AKIBAT HUKUM BAGI PENANAM MODAL ASING YANG MELAKUKAN PELANGGARAN KONTRAK DALAM BERINVESTASI DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA PENCAPAIAN IKLIM USAHA KONDUSIF BAGI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) DALAM KEGIATAN BISNIS PARIWISATA

KENDALA PERIZINAN PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA

HAK DAN KEWAJIBAN INVESTOR ASING DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. hewan tumbuan dan organisme lain namun juga mencangkup komponen abiotik

EKSISTENSI ASAS KESEIMBANGAN DALAM KONTRAK KERJA SAMA PENANAMAN MODAL. Oleh : Kadek Septia Ningsih. A.A.G.A Dharmakusuma Desak Putu Dewi Kasih

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA KECIL DALAM KEGIATAN BERUSAHA Oleh : I Putu Denny Pradnyana Putra Cokorde Dalem Dahana

PROSES DAN TAHAPAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai Negara berkembang tentu sedang giat-giatnya

PENTINGNYA PENCANTUMAN KETIDAKBERHASILAN UPAYA PERDAMAIAN (DADING) DALAM BERITA ACARA SIDANG DAN PUTUSAN

KEKUATAN HUKUM PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) SEBAGAI LEMBAGA SMALL CLAIM COURT DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

LAYANAN PURNA JUAL PRODUK ELEKTRONIK DENGAN GARANSI. Oleh Dian Pertiwi Ketut Sudiarta Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. besar guna melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar

Oleh. Roberta Kristine. Anak Agung Ngurah Yusa Darmadhi. Bagian Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL

ANALISIS PEMBERIAN INSENTIF KEPADA INVESTOR ASING MENURUT UU NO. 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN

Keywords : Hukum Acara, Pelaksanaan Putusan, Upaya Paksa.

BAB I PENDAHULUAN. empat untuk menyuplai pasokan barang kebutuhan dalam jumlah yang banyak.

(The Decentralization of Investment: a Legal Study based on the Law Number 25 of 2007 regarding the Investment)

PENGATURAN PROSPEKTUS PENAWARAN WARALABA DALAM PERJANJIAN WARALABA. Oleh Calvin Smith Houtsman Sitinjak Desak Putu Dewi Kasih.

BAB I PENDAHULUAN. yang besar guna melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KONTRAK SEBAGAI KERANGKA DASAR DALAM KEGIATAN BISNIS DI INDONESIA

KESEPAKATAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) MELALUI PERJANJIAN BERSAMA DITINJAU DARI ASPEK HUKUM KETENAGAKERJAAN

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN MODAL VENTURA (VENTURE CAPITAL COMPANY) DALAM HAL PERUSAHAAN PASANGAN USAHA MENGALAMI PAILIT

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA APOTEKER DENGAN PEMILIK APOTEK

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KLAUSULA DALAM PERJANJIAN WARALABA YANG DAPAT MENIMBULKAN PRAKTIK MONOPOLI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL DI KOTA TANGERANG SELATAN

KEPASTIAN HUKUM PENANAMAN MODAL ASING DALAM BENTUK PERSEROAN TERBATAS (NAAMLOZE VENNOTSCHAP)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG INVESTASI ASING DI BIDANG PARIWISATA. sejak tahun Pada saat itu dikeluarkan Undang-Undang No.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

PERAN DAN UPAYA BAPEPAM DALAM MENCEGAH KECURANGAN PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN OLEH AKUNTAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. masih tetap berlaku sebagai sumber utama. Unifikasi hak-hak perorangan atas

RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG PENANAMAN MODAL BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN E-COMMERCE DAN EKSISTENSI ELECTRONIC SIGNATURE DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Oleh Agus Gede Santika Subawa Ni Nyoman Mas Aryani Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENYELESAIAN SENGKETA PENANAMAN MODAL ASING DI BALI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah normatif, yang dilakukan dengan cara meneliti bahan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA PASAR MODAL OLEH BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA (BAPMI)

NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

NARKOTIKA JENIS KATINON DALAM PERSPEKTIF ASAS LEGALITAS

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENANAMAN MODAL

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG AGEN PEMASARAN EFEK

PENGECUALIAN LARANGAN ABORSI BAGI KORBAN PERKOSAAN SEBAGAI JAMINAN HAK-HAK REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus

PELAKSANAAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH BERDASARKAN PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI DAN KUASA UNTUK MENJUAL YANG DIBUAT OLEH NOTARIS

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PRODUSEN ATAS PENYEBARAN DVD BAJAKAN DI INDONESIA (DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA

PENGATURAN PENYUSUNAN DATABASE PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

BENTUK KEBIJAKAN YANG DIPEROLEH INVESTORDALAM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

PENANAMAN MODAL (INVESTASI) TERKAIT PENGEMBANGAN MASYARAKAT LOKAL DI INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN BISNIS FRANCHISE

QANUN ACEH NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENANAMAN MODAL BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

PENYELESAIAN SENGKETA KASUS INVESTASI AMCO VS INDONESIA MELALUI ICSID

PENGATURAN BERINVESTASI ALAT PELEDAK DI INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. yang kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonominya. Untuk dapat

BAB IV BENTUK PENGATURAN PENYELENGGARAAN INVESTASI SEMI KELOLA DALAM BIDANG JASA AKOMODASI WISATA

vii ABSTRAK Kata Kunci: Kedudukan Hukum Indonesia, Perjanjian, Penanaman Modal Asing, Perseroan Terbatas, Industri Manufaktur

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 362, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5636); MEMUTUSKA

BAB I PENDAHULUAN. Akselerasi dalam berbagai aspek kehidupan telah mengubah kehidupan

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA ATAS INFORMASI SUATU PRODUK MELALUI IKLAN YANG MENGELABUI KONSUMEN

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN BAKU PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN BARANG

AKIBAT HUKUM TERHADAP KEPEMILIKAN SAHAM YANG DILAKUKAN SECARA PINJAM NAMA. Oleh Ni Made Rai Manik Galih Sari I Gst.A. Mas Rwa Jayantiari

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

Oleh: Riki Ardiansyah A.A Ketut Sukranatha Progam Kekhususan Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL ASING MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

BAB I. Kehadiran profesi Notaris sangat dinantikan untuk memberikan

RUBEN SIANIPAR ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. menggali, mengelola dan merumuskan bahan-bahan hukum dalam menjawab

KEABSAHAN PERMEN DALAM TRANSAKSI PEMBAYARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan galian (tambang). Bahan

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI

AKIBAT HUKUM PENGGABUNGAN PERUSAHAAN (MERGER) PADA PERUSAHAAN PERSEROAN TERBATAS

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL

III. METODE PENELITIAN

PEMBERLAKUAN UMK (UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA) TERHADAP KESEJAHTERAAN PEKERJA/BURUH

ABSTRAK. Kata Kunci : Investasi, Saham, Sengketa, Perlindungan Hukum

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

AKIBAT HUKUM BAGI PENANAM MODAL ASING YANG MELAKUKAN PELANGGARAN KONTRAK DALAM BERINVESTASI DI INDONESIA Oleh Komang Hendy Prabawa Marwanto Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Indonesia sebagai Negara yang berkembang, sangat membutuhkan modal yang cukup besar dalam melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan modal yang cukup besar tersebut terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari Negara maju. Faktor yang sangat mempengaruhi pembangunan ekonomi adalah dengan adanya Penanaman Modal, baik Penanaman Modal dalam Negeri maupun Penanaman Modal Asing. Salah satu sarana hukum untuk penyelesaian masalahmasalah yang ada dalam Penanaman Modal seperti melakukan pelanggaran kontrak yaitu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Kata Kunci: Investasi, Pelanggaran Kontrak, Modal Asing. ABSTRACT Indonesia as a developing country, it requires substantial capital in implementing national development. Substantial capital needs was due to an effort to catch up with the development of the developed countries. The factors that influence economic development is the presence of Investment, both in the State Capital Investment and Foreign Investment. One of the legal means to resolve the problems that exist in Investing in violation of the contract, such as The Act Nomor 25, 2007 on Investment. Keywords: Investment, Breach of Contract, Foreign Investment. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penanaman modal asing adalah kegiatan untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Pada dasarnya, Negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia sangat membutuhkan investasi, khususnya investasi asing. Tujuan investasi adalah mempercepat laju pembangunan di Negara tersebut. 1

