RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 25 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 75 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATIBATANG NOMOR 5f 57 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 83 TAHUN 2007 TENTANG

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 96 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ;

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 86 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-W TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPEMAS DAN KB

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

DAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung.

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 42 TAHUN 2011

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN JOMBANG PENDAHULUAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 30 TAHUN 2015

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat kota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 65 TAHUN 2016

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA KOTA SURABAYA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SUBANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PROFIL BPPKB KABUPATEN KARANGASEM

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2014-2018 KABUPATEN JOMBANG Rencana Strategis 1

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I... 4 PENDAHULUAN... 4 1.1. Latar Belakang... 4 1.2. Landasan Hukum... 6 1.3. Maksud dan Tujuan... 7 1.4. Sistematika Penulisan... 8 BAB II... 9 GAMBARAN PELAYANAN... 9 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA9 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga... 9 2.2. Sumber Daya Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga... 38 2.3. Kinerja Pelayanan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga... 43 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga... 49 BAB III... 51 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI... 51 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD... 51 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih... 52 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Jawa Timur... 53 3.4. Penentuan Isu-isu Strategis... 55 BAB IV... 57 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN.. 57 4.1. Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga... 57 Rencana Strategis 2

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga... 58 4.3. Strategi dan Kebijakan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga... 62 BAB V... 66 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF... 66 BAB VI... 73 INDIKATOR KINERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD... 73 Rencana Strategis 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat untuk mencapai tujuan bernegara sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, transparan, dan legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Salah satu tolak ukurnya adalah perencanaan yang sistematis melalui sistem perencanaan sistem yang strategis. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Kabupaten Jombang berupaya memberdayakan segala sumberdaya yang ada dengan ditetapkannya Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga yang dituangkan dalam bentuk visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan teknis program dan kegiatan. Perencanan yang disusun dalam dokumen ini merupakan amanat dari Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan daerah. Rencana Strategis SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga (BPPKB) Kabupaten Jombang sebagai turunan langsung dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kabupaten Jombang yang disusun sesuai dengan kewenangan Daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan Pembangunan Nasional, dengan menjaga keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan Pembangunan Tahun- Tahun sebelumnya dan 5 (lima) Tahun ke depan. Selain itu juga untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaraan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Rencana Strategis 4

Keluarga di Kabupaten Jombang. Menurut Pasal 3 Undang-Undang No 28 Tahun 1999 disebutkan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Operasionalisasi kegiatan kelembagaan selama 5 (lima) Tahun yang dituangkan dalam Renstra, harus diimplementasikan setiap Tahun melalui Rencana Kinerja (Renja). Implementasi Renja dilakukan oleh Pimpinan Lembaga dan Renja tersebut harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang menjadi pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN). Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana Kabupaten Jombang dimaksudkan untuk mendorong partisipasi perempuan dalam pembangunan yang mengisyaratkan kepada kaum perempuan untuk dapat meningkatkan peran sertanya dalam pembangunan. Peningkatan kualitas dan peran perempuan pada semua aspek kehidupan baik secara langsung atau tidak langsung dilakukan melalui penciptaan situasi-situasi yang kondusif sebagai motivator dan akselerasi proses pembangunan. Selain itu juga dalam kegiatan yang mendukung terciptanya kondisi kependudukan yang lebih baik dan terkendali khususnya pada sisi kuantitas melalui penegakan program-program keluarga berencana yang dapat diapresiasi oleh masyarakat Kabupaten Jombang. Sejalan dengan pokok-pokok kebijakan dan arah pembangunan yang tertuang dalam RPJPD dan RPJMD Kabupaten Jombang, maka BPPKB Kabupaten Jombang perlu menyusun Rencana Strategis (RENSTRA). Hal ini menjadi agenda penting mengingat Renstra merupakan acuan implementatif bagi seluruh aparat BPPKB Kabupaten Jombang dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Rencana strategis BPPKB Kabupaten Jombang ini memuat visi, misi dalam mencapai tujuan dan sasaran, serta perumusan strategi yang Rencana Strategis 5

mencakup perumusan kebijaksanaan, program dan kegiatan terkait dibidangnya. 1.2. Landasan Hukum Landasan Hukum dalam penyusunan dokumen Rencana Strategi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga adalah : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-Undang 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang- Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 3. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional. 5. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom. 6. Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. 7. Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Darerah. 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 12. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Mengengah Nasional Tahun 2004-2009. 13. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Rencana Strategis 6

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang diubah melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007. 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan daerah. 16. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Daerah. 17. Peraturan Bupati Jombang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Kabupaten Jombang. 18. Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018. 1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Dalam penyusunan Rencana Strategis untuk Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga, dimaksudkan untuk beberapa hal sebagai berikut : a. Memberikan arahan bagi seluruh jajaran pejabat dan staff dilingkungan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga dalam melaksanakan tugas dan pelayanannya kepada masyarakat b. Mewujudkan sinkronisasi pembangunan di daerah khususnya antar target kinerja dalam RPJMD dengan renstra SKPD c. Mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu 5 (lima) Tahun mendatang dalam urusan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga dan Keluarga Sejahtera dalam rangka kelanjutan pembangunan jangka panjang sehingga secara bertahap dapat mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Jombang. Rencana Strategis 7

