BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
Tambah Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Tanaman Padi Sawah di Kab. Garut Luas Panen (Ha)

Tambah Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Tanaman Padi Sawah di Kab. Garut Luas Panen (Ha)

TAMBAH TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIFITAS TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN GARUT TAHUN 2006

TAMBAH TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIFITAS TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN GARUT TAHUN 2007

JUMLAH SEKOLAH, KELAS, GURU, RUANG KELAS, MURID LULUSAN, MENGULANG DAN PUTUS SEKOLAH SD DI KABUPATEN GARUT TAHUN Guru R. Kelas Murid Lulusan

Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Taman Kanak- Kanak di Kabupaten Garut Tahun Murid laki-laki

TABEL PENDUDUK 7-24 TAHUN MENURUT KECAMATAN, JENIS KELAMIN, DAN PARTISIPASI BERSEKOLAH (SUSEDA KAB. GARUT 2005)

Jumlah Petugas Pelayanan Akseptor Baru Keluarga Berencana di Kabupaten Garut Tahun 2009

Jumlah Populasi Ternak Menurut Jenis di Kab. Garut Kecamatan Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Domba Kambing Kuda

2015 ANALISIS KELAYAKAN PEMBUATAN PLTMH DI DESA PAKENJENG SEBAGAI DESA MANDIRI ENERGI

Sapi Potong. Kerbau Kuda Domba

Jumlah Populasi Ternak Menurut Jenis di Kab. Garut 2009

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

: Persentase Penduduk Usia 10 Tahun menurut Ijasah/STTB yang Dimiliki di Kabupaten Garut Tahun 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Peternakan/Husbandary. Jumlah Populasi Ternak Besar Menurut Jenis di Kab. Garut Tahun 2012 Number of livestocks by Kind in Garut, 2012.

BAB I PENDAHULUAN. dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Manusia

JADWAL PELATIHAN KURIKULUM DAN LOKASI PELATIHAN 2013

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 315 TAHUN 2011

Gambar 1. Hasil Pengamatan Lapang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Geografi. Kab. SUMEDANG. Kab. CIANJUR. Kab. TASIKMALAYA

DAFTAR RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA TAHUN ANGGARAN 2012

CATATAN PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN BUPATI GARUT PUTARAN KEDUA DI TINGKAT KABUPATEN GARUT

REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Garut Tahun 2013 sebanyak 268,6 ribu rumah tangga

PENYUSUNAN RANCANGAN KALENDER TANAM BAWANG MERAH DAN CABE

CATATAN PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN BUPATI GARUT DI TINGKAT KABUPATEN GARUT

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

TABEL 4.1 KETERKAITAN VISI, MISI DAN STRATEGI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sebuah proses dan sekaligus sistem yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RKPD KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

Daya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya.

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTANIAN PADI KABUPATEN GARUT

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG

K E M E N T R I A N P E K E R J A A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR SATUAN KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK - CISANGGARUNG Jl.

RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN TAHUN

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Solehudin, 2015 Kajian Tingkat Bahaya Erosi Permukaandi Sub Daerah Aliran Sungai Cirompang

DAFTAR RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA TAHUN ANGGARAN 2012

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan salah satu bentuk penutup lahan di permukaan bumi yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 32 TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN

SITUASI PENDERITA DBD DI KABUPATEN GARUT 1 JANUARI S.D.17 MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I. PENDAHULUAN. 1 P a g e

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009

No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) KELUARAN KEGIATAN VOLUME KET

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN GARUT TAHUN

LAPORAN KINERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 4

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pun kena dampaknya. Cadangan bahan tambang yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik

MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

Oleh: ARI YANUAR PRIHATIN, S.T. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bangka Tengah

PROGRAM KERJA TAHUN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 5 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah PEMERINTAH

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumberdaya Mineral. Sekretariat. Bidang Bina Marga. Bidang PSDA Bidang Geologi Sumber Daya Mineral

Terwujudnya Kabupaten Garut Yang Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2015 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran

REGULASI PANAS BUMI DAN KEBIJAKAN INVESTASI DI JAWA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menyadari akan semakin berat dan luasnya permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut pada masa yang akan datang, maka Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut memandang perlu untuk menyusun Rencana Strategis guna Mewujudkan Visi dan Misi yang terarah, terpadu dan menyeluruh serta berkelanjutan untuk mengantisipasi dan menjawab tantangan-tantangan baru serta perubahan global. Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Garut yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 23 Tahun 2008 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2012 Nomor 7). Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, maka Pemerintah Daerah harus mampu menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Daerah berupa kebijakan dan program pembangunan, arah kebijakan kerangka pendanaan pembangunan serta kaidah pelaksanaannya. 1

Organisasi Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah yang berfungsi melaksanakan Kewenangan Otonomi Daerah di bidang Sumberdaya Air, Mineral dan Air Tanah serta Energi dan Ketenagalistrikan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 23 Tahun 2008 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2012 Nomor 7) dan Peraturan Bupati Garut Nomor : 541 Tahun 2012 tentang : Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut, mempertegas peran dan fungsi Dinas dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Garut. Secara umum pelaksanaan pembangunan bidang Sumberdaya Air, Mineral dan Air Tanah serta Energi dan Ketenagalistrikan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya telah mencapai kemajuan, hal ini dapat ditunjukkan dengan perkembangan indikator makro pembangunan bidang sumberdaya air, pertambangan dan energi sampai dengan tahun 2013. Potensi Sumber air, pertambangan dan energi yang dinamis yang sifat keberadaannya dipengaruhi waktu, ruang, jumlah dan mutu mempunyai sifat sosial dan fungsi ekonomi, pemanfaatannya memerlukan pengaturan yang alokasinya berdasarkan kepada asas kemanfaatan umum, keseimbangan, partsipatif dan kelestarian seperti keperluan irigasi, pengelolaan dan pembangunan di kawasan Sub. Daerah Aliran Sungai (DAS), pengembangan dan pembangunan embung, situ, danau dan bangunan penampung air lainnya, pengelolaan dan pembangunan kawasan muara dan pantai, drainase atau saluan pengaliran penggelontoran limbah domestik, industri, kawasan perkotaan, pembanguan canal banjir, pembangkit tenaga listrik, usaha pertambangan dan sebagainya. 2

