Gambar 2.1 Klasifikasi Metode Dependensi dan Interdependensi Analisis Multivariat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

III. METODELOGI PENELITIAN. Lampung, Disperindag Provinsi Lampung, jurnal-jurnal ekonomi serta dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

REGRESI LINIER BERGANDA

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rentang waktu selama 9 tahun yaitu periode Data diperoleh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB I Pendahuluan. 1. Mengetahui pengertian penelitian metode regresi. 2. Mengetahui contoh pengolahan data menggunakan metode regresi.

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

KORELASI LINIER BERGANDA. Debrina Puspita Andriani /

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 01 PEMALANG

Korelasi Linier Berganda

BAB III METODE PENELITIAN. (X1), Kepemilikan Institusional (X2). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah : Nilai Perusahaan (Y).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau

SESI 13 STATISTIK BISNIS

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Analisis Faktor-Faktor Keuangan dan Non Keuangan BPR. Proses Kuantitatif. Proses HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil data-data yang diperlukan melalui. Sudirman NO.73 (Sudirman Bawah) Pekanbaru.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KORELASI LINIER BERGANDA

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Bab Landasan Teori.1 Analisis Multivariat Analisis statistik multivariat merupakan metode dalam melakukan penelitian terhadap lebih dari dua variable secara bersamaan. Dengan menggunakan teknik analisis ini maka kita dapat menganalisis pengaruh beberapa variable terhadap variabel lainnya dalam waktu yang bersamaan. Berdasarkan hubungan antar variabel, analisis multivariat dapat dibedakan menjadi dependence techniques dan interdependence techniques. Dalam dependence techniques, terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Dependence techniques ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan mengenai hubungan antara dua kelompok variabel tersebut. Sedangkan dalam interdependence techniques, kedudukan setiap variabel sama, tidak ada variabel terikat dan variabel bebas. Biasanya interdependence techniques ini digunakan untuk melihat saling keterkaitan hubungan antar semua variabel tanpa memperhatikan bentuk variabel yang dilibatkan (Bilson Simamora, 005). Zikmund (1997: 634) Gambar.1 Klasifikasi Metode Dependensi dan Interdependensi Analisis Multivariat

. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda adalah suatu metode analisis regresi untuk lebih dari dua variabel, karena itu termasuk dalam analisis multivariat. Namun karena dalam analisis regresi ganda juga dianalisis hubungan antar satu variabel bebas X dengan variabel terikat Y manakala variabel bebas X lainnya dianggap konstan, maka dalam analisisnya juga masih bisa digunakan metode kuadrat terkecil. Karena itu analisis regresi ganda merupakan jembatan penghubung antara analisis regresi sederhana yang bersifat bivariate, dengan model analisis regresi yang bersifat multivariate. Analisis regresi merupakan studi dalam menjelaskan dan mengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variable) dengan satu peubah tak bebas (dependent variable) dengan tujuan untuk mengestimasi atau meramalkan nilai peubah tak bebas didasarkan pada nilai peubah bebas yang diketahui (Widarjono, 005)..3 Asumsi-Asumsi Regresi Linear Berganda Metode Kuadrat Terkecil dapat dilakukan apabila asumsi regresi linear klasik terpenuhi. Beberapa asumsi yang yang harus dipenuhi oleh persamaan regresi linear berganda ini adalah sebagai berikut: 1. Normalitas, regresi linear klasik mengasumsikan bahwa tiap εi mengikuti distribusi normal, εi ~ N(0,σ).. Non autokorelasi antar sisaan, berarti cov (εi,εj ) = 0, dimana i ke j. 3. Homoskedastisitas, var (εi) = σ untuk setiap i, i= 1,,,n yang artinya varians dari semua sisaan adalah konstan atau homoskedastik. 4. Tidak terjadi multikolinearitas. Tidak terdapat hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara variabel. Untuk mengetahui apakah model persamaan yang digunakan sudah memenuhi asumsi-asumsi regresi tersebut maka perlu dilakukan pemeriksaan pada masingmasing asumsi.

