SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS ANGGORA DENGAN METODE DEMPSTER SHAFFER

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISIS TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

BAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA ANJING DI KLINIK HEWAN ASA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

JURNAL DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD

overacting dan menyerang organ tubuh sendiri. Lupus juga mengenai banyak organ tubuh dan memiliki gejala klinis yang sangat bervariasi sehingga dikena

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR ANGGREK COELOGYNE

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek

SISTEM PAKAR DIAGNOSA MASALAH KULIT WAJAH UNTUK PENENTUAN PRODUK PERAWATAN WAJAH PADA KLINIK PLATINUM SKIN CARE PALEMBANG

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN. Arina Pramudita

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA ANAK TUNAGRAHITA BERBASIS WEB

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCINGDENGAN METODE FORWARD CHAINING

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus

Aplikasi Metode ForwardChaining Untuk Mengidentifikasi Jenis Penyakit Pada Kucing Persia

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING MENGGUNAKAN METODE CASE-BASED REASONING

BAB I PENDAHULUAN. adalah program artificial inteligence ( kecerdasan buatan atau AI) yang

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined.

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA ANAK DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT MENULAR PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.

2.2 Konsep Sistem Pakar 9

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN MOTOR MATIC INJECTION MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Sistem Pendukung Keputusan Kinerja Karyawan pada PT.Intan Sengkuyit Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

SISTEM PAKAR PENDEKTESI PENYAKIT KANKER MENGGUNAKAN METODE DEMSTER SHAFER

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari variasi warna, ukuran dan bentuk bunga yang dihasilkan. Hal lain

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TEORI DEMPSTER-SHAFER DAN PROBABILITAS BAYES

SISTEM PAKAR MELACAK KERUSAKAN HANDPHONE DENGAN METODE DECISION TABLE SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

SISTEM CERDAS UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KUCING PERSIA DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

SISTEM INFORMASI PEMASARAN SPAREPART MOBIL PADA PT SELARAS SIMPATI NUSANTARA PALEMBANG BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

SISTEM PAKAR DETEKSI STATUS GIZI DAN PSIKOLOGI ANAK MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit dan Hama Pada Tanaman Pepaya Calivornia di Dusun Kethitang-Rawalo

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS ANGGORA DENGAN METODE DEMPSTER SHAFFER Latifa Sari Rinni Purnama sari Utari Rachmadini Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora dengan metode Dempster-Shafer berisi basis pengetahuan gejala-gejala penyakit pada kucing jenis anggora. Setiap gejala-gejala yang dipilih dapat menentukan jenis penyakit pada kucing anggora. Pada diagnosa penyakit kucing jenis anggora menggunakan rule base method untuk menentukan alur atau aturan dalam penentuan jenis penyakit kucing anggora. Metode dempster shafer memiliki karakterik yang sesuai dengan cara berfikir seorang pakar, namun menggunakan perhitungan matematika berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Bobot nilai didapat dari pakar yang disebut belief functions kemudian dilakukan perhitungan menggunakan rumus yang disebut plausible pada setiap gejala yang dipilih setelah itu dilakukan perhitungan matrik dengan cara mengkalikan setiap gejala dan menghasilkan nilai tertinggi. Sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora dengan metode Dempster- Shafer berbasis web dapat mempermudah pengguna dalam mencari informasi jenis penyakit pada kucing anggora serta dapat langsung mendiagnosa penyakit dan solusi dari penyakit tersebut. Kata Kunci : Sistem Pakar, Kucing Anggora,Dempster-Shafer. PENDAHULUAN Hewan peliharaan bagi pemiliknya adalah seperti anak sendiri. Merawat, menjaga dan memperhatikan perekembangannya adalah suatu hal yang sangat penting. Tidak hanya manusia saja yang bisa pergi kesalon untuk perawatan, hewan juga punya salonnya sendiri untuk melakukan perawatan. Bahkan pemilik hewan peliharaan pun rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk merawat hewan peliharaannya agar terhindar dari berbagai penyakit. Kucing telah menjadi sahabat manusia dengan sifatnya yang manis, mungil, dan mudah dekat dengan pemiliknya. Dengan kemampuannnya bermain, manusia mengagumi dan menyayangi mereka. Ada banyak jenis kucing yang biasa dijadikan hewan peliharaan, salah satunya adalah kucing anggora. Menurut Sema Gul (2007 : 4) kucing anggora adalah jenis kucing yang sangat aktif, ia pintar, manis, suka berteman, dan suka bermain. Kucing anggora selalu ingin membuat atraksi, antara lain berjalan diatas perabotan rumah tangga, mencoba menangkap bayangan buruannya, atau bermain dengan gulungan tali sehingga kita bisa terhibur. Dibalik semua itu pemilik kucing anggora juga harus memperhatikan perkembangan kucing anggora yang dipeliharanya dengan merawat dan membawanya ke klinik hewan ataupun pet shop. Pemilik kucing ingin selalu mengetahui keadaan kucing peliharaannya dan memastikan kondisi kesehatannya selalu baik. Namun, belum banyaknya klinik hewan di kota Palembang dan juga ketebatasan waktu yang dimiliki si pemilik kucing, membuat mereka sering kali kesulitan untuk mencari tahu tentang kondisi kesehatan kucing peliharaan mereka tersebut. 1