Potensi sumberdaya air di kabupaten Garut yang besar belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang kegiatan pertanian, industri, dan kebutuhan domestik. Selain itu upaya peningkatan aparatur pemerintah dan kelembagaan di bidang energi dan sumberdaya mineral, difokuskan kepada pengelolaan sistem informasi pertambangan dalam upaya menciptakan informasi dan tata administrasi pertambangan yang lebih akurat. Pengelolaan potensi energi panas bumi dan bagi hasil panas bumi belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten Garut, kegiatan pembangunan listrik perdesaan yang selama ini telah dilakukan, belum memberikan konstribusi langsung pada peningkatan cakupan pelayanan listrik, karena belum menyentuh sampai ke pelosok wilayah perkampungan. Dengan demikian masih banyak kampung-kampung yang belum mendapat layanan jaringan listrik. 1.1.1 Bidang Bina Teknik dan Manfaat Irigasi : Pada aspek infrastruktur jaringan irigasi, pembangunan difokuskan dalam upaya meningkatkan intensitas tanam padi sawah khususnya pada daerah Irigasi yang menjadi kewenangan Kabupaten seluas 11.771 Ha. Adapun menunggu Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia telah diusulkan jamlah areal irigasi teknis seluas 16.067 Ha terdiri dari 38 Daerah Irigasi. Jumlah bangunan bendung utama 22 buah, bangunan air pelengkap 1.630 buah dan panjang saluran sekunder 147 Km. Kondisi saluran irigasi pemerintah dalam kondisi baik pada tahun 2013 mencapai 80 km dari 147 km (54,42%), meningkat 1,36% dari kondisi tahun 2012 yang hanya mencapai 78 km (53,06%). Tingkat kemantapan jaringan irigasi pemerintah meningkat 6,46% dari 50,68% pada tahun 2012 menjadi 57,14% pada tahun 2013. 3

Sementara itu, kondisi jaringan irigasi desa yang merupakan jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola oleh masyarakat desa atau pemerintah desa dengan jumlah bangunan bendung desa 1.202 buah, bangunan air pelengkap 1.020 buah dan panjang saluran irigasi desa 1.758 Km, mencapai kondisi baik pada tahun 2013 sepanjang 856 km (48,69%), atau mengalami penaikan 2,89% dari kondisi tahun 2012 mencapai 804 km (45,73%) saluran irigasi desa dalam kondisi rusak berat mengalami penurunan sebesar 1,13% dari sepanjang 695,35 km (39,67%) pada tahun 2012 menjadi sepanjang 677 km (38,51%) pada tahun 2013. Sementara itu saluran irigasi desa dalam kondisi rusak ringan mengalami penurunan sebesar 1,76% dari sepanjang 296,65 km (16,87%) pada tahun 2012 menjadi sepanjang 265 km (15,07%) pada tahun 2013. 4

Tebel 1 Data Teknis Sumberdaya Air dan Irigasi No Jenis Satuan Volume 1 2 3 4 1 Sungai - Aliran Sungai Utama Bh 35 - Panjang Total Km 621,29 - Aliran anak sungai Bh 82 - Panjang Total Km 610,66 2 Situ Bh 113 3 Aquifer Air Panas ( Cipanas dan Bh 2 Talaga Bodas) 4 Embung Bh 288 5 Daerah Irigasi/Type Irigasi - Irigasi Teknis Unit 23 - Non Teknis/Irigasi Pedesaan Unit 1.202 - Eks. Penyerahan Irigasi Kecil (PIK) Unit 37 5

6 Jaringan Irigasi Saluran Induk/Sekunder : Panjang Saluran Irigasi Teknis Km 147 Panjang Saluran Irigasi Non Teknis/Pedesaan Km 1.758 Bangunan Irigasi : Bangunan Utama Bendung Teknis Bh 22 Bangunan Utama Bendung Non Bh 1.202 Teknis/Pedesaan Bangunan Air Pelengkap Teknis Bh 1.630 Irigasi Pompa Air Tanah Unit 86 Air Baku Pompa Air Tanah Unit 5 Air Baku Pompa Air Tanpa Mesin (PATM) Unit 3 7 Areal Irigasi - Areal Sawah Teknis Potensial Ha 12.798,00 - Areal Sawah Teknis Fungsional Ha 11.771,00 - Areal Sawah Non Teknis Ha 45.931,30 TOTAL AREAL PENGELOLAAN (Kewenangan Pengelolaan Daerah) Ha 57.702,30 Areal Sawah Teknis Fungsional DI CIPALEBUH (Kewenangan Pengelolaan Provinsi) Ha 1.016,00 TOTAL AREAL Ha 58.718,30 6

Tebel 2 Data Teknis Irigasi (Areal Irigasi Teknis Non Teknis per Kecamatan) Areal (Ha) Potensial Fungsional No Kecamatan Non Non Teknis Jumlah Teknis Jumlah Teknis Teknis 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Garut Kota 467 694 1.161,00 467 684 1.151,00 2 Cilawu 534 1.413 1.947,00 534 1.234 1.768,00 3 Karangpawitan 860 1.467 2.327,00 584 1.359 1.943,00 4 Wanaraja 0 689 689,00 0 659 659,00 5 Pangatikan 60 597 657,00 60 567 627,00 6 Sucinaraja 0 561 561,00 0 529 529,00 7 Sukawening 1.025 379 1.404,00 1.025 340 1.365,00 8 Cibatu 614 909 1.523,00 614 831 1.445,00 9 Karangtengah 54 1.168 1.222,00 54 745 799,00 10 Malangbong 0 2.427 2.427,00 0 2.201 2.201,00 11 Kersamanah 0 748 748,00 0 686 686,00 12 Bl. Limbangan 848 1.513,5 2.361,50 848 1.299,5 2.147,50 13 Selaawi 181 1.176 1.357,00 181 1.165 1.346,00 14 Leles 23 977 1.000,00 23 847 870,00 15 Kadungora 168 1.544 1.712,00 120 1.526 1.646,00 16 Leuwigoong 837 343 1.180,00 837 133 970,00 17 Cibiuk 452 342,80 794,80 452 342,80 794,80 18 Banyuresmi 711 534 1.245,00 711 456 1.167,00 19 Tarogong kidul 878 376 1.254,00 877 376 1.253,00 20 Tarogong kaler 37 1.517 1.554,00 37 1.137 1.174,00 21 Samarang 910 1.461 2.371,00 910 1.102 2.012,00 22 Pasirwangi 212 1.180 23 Bayongbong 1.317 1.078 24 Cigedug 146 85 25 Cisurupan 0 2.520 26 Sukaresmi 0 1.376 27 Cikajang 0 510 1.392,00 2.395,00 231,00 2.520,00 1.376,00 510,00 212 937 1.317 875 146 85 0 1.935 0 1.145 0 183 1.149,00 2.192,00 231,00 1.935,00 1.145,00 183,00 7

