Tanti Kurnia Sari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS SCHREIBEN III JR 224. Drs. Setiawan, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menyimak dalam bahasa asing merupakan salah satu. keterampilan bahasa yang reseptif di samping keterampilan membaca.

SKENARIO PEMBELAJARAN. Dari Ruang Kuliah Menuju Museum Pengembangan Keterampilan Menulis Melalui Tugas Mandiri

Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis

Menulis Artikel Ilmiah

KUESIONER UNTUK SISWA KAJIAN KETERBACAAN BUKU TEKS PELAJARAN MATA PELAJARAN: MATEMATIKA

KUESIONER UNTUK SISWA. PETUNJUK UMUM: 1) Jawaban kamu pada kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan kamu dalam belajar.

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pembelajaran bahasa asing bertujuan agar pembelajar terampil

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SILABUS PEMBELAJARAN

STATIONENLERNEN : SUATU BENTUK BELAJAR BERDASARKAN PRINSIP BELAJAR MANDIRI ( AUTONOMES LERNEN ) DALAM PENGAJARAN BAHASA JERMAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia,

ARTIKEL ILMIAH OLEH AGUS FAIZI NIM

OLEH: YATI SUGIARTI (KETUA)

STRUKTUR UND WORTSCHATZ II JR 216

RAGAM BAHAN PUSTAKA. UMUM: Mencakup semua bidang ilmu pengetahuan KHUSUS: khusus yang hanya mencakup salah. menurut bagian-bagian dan seksi-seksi

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

Peristiwa 75. Bab 7. Peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dalam (internal) dan unsur luar (eksternal). Unsur internal berkaitan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

KUESIONER UNTUK SISWA KLS 1 DAN 2 SD

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh perkembangan global, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

2015 HUBUNGAN ANTARA DAYA KONSENTRASI DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UPI

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

Biografi. Jadwal Penilaian

Silabus Bina Bahasa Indonesia Kelas 6a

SILABUS SCHREIBEN II JR 219. Putrasulung Baginda, S.Pd.


Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa Indonesia. Bagi siswa sekolah menengah atas pembelajaran tersebut

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MATAKULIAH MEMBACA PEMAHAMAN (LESEVERSTEHEN IV) DENGAN MODEL CONCEPT MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Isi TENTANG KUMON. Tentang Kumon... h3. Lembar Kerja Kumon... h4. Program bimbingan belajar terbesar di dunia. Pembimbing Kumon...

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak

F. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMALB. 40. BAHASA INDONESIA SMALB B (Tunarungu)

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Seringkali terjadi kesalahpahaman dalam menggunakan bahasa, terutama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

RENCANA PEMBELAJARAN TEMATIK

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa pada dasarnya merupakan alat komunikasi yang akurat bagi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan komunikasi. Dalam berkomunikasi setiap orang menggunakan

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

MENULIS ITU BERCERITA!

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

SILABUS PEMBELAJARAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen karena

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

SILABUS. o Menyimpulkan isi. dengan alasan yang logis. pendapat tiap-tiap o Mendata pendapat tiap-tiap narasumber. narasumber.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

PENERAPAN TEKNIK BERCERITA DALAM MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK DONGENG SISWA KELAS V SDN 1 SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO

Menanya Membuat pertanyaan secara lisan Melanjutkan cerita berdasarkan gambar secara tertulis tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju

BAB 1 PENDAHULUAN. Metafora dalam komik..., Fanny Fajarianti, FIB UI, 2008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 8

MODUL MEMBACA EFEKTIF MENGGUNAKAN SQ3R

Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Mendengarkan

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wahyu Handining Tyas, 2013

Transkripsi:

MEMBACA EFEKTIF Tanti Kurnia Sari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Belajar bahasa membutuhkan banyak faktor yang saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Beberapa faktor tersebut seperti ketekunan dan kesabaran, disamping tentu saja kesempatan untuk terus menerus menggunakan bahasa yang dipelajari merupakan faktor yang amat sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam belajar bahasa. Tentu saja faktor-faktor yang lain seperti tersedianya materi yang memadai serta motivasi yang cukup tinggi dari pembelajar juga perlu diperhitungkan. Pemahaman terhadap salah satu elemen dasar dalam belajar bahasa adalah membaca, khususnya pemahaman aspekaspek teknis dan kendala-kendalanya. Hal tersebut memang tidak menjamin bahwa sebuah program pengajaran bahasa akan berhasil dengan baik. Tetapi dengan sedikit memahami aspek-aspek teknis semacam ini, para pembelajar dan khususnya para pengajar, diharapkan akan lebih mampu menyempurnakan proses belajar mengajar yang akan membawa mereka ketujuan akhir yang diharapkan. Kata Kunci : membaca, strategi, keterampilan dasar, efektif PENDAHULUAN Membaca adalah kebutuhan setiap orang. Membaca dalam artian benar-benar membaca, tidak hanya menyusuri kata, frase atau deretan kalimat, tetapi harus dapat mengambil makna dibalik apa yang tertulis, mengkritisi serta berdialog dengan penulis lewat karyanya. Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan symbol yang menyusun sebuah bahasa. Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti jika berada di ruang sekolah atau kampus. Bedanya ilmu pengetahuan yang diberikan guru atau dosen di kelas dilakukan secara lisan dan yang disampaikan tentu juga terbatas. Sementara buku, makalah, surat kabar, majalah dan internet merupakan sumber pengetahuan yang demikian luas. Tidak hanya untuk memperoleh informasi dan menambah wawasan, membaca juga brtujuan menghibur diri, karena informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan khususnya saat membaca fiksi atau humor. STRATEGI MEMBACA Keberhasilan membaca bukan karena lamanya melainkan karena keefektifan dan keefisienannya. Untuk dapat membaca efektif, pertama kali kita harus memahami dulu tujuannya. Berikut trik-trik yang dapat membantu kita agar dapat membaca dalam waktu singkat tetapi efektif dan efisien. 1. Apa yang dapat ditangkap pada saat kita melihat sebuah teks, misalnya judul teks, gambar-gambar pada teks, sub judul, grafik dan tampilan teks 2. Apa bentuk teks tersebut, apakah sebuah puisi, artikel Koran, surat pribadi atau surat resmi, iklan dan sebagainya. Munculkan pertanyaan tentang apa teks tersebut? Siapa penulisnya? dan pada siapa teks tersebut ditujukan?

