ANALISIS KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA TRANSFORMATOR NEON SIGN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DISAIN MULTIWARNA TUBULAR LAMP TERHADAP PENGGUNAAN TRANSFORMATOR NEON SIGN

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR)

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

TRAFO. Induksi Timbal Balik

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-12 CAKUPAN MATERI 1. TRANSFORMATOR 2. TRANSMISI DAYA 3. ARUS EDDY DAN PANAS INDUKSI 4. GGL INDUKSI KARENA GERAK

LATIHAN SOAL PTS SEMESTER 1 KELAS 9 TAHUN PELAJARAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa

PENGARUH PEMBERSIHAN OLEH HUJAN TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR PIN-POST 20 KV TERPOLUSI

ANALISA BERBAGAI HUBUNGAN BELITAN TRANSFORMATOR 3 PHASA DALAM KEADAAN BEBAN LEBIH (APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT.

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

Bab III ENERGI LISTRIK

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2

Induksi Elektromagnetik. Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PABRIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

BAB II LANDASAN TEORI

Induksi Elektromagnetik

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

Berdasarkan data yang dipelihatkan oleh alat ukur tersebut, maka.

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA

PENGARUH PERISAI PELAT LOGAM TERHADAP INDUKSI TEGANGAN SURJA PETIR PADA INSTALASI TEGANGAN RENDAH

SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

LAPORAN PRAKTIKUM TRANSFORMATOR TRANSFORMATOR PENURUN TEGANGAN CUT CORE, TOROIDAL, SHELL DAN AUTO TRANSFORMATOR

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar...

Kajian Pemanfaatan Ballast Elektronik Bekas Pada Lampu TL

Laporan Praktikum Fisika Transformator. Disusun Oleh : 1 Bindra Jati. (02) 2 Dwi Puspita A. (07) 3 Lida Puspita N. (13) 4 Mutiara Salsabella.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR

ANALISIS UMUR LAMPU PIJAR TERHADAP PENGARUH POSISI PEMASANGAN

TEKNOLOGI TEPAT GUNA MEMBUAT GENSET MENGGUNAKAN SEPEDA MOTOR

Antiremed Kelas 12 Fisika

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH

ANALISA PENGARUH BESAR NILAI KAPASITOR EKSITASI TERHADAP KARAKTERISTIK BEBAN NOL DAN BERBEBAN PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA BEBAN RESISTIF,INDUKTIF,KAPASITIF GENERATOR SINKRON 3 FASA MENGGUNAKAN METODE POTTIER

PENGARUH JUMLAH DAN JARAK MESH PERISAI TERHADAP INDUKSI TEGANGAN TINGGI PADA SALURAN TEGANGAN RENDAH

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Paralel Trafo

ANALISA PERANCANGAN KELISTRIKAN PADA MESIN SPOT WELDING STASIONER

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

PENGARUH ELEKTRODA CINCIN PERATA TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN ISOLATOR RANTAI JENIS PORSELEN

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984

Fisika EBTANAS Tahun 1996

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative

Bab 3. Teknik Tenaga Listrik

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

Transformator. Dasar Konversi Energi

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

TRANSFORMATOR. Program Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, Tangerang 2014

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini :

Induksi Elektromagnetik

PENGARUH HARMONISA TERHADAP ARUS NETRAL TRANSFORMATOR DISTRIBUSI (APLIKASI PADA R.S.U SARI MUTIARA MEDAN)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

BAB II TRANSFORMATOR

UN SMA IPA Fisika 2015

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini.

Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1991

ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

PENGARUH PERSENTASE FENOL TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK JAGUNG

Transkripsi:

ANALISIS KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA TRANSFORMATOR NEON SIGN Melaty R.J.Sitanggang, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA e-mail: melatysitanggang@yahoo.com, surya_et@yahoo.com Abstrak Neon sign memerlukan daya listrik untuk bisa menghasilkan cahaya. Daya listrik tersebut diperoleh dari transformator neon sign. Transformator neon sign menghasilkan tegangan tinggi yang akan digunakan untuk proses ionisasi gas isian tabung neon sign. Tabung neon sign pada umumnya diisi dengan gas Neon dan Argon yang besar energi pengionannya berbeda-beda. Pada percobaan yang dilakukan, digunakan neon sign dengan ukuran diameter dan gas isian yang sama tetapi dengan panjang yang berbeda, yaitu 103 cm, 128 cm, 170 cm, 231 cm, 273 cm, 298 cm dan 401 cm. Dari hasil percobaan, didapat bahwa transformator neon sign mengkonsumsi energi paling banyak dengan panjang tabung 401 cm, dan paling sedikit pada panjang tabung 103 cm. Kata Kunci: transformator, neon sign 1. Pendahuluan Transformator neon sign adalah transformator yang digunakan untuk mencatu daya lampu neon sign. Lampu neon sign biasanya digunakan untuk periklanan dan dekorasi. Lampu neon bukan hanya terdiri dari tabung neon tapi juga terdiri dari transformator yang mengubah tegangan jala-jala dari tegangan rendah menjadi tegangan tinggi untuk mengionisasi gas isian yang terdapat dalam tabung neon sehingga tabung bersinar menghasilkan cahaya. Variasi cahaya lampu neon sign tergantung dari gas isian dalam tabung sedangkan tegangan breakdown gas dipengaruhi jenis gas, panjang dan diameter tabung. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui besar konsumsi energi listrik transformator neon sign pada penggunaan neon sign dan mengetahui harga dari pemakaian energi yang digunakan tersebut. 2. Neon sign Neon adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk kelompok gas mulia yang tak berwarna dan lembam (inert) [1]. Zat ini memberikan pendar cahaya khas kemerahan jika digunakan di tabung hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon terutama dipergunakan sebagai bahan pembuatan tanda (sign)[2]. Neon sign adalah lampu pajangan yang terbuat dari tabung kaca yang telah diisi dengan gas dan dibentuk dalam bentuk huruf atau model dekoratif. Saat tegangan tinggi diterapkan pada tabung berisi neon, tabung akan menghasilkan cahaya[2]. Adapun prinsip kerjanya adalah ketika tegangan tinggi disambungkan, pengisian terjadi pada tiapu jung tabung, dimana pada satu ujung terjadi pengisian positif dan di ujung lainnya terjadi pengisian negatif. Karena pengisian ini saling berhubungan, elektroda akan terhubung dengan terbentuknya medan listrik antara elektroda. Tegangan yang keluar dari elektroda akan menembak gas neon, mempercepat pergerakan elektron bebas dan meningkatkan energi kinetik dalam tabung. Saat energi mencapai level pengionan gas neon, berarti gas telah breaking down. Ion positif menuju ke elektroda negatif sementara itu elektron negatif menuju ke elektroda positif. Pada saat ini elektron yang tereksitasi kembali ke tingkat energi awal dan masing-masing elektron melepaskan photon. Photon ini yang kita sebut sebagai cahaya neon[3]. -61- copyright @ DTE FT USU