1 2 3 4 5 6 7 8 28 Banjarwangi 0 2.951 29 30 Singajaya Peundeuy 560 2.722 0 2.360 31 Cihurip 0 2.655 32 Cisompet 0 2.546 33 Pameungpeuk 0 560 34 Cibalong 0 2.685 35 Cikelet 0 2.234 36 Pamulihan 0 1.185 37 Pakenjeng 0 4.494 38 Bungbulang 771 3.913 39 Mekarmukti 333 1.032 40 Caringin 800 2.731 41 Cisewu 0 2.957 42 Talegong 0 2.602 JUMLAH (Pengelolaan Daerah) DI Cipalebuh (Pengeloaan Provinsi) 2.951,00 3.282,00 2.360,00 2.655,00 2.546,00 560,00 2.685,00 2.234,00 1.185,00 4.494,00 4.684,00 1.365,00 3.531,00 2.957,00 2.602,00 0 2.227 560 1.860 0 1.518 0 942 0 1.259 0 425 0 1.208 0 1.169 0 622 0 2.758 673 2.726 174 740 355 1.290 0 1.970 0 1.838 2.227,00 2.420,00 1.518,00 942,00 1.259,00 425,00 1.208,00 1.169,00 622,00 2.758,00 3.399,00 914,00 1.645,00 1.970,00 1.838,00 12.798 65.212,3 78.010,3 11.771 45.931,3 57.702,3 1.016 - - 1.016 - - JUMLAH 13.814 65.212,3 0 79.026,30 12.787 45.931,3 58.718,3 0 8

Tabel 3. Kondisi jaringan irigasi pemerintah sampai dengan tahun 2013 Uraian 2009/ 2010 DAERAH IRIGASI PEMERINTAH % 2011 % 2012 % 2013 % Panjang Saluran (km) 147 147 147 147 Areal (Ha.) 11.771 11.868 11.771 11.771 Saluran (Km) : 147 KM - Baik 48 32,65 59 40,14 71 48,30 84 57,14 - Rusak Berat 43 29,25 42 28,57 30 20,41 41 27,89 - Rusak Ringan 56 38,10 46 31,29 46 31,29 22 14,97 Bangunan Bendung (buah) : 23 Buah - Baik 5 21,74 9 39,13 11 47,83 14 60,87 - Rusak Berat 10 43,48 6 26,09 6 26,09 3 13,04 - Rusak Ringan 8 34,78 8 34,78 6 26,09 6 26,09 Bangunan Air (buah) : 1.630 Buah - Baik 683 41,90 728 44,66 898 55,09 992 60,86 - Rusak Berat 727 44,60 637 39,08 421 25,83 213 13,07 - Rusak Ringan 220 13,50 265 16,26 311 19,08 425 26,07 Pintu (buah) : 662 Buah - Baik 174 26,28 195 29,46 218 32,93 259 39,12 - Rusak Berat 317 47,89 309 46,68 297 44,86 278 41,99 - Rusak Ringan 171 25,83 158 23,87 147 22,21 125 18,89 Tabel 4. Kondisi jaringan irigasi desa sampai dengan tahun 2013 DAERAH IRIGASI DESA Uraian 2009/ 2010 % 2011 % 2012 % 2013 % Panjang Saluran (km) 1758 1758 1758 1758 Areal (Ha) 45.931 59.685,30 45.931 45.931 Saluran (Km) : 1.758 KM - Baik 615 34,98 739 42,04 859 48,86 939 53,41 - Rusak Berat 583 33,16 571 32,48 571 32,48 571 32,48 - Rusak Ringan 560 31,85 448 25,48 328 18,66 248 14,11 Bangunan Bendung (buah) : 1.202 Buah - Baik 420 34,94 468 38,94 512 42,60 580 51,75 - Rusak Berat 593 49,33 505 42,01 392 32,61 293 21,71 - Rusak Ringan 189 15,72 229 19,05 298 24,79 329 26,54 BANGUNAN AIR (buah) : 1.020 Buah - Baik 412 40,39 478 46,86 527 51,67 580 56,86 - Rusak Berat 438 42,94 426 41,76 399 39,12 380 37,25 - Rusak Ringan 170 16,67 116 11,37 94 9,22 60 5,88 PINTU (buah) : 39 Buah - Baik 2 5,13 6 15,38 9 23,08 12 30,77 - Rusak Berat 31 79,49 29 74,36 26 66,67 23 58,97 - Rusak Ringan 6 15,38 4 10,26 4 10,26 4 10,26 9

1.1.2 Bidang Konservasi dan Pengembangan Sumberdaya Air KONSERVASI SUMBERDAYA AIR : Upaya / Kegiatan : 1. Penetapan pengelolaan Kawasan Lindung SUMBER AIR 2. Perlindungan dan pelestarian SUMBER AIR : 1) Memelihara kelangsungan fungsi Sumber Air, daerah resapan air dan Daerah Tangkapan Air. 2) Mengendalikan pemanfaatan Sumber Air. 3) Mengisi air pada Sumber Air. 4) Mengatur prasarana dan sarana sanitasi. 5) Mengatur penggunaan sempadan Sumber Air. 6) Mengendalikan pengelolaan tanah di Daerah Aliran Sungai hulu. 7) Rehabilitasi hutan dan lahan kritis. 8) Melestarikan hutan lindung, kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam. 3. Pengawetan air 4. Pengelolaan kualitas air dan pengendalian kualitas air. Indikator Kinerja : Kelangsungan keberadaan, daya dukung, daya tampung dan fungsi Sumberdaya Air. PENDAYAGUNAAN/PENGEMBANGAN SUMBERDAYA AIR : Upaya / Kegiatan : 1. Mengatur menetapkan, dan memberi izin penggunaan Sumber Air 2. Penatagunaan Sumberdaya Air : 1) Menetapkan zona pemanfaatan Sumber Air. 2) Menetapkan peruntukan air pada Sumber Air. 3) Penyediaan Sumberdaya Air. 4) Mengatur dan menetapkan alokasi air pada Sumber Air. 10