Seiring dengan berkembangnya teknologi, pakar tidak hanya manusia, pakar dapat diimplementasikan kedalam sistem yang disebut sistem pakar. Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang dalam ilmu komputer yang membuat komputer dapat bertindak seperti manusia (menirukan kerja otak manusia). Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. ( Elfina dan Ardi pujiyanto : 2013). Dengan adanya sistem pakar, masyarakat dapat berkonsultasi secara langsung mengenai penyakit apa yang sedang dialami oleh kucing mereka dilihat dari gejala gejala yang dialami oleh kucing tersebut. Selain itu sistem pakar juga dapat membantu masyarakat memberikan solusi yang tepat untuk menyembuhkan kucing peliharaan mereka tersebut dan tips tips untuk membantu agar kucing peliharaan mereka tidak lagi terserang penyakit. Kesalahan dalam perawatan ataupun kurangnya pengetahuan tentang pemeliharaan pada kucing anggora dapat berakibat patal seperti kematian. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah sistem pakar guna untuk membantu masyarakat yang memiliki kucing peliharaan agar dapat mengetahui kondisi kesehatan kucing mereka serta cara merawatnya. Dalam pembuatan sistem pakar ini, metode yang digunakan adalah metode Dempster- Shafer. Dempster- Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa.berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing Jenis Anggora dengan Metode Dempster Shafer. LANDASAN TEORI Kecerdasan Buatan Menurut Sutojo, Mulyanto, dan Suhartono (2011:1) kecerdasan buatan berasal dari bahasa inggris Artificial Inteligence atau disingkat AI, yaitu intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas, sedangkan artificial artinya buatan kecerdasan. Buatan yang dimaksud di sini merujuk pada mesin yang mampu berpikir menimbang tindakan yang diambil, dan mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia. Pakar Menurut Kusrini (2008:3), Pakar adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sistem Pakar Menurut Kusrini (2008:1), Sistem pakar adalah program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu. Struktur Sistem Pakar Menurut Sutojo, Mulyanto, dan Suhartono (2011:166), ada dua bagian penting dari sistem pakar, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Basis Pengetahuan Menurut Ahrami (2005:19), basis pengetahuan mengandung pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. 2

