III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini kemajuan teknologi di dunia elektronika dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juli 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB III DESKRIPSI MASALAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU DAN KELEMBABAN UDARA PADA PENETAS TELUR AYAM BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 DILENGKAPI UPS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

I. PENDAHULUAN. Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang. energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 hingga November 2015.

RANCANG BANGUN BATTERY CHARGE CONTROLLER DUAL SUMBER SUPLAI BEBAN DENGAN PLTS DAN PLN BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PENDINGIN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No. 2 (2017), hal ISSN : X

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PEMILIHAN KOMPONEN DAN PERANCANGAN ALAT. perancangan perangkat keras dan perangkat lunak sistem alat penyangrai dan

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian dan perancangan tugas akhir ini terdiri dari berbagai instrumen, komponen, perangkat kerja serta bahan-bahan sebagai berikut. Tabel 3.1 Alat dan bahan. No. Alat dan Bahan Kegunaan 1. Power suply PC Sebagai catu daya 2. Dioda 1N4002 Sebagai komponen catu daya 3. Kapasitor Sebagai komponen catu daya 4. IC 7805 Sebagai komponen catu daya 5. IC 7812 Sebagai komponen catu daya 6. LED Sebagai indikator 7. Resistor Sebagai hambatan pada rangkaian 8. ATmega 2560 Pengendali utama sistem 9. Board Arduino Mega dan Sebagai media akuisisi data antara Board ArduinoUno rangkaian dan komputer. 10. ULN2003 Sebagai pemicu rele 11. Rele 12 V DC Sebagai saklar sumber 13. LM 35 Sebagai sensor suhu 14. DHT 11 Sebagai sensor kelembaban 15. Kipas 12 V DC Sebagai pendingin dan pemerataan suhu 16. Heat Sink Sebagai pendingin 17. Terminal Block Sebagai terminal kabel 18. LCD 16x2 Sebagai display pada inkubator

38 19. PCB Sebagai media rangkaian 20. Saklar Sebagai kendali catu daya utama dan tombol pemilihan jenis tetas 21. Push Button Sebagai tombol reset 22. Motor Servo Sebagai aktuator rak telur 23. Box Inkubator Sebagai tempat penetas telur 24. Lampu Pijar DC 25 Watt Sebagai pemanas 25. Keypad 4x4 Sebagai media untuk mengatur nilai batas suhu dan kelembaban 26. Fitting Lampu Sebagai tempat terminal lampu 27. Solder dan timah Alat bantu memasang komponen 28. Laptop Sebagai database dan media monitoring 29. Real Time Clock Sebagai penyimpan data waktu. 30 Rele AC 220 Volt Sebagai swiching otomatis pada Sistem hybrid Sel Surya dengan listrik PLN. 31 Sel Surya Sebagai sumber energi cadangan 32 Batere Aki 12 Volt 65 Sebagai penyimpan energi listrik dari Sel Ampere Surya. 33 Atmega 328P Sebagai pengendali RTC dan Slave Master 3.3. Spesifikasi Alat Gambar 3.1 Perancangan Sistem

39 Spesifikasi alat ini adalah sebagai berikut: a. Sumber tegangan 5 V DC dan 12 V DC yang di ambil dari catu daya atau power supply. b. Menggunakan sel surya 50 watt dan batere/aki sebagai sumber energi cadangan. c. Menggunakan sensor LM 35 sebagai sensor suhu dan sensor DHT 11 sebagai sensor kelembaban. d. Menggunakan mikrokontroller ATmega2560 dan Atmega 328P sebagai pengendali. e. Menggunakan pemanas berupa lampu pijar 12 V DC 4 unit dengan daya 25 watt untuk setiap rak. f. Menggunakan keypad 4x4 sebagai media untuk mengatur nilai batas suhu dan kelembaban. g. Menggunakan Kipas 12 V DC sebagai pendingin inkubator, pemerata suhu, dan pada bak air untuk meningkatkan kelembaban. h. Menggunakan bak air yang diletakkan dibagian bawah inkubator untuk menjaga kelembaban. i. Setiap inkubator terdapat dua rak telur, setiap ruang rak memiliki ukuran 70 cm x 50 cm x 50 cm. j. Menggunakan motor servo sebagai aktuator pemutar posisi telur. k. Menggunakan modul Arduino Mega dan ArduinoUno sebagai peripheral dan antarmuka serial. l. Laptop sebagai media monitoring display dari dua inkubator. m. Perangkat lunak berupa GUI (Graphical User Interface).

