Bismillahirrahmanirrahim PANDANGAN AKHIR FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DPR RI Tentang RANCANGAN UNDANG-UNDANG OMBUDSMAN RI

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI DEMOKRAT T E R H A D A P RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG OMBUDSMAN

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI TANGGAL, 9 SEPTEMBER 2008

Disampaikan oleh : Drs. AL MUZZAMIL YUSUF Nomor anggota A-249. Dibacakan pada Raker Pansus PEMILU dengan Pemerintah Kamis, 12 Juli 2007

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DPR Rl TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

Disampaikan oleh : ANTARINI MALIK Nomor Anggota : A-424

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273

RABU, 20 JANUARI 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.604, 2010 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. Pengangkatan. Pemberhentian. Asisten Ombudsman. Prosedur.

PELANTIKAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN (PPK) SE-KABUPATEN KULONPROGO

Pimpinan, Anggota Dewan, dan hadirin yang kami hormati,

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RAKYAT REPUBLIK INDONESI

[Type text] PEMANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA KOTA SERANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SERANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAHAN RAPAT KERJA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI RI, MENTERI DALAM NEGERI RI DAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI DENGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

SAMBUTAN KETUA DPR-RI PADA ACARA PRESS GATHERING Di Wisma Griya Sabha Kopo, 12 Desember 2009

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP RANCANGAN UNDANG - UNDANG

Tanggal 18 Agustus 2009 REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Konflik oleh beberapa aktor dijadikan sebagai salah satu cara

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dibacakan Oleh : IGNATIUS MULYONO Nomor Anggota : A-103. Yth. Saudara Pimpinan Sidang, Yth. Para Anggota DPR-RI serta hadirin yang kami hormati.

Nomor Anggota : A-356 Assalamualaikum Wr. Wb., Salam Sejahtera bagi kita semua, Om Swastiastu MERDEKA!!!

B U P A T I B E N G K A L I S

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sambutan Tertulis Presiden Republik Indonesia pada Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2006 Kepada Semua Provinsi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REPUBLIK PRESIDEN. Menimbang: bahwa untuk Ombudsman. Mengingat: Nomor. Nomor. Republik Indonesia. Indonesia. Lembaran Negara Republik

Disampaikan oleh: Drs. Ali Mochtar Ngabalin, Msi. - Anggota No.A- 12


PANDANGAN PRESIDEN TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS KAUKUS PEREMPUAN PARLEMEN REPUBLIK INDONESIA (KPP-RI) Periode

BUPATI SEMARANG TANGGAL 11 JULI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

PEMBUKAAN SOSIALISASI TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA OMBUDSMAN SWASTA (LOS) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENGUMUMAN RESHUFFLE KABINET TERBATAS

Rabu, 24 September 2014

Jakarta, 12 Juli 2007

Selasa, 7 Pebruari 2006

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

TANGGAPAN FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TERHADAP VISI, MISI DAN PROGRAM CALON GUBERNUR

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE 65 KEMENTERIAN AGAMA RI TANGGAL 3 JANUARI 2011

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

Assalamu'alaikum Wr. Wb; Salam Sejahtera bagi kita semua; Yth. Saudara Pimpinan Rapat Para Anggota Dewan, dan hadirin yang kami hormati;

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua.

Ruang Rapat Baleg DPR RI, 17 November 2016

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI DEMOKRAT TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG T E N T A N G PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA (PAN) TAHUN ANGGARAN 2003

PERTAMA: UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD

Assalamu alaikum Wr. Wb Selamat Malam dan Salam sejahtera bagi kita semua

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

Ketentuan Pasal 18 ditambahkan 1 (satu) ayat yakni ayat (3), sehingga berbunyi sebagai berikut:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI TANGGAL 18 JULI 2006

Keterangan Pers Bersama, Presiden RI dan Ketua DPR RI, Pertemuan Konsul.., Jakarta, 22 Februari 2016 Senin, 22 Pebruari 2016

WALIKOTA SERANG PENDAPAT WALIKOTA SERANG TERHADAP

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA HARI SENIN TANGGAL 10 OKTOBER Senin, 10 Oktober 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II DISKRIPSI ORGANISASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENGISIAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

LAPORAN KETUA BADAN LEGISLASI TENTANG PENAMBAHAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN 2010 DALAM RAPAT PARIPURNA DPR RI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PENUTUPAN SELEKSI TILAWATIL QUR AN (STQ) KE-XXI TINGKAT PROVINSI SULAWESI TENGAH JUM AT, 18 MARET 2011

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN BPK-RI DI YOGYAKARTA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II