1.3.2 Tujuan Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan Rencana Strategis pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga, : 1. Memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja pada masing-masing bidang atau seksi pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga 2. Memberikan arahan dalam penyusunan rencana pembangunan Tahunan daerah dalam bentuk Rencana Kerja SKPD (Renja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga ) 1.4. Sistematika Penulisan Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Kabupaten Jombang periode Tahun 2014-2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan yang memuat latar belakang, pengertian, maksud dan tujuan, landasan hukum dan sistematika penyusunan. Bab II : Gambaran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga yang memuat penjelasan umum mengenai struktur organisasi, tugas pokok serta fungsi dan gambaran sumberdaya organisasi Bab III : Isu strategis Bab IV : Visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Bab V : Rencana program dan kegiatan Bab VI : Indikator Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Bab VII : Penutup Rencana Strategis 8

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Jombang pasal 3 poin 4 bahwa Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga termasuk menjadi Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Jombang. Kedudukan Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga lebih jelas dipaparkan pada Peraturan Bupati Jombang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Kabupaten Jombang pasal 2 dan tiga bahwa : 1. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Kabupaten Jombang berkedudukan sebagai unsur pendukung tugas Bupati di Kabupaten Jombang, yang dalam pelaksanaannya dibantu UPTB (Pasal 1 Ayat (1); 2. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah (Pasal 1 Ayat (2); 3. UPTB sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga di bidang pelayanan keluarga berencana, pada wilayah Kecamatan (Pasal 2 Ayat (1); 4. UPTB dipimpin oleh Kepala UPTB yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Kabupaten Jombang (Pasal 2 Ayat (2). Berdasarkan kedudukan tersebut, maka setiap pelaksanaan kepemerintahan di dalam Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga juga di atur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Jombang. Segala urusan yang menjadi rangkaian pelaksanaan pemerintahan tersebut Rencana Strategis 9

dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga sesuai dengan Peraturan Bupati Jombang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Kabupaten Jombang yaitu urusan urusan yang dipegang oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga, sebagai berikut : a. Sub Bidang Pengarusutamaan Gender (PUG), meliputi urusan : 1. Koordinasi, Fasilitasi dan Mediasi Pelaksanaan PUG. 2. Fasilitasi penguatan kelembagaan dan pengembangan mekanisme PUG pada lembaga pemerintahan, Pusat Study Wanita (PSW), lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga non pemerintah. 3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PUG. 4. Pelaksanaan analisis gender, perencanaan anggaran yang responsif gender, dan pengembangan materi Komunikasi Informasi Edukasi Pengarusutamaan Gender (KIE PUG). 5. Pelaksanaan PUG yang terkait dengan bidang pembangunan terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM dan politik. 6. Fasilitasi penyediaan data terpilah menurut jenis kelamin. b. Sub Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan, meliputi urusan : 1. Penyelenggaraan kebijakan daerah dalam peningkatan kualitas hidup perempuan yang terkait dengan bidang pembangunan terutama dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan, dan sosial budaya. 2. Pengintegrasian upaya peningkatan kualitas hidup perempuan dalam kebijakan bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan, dan sosial budaya. Rencana Strategis 10

3. Penyelenggaraan kebijakan daerah dalam perlindungan perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat, dan perempuan di daerah konflik dan daerah yang terkena bencana. 4. Fasilitasi pengintegrasian kebijakan daerah dalam perlindungan perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat, dan perempuan di daerah konflik dan daerah yang terkena bencana. 5. Koordinasi pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat, dan perempuan di daerah konflik dan daerah yang terkena bencana. c. Sub Bidang Perlindungan Anak, meliputi urusan : 1. Pelaksanaan kebijakan dalam rangka kesejahteraan dan perlindungan anak. 2. Pengintegrasian hak-hak anak dalam kebijakan dan program pembangunan. 3. Koordinasi pelaksanaan kesejahteraan dan perlindungan anak. d. Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Dunia Usaha, meliputi urusan : 1. Fasilitasi penguatan lembaga/organisasi masyarakat dan dunia usaha untuk pelaksanaan PUG dan peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak. 2. Fasilitasi pengembangan dan penguatan jaringan kerja lembaga masyarakat dan dunia usaha untuk pelaksanaan PUG, kesejahteraan dan perlindungan anak. 3. Fasilitasi lembaga masyarakat untuk melaksanakan rekayasa sosial untuk mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) dan perlindungan anak. Rencana Strategis 11

e. Sub Bidang Data dan Informasi Gender dan Anak, meliputi urusan : 1. Penjabaran dan penetapan kebijakan sistem informasi gender dan anak dengan merujuk pada kebijakan nasional. 2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisis, pemanfaatan dan penyebarluasan sistem informasi gender dan anak. 3. Analisis, pemanfaatan, penyebarluasan dan pendokumentasian data terpilah menurut jenis kelamin, khusus perempuan dan anak. 4. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pendataan dan sistem informasi gender dan anak. 5. Penyusunan model informasi data (mediasi dan advokasi). f. Sub Bidang Pelayanan Keluarga (KB) dan Kesehatan Reproduksi, meliputi urusan : 1. Penetapan kebijakan jaminan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak. 2. Penyelenggaraan dukungan pelayanan rujukan KB dan kesehatan reproduksi, operasionalisasi jaminan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak. 3. Penetapan dan pengembangan jaringan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, termasuk pelayanan KB di rumah sakit. 4. Penetapan perkiraan sasaran pelayanan KB, sasaran peningkatan perencanaan kehamilan, sasaran peningkatan partisipasi pria, sasaran Unmet Need, sasaran penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta sasaran kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak. 5. Penyerasian dan penetapan kriteria serta kelayakan tempat pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak. Rencana Strategis 12

