ANALISIS NILAI RELIGIUS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SEKUNTUM NAYSILA KARYA M. BUDI ANGGORO DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata kunci : unsur intrinsik, nilai moral, bahan pembelajaran sastra

ABSTRAK. Kata kunci: unsur intrinsik, nilai religius, bahan pembelajaran sastra.

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK TOKOH UTAMA NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMK

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

NILAI RELIGIUS NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

NILAI AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI RELIGIUS NOVEL HAJI BACKPACKER KARYA AGUK IRAWAN MN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

NILAI RELIGIUS NOVEL API TAUHID KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL HADIAH KECIL DARI TUHAN KARYA ADI RUSTANDI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

ANALISIS NILAI-NILAI MORAL NOVEL RAMAYANA KARYA SUNARDI D.M. DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH KARYA TERE-LIYE DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ASPEK PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

NILAI-NILAI MORALDALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR DAN SKENARIOPEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS X

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL ORANG CACAT DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN NOVEL BUNDA LISA KARYA JOMBANG SANTANI KHAIREN DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA KELAS XI

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA

NILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI-NILAI RELIGIOSITAS NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MORAL DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE DAN PEMBELAJARANNYA PADA KELAS XI SMA

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL 99 HARI DI PRANCIS KARYA WIWID PRASETIYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

NILAI RELIGIUS NOVEL RAMBUT ANNISA KARYA ZAYNUR RIDWAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL SAVIOR KARYA ASHARA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA PADA SISWA KELAS XI SMA

ANALISIS STRUKTURAL NOVEL BERLAYAR KE SURGA KARYA RAMADHA TSULATSI HAJAR DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI SMA

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KAJIAN ASPEK-ASPEK SOSIOLOGI PADA NOVEL KIDUNG SHALAWAT ZAKI & ZULFA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI MORAL NOVEL PENGANTIN HAMAS KARYA VANNY CHRISMA W. DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI RELIGIUS TOKOH NOVEL AYAT SUCI YANG MENARI KARYA GARINA ADELIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS NILAI RELIGIUS NOVEL WO AI NI, ALLAH KARYA VANNY CHRISMA W. DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

Oleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Pendidikan Karakter Berbasis Moral dalam Novel Eliana Karya Tere Liye dan Pembelajarannya di Kelas XII SMK

NILAI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DALAM NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL AIR MATA SURGA KARYA E. ROKAJAT ASURA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA KELAS XI

NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA

ANALISIS NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI BAWAH LANGIT JAKARTA KARYA GUNTUR ALAM DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

ANALIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA KUMPULAN CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

ANALISIS MODERNISASI PENDIDIKAN ISLAM K.H. AHMAD DAHLAN DALAM NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HITAM PUTIH KARYA MUSTHOFA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI RELIGIUS NOVEL BUTIRAN DEBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL AMELIA KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL LAMPAU KARYA SANDI FIRLY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL BUMI BIDADARI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

NILAI MORAL NOVEL BULAN KARYA TERE LIYE DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION DI KELAS XI SMA

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN NOVEL SANG PEMIMPI DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

NILAI PENDIDIKAN AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL TAKBIR RINDU DI ISTANBUL KARYA PUJIA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMK

NILAI PENDIDIKAN NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM CERPEN JALAN LAIN KE ROMA KARYA IDRUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK NOVEL AIR MATA TUHAN KARYA AGUK IRAWAN M. N. DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI RELIGIUS NOVEL KERLING SI JANDA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TOKOH UTAMA NOVEL KEMBARA KARYA PRADANA BOY ZTF DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

I. PENDAHULUAN. Penyimpangan sosial di kalangan pelajar, terutama yang berada di jenjang

NILAI BUDAYA DALAM NOVEL SINDEN KARYA PURWADMADI ADMADIPURWA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN NOVEL AIR BASUHAN KAKI IBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM FILM CINTA SUCI ZAHRANA SUTRADARA CHAERUL UMAM DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL BAK RAMBUT DIBELAH TUJUH KARYA MUHAMMAD MAKHDLORI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI MORAL NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS STRUKTURAL DAN NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL MENGEJAR-NGEJAR MIMPI KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI AKHLAQUL KARIMAH TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IQRA! KARYA REZA NUFA DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH KUTOARJO

