PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG DATING VIOLENCE DI SMA NEGERI 2 UNGARAN

dokumen-dokumen yang mirip
Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ABORSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ABORSI DI SMK WIDYA PRAJA UNGARAN

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berpacaran Kekerasan dalam Berpacaran (KDP) atau Dating Violence. Banyak

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

PENGARUH PENDIDIKAN SEKSUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS X TENTANG KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI SMA NEGERI 1 LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

PENGARUH KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKSUAL REMAJA (STUDI DI SMAN 1 MARGAHAYU BANDUNG

Susi Susanti a116 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Program Studi Ilmu Keperawatan

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KELAS X DI SMA N 1 GAMPING NASKAH PUBLIKASI

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir,

PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PERSEPSI MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENETALIA PADA SISWI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

Hubungan Karakteristik Remaja dengan Pengetahuan Remaja Mengenai Kesehatan Reproduksi di Kota Cimahi

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

Oleh: Deis Isyana NP. education) terhadap pengetahuan remaja tentang HIV AIDS ( value = 0,000) dan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

SIKAP REMAJA PUTRI USIA TAHUN TENTANG MENARCHE DI SMP N BANDARKEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

BAB I PENDAHULUAN. akan ia jalani kelak (Perkins, 1995). Para remaja yang mulai menjalin hubungan

WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN :

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja

Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Akademi Farmasi Yamasi Makassar Terhadap Penanganan Nyeri Haid (Dysmenorrhea)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masih terbatas pada tafsir Al-Qur'an disertai dengan Tanya jawab.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS KADER POSYANDU

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

Vol. 1. No. 1 Januari 2015 ISSN

[Jurnal Florence] Vol. VII No. 1 Januari 2014

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 2

Novita Nining Anggraini 1), Ratih Sari Wardani 2), Wahyu Umiyati 3) 1)2)3)

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP ORANG TUA DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN DINI DI DESA KARANG TENGAH WONOSARI GUNUNG KIDUL

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI TERHADAP KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI DESA KEPARAKAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

PERILAKU REMAJA DALAM HAL PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA PUBERTAS DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

PENGARUH PENYULUHAN MENARCHE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE SISWI KELAS V DAN VI DI SD NEGERI BERBAH 1 SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012

Eka Sofiyatul Luthfiyah Zebua ABSTRAK

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI SMA NEGERI 2 UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011

ELSA PERNANDA UTARI NIM I

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KOMUNITAS ANAK JALANAN DI BANJARMASIN TAHUN 2016

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU VERBAL ABUSE ORANG TUA PADA ANAK DI DUSUN KUWON SIDOMULYO BAMBANGLIPURO BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS PRANIKAH REMAJA DI SMA N 1 KRETEK BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. gender. Kekerasan yang disebabkan oleh bias gender ini disebut gender related

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI RW 15 KELURAHAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS BERDASARKAN KARAKTERISTIK SISWA DI SMK FARMASI YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGETAHUAN DAN KESIAPAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI NO MEDAN TAHUN 2017

DEWI SUSANTI ( S)

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWI KELAS VIII DI SMP NEGERI 28 SEMARANG

JST Kesehatan, Oktober 2017, Vol. 7 No. 4 : ISSN

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP TERHADAP PERNIKAHAN DINI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 GODEAN SLEMAN

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN IBU PREMENOPAUSE DI RT.004 RW.005 KELURAHAN SEPANJANG JAYA KOTA BEKASI TAHUN 2011