6. Pelaksanaan jaminan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak. 7. Pemantauan tingkat drop out peserta KB. 8. Pengembangan materi penyelenggaraan jaminan dan pelayanan KB dan pembinaan penyuluh KB. 9. Perluasan jaringan dan pembinaan pelayanan KB. 10. Penyelenggaraan dukungan pelayanan rujukan KB dan kesehatan reproduksi. 11. Penyelenggaraan dan fasilitasi upaya peningkatan kesadaran keluarga berkehidupan seksual yang aman dan memuaskan, terbebas dari HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS). 12. Pembinaan penyuluh KB. 13. Peningkatan kesetaraan dan keadilan gender terutama partisipasi KB pria dalam pelaksanaan program pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. 14. Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kontrasepsi mantap dan kontrasepsi jangka panjang yang lebih terjangkau, aman, berkualitas dan merata. 15. Pelaksanaan distribusi dan pengadaan sarana, alat, obat, dan cara kontrasepsi, dan pelayanannya dengan prioritas keluarga miskin dan kelompok rentan. 16. Penjaminan ketersediaan sarana, alat, obat, dan cara kontrasepsi bagi peserta mandiri. 17 Pelaksanaan promosi pemenuhan hak-hak reproduksi dan promosi kesehatan reproduksi. 18. Pelaksanaan informed choice dan informed consent dalam program KB. g. Sub Bidang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), meliputi urusan: 1. Penetapan kebijakan KRR, pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA. 2. Penyelenggaraan dukungan operasional KRR, pencegahan HIV/AIDS, IMS dan NAPZA. Rencana Strategis 13

3. Penetapan perkiraan sasaran pelayanan KRR, pencegahan HIV/AIDS, IMS dan NAPZA. 4. Penyerasian dan penetapan kriteria serta kelayakan tempat pelayanan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA. 5. Penyelenggaraan pelayanan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA. 6. Penyelenggaraan kemitraan pelaksanaan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM). 7. Penetapan fasilitas pelaksanaan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor LSOM. 8. Pelaksanaan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor LSOM. 9. Penetapan sasaran KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA. 10 Penetapan prioritas kegiatan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA. 11. Pemanfaatan tenaga SDM pengelola, pendidik sebaya dan konselor sebaya KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor LSOM. h. Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga, meliputi urusan : 1. Penetapan kebijakan dan pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga. 2. Penyelenggaraan dukungan pelayanan ketahanan dan pemberdayaan keluarga. 3. Penyerasian penetapan kriteria pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga. 4. Penetapan sasaran Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Rencana Strategis 14

Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). 5. Penyelenggaraan BKB, BKR, dan BKL termasuk pendidikan pra-melahirkan. 6. Pelaksanaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga. 7. Pelaksanaan model-model kegiatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga. 8. Pembinaan teknis peningkatan pengetahuan, keterampilan, kewirausahaan dan manajemen usaha bagi keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I alasan ekonomi dalam kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). 9. Pelaksanaan pendampingan/ magang bagi para kader/anggota kelompok UPPKS. 10. Pelaksanaan kemitraan untuk aksesibilitas permodalan, teknologi, dan manajemen serta pemasaran guna peningkatan UPPKS. 11. Peningkatan kualitas lingkungan keluarga. i. Sub bidang penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas, meliputi urusan : 1. Penyelenggaraan dukungan operasional penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring program. 2. Penetapan perkiraan sasaran pengembangan penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring program. 3. Pemanfaatan pedoman pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh KB. 4. Penetapan petunjuk teknis pengembangan peran Institusi Masyarakat Pedesaan/PerJombangan (IMP) dalam program KB nasional. 5. Penetapan formasi dan sosialisasi jabatan fungsional penyuluh KB. 6. Pendayagunaan pedoman pemberdayaan dan penggerakan institusi masyarakat program KB nasional dalam rangka kemandirian. Rencana Strategis 15

7. Penetapan petunjuk teknis peningkatan peran serta mitra program KB nasional. 8. Pelaksanaan pengelolaan personil, sarana dan prasarana dalam mendukung program KB nasional, termasuk jajaran medis teknis tokoh masyarakat dan tokoh agama. 9. Penyediaan dan pemberdayaan tenaga fungsional penyuluh KB. 10. Penyediaan dukungan operasional penyuluh KB. 11. Penyediaan dukungan operasional IMP dalam program KB nasional. 12. Pelaksanaan pembinaan teknis IMP dalam program KB nasional. 13. Pelaksanaan peningkatan kerjasama dengan mitra kerja program KB nasional dalam rangka kemandirian. 14. Penyiapan pelaksanaan pengkajian dan pengembangan program KB nasional di daerah. 15. Pemanfaatan hasil kajian dan penelitian. 16. Pendayagunaan kerjasama jejaring pelatih terutama pelatihan klinis. 17. Pendayagunaan SDM program terlatih, serta perencanaan dan penyiapan kompetensi SDM program yang dibutuhkan daerah. 18. Pendayagunaan bahan pelatihan sesuai dengan kebutuhan program peningkatan kinerja SDM j. Sub bidang advokasi dan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), meliputi urusan : 1. Penyelenggaraan operasional advokasi KIE. 2. Penetapan perkiraan sasaran advokasi dan KIE. 3. Penyerasian dan penetapan kriteria advokasi dan KIE. 4. Pelaksanaan advokasi, KIE, serta konseling program KB dan KRR. 5. Pelaksanaan KIE ketahanan dan pemberdayaan keluarga, penguatan kelembagaan dan jaringan institusi program KB. 6. Pemanfaatan prototipe program KB/Kesehatan Reproduksi Rencana Strategis 16