5) Memfasilitasi pengaduan masyarakat. 3. Penggunaan Sumberdaya Air agar tertib, hemat dan bersih. 4. Pengembangan Sumberdaya Air. 5. Pengusahaan Sumberdaya Air secara menyeluruh di Wilayah Sungai. Indikator Kinerja : Terjaminnya hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari. Terpenuhinya kebutuhan pokok kehidupan masyarakat akan air secara adil. Efesiensi penggunaan air. Meningkatnya kemanfaatan fungsi Sumberdaya Air guna memenuhi berbagai jenis kebutuhan air. PENGENDALIAN SUMBERDAYA AIR/DAYA RUSAK AIR : Upaya / Kegiatan : 1. Pencegahan : 1) Upaya fisik/struktur prasarana. 2) Upaya non struktur. 2. Penanggulangan : 1) Kesiagaan, forecasting & warning. 2) Pemeliharaan darurat. 3) Mitigasi dan evakuasi. 3. Evaluasi dampak banjir : 1) Pendataan dampak banjir. 2) Pemetaan kejadian banjir. 4. Pemulihan : 1) Usulan penanganan. 2) Rehabilitasi lingkungan. 3) Rehabilitasi prasarana. 11

Indikator Kinerja : Terkuranginya resiko yang timbul (jumlah korban jiwa dan harta benda) akibat daya rusak air. Akuntabilitas pengendalian daya rusak air. Program Konservasi dan Pengembangan Sumberdaya Air disusun berdasarkan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development), yaitu pembangunan yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan disaat sekarang, tanpa mengorbankan hak dan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Sisi lain yang dikedepan-kan adalah upaya-upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan air. Masyarakat yang berpengharapan adanya rekayasa pemenuhan atau pendekatan ke-arah air ada dan air tersedia, memiliki akses penting di dalam umur keawetan ketersediaan air, media pembawa air, media pembuangan, budidaya dan pengendalian daya rusak air. Sedangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan air baku untuk kebutuhan masyarakat baik perkotaan dan pedesaan pada tahun 2013 telah dilakukan pembangunan saluran pembawa berupa pipanisasi 6 kegiatan untuk melayani 600 KK dan pembangunan Sumur Air Tanah pada 19 (sembilan belas) titik lokasi untuk melayani 400 KK yang lokasinya tersebar di kabupaten Garut. Pelaksanaan Pengelolaan kawasan lindung sumber air, termasuk penyediaan air baku, dan Pelaksanaan Rekayasa Sipil/Konstruksi pada kawasan ordo 1 & 2 pada tahun 2013 dilaksanakan pada 83 kegiatan Sub DAS, termasuk E&P Sungai Perkotaan dan Pengendalian banjir dengan 130 kegiatan Drainase perkotaan kecamatan, Desa/Kelurahan. 12

Selain hal tersebut telah dilakukan pembersihan pada 4 sub DAS yang sering atau berpotensi menimbulkan genangan akibat banjir terutama pada wilayah perkotaan kabupaten dan Kecamatan. 6 kegiatan pembuatan embung dan penurapan mata air 2 kegiatan. Tabel 5 Kondisi Perkembangan Sub Das Tahun 2013 DAS Nama Jum Panjang (Km) Cimanuk- Cisanggarung SUB DAS Kondisi (%) Nama Jum Panjang (Km) 32 301,20 17,60 1 58,60 Cimaragas cs. Sungaisungai pada Sub. DAS bagian utara Garut Ciwulan-Cilaki 34 562,69 Cijeruk cs Sungaisungai pada Sub. DAS bagian selatan Garut 50 309,46 20,36 Tabel 6 Kondisi Perkembangan Embung Tahun 2013 Potensi Lokasi Terbangun Rencana Dibangun Belum Terbangun Kondisi (%) 288 Tersebar Di 191 Desa Pada 33 Kecamatan 8 11 269 2,78 13

Tabel 7 Kondisi Perkembangan Situ Tahun 2013 Potensi Lokasi Terbangun Rencana Dibangun Belum Terbangun Kondisi (%) 87 Pada Wilayah DAS Cimanuk 25 Pada Wilayah DAS Ciwulan- Cilaki Tersebar di 19 64 desa pada 17 kecamatan Tersebar di 16 64 desa pada 7 kecamatan 8 4 75 9,09 2 4 19 8 Tabel 8 Kondisi perkembangan drainase/saluran pengaliran penggelontoran kota tahun 2013 Nama SUB DAS Ju m Panjan g (Km) Cigulampeng 1 5,98 Region : A2-A3, A3- B3, B2-B3, B3-C3. Ciwalen 1 6,28 Region : A2-A3, B2- B3, B3-C3,C2- C3 Cikendi 1 4,66 Region : A1-A2, A2- B2, B1-B2,B2- C2, Cimaragas /Cipeujeuh C1-C2 1 4,73 Region : A1-A2, A1- B1, B1-B2, B1- C1, C1-C2 REGION DRAINASE (Saluran Pengaliran Penggelontoran) Nama Jum Panjang (Km) Kondisi Drainase Penggelont oran Kota (%) 4 13,22 54,86 4 11,78 52,24 4 13,85 40,18 4 14,40 43,60 14

