DAFTAR ISI. Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB I JADWAL PELAKSANAAN PENERAPAN... 1 BAB II PENUTUP Daftar Isi i

dokumen-dokumen yang mirip
- 1 - BAB I PENDAHULUAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

Arsip Nasional Republik Indonesia

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

BAB I PENDAHULUAN. penganut NPM karena sesuai dengan semangat NPM untuk meningkatkan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 90 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2014

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun ; Mengingat

MATERI PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN ANGGARAN. Oleh: Galih Elham Setiawan KASUBDIT Penindakan BNN

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TANGGAL 31 JANUARI 2011 TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggaran merupakan suatu perencanaan dan pengendalian terpadu yang

1. Tujuan dan Landasan Konseptual PBK; 2. Kerangka PBK; 3. Syarat Penerapan PBK; 4. Tahapan Kegiatan Penerapan PBK; 5. Mekanisme Penganggaran.

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

DAFTAR ISI. BAB III Tatacara Penyusunan SBK... 9 A. Keluaran Kegiatan Yang Menjadi SBK... 9 B. Langkah-Langkah Penyusunan SBK...

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) PENYUSUNAN STANDAR BIAYA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ESELON PROGRAM : : :

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Tujuan dari Penyusunan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo ini adalah :

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677,2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. No. 25/2004 yang telah mensyaratkan adanya konsistensi perencanaan anggaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada sektor

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

UNDANG-UNDANG NO 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

Pemerintah Kabupaten Jembrana BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PADA SATKER RO RENA POLDA NTB

No.860, 2014 BAPPENAS. Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga Penelaahan. Penyusunan. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula

Daftar Isi. Kata Pengantar... i DaftarIsi... ii

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

2011, No Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 3. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2010; MEMUTUSKAN:

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MANAJEMEN KEUANGAN BANDI. 11/26/2013 Bandi, 2013 MKN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

No Presiden. Untuk pengalaman Indonesia, terlihat sekali bahwa perlu adanya integrasi dan sinergi perencanaan dan penganggaran. Banyak fakta m

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

DASAR HUKUM. Jawab Keuangan Negara;. PP No. 20 Tahun 2004 tentang RKP;. PP No. 21 Tahun 2004 ttg Penyusunan RKA-KL. dan Tanggung

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DOKUMEN DASAR PEMBAYARAN ATAS BEBAN APBN

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

Standar Pelayanan Penyusunan dan Pengkoordinasian Rencana Kerja (Renja) Bagian Anggaran 007 (Sekretariat Negara)

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN FORMAT BARU RKA KL RUANG LINGKUP...

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

Transkripsi:

DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB I JADWAL PELAKSANAAN PENERAPAN... 1 BAB II PENUTUP... 10 Daftar Isi i

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jadawal Penerapan PBK dan KPJM... 2 D a f t a r I s i ii

BAB I JADWAL PELAKSANAAN PENERAPAN Pilot project pemantapan penerapan penganggaran berbasis kinerja (PBK) pada 6 Kementerian Negara/Lembaga (K/L), yang direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2010, merupakan sebuah terobosan untuk penerapan PBK secara menyeluruh pada semua K/L pada tahun 2011. Langkah ini ditempuh untuk mempersiapkan secara sungguh sungguh agar pendekatan penganggaran sebagaimana amanat UU No. 17 tahun 2003 dapat diwujudkan dengan benar. Untuk memberikan gambaran terhadap seluruh tahapan dan langkah yang akan dilaksanakan dalam penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja maka penyusunan jadwal pelaksanaan sangat dibutuhkan. Melalui penyusunan jadwal diharapkan para pihak yang terkait dalam penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja, akan dapat memahami hal hal yang harus dipersiapkan. Untuk itu telah disusun jadwal pelaksanaan penerapannya untuk rentang waktu yang direncanakan sampai dengan tahun 2013. Secara garis besar jadwal penerapan PBK dan KPJM digambarkan dalam tabel 4.1. Rencananya semua tahapan akan dilaksanakan bersama sama oleh Bappenas dan Departemen Keuangan. Bab 1 Jadwal Pelaksanaan Penerapan 1

Tabel 1.1. Jadwal Penerapan PBK dan KPJM No Uraian 2009 2010 2011 1 Finalisasi Buku Pedoman Reformasi Perencanaan Penganggaran 2 Penandatanganan SEB 3 Workshop dan Training 4 Penyusunan RPJMN 2120-2014 5 Penyusunan Renstra K/L 2010-2014 6 Ujicoba Format/Sistem baru RKA-KL 7 Pilot project 6 K/L untuk Restrukturisasi Program dan Kegiatan 8 Restrukturisasi Program dan Kegiatan untuk seluruh K/L 9 Evaluasi pelaksanaan Restrukturisasi Program dan Kegiatan 10 Penyempurnaan Sistem Costing 11 Penyusunan Sistem Pengukuran Kinerja 12 Penyempurnaan Sistem Monitoring dan Evaluasi 13 Pengembangan basis data yang terintegrasi 14 Penyempurnaan PP No 21/2004 Bab 1 Jadwal Pelaksanaan Penerapan 2