.3.1 Pemeriksaan Asumsi Kenormalan Pemeriksaan kenormalan sisaan bertujuan untuk melihat distribusi sisaan (εi). Pemeriksaan kenormalan sisaan dilakukan dengan menggunakan plot persentilpersentil (P-P Plot) (Draper dan Smith, 199). Jika plot sisaan menyebar dekat di sekitar garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi kenormalan. Selain itu, asumsi normalitas juga dapat diperiksa dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Pengujian dilakukan dengan menggunakan sisaan sebagai variabel yang akan dilihat, berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis H 0 : Sisaan berdistribusi normal. H 1 : Sisaan tidak berdistribusi normal. Asumsi normalitas terpenuhi jika uji Kolmogorov-Smirnov berada pada tingkat signifikansi > α yang ditetapkan (Singgih, 003)..3. Pemeriksaan Asumsi Autocorelasi Autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi sisaan yang satu (εi) dengan sisaan lainnya (εj). Biasanya autocorelasi sering terjadi pada data-data time series. Penyebab utama terjadinya autocorelasi adalah ada variabel penting yang tidak digunakan dalam model. Pendeteksian autocorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan statistik Durbin-Watson. Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut (Gujarati, 1999): Lakukan regresi OLS dan dapatkan residual. Hitung angka statistik d Durbin-Watson (didapat dari hasil pengolahan perangkat lunak software SPSS 16.0). Diharapkan nilai d mendekati sekitar angka. Maka secara praktis asumsikan tidak ada autokorelasi. Untuk ukuran sampel tertentu dan banyaknya peubah yang menjelaskan Data tertentu, dapatkan nilai kritis dl dan du. Pengujian Hipotesis : H o : Tidak ada autocorelasi antar sisaan H 1 : Ada autocorelasi antar sisaan

Pengambilan keputusan ada tidaknya autocorelasi: a. Jika hipotesis nol (Ho) adalah bahwa tidak ada korelasi serial positif, maka apabila: d < dl = menolak Ho d > du = tidak menolak Ho dl < d du = pengujian tidak meyakinkan b. Jika hipotesis nol (Ho) adalah bahwa tidak ada korelasi serial negatif, maka jika: d > 4- dl = menolak Ho d < 4- du = tidak menolak Ho 4- du d 4- dl = pengujian tidak meyakinkan Sebagai catatan, jika ada masalah autokorelasi maka model regresi yang seharusnya signifikan (dari uji-f) menjadi tidak layak untuk dipakai..3.3 Pendeteksian Asumsi Homoskedastisitas Artinya pada nilai variabel bebas berapapun variannya konstan yakni σ. Jika variannya berbeda-beda atau bervariasi, berarti terjadi heteroskedastisitas. Pendeteksian heteroskedastisitas dapat dengan membuat plot data antara nilai prediksi ( Ŷ i ) pada sumbu X dengan nilai kuadrat residualnya ( e t ) pada sumbu Y (Gujarati, 1995). Jika tidak terdapat pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau model regresi baik untuk digunakan (Gujarati, 1999)..3.4 Pendeteksian Asumsi Multikolinearitas Multikolinearitas adalah terjadinya hubungan linier yang sempurna atau pasti antara peubah-peubah bebas. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan (Supranto, 1995): Nilai R tinggi tetapi tidak satupun atau sangat sedikit yang diduga signifikan secara statistik. F hitung tinggi (signifikan) akan tetapi tidak satupun koefisien yang signifikan secara parsial.

Metode regresi linear berganda dapat digunakan untuk melihat pengaruh beberapa peubah penjelas atau peubah bebas terhadap satu peubah tak bebas yaitu suatu variabel dependet dipengaruhi oleh banyak variabel independent. Jadi Y dipengaruhi oleh X 1, X, X 3,... dst (ini disebut juga explanatory variable). Sehingga model regresi linier berganda melibatkan lebih dari satu variabel bebas. Dimana dari hasil eksperimen, data yang diperoleh berbentuk seperti pada tabel sebagai berikut: Tabel.1 Contoh Model Regresi Berganda. No. Y X 1 X... X k 1 Y 1 X 11 X 1 X 1k Y X 1 X X k - - - n Y n X n1 X n X nk Sehingga modelnya : Y X X... Dengan Y = variabel terikat (dependent) X i = variabel bebas / independent ( i = 1,, 3,, k) 0 0 1 1 = intersept k X k i = koefisien regresi ( i = 1,, 3,, k) Model pendugaanya adalah Y b b X b X... b X 0 1 1 k k Misalkan model regresi dengan kasus peubah bebas X 1 dan X maka modelnya : Y 0 1X1 X Sehingga setiap pengamatan akan memenuhi persamaan : Y 0 1X1 X i

.4 Uji Kecocokan Model Koefisien determinasi merupakan besaran yang lazim digunakan untuk mengukur kelayakan model (lack of fit test). Koefisien determinasi ini dikenal dengan besaran R. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui proporsi varians variabel tidak bebas yang dijelaskan oleh variabel bebas secara bersama-sama atau secara verbal R mengukur proporsi (bagian) atau persentase total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi (Gujarati, 1999). R diperoleh dengan rumus : R terletak antara 0 dan 1. Jika R = 1, berarti suatu kecocokan sempurna. Jika R = 0, berarti tidak ada hubungan antara variabel tak bebas dan variabel bebas. Semakin besar nilai R maka model semakin baik model regresinya. Di dalam regresi berganda, koefisien determinasi R tidak bisa dibandingkan oleh karena koefisien determinasi R akan mengalami peningkatan sebanding dengan penambahan variable independent. Maka untuk bisa membandingkannya digunakan R yang disesuaikan (adjusted R ) yang diperoleh dari : Dengan : Ra 1 k = banyaknya parameter penduga dalam model n = banyaknya percobaan R SSR SST n 1 1 R n k 1.5 Pengujian Parameter Pengujian penduga parameter memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat keberartian penduga parameter yang digunakan melalui pengujian hipotesis. Jika hipotesis ditolak maka dapat disimpulkan bahwa penduga parameter tersebut signifikan atau berarti.