Mesin Inferensi Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan (Ahrami, 2005:19). Kucing Kucing adalah Kucing (Felis catus) merupakan hewan karnivora yang dapat ditemui hampir di seluruh dunia karena kemampuan beradaptasinya yang sangat baik.seiring perkembangan jaman, kucing yang pada jaman dahulu dikenal sebagai simbol religi, sekarang telah menjadi pengontrol populasi tikus dan juga salah satu hewan kesayangan.(putu Anna Oktaviana, Made Dwinata dan Ida Bagus Made Oka : 2014 ). Kucing Anggora Menurut Sema Gul (2010:7) Kucing adalah binatang pintar, menggemaskan, dan menghibur. Hewan ini dapat dijadikan teman ketika kesepian dan teman bermain. Jenis-Jenis Penyakit pada Kucing Anggora 1. Flu Kucing adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh penyebaran virus dan bakteri. Gejala gejala yang terdapat pada flu kucing adalah bersin bersin, nafsu makan turun, demam, pilek, belekan berlebihan, radang mata, dehidrasi, air ludah yang berlebihan, lemas, dan batuk 2. Penyakit Kulit a. Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit sejenis kutu (tungau scabies). Gejala gejala yang terdapat pada scabies adalah gatal gatal, keropeng yang terdapat di daerah muka, telinga, dan kaki. b. Jamur Ringworm adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur yang hidup di kulit dan bulu. Gejala gejala yang terdapat pada jamur adalah gatal gatal, radang mata, hidung bengkak, dan suara nafas berat. c. Flea atau Kutu adalah parasit yang terdapat dibagian luar tubuh hewan. Kutu akan menghisap darah hewan yang ditumpanginya. Gejala gejala yang terdapat pada kutu adalah gatal gatal dan bulu rontok. 3. Diare adalah penyakit dimana kucing mengalami buang air besar yang sering dan memiliki lebih banyak kandungan air. Gejala gejala yang biasa terdapat pada diare adalah nafsu makan turun, diare, dehidrasi dan lemas. Php Menurut Kadir (2009 : 246 ), PHP adalah skrip yang dijalankan di server. Jadi, konsepnya berbeda dengan JavaScript yang dijalankan pada sisi klien. MySQL Menurut Nugroho ( 2005 : 3 ), MYSQL adalah sebuah database server, dapat juga berperan sebagai client sehinggga disebut database client/server, yang open source dengan kemampuan dapat berjalan baik di OS (operating Sistem) manapun, dengan Platform Windows maupun Linux. Dempster Shaffer Menurut Yasidah Nur Istiqomah dan Abdul Fadlil (2013) secara umum teori Dempster Shafer ditulis dalam suatu interval: 3

[Belief, Plausibility] (1) Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan preposisi. Jika bernilai (nol) maka mengidentifikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian [2]. Plausibility (Pl) dinotasikan sebagai : Pl(s) = 1 Bel( s) (2) Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika kita yakin akan s, maka dapat dikatakan bahwa Bel( s)=1, dan Pl( s)=0. Pada teori Dempster Shaffer kita mengenal adanya frame of discernment yang dinotasikan dengan θ. Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis. Tujuan kita adalah mengaitkan ukuran kepercayaan elemen-elemen θ. Tidak semua evidence secara langsung mendukung tiap-tiap elemen. Sebagai contoh, panas mungkin hanya mendukung {F,B,D}. Untuk itu perlu adanya probabilitas fungsi densitas (m). Nilai m tidak hanya mendefinisikan elemen-elemen θ saja, namun juga semua subsetnya. Sehingga jika θ berisi n elemen, maka subset dari θ semuanya berjumlah 2n. Kita harus menunjukkan bahwa jumlah semua m dalam subset θ sama dengan 1. Andaikan tidakada informasi apapun untuk memilih keempat hipotesa tersebut, maka nilai: m{ θ } = 1,0 Jika kemudian diketahui bahwa panas merupakan gejala dari flu, demam, dan bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{f,d,b} = 0,8,m{ θ } = 1 0,8 = 0,2 Andaikan diketahui X adalah subset dari θ, dengan m1 sebagai fungsi densitasnya, dan Y juga merupakan subset dari θ dengan m2 sebagai fungsi densitasnya, maka kita dapat membentuk fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3, yaitu: M 3 (Z) =. Identifikasi Masalah HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan adanya sistem pakar, masyarakat dapat berkonsultasi secara langsung mengenai penyakit apa yang sedang dialami oleh kucing mereka dilihat dari gejala gejala yang dialami oleh kucing tersebut. Selain itu sistem pakar juga dapat membantu masyarakat memberikan solusi yang tepat untuk menyembuhkan kucing peliharaan mereka tersebut dan tips tips untuk membantu agar kucing peliharaan mereka tidak lagi terserang penyakit. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah sistem pakar guna untuk membantu masyarakat yang memiliki kucing peliharaan agar dapat mengetahui kondisi kesehatan kucing mereka serta cara merawatnya. Dalam pembuatan sistem pakar ini, metode yang digunakan adalah metode Dempster- Shafer. Dempster- Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Analisis Sistem Dari hasil wawancara penulis dengan pakar, gejala-gejala penyakit kucing anggora akan dipilih oleh user dan ditampilkan sebagai input yaitu: Gejala penyakit pada kucing anggora yang terpilih adalah perubahan suhu tubuh, kurangnya nafsu makan, dan penurunan daya tahan tubuh. Langkah penentuan penyakit kucing anggora: 1) Mencari penyakit pada kucing anggora yang sesuai dengan gejala-gejala yang telah dipilih oleh user dan sesuai dengan basis pengetahuan. 4