Disampaikan Oleh : Drs. Ali Mochtar Ngabalin, M.Si. Anggota No. A-12. Bismillahorrahmanirrahim, Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

2013, No Mengingat dan tata cara seleksi, pemilihan, dan pengajuan calon hakim konstitusi serta pembentukan majelis kehormatan hakim konstitusi;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KORUPSI BISNIS DAN POLITIK: TANTANGAN UTAMA DAN SOLUSI YTH. SARIFUDIN SUDDING SH, MH WAKIL KETUA MAHKAMAH KEHORMATAN DPR RI

Transkripsi:

Bismillahirrahmanirrahim PANDANGAN AKHIR FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DPR RI Tentang RANCANGAN UNDANG-UNDANG OMBUDSMAN RI Disampaikan oleh : M. Nasir Djamil, SAg Nomor Anggota : A- 240 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua. Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan karunianya sehingga kita dapat melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas konstitusional yang telah diamanahkan oleh rakyat kepada kita. Shalawat dan salam untuk Rasulullah SAW, Nabi dan Rasul yang terakhir bagi umat Islam. Yang kami hormati : Pimpinan DPR RI yang juga sekaligus pimpinan sidang Para anggota DPR RI Menteri Hukum dan HAM RI yang mewakili Presiden Hadirin dan hadirat serta para wartawan yang berbahagia Sebagai kalimat pembuka, dan melalui forum yang terhormat ini, Pimpinan dan segenap anggota Fraksi PKS DPR RI menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam rangka penyusunan, pembahasan hingga penyelesaian RUU tentang Ombudsman Republik Indonesia ini. Terutama kepada Menteri Hukum dan HAM RI bersama jajarannya yang telah memberikan perhatian yang serius dan mendalam terhadap RUU tentang Ombudsman Republik Indonesia ini.

Pimpinan dan segenap anggota DPR RI dan seluruh hadirin yang berbahagia. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa pelayanan publik di republik tercinta ini masih menjadi barang yang langka. Meskipun berbagai usaha telah dilakukan, tetap saja pelayanan publik menjadi sesuatu yang mahal di negeri ini. Karena itu, tidaklah mengherankan jika upaya-upaya untuk mewujudkan pelayanan publik terus kita lakukan. Salah satunya melalui upaya legislasi dengan cara menghadirkan RUU Ombudsman Republik Indonesia. Sebelumnya, Ombudsman diatur berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 2000. Perubahan dari Keppres menjadi Undang-Undang itu didasarkan pada Pasal 4 huruf (d) dari Keppres No 44 tahun 2000, dimana Ombudsman Nasional ditugaskan untuk mempersiapkan sebuah konsep RUU tentang Ombudsman. Meskipun jauh dari hiruk pikuk sebagaimana yang terjadi pada undang-undang paket politik, kehadiran RUU Ombudsman Republik Indonesia ini nantinya ditujukan guna mendorong penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang efektif dan efisien, jujur, terbuka, bersih, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Dan yang tak kalah pentingnya, lembaga ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan negara di segala bidang agar setiap warga negara dan penduduk memperoleh keadilan, rasa aman, dan kesejahteraan yang semakin baik. Keinginan ini akan semakin berpeluang untuk bisa terwujud manakala Ombudsman mampu hadir di setiap provinsi dan kabupaten/kota. Pimpinan sidang dan segenap anggota DPR RI dan hadirin yang berbahagia. Kita semua tentu berharap agar keberadaan Ombudsman mampu untuk menjawab kebutuhan perlindungan hak masyarakat terhadap pelayanan publik yang baik. Ombudsman benar-benar mampu menjadi pelindung masyarakat. Dalam bahasa yang digunakan di Afrika Selatan, Ombudsman benar-benar bisa menjadi public protector. Memang benar bahwa Ombudsman dalam RUU Ombudsman Republik Indonesia ini tidak memiliki kewenangan untuk menjatuhkan sanksi langsung, baik