Rizka Artanti. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG DATING VIOLENCE DI SMA NEGERI 2 UNGARAN Lia Khikmatul Maula 00112b07 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan e-mail : liakhikmatulmaula92@gmail.com ABSTRAK Dating violence adalah kekerasan dalam hubungan cinta yang dilakukan seseorang untuk mengatur pasangannya agar menuruti keinginannya. Apabila remaja memiliki pemahaman secara benar mengenai dating violence, remaja akan mampu memahami bahaya dan alternatif cara untuk menghindari dan mengatasinya, sehingga akan mengembangkan sikap yang menolak dating violence. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang dating violence di SMA Negeri. Desain penelitian yang digunakan adalah pra eksperiment design dengan menggunakan one group pre test-post test design. Pengambilan sampel menggunakan Porposive Sampling yaitu 10 siswi kelas X SMA Negeri. Pengumpulan data menggunakan kuesioner berupa 27 pertanyaan pengetahuan dan 16 pernyataan sikap. Analisa bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan pendidikan kesehatan, pengetahuan dalam kategori cukup berjumlah 94 responden (91,), dan sikap negatif sebanyak 82 responden (79,6), setelah diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan dalam kategori baik berjumlah 10 responden (100), dan sikap negatif yaitu sebanyak 54 responden (52,4). Sehingga ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang dating violence karena nilai p < 0,05. Dengan hasil penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya agar meperhatikan variabel lain seperti peran orangtua, informasi media massa maupun lingkungan pergaulan remaja. Kata kunci :, dan, Remaja PENDAHULUAN Masa puber remaja ditandai dengan perubahan fisiologis berupa perubahan bentuk tubuh, cara berpikir, suara, dan mulai terbentuknya hormon-hormon yang menyiapkan tubuh-tubuh muda untuk siap dibuahi dan membuahi (Sonny, 2009). Semenjak terjadi perubahan fisiologis, kondisi emosi-sosial mengalami perubahan yang drastis. Mula-mula pada masa anakanak usia 6-12 tahun mereka cenderung membentuk kelompok teman bermain yang berasal dari sesama jenis kelamin, maka ketika beranjak remaja mulai memperluas pergaulan dengan lawan jenis. Bahkan di antara mereka sudah mengadakan hubungan pacaran yang pertama atau cinta monyet. Mereka berusaha saling memperhatikan karena tertarik pada jenis kelamin lain, remaja laki-laki tertarik pada remaja wanita, demikian pula sebaliknya (Agoes, 2004). Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih. Dating atau berpacaran adalah bercintaan atau berkasih-kasihan dengan sang pacar (Tim bentang pustaka, 200). 1

Dating violence adalah pola kekerasan dalam hubungan cinta yang dilakukan seseorang untuk mengendalikan dan mengatur pasangannya agar menuruti semua keinginannya. Kekerasan yang terjadi meliputi, kekerasan emosional berupa ancaman, ejekan, atau kata-kata makian yang semakin menjatuhkan mental agar selalu berada dalam kondisi tertekan dan mudah dikendalikan. Kekerasan fisik, berupa pemukulan, penderaan fisik, atau pemaksaan dengan anggota badan yang dilakukan si pelaku untuk membuat pasangannya ketakutan dan menuruti semua permintannya. Kekerasan seksual, yaitu segala macam pemaksaan untuk berhubungan seksual dan mengarah ke perkosaan. Kekerasan verbal, yaitu menggunakan kata-kata, umpatan, penghinaan, dan berbagai macam teriakan yang ditujukan untuk mempermalukan atau menakuti pasangan (Sonny, 2009). Berdasarkan data Komisi Nasional (Komnas) Perempuan sejak 2010 hingga sekarang terjadi 1.000 kasus kekerasan dalam pacaran. Angka dilapangan diperkirakan lebih banyak lagi karena banyak korban yang tidak melapor (Nurhasan, 201). Di indonesia sendiri, korban tebanyak dari kekerasan dalam pacaran adalah perempuan. Hal ini dikarenakan, Indonesia masih menganut budaya patriarki, dimana menempatkan perempuan nomor dua setelah laki-laki sehingga perempuan sering mendapatkan pelabelan negatif dari masyarakat berupa wanita adalah individu yang lemah. Berdasarkan anggapan ini, membuat lakilaki merasa lebih kuat dan menganggap perempuan akan selalu bergantung padanya (Hadi, 200). Banyak pihak yang berperan sebagai sumber informasi yang dapat mempengengaruhi pembentukan sikap remaja, seperti orangtua, teman sebaya, pacar, guru atau sekolah, media massa, dan lain-lain. Namun, tidak semua sumber informasi memberikan sumber yang akurat, termasuk yang menyangkut dating violence, sehingga tidak semua sumber informasi bagi remaja akan membentuk sikap yang tidak mendukung dating violence (Murray, 2006). METODE Desain pada penelitian ini adalah pra eksperiment design dengan menggunakan one group pre test-post test design, yaitu penelitian sesaat dengan pemberian pre test dahulu sebelum diberikan pendidikan kesehatan kemudian setelah diberikan pendidikan kesehatan dilakukan post test. Polulasi penelitian 186 responden dengan menggunakan purposive sampling didapat 10 responden. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang dating violence menggunakan uji wilcoxon dengan nilai r kurang dari 0,05. HASIL DAN PEMBAHAAN HASIL Hasil penelitian pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang dating violence di SMA Negeri, pada 10responden. Gambaran Tingkat Remaja Sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan di SMA Negeri Tabel 1 Distribusi Tingkat Remaja Sebelum diberikan tentang Dating Violence Tingkat Frekuensi Presentase Cukup 94 91, Baik 9 8,7 Jumlah 10 100 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa sebelum diberikan perlakuan berupa pendidikan kesehatan, responden memiliki pengetahuan cukup berjumlah 94 responden (91,) dan berpengetahuan baik sebanyak 9 responden (8,7). 2

