PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA LATIHAN CIRCUIT TRAINING DENGAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN STAMINA

dokumen-dokumen yang mirip
oleh; Vito Septiana Rohman; 1 H. Doddy Achmad Hidayat., M.Pd.; 2 H. Abdul Narlan, M.Pd.; 3 dan

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKLUSI DAN METODE TUGAS TERHADAP HASIL SHOOTING PADA PERMAINAN FUTSAL

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh YUDHA DWI FITARIANTO

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PENGARUH PEMBELAJARAN SHOOTING MENGGUNAKAN ALAT BANTU TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLABASKET

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU BOLA TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA LATIHAN BOX JUMP SINGLE LEG DENGAN DOUBLE LEG TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PEREGANGAN PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION (PNF) DAN PEREGANGAN PASIF TERHADAP KELENTUKAN SENDI PANGGUL

Oleh YOPI ANGGA SETIA Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Gumilar Mulya, M.Pd.

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push

WARDIAN AGUS S. 1) H. ABDUL NARLAN 2)

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PUNGGUNG TERHADAP HASIL SPIKE PADA PERMAINAN BOLA VOLI

(Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/ 2015)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIK DISTRIBUSI TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING ZIG ZAG PERMAINAN FUTSAL

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI BOLA TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN PASSING BAWAH KE DINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. latihan pliometrik. Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

R O 1 X O 2 R O 3 O 4

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan Ma.Muhamadiyah kota gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mean (M), median (Me), Modus (Mo), standar deviasi (St. Dev), dan varians ( ),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Analisis Data Pengaruh Latihan Power Tungkai. Terhadap Kemampuan Menyundul Bola

PENGARUH LATIHAN STOP PASSING DENGAN CARA TIGA RINTANGAN SEJAJAR TERHADAP KETERAMPILAN STOP PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

(Julian Palar, Ruskin, Zulkifli Lamusu)

Bab IV. Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra UNG yang berjumlah 12

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

PENGARUH LATIHAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU TALI TERHADAP KETERAMPILAN LONG PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA

RONI PURNAMA

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

PENGARUH LATIHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SELF CHECK TERHADAP KETERAMPILAN SHORT SERVICE PERMAINAN BULUTANGKIS REVI YANDI PERMANA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS STATISTIK HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Dan Uji Statistik Deskriptif Kemampuan Melakukan Passing

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA MENGGUNAKAN ALAT BANTU SPON DENGAN ROMPI PELAMPUNG TERHADAP KETERAMPILAN RENANG GAYA BEBAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitandengan pengaruh latihan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA. Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Nilai rata-rata dan Simpangan Baku Tes Awal VO2Max Kelompok Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Pengolahan data dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang sangat

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE BAGIAN DAN PENUGASAN TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA SDN IT ALAMY SUBANG

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KETERAMPILAN SHOOTING DALAM PERMAINAN FUTSAL

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F

(Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Sepak Bola SMK Negeri 4 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/ 2015)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENTANG LENGAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

(Eksperimen pada Anggota Ekstrakurikuler Bola Voli MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang di lapangan tepatnya di SDN 1 Bulila tentang

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat.

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH LATIHAN LEG PRESS TERHADAP PENINNGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET PENCAK SILAT PBSS KUNINGAN CLUB TAHUN 2016

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

INDRA AGUSTINA FIRMANSAH

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

(Eksperimen Pada Anggota UKM Tenis Lapangan Universitas Siliwangi) DEDE SISWANTO 1) GUMILAR MULYA 2)

PENGARUH LATIHAN SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU TALI TERHADAP HASIL LONG SERVICE FOREHAND PADA PERMAINAN BULU TANGKIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel (Hasil Tes Awal kekuatan otot

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN TABEL I DATA HASIL PENELITIAN

PERBANDINGAN PENGARUH PEMBELAJARAN ANTARA PENDEKATAN TEKNIS DENGAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KETERAMPILAN STOP PASSING DALAM PERMAINAN FUTSAL