Tabung kaca yang biasa digunakan pada lampu neon dibuat dari kaca timah lunak yang mudah dibengkokkan dan dibentuk. Berkisar dari diameter 0.3 inci (8mm) hingga 1.0 inci (25 mm) dan panjang hingga 4-5 kaki (1.2-1.5 meter)[2]. Elektroda pada tiap ujung tabung yang diterangi terbuat dari besi murni yang dikelilingi oleh tabung silinder atau penutup dengan satu bagian terbuka. Kawat dilekatkan pada elektroda logam dan dilewatkan pada salah satu bagian yang tertutup pada tabung. Ujung penutup disegel ke dalam tabung lampu dengan ujung terbuka menonjol ke tabung [2]. Pembuatan neon sign sama seperti seni karena merupakan proses mekanika. Pertimbangan diameter tabung, radius minimal tabung yang bisa dibengkokkan, dan total panjang tabung yang bisa disuplai transformator membatasi model akhirnya. Contohnya, semakin kecil diameter tabung, semakin terang cahayanya. Sebaliknya, diameter tabung yang kecil membutuhkan daya yang banyak sehingga membatasi panjang seluruh tabung yang mampu disuplai oleh transformator. 3. Perancangan Pembuatan neon sign merupakan proses manual. Terdiri dari pembengkokkan tabung, pemasang elektroda, pembuangan kotoran dari tabung lalu pemindahan udara dan penambahan gas seperti berikut[2]: a. Penyiapan Tabung Tabung kaca dibersihkan dan diletakkan secara vertikal pada mesin pelapis. Mesin menghembuskan cairan fosfor ke dalam tabung melalui bagian atasnya dan dibiarkan mengalir hingga bagian bawah. Tabung diletakkan secara vertikal dalam oven yang mengeringkan lapisan tersebut. Sepuhan warna juga digunakan dengan cara yang sama. Tabung yang diisi dengan neon, menghasilkan warna merah atau jingga muda atau argon untuk menghasilkan biru terang[2]. b. Pembengkokan Tabung Model neon sign diletakkan pada lembaran asbes yang tahan panas. Tabung kaca dipanaskan dan dilunakkan dengan menggunakan alat pembakar. Pembakar berbahan gas 24 inci (61 cm) atau lebih digunakan untuk membuat lengkungan pada huruf dan meluruskan lengkungan. Obor tangan yang lebih kecil digunakan untuk memanaskan tabung yang pendek. Dengan menggunakan template asbes sebagai panduan, tabung dibengkokkan dengan tangan. Untuk yang membengkokkan tabung, tidak perlu memakai sarung tangan karena tabung itu harus bisa dipegang untuk merasakan panas yang ditransfer dan suhu pelunakan tabung untuk menentukan waktu yang tepat untuk membengkokkan tabung.kebanyakan neon sign terbuat dari beberapa bagian tabung kaca. Untuk membuat tiap bagian, ujung dua tabung dipanaskan dan disambung. Ketika bentuk huruf atau desain telah terbentuk, elektroda dipanaskan dan dipasang pada tiap ujungnya. Sebuah port kecil yang disebut tabulasi, ditambahkan agar tabung dapat dievakuasi dengan menggunakan pompa vakum. Port tabulasi ini merupakan salah satu bagian elektroda atau bagian terpisah yang disambung pada tabung[2]. c. Proses borbardemen. Dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran dari kaca, fosfor dan elektroda. Pertama, udara dalam tabung dibuang. Kemudian udara kering dimasukkan kembali ke dalam tabung hingga mencapai tekanan berkisar 0.02 0.04 inci (0.5-1.00mm) air raksa.semakin panjang tabung, semakin rendah tekanannya. Transformator arus tinggi dihubungkan pada elektroda. Untuk tabung biasanya bekerja pada 30 ma sedangkan untuk bombardemen, digunakan 400-750 ma. Arus yang tinggi memanaskan kaca sekitar 420 o F (216 o C) dan logam elektroda dipanaskan dengan suhu sekitar 1400 o F (76 o C). Panas ini menyebabkan kotoran-kotoran keluar dari material dan pompa vakum membawa keluar kotoran-kotoran ini[2]. d. Pengisian Tabung Saat tabung telah dingin, gas dimasukkan pada tekanan rendah. Gas tersebut harus bersih dari kotoran agar neon sign dapat bekerja dengan baik dan tahan lama. Tekanan pengisian tabung normal untuk tabung dengan diameter 0.6 inci (15mm) sekitar 0.5 inci (12mm) air raksa. Port tubulasi dipanaskan lalu ditutup[2]. e. Penuaan Tabung Kadang lebih disebut pembakaran tabung. Tujuannya adalah supaya gas pada tabung stabil dan bekerja dengan baik. Sebuah transformator yang lebih tinggi arus kerja normalnya dipasang ke elektroda. Tabung harus memenuhi iluminasi sekitar 15 menit jika neonnya bagus. Butuh beberapa jam iluminasi untuk argon. Jika sedikit air raksa ditambahkan pada tabung argon, tetesan pertama harus dimasukkan pada port tabulasi sebelum port ditutup. Tetesan itu kemudian berpindah dari satu ujung ke ujung lain untuk melapisi elektroda setelah proses -62- copyright @ DTE FT USU