Gambaran Tingkat Remaja Sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan di SMA Negeri Tabel 2 Distribusi Tingkat Remaja Sesudah diberikan Tingkat Frekuensi Presentase Baik 10 100 Jumlah 10 100 Tabel 2 menunjukkan bahwa setelah diberikan pendidikan kesehatan didapatkan hasil semua responden memiliki pengetahuan baik berjumlah 10 responden (100). Gambaran Remaja Sebelum diberikan Tabel Distribusi Remaja Sebelum diberikan Frekuensi Presentase Negatif 82 79,6 Positif 21 20,4 Jumlah 10 100 Tabel menunjukkan bahwa responden memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 82 responden (79,6), dan yang memiliki sikap positif sebanyak 21 responden (20,4). Gambaran Remaja Sesudah diberikan Tabel 4 Distribusi Remaja Sesudah diberikan Frekuensi Presentase Negatif 54 52,4 Positif 49 47,6 Jumlah 10 100 Tabel 4 menunjukkan bahwa setelah dilakukan pendidikan kesehatan, responden memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 54 responden (52,4), dan yang memiliki sikap positif sebanyak 49 responden (47,6). Pengaruh Terhadap Tingkat Remaja Tabel 5 Distribusi Pengaruh terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang Dating Violence Tingkat Remaja posttest pretest N Mean Mean Rank Z P value 10 20,61 0,00-8,771 0,000 10 16, 27 51,00 Berdasarkan Tabel 5 didapatkan hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,000 dengan demikian jika α = 5 didapatkan nilai p value (0,000) < α (0,05) sehingga Ho ditolak, maka dapat disimpulkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang dating violence. Pengaruh Terhadap Remaja tentang Dating Violence Tabel 6 Distribusi Pengaruh terhadap sikap remaja Remaj a posttes t Mea Mea n Z n Ran k N 10 24, 8 0,00-8,9 4 P valu e 0,00 0 pretest 10 22,0 46,5 0 Berdasarkan tabel 6 menunjukkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000