PENGARUH LATIHAN LEG EXTENTION TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA KEARAH SASARAN CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS XI SMA 1 BONEPANTAI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen, karena itu diadakan pre-test atau tes awal sebelum kegiatan

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP FOREHAND DRIVE TENIS MEJA. Jurnal. Oleh ADITYA WIGUNA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Transkripsi:

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA LATIHAN CIRCUIT TRAINING DENGAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN STAMINA (EksperimenpadaEkstrakurikuler Sepak Bola SMP Negeri 3 Tasikmalaya Tahun ajaran 2014/2015) RIDWAN MAULANA 1 ) AGUS MULYADI 2 ) Program StudiPendidikanJasmani, KesehatandanRekreasiFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitasSili wangitasikmalaya(ridwanranger@yahoo.com) Program StudiPendidikanJasmani, KesehatandanRekreasiFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitasSili wangitasikmalaya ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang latihan circuit training dengan interval training terhadap peningkatan stamina dalam permainan sepak bola padaekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 3 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/ 2015.Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan uji statistik, ternyata secara empirik terdapat kontribusi yang berarti antara latihan circuit training dengan interval training terhadap peningkatan stamina dalam permainan sepak bola padaekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 3 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/ 2015dan hasil hipotesisnya diterima. Kata Kunci : Circuit Training, IntrvalTraining, Stamina,Sepak bola ABSTRACK The purpose of this research is to get information about circuit training with interval training to increase stamina in ekstrakurikuler football games at SMP negeri 3 Tasikmalaya years 2014/2015. The method used is the experimental method. Based on the results of data processing by statistical test empirically turns out there is a meaningful contribution between circuit training with interval training to increase stamina in ekstrakurikuler football at SMP Negeri 3 tasikmalaya years 2014/2015 and the results of the hypothesis is accepted. Keywords: Circuit Training, Interval Training, Stamina, Football

PENDAHULUAN Pengertian training atau latihan menurut Harsono (2001: 3), adalah suatu proses yang sitematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihannya. Lebih lanjut Harsono (2001:3) menjelaskan yang dimaksud dengan sistematis, berulang-ulang dan kian hari ditambah bebannya (over load). Kualitas kondisi fisik seseorang mencerminkan suatu hasil latihan yang telah dilakukan secara sistematik dengan menerapkan berbagai macam prinsip latihan. Komponen kondisi fisik yang harus dimiliki oleh setiap atlet dalam suatu cabang olahraga bermacam-macam tergantung dari karakteristik cabang olahraga masing-masing. Komponen kondisi fisik banyak sekali macamnya seperti yang dikemukakan oleh Dwijowinoto (1993 : 299) bahwa, Kebugaran jasmani terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing berciri khas dan secara fisiologis terpisah antar satu dengan yang lainnya. Dengan memperhatikan kalimat tersebut, jelas bahwa komponen kondisi fisik itu bermacam-macam seperti dikemukakan Harsono (1988) adalah Daya tahan, kekuatan, kecepatan, fleksibilitas, stamina, kelincahan dan power. Dari kondisi fisik tersebut di atas ada empat macam kondisi fisik yang merupakan kondisi fisik pembentuk komponen kondisi fisik yang lain. Komponen kondisi fisik tersebut adalah kekuatan, daya tahan, kecepatan, dan fleksibilitas. Sedangkan tiga komponen kondisi fisik yang lainnya adalah merupakan perpaduan dari komponen kondisi fisik yang empat, misalnya kelincahan, koordinasi, daya ledak otot, dan keseimbangan. Sesuai permasalahan dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas kndisi fisik stamina.