2) Melakukan perhitungan Dempster Shafer dari gejala-gejala penyakit pada kucing anggora yang dipilih oleh user dan ditentukan oleh forward chaining. Penyelesaian: 1) Mencari jenis penyakit kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala penyakit yang dipilih user. 2) Berdasarkan gejala-gejala yang telah dipilih user maka diperoleh jenis penyakit kucing anggora yang mempunyai nilai forward chaining dan dempster Shaffer tertinggi. Penyelesaian: 1) Mencari jenis penyakit kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala penyakit yang dipili user. 2) Berdasarkan gejala-gejala yang telah dipilih user maka diperoleh jenis penyakit kucing anggora yang penyelusuran dengan forward chaining dan perhitungan dengan demster shaffer. Analisis Hasil Dari ha sil konsultasi dengan pakar, diagnosa penyakit pada kucing anggora : Langkah konsultasi 1) Mencari gejala-gejala yang telah ditentukan 2) Mencari data jenis penyakit kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala yang dipilih oleh user. Penyelesain: 1) Mencari jenis penyakit pada kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala yang dipilih. Tabel 1. Data Penyakit Kode jenis penyakit Jenis penyakit P01 P02 P03 P04 P05 Tabel 2. Data Gejala Flea / Kutu Jamur Scabies Diare Flu Kucing No Kode Gejala Gejala 1 G01 Gatal- Gatal 2 G02 Bulu Rontok / Kusam 3 G03 Radang Mata 4 G04 Hidung Bengkak 5 G05 Sesak Nafas berlebihan 6 G06 Keropeng di daerah Mata, telinga dan kaki 7 G07 Nafsu Makan Menurun 5

8 G08 Diare 9 G09 Dehidrasi 10 G10 Lemas 11 G11 Bersin Bersin 12 G12 Demam 13 G13 Pilek 14 G14 Belekan berlebihan 15 G15 Air Ludah Berlebihan 16 G16 Batuk Batuk 17 G17 Kekebalan Tubuh Menurun Tabel 3. Tabel Keputusan Kode Kode Penyakit Gejala P01 P02 P03 P04 P05 G01 G02 G03 G04 G05 G06 G07 G08 G09 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 Tabel 4. Rentang Nilai Kode Gejala Nama Gejala Bobot G01 Gatal-Gatal 0,95 G02 Bulu Rontok/Kusam 0,50 G03 Radang Mata 0,65 G04 Hidung Bengkak 0,55 G05 Sesak Nafas berlebihan 0,70 G06 Keropeng di daerah Mata, telinga dan kaki 0,60 G07 Nafsu Makan Menurun 0,75 6