dengan demikian jika nilai α = 5 didapatkan nilai p value (0,000) < α (0,05) sehingga Ho ditolak, maka dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian pendidikian kesehatan terhadap sikap remaja tentang dating violence di SMA Negeri. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan telah dihubungkan dengan teori-teori yang ada maka di dapatkan hasil pembahasan sebagai berikut. Gambaran Tingkat Remaja Sebelum diberikan Pendidikan kesehatan di SMA Negeri Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1 yang merupakan gambaran tingkat pengetahuan remaja tentang dating violence sebelum diberikan pendidikan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 responden, umur responden berkisar antara 15-16 tahun. yang berumur 16 tahun sebanyak 5 responden (51,5), sedangkan responden yang berumur 15 tahun sebanyak 50 responden (48,5). Dari 10 responden tersebut, sebanyak 94 responden (91,) memiliki pengetahuan cukup, 9 responden (8,7) memiliki pengetahuan baik. Menurut Notoatmodjo (2010), faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya adalah informasi. Informasi yang didapatkan oleh responden tentang dating violence dapat diperoleh melalui media (cetak dan elektronik) yang menyebabkan mereka tahu tentang dating violence. Pada point pertanyaan pengetahuan nomor 2 dan 10 tentang klasifikasi kekerasan dalam pacaran, masih ada 50 responden pada point nomor 2 dan 51 responden pada point nomor 10 yang belum mengetahui tentang klasifikasi kekerasan dalam pacaran. Kebanyakan dari responden hanya mengetahui jika kekerasan hanya berupa kekerasan fisik saja. Padahal kekerasan dalam pacaran dapat berupa kekerasan verbal yaitu kekerasan yang menggunakan kata-kata, umpatan, penghinaan, dan berbagai macam teriakan yang ditujukan untuk mempermalukan pasangan, kekerasan seksual yaitu segala macam pemaksaan untuk berhubungan seksual dan mengarah ke perkosaan, kekerasan emosional yaitu kekerasan yang mencoba mempengaruhi pasangannya melalui berbagai macam ancaman, ejekan, atau kata-kata makian yang semakin menjatuhkan mental agar selalu berada dalam kondisi tertekan dan mudah dikendalikan. Dimana tidak menutup kemungkinan remaja dapat mengalami kekerasan-kekerasan tersebut (Sonny, 2009). Gambaran Tingkat Remaja Sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan di SMA Negeri Perhitungan hasil kedua yaitu perhitungan nilai kuesioner yang dilakukan setelah diberikan pendidikan kesehatan pada remaja SMA Negeri 2 Ungaran pada responden yang sama didapatkan hasil penilaian dengan kategori baik adalah sebanyak 10 responden (100). Ini menggambarkan bahwa mayoritas remaja sudah memahami tentang dating violence. Menurut Notoatmodjo (2005), tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya pengalaman. Pengalaman yang dimaksud adalah adanya paparan informasi yang didapat individu baik pada kegiatan formal dan non formal yang mengakibatkan suatu memori. Pemberian pendidikan kesehatan ini dapat menjadi pengalaman pada remaja putri SMA sehingga dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang dating violence. Selain itu, remaja putri yang sebelumnya sudah pernah mengalami dating violence dalam hubungan berpacaran juga akan dapat menambah pengetahuannya tentang dating violence, 4

karena sebelumnya sudah pernah mengalami hal tersebut. Gambaran Remaja Sebelum diberikan Hasil pengukuran sikap responden tentang dating violence sebelum diberikan pendidikan kesehatan pada tabel memperlihatkan memiliki sikap negative atau sikap yang menerima kekerasan dalam pacaran sebanyak 82 responden (79,6), dan yang memiliki sikap positif atau sikap yang menolak kekerasan dalam pacaran sebanyak 21 responden (20,4). Azwar (201) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap remaja putri adalah pengaruh oranglain yang dianggap penting dalam hal ini yang berpengaruh terhadap sikap remaja putri adalah orangtua, teman, guru di sekolah. Orangtua, teman dan guru di sekitar kehidupan remaja putri merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap remaja putri. Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting (Azwar, 201). remaja akan muncul dipengaruhi oleh kebudayaan, karena kebudayaan lah yang memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya (Wawan dan Dewi, 2011). Dalam hal ini kebudayaan yang dimaksud adalah budaya patriarki, di masyarakat Indonesia masih menempatkan perempuan pada posisi tertentu yang menyebabkan perempuan lemah dan cenderung untuk tergantung pada laki-laki. Sehingga terdapat anggapan bahwa wanita harus selalu di nomor duakan setelah lelaki, hal itu menyebabkan dating violence lebih banyak dialami remaja putri. Dengan anggapan tersebut tentu akan mempengaruhi sikap remaja putri tentang dating violence (Hadi 200). Gambaran Remaja Sesudah diberikan Hasil penelitian terhadap sikap responden tentang dating violence setelah diberikan pendidikan kesehatan pada tabel 4 memperlihatkan sikap negatif sebanyak 54 responden (52,4), dan yang memiliki sikap positif sebanyak 49 responden (47,6). Peningkatan jumlah responden yang bersikap positif, hal ini merupakan akibat dilakukan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan memberikan pengetahuan yang benar terhadap remaja tentang dating violence. tersebut kemudian disimpan dan melalui proses tertentu akan membentuk keyakinan dalam dirinya. Keyakinan tersebut yang kemudian disebut sebagai sikap (Azwar, 201). Pengaruh Terhadap Tingkat Remaja Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh tingkat pengetahuan remaja tentang dating violence sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang dating violence. Perbedaan itu berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000 dengan α = 5 didapatkan nilai p value (0,000) < α (0,05) sehingga ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang dating violence. Hal tersebut terjadi karena dilakukan perlakuan berupa pendidikan kesehatan yang diberikan sebelum uji kedua (posttest). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang dating violence setelah 5

