ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL (UN) MATEMATIKA SMK TAHUN AJARAN 2011/2012 BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO

dokumen-dokumen yang mirip
Ika Listiana 17, Sunardi 18, Titik Sugiarti 19

Maharani Dewi Septriana 11, Hobri 12, Arif Fatahillah 13

Nida Milati 23, Sunardi 24, Nurcholif 25

ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL (UN) MATEMATIKA SMK TAHUN AJARAN 2011/2012 BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO SKRIPSI. Oleh Nida Nailul Umamah NIM

Agung Wijaya Arifandi et al., Analisis Struktur Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal...

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan di taman kanak-kanak secara informal.

ANALISIS LEVEL PERTANYAAN GEOMETRI BERDASARKAN TINGKATAN VAN HIELE PADA BUKU TEKS MATEMATIKA SMP KELAS VII

ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL SMA/MA BIDANG STUDI MATEMATIKA PADA PROGRAM IPS DAN IPA TAHUN 2011 BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM DAN TAKSONOMI SOLO SKRIPSI

ANALISIS KEBUTUHAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS TAKSONOMI THE STRUCTURE OF OBSERVED LEARNING OUTCOME PADA MATERI KONSEP LARUTAN PENYANGGA

Abstrak. Pendahuluan. Anas et al., Analisis Deskriptif Soal Ujian Nasional Matematika...

BAB III METODE PENELITIAN

SP Proceeding Biology Education Conference (ISSN: ), Vol 13(1) 2016:

Yunita 56, Sunardi 57, Dafik 58

SKRIPSI. Oleh Ika Listiana

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Analisis Respon Siswa (Nur Hidayati, Zuliawati) 73

ANALISIS KUALITAS JAWABAN SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG PECAHAN BENTUK ALJABAR BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Error Analysis Based On Categories Of Error According To Watson In Solving Fractional Multiplication And Division Students Grade V SDN Tegal Gede 01

BAB I PENDAHULUAN. harus memberikan kesempatan pada setiap individu untuk mampu

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA KEUANGAN BERDASARKAN MODEL POLYA SISWA SMK NEGERI 6 JEMBER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Key word : analysis of national exam, conten validity, cognitive domains.

KOMPLEKSITAS PERTANYAAN DALAM CONTOH-CONTOH SOAL BUKU TEKS MATEMATIKA KELAS VII SMP/MTs SEMESTER I BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Adek, 2014

SKRIPSI. Oleh : Nur Mutmainnah NIM : Nurcholif Diah Sri Lestari, S.Pd., M.Pd

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Pembahasan Respon Siswa Terhadap Masalah Matematika

Penerapan Model Pembelajaran Superitem untuk Meningkatan Kemampuan Analisis dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Bandung

PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN TAHUN AJARAN 2011/2012. (Khususnya aspek kognitif berdasarkan TIMSS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

Proses Metakognisi Siswa dalam Pemecahan Masalah Aljabar Berdasarkan Taksonomi SOLO

VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

9. Masalah matematika sintesis adalah suatu soal matematika yang memerlukan. kemampuan dalam menggabungkan unsur pokok ke dalam struktur baru.

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER

KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI LINGKARAN DI MAN DITINJAU DARI TAKSONOMI SOLO

BAB I PENDAHULUAN. kita semua. Oleh karena itu, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.2, No.1, Maret 2014 ISSN:

Kompleksitas Pertanyaan Contoh Soal Buku Teks Matematika Kelas VII Berdasarkan Taksonomi SOLO Dian Pratiwi 1, Budiyono 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PROSES METAKOGNISI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ALJABAR BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO

Karina Siti Putrianingsih et al., Analisis Keterampilan Metakognisi Siswa... Karina Siti Putrianingsih, Hobri, Toto' Bara Setiawan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ratih 53, Sunardi 54, Dafik 55

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA PROGRAM IPA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

Winarsih et al., Analisis Kesalahan Siswa Berdasarkan Kategori Kesalahan Menurut Watson dalam...

Nancy et al., Analisis Tingkat Kognitif Uji Kompetensi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE)...

ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL IPA SMP TAHUN 2014 BERDASARKAN DIMENSI PENGETAHUAN DAN DIMENSI PROSES KOGNITIF

Taksonomi Solo dalam Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Geometri Bagi Mahasiswa PGSD. (Daitin Tarigan) PENERAPAN IPTEKS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE-1 PADA MATAKULIAH PERSAMAAN DIFERENSIAL DENGAN PANDUAN KRITERIA WATSON

PROSIDING ISSN:

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN..

BAB I PENDAHULUAN. derasnya informasi di era globalisasi ini, merupakan tantangan bagi kita semua.

ISSN: X 55 EFEKTIVITAS BAHAN AJAR YANG DIKEMBANGKAN DENGAN TAKSONOMI SOLO SUPERITEM UNTUK PROSES PENALARAN MATEMATIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. dan atau seberapa sulit ukuran soal bagi peserta ujian (siswa). Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional terdapat penjelasan mengenai standar nasional. dan afektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

RELEVANSI PENERAPAN KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

ANALISIS DESKRIPTIF LEVEL PERTANYAAN PADA SOAL CERITA DALAM BUKU TEKS MATEMATIKA PENUNJANG SMP KELAS VII BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO

KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI TAKSONOMI SOLO KELAS X

IDENTIFIKASI PENGUASAAN KONSEP TEKANAN ZAT CAIR SISWA SMP BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO. *

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini mengalami kemajuan yang

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 JEMBER DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL POKOK BAHASAN LINGKARAN

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL TRY OUT BENTUK OBJEKTIF PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII JURUSAN AKUNTANSI SMK KARTINI JEMBER TAHUN AJARAN

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH ALJABAR DI KELAS VIII BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA PROGRAM IPA TAHUN AJARAN 2015 / 2016 DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF TIMSS

KEMAMPUAN PENYELESAIAN SOAL TEKS EKSPLANASI BERDASARKAN TAKSONOMI THE STRUCTURE OF THE OBSERVED LEARNING OUTCOME PADA SISWA KELAS XI SMA

Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAKAN SOAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEGI DAN PERSEGIPANJANG BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO PLUS PADA KELAS VII

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, baik dalam aspek fisik-motorik, intelek, sosial-emosi maupun sikap

BAB I PENDAHULUAN. Matematika pada mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike

PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA (Analisis isi dan aspek kognitif)

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008

KESALAHAN SISWA SMP MENYELESAIKAN SOAL ALJABAR DITINJAU DARI TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 SAMBI

Dilla Kholilah 7, Sunardi 8, Susanto 9

ANALYSIS OF HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) STUDENT IN PROBLEM SOLVING OF PHYSICS SCIENCE NATIONAL EXAMINATON

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan bangsa sesuai dengan

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

Lina Nofianti H.U. et al., Kecerdasan Visual-Spasial dan Logika Matematika dalam...

Ayu Rizky F 10, Pujiastuti 11, Iis Nur Asyiah 12

Transkripsi:

ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL (UN) MATEMATIKA SMK TAHUN AJARAN 2011/2012 BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO Nida Nailul Umamah 14, Sunardi 15, Titik Sugiarti 16 Abstract : This research aims to determine the percentage of each level questions about the national examination mathematics vocational school 2011/2012 school year based on SOLO taxonomy, and to determine the composition of the SOLO taxonomy level at each National Competency Standards Graduates Examination (SKLUN) Mathematics vocational school 2011/2012 school year. Sources of data in this study include documents mathematic questions vocational school national examination in 2012 to three vocational groups, are : (1) the Technology, Health, and Agriculture, (2) the Tourism, Arts, Social Studies, Office Administration and Technology household had; and (3) the Accounting and Sales. To analyze the data used descriptive analysis with a qualitative approach. The result shows that the percentage of each level on the SOLO taxonomy questions about the national examination mathematics vocational school 2011/2012 school year for Unistructural (U), Multistructural (M), Relational (R) and extended abstract (E) are respectively 0.84%, 38.33%, 60.83% and 0%. The composition of the SOLO taxonomy level on each SKLUN vocational school 2011/2012 school year are vary each vocational group. However, each vocational group are equally dominated by SKL containing two levels which level questions Multistru ctural and Relational. Key Words : SOLO Taxonomy, National Examination (UN), Competency Standards Graduates (SKL) and Vocational School PENDAHULUAN Ujian Nasional (UN) sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan, diselenggarakan oleh pemerintah secara serentak di semua daerah dan diikuti oleh peserta didik yang telah menempuh pendidikan tingkat akhir disetiap jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang pendidikan menengah yang menjadi pilihan setelah siswa menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Pada SMK terdapat tiga kelompok kejuruan yaitu (1) kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian; (2) kelompok Pariwisata, Seni, Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Teknologi Kerumahtanggaan; dan (3) kelompok Akuntansi dan Pemasaran. Salah satu mata pelajaran yang diujikan pada UN SMK tahun ajaran 2011/2012 adalah matematika seperti yang tertera pada Permendikbud No. 59 tahun 2011 pasal (18). Matematika merupakan ilmu universal yang dibutuhkan manusia karena mendasari perkembangan teknologi modern serta mempunyai peran penting dalam berbagai 14 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika-FKIP Universitas Jember 15 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika-FKIP Universitas Jember 16 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika-FKIP Universitas Jember

46 Pancaran, Vol. 2, No. 1, hal 45-55, Februari 2013 disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia. Matematika di SMK berfungsi sebagai penunjang dalam mempelajari bahan kajian/mata pelajaran kejuruan lainnya pada aspek perhitungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hobri (2009:6) yang menyatakan bahwa hampir semua mata pelajaran kejuruan di SMK menggunakan matematika dalam aplikasi dan perhitungan. Obyek kajian matematika tersusun hirarkis, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling komplek. Oleh karena itu, belajar matematika memerlukan kesiapan intelektual yang memadai dan kemampuan kognitif. Hal ini mendasari proses pembelajaran matematika harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan kognitif atau tingkat kemampuan berpikir siswa SMK. Untuk itu, alat penilaian hasil belajarnya pun harus mampu menggali informasi sampai sejauh mana kemampuan berpikir siswa dalam belajar matematika. Taksonomi SOLO (The Structure of the Observed Learning Outcome) atau struktur hasil belajar yang teramati mengklasifikasikan kualitas hasil belajar siswa dan merupakan alat yang mudah dan sederhana untuk menentukan tingkat kesulitan atau kompleksitas suatu soal atau pertanyaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Watson (dalam Sunardi, 1996:3) yang menyatakan bahwa taksonomi SOLO dan peta respon sangat cocok digunakan dalam konteks apa yang diharapkan dan bagaimana soal disusun. Dengan demikian, klasifikasi taksonomi SOLO terhadap soal Ujian Nasional matematika SMK dapat memberikan informasi sampai sejauh mana soal tersebut mengukur hasil belajar siswa SMK pada mata pelajaran matematika. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah soal UN matematika SMK tahun ajaran 2011/2012 untuk tiga kelompok kejuruan, yaitu : (1) kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian; (2) kelompok Pariwisata, Seni, Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Teknologi Kerumahtanggaan; (3) kelompok Akuntansi dan Pemasaran. Metode pengumpuan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Dokumen-dokumen yang dipakai dalam penelitian ini merupakan dokumen resmi negara dalam bentuk soal-soal UN matematika SMK ajaran 2011/2012. Adapun bentuk soalnya pilihan ganda dengan jumlah 120 butir soal yang terdiri dari 40

