fotometer 12 F. HIPOTESA Ada perbedaan antara kadar asam urat dengan menggunakan alat Point of Care Test (POCT) dan Fotometer berdasarkan Nilai Rujukan.