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL KUBAH DI ATAS PASIR KARYA ZHAENAL FANANI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

ANALISIS TOKOH UTAMA DAN NILAI MORAL DALAM NOVEL CANTING KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI SMK

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL GURU PARA PEMIMPI KARYA HADI SURYA DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

Transkripsi:

ANALISIS NILAI RELIGIUS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SEKUNTUM NAYSILA KARYA M. BUDI ANGGORO DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Marfuah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo marfuah415@yahoo.ci.id ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) wujud nilai religius tokoh utama yang terdapat dalam novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro, dan (2) relevansi nilai religius tokoh utama novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro dalam pembelajarannya di kelas XI SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Artinya, penulis membahas dan mengkaji novel tidak menggunakan angka, tetapi menggunakan kata-kata biasa. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) wujud nilai religius tokoh utama dalam novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro mencakup tiga aspek, yaitu (a) hubungan manusia dengan Tuhan diwujudkan dengan mencintai Allah dan Rosul-Nya, menutup aurat, membaca Alquran, keikhlasan seseorang, berdoa, khusyuk dalam salat, menasehati orang lain, menjenguk orang sakit, pemaaf, dan menikah; (b) hubungan manusia dengan sesamanya diwujudkan dengan cara tolong menolong, ramah, dan rasa perduli kepada orang lain; (c) hubungan manusia dengan alam sekitarnya sangat erat kaitannya dengan kekuasaan Allah sebagai sang pencipta. Hal tersebut dapat menyadarkan dan meyakinkan manusia akan adanya Allah. Oleh karena itu, alam sebagai ciptaan Allah harus dijaga dan dilestarikan. Nilai-nilai tersebut diceritakan melalui unsur yang padu, bernilai estetis, dan tidak bersifat menggurui; (2) relevansi nilai religius tokoh utama pada novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro dalam pembelajarannya di kelas XI SMA terdiri atas enam langkah, yakni (a) pelacakan pendahuluan, (b) pendekatan sikap praktis, (c) introduksi, (d) penyajian, (e) diskusi, dan (f) pengukuhan. Kata kunci: nilai religius tokoh utama, novel Sekuntum Naysila, bahan pembelajaran sastra. PENDAHULUAN Novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro merupakan novel yang kaya hikmah dan penuh tuturan nilai-nilai religius. Nilai religius tokoh utama yang terdapat dalam novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro terkesan dalam keseluruhan cerita yang teraktualisasikan melalui unsur-unsur pembangun karya sastra. Novel Sekuntum Naysila tergolong novel Islami yang bercerita tentang sebuah keluarga yang telah memberi contoh arti sebuah kesabaran dalam menghadapi segala cobaan dari Tuhannya. Dua anak perempuan yang sejak kecil telah dididik dengan kental dan 1