penuaan. Masalah seperti kedipan pada gas atau hot spot pada tabung mengindikasi bahwa tabung harus dibuka sehingga bombardemen dan pengisian diulang lagi[2]. f. Instalasi dan Pemasangan Lampu neon sign yang kecil dipasang pada kerangka dan dikawati. Neon sign berukuran besar dipasang satu persatu dan diletakkan pada bangunan atau struktur pendukung lainnya dimana neon sign saling dihubungkan dan dikawati[2]. Pemasangan terlihat pada Gambar 1 [4]. Gambar 1. Instalasi Neon sign 4. Pengaruh Warna pada Neon sign Terhadap Konsumsi Daya Penghasil warna pada neon sign adalah gas mulia yang dimasukkan ke dalam tabung neon. Selain neon gas mulia yang lain adalah Helium, Argon, Kripton, Xenon dan Radon. Semua unsur gas mulia (kecuali Radon) terdapat di udara[1]. Setiap gas mulia yang dipakai pada neon sign untuk menghasilkan warna membutuhkan energi yang berbeda beda dalam melakukan proses ionisasi untuk menghasilkan cahaya yang berwarna. Perhatikan Tabel 1 di bawah ini [1]. 5. Perbedaan Transformator Neon sign dengan Tranformator Daya Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya, dengan frekuensi yang sama dan perbandingan transformasi tertentu melalui suatu gandengan magnet dan bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetis, dimana perbandingan tegangan antara sisi primer dan sisi sekunder berbanding lurus dengan perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya [5]. Neon sign membutuhkan transformator neon sign untuk menghasilkan tegangan tinggi, untuk menyalakan lampu neon sign. Transformator neon sign memiliki kumparan primer dan kumparan sekunder. Kumparan ini dililitkan pada inti besi dan kumparan primer dihubungkan pada inti sedangkan yang sekunder dihubungkan ke beban. Kumparan sekunder menghasilkan tegangan tinggi yang berkisar antara 2-15 kv. Tegangan jala-jala berkisar 120-240 V dan arus keluaran antara 30mA hingga 60 ma. Bentuk transformator neon sign dan diagram listriknya dapat dilihat pada Gambar 2[6]. Tabel 1. Data Fisis Unsur Gas Mulia Gambar 2. Bentuk dan Diagram Listrik Transformator Neon sign Transformator daya memiliki regulasi tegangan yang baik untuk berbagai kondisi beban. Hal ini berarti output tegangan transformator hanya kehilangan tegangan dalam jumlah yang kecil untuk keadaan beban penuh. -63- copyright @ DTE FT USU

Namun pada trafo neon sign dirancang untuk memiliki nilai regulasi yang buruk dengan cara memparalelkan magnet di transformator[4]. Pengaturan regulasi yang buruk diperlukan untuk membatasi arus dalam tabung neon. Dengan perubahan besar dalam tegangan output beban, transformator neon sign mempertahankan beban arus keluaran dalam kisaran yang relatif kecil. Magnet yang diparalelkan akan memotong beberapa fluks magnet jauh dari sekunder. Hal ini memungkinkan tegangan yang lebih rendah pada saat seluruh beban terpasang untuk sementara membatasi arus yang dibutuhkan[7]. 6. Konsumsi Energi Listrik Pada Transformator Neon sign Energi yang dikonsumsi oleh sebuah transformator neon sign tergantung oleh beban yang dihubungkan pada transformator tersebut. Beban yang dipasang pada transformator neon sign berupa lampu neon yang biasa dipakai untuk periklanan. Besar energi yang dikonsumsi oleh sebuah transformator neon sign tergantung oleh seberapa panjang dan diameter dari tabung neon sign. Jumlah daya yang dikonsumsi oleh trafo neon sign dapat didapat dari persamaan (1) di bawah ini[7]: P = V x I x pf...( 1) Dimana : P : Daya (watt) V : Tegangan (volt) I : Arus (ampere) pf : Faktor daya a. Biaya Energi Yang Dikonsumsi Oleh Transformator Neon sign Untuk mengetahui biaya yang dipakai, dapat dilihat dari persamaan (2) berikut[7]: $/day=..(2) Dimana : Vp : tegangan primer (volt) Ip : arus primer (ampere) $/day : biaya per hari $/kilowatt-hrs : harga per kilowatt Hrs/day :waktu pemakaian per hari (jam) 7. Kegunaan lain Selain untuk mensuplai lampu neon sign, transformator ini sering juga digunakan untuk : 1. Sumber daya Tesla Coil : penggunaannya pada Tesla Coil ukuran kecil hingga medium sebagai sumber utama tegangan tinggi. 2. Jacob s Ladder : peralatan climbing arc yang sering ditampilkan dalam film horor. 3. Pengisian ulang kapasitor : transformator neon sign menghasilkan sumber tegangan tinggi yang berguna untuk mengisi kapasitor tegangan tinggi. Walaupun keluaran transformator neon sign adalah AC, dapat juga disearahkan dengan menggunakan penyearah tunggal dan penyearah jembatan[8]. 8. Pengujian Transformator Neon sign Dalam percobaan kali ini akan diambil data untuk mendapatkan parameter untuk menghitung jumlah daya yang dikonsumsi oleh sebuah transformator neon sign dengan beban yang berbeda. a. Peralatan Percobaan Adapun peralatan yang digunakan didalam percobaan ini adalah : 1. Trafo Neon sign Primer : 110 / 220 V Sekunder : 15000 V F : 50 Hz VA : 450 A primer : 4.50 / 2.25 A A sekunder : 30 ma 2. Amper meter 3. Cos fi meter 4. Volt meter 5. Trafo tegangan Primer : 22000 V Sekunder : 110 V F : 50 Hz VA : 50 6. Beban : Lampu Neon sign Berbentuk Tulisan WELCOME -64- copyright @ DTE FT USU