Secara rinci pelaksanaan untuk setiap tahapan kegiatan diuraikan sebagai berikut : 1. Penyusunan Buku Manual Penyusunan buku manual merupakan langkah awal yang sangat diperlukan bagi semua pihak yang terkait, terutama para perencana dan pengambil keputusan pada tingkat K/L. Dengan adanya buku manual tersebut diharapkan mempermudah penerapan pendekatan penganggaran sebagaimana amanat UU No. 17 tahun 2003. Mengingat setiap kegiatan yang direncanakan dengan baik dan ada petunjuk operasionalnya memungkinkan para pelaksana kegiatan menghasilkan seperti apa yang diharapkan. Begitu juga dengan kegiatan penerapan penganggaran berbasis kinerja (PBK). Bagi user tentu perlu ada panduan dan petunjuk operasional baik dari sisi konseptual maupun operasional penerapan PBK tersebut. Buku manual yang akan disusun oleh Bappenas dan Departemen Keuangan mencakup : Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan, Pedoman Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK); Pedoman Penerapan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM); Format Baru RKA KL; serta Jadwal Pelaksanaan Penerapan dan Penutup. Kelima buku tersebut merupakan satu kesatuan sebagai panduan dalam penerapan PBK dan KPJM. Diharapkan buku pedoman ini telah selesai pada triwulan II tahun 2009. 2. Penandatangan Surat Edaran Bersama (SEB) SEB Menteri Perencanaan Pembangunan Naional/ketua Bappenas dan Menteri Keuangan diterbitkan dalam rangka penyusunan RPJMN 2010 2014 dan Renstra KL 2010 2014 dimana Kementerian Negara/Lembaga diharapkan sudah mengimplementasikan reformasi perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja dengan perspektif jangka Bab 1 Jadwal Pelaksanaan Penerapan 3

menengah sesuai dengan amanat dalam UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). SEB ini diterbitkan sebagai dasar hukum agar setiap Kementerian Negara/ Lembaga melakukan restrukturisasi program dan kegiatan dengan berpedoman pada Buku 1, untuk kemudian mengimplementasikan hasil restrukturisasi program dan kegiatan dimaksud dalam proses penyusunan RPJMN 2010 2014 dan Renstra K/L 2010 2014 serta RKP, Renja K/L, RKA K/L dan DIPA. SEB ini akan diterbitkan pada bulan Juni 2009. 3. Workshop dan Training Workshop dan training persiapan penerapan merupakan momen resmi Departemen Keuangan Bappenas untuk memberitahukan kepada seluruh K/L bahwa penerapan pendekatan PBK dan KPJM dilaksanakan pada tahun 2010 untuk 6 K/L piloting dan pada tahun 2011 untuk semua K/L. Sedangkan penerapan format baru RKA KL akan diterapkan untuk seluruh K/L pada tahun 2011. Kegiatan workshop dan training rencananya akan dilaksanakan pada triwulan III tahun 2009, berupa TOT untuk tim teknis, workshop internal (Direktorat sektoral Bappenas dan Direktorat di lingkungan DJA), serta workshop dan sosialisasi bagi seluruh K/L. Pelaksanaan workshop dan training kembali akan dilaksanakan pada triwulan III 2010 untuk seluruh K/L guna memberikan pengetahuan tentang tata cara pengisian ke dalam format baru RKA KL. Sedangkan pada triwulan II tahun 2011 rencananya kembali akan dilaksananakan guna memberikan pengetahuan dan keterampilan lebih kepada para perencana di seluruh K/L sekaligus sosialisasi jika terdapat penyempurnaanpenyempurnaan. 4. Penyusunan RPJMN 2010 2014 Bab 1 Jadwal Pelaksanaan Penerapan 4

