Minggu ke 2, 3 Teori Fertilitas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Fertilitas Penduduk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

5. FERTILITAS (KELAHIRAN)

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti: Demos adalah rakyat atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pekerjaan, dan tingkat penghasilan keluarga. Indikator status sosial adalah kasta,

Rata-rata usia kawin pertama seseorang dapat mencerminkan keadaan sosial ekonomi seseorang. Seseorang yang memilih untuk melakukan perkawinan di usia

POKOK BAHASAN IV PROSES DEMOGRAFI

FERTILITAS. Ni mal Baroya, S. KM., M. PH.

GAMBARAN KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2007 (SURVEI DEMOGRAFI KESEHATAN INDONESIA 2007)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR PESERTA KB DI KELURAHAN AUR KUNING KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH BUKITTINGGI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR PESERTA KB DI KELURAHAN AUR KUNING KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang dilakukan. Penduduk

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI DENGAN JUMLAH ANAK YANG DILAHIRKAN WANITA PUS. (Jurnal) Oleh AYU FITRI

ANALISA PENURUNAN TFR DAN BONUS DEMOGRAFI DI PROPINSI BENGKULU

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Beberapa pengertian singkat yang perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

EKONOMI FERTILITAS 1

ANALISA PELAKSANAAN PROGRAM KB PROPINSI BENGKULU

ANALISIS SOSIAL-BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENSTRA PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK DI JAWA TIMUR 1

KAJIAN HASIL SDKI TAHUN 2007 PROVINSI JAWA TENGAH

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fertilitas di perdesaan (Studi pada Desa Pelayangan Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batanghari)

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini adalah keluarga.


Policy brieft FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UMUR KAWIN PERTAMA WANITA DI BALI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS DI DESA PIASA WETAN DAN GUMELEM KULON KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggelisahkan beberapa ahli, dan masing-masing dari mereka berusaha mencari

Universitas Gadjah Mada

GRAND DESIGN PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK KOTA SALATIGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bayi yang lahir hidup. Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Dalam tinjauan pustaka ini akan dibahas mengenai penyebab banyaknya jumlah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. setelah ayah dan ibu (Poerdarminta, 2003) Sedangkan menurut Undang Undang

PARAMETER KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), jumlah penduduk Indonesia akan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS DI DESA KANDANGTEPUS KECAMATAN SENDURO KABUPATEN LUMAJANG SKRIPSI

nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini

PARTISIPASI MELAKSANAKAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA PADA MASYARAKAT PEMUKIMAN KUMUH (SLUM AREA)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. KB, keinginan dalam memiliki sejumlah anak, serta nilai anak bagi PUS.

FAKTOR-FAKTOR PENURUNAN FERTILITAS DI PROVINSI BENGKULU (PERBAIKAN HASIL SDKI TAHUN 2007)

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERTEMUAN 8 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

PENERAPAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS LINTAS (Studi kasus masalah kependudukan di Sumatera Barat)

(Skripsi) Oleh AYU FITRI

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Menurut Donald J. Bague dalam Pollard dan Yusuf (1989: 12) demografi adalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS DI KELURAHAN PEKAUMAN KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk diperlukan adanya program Keluarga Berencana dan

LATIHAN ANALISIS KEPENDUDUKAN

(Skripsi) Oleh: SELLA ALPIANA NANDA PRATAMA

KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN:

Minggu ke 9 HAK-HAK REPRODUKSI DAN KESEHATAN REPRODUKSI

PIRAMIDA Vol. IX No. 2 : ISSN :

BIDANG KAJIAN : DINAMIKA KEPENDUDUKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Menurut James T. Fawcett dalam Singarimbun (1984: 10) fertilitas adalah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

THE INFLUENCE OF ENVIROMENT AND THE INCOME OF CHILDBEARING COUPLE (PUS) ON THE LEVEL OF FERTILITY IN KOTO BALINGKA DISTRICT WEST PASAMAN ESSAY.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh fertilitas diukur dengan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati

BAB I PENDAHULUAN. Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam. pembangunan. Dalam nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran

POKOK BAHASAN II PROFIL DAN MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

PERKAWINAN DAN PERCERAIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. diatas 9 negara anggota lain. Dengan angka fertilitas atau Total Fertility Rate

Fertilitas. Andri Wijanarko,SE,ME.

BAB I PENDAHULUAN. setelah Amerika, China, dan India. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. di Indonesia tersebut, pada hakekatnya digolongkan menjadi dua yaitu laju

Yuridista Putri Pratiwi, Milla Herdayati, S.KM, M.Si. Departemen Biostatistik dan Kependudukan, Universitas Indonesia, Depok, 16425

Analisis Fertilitas di Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember Analysis on Fertility in Bangsalsari Jember

MORTALITAS. Tara B. Soeprobo Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia TBS-M

fertilitas, mortalitas dan migrasi Kependudukan semester

Studi Kependudukan - 1. Demografi formal. Konsep Dasar. Studi Kependudukan - 2. Pertumbuhan Penduduk. Demographic Balancing Equation

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap keluarga umumnya mendambakan anak, karena anak adalah harapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UKURAN-UKURAN DEMOGRAFI

hampir semua negara berkembang di dunia. Perubahan penduduk dipengaruhi oleh

MIGRAN DI KOTA NEGARA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (KAJIAN GEOGRAFI PENDUDUK) Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, kependudukan, atau dalam hal ini adalah penduduk, merupakan pusat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Identifikasi dan Pengukuran Variabel Sosial Ekonomi

STUDI OPERASIONAL PENINGKATAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD DI PROVINSI BALI


BAB I PENDAHULUAN. dari 33 menjadi 29 aborsi per wanita berusia tahun. Di Asia

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,

MATRIK LAPORAN MINI SURVEI PEMANTAUAN PUS PROVINSI BENGKULU TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan untuk laki-laki adalah 19 tahun. Namun data susenas 2006

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penjarangan kelahiran (Depkes RI, 1999; 1). dan jarak anak serta waktu kelahiran (Stright, 2004; 78).