Cikamiri saluran Badama 1 1,88 Batas ruas jalan Pembangu nan, Guntur Kencana, Merdeka Ciojar 1 2,76 Batas ruas jalan Suherman, Proklamasi /Ciateul, Guntur Wangi, Merdeka, Sudirman 4 3,48 24,65 (Rencana dibangun Canal Banjir sebelah kiri DAS Cimanuk 4 3,67 24,65 (Rencana dibangun Canal Banjir sebelah kiri DAS Cimanuk 1.1.3 Bidang Sumberdaya Mineral dan Air Tanah Berdasarkan pembagian zona fisiografis, kabupaten Garut temasuk kedalam zona pegunungan selatan Jawa Barat, dimana aktifitas vulakanis dan tektonik berkembang secara dinamis sehingga sangat dimungkinkan terdapatnya potensi endapan mineral logam maupun non logam, begitu pula dengan potensi panas bumi sebagai sumber energi banyak ditemukan di kabupaten Garut. Tabel 9 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Potensi Bahan Tambang Logam) No Jenis Bahan Galian Satuan Potensi Luas Jumlah yang sudah diupayakan 1 2 3 4 5 Jumlah yang belum diupayakan 1 Emas dmp Ha 38.664 25.770 12.894 2 Bijih Besi Ha 10.000 4.000 6.000 3 Pasir Besi Ha 5.300 5.000 300 4 Galena Ha 4.332 1.911 2.421 5 Tembaga Ha 5.000 2.340 2.660 6 Mangan Ha 1.000 0 1.000 Jumlah Ha 64.296 39.021 25.275 15

Tabel 10 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Potensi Bahan Galian Non-Logam) No Jenis Bahan Galian Satuan Potensi Luas Jumlah yang sudah dimanfaatkan 1 2 3 4 5 Jumlah yang belum dimanfaatkan 1 Belerang Ha 500 0 500 2 Batu Ha 2.000 0 2.000 Gamping 3 Batu ½ Ha 500 0 500 Permata 4 Obsidian Ha 2.000 0 2.000 Perlit 5 Tanah Ha 1.500 0 1.500 Diatomit 6 Kaolin Ha 1.000 0 1.000 7 Granit Ha 1.000 0 1.000 8 Granodiorit Ha 700 0 700 Jumlah Ha 9.200 0 9.200 Tabel 11 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Potensi Bahan Galian Batuan) No Jenis Bahan Galian Satuan Potensi Luas Jumlah yang sudah dimanfaatkan Jumlah yang belum dimanfaatkan 1 2 3 4 5 6 1 Pasir Kali Ha 3.000 0 3.000 2 Pasir Beton Ha 2.000 0 2.000 3 Batu Ha 1.000 0 1.000 Templek 4 Batu Kali Ha 3.000 0 3.000 5 Batu Andesit Ha 6.000 0 6.000 6 Tanah Liat Ha 10.000 0 10.000 7 Pasir Batu Ha 2.500 145 2.355 Jumlah Ha 27.500 145 27.355 16

Tabel 12 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Potensi Bahan Galian Batu Bara) No Jenis Bahan Galian Satuan Potensi Luas Jumlah yang sudah dimanfaatkan 1 2 3 4 5 Jumlah yang belum dimanfaatkan 1 Batu Bara Ha 3.000 1.000 2.000 Jumlah Ha 3.000 1.000 2.000 Tabel 13 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Landrent dan Royalti Tahun 2013) No Realisasi Tahun 2013 Keterangan 1 Landrent (Rp) Royalti (Rp) 959.998.677 40.812.001 Dari 13 Landrent Perusahaan dan Royalti 1 Perusahaan 2 Dana Bagi Hasil Pertambangan Umum 1.139.447.244 Sudah disalurkan oleh KEMENKEU ke Kas Daerah Tabel 14 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Target Landrent dan Royalti Tahun 2014) No Target Tahun 2014 Keterangan 1 Landrent (Rp) Royalti (Rp) 1.190.364.000 61.193.437.500 Dari 13 Landrent Perusahaan dan Royalti 5 Perusahaan 2 Dana Bagi Hasil Pertambangan Umum 1.726.790.000 Disalurkan oleh KEMENKEU ke Kas Daerah 17

Tabel 15 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2013) No Jenis Bahan Galian Pasir (m3) Batu (m3) Jumlah Produksi (m3) Pasir (Rp) Pajak Batu (Rp) Jumlah (Rp) 1 110.600 34.625 145.225 1.437.000.000 346.250.000 1.783.250.000 Keterangan : Perhitungan Produksi : Jumlah Produksi (m 3 ) x Harga Jual/m 3 x Pajak 20% Realisasi Tahun 2013 : Rp. 1.818.388.982 Tabel 16 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2014) No Jenis Bahan Galian Pasir Batu (m3) (m3) Jumlah Produksi (m3) Pasir (Rp) Pajak Batu (Rp) Jumlah (Rp) 1 360.000 150.000 510.000 1.728.000.000 540.000.000 2.268.000.000 Keterangan : Perhitungan Produksi : Jumlah Produksi (m 3 ) x Harga Jual/m 3 x Pajak 20% Target Tahun 2014 : Rp. 1.000.000.000 Prediksi Hasil Produksi 2014 : 360.000 Kubik Pajak daerah 20% Rp. 2.268.000.000 Tabel 17 Rekapitulasi Nilai Perolehan Air (NPA) Perusahaan Pengguna Air Tanah di Kabupaten Garut Jumlah Perusahaan Jumlah Volume (m3) Jumlah Nilai Perolehan Air (NPA) (Rp) 178 773.785 230.756.186 Dengan perolehan pajak air tanah pada tahun 2012 sebesar Rp. 300.000.000, dan perolehan pada tahun 2013 sebesar Rp. 390.000.000. Untuk Target perolehan pada tahun 2014 direncanakan sebesar Rp. 429.000.000 18