Nida dkk : Analisis Soal Ujian Nasional (UN) Matematika SMK 47 butir soal untuk masing-masing kelompok kejuruan. Selain soal UN, dalam penelitian ini juga menggunakan dokumen lain yang berupa SKL UN matematika SMK yang diperoleh dari lampiran peraturan BSNP no. 13 tahun 2011. Instrumen untuk meraih data adalah lembar klasifikasi yang berisi indikator suatu pertanyaan dan akan digunakan sebagai pedoman untuk menganalisis level soal apakah termasuk dalam level pertanyaan unistruktural, pertanyaan multistruktural, pertanyaan relasional, atau pertanyaan abstrak diperluas. Data yang diperoleh dalam penelitian deskriptif ini dapat diklasifikasikan menjadi data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa angka yang merupakan hasil perhitungan melalui suatu proses untuk mendapatkan persentase. Data kualitatif dijabarkan dengan kalimat yang dipisahkan menurut kategori tertentu untuk menarik kesimpulan. Langkah-langkah yang ditempuh guna memperoleh data yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan penelitian adalah sebagai berikut : 1) Membuat solusi dari pertanyaan pada soal UN beserta langkah-langkah penyelesaiannya; 2) Melakukan perbaikan jika masih terdapat kesalahan dalam penyelesaian soal; 3) Melakukan analisis untuk menentukan level soal; Dalam tahapan ini akan ditentukan level tiap-tiap soal berdasarkan taksonomi SOLO. 4) Melakukan pemeriksaan keabsahan data/hasil. 5) Menentukan persentase masing-masing level taksonomi SOLO pada soal UN bidang studi matematika SMK tahun ajaran 2011/2012; Dalam menghitung persentase level soal berdasarkan taksonomi SOLO digunakan rumus: P i n i soal 100% dimana: P i persentase masing-masing level soal berdasarkan taksonomi SOLO; ni jumlah soal yang sesuai dengan masing-masing level pertanyaan berdasarkan taksonomi SOLO; s oal jumlah soal keseluruhan;

48 Pancaran, Vol. 2, No. 1, hal 45-55, Februari 2013 i = level soal berdasarkan taksonomi SOLO (Unistruktural, Multistruktural, Relasional, dan Abstrak diperluas ). 6) Mengelompokkan soal berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL); 7) Menentukan komposisi level taksonomi SOLO pada setiap SKL; HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis level pertanyaan berdasarkan taksonomi SOLO yang dilakukan terhadap soal-soal UN Matematika SMK tahun 2012 pada tiap-tiap kelompok kejuruan diperoleh data yang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Persentase Level Pertanyaan pada Soal UN Matematika SMK Tahun 2012 pada Tiap-tiap Kelompok Kejuruan Berdasarkan Taksonomi SOLO Level Pertanyaan pada Soal UN Banyaknya Banyaknya U M R E Soal Pertanyaan f % f % f % f % I 40 40 0 0 17 42,5 23 57,5 0 0 100 Kelompok Kejuruan Persentase Total II 40 40 0 0 14 35 26 65 0 0 100 III 40 40 1 2,5 15 37,5 24 60 0 0 100 Keterangan : Kelompok kejuruan I : Teknologi, Kesehatan dan Pertanian Kelompok Kejuruan II : Pariwisata, Seni, Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Teknologi Kerumahtanggaan Kelompok Kejuruan III : Akuntansi dan pemasaran Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa soal-soal UN Matematika SMK kelompok teknologi, kesehatan dan pertanian tahun 2012, untuk level pertanyaan Relasional (R) memiliki proporsi terbanyak dengan persentase 57,5%. Proporsi terbanyak ke dua adalah level pertanyaan Multistruktural dengan persentase 42,5%. Adapun persentase level pertanyaan Unistruktural dan Abstrak diperluas (E) masingmasing 0%. Proporsi level pertanyaan pada soal UN Matematika SMK tahun 2012 untuk kelompok Pariwisata, Seni, Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Teknologi Kerumahtanggaan terbanyak berada pada level Relasional (R) dengan persentase 52,5%. Proporsi terbanyak ke dua adalah level pertanyaan Multistruktural (M) dengan persentase 47,5%. Adapun persentase level pertanyaan Unistruktural (U) dan Abstrak diperluas (E) masing-masing 0%. Selanjutnya, untuk soal UN Matematika SMK tahun 2012 untuk kelompok Akuntansi dan Pemasaran, level pertanyaan Relasional (R) memiliki proporsi terbanyak dengan persentase 57,5%. Proporsi terbanyak ke dua adalah level pertanyaan Multistruktural (M) dengan persentase 40%. Diurutan

