ANALISIS RISIKO. Jakarta Mei 2010 PROSES MANAJEMEN RISIKO: WITH YOU, WE BUILD PUBLIC TRUST Bersama Anda Membangun Kepercayaan Publik

dokumen-dokumen yang mirip
Proses Manajemen Risiko EVALUASI RISIKO. WITH YOU, WE BUILD PUBLIC TRUST Bersama Anda Membangun Kepercayaan Publik

Proses Manajemen Risiko PENETAPAN KONTEKS. WITH YOU, WE BUILD PUBLIC TRUST Bersama Anda Membangun Kepercayaan Publik

Proses Manajemen Risiko PENANGANAN RISIKO. WITH YOU, WE BUILD PUBLIC TRUST Bersama Anda Membangun Kepercayaan Publik

Proses Manajemen Risiko INDENTIFIKASI RISIKO. WITH YOU, WE BUILD PUBLIC TRUST Bersama Anda Membangun Kepercayaan Publik

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PEMERINTAH DAERAH

BAB II PENETAPAN KONTEKS

Penetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.21/MEN/2011

2017, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN RISIKO

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 191/PMK.09/2008 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN,

BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BAGIAN I: TEORETIKAL PROSES MANAJEMEN RISIKO TINJAUAN ANTARWAKTU. Didik Kurniawan

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 900/KEP.964-INSPT/2016

Implementasi Manajemen Risiko dalam kerangka SPIP. Tri Wibowo, Msi, CA, CPMA

2 Mengingat tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Komnas HAM; : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; 2. Undang-U

MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 3. Peraturan Presiden Nomor 4

SOSIALISASI SPIP BAGI SATUAN TUGAS SPIP BPPT

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 903/Kep.1541-Keu/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT,

Membangun Budaya Peduli Risiko

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Profil Responden Kuesioner Sistem Internal Controls pada Direktorat Pembinaan SMK dilakukan di

ANALISIS RISIKO & EVALUASI AKTIVITAS PENGENDALIAN TERPASANG

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BPJS KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu

STANDAR PELAYANAN INSPEKTORAT BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

IV. METODE PENELITIAN

Balai Diklat Keuangan Cimahi

Kebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

FAQ DIREKTORAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL

Frequently Asked Questions (FAQ) Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. Bab VII menggambarkan ringkasan dan simpulan hasil analisis dan

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH PENILAIAN RISIKO

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN INTERN PEMASYARAKATAN.

-2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keu

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BPKP NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS MONITORING KAPABILITAS APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

Sistem Pengendalian Internal dan Pemeriksaan Pengelolaan Tanggungjawab Keuangan Negara. Oleh : Lutfi Harris, M.Ak., Ak. Satuan Pengawasan Internal

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

Tugas. melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian. Irtama

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO PT PLN (PERSERO)

GRAND DESAIN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PERENCANAAN AUDIT. Audit Berbasis Risiko Perencanaan Audit Program Audit. tedi last 02/17

Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

RISK TREATMENT MANAJEMEN RISIKO. Disusun Oleh:

PERANAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DALAM PENGELOAAN KEUANGAN SNMPTN- SBMPTN

SOSIALISASI Pedoman MANAJEMEN risiko dan Petunjuk Teknis AUDIT mutu INTERNAL QMS ISO 9001 : 2015 INSPEKTORAT BADAN POM

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indo

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,


III KERANGKA PEMIKIRAN

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017

ANALISIS DAN EVALUASI RISIKO K3 PERTEMUAN KE 5 FIERDANIA YUSVITA KESMAS, FIKES UEU

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu


LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN TINDAKAN PENGENDALIAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 1 /PBI/2011 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kementerian Keuangan adalah mewujudkan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

IMPLEMENTASI SPIP BALITBANG KEMENTERIAN KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN

2018, No Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No

Sosialisasi Wewenang dan Tugas, serta Website Inspektorat Utama 24 Maret 2017

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Sebagaimana telah diungkapkan pada BAB I bahwa penelitian ini bertujuan

Fungsi SPI PTN. 4. Pemantauan dan pengkoordinasian tindak lanjut hasil pemriksaan internal dan eksternal

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indon

2016, No Nomor 826, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2011 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KERAWANAN PANGAN TEMPORER/MUSIMAN

Disampaikan oleh : Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 116 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMDIKBUD TAHUN 2012

PERAN APIP DALAM PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN. Oleh: Emmy Widayanti Inspektur Jenderal

Transkripsi:

PROSES MANAJEMEN RISIKO: ANALISIS RISIKO WITH YOU, WE BUILD PUBLIC TRUST Bersama Anda Membangun Kepercayaan Publik Jakarta Mei 2010 Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan Gedung Juanda II Lantai 7, Jl. Dr. Wahidin No. 1 Jakarta Telp. 021-385 3855

Manfaat Manajemen Risiko CULTURE CHANGE ORGANISASI Pasif, Reaktif Pemadam kebakaran ORGANISASI Proaktif, detektif, preventif Early warning system Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 2

Penetapan Konteks Identifi kasi Risiko Analisis Risiko Evaluasi Risiko Penanganan Risiko Monitor & Reviu Komunikasi & Konsultasi Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 3

Analisis Apa? Upaya untuk memahami lebih dalam Cara? mencermati sumber dan tingkat pengendalian yang ada menilai konsekuensi dan kemungkinan terjadinya Hasil? Profil & peta Manfaat? Evaluasi Penanganan Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 4

Analisis Bagian dari tahapan proses menajemen. Upaya meningkatkan pemahaman terhadap yang telah teridentifikasi. Proses sistematis untuk memahami karakteristik dan mengetahui level. Dasar bagi kegiatan evaluasi dan pengambilan keputusan mengenai penanganan. Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 5

Analisis? penggabungan - yang serupa dan mengeluarkan - yang memiliki dampak yang sangat lemah; Analisis meliputi: pemahaman atas sumber-sumber dampak positif dan negatif dari frekuensi keterjadian dari tinjauan atas pengendalian yang ada Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 6

Analisis? Analisis dilakukan dengan menggabungkan (melalui perhitungan yang sistematis) antara konsekuensi dan frekuensi; Hasil dari kegiatan analisis adalah level, yang merupakan hasil penghitungan antara level konsekuensi dan level frekuensi. Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 7

Tujuan analisis? Untuk mengetahui profil dan peta dari - yang ada. Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 8

Konsekuensi dan Frekuensi (Consequences and likelihood) Konsekuensi merupakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh satu ; Frekuensi merupakan kemungkinan untuk muncul ke permukaan (terjadi) dan berdampak pada organisasi; Konsekuensi dan frekuensi dinilai dalam kontek dengan mempertimbangkan efektivitas strategi dan sistem pengendalian yang ada; Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 9

Konsekuensi dan Frekuensi (Consequences and likelihood) Suatu kejadian mungkin memiliki multidampak dan berpengaruh pada sasaran yang berbeda; Konsekuensi dan frekuensi digabungkan untuk menilai level ; Konsekuensi dan frekuensi dapat dianalisis dengan menggunakan analisis statistik dan perhitungan. Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 10

Sumber data Sumber data atau informasi untuk menilai konsekuensi dan frekuensi atas dapat berasal dari: Data kejadian masa lampau yang relevan dan reliabel; Pembandingan (Benchmarking); Pendapat ahli; Estimasi subjektif (Focus Group Discussion) Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 11

Tehnik Teknik yang bisa digunakan dalam mengestimasi konsekuensi dan frekuensi antara lain: Focus Group Discussion Models and simulations Kuesioner individual Wawancara terstruktur Keputusan akhir untuk menentukan level berada pada Pemilik Risiko (as the owner of risk), sebagai top management dalam UPR. Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 12

Tahap-tahap Menilai sistem pengendalian yang ada (untuk mendapatkan sebelum penanganan) Menyusun kriteria untuk masing-masing. Membandingkan: estimasi ke depan atas konsekuensi terhadap kriteria; untuk memperoleh level konsekuensi. Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 13

Tahap-tahap Membandingkan: estimasi ke depan atas frekuensi terhadap kriteria, untuk memperoleh level frekuensi. Menilai level : fungsi dari konsekuensi dan frekuensi, untuk memperoleh level. Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 14

Ringkasan analisis Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 15

Tim Asistensi dan Pembimbingan Manajemen Risiko Kementerian Keuangan Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 16

Langkah-langkah Pelaksanaan Pilih jenis analisis sesuai tujuan, ketersediaan data, dan tingkat kedalaman analisis. Analisis terhadap sumber-sumber. Evaluasi sistem pengendalian yang ada. Analisis : konsekuensi; Kemungkinan; level dan trend ; profil dan peta. Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 17

Jenis Analisis kualitatif Untuk memperoleh indikasi umum Tidak memugkinkan dilakukan analisis rinci Data numerik tidak memadai semi kuantitatif Skala kualitatif diberi nilai dan angka kuantitatif Menggunakan data numerik Umumnya dari data masa lampau Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 18