Stamina adalah tingkatan daya tahan yang lebih tinggi derajatnya daripada endurance. Oleh karena itu sebelum berlatih untuk stamina, atlet harus terlebih dahulu memiliki suatu tingkatan endurance tertentu. Kerja stamina adalah kerja pada tingkat anaerobik, di mana suplai atau pemasukan oksigen tidak cukup untuk meladeni kebutuhan pekerjaan yang dilakukan oleh otot. Oleh karena suplai yang tidak cukup ini maka kerja anaerobik akan selalu mengakibatkan atlet berhutang oksigen (oxygen-debt). Jatte dkk, mengatakan Anaerobic capacity, or oxygen debt capacity.... (Taylor : 1975). Berdasarkan uraiandiatas penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan cara membandingan latihan circuit training dengan nterval training terhadap peningkatan stamina yang diberikan kepada siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 3 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015.

METODE PENELITIAN Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimendalampenelitianinipenulismenggunakanvariabelbebasdanvariabelterik at, dimanavariabelbebaskesatu (X 1 ) adalahcircuit training, variabelbebaskedua (X 2 ) adalahinterval training, danvariabelterikat (Y) adalahhasilstaminadalampermainansepak bola 1. Penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu studi lapangan (field research) dengan cara melaksanakanobservasidan serangkaian tesserta studi kepustakaan. Untukmemperoleh data yang diperlukandalampenelitianini, makaalatpengumpul data dalampenelitianiniadalahberupapelaksanaan latihan circuit training dengan interval training dalam permainan sepak bola. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota esktrakurikuler sepak bola SMP Negeri 3 Tasikmalaya TahunAkademik 2014/2015sebanyak 30 orang. Penulis mengambil sampel sebanyak 30 orang dengan cara total sampling. Dengan kriteria, sampel tidak cacat fisik terutama kakinya, dalam keadaan sehat. Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitumenetapkanmetodepenelitian, menentukan populasiserta memilih dan menetapkan sampel, mempersiapkaninstrumenpenelitian, mengadakan pengambilan data melaluipelaksanaantes, mengolah dan menganalisis dataserta melakukan pengujian hipotesis, mengambil kesimpulan, danpelaporan hasil penelitian. PEMBAHASAN Dalam suatu penelitian, khususnya penelitian eksperimen perlu dipilih dan diterapkan suatu desain penelitian yang tepat, sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Desain penelitian ini menggunakan model pre test-treatment-post test design yang dapat divisualisasikan pada Gambar 3.1 di halaman berikut ini:

X 1 S T 1 T 2 Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan : S = Sampel T 1 = Tes awal (pre test) T 2 = Tes akhir (post test) X 1 = Latihan circuit training X2 = Latihan Interval Training X 2 Setelah data penelitian terkumpul, maka dilakukan analisis statistika mulai analisis deskriptif sampai pengujian hipotesis penelitian.hasil penghitungan nilai rata-rata, simpangan baku dan varians kedua kelompok latihan dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata, Simpangan Baku Varians Kedua Kelompok Latihan Kelompok Latihan Nilai Rata-rata Simpangan Baku Variansi Kelompok A Tes Awal 37,3 6,96 48,50 Tes Akhir 47,3 5,37 28,81 Kelompok B Tes Awal 36,5 6,64 44,12 Tes Akhir 45,0 5,22 27,29 A. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis 1. Hasil Penghitungan dan Pengujian Normalitas Data dari Tiap Tes

Setelah diketahui nilai rata-rata, standar deviasi, dan varians dari kedua kelompok tersebut, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian normalitas data. Pengujian normalitas menggunakan uji Liliefors. Hasil pengujian akan menentukan pendekatan mana yang akan dipergunakan dalam analisis data apakah pendekatan parametrik atau non parametrik. Pendekatan parametrik digunakan apabila hasil tes normal, sedangkan pendekatan non parametrik digunakan apabila hasil tes tersebut tidak normal. Setelah proses perhitungan dilakukan, maka diperoleh hasil seperti dalam tabel 4.4 dibawah ini. Kelompok Latihan Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas Data Kedua Kelompok Tes Nilai Lilirfors Tabel (α = 0,05) Nilai Lilirfors Tabel (α = 0,05) Kesimpulan Kelompok A Tes Awal 0,116 0,220 Normal Tes Akhir 0,155 0,220 Normal Kelompok B Tes Awal 0,085 0,220 Normal Tes Akhir 0,175 0,2220 Normal 2. Hasil Penghitungan Homogenitas Data dari setiap Kelompok Untuk mengetahui homogen atau tidaknya data penelitian, perlu dihitung homogenitas data penelitian. Pengujian homogenitas ini, juga merupakan salah satu syarat digunakannya uji-t. Hasil penghitungan homogenitas sampel, sebagaimana dalam tabel 4.5 berikut ini.