(KR), KRR, ketahanan dan pemberdayaan keluarga, penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas. 7. Pelaksanaan promosi KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS, dan bahaya NAPZA dan perlindungan hak-hak reproduksi. k. Sub Bidang Informasi dan Data Mikro Kependudukan Dan Keluarga, meliputi urusan : 1. Penyelenggaraan informasi serta data mikro kependudukan dan keluarga. 2. Penetapan perkiraan sasaran pengembangan informasi serta data mikro kependudukan dan keluarga. 3. Informasi serta data mikro kependudukan dan keluarga. 4. Pelaksanaan operasional sistem informasi manajemen program KB nasional. 5. Pemutakhiran, pengolahan, dan penyediaan data mikro kependudukan dan keluarga. 6. Pengelolaan data dan informasi program KB nasional serta penyiapan sarana dan prasarana. 7. Pemanfaaan data dan informasi program KB nasional untuk mendukung pembangunan daerah. 8. Pemanfaatan operasional jaringan komunikasi data dalam pelaksanaan e-government dan melakukan diseminasi informasi. l. Sub Bidang Keserasian Kebijakan Kependudukan, meliputi urusan: 1. Penyelenggaraan kebijakan teknis operasional dan pelaksanaan program kependudukan terpadu antara perkembangan kependudukan (aspek kuantitas, kualitas, dan mobilitas) dengan pembangunan di bidang ekonomi, sosial budaya dan lingkungan di daerah. 2. Pengkajian dan penyempurnaan peraturan daerah yang mengatur perkembangan dan dinamika kependudukan di daerah. Rencana Strategis 17

3. Penyerasian isu kependudukan ke dalam program pembangunan di daerah. 4. Pengkajian dan penyempurnaan peraturan daerah yang mengatur perkembangan dan dinamika kependudukan di daerah. m. Sub Bidang Pembinaan, meliputi urusan : 1. Monitoring, evaluasi, asistensi, fasilitasi, dan supervisi pelaksanaan program KB nasional di daerah. 2.1.1. Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berdasarkan Peraturan Bupati Jombang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Kabupaten Jombang, Tugas pokok Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jombang di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Dalam melaksanakan tugas pokok di atas, Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Kabupaten Jombang memiliki fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan program pembangunan dibidang Pemberdayaan Perempuan, Keluarga dan Keluarga Sejahtera; b. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan operasional, koordinasi dan penyelenggaan, pengawasan, pengendalian, pelaksanaan pembangunan program Pemberdayaan Perempuan, Keluarga dan Keluarga Sejahtera; c. Penyelenggaraan manajemen dan administrasi serta melakanakan koordinasi dibidang Pemberdayaan Perempuan, Keluarga dan Keluarga Sejahtera; d. Penyelenggaraan peningkatan peran serta masyarakat dan keluarga dibidang Pemberdayaan Perempuan, Keluarga dan Keluarga Sejahtera; Rencana Strategis 18

e. Penyelenggaraan pembinaan, pemantauan dan pengembangan terhadap program Pemberdayaan Perempuan, Keluarga dan Keluarga Sejahtera; f. Pemberian rekomendasi pengembangan modal usaha pada Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS); g. Penyelenggaraan pengawasan melekat administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan perbekalan serta evaluasi pelaporan. Berikut di bawah ini adalah pemaparan masing-masing tugas pokok dan fungsi dari setiap bidang yang telah disebutkan sesuai dengan Peraturan Bupati Jombang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga, yaitu : 1. Sekretariat, Memiliki tugas pokok : Melaksanakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga, di bidang ketatausahaan administrasi umum, keuangan, kepegawaian, penyusunan program dan pelaporan serta tata usaha perlengkapan. Fungsi, meliputi : a) Pelaksana koordinasi Pengumpulan data dan informasi dalam rangka Penyusunan Kebijakan teknis dan operasional Badan; b) Pelaksana koordinasi pelaksanaan tugas-tugas organisasi Badan; c) Pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan Program Kerja, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan; d) Pengelolaan administrasi Kepegawaian, pelaksanaan pembinaan, peningkatan disiplin dan pengembangan karier serta upaya peningkatan kesejahteraan pegawai; e) Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran, Pelaksanaan Penatausahaan keuangan, dan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan; f) Pelaksanaan urusan administrasi umum, rumah tangga/ keprotokolan dan perlengkapan, ketatalaksanaan (surat menyurat) dan kearsipan; g) Penyusunan Standar Pelayanan Minimal lingkup Unit Kerja; Rencana Strategis 19