Kegiatan penanaman modal dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan: 1) modal asing sepenuhnya; dan atau 2) modal asing berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. 1 Secara yuridis hal yang pertama tersebut diatas tidaklah menimbulkan persoalan yang terlalu rumit, oleh karena sudah jelas bahwa bukan hanya modal tetapi kekuasaan maupun pengambilan keputusan (decision making) dilakukan oleh pihak asing, sepanjang segala sesuatu itu memperoleh persetujuan dari pemerintah Indonesia, atau selama pengaturannya tidak melanggar hukum serta ketertiban umum yang berlaku di Indonesia. Berbeda halnya dengan yang kedua dimana akan lebih sulit oleh karena adanya berbagai variasi kepentingan dalam bentuk usaha kerja sama patungan yang meliputi : perimbangan modal, kekuasaan (manajemen), perbedaan bahasa, sistem hukum, maupun bargaining position di antara keduanya. 2 Dipilihnya bentuk dan cara kerjasama patungan (joint venture) dalam pelaksanaan penanaman modal di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dengan di pilihnya usaha kerja sama patungan ini akan memberi sedikit rasa aman oleh karena kemungkinan adanya pengambil alihan secara sewenang-wenang tanpa melalui suatu prosedur hukum. Tapi kenyataannya berbagai masalah timbul dari kerjasama patungan (joint venture) antara penanam modal asing dengan penanam modal dalam negeri seperti halnya penanam modal asing tidak memenuhi kewajibannya, melanggar perjanjian kerja atau kontrak yang sudah di sepakati oleh kedua belah pihak, Pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh penanam modal asing tersebut akan menimbulkan akibat hukum. 1.2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian dari penulisan ini adalah untuk mengetahui : 1. Kendala yang dihadapi oleh pemodal dalam negeri dengan penanaman modal asing dalam rangka kerja sama patungan (Joint Venture). 2. Akibat hukum bagi penanam modal asing yang melakukan pelanggaran kontrak. II. ISI MAKALAH 2.1. Metode Penelitian 1 H. Salim HS., 2012, Hukum Investasi di Indonesia, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, Hal. 148. 2 Aminuddin Ilmar, 2010, Hukum Penanaman Modal di Indonesia, Cet. ke-4, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, Hal. 87. 2

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang beranjak dari adanya kesenjangan dalam norma atau asas hukum dengan cara meneliti bahan pustaka serta norma hukum yang terkait. Terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan undang-undang. Pendekatan undang-undang ini dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang berkaitan dengan isu hukum yang sedang diteliti. 3 2.2 Hasil Dan Pembahasan 2.2.1 Kendala Yang Dihadapi Oleh Pemodal Dalam Negeri Dengan Penanaman Modal Asing Dalam Rangka Kerja Sama Patungan (Joint Venture) Berbagai permasalahan yang timbul berkaitan dengan kerja sama patungan (joint venture) yang dilakukan antara modal asing dan nasional, dimulai sejak permulaan suatu usaha kerja sama sampai pada pengelolaan perusahaan. adapun kendala yang dihadapi oleh pemodal dalam negeri dengan penanam modal asing dalam bentuk joint venture dilihat dari tiga aspek antara lain: politik, hukum dan ekonomi. a. Dari segi politik, penanaman modal asing dapat mengeruk keuntungan melalui praktik-praktik yang tidak wajar seperti transfer pricing, penyelundupan pajak dan penguasaan pasar dengan monopoli. b. Dari segi hukum perlu dipahami oleh kedua belah pihak bahwa terdapat persinggungan dua sistem hukum yang berbeda dengan sifat karakter maupun prinsipnya. Masalah lainnya yaitu choice of law atau pilihan hukum yakni hukum mana yang digunakan untuk mendasari perjanjian kerja sama tersebut agar dalam sengketa nantinya dapat ditentukan posisi hukum kedua belah pihak. c. Dari segi ekonomi, perimbangan kedua belah pihak, pembagian keuntungan, kerja (management), masalah alih teknologi serta Indonesianisasi. Ketiga aspek tersebut harus diperhatikan oleh kedua belah pihak bilamana akan melaksanakan suatu usaha kerja sama patungan (joint venture). 4 3 Peter Mahmud Marzuki, 2009, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, Hal. 93. 4 Aminuddin Ilmar, Op.Cit., Hal. 109-110. 3