Perkembangan existing pertambangan kabupaten Garut sampai dengan tahun 2013 : 1. Dari 13 IUP mineral logam sebanyak 7 IUP operasi produksi dan 6 IUP eksplorasi 2. Dari 7 IUP operasi produksi belum malakukan kegiatan penambangan, masih dalam tahap konstruksi 3. Tiga belas IUP sudah dinyatakan Clean And Clear (CNC) oleh kementerian ESDM 4. Dengan terbitnya Permen nomor 11 tahun 2012 tentang peningkatan nilai tambah mineral melalui pengolahan dan pemurnian, maka pemerintah menetapkan setiap perusahaan pertambangan wajib membangun smelter, tidak mengangkut hasil produksi dalam bentuk raw material melalui jalan darat, tetapi melalui pelabuhan yang dibangun oleh perusahaan. 1.1.4 Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Panas Bumi merupakan sumber energi panas yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung Panas Bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi. Untuk pemanfaatannya, perlu dilakukan kegiatan penambangan berupa eksplorasi dan eksploitasi guna mentransfer energi panas tersebut ke permukaan dalam wujud uap panas, air panas, atau campuran uap dan air serta unsur-unsur lain yang dikandung Panas Bumi. Peraturan Presiden No 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional : Pasal 2 (1) Kebijakan Energi Nasional bertujuan untuk mengarahkan upaya-upaya dalam mewujudkan keamanan pasokan energi 19

Pasal 2 (2) Sasaran Kebijakan Energi Nasional adalah : a. Tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari 1 (satu) pada tahun 2025 b. Terwujudnya energi (primer) mix yang optimal pada tahun 2025 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO (PLTMH) : Teknologi relatif mudah dapat dioperasikan oleh masyarakat sendiri Potensi air di Kabupaten Garut berlimpah Dari 2001-2012 telah dibangun PLTMH sebanyak 17 Unit, Pikohidro 1 Unit Target ke depan : pembangunan Minihidro (investasi swasta) untuk dijual ke PLN. 20

BIOGAS : Selain untuk energi rumah tangga, pemanfaatan biogas juga mengurangi pencemaran limbah. Biogas dapat digunakan untuk memasak, untuk penerangan, generator dan bahan bakar kendaraan. Sejak 2007 telah diberikan bantuan alat biogas untuk 70 unit Biogas skala individual dan biogas skala komunal. Peningkatan Pendayagunaan Panas Bumi : Tabel 18. Nilai prosentase Kabupaten Garut untuk DBH Tahun 2006 2012 No. Area 2006 2) s/d 2009 1) 2010 2011 3) 2012 4) 1. Darajat 95,018% 94,53% 2. Kamojang 10,-% 13,91% 95,1 1% 24,4 6% 89,70 % 12,94 % Tabel 19. Realisasi Dana Bagi Hasil SDA Panas Bumi yang telah diterima sampai dengan Tahun 2013 No Tahun Penerimaan (Rp) 1 2006 2008 41.567.942.886,- 2 2009 39.809.208.188,- 3 2010 18.901.813.054,- 4 2011 32.406.583.387,- 5 2012 65.557.030.347,43,- 6 2013 30.637.972.121,- TOTAL 228.880.549.983,- 21

Dari 2001-2012 telah dibangun PLTMH sebanyak 17 Unit, Pikohidro 1 Unit. Sejak 2007 2013 telah diberikan bantuan alat biogas untuk 70 unit Biogas skala individual dan biogas skala komunal. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) : NO Tabel 20. Daftar Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang telah dibangun 2007 sampai dengan 2013 Tahun LOKASI KK KAPASI TAS KABUPATEN KECAMATAN DESA (Wp) 1 2008 Garut Cihurip Cisangkal 100 Terpusat(15 kw) 2 2008 Garut Cisompet sukamukti 75 50 3 2008 Garut Cisompet Margamulya 30 Terpusat(5k W) 4 2009 Garut Peundeuy Pangrumusan 60 50 5 2009 Garut Banjarwangi Talagajaya 40 50 6 2009 Garut Banjarwangi Mulyajaya 50 50 7 2009 Garut Pamulihan Panawa 30 50 8 2009 Garut Singajaya Sukamulya 30 50 9 2009 Garut Cihurip Cihurip 30 50 10 2009 Garut Pamulihan Linggarjati 100 50 11 2010 Garut Pamulihan Pakenjeng 30 Terpusat ( 5 KW) 12 2011 Garut Panyindangan Pakenjeng 250 BCHS 13 2012 Garut Cikajang Cikandang 60 Terpusat (15 Kw) 22

Kondisi Eksisting Energi Kelistrikan Di Kabupaten Garut : Jumlah penduduk : 2.525.483 jiwa Jumlah Desa : 421 Desa, 21 Kelurahan Desa berlistrik : 421 Desa Rasio elektrifikasi : 62,16 % KK yang sudah mendapat jaringan listrik : 62,16 % KK yang belum mendapat jaringan listrik : 37,84 % Jumlah pelanggan PLN : 456.310 pelanggan (2013) Daya tersambung PLN : 326,50 mva Konsumsi energi listrik : 593,8 gwh Upaya - Upaya Pemerintah Daerah melalui program Lisdes sejak tahun 2008 sampai 2013 telah membangun JTR, IR dan SR secara hibah pada masyarakat pra-ks dan KS sebanyak 2.845 KK dari APBD Kabupaten Garut, dan 11.316 KK dari APBD Provinsi Jawa Barat. Tabel 21. Potensi Panas Bumi di Kabupaten Garut Energy Potensial (MWe) No Lokasi Install PLTP (MWe) Resources (Sumber Daya) Specul ative Hypoth etic Reserve (Cadangan) Possible (T duga) Proba ble (Mng kin) Pro ven (Tb ukti ) Total 1 Cilayu - 100 - - - - 100 2 Ciarinem - 25 - - - - 25 3 G. Papandayan - 225 - - - - 225 4 G. Guntur Masigit - - 70 - - 70 23