dikenalkan pada pelajaran-pelajaran agama oleh kedua orang tuanya mewarnai kisah cerita dalam novel ini. Pengarang novel ini menceritakan kisahnya menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan menggunakan alur cerita yang mudah dimengerti. Latar belakang cerita dalam novel ini sejajar dengan latar belakang kehidupan peserta didik, yaitu novel tersebut menceritakan kisah tokoh utama dalam taraf belajar yang berjuang keras menggapai semua cita-citanya bisa tercapai sampai ia rela bekerja apapun yang penting mendapatkan uang yang halal. Penulis memilih judul novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro karena novel tersebut menyuguhkan cerita yang menarik untuk dibaca dan kata-katanya mudah untuk dipahami serta karakter tokoh utamanya dapat dijadikan panutan. Selain itu, tokoh utamanya sangat kental dengan nilai-nilai religius sehingga sesuai dengan relevansi pembelajarannya di kelas XI SMA. Pembelajaran sastra sangat berkaitan dengan pendidikan. Berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas mendefinisikan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang benar, baik dan indah untuk kehidupan. Tujuan pendidikan memiliki dua fungsi, yaitu memberikan arahan dalam kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang akan dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Berkaitan dengan tujuan pendidikan tersebut, tujuan pembelajaran sastra adalah untuk mengapresiasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam sastra, yaitu pengenalan dan pemahaman yang tepat terhadap karya sastra sehingga peserta didik diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memiliki sikap positif terhadap suatu karya sastra (Rusyana, 1984: 314). Dalam hal ini, sastra juga mempunyai relevansi dengan masalah-masalah dunia nyata. Untuk itu, pembelajaran sastra diharapkan dapat memberikan sumbangan yang besar untuk memecahkan masalahmasalah yang nyata cukup sulit di dalam masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, bahwa permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana wujud nilai religius tokoh utama yang terdapat pada novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro dan relevansi nilai religius tokoh utama novel Sekuntum 2

Naysila karya M. Budi Anggoro dalam pembelajarannya di kelas XI SMA. Tujuan dalam penelitian mendeskripsikan tentang wujud nilai religius tokoh utama yang terdapat pada novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro dan relevansi nilai religius tokoh utama novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro dalam pembelajarannya di kelas XI SMA. Suatu karya ilmiah agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, tentu saja menggunakan dasar analisis tertentu, yaitu sebuah teori. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori religius sastra yang dikemukakan oleh Mangunwijaya (1994: 27) yakni, (1) hubungan manusia dengan Tuhannya, (2) hubungan manusia dengan manusia atau sesamanya, (3) hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Mangunwijaya (1988: 11) menyatakan bahwa pada awal mula, segala sastra adalah religius. Nilai religuis adalah nilai mengenai konsep kehidupan religius atau keagamaan berupa ikatan atau hubungan yang mengatur manusia dengan Tuhannya. Nilai religius juga berhubungan dengan kehidupan dunia tidak jauh berbeda dengan nilai-nilai lainnya seperti nilai kebudayaan dan aspek sosial, selain itu nilai religius juga erat hubungannya dengan kehidupan akhirat yang misterius bagi manusia. Kehidupan akhirat inilah yang membedakan dengan nilai-nilai lainnya. Nilai religius ialah nilai yang bersumber dari ajaran agama Islam (Mulyasa, 2005:133). Oleh karena itu, sastra dapat mempengaruhi sikap dan tingkah laku para pembacanya untuk bersikap religius. Religius adalah konsep keagamaan yang menyebabkan manusia bersikap sesuai dengan perintah Tuhannya. Religius lebih melihat aspek yang ada di dalam lubuk hati atau pribadi seseorang dalam menjalankan kewajiban agamanya. Nilai-nilai religius merupakan nilai-nilai ketaatan kepada Tuhan dengan menjalankan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi dimensi keyakinan, praktik agama, pengalaman, dan pengetahuan agama. Nilai religius tidak hanya menyangkut hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi dapat juga menyangkut hubungan sesama manusia, hubungan manusia dengan lingkungan (alam semesta). Model pembelajaran yang digunakan adalah model PAIKEM, yakni pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model PAIKEM ada enam langkah, yaitu (a) pelacakan pendahuluan, (b) pendekatan sikap praktis, (c) introduksi, (d) penyajian, (e) diskusi, dan (f) pengukuhan. Pada hakikatnya kegiatan pembelajaran adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang 3