Tabel Kriteria Consequences Tingkat Consequences Rendah Sedang Tinggi Keterangan Pengaruh terhadap strategi dan aktivitas operasi rendah Pengaruh terhadap kepentingan para stakeholders rendah Pengaruh terhadap strategi dan aktivitas operasi sedang Pengaruh terhadap kepentingan para stakeholders sedang Pengaruh terhadap strategi dan aktivitas operasi tinggi Pengaruh terhadap kepentingan para stakeholders tinggi Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 19

Tabel Kriteria Likelihood Tingkat Likelihood Rendah Sedang Tinggi Keterangan Tidak pernah - jarang terjadi Kemungkinan terjadinya sedang Kemungkinan terjadinya tinggi / hampir pasti terjadi Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 20

Analisis Level Risiko Konsekuensi Kemungkinan terjadinya Rendah Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Rendah Rendah Rendah Sedang Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 21

Analisis Tren Risiko Tren Kecenderungan pergerakan dari level Naik, turun, stabil Cara analisis tren? mengidentifikasi perubahan atau pergeseran tingkat level yang dikaitkan dengan upaya mitigasi yang telah dilakukan ataupun faktorfaktor lain yang mempengaruhinya. Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 22

Analisis Profil & Peta Risiko Analisis profil menjelaskan total eksposur yang dinyatakan dengan tingkat (level) dan trennya. Analisis peta menjelaskan gambaran total dan distribusi posisinya dalam grafik dengan frekuensi pada sumbu horisontal (x) dan konsekuensi pada sumbu vertikal (y) Tingkat gabungan (komposit) untuk tiap kategori diperoleh dengan menggunakan rata-rata tingkat konsekuensi dan kemungkinan terjadinya - pada kategori tersebut Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 23

Dokumentasi Formulir 3.0 Risk Register B - Proses 1. Unit Kerja : 2. Ruang Lingkup Proses : 3. Jangka Waktu Proses : 4. Tujuan Proses : 5. Penanggungjawab Proses : 6. Tanggal : No Kategori Sasaran Unit eselon II selaku UPR Tugas dan fungsi UPR sesuai regulasi terkait Jangka waktu berlakunya dokumen Analisis Nama pejabat eselon II selaku pemilik Tanggal pelaksanaan analisis Apa yang mungkin terjadi Risiko Sebab terjadinya Kapan terjadinya Deskripsi konsekuensi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Dari Formulir 2.0 Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan

Dokumentasi Formulir 3.0 Risk Register B - Proses 1. Unit Kerja : 2. Ruang Lingkup Proses : 3. Jangka Waktu Proses : 4. Tujuan Proses : 5. Penanggungjawab Proses : 6. Tanggal : Risiko Sistem Tingkat No Kategori Sasaran Apa yang Tingkat Level Pengendalian konsekuensi Sebab mungkin kmungkinan yang ada terjadinya terjadi Tren Kapan terjadinya Deskripsi konsekuensi (1)(8) (2) (3) (9) (4) (10) (5) (11) (6)(12) (7) Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan

Dokumentasi Sistem Pengendalian yang ada Tingkat konsekuensi Tingkat kmungkinan Level Tren (8) (9) (10) (11) (12) Sistem pengendalian yg sudah ada Kerangka PP-60/2008 SPIP Mengacu pd apa yg mungkin terjadi Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan

Dokumentasi Sistem Pengendalian yang ada Tingkat konsekuensi Tingkat kmungkinan Level Tren (8) (9) (10) (11) (12) Dimensi ukuran dampak Memperhatikan kriteria dr Formulir 1.0 Diisi untuk tiap (tinggi, sedang, rendah) Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan

Dokumentasi Sistem Pengendalian yang ada Tingkat konsekuensi Tingkat kmungkinan Level Tren (8) (9) (10) (11) (12) Dimensi ukuran frekuensi Memperhatikan kriteria dr Formulir 1.0 Diisi untuk tiap (tinggi, sedang, rendah) Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan

Dokumentasi Sistem Pengendalian yang ada Tingkat konsekuensi Tingkat kmungkinan Level Tren (8) (9) (10) (11) (12) Kombinasi konsekuensi dan kemungkinan sesuai matrik level pada Formulir 1.0 Diisi untuk tiap (tinggi, sedang, rendah) Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan

Dokumentasi Sistem Pengendalian yang ada Tingkat konsekuensi Tingkat kmungkinan Level Tren (8) (9) (10) (11) (12) Kecenderungan pergerakan level (naik, turun, stabil) Diisi setelah penilaian kedua dst Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan

Menuju Evaluasi Risiko Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan 31