h) Penyiapan data dan informasi kepustakaan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan inventarisasi asset; i) Pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait, perangkat daerah dan pihak ketiga; j) Pelaksanaan sistem Pengawasan Melekat; k) Penyusunan dan pelaksanaan sistem informasi lingkup Badan; l) Pelaksanaan kebersihan, keindahan dan keamanan; m) Pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat. Pelaksana koordinasi Pengumpulan data dan informasi dalam rangka Penyusunan Kebijakan teknis dan operasional Badan; n) Pelaksana koordinasi pelaksanaan tugas-tugas organisasi Badan; o) Pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan Program Kerja, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan; p) Pengelolaan administrasi Kepegawaian, pelaksanaan pembinaan, peningkatan disiplin dan pengembangan karier serta upaya peningkatan kesejahteraan pegawai; q) Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran, Pelaksanaan Penatausahaan keuangan, dan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan; r) Pelaksanaan urusan administrasi umum, rumah tangga/ keprotokolan dan perlengkapan, ketatalaksanaan (surat menyurat) dan kearsipan; s) Penyusunan Standar Pelayanan Minimal lingkup Unit Kerja; t) Penyiapan data dan informasi kepustakaan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan inventarisasi asset; u) Pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait, perangkat daerah dan pihak ketiga; v) Pelaksanaan sistem Pengawasan Melekat; w) Penyusunan dan pelaksanaan sistem informasi lingkup Badan; x) Pelaksanaan kebersihan, keindahan dan keamanan; y) Pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat. Rencana Strategis 20

a. Sub Bagian Umum Memiliki tugas : 1) Menyiapkan data dan informasi guna penyusunan kebijakan teknis dan operasional; 2) Melaksanakan administrasi Kepegawaian, melaksanakan pembinaan, peningkatan disiplin dan pengembangan karier serta upaya peningkatan kesejahteraan pegawai; 3) Melaksanakan urusan administrasi umum, rumah tangga /keprotokolan, perjalanan dinas dan perlengkapan, ketatalaksanaan (surat menyurat) dan kearsipan; 4) Menyusun Standart Pelayanan Minimal Badan; 5) Menyusun rencana dan melaksanakan keindahan, kebersihan dan keamanan kantor; 6) Melaksanakan kegiatan pengawasan melekat dalam lingkup SKPD; 7) Menyusun rencana kebutuhan barang, mengatur dan mengelola barang-barang inventaris Badan; 8) Melaksanakan kegiatan kehumasan dan kepustakaan Badan; 9) Menangani pengaduan masyarakat terkait dengan pelaksanaaan tugas; 10) Membantu sekretaris dalam melaksanakan koordinasi terkait dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dan tata laksana aparatur. b. Sub Bagian Keuangan Memiliki tugas : 1) Melaksanakan penatausahaan keuangan, meliputi pengelolaan anggaran, penyusunan neraca, pelaksanaan akuntansi/pembukuan, pertanggung-jawaban dan verifikasi serta penyusunan perhitungan anggaran; 2) Melaksanakan pengurusan biaya perjalanan dinas, perpindahan pegawai dan ganti rugi, gaji pegawai dan pembayaran hak-hak keuangan lainnya; 3) Menyusun, melaksanakan dan mempertanggungjawaban anggaran Badan; Rencana Strategis 21

4) Melaksanakan upaya peningkatan kesejahteraan pegawai. c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan Memiliki tugas : 1) Menghimpun, mengolah, mengkaji dan meneliti data dalam rangka penyusunan rencana program dan anggaran; 2) Melaksanakan kegiatan perencanaan dan penyusunan dokumen pembangunan bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga ; 3) Melaksanakan koordinasi perencanaan program, kegiatan dan anggaran bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga ; 4) Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka analisis dan penilaian pelaksanaan program dan anggaran; 5) Melaksanakan kebijakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga ; 6) Mengkoordinir dan evaluasi pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga ; 7) Melaksanakan pembuatan umpan balik hasil penyusunan dan penetapan anggaran guna perencanaan program dan anggaran untuk tahun berikutnya; 8) Mengelola, mengembangkan data dan Sistem Informasi lingkup Badan; 9) Melaksanakan supervisi, pelaporan, evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas. 2. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Memiliki tugas pokok : Melaksanakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga dibidang penetapan kebijakan dan pengelolaan kegiatan peningkatan kualitas hidup perempuan dibidang pendidikan, Rencana Strategis 22

kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan dan sosial budaya, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan Anak. Fungsi : 1) Perumusan dan penetapan program kebijakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 2) Pelaksanaan program peningkatan kualitas hidup perempuan dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan dan sosial budaya, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak; 3) Pelaksanaan pengendalian dan pemantauan bantuan dana yang menunjang kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 4) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dan lembaga swasta/lsm sebagai sinkronisasi program dan kegiatan dalam menunjang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 5) Penjabaran dan penetapan kebijakan sistem informasi gender dan anak dengan merujuk pada kebijakan nasional; 6) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisis, pendokumentasian data, pemanfaatan dan penyebarluasan sistem informasi gender dan anak; 7) Pelaksanaan motivasi tingkat partisipasi dan kemandirian masyarakat, penguatan kelembagaan masyarakat yang mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 8) Pelaksanaan evaluasi dan pemantauan pelaksanaan program serta pelaporan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. a. Sub Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Pengarusutamaan Gender Memiliki tugas : 1) Menyiapkan dan menganalisis data dalam penetapan kebijakan Pemerintah Daerah dalam rangka peningkatan kualitas hidup perempuan guna terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender; 2) Menyusun dan melaksanakan program peningkatan kualitas hidup perempuan dan pengarusutamaan gender perempuan di Rencana Strategis 23

bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan dan sosial budaya; 3) Melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas hidup perempuan melalui peningkatan sumberdaya manusia dan pelatihan ketrampilan; 4) Melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan peranan perempuan sebagai pengambil keputusan dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender; 5) Fasilitasi dan melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas peran Pusat Study Wanita (PSW), organisasi masyarakat/lsm pemerhati perempuan dan dunia usaha; 6) Fasilitasi penyediaan data terpilah menurut jenis kelamin; 7) Melakukan analisis gender, perencanaan anggaran, yang responsif gender, dan pengembangan materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pengarusutamaan Gender (KIE PUG); 8) Melaksanakan PUG yang terkait dengan bidang pembangunan terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan dan sosial budaya; 9) Mengembangkan usaha pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan keluarga serta masyarakat melalui kegiatan P2- KSS dan P3EL; 10) Melaksanakan pembinaan, sosialisasi dan implementasi program peningkatan kualitas hidup perempuan dan pengarusutamaan gender; 11) Menyiapkan bahan koordinasi dengan komponen terkait dalam rangka mengembangkan pelaksanaan pengarusutamaan gender; 12) Melaksanakan evaluasi dan pemantauan pelaksanaan program serta pelaporan terhadap dampak, perkembangan program peningkatan kualitas hidup perempuan dan pengarusutamaan gender. Rencana Strategis 24

b. Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Memiliki tugas : 1) Menyiapkan dan menganalisis data dalam penetapan kebijakan Pemerintah Daerah dalam upaya meningkatkan Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak; 2) Menyusun dan melaksanakan program perlindungan anak dalam rangka meningkatkan Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak; 3) Melakukan penanganan dan perlindungan bagi korban tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak; 4) Melaksanakan pengendalian dan pemantauan adanya trafficking (perdagangan) dan kekerasan terhadap perempuan dan anak; 5) Fasilitasi dan melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas peran dan kemandirian organisasi masyarakat/lsm pemerhati perlindungan terhadap perempuan dan anak; 6) Melakukan analisis, perencanaan anggaran terhadap Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak; 7) Menyelenggarakan kebijakan daerah dalam perlindungan perempuan dan anak terutama perlindungan terhadap kekerasan dan tenaga kerja perempuan dan anak; 8) Melaksanakan pembinaan, sosialisasi dan implementasi program perlindungan Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak; 9) Menyiapkan bahan koordinasi dengan komponen terkait dalam rangka upaya peningkatan perlindungan perempuan dan anak; 10) Melaksanakan evaluasi dan pemantauan pelaksanaan program serta pelaporan terhadap dampak dan perkembangan program Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak. 3. Bidang Keluarga Memiliki tugas pokok : Menyelenggarakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga dibidang pengelolaan, pengendalian dan Rencana Strategis 25

pelaksanaan kegiatan, perlindungan hak-hak reproduksi, jaminan pelayanan keluarga berencana, penanggulangan masalah-masalah reproduksi, kesehatan reproduksi remaja serta Advokasi dan KIE. Fungsi : 1) Penyusunan, penelaahan dan penetapan kebijakan jaminan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak; 2) Penyempurnaan, penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan operasional Keluarga dan Kesehatan reproduksi; 3) Pelaksanaan kegiatan dalam rangka menciptakan keterpaduan dengan instansi-instansi teknis terkait dalam rangka tercapainya pengembangan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan operasional Keluarga dan Kesehatan reproduksi yang sesuai dengan pola pembangunan; 4) Pelaksanaan hubungan kerja dengan komponen dan instansi teknis terkait dalam menyusun dan pengembangkan kebijakan operasional Keluarga dan Kesehatan reproduksi; 5) Pelaksanaan kajian hasil kegiatan dibidang Keluarga dan Kesehatan reproduksi; 6) Penetapan perkiraan sasaran pelayanan KB, sasaran peningkatan perencanaan kehamilan, sasaran peningkatan partisipasi pria, sasaran Unmet Need, sasaran penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, sasaran kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak, serta pemantauan tingkat drop out peserta KB; 7) Perluasan jaringan dan pembinaan pelayanan KB dan Penyelenggaraan dukungan pelayanan rujukan KB dan kesehatan reproduksi; 8) Pelaksanaan informed choice dan informed consent dalam program KB; 9) Penetapan Kebijakan, sasaran dan prioritas kegiatan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA; Rencana Strategis 26

10) Penetapan kebijakan, pengembangan, pelaksanaan advokasi, KIE, serta konseling program KB; 11) Pelaksanaan pengawasan melekat dan pembinaan personil. a. Sub Bidang Pembinaan Keluarga dan Kesehatan Reproduksi Memiliki tugas : a) Menyusun program dan rencana pengendalian serta operasional kegiatan upaya perlindungan hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi, termasuk kesehatan reproduksi remaja; b) Merumuskan kebijakan teknis dan strategis operasional serta menyusun petunjuk pelaksana, petunjuk teknis pembinaan perlindungan hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi, termasuk kesehatan reproduksi remaja; c) Menyiapkan konsep kegiatan peningkatan perlindungan hakhak reproduksi dan kesehatan reproduksi, termasuk kesehatan reproduksi remaja; d) Melaksanakan kegiatan peningkatan perlindungan hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi, termasuk kesehatan reproduksi remaja; e) Mengintegrasikan kegiatan upaya perlindungan pengembangan dan perumusan program, pembinaan dan peningkatan perlindungan hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi remaja dengan instansi lain dan lembaga kemasyarakatan serta Lembaga Swadaya masyarakat; f) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan serta peningkatan pengetahuan masyarakat, remaja dan kelompok remaja terhadap perlindungan hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi, serta kesehatan reproduksi remaja; g) Melaksanakan pemberdayaan tenaga pendidik sebaya dan konselor remaja perlindungan hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi remaja; Rencana Strategis 27