baru. Pengetahuan yang baru itu dapat diperoleh melalui sumber belajar. Sukirno (2009: 108) menyatakan bahwa sumber belajar adalah bahan ajar atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal yang baru bagi pelajar yang dijadikan rujukan untuk mencapai kompetensi dasar. Segala sesuatu dapat digunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan untuk mencapai suatu tujuan yang akan dicapai. Sumber belajar tidak hanya diperoleh dari pendidiknya saja. Tetapi buku pelajaran, media masa (majalah, surat kabar, radio, tv, dan lain-lain), alam lingkungan, alat pembelajaran, dan museum (tempat penyimpanan benda-benda kuno) juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Sehingga pelajaran akan menjadi menarik dan mudah untuk dipahami dengan menggunakan bantuan dari berbagai alat peraga. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, teknik mencatat, dan teknik pustaka (Arikunto, 2010: 265). Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro adalah teknik analisis isi. Menurut Holsti (dalam Ibrahim, 2009:97) mengatakan bahwa teknik analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang bertujuan untuk membuat kesimpulan dengan cara mengidentifikasi objek penelitian secara sistematis dan objektif. Teknik analisis isi tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara semantis (struktural) dan secara pragmatis (sesuai konteks). Teknik yang digunakan penulis menyajikan hasil analisis adalah teknik penyajian informal, yaitu dengan mendeskripsikan hasil analisis data mengenai nilai religius tokoh utama dalam novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro berupa data kualitatif. Sudaryanto (1993:145) mengatakan, teknik Penyajian informal adalah perumusan dengan menggunakan kata-kata biasa tanpa menggunakan tanda dan lambang. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro yang akan penulis teliti, yakni (1) wujud nilai religius tokoh utama yang meliputi hubungan manusia dengan 4

Tuhan-Nya, hubungan manusia dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan lingkungan (alam sekitar), dan (2) relevansi pembelajarannya di kelas XI SMA. Sebelum penulis membahas data penelitian tentang novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro melalui kajian religius sastra, terlebih dahulu penulis sajikan data-data tentang nilai religius tokoh utama yang berupa kutipan-kutipan langsung dari objek penelitian dan pembelajaran novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro di kelas XI SMA. Data-data dalam penyajian ini merupakan gambaran mengenai masalahmasalah yang akan penulis bahas dalam pembahasan data. Di bawah ini disajikan tabel yang memuat data terkait dengan nilai religius tokoh utama dalam novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro. Agar efektif, data yang berupa kutipan teks novel tidak disertakan, tetapi hanya ditunjukkan dengan penyajian data atau halaman teks kutipan tersebut dalam novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro. Teks data akan disajikan dalam subbab pembahasan. Berikut data hasil penelitian. Tabel 1 Penyajian Data Nilai Religius Tokoh Utama Novel Sekuntum Naysila Karya M. Budi Anggoro No. Nilai Religius Tokoh Utama Penyajian Data 1. Hubungan manusia dengan 10, 15, 19, 41, 84, 119,191, 406, 408 Tuhannya 2. Hubungan manusia dengan 9, 58-59, 150 sesamanya 3. Hubungan manusia dengan lingkungan (alam semesta) 15, 20, 170, 324 Wujud nilai religius tokoh utama dalam novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro mencakup tiga aspek, yaitu (a) hubungan manusia dengan Tuhan diwujudkan dengan mencintai Allah dan Rosul-Nya, menutup aurat, membaca Alquran, keikhlasan seseorang, berdoa, khusyuk dalam salat, menasehati orang lain, menjenguk orang sakit, pemaaf, dan menikah; (b) hubungan manusia dengan sesamanya diwujudkan dengan cara tolong menolong, ramah, dan rasa perduli kepada orang lain; (c) hubungan manusia dengan alam sekitarnya sangat erat kaitannya dengan kekuasaan Allah sebagai sang pencipta. Hal tersebut dapat menyadarkan dan meyakinkan manusia akan adanya Allah. Oleh karena itu, alam sebagai ciptaan Allah harus dijaga dan dilestarikan. Nilai-nilai diceritakan melalui unsur yang padu, bernilai estetis, dan tidak bersifat menggurui. 5