BAB I PENDAHULUAN. seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara

PERTEMUAN 9 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

Pengaruh tingkat pendidikan, struktur umur dan kematian bayi terhadap fertilitas di Kota Pekanbaru

Beberapa Konsep Dasar Kependudukan Terkait dengan Kerjasama Pendidikan Kependudukan

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga

POKOK BAHASAN V TEORI-TEORI KEPENDUDUKAN

Transkripsi:

Minggu ke 2, 3 Teori Fertilitas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Fertilitas Penduduk Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi diantaranya: struktur umur, status, perkawinan, umur kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan dan proporsi yang kawin. Sedangkan faktor non demografi antara lain, keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan industrialisasi. Variabel-variabel di atas dapat berpengaruh secaraa langsung terhadap fertilitas, ada juga berpengaruh secara tidak langsung. Dr. Davis dan Dr. Blake (1956) dalam tulisanya berjudul 'THE SOCIAL STUCTUREE OF FERTILITY' AN ANALYTICAL FRAMEWORK," menyatakan bahwa faktor-faktor social mempengaruhi fertilitas melaluhi variabel antara (Gambar 1 ) Gambar 1 Skema dari faktor sosial yang mempengaruhi fertilitas lewat variabel antara (persen) Variabel sosial ekonomi Variabel Antara Fertilitas Dalam tulisan tersebut Davis dan Blake jugs menyatakan bahwa proses reproduksi seorang wanita usia subur melaluhi tiga tahap yaitu : hubungan kelamin, konsepsi, kehamilan dan kelahiran. Dalam menganalisa pengaruh sosial budaya terhadap fertilitas, dapatlah ditinjau faktor-faktor yang mempunyai kaitan langsung dengan ketiga proses di atas. Davis dan Blaake (1956) menyebutkan 11 variabel antara yang di kelompokkan sebagai berikut: Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan hubungan kelamin pada usia reproduksi : 1. Umur memulai hubungan kelamin 2. Selibat permanen, yaitu proporsi wanitaa yang tidak pernah mengadakan hubungan kelamin 3. Lamanya masa reproduksi yang hilang karena: 4. perceraian, perpisahan, atau di tinggal pergi oleh suami., suami meninggal dunia. 5. Abstinensi sukarela Universitas Gadjah Mada

6. Abstinensi karena terpaksa (impotensi, sakit, berpisah sementara yang tidak dapat di hindari). 7. Frekuensi hubungan seks (tidak termasuk masa abstinensi) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi. 8. kesuburan dan kemandulan biologis (fekunditas dan infekuenditas) yang tidak disengaja 9. menggunakan atau tidak menggunakan alat-alat konterasepsi: cara kimiawi dan cara mekanis, cara-cara lain (seperti metode ritma, dan senggama terputus). 10 kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor disengaja, misalnya sterilisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran dengan selamat. 11. kematian janin, oleh faktor-faktor yang tidak disengaja dan kematian janin oleh faktor-faktor yang disengaja. Kesebelas faktor itu masing-masing dapat mempunyai akibat negatif(-) dan positif(+) terhadap masyarakat satu dengan yang lain berbeda-beda. Misalnya pada masyarakat tertentu variabel 1 (umur memulai hubungan kelamin) mempunyai akibat positif terhadap fertilitas misalnya karena usia perkawinan pertama rendah, sedang di masyarakat lain efek variabel 1 terhadap fertilitas negatif. Davis dan blake membut suatu generalisasi sebagai berikut: pada masyarakat yang sedang berkembang (pra industri), variabel 1, 2, 8 dan 9 mempunyai efek positif terhadap fertilitas, sedangkan variabel 3a. 3b. dan 11 kadang-kadang mempunyai nilai positif dan negatif. Sedang untuk variabel 5, 6, dan 7 sulit diketahui perbedaannya dalam masyarakat. Beberapa faktor yang mempengaruhi fertilitas dalam masyarakat bekerja melalui variabel antara. Freedman mengembangkan model yang di usulkan oleh Davis dan Blake seperti terlihat pada gambar 2. Pada gambar ini nampak bahwa antara antara lingkungan dan struktur sosial ekonomi sating mempengaruhi tingkat mortalitas. Saling pengaruh mempengaruhi terjadi pula antara struktur sosial-ekonomi dengan tingkat inortalitas, struktur sosial ekonomi dengan norma mengenai besar keluarga, struktur sosial ekonomi dengan norma mengenai variabel antara, dan begitu seterusnya. Jadi perbedaanperbedaan fertilitas antar masyarakat mauptin antar waktu dari suatu masyarakat bani dapat dipahami apabila telah memahami beragam faktor Universitas Gadjah Mada

yang secaraa langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengann tertilitas (said Rush 1983 dalam Mantra, 2003). Gambar 2 Universitas Gadjah Mada