pendidikan kesehatan meningkat dibanding rata-rata pengetahuan responden tentang dating violence sebelum pendidikan kesehatan. Perbedaan itu bermakna bahwa perlakuan berupa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan responden tentang dating violence. Pengaruh Terhadap Remaja tentang Dating Violence Berdasarkan hasil perhitungan statistik didapatkan bahwa ada perbedaan sikap remaja tentang dating violence sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Perbedaan itu berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000 dengan α = 5 didapatkan nilai p value (0,000) < α (0,05) sehingga ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap remaja tentang dating violence. negatif yang terjadi pada responden dimungkinkan timbul karena adanya informasi yang salah yang mereka dapatkan tentang dating violence. Sebuah keyakinan atau sikap akan tertanam kuat dalam diri seseorang bila telah mencapai tahapan tanggung jawab. Artinya, orang tersebut mengetahui serta bersedia menanggung atas apa yang diyakininya dan mewujudkan keyakinan tersebut dalam tindakan nyata (Notoatmodjo, 2005). SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang telah dibahas di atas dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan dari pemberian pendidikan kesehatan terhadap pengeahuan dan sikap remaja tentang dating violence. Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi para remaja agar mengelola emosi dengan baik ketika menghadapi konflik dalam hubungan berpacaran, sehingga terhindar dari kekerasan dalam pacaran. DAFTAR PUSTAKA Agoes, D. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia Alifah. 201. Program bimbingan dan konseling pribadi sosial untuk mengembangkan perilaku seksual sehat remaja. Universitas Pendidikan Indonesia Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Azwar, Saifuddin. 201. Manusia dan Teori Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset Ferlita, Gracia. 2008. Terhadap Kekerasan dalam Berpacaran. Jurnal Psikologi, 6 (1), 15. Habib. 2014. Mendidik Anak di Rumah. Jakarta : Rineka Cipta Hadi. 200. Kekerasan di Balik Cinta. Yogyakarta : Rifka Annisa Women s Crisis Centre Heri, Maulana. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Hidayat. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis. Jakarta: Salemba Medika Istiqomah. 2011. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap dan Penanganan Keputihan Pada Remaja Putri SMA Negeri 1 Bergas. Jurnal Kesehatan Jeffry dkk. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga John, Santrock. 200. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga Lestari, Puji. 2012. Pengaruh KIE (komunikasi, informasi, edukasi) terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja untuk pencegahan penularan HIV atau AIDS di SMA Wirausaha Jimbaran Kecamatan 6

Bandungan Kabupaten Semarang. Jurnal Kesehatan Muhammad. 2011. Psikologi Remaja. Bandung: Pustaka Setia Muhshodiq. 2008. Kisah Nyata Kekerasan dalam Pacaran. Muhshodiq.livejournal.com Murray, J. 2006. But I Love Him : Mencegah Kekerasan dan Dominasi Pasangan dalam Pacaran. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 200. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta Nur Hasan. 201. Koran Media Indonesia. Jurnalperempuan.com (Diakses Minggu 20 Oktober 201) Rakhmat, S. 2011. dalam Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika Robert dan Jodi. 2009. Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Sonny. 2009. Teen Dating violence. Yogyakarta: Kanisius Suara Merdeka. 2012. 928 Perempuan Jateng Jadi Korban Kekerasan. Suaramerdeka.com (Diakses Minggu, 20 Oktober 201) Subhan, Zaitunah. 2004. Kekerasan Terhadap Perempuan. Yogyakarta : Pustaka Pesantren Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta : Salemba Medika Suryati dan Anna. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika Tim Bentang Pustaka. 200. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Walgito. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset Wawan dan Dewi. 2011. Dan Prilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika 7