G08 Diare 0,85 G09 Dehidrasi 0,53 G10 Lemas 0,72 G11 Bersin-Bersin 0,66 G12 Deman 0,85 G13 Pilek 0,78 G14 Belekan Berlebihan 0,59 G15 Air Ludah Berlebihan 0,90 G16 Batuk-Batuk 0,84 G17 Kekebalan Tubuh Menurun 0,57 Tabel 5. Rule base ( Tabel Aturan) Aturan/Rule Kaidah Aturan 1 (R1) Aturan 2 (R2) Aturan 3 (R3) Aturan 4 (R4) Aturan 5 (R5) IF G01 AND G02 THEN P01. IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 THEN P02. IF G01 AND G06 THEN P03. IF G07 AND G08 AND G09 AND G10 THEN P04. IF G07 AND G08 AND G09 AND G10 AND G05 AND G03 AND G11 AND G12 AND G13 AND G14 AND G15 AND G16 AND G17 THEN P05. Diagram Konteks Sistem Menurut De Marco dan Jourdan, diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan Sistem bagian besar dari aliran arus data Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Kucing Anggora. Diagram konteks juga menjelaskan sumber dan bagaimana informasi data-data tersebut diproses. Gambar 1. Diagram Konteks Sistem. Diagram konteks pada gambar 1. dapat dijelaskan bahwa Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Kucing Anggora mempunyai 2 kesatuan luar, yaitu : admin dan pengunjung. Admin melakukan penginputan data berupa data login, data gejala, data 7

penyakit, dan data tips. Sedangkan pengunjung melakukan penginputan data konsultasi, dan informasi yang didapatkan oleh pengunjung adalah info gejala, info tips dan hasil konsultasi. Data Flow Diagram(DFD) Menurut Fatta (2007:119) Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem yang kan dikembangkan. Gambar 2. Diagram Level 0 8

Berikut penjelasan yang terdapat pada gambar 2 di atas : 1. Proses 1.0 adalah Proses Penginputan data admin dimana data bersumber dari terminator Admin berupa data admin, hasil proses disimpan dalam tabel Admin. 2. Proses 2.0 adalah Proses Penginputan data gejala dimana data bersumber dari terminator pakar berupa data gejala, hasil proses disimpan dalam tabel gejala dan akan diberikan ke proses data konsultasi. 3. Proses 3.0 adalah Proses penginputan data penyakit dimana data bersumber dari terminator Pakar berupa data penyakit, hasil proses disimpan dalam tabel penyakit dan akan diberikan ke proses data konsultasi. 4. Proses 4.0 P adalah input data tips berupa data tips dan akan disimpan didalam tabel tips. 5. Proses 5.0 adalah input data pengunjung. 6. Proses 5.0 P adalah input data konsultasi berupa data konsultasi dan akan disimpan didalam tabel konsultasi. Pengunjung akan mendapatkan hasil konsultasi dan informasi tips perawatan kucing. Entity Relational Diagram(ERD) Menurut Fatta (2007:121) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan dan digunakan dalam sistem bisnis. Gambar 3. Entity Relational Diagram(ERD) Dari gambar 3. Diargram entity relational diagram (erd) dapat dijelakan bahwa entitas gejala dan penyakit melakukan relasi ke hasil konsultasi. Entitas konsultasi mendapat gejala dan penyakit yang terdapat pada kucing sehingga menghasilkan hasil konsultasi. 9

Desain Alur yang diusulkan Gambar 4.Diagram yang Diusulkan Berdasarkan gambar 4 Flowchart yang usulkan pada sistem pakar untuk menganalisis tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir dengan menggunakan metode Dempster-Shafer sebagai beikut: 1. Admin melakukan login dengan menggunakan username dan password, jika berhasil akan masuk ke menu utama dan jika gagal maka akan melalukan login ulang. 2. Admin melakukan proses penginputan data ke dalam sistem yang berupa data Gejala, data Penyakit, data Tips, dan data Konsultasi. Jika selesai penginputan akan tersimpan ke dalam database admin, Gejala, Penyakit, Tips,dan Konsultasi. 10