40 3.4. Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem alat yang dibuat adalah sebagai berikut: 1. Sistem mampu memantau suhu dan kelembaban ruangan pada dua inkubator yang ditampilkan pada komputer pribadi berupa GUI. Sensor LM 35 diletakkan pada bagian tengah tiap rak inkubator yang dapat memantau suhu ruangan inkubator. DHT 11 sebagai sensor kelembaban diletakkan pada bagian tengah tiap rak inkubator untuk membaca kelembaban yang ada pada ruangan inkubator. Data dari sensor LM 35 dan DHT 11 dihubungkan dengan mikrokontroller. 2. Sistem mampu menjaga suhu ruangan inkubator sebesar 38 o C 40 o C dengan cara mengendalikan hidup dan matinya lampu pijar sebagai pemanas ruangan, dan menjaga kelembaban sebesar 50% 60% jika menetaskan telur ayam dan 55% 65% jika menetaskan telur bebek dengan mengendalikan hidup matinya kipas bak penampung air inkubator, mampu menjaga suhu dan kelembaban pada batasan yang di masukkan melalui keypad. 3. Nilai batas suhu dan kelembaban dapat diatur melalui keypad untuk menyesuaikan dengan jenis telur yang ditetaskan. Rak telur dikendalikan menggunakan motor servo sebesar 40 o berdasarkan waktu yang telah di tentukan pada jam 06.00, 12.00, 18.00, dan 00.00 WIB akan bergerak pada - 40 o kemudian pada jam 09.00, 15.00, 21.00, dan 03.00 WIB akan bergerak menuju sudut 40 o dan dapat dimatikan ketika telur sudah berumur 20 hari jika menetaskan telur ayam dan 24 hari jika menetaskan telur bebek.

41 4. Menggunakan sistem hybrid Sel Surya dan listrik PLN sebagai sumber, sehingga sistem dapat bekerja secara kontinyu walaupun terjadi pemadaman listrik PLN. 5. Sistem pemantau yang terhubung dengan komputer dengan komunikasi serial USB, dengan board ArduinoUno sebagai interface ke komputer dan master I 2 C (Inter Integrated Circuit) untuk mengambil data dari Slave yang terhubung. 6. User Interface dibuat dengan menggunakan perangkat lunak LabVIEW dan sebagai pengolahan data yang dapat ditampilkan dan disimpan pada komputer. 3.5. Tahapan-Tahapan Dalam Pembuatan Tugas Akhir 3.5.1. Perancangan Sistem Alat 3.5.1.1. Prosedur Kerja Dalam penyelesaian tugas akhir ini ada beberapa langkah kerja yang akan dilakukan diantaranya adalah : 3.5.1.1.1. Diagram Alir Perancangan Pada gambar 3.2 digambarkan tahap tahap perancangan dalam pembuatan alat rancang bangun inkubator telur unggas otomatis dengan dua sumber suplai beban PLN dan Sel Surya berbasis mikrokontroler, yang menggunakan Sel Surya dan listrik PLN sebagai sumber energi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam perancangan dan pembuatan tugas akhir ini sehingga dapat dilaksanakan secara sistematis.

Gambar 3.2 Diagram alir prosedur kerja 42

43 3.5.1.1.2. Blok Diagram SEL SURYA BATERE MIKROKONTROLLER LCD PC Switch Controller INKUBATOR INKUBATOR PLN Gambar 3.3 Diagram perancangan Inkubator dengan dua sumber suplai beban Gambar 3.3 diatas adalah blok diagram perancangan inkubator dengan dua sumber suplai beban, yaitu mikrokontroller akan mengontrol inkubator dan menampilkan data suhu dan kelembaban ke LCD dan PC. PLN dan Sel Surya menjadi sumber energi bagi inkubator, energi listrik yang dihasilkan oleh Sel Surya akan disipan di batere dan akan digunakan ketika PLN mati yang diatur oleh switch controller. Gambar 3.4 Blok Diagram pengendali suhu dan kelembaban inkubator