5 Darajat 271 - - 70 280 350 6 G. Talaga Bodas - - 75 120 80-275 TOTAL 271 425 620 1045 Tabel 22 Status Potensi Panas Bumi di kabupaten Garut No Lokas Kecamatan Potensi MWe Tereksploitasi 1 Darajat Pasirwangi 350 Tereksploitasi 271 MWe oleh Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. 2 Talaga Bodas Wanaraja dan 275 Eksploitasi/Proses Karagtengah Pembangunan PLTP (bergabung dg Gn. Karaha di Kab. Tasikmalaya) 30 MWe oleh PT. Pertamina Geothermal Energy 3 Cilayu Cisewu 100 Survey Pendahuluan 2011 (Rencana) 4 Ciarinem Pakenjeng 25 Survey Pendahuluan 2011 (Rencana) 5 Gunung Masigit Tarogong Kaler 75 Survey Pendahuluan 2011 (Rencana) 6 Gunung Papandayan 7 Kamojang Saarrang dan Pasirwangi Cisurupan 225 Telah dilelangkan pada tahun 2010 oleh Provinsi Jawa Barat 300 Berada di Kab. Garut dan Kab. Bandung, tereksploitasi 200 MWe oleh PT. Pertamina Geothermal Energy dan direncanakan Pengembangan proyek Unit-5 (30 Mwe) Total project, mulai pemboran sumur tahun 2011 dan COD pada 2013 24

Tabel 23. Potensi dan lokasi PLTMH di kabupaten Garut NAMA PLTMH PEMB. SUNGAI KK DEBIT (l/s) HEAD (m) DAYA (kw) Gunung Jampang T.A. 2001 Cirompang 400 520 12,4 40 Cihikeu Gede T.A. 2004 Cihikeu Gede 55 392 10,5 18 Leuwi Mobil T.A. 2005 Cirompang 160 - - 25,65 Kombongan T.A. 2006 Cibatarua 165 - - 158 Linggarjati T.A. 2007 Irigasi Alam 105 - - 20 Cipasarangan T.A. 2007 Cipasarangan 184 - - 9,26 Cikidang T.A. 2007-150 - - 9,26 Karihkil T.A. 2007 Cirompang 138 - - 19,57 Cimulu T.A. 2007 Cimulu 12 - - 2 Ciwarega T.A. 2008 Cipasarangan 62 0,22 5,5 7,2 Cikubang T.A. 2009-147 - - 17,8 Neglasari T.A. 2009-247 - - 35,6 Leuwileksa T.A. 2009 Cirompang 206 - - 26,7 Cilopang T.A. 2009 Cipasarangan 82 7 220 9,4 - T.A. 2009-70 - - 7 Jati T.A. 2010 Cipasarangan 90 0,4 7 16,6 Nangewer T.A. 2011-80 - - 25 25

Tabel 24. Investasi PLTMH di kabupaten Garut No Nama Perusahaan Lokasi Daya (MW) Keterangan 1 2 3 4 5 1 PT. CITA KEMALA MANDIRI Direktur, Pribodi Priatama, BA. MA 2 PT. TIRTA GEMAH RIPAH Direktur, Ir. Iman Riwanto 3 PT. INTI CIPTA ENERGI Direktur, Harsya Nurhastomo Krisnu Wardono 4 PT. CISANGIRI HYDRO Direktur, Achmad Kalla 5 PT. SINERGI SOLUSI UTAMA Direktur, Makarsi Soenaryo 6 PT. BAHTERA BAYU PERSADA Direktur, Hani Syarip 7 PT. CIKAENGAN TIRTA ENERGI Direktur, Ir. H. Hendro Supriyanto 8 PT. CHIRON ENERGI Direktur, Edi H. Sidharta Sungai Cikandang/ Curug Sanghiang Taraje Desa Pakenjeng Kec. Pamulihan Kabupaten Garut Sungai Cirompang Desa Gunamekar Kec. Bungbulang Kabupaten Garut Sungai Cilaki Desa Sukamaju Kec. Talegong dan Desa Nyalindung Kec. Cisewu Kabupaten Garut Sungai Cisangiri Desa Mekarwangi Kec. Cihurip Kabupaten Garut Sungai Cilaki dan Cikahuripan Desa Cisewu Kec. Cisewu Kabupaten Garut Sungai Cibatarua Desa Girimukti Kec. Pamulihan Kabupaten Garut Sungai Cikaengan Kp. Cimudungdung dan Garung Desa Toblong Kec. Peundeuy Kabupaten Garut Curug Cikawung Dusun Curug Punduk Desa Giri Mukti Kec. Cisewu Kabupaten Garut 4 Persetujuan Penanaman No : 570/89/KPM/III/10 30 Maret 2010 8 Persetujuan Penanaman No : 570/234/KPM 23 Juni 2010 4 Persetujuan Penanaman No : 570/1697/KPM 20 Juli 2010 - Persetujuan Penanaman No : 570/1600/KPM 28 Juli 2010 4 Persetujuan Penanaman No : 570/2340/KPM/X/2010 27 Oktober 2010 4 Persetujuan Penanaman No : 570/2405/KPM/XI/2010 2 November 2010 4 Persetujuan Penanaman No : 570/2466/KPM/XI/2010 5 November 2010 3 Persetujuan Penanaman No : 570/2827/KPM/2010 20 Desember 2010 26

1 2 3 4 5 9 PT. ARKORA HYDRO Direktur, Aldo Henry Artoko 10 PT. REPUBLIKA MANDIRI ENERGI Direktur, Achmad Kalla 11 PT. TIRTA ENERGINDO Direktur, Agus Rusyadi 12 PT. CHIRON ENERGI Direktur, Edi H. Sidharta 13 PT. SAKSAMA CIPTA DAYA Direktur, Ir. Sri Taryanto 14 PT. ALSERA ENERGI Direktur, Ahmad Zaky 15 PT. SARANA JASA ENERGI Direktur, Anwar Saebe 16 PT. ARKORA HYDRO Direktur, Aldo Henry Artoko Sungai Cibatarua Dusun Cikopo Desa Panawa Kec. Pamulihan Kabupaten Garut Sungai Cikandang Desa Jatiwangi Kp. Sindangratu Kec. Pakenjeng Kabupaten Garut Sungai Cibatarua Desa Pakenjeng Kec. Pamulihan Kabupaten Garut Desa Najaten Kec. Cibalong Kabupaten Garut Sungai Cibatarua / Sungai Cikandang Dusun Legog Desa Pasirgaru Kec. Pamulihan Kabupaten Garut Sungai Cikaengan Desa Peundeuy Kec. Peundeuy Sungai Cikandang Desa Depok dan Pasirlangu Kec. Pakenjeng Kabupaten Garut Sungai Cibatarua Dusun Cikopo Desa Panawa Kec. Pamulihan Kabupaten Garut 6 Persetujuan Penanaman No : 570/2838/KPM/XII/2010 22 Desember 2010 4 Persetujuan Penanaman No : 570/324/KPM 17 Pebruari 2011 6 Persetujuan Penanaman No : 570/775/KPM 19 April 2011 3 Belum di proses 4 Persetujuan Penanaman No : 570/929/KPM 9 Mei 2011 4 Persetujuan Penanaman No : 570/1246/KPM 20 Juni 2011 4 Persetujuan Penanaman No : 570/1012/KPM 19 Mei 2011 6 Persetujuan Penanaman No : 570/1366/KPM/2011 Tgl. 4 Juli 2011 27