3. Pengunjung melakukan konsultasi dengan memasukkan data gejala-gejala yang dialami kucing anggora tersebut kemudian setelah proses perhitungan sistem mendapatkan hasil data penyakit dan solusi. HASIL RANCANGAN 1. Form Login Admin Halaman form Login admin berguna untuk Admin masuk kedalam halaman Admin. Admin harus mengisi username dan password yang berfungsi untuk pengamanan sistem pakar. Gambar 5. Halaman Login Admin 2. Halaman Index Admin Setelah Login akan tampil ke Halaman utama Admin. Pada halamanini terdiri dari menu yang harus dipilih terlebih dahulu untuk pengisian data pada sistem pakar daignosa penyakit kucing jenis anggora. Gambar 6. Halaman Index Admin 3. Halaman Home Halaman Home adalah halaman depan Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora yang terdiri dari beberapa menu yaitu home, diagnosa, artikel dan testimoni. 11

Gambar 7. Halaman Home 4. Halaman Diagnosa Halaman Diagnosa berisikan jenis gejala penyakit pada kucing anggora dapat dipilih dengan menconteng check box gejala penyakit untuk menentukan penyakit yang ada kucing anggora. Gambar 8. Halaman Diagnosa. 12

5. Halaman Artikel Halaman Artikel berisikan artikel tips perawatan kucing anggora. Gambar 9. Halaman Artikel 6. Halaman Testimoni Halaman Testimoni berfungsi untuk pengunjung website menyampaikan kritikan ataupun saran tentang Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora. Gambar 10. Halaman Testimoni 13

7. Halaman Cek Diagnosa Halaman Cek Diagnosa adalah halaman untuk melihat hasil diagnosa yang dilakukan pengunjung. Gambar 11. Halaman Cek Diagnosa 8. Halaman Hasil diagnosa Halaman hasil diagnosa adalah halaman yang menampilkan hasil dari diagnosa setelah gejala yang dipilih oleh pengunjung. Gambar 12. Halaman Hasil diagnosa 14

PENUTUP Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dengan penerapan Metode Dempster- Shafer pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Kucing Anggora. Maka penulis mengambil beberapa kesimpulan bahwa Dengan adanya Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada kucing anggora dapat membantu mengetahui macam penyakit yang menyerang pada kucing Anggora.Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada kucing anggora ini bisa menampilkan informasi seperti diagnosa penyakit kucing anggora, artikel mengenai kucing,tips-tips mengenai kucing anggora. DAFTAR PUSTAKA Ahrami, Muhammad.2005.Konsep Dasar Sistem Pakar.Yogyakarta: Andi offset. Elfina dan A. Pujiyanto. 2013. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada ikan konsumsi air tawar berbasis website. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Vol : 1. No : 1. Hal : 45. Fatta, Al Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi. Gul Sema. 2007. Serial Ilmu Pengetahuan Pupoler Hewan Peliharaan. Bogor : Yudhistira. Istiqomah, Nur Yasidah dan A. Fadhil. 2013. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit saluran penceranaan menggunkan metode Dempster Shafer. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Vol : 1. No : 1. Hal : 35. Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantitatif Pertanyaan.Yogyakarta:Andi. Kadir, Abdul. 2009. Mastering Ajax dan PHP. Yogyakarta : Andi. Nugroho, Bunafit.2005. Database Relasional dengan MySQL. Yogyakarta:Andi Oktaviana, P Anna, M Dwinata dan I bagus made oka. 2014. Prevalensi Infeksi Cacing Ancylostoma Spp Pada Kucing Lokal (Felis catus) Di Kota Denpasar. Buletin Veteriner Udayana. Vol : 6. No : 2. Hal : 162. Sutojo, E. Mulyanto dan Vincent Suhartono. 2011. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta:Andi. 15