h) Menyelenggarakan forum komunikasi remaja dan dukungan operasional serta pelayanan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA. i) Menyiapkan data dan melaporkan kajian hasil kegiatan perlindungan hak-hak reproduksi, dan kesehatan reproduksi, serta kesehatan reproduksi remaja; j) Menyusun, merumuskan dan mengendalikan kebijaksanaan strategi operasional dibidang Advokasi dan KIE serta Informasi Keluarga; k) Menyusun dan merumuskan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan operasional program Advokasi dan KIE; l) Menyusun kegiatan Advokasi dan KIE serta mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan sarana dan prasarana kegiatan jaringan informasi data; m) Melaksanakan keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan pengendalian kegiatan Advokasi dan KIE serta memberikan pelayanan informasi data; n) Menyusun, mengumpulkan, mengelola, memberikan pelayanan, pengembangan dan mengendalikan kegiatan di bidang Informasi keluarga; o) Menyajikan data yang berkaitan dengan kegiatan Advokasi dan KIE; p) Melaksanakan hubungan kerja dengan komponen dan instansi terkait, dalam pelaksanaan dan pengendalian program Advokasi dan KIE; q) Mengembangkan kegiatan lain, metode dan prosedur kerja yang berkaitan dengan kegiatan Advokasi dan KIE; r) Melaksanakan kegiatan Advokasi dan KIE serta mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan sarana dan prasarana program KB. Rencana Strategis 28

b. Sub Bidang Pelayanan Keluarga Memiliki tugas : a) Menyusun, mengelola, merumuskan dan mengendalikan kebijaksanaan strategi operasional, pedoman dan petunjuk teknis operasional dibidang jaminan dan pelayanan Keluarga dan Kesehatan reproduksi; b) Merencanakan kebutuhan, alokasi, dan distribusi alat kontrasepsi, serta penanggulangan efek samping dan kegagalan alat kontrasepsi; c) Melaksanakan upaya keterpaduan, sinkronisasi peningkatan bidang jaminan dan pelayanan Keluarga dan Kesehatan reproduksi; d) Menyiapkan bahan kajian hasil kegiatan Keluarga dan Kesehatan reproduksi; e) Melaksanakan keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan pengendalian dibidang jaminan dan pelayanan Keluarga dan Kesehatan reproduksi; f) Menyusun perkiraan sasaran pelayanan KB, sasaran peningkatan perencanaan kehamilan, sasaran peningkatan partisipasi pria, sasaran Unmet Need, sasaran penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, sasaran kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak, serta pemantauan tingkat drop out peserta KB; g) Menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan evaluasi dibidang pengendalian jaminan dan pelayanan Keluarga dan Kesehatan reproduksi; h) Mengembangkan kegiatan lain, metode dan prosedur kerja yang berkaitan dengan jaminan dan pelayanan dibidang Keluarga dan Kesehatan Reproduksi. 4. Bidang Keluarga Sejahtera Memili tugas pokok : Melaksanakan sebagian tugas tugas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga dibidang pengendalian pemberdayaan ekonomi keluarga dan pelayanan modal usaha, pengembangan ketahanan Rencana Strategis 29

keluarga sejahtera dan peningkatan partisipasi dan peran serta masyarakat. Fungsi : 1) Penyusunan rencana kebijakan operasional bidang keluarga sejahtera; 2) Penelaahan Kebijaksanaan strategi pengelolaan operasional bidang Keluarga Sejahtera; 3) Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan operasional bidang keluarga sejahtera; 4) Pengendalian keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga; 5) Pelaksanaan kegiatan operasional pelayanan dan pemberdayaan keluarga; 6) Pelaksanaan evaluasi dan pengendalian program dan peran serta melalui kerja sama antar lembaga dan institusi dibidang keluarga sejahtera; 7) Penyelenggaraan koordinasi dengan instansi-instansi terkait, lembaga kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat di bidang keluarga sejahtera; 8) Pelaksanaan kegiatan dalam rangka penetapan keputusan tentang pemberian kredit modal usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS); 9) Pelaksanaan pembelajaran kegiatan ekonomi produktif bagi keluarga pra sejahtera (keluarga miskin sekali) dan keluarga sejahtera I (keluarga miskin); 10) Pengidentifikasian, penganalisisan dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan program pengendalian keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga; 11) Pelaksanaan pembimbingan dan fasilitasi kegiatan teknologi tepat guna; 12) Pengintegrasian kegiatan upaya pembinaan keluarga dengan instansi lain dan lembaga kemasyarakatan serta lembaga swadaya masyarakat; 13) Pelaksanaan kajian hasil kegiatan pelayanan dibidang keluarga sejahtera; Rencana Strategis 30