Nida dkk : Analisis Soal Ujian Nasional (UN) Matematika SMK 49 selanjutnya adalah level pertanyaan Unistruktural (U) dan abstrak diperluas (E) dengan persentase masing-masing 2,5% dan 0%. Menurut Biggs dan Collis (1982) dan Romberg (1992), siswa yang berusia 11 tahun berada pada masa peralihan dari tingkat unistruktural ke tingkat multistruktural, sedangkan siswa yang berada pada tingkat relasional rata-rata berusia 17 tahun (dalam Sunardi, 2004:140). Pada umumnya siswa kelas XII SMK berusia 17-18 tahun, sehingga mereka berada pada tingkat relasional. Jika ditinjau dari taraf perkembangan siswa SMK kelas XII yang secara teori dalam taksonomi SOLO berada pada level relasional, maka distribusi pertanyaan pada soal UN untuk ketiga kelompok kejuruan dirasa cukup jika diberikan pada siswa SMK kelas XII untuk masing-masing kelompok kejuruan. Hal ini disebabkan sebagian besar soal UN untuk masing-masing kelompok kejuruan berada pada level relasional yang merupakan level pertanyaan yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa SMK kelas XII. Adapun persentase level pertanyaan pada soal Ujian Nasional (UN) matematika SMK tahun 2012 berdasarkan taksonomi SOLO secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 1. 0% 0,84% 38,33% Unistruktural 60,83% Multistruktural Relasional Gambar 1. Persentase Level Pertanyaan pada Soal UN Matematika SMK Tahun 2012 Berdasarkan Taksonomi SOLO Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat bahwa persentase level pertanyaan pada soal Ujian Nasional tahun 2012 terbanyak berada pada level Relasional (R) dengan persentase sebanyak 60,83%, sedangkan level pertanyaan yang paling sedikit adalah Abstak diperluas (E) dengan persentase 0%. Level pertanyaan terbanyak kedua adalah level Multistruktural (M) dengan persentase 38,33%. Adapun persentase level

50 Pancaran, Vol. 2, No. 1, hal 45-55, Februari 2013 Unistruktural hanya sebesar 0,84%. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian Sunardi (2004), pada penelitian tersebut terjadi peningkatan persentase responden yang mencapai level multistruktural yaitu dari 58,46% untuk siswa kelas VII SLTP menjadi 83,99% untuk siswa kelas X SMU. Sunardi (2004:140) menyatakan bahwa meningkatnya persentase pencapaian level multistruktural tersebut menunjukkan adanya peningkatan kemapuan pemecahan masalah matematika seiring dengan peningkatan kelas/sekolah. Hal ini bisa dikatakan bahwa jika siswa kelas X berada pada level peralihan dari tingkat multistruktural ke tingkat relasional, maka siawa kelas XII berada pada tingkat relasional atau bahkan berada pada tingkat peralihan dari relasional ke tingkat abstrak diperluas. Menurut Biggs dan Collis (1982) serta Collis dan Romberg (1992), siswa yang berada pada tingkat relasional rata-rata berusia 17 tahun (dalam Sunardi, 2004:140). Pada umumnya siswa kelas XII SMK berusia 17-18 tahun, sehingga mereka berada pada tingkat Relasional. Berdasarkan teori bahwa siswa kelas XII rata-rata berada pada level relasional, maka distribusi soal Ujian Nasional (UN) matematika SMK tahun 2012 sudah sesuai jika diberikan pada siswa SMK kelas XII. Hal itu disebabkan karena soal UN SMK tahun 2012 mayoritas berlevel relasional yaitu sebanyak 60,83%. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Djeni yang dilakukan pada soal UN matematika SMA untuk program IPA dan IPS tahun 2011. Djeni (2012:50) menyatakan bahwa persentase terbesar soal UN matematika SMA tahun 2011 adalah level multistruktural dengan persentase sebanyak 62,5% untuk program IPA dan 72,5% untuk program IPS. Perbedaan hasil penelitian ini menunjukkan kompleksitas soal UN matematika SMK lebih tinggi dibandingkan dengan soal UN matematika SMA untuk program IPA dan IPS. Adapun komposisi level taksonomi SOLO pada setiap SKLUN Matematika SMK tahun 2011/2012 berbeda-beda untuk masing-masing kelompok kejuruan. Namun, masing-masing kelompok kejuruan tersebut sama-sama didominasi oleh SKL yang memuat dua level pertanyaan yaitu level Multistruktural (M) dan Relasional (R). Secara rinci komposisi level taksonomi SOLO pada setiap SKLUN Matematika SMK tahun 2011/2012 untuk tiap-tiap kelompok kejuruan dapat dilihat pada Tabel 2, 3 dan 4.