44 Gambar 3.4 diagram blok di atas dapat dijelaskan bahwa mikrokontroller dapat mengendalikan pemanas berupa lampu pijar dan pendingin berupa kipas DC, dan menjaga kelembaban berupa kipas pada bak air. Pembacaan suhu dan kelembaban pada alat penetas ini dapat ditampilkan pada LCD dan komputer pribadi. Kemudian LM35 dan DHT 11 difungsikan sebagai sensor pembacaan suhu dan kelembaban pada alat penetas ini sehingga dapat memberikan informasi pengukuran suhu dan kelembaban yang dapat diproses pada mikrokontroller. sehingga suhu dan kelembaban pada alat ini dapat diukur dan ditampilkan pada LCD maupun komputer. Slave 1 Inkubator 1 Slave 2 Inkubator 1 Slave 3 Inkubator 2 Slave 4 Inkubator 2 Slave Master Komputer Gambar 3.5 Blok diagram komunikasi I 2 C Gambar 3.5 dapat dilihat diagram blok komunikasi antar mikrokontroller dengan menggunakan ATmega 2560 dan Atmega 328P. Data yang didapat dari sensor suhu dan kelembaban yang terbaca pada mikrokontroller slave inkubator 1 dan slave inkubator 2 akan dikirimkan menuju master slave yang merupakan board arduino mega dengan mikrokontroller ATmega 328P. Kemudian data yang terkumpul pada master slave akan mengirimkan data slave secara serial kepada

45 komputer. Komputer akan memisahkan data berdasarkan urutan karakter sehingga dapat diolah menggunakan perangkat lunak LabVIEW dan ditampilkan pada komputer. Modul Arduino UNO Mikrokontroller 1 Mikrokontroller 2 Personal Computer Mikrokontroller 3 Mikrokontroller 4 Gambar 3.6 Rancangan sistem inkubator Gambar 3.6 merupakan blok keseluruhan sistem dimana mikrokontroler memiliki sensor suhu dan kelembaban yang akan mengirimkan data keadaan suhu dan kelembaban ruangan inkubator. Mikrokontroler akan mengendalikan pemanas berupa lampu pijar secara otomatis, motor sebagai pemutar posisi rak telur, dan juga mengirimkan data ke board arduino untuk mengirimkan data suhu dan kelembaban agar disampaikan ke komputer. 3.5.1.2. Perancangan Sistem Perangkat Lunak Pada perancangan perangkat lunak digunakan LabView 2010 sebagai pengolah data yang akan ditampilkan pada komputer dimana LabView memiliki dua lembar jendela kerja, yaitu jendela front panel dan jendela blok diagram.

46 Gambar 3.7 Jendela front panel pada LabVIEW Gambar 3.7 merupakan tampilan jendela front panel pada labview. Tampilan monitoring akan dibuat pada laman ini. Terdapat panel control dan indikator tampilan yang dapat digunakan sebagai tampilan pegukuran. Gambar 3.8 Jendela blok diagram LabView Gambar 3.8 merupakan laman jendela yang akan digunakan sebagai laman pemrograman tampilan pada LabVIEW dengan cara menarik blok diagram yang sudah disediakan LabVIEW pada kotak dialog function.

47 Software yang digunakan sebagai pemrograman mikrokontroller adalah arduino. Gambar 3.9 merupakan tampilan awal software arduino. Pemrograman pada mikrokontroller bertujuan untuk mengubah nilai sensor kebentuk besaran digital yang bisa diolah oleh mikrokontroller. Nilai yang dibaca oleh mikrokontroller akan dikirim menuju komputer menggunakan metode serial sehingga dapat diolah datanya pada komputer. Gambar 3.9 Pemrograman menggunakan arduino

48 Mulai Sensor Suhu Baca suhu Jika Suhu > suhu1 Kipas Hidup Jika Suhu >suhu1+1 Lampu 1 Mati Jika Suhu > suhu1+2 suhu > suhu2 Lampu 2 Mati Jika Suhu > suhu2 Lampu 3&4 Mati Selesai Gambar 3.10 Diagram alir program kendali suhu

49 Gambar 3.10 adalah diagram alir pemrograman kendali suhu dengan menggunakan keypad sebagai data masukan, setelah data dimasukkan mikrokontroler akan membaca nilai dari keypad dan dibandingkan dengan besaran suhu dari sensor. Suhu1 adalah batas bawah suhu dan suhu2 adalah batas atas suhu. Kemudian mikrokontroller akan memeberikan perintah program: 1. Jika suhu lebih besar dari suhu1 maka kipas pendingin akan hidup. 2. Jika suhu lebih besar dari suhu1+ maka lampu 1 akan mati. 3. Jika suhu lebih besar dari suhu1+2 atau suhu lebih besar dari suhu2 maka lampu 2 akan mati. 4. Jika suhu lebih besar dari suhu2 maka lampu 3 dan 4 akan mati.