secara administratif atau pidana kepada lembaga yang melakukan Maladministrasi dalam penyelenggaran pelayanan publik. Ombudsman dalam RUU ini hanya memiliki kewenangan memberikan rekomendasi, dan atau peran lain yang cukup maksimal adalah memberikan bantuan hukum melalui mediasi dan konsiliasi atas permintaan para pihak. Tapi perlu dicatat bahwa investigasi yang nantinya dilakukan Ombudsman diharapkan mampu mendorong lembaga yang melakukan kesalahan untuk memberikan sejumlah ganti rugi dengan jumlah tertentu kepada masyarakat. Pimpinan sidang, segenap anggota DPR RI, hadirin yang berbahagia. Secara umum, faktor terutama keberhasilan Ombudsman adalah kuatnya supremasi hukum di suatu negara. Jika kita ingin Ombudsman di Indonesia berhasil, maka tidak ada jalan lain selain kita bersungguh-sungguh untuk mewujudkan supremasi hukum. Hal itu bisa terwujud manakala peraturan yang dibuat oleh pemerintah benar-benar memiliki taring. Sehingga, kehadiran Ombudsman yang hanya memberikan rekomendasi pun akan cukup membuat lembaga yang bersangkutan menjadi patuh. Faktor lain yang tak kalah penting guna keberhasilan Ombudsman adalah tingginya kesadaran masyarakat terhadap hak mereka sebagai publik. Terutama kelompok masyarakat yang juga penyandang cacat. Semua sektor pelayanan publik mulai dari transportasi hingga pendidikan harus memperhatikan dan menunjukkan perhatian bagi penyandang cacat. Faktor lainnya, adalah baiknya koordinasi antarlembaga negara. Ini penting agar ombudsman tidak melakukan kerja sendiri terutama dalam proses investigasi. Ombudsman tentu perlu melibatkan beberapa lembaga lain yang memiliki kekuatan hukum atau memiliki kapasitas untuk melakukan investigasi atau penyelidikan. Kerjasama antarlembaga ini diharapkan akan membuat rekomendasi Ombudsman memiliki pengaruh yang kuat karena memiliki legitimasi dari lembaga lain. Faktor terakhir, menurut kami yang juga tidak bisa diabaikan adalah peran media massa. Sebagai sebuah sistem yang melakukan kontrol sosial, media diharapkan memberikan perhatian terhadap kerja-kerja yang dilakukan Ombudsman dan membangun kerjasama dengan lembaga tersebut. Pengalaman di sejumlah negara, media massa juga dilibatkan dalam proses investigasi dan rekomendasi.

Pimpinan sidang, segenap anggota DPR RI dan hadirin yang berbahagia. Mendekati akhir dari pendapat fraksi ini, kami juga menyadari bahwa ke depan, efektifitas Ombudsman tidak bisa dilihat hanya dari kewenangan dan wilayah yang dimiliki oleh Ombudsman. Kondisi masyarakat, sistem politik dan kuatnya supremasi hukum merupakan sistem pendukung yang harus dikaji secara bersama. Jika proses tersebut tidak dilihat, maka kehadiran Ombudsman hanya menjadi lembaga pemberi rekomendasi yang selalu diabaikan oleh pemerintah dan penyelenggara pelayanan publik. Begitupun, kami berkeyakinan bahwa kita semua memiliki kemauan untuk mewujudkan Ombudsman Republik Indonesia yang berwibawa. Karena itu, sebelum kami memberikan pendapat akhir, kami perlu mengingatkan Pemerintah agar setelah RUU Ombudsman RI ini menjadi Undang-Undang, segera melakukan sosialisasi kepada lembaga-lembaga dan/atau pihak-pihak lain yang disebutkan dalam RUU Ombudsman RI ini. Disamping itu, kami juga mengingatkan Pemerintah saat nanti membentuk panitia seleksi calon anggota Ombudsman. Kami berharap kepanitiaan yang dibentuk oleh Presiden ini diisi oleh sosok-sosok yang dikenal luas oleh publik memiliki integritas, kecakapan dan pengetahuan yang mendalam tentang Ombudsman dan prinsip-prinsip pelayanan publik. Hal ini penting kami sampaikan agar DPR RI nantinya dapat memilih dan menetapkan anggota-anggota Ombudsman yang mampu dan mumpuni mewujudkan tujuan serta melaksanakan tugas dan kewenangan Ombudsman Republik Indonesia. Dengan demikian kita semua telah berkontribusi penuh untuk mendekatkan pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat. Pimpinan dan segenap anggota DPR RI dan seluruh hadirin yang berbahagia. Berdasarkan beberapa poin pemikiran diatas, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, kami Fraksi PKS DPR RI menyatakan Setuju Rancangan Undang-Undang tentang Ombudsman Republik Indonesia ditetapkan menjadi Undang-Undang Tentang Ombudsman Republik Indonesia.

Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh anggota dewan dari lintas fraksi di Komisi III DPR RI dan pihak-pihak yang telah ikut berpartisipasi aktif dalam memberikan masukan, kritikan, kajian dan pendalaman atas isu-isu yang dibahas dalam RUU Ombudsman ini. Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami ucapkan terima kasih. Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thorieq Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jakarta, 9 Ramadhan 1429 H 9 September 2008 M PIMPINAN FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Ketua, Sekretaris, DRS. MAHFUDZ SIDDIQ, M.SI MUSTAFA KAMAL, SS No. Anggota : A-265 No. Anggota : A-248