Salah satu tugas dan fungsi Bappenas adalah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). RPJMN pada dasarnya merupakan penjabaran dari visi, misi dan program presiden terpilih yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, yang memuat strategi pembangunan Nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Dalam RPJMN 2010 2014 ini diharapkan telah menggunakan rumusan program dan Kegiatan hasil restrukturisasi yang telah dilakukan. Sedangkan pelaksanaan penyusunan RPJMN 2010 2014 akan dilaksanakan pada triwulan III dan IV tahun 2009. 5. Penyusunan Renstra K/L 2010 2014 Berdasarkan RPJMN yang ada, Kementerian Negara/Lembaga menyusun masing masing Rencana Strategis (Renstra) K/L 2010 2014. Renstra yang disusun dan disyahkan oleh K/L tersebut harus mendukung dan sesuai dengan RPJMN 2010 2014. Dalam Renstra 2010 2014 ini diharapkan juga telah menggunakan rumusan program dan Kegiatan hasil restrukturisasi yang telah dilakukan. Bagi 6 K/L piloting, rumusan Program dan Kegiatan yang baru harus dipergunakan juga dalam Rencana Kerja Pemerintah, Rencana Kerja K/L, RKA KL dan DIPA pada tahun 2010. Sedangkan untuk K/L selain piloting harus diterapkan pada tahun 2011. Penyusunan Renstra 2010 2014 ini akan dilaksanakan pada triwulan III dan IV tahun 2009 6. Uji Coba Format/Sistem Baru RKA KL Sebelum sistem baru RKA KL dilaksanakan, akan dilakukan uji coba penerapannya di format RKA KL lama pada 6 K/L piloting. Bab 1 Jadwal Pelaksanaan Penerapan 5

Pelaksanan uji coba ini untuk memperoleh masukan masukan terutama kendala yang dihadapi dalam penerapannya. Dengan pelaksanaan uji coba ini diharapkan dalam penerapannya nanti berjalan dengan lancar. Pelaksanaan uji coba rencananya akan dilaksanakan pada triwulan III tahun 2009. Sedangkan uji coba penerapan format baru RKA KL untuk semua K/L rencananya akan dilakukan pada triwulan I tahun 2010. Uji coba ini juga untuk memperoleh masukan dan kendala yang bakal dihadapi dalam penerapannya nanti. 7. Pilot project 6 K/L untuk Restrukturisasi Program dan Kegiatan 8. Restrukturisasi Program dan Kegiatan bertujuan untuk memperjelas keterkaitan antara perencanaan dan penganggaran serta mempermudah dalam pertanggungjawabannya. Sebagaimana diketahui bahwa struktur program dan kegiatan yang digunakan sampai dengan tahun 2009 masih kental nuansa sektoralnya, sedangkan menurut UU No. 17 tahun 2003 mengamanatkan struktur program secara fungsional sebagaimana tugas fungsi yang diemban oleh masing masing K/L. Untuk tahap pertama restrukturisasi program dan kegiatan tersebut dilaksanakan di 6 K/L piloting (Bappenas, Departemen Keuangan, Departemen Pertanian, Departemen Kesehatan, Departemen Pekerjaan Umum, dan Departemen Pendidikan Nasional) yang mencakup perumusan: sasaran strategis K/L; program unit eselon I; Indikator Kinerja Utama Program; outcome program; kegiatan pada tingkat eselon II/satuan kerja; Indikator Kinerja Kegiatan; dan output kegiatan. Kegiatan ini diharapkan selesai pada triwulan III tahun 2009. Restrukturisasi Program dan Kegiatan untuk Seluruh K/L Setelah ada pembelajaran terhadap penerapan PBK dan KPJM pada 6 K/L sebagai pilot project maka restrukturisasi program dan kegiatan akan diterapkan untuk seluruh K/L (diluar 6 K/L Bab 1 Jadwal Pelaksanaan Penerapan 6

pilot project). Harapannya dengan pengalaman dan pembelajaran penerapan PBK dan KPJM pada 6 K/L yang mempunyai struktur organisasi yang kompleks dan alokasi anggaran yang cukup besar maka restrukturisasi program dan kegiatan untuk seluruh K/L menjadi lebih mudah diterapkan karena diperkaya dengan kasus kasus yang telah ada sebelumnya. Kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan pada triwulan III dan IV tahun 2009. 9. Evaluasi Pelaksanaan Restrukturisasi Progra m dan Kegiatan Setelah diterapkan dalam dokumen penganggaran dan perencanaan, rumusan rumusan yang ada akan dievaluasi pada triwulan I dan II tahun 2010. Evaluasi terhadap pelaksanaan restrukturisasi program dan kegiatan dilakukan dengan maksud untuk menjamin bahwa rumusan yang telah ditetapkan benarbenar menggambarkan tugas dan fungsi unit organisasi tersebut. Apabila masih ada yang perlu diperbaiki dapat dilakukan sesegera mungkin. 10. Penyempurnaan Sistem Costing Sistem alokasi anggaran yang masih berlaku selama ini adalah sistem incremental atau penentuan anggaran dengan cara menaikkan/menurunkan alokasi anggaran yang direncanakan dengan dasar alokasi anggaran tahun sebelumnya. Dengan diterapkannya penganggaran berbasis kinerja dan pengeluaran jangka menengah, maka alokasi anggaran berdsarkan kinerja yang hendak dicapai (telah dijelaskan di buku II) dan dengan melihat baseline yang ada ( di buku III). Dengan pengalokasian anggaran yang baru ini diharapkan dapat lebih menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi suatu unit organisasi. Adapun pelaksanaan penyempurnaan sistem costing ini rencananya akan dilakukan pada triwulan II dan III tahun 2010. 11. Penyusunan Sistem Pengukuran Kinerja Bab 1 Jadwal Pelaksanaan Penerapan 7

