KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 4. Komunikasi Disekitar Kita

dokumen-dokumen yang mirip
KOMUNIKASI DATA SAHARI. 4. Komunikasi Disekitar Kita

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

Makalah Media Unguided Mata Kuliah Komunikasi Data

Pengantar Jaringan Nirkabel (Wireless Networks)

PERCOBAAN VI Komunikasi Data SISTEM KOMUNIKASI BLUETOOTH

Teknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel. Adri Priadana - ilkomadri.com

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik)

IEEE b 1.1 INTRODUCTION

Dasar- dasar Penyiaran

Kuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang

KONSEP CELLULAR DENNY CHARTER, ST. Websites :

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

BLUETOOTH. Pertemuan XI. Pengenalan Teknologi Bluetooth nirkabel

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 1. Pendahuluan

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

Sistem Pemancar Televisi

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNOLOGI SPREAD SPECTRUM FHSS DAN DSSS PADA SISTEM CDMA

Standar NYOMAN SURYADIPTA, ST, CCNP NYOMAN SURYADIPTA.ST.CCNP COMPUTER SCIENCE FACULTY - NAROTAMA UNIVERSITY

MULTIPLEXING DE MULTIPLEXING

ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

MULTIPLEXING. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

Jakson Petrus M.B., S.Kom

MEDIA TRANSMISI. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Dukungan yang diberikan

Code Division multiple Access (CDMA)

PRINSIP KERJA TRANSCEIVER Oleh : Sunarto YBØUSJ

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

Bluetooth. Pertemuan III

BAB III TEORI DASAR UHF (Ultra high Frekuensi) UHF adalah merupakan gelombang elektromagnetik yang berada

Wireless Network

Percobaan 7 Sistem Komunikasi Bluetooth Untuk Tranmisi Data

BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

Aplikasi Multiplexer -8-

9/6/2014. Medium Transmisi. Sesi 3. Guided Media, yakni medium yang menggunakan kabel sebagai medium transmisinya. Ada tiga tipe kabel:

Dasar- dasar Penyiaran

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

INTERFERENSI BLUETOOTH TERHADAP THROUGHPUT WLAN IEEE B

APLIKASI RANGKAIAN TERINTEGRASI DIRECT DIGITAL SYNTHESIZER (DDS) SEBAGAI PEMBANGKIT SINYAL FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM (FHSS)

BAB III Perencanaan Jaringan VSAT Pada Bank Mandiri dengan CDMA

Apa perbedaan antara teknik multiplex dan teknik multiple access??

Wireless Network. Konsep Dasar Jaringan Nirkabel. Muhammad Riza Hilmi, ST.

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi

ANALISA INTERFERENSI ELEKTROMAGNETIK PADA PROPAGASI Wi-Fi INDOOR

FUNDAMENTAL OF WIRELESS NETWORKS & COMMUNICATION SYSTEM

WIRELESS NETWORK. Pertemuan VI. Pengertian Wireless Network. Klasifikasi Wireless Network

BAB II LANDASAN TEORI

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. maka antara satu BTS dengan BTS yang lain frekuensinya akan saling

Design Faktor. Bandwidth. Gangguan transmisi. Interferensi Jumlah receiver. bandwidth lebih tinggi bermuatan data lebih banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Media Transmisi. Klasifikasi Media Transmisi. Dibagi 2 jenis Guided - wire Unguided wireless

Wireless Network. Konsep Dasar Jaringan Nirkabel. Muhammad Riza Hilmi, ST.

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

BAB III LANDASAN TEORI

KONSEP DASAR TELEKOMUNIKASI DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI (DTG1E3)

SISTEM KOMUNIKASI CDMA Rr. Rizka Kartika Dewanti, TE Tito Maulana, TE Ashif Aminulloh, TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

BAB II TINJUAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

Multiplexing. Meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2012 Yuyun Siti Rohmah, ST., MT

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO MOD. f c AUDIO AMPL. f LO MOD FREK LOCAL OSCIL

MENTERI PERHUBUNGAN, 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 11, Tambahan Lembaran Nomor 3391);

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

4.2. Memonitor Sinyal Receive CPE/SU Full Scanning BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saran...

PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

JARINGAN TEKNOLOGI KOMUNIASI

Pemancar&Penerima Televisi

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

adalah pengiriman data melalui sistem transmisi elektronik dengan komputer adalah hubungan dua atau lebih alat yang membentuk sistem komunikasi.

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

TELECOMMUNICATIONS & NETWORKS

Dasar Sistem Transmisi

Sejarah Telepon Genggam

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah

KARYA ILMIYAH LINGKUNGAN BISNIS. Nama : Ahmad Hermantiyo NIM :

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah Website :

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Review and Summary. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI

PITA FREKUENSI RADIO, MODE, DAN APLIKASI DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN AMATIR RADIO

menggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan sinyal-sinyal suara dan sinyal-sinyal gambar

IEEE g Sarah Setya Andini, TE Teguh Budi Rahardjo TE Eko Nugraha TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

GELOMBANG FM DAN AM. Rangkaian Elektronika Telekomunikasi. 1. Multichannel Frequency Modulation ( FM )

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

RUSMADI FAMILAB ANALISA JARINGAN WLAN PADA GEDUNG NUSANTARA I DPR RI TAHUN Bung Fai Galeh NW

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

BAB IV SATELLITE NEWS GATHERING

SISTEM KOMUNIKASI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

SISTEM SELULAR. Pertemuan XIV

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Transkripsi:

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM 4. Komunikasi Disekitar Kita

Sisitem item komunikasi di sekitar kita Telepon: lokal, interlokal, international Radio broadcast (siaran): AM (MW), FM (mono, stereo) TV broadcast: via Microwave, or Satellite Telepon seluler: AMPS, GSM, CDMA Pager Radio dua arah: CB (citizent band), amatir radio (ORARI), polisi, PMK, dll. Komunikasi Data: via jaringan telepon, via INTERNET dan lain-lain

Jaringan telepon reg reg Level regional prop prop Level propinsi kab kab kab kab Level kabup lokal lokal Level kecamatan lokal lokal Apabila trafik telepon padat, antar kabupaten bisa saja dihubungkan langsung menggunakan serat optik atau pun Microwave, atau yg lain

Radio Broadcast 100 MHz SS-FM Radio siaran FM menempati band frekuensi 88 MHz ~ 108 MHz Radio siaran AM(MW) menempati band frekuensi 535 khz ~ 1605 khz

Transmisi Microwave Terrestrial utk Telepon,, TV, Data Gelombang mikro Misalnya: 2 GHz repeater repeater 30 ~ 50 km

Contoh LOS dalam beberapa kondisi di lapangan

Kesulitan pemasangan sistem wireless harus mengikuti kaidah Line Of Sight (LOS)

Blok diagram

Diagram blok siskom radio info Modulator RF power amp RF amp Mixer IF amp Demodu lator info Carrier (oscillator) Local Oscillator Oscillator membangkitkan gelombang sinusoidal dengan frekuensi yang di-set sesuai keinginan/rancangan Informasi dikirim dengan cara menitipkan -nya pada suatu gelombang pembawa (carrier). Proses ini disebut Modulasi

Multiplexing - Demultiplexing N info MUX MOD RF amp Carrier RF amp Mix IF amp DEM DEMUX N info Local Osc Multiplexing: mengirim lebih dari satu informasi melalui satu carrier (pembawa) Informasi yang dikirim bisa ratusan atau ribuan; secara bersama-sama memodulasi carrier. Disisi penerima dilakukan proses sebaliknya. Contoh: jaringan transmisi telepon menggunakan teknik ini.

Sistem Pager Kode + sinyal pembawa info Misal: 4859 148,7 MHz PT Pager Kode akses: xxxx Hanya penerima yang kodenya cocok saja yang akan aktif dan membaca informasi yang dikirim

Radio Dua-arah arah (two-way) way) pemancar penerima pemancar penerima pemancar penerima pemancar penerima Contoh: 1. CB (citizent band) yang bekerja pada frekuensi sekitar 27 MHz atau 11m band; di bawah organisasi RAPI 2. Radio Amatir dengan organisasi ORARI-nya; bekerja dibanyak frekuensi (HF, VHF, UHF), misalnya 80m, 2m band, 470MHz, dll

Sistem KomK omunikasi Satellite utk TV, Telepon,, Internet Up Link C band = 6 GHz Down Link C band = 4 GHz Stasiun Pengirim Stasiun Penerima

Diagram blok siskom radio info Modulator RF power amp RF amp Mixer IF amp Demodu lator info Carrier (oscillator) Local Oscillator Oscillator membangkitkan gelombang sinusoidal dengan frekuensi yang di-set sesuai keinginan/rancangan Informasi dikirim dengan cara menitipkan -nya pada suatu gelombang pembawa (carrier). Proses ini disebut Modulasi

BlueTooth teknologi radio jarak pendek yang memberikan kemudahan konektivitas bagi peralatan-peralatan nirkabel pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas dan transfer data yang rendah (IEEE802.11)

Sejarah BlueTooth Proyek ini di awal tahun 1998 dengan kode nama bluetooth, karena terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand.. Raja Harald Blatand ini berkuasa pada abad ke-10 dengan menguasai sebagian besar daerah Denmark dan daerah Skandinavia pada masa itu. Dikarenakan daerah kekuasaannya yang luas,, raja Harald Blatand ini membiayai para ilmuwan dan insinyur untuk membangun sebuah proyek berteknologi metamorfosis yang bertujuan untuk mengontrol pasukan dari suku- suku di daerah Skandinavia tersebut dari jarak jauh. Maka untuk menghormati ide raja Viking tersebut, yaitu Blatand yang berarti bluetooth (dalam bahasa Inggris) proyek ini diberi nama.

Teknologi Bluetooth Bluetooth menggunakan salah satu dari dua jenis frekuensi Spread Specturm Radio yang digunakan untuk kebutuhan wireless. Jenis frekuensi yang digunakan adalah Frequency Hopping Spread Spedtrum (FHSS), sedangkan yang satu lagi yaitu Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) digunakan oleh IEEE802.11xxx

Perbedaan Frekuensi Pada beberapa negara terdapat perbedaan penggunaan frekuensi dan channel untuk Bluetooth ini. Seperti di Amerika dan Eropa, frekuensi yang digunakan adalah dari 2400 2483,5 2483,5 yang berarti menggunakan 79 channel. Cara perhitungannya sebagai berikut : untuk RF Channel yang bekerja frekuensi f = 2402+k MHz, di mana k adalah jumlah channel yang digunakan yaitu : 0 sampai dengan 78 = 2402+79 = 2481 MHz. Kemudian ditambah dengan pengawal frekuensi yang diset pada 2 MHz sampai dengan 3,5 MHz untuk lebar pita gelombang 1 MHz, sehingga totalnya menjadi 2481+2,5 = 2483,5 MHz