1 2 3 4 5 17 PT. GEMA ENERGY Direntur Fikri Sungai Cilayu, Samudra Jaya Desa Caringin Kecamatan Caringin 18 PT. PUTRA KARYA CAHAYA Sungai Ciarinem Desa TERANG Talagawangi Kec. Direktur Bangbang Pakenjeng 19 PT. NALURI ENERGI UTAMA Sungai Cisanggiri Desa Mekarwangi, Desa Jayamukti Kec. Cihurip Desa Jatisari Kec. Cisompet 20 PT. TOBLONG HYDRO Sungai Cikaengan Desa POWER Toblong Kec. Peundeuy 6 Persetujuan Penanaman No : 570/280/KPM/2012 Tgl. 3 Pebruari 2012 3 Persetujuan Penanaman No : 570/280/KPM/2012 Tgl.27 Pebruari 2012 6 Persetujuan Penanaman No : 570/280/KPM/2012 Tgl.29 Pebruari 2012 - Persetujuan Penanaman No.570/848/KPM 30 Maret 2012 1.2 Landasan Hukum Dalam melaksanakan program, kegiatan dan pekerjaan Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan merunut kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku untuk dijadikan landasan, terdiri dari : 1. Undang-undang RI Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air 2. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 2009, tentang Mineral dan Batubara 3. Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi 4. Undang-Undang RI Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi 5. Undang Undang RI No. 30 Tahun 2007 tentang Energi 6. Undang Undang RI No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan 28

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi 8. Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi 9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010, Tentang Wilayah Pertambangan 10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Usaha Pertambangan 11. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca tambang 12. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Kewajiban dan Larangan Pegawai Negeri Sipil 13. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai 15. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2012 tentang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 16. Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 2012 tentang Jasa Penunjang Ketenagalistrikan 17. Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional 18. Permen ESDM Nomor 12 tahun 2011, tentang penetapan Wilayah Usaha Pertambangan 19. Permen ESDM Nomor 11 Tentang Perubahan atas Permen nomor 7 tahun 2012, tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian 20. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 12 tahun 2008 tentang Irigasi 21. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 26 tahun 2011 tentang Mineral dan Batubara 29

1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut Tahun 2014 2019, adalah sebagai langkah dan upaya mengarahkan seluruh dimensi dan potensi serta kekuatan Dinas melalui pendekatan pembangunan infrastruktur sektor sumberdaya air dan pertambangan, melalui pelayanan umum yang prima dan partisipatif. Pendekatan dimaksud adalah menciptakan dan meningkatkan pelayanan umum berdasarkan potensi dan kekuatan sumberdaya internal dan peluang yang dimiliki untuk merangsang tumbuhnya minat dan partisipasi dari faktor eksternal melalui keseimbangan tersedianya sumber dan terwujudnya daya untuk pemenuhan kebutuhan. Guna memudahkan dalam penelaahan RENCANA STRATEGIS, berikut disampaikan pendekatan pemahaman mengenai : VISI : Adalah pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana Instansi Pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. MISI : Adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah sesuai VISI yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan MISI tersebut diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Instansi Pemerintah dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh diwaktu yang akan datang. 30

TUJUAN : Merupakan penjabaran dari pernyataan MISI. Tujuan adalah suatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada jangka waktu 1 (satu) s/d 5 (lima) tahun. SASARAN : Merupakan penjabaran dari tujuan secara teratur dan terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan. 1.4 Sistematika Penulisan Renstra Adapun sistematika penulisan Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Rencana Kerja Perangkat Dinas adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi uraian tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, pengertian dan ruang lingkup pembahasan. BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Menggambarkan masing-masing tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumberdaya, kinerja pelayanan, tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD. 31

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Memuat rumusan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD, telaahan VISI dan MISI serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, telaahan rencana Tata Ruang Wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis, dan penentuan isu-isu strategis serta berbagai pemikiran secara konseptual, analisis dan holistik tentang langkah-langkah dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. BAB IV RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII PENUTUP Berisi mengenai saripati dari seluruh uraian dalam babbab sebelumnya, disertai dengan harapan-harapan dalam mengimplementasikan Rencana Stategis DINAS SUMBERDAYA AIR DAN PERTAMBANGAN Kabupaten Garut Tahun 2014 2019. 32

BAB VII P E N U T U P Rencana Strategis Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut merupakan bentuk atau gambaran dari serangkaian perencanaan, pengukuran dan analisis serta target pencapaian untuk beberapa tahun yang akan datang sebagai gambaran Visi dan Misi selama lima tahun kedepan 2014 2019. Visi dan Misi, selama berlangsungnya periode pemerintahan daerah secara regenerasi harus disosialisasikan disertai evaluatif kepada semua aparatur yang ada didalamnya, karena persamaan persepsi dan kesamaan pola pikir akan menjadikan terinternalisasinya nilai nilai yang disepakati bersama dan mengikat setiap subyek stakholders. Demikian Dokumen Rencana Strategis Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut, yang dapat disusun berlandaskan ketetapan dan peraturan yang diberlakukan, disamping tanggungjawab moral yang merupakan indikator utama dalam melaksanakan amanah yang dapat dimanifestasikan dalam perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian program untuk 5 (lima) tahun kedepan. Garut, April 2014 Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut Kepala Drs. H. UU Saepudin.,ST.M.Si NIP 19611203 198603 1 007 Renstra SDAP 2014-2019 113

Renstra SDAP 2014-2019 114