3. Kata-kata kunci apa yang terdapat dalam teks yang kita baca. Kata-kata kunci yang dimaksud adalah kata-kata yang biasanya muncul berulang kali dalam teks ataupun sinonim kata tersebut. Pada kata-kata kunci tersembunyi informasi utama dan biasanya sering dijumpai pada judul. 4. Apakah pada teks tersebut terdapat angka-angka atau kata-kata bilangan? Melalui amgka-angka atau kata-kata bilangan seringkali kita mendapatkan informasi yang penting yang relevan dengan isi teks. 5. Apakah pada kata-kata sulit terdapat istilah internasional atau nama diri? Pada katakata ini biasanya juga ditemukan bermacam-macam informasi. 6. Cobalah untuk memahami kata-kata yang tidak dikenali dengan bantuan konteks kalimat atau bagian kata yang sudah sangat dikenali. Untuk itu kita harus membaca dan mengenali kalimat yang ada disekitar kata-kata yang tidak kita kenali tersebut. Misalnya kata leisten (menghasilkan/memproduksikan), pada konteks kalimat kata ini ditujukan untuk menyatakan perempuan yang mempunyai kemampuan atau prestasi yang sama bahkan lebih dari lelaki, namun karena teks menjelaskan pekerjaan rumah tangga dan mendidik anak, maka kata leisten disini dapat juga diartikan berapa banyak pekerjaan yang dapat dilakukan. Biasanya kita dapat mengenali salah satu bagian dari kata-kata yang tidak kita kenali tersebut, misalnya kata Fluggerätebauerin yang terdiri dari beberapa bagian kata yaitu Flug (penerbangan), Geräte (alat/perabot) dan Bauerin (wanita pembuat). Bauerin dalam hal ini adalah seorang wanita yang membuat suatu benda yang dapat terbang. 7. Bagaimana Konnektoren (kata penghubung) dan Präpositionen (kata depan) menghubungkan bagian-bagian kalimat, kalimat dengan kalimat dan bagian-bagian teks satu sama lain. Apa bentuk hubungannya? Kata penghubung teks (Teks Konnektoren) dan kata-kata depan (Präpositionen) antara lain dapat berupa: Menunjukkan urutan waktu yaitu dann (kemudian), anschließend (yang berikutnya), nachdem (setelah itu), vor (sebelum), dan lain-lain. Begründen (alasan) yaitu da (karena), deshalb (oleh sebab itu), nämlich (yaitu), wegen (dikarenakan), dan lain-lain. Menyatakan pertentangan yaitu aber (tetapi), obwohl (meskipun), jedoch (tetapi), trotz (walaupun), dan lain-lain. Menjelaskan tujuan atau maksud seperti damit (agar supaya), um zu (untuk), dan lain-lain. Menyatakan persyaratan, misalnya wenn (jika), im Falle (dalam hal), falls (kalau/jikalau), sonst (kalau tidak), dan lain-lain. 8. Apa elemen berikutnya yang dapat menghubungkan kalimat-kalimat dalam teks? Misalnya Personalpronomen (kata ganti orang), Demonstrativpronomen (kata ganti penunjuk), Unbestimmte Zahlwörter (kata-kata bilangan tak tentu) dan sinonim. Kata-kata ini seringkali menunjuk pada sebuah kata benda pada akhir kalimat. KETERAMPILAN DASAR UNTUK MEMBACA YANG EFEKTIF Sebelum kita mengembangkan kemampuan membaca dengan efektif, kita perlu menguasai terlebih dahulu beberapa keterampilan dasar yaitu: 1. Konsentrasi Kebanyakan kita menganggap bahwa konsentrasi adalah pekerjaan berat dan sangat sulit dilakukan. Kita memiliki suatu keyakinan bahwa hal tersebut susah untuk dilakukan. Padahal kalau kita menyenangi sesuatu, kita akan dapat berkonsentrasi menikmati kegiatan tersebut. Kita ternyata dapat berkonsentrasi cukup lama jika

kita melakukan sesuatu yang kita senangi. Inilah pola pikir pertama yang harus kita kembangkan untuk belajar berkonsentrasi. Hal yang kedua adalah bahwa mengembangkan daya konsentrasi sama halnya dengan mengembangkan dan menguatkan otot-otot tubuh kita, kita perlu latihan yang teratur dan terus menerus. Salah satu teknik untuk mengembangkan daya konsentrasi adalah teknik kontemplasi. Kontemplasi adalah suatu teknik menggunakan pikiran kita seperti sebuah lampu senter (searchlight) untuk mencari dan menemukan informasi baru. Untuk melatihnya kita perlu lakukan setiap hari sedikitnya lima menit sampai maksimum sepuluh menit per latihan. Caranya dimulai dengan fokus terhadap apa yang ingin kita ketahui. 2. Membuat peta pikiran (Mind Mapping) Teknik ini merupakan cara untuk meringkas suatu tema atau pokok pikiran yang ada dalam buku. Pertama, kita awali dengan menuliskan tema pokok di tengah-tengah halaman kertas kosong. Kemudian seperti pohon dengan cabang dan ranting kita kembangkan tema pokok menjadi subtema di sekelilingnya dengan dihubungkan memakai garis seperti jari-jari roda. Membuat peta pikiran adalah latihan yang perlu dilakukan terus menerus. Sama halnya seperti teknik kontemplasi, kita perlu berlatih menggunakan peta pikiran untuk mengetahui informasi atau menganalisa masalah. 3. Relaksasi Cara ini dikembangkan oleh Sandy MacGregor dalam bukunya Piece of Mind. Pada prinsipnya dikatakan bahwa otak atau pikiran kita lebih mudah menyerap dan mengingat informasi pada saat kondisi pikiran kita relaks yang ditunjukkan dengan frekuensi gelombang otak yang rendah. MEMBACA EFEKTIF PADA TEKS BERBAHASA ASING (BAHASA JERMAN) Bagaimana cara membaca teks yang masih asing? Ketika kita membaca artikel koran, bayangkan bahwa kita akan menceritakan isi artikel tersebut kepada teman kita. Yang harus kita lakukan adalah konsentrasi pada hal yang menurut kita sangat menarik dari artikel tersebut. Pertanyaan wer? (siapa), wo? (dimana), wann? (kapan), was? (apa) mungkin akan sangat membantu. Berikut beberapa tips-tips untuk pemahaman membaca pada teks berbahasa asing (Bahasa Jerman): 1. Memahami berbagai macam strategi membaca Untuk menjawab setiap pertanyaan yang terdapat pada teks-teks panjang atau teksteks pendek kita harus membaca teks beberapa kali secara intensif dengan waktu yang terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut akan lebih baik bila kita memahami beberapa strategi membaca sebagai berikut: Membaca Global. (Apa tema teks tersebut?) Tema sebuah artikel seringkali sudah bisa diketahui sebelum kita membaca teks. Judul, gambar dan kata-kata yang terdapat dalam teks juga dapat membantu kita menemukan tema artikel tersebut, misalnya angka atau kata yang dicetak tebal. Membaca dengan cara ini hanya berlangsung beberapa detik karena kita hanya membaca teks tersebut secara sekilas, namun kita mencoba secepatnya menemukan informasi penting yang terdapat dalam teks. Dan dengan cara ini pula kita akan mendapat ide untuk mengetahui tema teks tersebut. Membaca detail. (Setiap kalimat sangat berarti)