.5.1 Statistik Uji F Pengujian parameter dengan statistik F menjelaskan semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel terikat. Hipotesis H 0 : 1 = = k = 0 dengan k adalah peubah bebas H 1 : minimal ada i 0 dengan i = 1,,...,k Statisik Uji Dengan SSR = Sum Square Of Regresi SSE = Sum Square Of Error k n Kriteria Uji F SSE SSR k = banyaknya parameter yang diduga = adalah banyaknya observasi H 0 ditolak jika Fhitung > Ftabel (k, n-k-1) H 0 ditolak jika P value < n k 1 Keputusan yang diharapkan adalah tolak H 0 yang berarti peubah-peubah bebas yang dimasukkan ke dalam model secara bersama-sama mempengaruhi peubah tidak bebas pada tingkat kepercayaan (1-) persen. Pengambilan keputusan dalam output SPSS juga dapat dilihat dari tingkat signifikansinya p < yang ditetapkan maka keputusannya adalah H 0 ditolak..5. Statistik Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui keberartian dari masing-masing penduga parameter secara parsial, apakah koefisien parsial yang diperoleh tersebut mempunyai pengaruh atau tidak dengan asumsi bahwa variabel tidak bebas lainnya konstan.

Hipotesis H 0 : i 0 (Tidak ada pengaruh dari peubah Xi terhadap Y) H 1 : i 0 (Ada pengaruh dari peubah Xi terhadap Y) Statistik Uji Dengan b i S(b i ) bi t s b = koefisien regresi ke-i = standar error dari koefisien regresi ke-i Kriteria Uji H 0 ditolak jika thitung > t /(db= n-k-1) H 0 ditolak jika P value < i Keputusan yang diharapkan adalah tolak H 0 yang berarti ada pengaruh nyata peubah-peubah bebas secara individu terhadap peubah tidak bebas pada tingkat kepercayaan (1- ) persen..6 Analisis Jalur Analsis jalur merupakan pilihan lain dalam rangka mempelajari keterikatan sejumlah peubah juga berpedoman pada dasar tidak untuk menemukan penyebabpenyebab, melainkan merupakan metoda yang digunakan pada model kausal yang telah dirumuskan peneliti atas dasar pertimbangan-pertimbangan teoritis dan pengetahuan tertentu (Sudjana : 93). Pembahasan dilakukan dari dua segi, ialah regresi dan korelasi, baik sederhana, ganda, parsial maupun semi parsial. Berdasarkan adanya korelasi ini kita telah melihat berapa kuat keterikatan yang ada antara peubah-peubah melalui jalur hubungan di antara mereka, dengan tidak mengatakan atau menyimpulkan bahwa terjadi kausal di antara peubah-peubah itu tanpa informasi tambahan yang dapat diandalkan. Penelitian dengan melakukan eksperimen peneliti memanipulasi peubah-peubah yang diperhatikan dan kemudian mempelajari kelakuan peubah tersebut mempengaruhi variasi peubah tak bebas.

.6.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi, Menurut Gulford. Tabel. Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat rendah 0,0-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat kuat Penafsiran koefisien kolerasi menurut Gulford dapat dijelaskan dalam dua tanda. Nilai kolerasi bisa bertanda positif dan bisa juga bertanda negatif. Menghitung seluruh koefisien jalur variabel X secara parsial terhadap Y, diperoleh interpretasi kriteria korelasi menurut Gulford. Interpretasi kriteria korelasi menurut Gulford sebagai berikut: a. Tanda positif menunjukan adanya hubungan yang selaras atau searah antara variabel X dengan variabel Y (artinya semakin besar nilai variabel X semakin besar juga nilai variabel Y) b. Tanda negatif menunjukan adanya hubungan yang terbalik antara variabel dengan variabel Y (artinya semakin besar nilai variabel X semakin kecil juga nilai variabel Y).6. Digram Jalur Digram Jalur secara grafis sangat membantu untuk melukiskan pola hubungan kausal antar sejumlah peubah dan untuk model kausal kita perlu membedakan peubah-peubah ini menjadi dua golongan ialah eksogenus dan endogenus. Peubah eksogenus adalah peubah yang variabilitasnya diasumsikan terjadi oleh karena penyebab diluar model kausal. Peubah endogenus adalah peubah yang variasinya terjelaskan oleh peubah eksogenus ataupun peubah endogenus dalam sistem.