14) Pelaksanaan pengawasan melekat dan pembinaan personil. a. Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Memiliki tugas : a) Menyusun rencana kerja bidang ketahanan dan pemberdayaan keluarga; b) Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pengendalian program ketahanan dan pemberdayaan keluarga; c) Melakukan upaya-upaya terciptanya keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program ketahanan dan pemberdayaan keluarga serta pengembangan program ketahanan dan pemberdayaan keluarga; d) Melakukan hubungan kerja dengan komponen dan instansi teknis terkait, lembaga kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat dalam pelaksanaan program ketahanan dan pemberdayaan keluarga; e) Melakukan identifikasi, analisis dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan program ketahanan dan pemberdayaan keluarga; f) Mengembangkan kegiatan lainnya, metode dan prosedur yang berkaitan dengan tugas yang menjadi tanggung jawabnya; g) Menyusun rencana, pedoman pengendalian dan operasional serta pembinaan kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga; h) Melakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS); i) Mengusulkan penetapan keputusan tentang pemberian kredit modal usaha UPPKS; j) Mengintegrasikan kegiatan pembinaan pemberdayaan ekonomi keluarga dengan instansi teknis lain dan lembaga kemasyarakatan serta lembaga swadaya masyarakat; k) Memeriksa dan membina kelayakan usaha kelompok UPPKS; l) Menetapkan sasaran Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL); Rencana Strategis 31

m) Penyelenggaraan BKB, BKR, dan BKL termasuk pendidikan pramelahirkan; n) Melakukan pendampingan/pemagangan terhadap kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera. b. Sub Bidang Kelembagaan Keluarga Kecil yang Berkualitas Memiliki tugas : a) Menetapkan kebijakan dan pengembangan penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring program; b) Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis operasional pembinaan Institusi dan partisipasi masyarakat; c) Menyusun rencana pengendalian dan operasional kegiatan pembinaan Institusi dan partisipasi masyarakat; d) Menginventarisir, menghimpun dan mengelola data institusi dan partisipasi masyarakat, sesuai dengan kebutuhan dinas; e) Menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan operasional pembinaan Institusi dan partisipasi masyarakat; f) Melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan kelompokkelompok Institusi dan partisipasi masyarakat; g) Mengintegrasikan kegiatan Institusi dan partisipasi masyarakat dengan instansi lain dan lembaga kemasyarakatan serta lembaga swadaya masyarakat; h) Melaksanakan penghimpunan, pemutakhiran, pengolahan, dan penyediaan data mikro kependudukan dan keluarga; i) Mengelola data dan informasi program KB nasional serta penyiapan sarana dan prasarana; j) Melaksanakan koordinasi dengan instansi lain, lembaga kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat dalam meningkatkan SDM Institusi dan partisipasi masyarakat; k) Pemanfaatan pedoman pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh KB; l) Menetapkan formasi dan sosialisasi jabatan fungsional penyuluh KB; Rencana Strategis 32

m) Mengembangkan materi penyelenggaraan jaminan dan pelayanan KB dan pembinaan penyuluh KB; n) Menyediakan dukungan operasional penyuluh KB dan institusi masyarakat perdesaan (IMP) dalam program KB; o) Melaksanakan monitoring, evaluasi, asistensi, fasilitasi, dan supervisi pelaksanaan program KB. 5. UPTB Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Memiliki tugas pokok : Melaksanakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Kabupaten Jombang di bidang pelayanan keluarga berencana dan kegiatan teknis lainnya dalam rangka mendukung pelaksanakan tugas pokok Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga di wilayah Kecamatan. Fungsi : 1) Penyusunan rencana program, kegiatan dan prosedur tetap dalam rangka pelaksanaan kebijakan program keluarga berencana dan pembangunan keluarga sejahtera; 2) Pembinaan Keluarga dan Pembangunan Keluarga Sejahtera Akseptor Keluarga ; 3) Pelaksanaan Program kerja dan kebijakan teknis Pelayanan Keluarga ; 4) Pelayanan Keluarga dan Pembangunan Keluarga Sejahtera Akseptor Keluarga ; 5) Pelaksanaan pendataan keluarga secara berkala dalam rangka terwujudnya program Keluarga ; 6) Pelaksanaan analisis, evaluasi dan sosialisasi hasil pendataan keluarga; 7) Pengumpulan dan pengolahan data mengenai aspek Keluarga, Keluarga Sejahtera Akseptor Keluarga dan tingkat peran serta masyarakat dan institusi masyarakat yang terkait dengan program Keluarga ; 8) Pelaksanaan kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dan institusi masyarakat dalam program Keluarga, Rencana Strategis 33

pembangunan Keluarga Sejahtera Akseptor Keluarga diwilayah kecamatan dalam rangka mencapai keluarga berkualitas, dibawah koordinasi kecamatan; 9) Pengumpulan data dan informasi masalah-masalah dalam pelaksanaan program Keluarga dan pembangunan Keluarga Sejahtera Akseptor Keluarga di wilayah kecamatan; 10) Pelaksanaan fasilitasi pencatatan dan pelaporan program Keluarga dan pembangunan Keluarga Sejahtera Akseptor Keluarga di wilayah kecamatan; 11) Pelaksanaan fasilitasi pengurusan kepegawaian, keuangan, sarana dan ketatausahaan program Keluarga dan pembangunan Keluarga Sejahtera Akseptor Keluarga di wilayah kecamatan; 12) Pelaksanaan fasilitasi pelayanan Keluarga melalui pertemuan-pertemuan dalam rangka pemantapan koordinasi pelaksanaan program Keluarga di wilayah kecamatan serta penyusunan pelaporan kegiatan; 13) Pelaksanaan pengawasan dan penilaian prestasi kerja para Penyuluh Lapangan Keluarga ; 14) Penyusunan analisis dan evaluasi serta pelaporan atas pelaksanaan dan pengendalian program Keluarga dan Keluarga Sejahtera Akseptor Keluarga. 2.1.2. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Bupati Jombang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Kabupaten Jombang, struktur organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga meliputi : 1. Kepala Badan; 2. Sekretariat, membawahi: a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan. Rencana Strategis 34