Ketika kita membaca artikel yang didalamnya terdapat informasi yang sangat kita butuhkan, maka kita akan membaca teks dari awal sampai akhir dengan teliti, karena setiap informasi akan sangat penting. Membaca detail juga dilakukan apabila kita membaca sebuah puisi. Ketika kita membaca puisi, tentu kita ingin tidak sekedar membaca tetapi juga memahami makna puisi tersebut. Semua hal hingga sekecil-kecilnya menjadi sangat penting sehingga kita harus membaca kata demi kata. Untuk itu dibutuhkan konsentrasi yang tinggi, waktu yang cukup serta alat bantu seperti kamus. Apabila teks yang dibaca ditulis dalam bahasa asing maka dibutuhkan juga alat tulis untuk menandai kata-kata sulit atau kata-kata baru yang belum pernah didengar, dan kemudian dibuat catatan kecil untuk membantu kita mengingatnya. Membaca selektif. (Mencari informasi tertentu) Membaca dengan cara ini dilakukan apabila waktu yang tersedia hanya sedikit. Maka kita hanya membaca informasi penting yang ada dalam artikel 2. Mengaktifkan pengetahuan awal Bagaimana sebenarnya kita membaca artikel koran dalam bahasa kita sendiri? Sebelum kita memutuskan membaca seluruh teks, lihat dahulu judul dan gambargambar dengan teliti. Dengan demikian kita sudah dapat menentukan tema teks tersebut sebelum kita membaca keseluruhan teks. 3. Mengabaikan kata-kata yang belum kita ketahui artinya Apabila kita membaca teks yang baru, yang didalamnya terdapat kata-kata yang belum kita ketahui artinya, maka sebaiknya kita abaikan dahulu kata-kata tersebut, tidak perlu segera mencari artinya dalam kamus. Sebaliknya kita berkonsentrasi pada kata-kata yang sudah kita pahami. Dengan demikian kita akan dapat mengetahui isi teks tanpa harus mengerti seluruh kata-kata dalam teks. 4. Menghubungkan kata-kata asing dengan kata-kata yang sudah kita kenal untuk menemukan arti kata-kata asing tersebut. Hal ini dilakukan apabila kita tidak diperbolehkan melihat kamus. Untuk itu kita harus memikirkan apakah setiap kata yang belum dikenal tersebut benar-benar kita butuhkan untuk memahami teks dan menyelesaikan soal. Jika ya, maka yang kita lakukan adalah mencari kata yang sudah kita kenal yang mirip dengan kata asing tersebut. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghubungkan kata-kata asing dengan kata-kata yang sudah kita kenal : * Wortbildung (pembentukan kata) Melalui kata mejemuk yaitu kata-kata yang terdiri dari dua atau lebih kata benda, seperti Kartengruß (kartu ucapan selamat). Pada kata majemuk ini kata yang terletak di akhir yaitu kata Gruß yang sudah kita kenal dapat membantu kita menentukan arti dari keseluruhan kata. * Wortfamilie (rumpun kata) Pada kata umgerechnet (tidak terhitung) kita sudah mengenali kata rechnen (menghitung) atau bentuk kata bendanya yaitu Rechnung (perhitungan) * Wortfeld (bidang kata)