2.2.2 Akibat Hukum Bagi Penanam Modal Asing Yang Melakukan Pelanggaran Kontrak Adanya pelanggaran perjanjian kerja sama (kontrak) yang dilakukan oleh penanam modal asing yang sifatnya teknik operasional seperti ahli teknologi tidak jalan alias mandeg, peningkatan skil tenaga lokal tidak jalan, manajemen yang diterapkan terlalu individualistis dapat mengakibatkan akibat hukum. Adapun akibat hukum bagi penanam modal asing yang lalai atau melakukan pelanggaran kontrak, dapat menimbulkan akibat hukum yang menurut Handri Raharjo, yaitu: a) menuntut pemenuhan perikatan; b) menuntut pemutusan perikatan atau apabila perikatan tersebut bersifat timbal-balik, menurut pembatalan perikatan; c) menuntut ganti rugi; d) menuntut pemenuhan perikatan dengan disertai ganti rugi; e) menuntut pemutusan atau pembatalan perikatan dengan ganti rugi. 5 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, penanam modal asing yang tidak memenuhi kewajiban seperti yang di sebutkan dalam Pasal 15 yang mengatakan: Setiap penanam modal berkewajiban: a. menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik; b. melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan; c. membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal; d. menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal; dan e. mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan. Dapat menimbulkan akibat hukum yang juga diatur didalam pasal 34 yang menyebutkan : Ayat (1) Badan usaha atau usaha perorangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 yang tidak memenuhi kewajiban sebagaiman disebutkan dalam pasal 15 dapat dikenai sanksi administrasi berupa: a. peringatan tertulis; b. pembatasan kegiatan usaha; c. pembekuan kegiatan usaha dan atau fasilitas penenman modal; d. pencabutan kegiatan usaha dana atau fasilitas penanaman modal. Ayat (2)Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh instansi atau lembaga yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ayat (3) Selain dikenai sanksi administratif, badan usaha atau usaha perseorangan dapat dikenai sansi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 5 Handri Raharjo, 2009, Hukum Perjanjian di Indonesia, Pustaka Yustisia, Yogyakarta, Hal. 81. 4

Ketentuan sanksi lainnya seperti yang dimaksud dalam pasal 34 ayat(3) dimaksudkan untuk merujuk pada Undang-Undang terkait pelanggaran dari investor asing yang bersangkutan dilihat/ dikaji secara kasuistis, misalnya investor asing tersebut melanggar hal-hal yang dilarang di bidang pertambangan, maka investor tersebut akan dikenakan sanksi berdasarkan Undang-Undang dan peraturan perundang-undangan terkait pertambangan. Sehingga pelanggar tersebut dapat di kenakan sanksi administrasi, pidana maupun perdata sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. III. KESIMPULAN 1. Kendala yang dihadapi oleh pemodal dalam negeri dengan penanaman modal asing dalam rangka kerja sama patungan (Joint Venture) yaitu antara lain: a. Dari segi politik, penanaman modal asing dapat mengeruk keuntungan melalui praktik-praktik yang tidak wajar. b. Dari segi hukum perlu dipahami oleh kedua belah pihak bahwa terdapat persinggungan dua sistem hukum yang berbeda dengan sifat karakter maupun prinsipnya. c. Dari segi ekonomi, perimbangan kedua belah pihak, pembagian keuntungan, kerja (management), masalah alih teknologi serta Indonesianisasi. 2. Akibat hukum bagi penanam modal asing yang melakukan pelanggaran kontrak bisa di lihat dalam pasal 34 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, yaitu terhadap Badan usaha atau usaha perorangan yang tidak memenuhi kewajiban dapat dikenai sanksi administrasi, pidana dan perdata. DAFTAR PUSTAKA Aminuddin Ilmar, 2010, Hukum Penanaman Modal di Indonesia, Cet. ke-4, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Handri Raharjo, 2009, Hukum Perjanjian di Indonesia, Pustaka Yustisia, Yogyakarta. H. Salim HS., 2012, Hukum Investasi di Indonesia, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta. Peter Mahmud Marzuki, 2009, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. 5