50 Mulai Sensor Kelembaban Baca Kelembaban Jika Kelembaban <kelembaban1 Kipas Hidup Jika Kelembaban >kelembaban2 Kipas Mati Selesai Gambar 3.11 Diagram alir program kendali kelembaban Gambar 3.11 adalah diagram alir kendali kelembaban dengan menggunakan keypad sebagai data masukan, setelah data dimasukkan mikrokontroler akan membaca nilai dari keypad dan dibandingkan dengan besaran kelembaban dari sensor. kelembaban1 adalah batas bawah kelembaban dan kelembaban2 adalah

51 batas atas kelembaban. Kemudian mikrokontroller akan memeberikan perintah program: 1. Jika kelembaban lebih kecil dari kelembaban1 Maka kipas air akan hidup. 2. Jika kelembaban lebih besar dari kelembaban2 maka lampu air akan mati.

52 Mulai Sensor Suhu Baca suhu Jika Suhu > 38 o C Kipas Hidup Jika Suhu >38.5 o C Lampu 1Mati Jika Suhu > 39.5 o C Lampu 2 Mati Jika Suhu > 40 o C Lampu 3&4 Mati Selesai Gambar 3.12 Diagram alir program kendali suhu penetasan telur ayam dan bebek

53 Mulai Mulai Sensor Kelembaban Sensor Kelembaban Baca Kelembaban Baca Kelembaban Jika Kelembaban <50% Jika Kelembaban <55% Kipas Hidup Kipas Hidup Jika Kelembaban >=60% Jika Kelembaban >=65% Kipas Mati Kipas Mati Selesai Selesai Gambar 3.13 Diagram alir program kendali kelembaban (Telur ayam dan telur bebek) Gambar 3.12 merupakan Diagram alir pemrograman kendali suhu dan Gambar 3.13 merupakan Diagram alir pemrograman kendali kelembaban dimana sensor suhu dan sensor kelembaban sebagai data masukan, setelah data didapat mikrokontroler akan membaca nilai besaran suhu dan kelembaban kemudian

54 dikonversikan dari data analog menjadi data digital oleh ADC mikrokontroller. Kemudian mikrokontroller akan memeberikan perintah program: 1. Jika suhu lebih besar dari 38 o C Maka kipas pendingin akan hidup. 2. Jika suhu lebih besar dari 38.5 o C maka lampu 1 akan mati. 3. Jika suhu lebih besar dari 39.5 o C maka lampu 2 akan mati. 4. Jika suhu lebih besar dari 40 o C maka lampu 3 dan 4 akan mati. 5. Jika kelembaban lebih kecil dari 50% untuk penetasan telur ayam, lebih kecil dari 55% untuk penetasan telur bebek maka kipas akan hidup. 6. Jika kelembaban lebih besar atau sama dengan 60% untuk penetasan telur ayam, lebih besar atau sama dengan 65% untuk penetasan telur bebek maka kipas akan mati. Jika semua program telah terpenuhi maka program selesai.

55 Mulai RTC SERVO Baca Waktu Jika waktu 06.00 atau 12.00 atau 18.00 atau 00.00 Jika waktu 09.00 atau 15.00 atau 21.00 atau 03.00 Servo bergerak 0 o Servo bergerak 150 o Mulai Gambar 3.14 Diagram alir program kendali motor Gambar 3.14 merupakan diagram alir pemrograman motor pengendali rak telur, dimana motor servo bergerak berdasarkan waktu. Motor servo bergerak 0 o Jika jam menunjukkan pukul 06:00:00, 12:00:00, 18:00:00, dan 00:00:00 waktu RTC, kemudian motor bergerak 150 o Jika waktu menunjukkan jam 09:00:00, 15:00:00, 21:00:00 dan 03:00:00 Waktu RTC. Jika program telah terpenuhi maka program selesai.

56 Mulai Tegangan PLN Tegangan Sel Surya Baca Tegangan PLN Tegangan PLN Ada Sambungkan Sel Surya Putuskan Sel Surya Jalankan inkubator Selesai Gambar 3.15 Diagram alir Sistem hybrid Sel Surya dengan listrik PLN Gambar 3.15 menjelaskan tentang prinsip kerja dari sistem hybrid Sel Surya dengan listrik PLN, sistem dual energi dalam suplai beban dengan sumber energi cadangan suplai beban berasal dari listrik Sel Surya. Sistem dual energi dibuat sebagai langkah antisipasi dalam menjaga kehandalan pengoperasian inkubator, karena bila suatu ketika terjadi pemadaman listrik PLN, Sel Surya dapat menyuplai energi untuk mengoperasikan inkubator.