b. Rangkaian Percobaan Gambar 3 menunjukkan rangkaian Percobaan. 2. Beban ELC Panjang neon = 128 Cm $/day =(205 x 2.08 x 0,63 x 1x($/kilowatthrs))/1000 = 0.268 kwh x ($/kilowatt-hrs) 3. Beban OME Panjang neon = 170 Cm $/day =(206 x 2.1 x 0,63 x 1x($/kilowatthrs))/1000 = 0.2725 kwh x ($/kilowatt-hrs) 4. Beban W + ELC Panjang neon = 231 Cm $/day =(209 x 2.23 x 0,63 x 1x($/kilowatthrs))/1000 = 0.2936 kwh x ($/kilowatt-hrs) Gambar 3. Rangkaian Percobaan c. Data Hasil Percobaan Data hasil percobaan dapat dilihat pada Tabel 2. Rasio trafo tegangan : a = = = 200 Tabel 2. Data Hasil Perobaan 5. Beban W + OME Panjang neon = 273Cm $/day =(210 x 2.26 x 0,63 x 1x($/kilowatthrs))/1000 = 0.299 kwh x ($/kilowatt-hrs) 6. Beban ELC + OME Panjang neon = 298 Cm $/day =(211 x 2.3 x 0,63 x 1x($/kilowatthrs))/1000 = 0.30574 kwh x ($/kilowatt-hrs) 7. Beban WELCOME Panjang neon = 401 Cm $/day =(213 x 2.43 x 0,63 x 1x($/kilowatthrs))/1000 = 0.326 kwh x ($/kilowatt-hrs) Dari hasil analisis didapat konsumsi energi listrik seperti yang terlihat pada Tabel 3. Tabel 3. Data Hasil Analisis d. Analisis Data Dengan menggunakan Persamaan (1) dan (2), maka : 1. Beban W Panjang neon = 103 Cm $/day =(204 x 2.07 x 0,63 x 1x($/kilowatthrs))/1000 = 0.266 kwh x ($/kilowatt-hrs) -65- copyright @ DTE FT USU

e. Kurva Analisis Data Kurva hasil analisis data dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Kurva Hubungan Panjang Tubing dan Daya 9. Kesimpulan Setelah melakukan perhitungan dari data yang diperoleh, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Semakin panjang lampu neon yang dipakai maka transformator neon sign mengkonsumsi energi yang lebih banyak pada saat beroperasi. Hal ini disebabkan oleh besar beban yang dipikul transformator bergantung pada panjang neon yang dipakai. 2. Daya input yang dibutuhkan transformator neon sign untuk beroperasi menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan panjang lampu neon karena dibutuhkan tegangan yang lebih tinggi untuk proses ionisasi gas isian tabung neon. 11. Daftar Pustaka [1]. Ariawan, Putu Rusdi, Sifat Dan Manfaat Gas Neon Paper, Bali : Fakultas Teknik Udayana, 2010. [2]. Davs, Paul. How Products Are Made, Volume2. http://www.madehow.com/volume- 2/Neon-Sign.html, 2012. [3]. Aana, Whitney. How does a Neon Light Bulb Work?. http://www.ehow.com/howdoes_5003177_neon-light-bulb-work.html, 2011. [4]. Sdn, Bhd. Neon Transformer Q & A. http://www.neon lighting.com/articles/neon%20transformer %20FAQ.htm, 2000. [5]. Wijaya, Mochtar, Dasar-Dasar Mesin Listrik, Jakarta : Djambatan, 2001. [6]. Dorr, Telford. Determaining Proper Loading for Neon Sign Transformer. http://www.iaei.org/magazine/2000/01/dete rmining-proper-loading-for-neon-signtransformers/, 2000. [7]. Fetzer, Scott Company. France Power Solution for Lighting. http://www.franceformer.com/productsneon/faq/neonfaq.html, 2009 [8]. Wikipedia, Neon_Sign Transformer. http://en.wikipedia.org/wiki/neonsign_transformer, 2011. 10. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si selaku dosen pembimbing, juga Ir. A.Rachman Hasibuan, MT, Ir. Syahrawardi dan Ir. Windalina Syafiar selaku dosen penguji penulis yang memberikan masukan dan koreksi dalam penyelesaian paper ini, serta semua pihak yang turut mendukung. -66- copyright @ DTE FT USU