Tema teks yang kita baca adalah undian, jika kita sudah mengenal pengertian undian, maka kita juga dapat memahami pengertian lainnya yang berhubungan dengan undian misalnya, den wöchentlichen Lotto-Tipp. (petunjuk undian mingguan) * Kontext (konteks) Konteks kalimat seringkali dapat membantu kita memahami arti kata-kata yang belum kita kenal. 5. Menentukan pengetahuan umum Dalam sebuah teks berbahasa Jerman, selalu ada beberapa kata yang artinya sudah kita kenal, walaupun kita belum pernah sama sekali membaca atau bahkan mempelajari dan menggunakan kata tersebut sebelumnya. Misalnya : Kata-kata internasional. Dalam bahasa Jerman terdapat kata-kata yang berasal dari bahasa Yunani, Latin, Inggris, atau Roma, yang artinya sudah sangat dikenal seperti Physik, Museum, Produkt dan Computer. Budaya dan pengetahuan umum. Pengetahuan ini membantu memahami katakata yang artinya sudah dikenal dibanyak negara. Misalnya jika pada budaya kita terdapat hari valentine, maka kita segera mengetahui bahwa pada hari tersebut setiap orang saling memberi kartu ucapan dan bunga. PENUTUP Belajar tidak hanya sekedar melalui pendidikan formal semata, tetapi dalam setiap aspek kehidupan kita harus senantiasa mengembangkan sikap belajar. Sikap mau membaca, mendengar, mengerti dan belajar dari orang lain merupakan sikap yang perlu senantiasa dikembangkan jika kita ingin memperbaiki diri ataupun gagasan kita. Hal yang paling mudah kita lakukan untuk mengembangkan keterampilan untuk belajar adalah dengan banyak membaca. Meluangkan waktu sedikitnya satu jam sehari untuk membaca buku merupakan kebiasaan yang baik bagi kita untuk mulai mengembangkan diri kita. Banyak sekali metode dan strategi untuk meningkatkan kecepatan membaca maupun pemahaman terhadap isi suatu buku. Disamping itu konsentrasi, membuat peta pikiran dan relaksasi juga diperlukan sebagai langkah awal untuk membaca yang efektif.

DAFTAR PUSTAKA Dinsel, Sabine & Reimann, Monika. 2000. Fit fürs Zertifikat Deutsch. Ismaning : Max Hueber Verlag Ort Chambach, Jutta. 2002. em-brückenkurs Deutsch als Fremdsprache für die Mittelstufe. Kursbuch. Ismaning : Max Hueber Verlag Prijosaksono, Ariwibowo, dan Sembel, Roy. Membaca Dengan Efektif, dikutip dari World Wide Webhttp://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/04/3/man01.html diambil pada tanggal 20 Desember 2007. Sastrio, Tri Budhi. Membaca Sebagai Bagian Pembelajaran Bahasa, dikutip dari World Wide Web http://www.ialf.edu/bipa/juli199/membaca.html diambil pada tanggal 20 Desember 2007. Sekilas tentang penulis : Tanti Kurnia Sari, S.Pd. adalah dosen pada program studi Bahasa Jerman jurusan Bahasa Asing FBS Unimed.