Nida dkk : Analisis Soal Ujian Nasional (UN) Matematika SMK 51 Tabel 2. Persentase Level Pertanyaan pada Soal UN Matematika SMK (Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian) Berdasarkan Taksonomi SOLO pada Tiap-tiap SKL SKL Banyaknya Soal Banyaknya Pertanyaan Level Pertanyaan pada Soal UN U M R E f % f % f % f % Persentase Total 1 4 4 0 0 2 5 2 5 0 0 10 2 1 1 0 0 0 0 1 2,5 0 0 2,5 3 5 5 0 0 0 0 5 12,5 0 0 12,5 4 3 3 0 0 2 5 1 2,5 0 0 7,5 5 3 3 0 0 2 5 1 2,5 0 0 7,5 6 4 4 0 0 4 10 0 0 0 0 10 7 2 2 0 0 1 2,5 1 2,5 0 0 5 8 3 3 0 0 0 0 3 7,5 0 0 7,5 9 3 3 0 0 0 0 3 7,5 0 0 7,5 10 4 4 0 0 1 2,5 3 7,5 0 0 10 11 3 3 0 0 2 5 1 2,5 0 0 7,5 12 4 4 0 0 3 7,5 1 2,5 0 0 10 13 1 1 0 0 0 0 1 2,5 0 0 2,5 Total 40 40 0 0 17 42,5 23 57,5 0 0 100 Berdasarkan Tabel 2 tersebut, terdapat beberapa SKL yang memuat level multistruktural dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan persentase level relasional. SKL-SKL yang dimaksud adalah SKL nomer 4, 5, 6, 7, 11dan 12. Menurut teori yang menyatakan siswa kelas XII rata-rata berada pada level relasional, maka untuk SKL nomor 4, 5, 6, 7, 11 dan 12 dirasa kurang jika diberikan pada siswa SMK kelas XII. Hal ini dikarenakan pada SKL-SKL tersebut jumlah pertanyaan level relasional lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pertanyaan level multistruktural, terutama pada SKL nomor 6 yang keseluruhan pertanyaan berlevel multistruktural. Jika dilihat dari materinya, SKL nomer 6 ini termasuk dalam meteri geometri. Menurut Sunardi (2004:141) siswa kelas X SMU pada materi geometri sudah mencapai tingkat Relasional (R) sebanyak 64,26% yang merupakan jumlah paling banyak diantara persentase level yang lain. Ketercapaian ini tidak menutup kemungkinan akan semakin meningkat persentasenya untuk siswa di kelas XII. Sebagaimana diketahui bahwa Soal UN SMK diujikan pada siswa kelas XII, maka perlu peningkatan kompleksitas soal ke level relasional untuk soal-soal pada SKL nomer 6, begitu juga untuk soal-soal pada SKL 4, 5, 7, 11dan 12. Dengan adanya peningkatan kompleksitas soal ke level relasional tersebut, diharapkan persentase terbesar level pertanyaan pada soal UN matematika SMK kelompok Teknologi, Kesehatan dan