Tabe1 4.5 Hasil Penghitungan Homogenitas Variabel tes Nilai F hitung F tabel 0, 05 dk = (14 : 14) Kesimpulan Kelompok A Tes Awal Tes Akhir 1,68 2,48 Homogen Kelompok B Tes Awal Tes Akhir 1,62 2,48 Homogen Berdasarkan tabel di atas, jelas bahwa kelompok latihan A berasal dari distribusi yang homogen, begitu juga kelompok B berasal dari distribusi yang homogen, karena itu pengujian statistika dapat digunakan dengan menggunakan uji-t. PengujianHipotesis Pengujian bertujuan untuk membuktikan apakah hipotesis yang ditetapkan itu terbukti dan dapat diterima atau tidak. Untuk membuktikannyapenulis menggunakan uji kesamaan dua rata-rata, uji dua pihak dengan menggunakan Uji- t. Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan (berarti) dari dua variabel yang diteliti. Sebelum melaksanakan uji hipotesis ini, maka perlu dirumuskan terlebih dahulu hipotesis nol (Ho) yang diajukan, yakni: 1. Circuit trainingberpengaruh terhadap peningkatan stamina padasiswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 3 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015.

2. Interval Trainingberpengaruh terhadap peningkatan stamina pada siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 3 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. 3. Latihan interval traininglebih efektif daripada circuit trainingterhadap peningkatan stamina padasiswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 3 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. Untuk menguji hipotesis tersebut, penulis telah menghitung rata-rata dari setiap tes, simpangan baku gabungan, dan varians yang digunakan dalam uji kesamaan dua rata-rata, uji dua pihak (uji t).hasil Pengujian peningkatan sebagaimana dalam tabel 4.6 berikut ini.

Tabe1 4.6 Hasil Pengujian Hipotesis Variabel tes S. gab t hitung Kelompok A Tes Awal Tes Akhir Kelompok B Tes Awal Tes Akhir t ( ) = 0,05 t = 0,975 Keterangan 6,22 4,43 2,05 Signifikan 5,98 3,91 2,05 Signifikan Kriteria pengujian adalah terima Ho jika t- hitung terletak antara - 2,05 dan 2,10 dan tolak Ho jika t-hitung mempunyai harga lain. Dari tabel di atas terlihat bahwa t-hitung untuk kedua kelompok tersebut lebih besar dari t-tabel dan berada diluar daerah penerimaan hipotesis (H). Dengan demikian terdapat peningkatan hasil latihan dari kedua kelompok tersebut. Untuk melihat perbedaan hasil peningkatan prestasi, maka perlu di uji dengan kebermaknaan peningkatannya dari kedua kelompok tersebut. Sebelumnya perlu dirumuskan hipotesis nol (Ho) terlebih dahulu, yakni : Terdapat perbedaan pengaruh antara circuit training dengan interval training terhadap peningkatan stamina padasiswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 3 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Uji Perbedaan Peningkatan Hasil Latihan Kelompok A dan Kelompok B Variabel tes Rata-rata Kelompok A 10,07 Kelompok B 8,93 S Gabungan t-hitung t-tabel Hasil 4,29 0,72 2,05 Tidak terdapat perbedaan Signifikan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa t-hitung lebih kecil dari t-tabel. Dengan demikian, maka t- hitung berada di dalam daerah penerimaan hipotesis. Ini berarti tidak terdapat perbedaan peningkatan. Hasillatihan yang signifikan. Juga dapat disimpulkan bahwa latihan circuit training dan interval trainingberpengaruh terhadap peningkatan stamina pada siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 3 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. B. Pembahasan Hasil Penelitian Dalam pembahasan hasil penelitian ini, penulis mengadakan pencocokan terhadap hipotesis penelitian yang diajukan. Adapun hipotesis yang diajukan sebagaimana dalam BAB I penelitian ini sebagai berikut : 1. Circuit training memberi pengaruh yang berarti terhadap peningkatan stamina Hipotesis tersebut hasilnya diterima, karena terbukti dari pengujian hipotesis secara statistika yang menyatakan bahwa secara signifikan circuit training berpengaruh terhadap peningkatan stamina. Kebenaran pengujian hipotesis tersebut didukung oleh data hasil penelitian dengan menggunakan uji-t, dengan hasil t-hitung 4,43 berada di luar daerah penerimaan hipotesis (t-tabel = 2,05). 2. Latihan interval training memberi pengaruh yang berarti terhadap peningkatan stamina Hipotesis tersebut hasilnya diterima, karena terbukti dari pengujian hipotesis secara statistika yang menyatakan bahwa secara signifikan latihan