Relevansi nilai religius tokoh utama novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro dalam pembelajarannya di kelas XI SMA terdiri atas enam langkah, yakni (a) pelacakan pendahuluan, (b) pendekatan sikap praktis, (c) introduksi, (d) penyajian, (e) diskusi, dan (f) pengukuhan. Dalam relevansi nilai religius tokoh utama pada novel tersebut mempunyai nilai estetis, menyampaikan pesan nilai religius, tidak bersifat menggurui, yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran sastra untuk mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator sebagaimana dijelaskan dalam kurikulum. Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah metode ceramah, tanya jawab, serta pemberiaan tugas. Dan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model PAIKEM. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, simpulan penelitian analisis nilai religius tokoh utama dalam novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro dan relevansi pembelajarannya di kelas XI SMA disajikan berikut ini. 1. Wujud nilai religius tokoh utama dalam novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro yaitu: (1) hubungan manusia dengan Tuhan-Nya yang diwujudkan dengan mencintai Allah Swt dan Rasul-Nya, menutup aurat, membaca Alquran, keikhlasan seseorang, khusyuk dalam salat, berdoa, menjenguk orang sakit, memaafkan kesalahan orang lain, dan menjalankan perintah Allah Swt. (menikah); (2) hubungan manusia dengan sesamanya yang diwujudkan dengan cara tolong menolong, bersikap ramah, dan perduli kepada orang lain; (3) hubungan manusia dengan lingkungan (alam semesta) sangat erat kaitannya dengan kekuasaan Allah Swt sebagai sang pencipta. Hal tersebut dapat menyadarkan dan meyakinkan manusia akan adanya Allah Swt. Oleh karena itu, alam sebagai ciptaan Allah Swt. harus dijaga dan dilestarikan. Wujud nilai religius tokoh utama yang terdapat dalam novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro tersebut diceritakan melalui unsurunsur yang padu, bernilai estetis, dan tidak bersifat mempengaruhi. 2. Relevansi nilai religius tokoh utama novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro dalam pembelajarannya di kelas XI SMA terdiri atas enam langkah, yakni (a) pelacakan pendahuluan, (b) pendekatan sikap praktis, (c) introduksi, (d) penyajian, (e) diskusi, dan (f) pengukuhan. Dalam relevansi nilai religius tokoh 6

utama pada novel tersebut mempunyai nilai estetis, menyampaikan pesan nilai religius, tidak bersifat menggurui, yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran sastra untuk mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator sebagaimana dijelaskan dalam kurikulum. Saran yang diajukan peneliti berdasarkan hasil penelitian di atas adalah: (1) bagi guru, guru mempunyai peran yang sangat besar dalam dunia pendidikan, khususnya Guru bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran sastra diharapkan guru mampu menumbuhkan minat peserta didik terhadap dunia sastra, guru juga harus menguasai materi agar peserta didik dapat memahami penjelasan yang disampaikan; (2) bagi peserta didik, dengan penelitian ini diharapkan peserta didik mampu mengapresiasikan sehingga pengetahuan dan wawasan senantiasa akan bertambah; dan (3) Bagi pembaca, dengan penelitian ini diharapkan pembaca dapat lebih mudah dalam memahami novel Sekuntum Naysila karya M. Budi Anggoro. Selain itu, pembaca dapat menggunakan penelitian ini sebagai acuan dalam mempelajari karya sastra. DAFTAR PUSTAKA Anggoro, Budi M. 2012. Sekuntum Naysila. Jogjakarta: Najah. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika Cipta. Ibrahim, Abdul Syukur. 2009. Metode Analisis Teks dan Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mangunwijaya, Y. B. 1988. Sastra dan Religiositas. Yogyakarta: Sinar Harapan. Mulyasa, E. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rusyana, Yus 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV Diponegoro. SISDIKNAS. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sukirno. 2009. Sistem Membaca Pemahaman yang Efektif. Purworejo: UMP Press. 7