52 Pancaran, Vol. 2, No. 1, hal 45-55, Februari 2013 Pertanian adalah level relasional yang secara teori sesuai dengan tingkat respon siswa kelas XII SMK atau siswa yang berusia 17-18 tahun. Tabel 3. Persentase Level Pertanyaan pada Soal UN Matematika SMK (Kelompok Pariwisata, Seni, Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Teknologi Kerumahtanggaan) Berdasarkan Taksonomi SOLO pada Tiap-tiap SKL SKL Banyaknya Soal Banyaknya Pertanyaan Level Pertanyaan pada Soal UN U M R E f % f % f % f % Persentase Total 1 8 8 0 0 5 12,5 3 7,5 0 0 20 2 11 11 0 0 2 5 9 22,5 0 0 27,5 3 4 4 0 0 1 2,5 3 7,5 0 0 10 4 7 7 0 0 3 7,5 4 10 0 0 17,5 5 10 10 0 0 3 7,5 7 17,5 0 0 25 Total 40 40 0 0 14 35 26 65 0 0 100 Berdasarkan Tabel 3 tersebut, terdapat satu SKL yang memuat level multistruktural dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan persentase level relasional yaitu SKL nomer 1. Jika ditinjau dari tingkat kognitif siswa SMK kelas XII yang secara teori berada pada level Relasional, maka untuk soal-soal pada SKL 1ini dirasa kurang jika diberikan pada siswa SMK kelas XII. Hal ini dikarenakan pada SKL tersebut jumlah pertanyaan level relasional lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pertanyaan level multistruktural. Jika dilihat dari materinya, SKL nomer 1 ini termasuk dalam materi aljabar. Perolehan persentase level soal multistruktural dan relasional pada SKL ini memang sesuai dengan level respon siswa yang dinyatakan dalam penelitian Sunardi (2004) bahwa siswa kelas X SMU pada materi aljabar mencapai tingkat multistruktural dengan persentase 30,93% yang lebih banyak dibandingkan dengan persentase pencapaian siswa ditingkat relasional yaitu sebesar 9,62%. Namun, menurut Sunardi (2004) hasil penelitiannya untuk materi aljabar ini menunjukkan tingkat kompleksitas soal yang belum sesuai dengan taksonomi SOLO. Karena siswa yang berada pada level multistruktural dan relasional sebanyak 40,55%, jauh dibawah level abstrak diperluas dengan persentase sebanyak 54,98%. Seharusnya persentase terbesar siswa kelas X SMU adalah pada level multistruktural atau relasional karena menurut teori taksonomi SOLO siswa kelas X SMU atau siswa yang berumur 16 tahun berada pada masa peralihan dari tingkat multistruktural ke tingkat relasional. Sebagaimana diketahui bahwa siswa kelas XII SMK atau siswa yang berusia 17-18 tahun berada pada

Nida dkk : Analisis Soal Ujian Nasional (UN) Matematika SMK 53 tingkat relasional maka banyaknya level relasional untuk soal pada SKL ini perlu ditambah, sehingga terjadi kesesuaian antara tingkat respon siswa dengan soal yang diujikan. Tabel 4. Persentase Level Pertanyaan pada Soal UN Matematika SMK (Kelompok Akuntansi dan Pemasaran) Berdasarkan Taksonomi SOLO pada Tiap-tiap SKL SKL Banyaknya Soal Banyaknya Pertanyaan Level Pertanyaan pada Soal UN U M R E f % f % f % f % Persentase Total 1 2 2 0 0 1 2,5 1 2,5 0 0 5 2 4 4 0 0 0 0 4 10 0 0 10 3 3 3 0 0 2 5 1 2,5 0 0 7,5 4 2 2 0 0 1 2,5 1 2,5 0 0 5 5 2 2 0 0 0 0 2 5 0 0 5 6 5 5 0 0 2 5 3 7,5 0 0 12,5 7 2 2 0 0 0 0 2 5 0 0 5 8 4 4 0 0 2 5 2 5 0 0 10 9 6 6 1 2,5 2 5 3 7,5 0 0 15 10 10 10 0 0 5 12,5 5 12,5 0 0 25 Total 40 40 1 2,5 15 37,5 24 60 0 0 100 Berdasarkan Tabel 4 tersebut, terdapat beberapa SKL yang memuat level multistruktural dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan persentase level relasional. SKL-SKL yang dimaksud adalah SKL nomer 1, 3, 4, 8 dan 10. Menurut teori yang menyatakan siswa kelas XII rata-rata berada pada level relasional, maka untuk SKL nomor 1, 3, 4, 8 dan 10 dirasa kurang jika diberikan pada siswa SMK kelas XII. Hal ini dikarenakan pada SKL-SKL tersebut jumlah pertanyaan level relasional sama atau bahkan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pertanyaan level multistruktural. Jika dilihat dari materinya, SKL nomor 1, 3 dan 4 ini termasuk dalam materi aljabar. Meskipun selisihnya sedikit, perolehan persentase level soal multistruktural dan relasional pada SKL ini memang sesuai dengan level respon siswa yang dinyatakan dalam penelitian Sunardi (2004) bahwa siswa kelas X SMU pada materi aljabar mencapai tingkat multistruktural dengan persentase yang lebih banyak dibandingkan dengan persentase pencapaian siswa ditingkat relasional. Namun menurut teori, seharusnya persentase terbesar level respon siswa SMK kelas XII atau siswa yang berumur 17-18 adalah pada level relasional. Oleh karena itu, banyaknya level relasional untuk soal pada SKL nomor 1, 3 dan 4 ini perlu ditambah, begitu juga dengan soal-soal