57 3.5.2. Pembuatan Sistem Perangkat Keras Pembuatan perangkat sistem adalah pembuatan rangkaian yang digunakan dalam pembuatan sistem kendali dan monitoring inkubator ini. 3.5.2.1. Rangkaian Mikrokontroller Rangkaian mikrokontroller merupakan rangkaian pengendali suhu yang dapat mengendalikan lampu dan kipas. Gambar 3.16 adalah gambar rangkaian mikrokontroller dengan board Arduino Mega, mikrokontroller mendapatkan masukan dari sensor suhu LM 35 yang masuk ke pin PF0, kemudian sensor kelembaban DHT 11 yang masuk ke pin PF1, pin PH4 sampai PH6, dan PB4 sampai PB7 masuk ke pin data pada LCD 16x2 sebagai penampil suhu dan kelembaban pada inkubator. Pin PD7 digunakan sebagai keluaran mikrokontroller sebagai pengendali kipas sebagai pendingin. Pin PL1 digunakan sebagai keluaran mikrokontroler sebagai pengendali kipas pengatur kelembaban. Pin PL7, PL5 dan Pin PL3 digunakan sebagai keluaran mikrokontroller yang digunakan sebagai pengendali lampu pemanas pada inkubator, pin PG5 digunakan untuk saklar pilih tetas bebek, dan pin PE5 digunakan untuk saklar pilih tetas ayam. Kemudian pin PA0, PA2, PA4, PA6, PC7, PC5, PC3, dan PC1 masuk ke pin data pada keypad 4x4 sebagai media menentukan batas suhu dan kelembaban. Dan pin PD0 dan PD1 digunakan sebagai komunikasi I 2 C.

58 Gambar 3.16 Rangkaian mikokontroller 3.5.2.2.Rangkaian Catu Daya Rangkaian catu daya atau power supply merupakan rangkaian yang berfungsi memberikan catu daya pada rangkaian pengendali dan monitoring yang dibuat. Gambar 3.17 merupakan rangkaian catu daya, dimana tegangan masuk pada tranformator sebesar 220 VAC kemudian diturunkan menjadi 12 VAC, setelah itu arus AC disearahkan dengan rangkaian diode bridge menjadi arus DC. Kemudian terdapat pembagi tegangan denan menggunakan regulator IC LM7812 untuk tegangan 12 VDC dan IC LM7805 untuk tegangan 5 VDC. Setelah itu terdapat terminal keluaran yang memiliki tegangan 12 V dan 5 VDC.

59 Gambar 3.17 Rangkaian catu daya 3.5.2.3. Rangkaian RTC Gambar 3.18 merupakan rangkaian real time clock (RTC), menggunakan jalur data parallel yang dapat menyimpan data detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari dalam seminggu, dan tahun, menggunakan IC ds3107 sebagai IC memori waktu dengan menggunakan catu daya batere 3 VDC, sehingga data waktu yang diprogram pada mikrokontroller akan disimpan pada memori RTC sehingga waktu akan terus berjalan. Gambar 3.18 Rangkaian RTC

60 3.5.2.4.Rangkaian pengendali motor Gambar 3.19 Rangkaian pengendali motor Gambar 3.19 merupakan rangkaian pengendali motor. Waktu RTC akan ditampilkan pada LCD 16x2 dan motor digunakan sebagai aktuator untuk memutar telur yang berada di dalam rak penetas. Aktuator yang digunakan adalah motor servo. ATmega 328P sebagai pengendali akan membaca data waktu yang disimpan oleh RTC, kemudian mikrokontroller akan memerintahkan servo 1, servo 2, servo 3, dan servo 4 bergerak ke sudut 0 o apabila waktu sudah menunjukkan jam 06:00:00, 12:00:00, 18:00:00, dan 00:00:00. Motor servo akan bergerak ke 150 o jika waktu menunjukkan jam 09:00:00, 15:00:00, 21:00:00, dan 03:00:00.

61 3.5.3. Pengujian Perangkat Sistem Pengujian perangkat sistem bertujuan untuk menguji rancangan sistem yang telah dibuat apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Rancangan ini berhasil apabila sudah bisa mengendalikan suhu dan kelembaban sebesar nilai yang diinginkan, dan nilai sensor-sensor yang digunakan bisa ditampilkan pada komputer dengan perangkat lunak LabVIEW 3.5.4. Analisis dan Kesimpulan Setelah pembuatan alat selesai, langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang didapat dari pengujian alat dan sistem. Prosaes analisa dari pengujian alat ini dilakukan agar mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem untuk mengambil kesimpulan. 3.5.5. Penulisan Laporan Dalam tahap ini dilakukan penulisan laporan dari data yang diperoleh dari hasil pengujian. Data yang dihasilkan dianalisa dan dilakukan pengambilan simpulan dan saran.