Sistem perencanaan dan penganggaran yang dilaksanakan selama ini dinilai kurang mendukung pada saat proses pertanggungjawabannya. Hal ini disebabkan suatu program dan kegiatan dipakai oleh banyak eselon I dan eselon II, sehingga sulit untuk menentukan pihak yang harus bertanggung jawab. Selain itu belum adanya indikator kinerja baik IKUP maupun IKK mengakibatkan pengukuran kinerja suatu unit organisasi sulit untuk diukur. Dalam penyusunan sistem pengukuran kinerja yang baru tersebut, program dan kegiatan yang spesifik untuk unit organisasi, beserta outcome program, output kegiatan, IKUP dan IKK yang telah ditentukan dapat dijadikan alat dalam pengukurannya. Diharapkan sistem pengukuran kinerja yang disusun nantinya dapat benar benar menilai pelaksanaan tugas dan fungsi suatu unit organisasi dengan lebih mudah dan akuntabel. Pelaksanaan sistem pengukuran kinerja yang baru akan dilakukan pada triwulan II dan III tahun 2009. 12. Penyempurnaan Sistem Monitoring da n Evaluasi Untuk menjamin pelaksanaan suatu pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana, maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi. Kegiatan monitoring suatu pekerjaan dilaksanakan pada saat proses/pelaksanaan suatu pekerjaan, sedangkan evaluasi dilakukan pada saat suatu pekerjaan telah berakhir. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari pelaksanaan suatu pekerjaan. Sistem monitoring dan evaluasi yang berlaku nantinya diharapkan dapat benar benar mengetahui pelaksanaan suatu pekerjaan tahap demi tahap, sehingga jika terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya dapat diketahui dan diperbaiki secepat mungkin. Pelaksanaan penyempurnaan sistem monitoring dan evaluasi ini rencananya akan dilakukan pada triwulan I dan II tahun 2011. 13. Pengembangan Basis Data yang Terintegrasi Bab 1 Jadwal Pelaksanaan Penerapan 8

Agar sistem perencanaan dan penganggaran yang baru dapat berjalan dengan baik tentunya harus didukung dengan suatu sistem basis data yang terintegrasi. Dalam hal ini Bappenas dan Departemen Keuangan harus bisa membangun basis data yang terintegrasi, sehingga nantinya kebijakan perencanaan dan penganggaran yang ditetapkan dapat sejalan karena berdasarkan dari data yang sama. Sebagai bahan dalam proses pengembangannya dapat menggunakan basis data yang ada sekarang baik di Bappenas maupun di Departemen Keuangan. Pelaksanaan pengembangan basis data yang terintegrasi ini rencananya akan dilaksanakan pada triwulan III tahun 2009 sampai triwulan I tahun 2010, triwulan IV tahun 2010 sampai triwulan I tahun 2011, dan triwulan IV tahun 2011. 14. Penyempurnaan PP No. 21/ 2004 Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 2004 tentang penyusunan RKA KL yang berlaku sekarang ini dinilai terdapat beberapa kelemahan. Untuk itu Departemen Keuangan c.q. DJA mulai triwulan I tahun 2009 melakukan upaya untuk menyusun revisi terhadap PP tersebut. Penyempurnaan ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan sistem perencanaan dan penganggaran yang baru. Sehingga nantinya sistem perencanaan dan penganggaran yang baru dapat berjalan dengan baik karena mempunyai payung hukum yang kuat dalam pelaksanaannya. Penyempurnaan ini diharapkan sudah selesai pada triwulan III tahun 2009. Bab 1 Jadwal Pelaksanaan Penerapan 9

BAB II PENUTUP Demikian Buku : (1) Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan; (2) Pedoman Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja; (3) Pedoman Penerapan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah; (4) Format Baru RKA KL; serta (5) Jadwal Pelaksanaan Penerapan dan Penutup dibuat, dengan harapan dapat memperlancar pelaksanaan penerapan penganggaran berbasis kinerja dan penganggaran dalam kerangka jangka menengah pada kementerian negara/lembaga. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah Nya atas segala rencana dan upaya perbaikan yang kita lakukan. Amiiin. Bab II Penutup 10