54 Pancaran, Vol. 2, No. 1, hal 45-55, Februari 2013 pada SKL 8 dan 10 yang persentasenya sama antara level multistruktural dan Relasional. Dengan adanya peningkatan jumlah persentase soal pada level relasional maka diharapkan terjadi kesesuaian antara tingkat respon siswa dengan soal yang diujikan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, soal-soal Ujian Nasional tahun 2011/2012 secara garis besar terdiri dari pertanyaan level Unistruktural (U), Multistruktural (M) dan Relasional (R) dengan persentase berturut-turut sebesar 0,84%, 38,33% dan 60,83%. Kedua, komposisi level taksonomi SOLO pada setiap Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional (SKLUN) bidang studi Matematika SMK tahun ajaran 2011/2012 berbeda-beda untuk masingmasing kelompok kejuruan. Namun, masing-masing kelompok kejuruan tersebut samasama didominasi oleh SKL yang memuat dua level pertanyaan yaitu level Multistruktural (M) dan Relasional (R). Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan, disarankan sebagai berikut. Pertama, Tim Penyusun Kisi-kisi soal UN disarankan untuk mengikutsertakan soal yang berlevel Abstrak diperluas dan Unistruktural dengan proporsi tertentu akan tetapi proporsi terbanyak tetap berada pada level Relasional. Kedua, peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sejenis disarankan untuk membuat indikator klasifikasi soal yang lebih spesifik, khususnya indikator klasifikasi untuk soal non cerita. Dengan demikian, diharapkan tidak terjadi kebimbangan atau kebingungan pada saat menentukan level soal. DAFTAR PUSTAKA BSNP. 2006. Standar Isi. Jakarta: Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Depdikbud. 2011. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2011 Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional. Jakarta: Depdikbud Djeni, Darwin. 2012. Analisis Soal Ujian Nasional SMA/MA Bidang Studi Matematika pada Program IPS dan IPA Tahun 2011 Berdasarkan Taksonomi

Nida dkk : Analisis Soal Ujian Nasional (UN) Matematika SMK 55 Bloom dan Taksonomi SOLO. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jember: Universitas Jember. Hobri. 2009. Pembelajaran Matematika Berorientasi Vocational Skill dengan Pendekatan Kontekstual Berbasis Masalah Kejuruan. Malang: Universitas Negeri Malang (UM PRESS) Sunardi. 1996. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal GAR Berdasarkan Taksonomi SOLO. Tidak diterbitkan. Jember: Universitas Jember. Sunardi. 2004. Kesulitan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas I SMU Berdasarkan Taksonomi SOLO. Jurnal Filsafat, teori dan Praktik Kependidikan. Vol. 31(2):136-141. Malang: FKIP UM

56 Pancaran, Vol. 2, No. 1, hal 45-55, Februari 2013