intreval training berpengaruh terhadap peningkatan stamina. Kebenaran pengujian hipotesis tersebut didukung oleh data hasil penelitiandengan menggunakan uji-t, dengan hasil t-hitung sebesar 3,91 berada di luar daerah penerimaan hipotesis (t-tabe! = 2,05). 3. Latihan interval traininglebih efektif daripada circuit trainingterhadap peningkatan stamina Hipotesis tersebut hasilnya ditolak, karena terbukti dari pengujian hipotesis secara statistika yang menyatakan tidak terdapat pengaruh secara signifikan hasil latihan circuit training dengan latihan interval training terhadap peningkatan stamina pada Siswa Ekstrakulikuler Sepak Bola SMP Negeri 3 Tasikmalaya Kebenaran pengujian hipotesis tersebut didukung oleh data hasil penelitian dengan menggunakan uji-t, dengan hasil t-hitung sebesar 0,72 berada di dalam daerah penerimaan hipotesis sebesar 2,05. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis data sebagaimana penulis ungkapkan pada Bab IV, maka penulis mengajukan beberapa kesimpulan hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Kelompok A yang menggunakancircuit training terdapat peningkatan hasil latihan yang berarti atau signifikan.

Berdasarkan analisis tersebut di atas, maka penulis kemukakan bahwa circuit training dapat meningkatkan stamina siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 3 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. 2. Untuk Kelompok B yang menggunakan interval training terdapat peningkatan hasil latihan yang berarti (signifikan). Berdasarkan analisis tersebut di atas, maka penulis kemukakan bahwa interval training dapat meningkatkan stamina siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 3 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. 3. Untuk melihat perbedaan peningkatan tersebut berbeda, maka diadakan analisis terhadap hasil peningkatannya dari kedua kelompok latihan tersebut. Hasilnya tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil latihan dari kedua kelompok tersebut. Dengan demikian circuit training dan interval training sama efektifnya terhadap peningkatan stamina siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 3 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. DAFTAR PUSTAKA Sugiyono, MetodePenelitianPendidikan, (Bandung :Alfabeta, 2010), hlm: 117-118 Sugiyono. (2007). MetodePenelitianAdministrasi. Bandung : Alfabeta Harsono (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Bandung : Tambak Kusuma. Harsono (2001). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Bandung Kusnadi, N (2013). Ilmu Kepelatihan Dasar. Tasikmalaya : PJKR FKIP UNSIL. Nurhasan dan Abdul Narlan (2013). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmlaya : FKIP UNSIL