SMK AL HIKMAH 1 SIRAMPOG

dokumen-dokumen yang mirip
ELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)

Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI)

DISCLAIMER. Rosyid W. Zatmiko rosyidwz.wordpress.com Tahun 2014 tidak dipublikasikan.

PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ELECTRONIC FUEL INJECTION

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ELEKTRONIC FUEL INJECTION

Gambar 3. Posisi katup ISC pada engine

SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) SMK MUH 2 AJIBARANG 2009/2010

PEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM. Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY

Mesin Diesel. Mesin Diesel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem EPI (Electronic

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong

BAB II KAJIAN TEORI. Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem

BAB II LANDASAN TEORI

LAYOUT ENGINE DAN KOMPONENNYA

Berikut adalah istilah-istilah pada mesin dan bagian-bagian mesin yang dirasa perlu kita ketahui :

BAB II DASAR TEORI. Penelitian yang berbentuk proyek akhir yang ditulis oleh

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI

BAB I PENDAHULUAN...1

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

SISTEM BAHAN BAKAR. Injektor membuat injeksi bahan bakar ke dalam intake manifold sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh komputer.

IDENTIFIKASI SYSTEM EFI. Electronic Fuel Injection. M. Azam Sakhson SMKN3 Jombang

IDENTIFIKASI DAN TROUBLE SHOOTING SISTEM BAHAN BAKAR KIJANG INNOVA 1TR-FE. Untuk Menyandang Sebuah Ahli Madya

PEMBUATAN ALAT PRAKTEK MESIN KIJANG 7KE EFI (STUDI KASUS SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR) TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR SISTEM BAHAN BAKAR PADA YAMAHA MIO J YMJET-FI. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3

BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand.

Sistem PGM-FI A. Latar Belakang

ANALISIS ELEKTRONIK FUEL INJECTION ( EFI ) PADA TOYOTA GREAT COROLLA TIPE 4A-FE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Engine Managemenet System mobil Toyota Great Corolla

ELECTRONIC FUEL INJECTION

DuFI (Durux Fuel Injection)

DIGITAL FUEL FLOW CONSUMPTION METER BERBASIS µc AT89C4051

SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tegangan dari Batteray, kemudian ECU memberi tegangan kepada sesmor sesuai

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ECS (ENGINE CONTROL SYSTEM) TROOT024 B3B4B5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.

MODIFIKASI SISTEM BAHAN BAKAR KARBURATOR MENJADI SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SUZUKI SMASH AD 2663 ZG (TINJAUAN SISTEM BAHAN BAKAR) PROYEK AKHIR

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI (EFI)

TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING SISTEM EPI ( ELECTRONIC PETROL INJECTION ) PADA MESIN SUZUKI CARRY FUTURA 1.5 G15A

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

- 1 - Ignition timing (advanced angle) High. Engine speed. Amount of intake air (Manifold pressure) High. ESA map

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil

OPTIMALISASI WAKTU PADA SAAT AKSELERASI MESIN TOYOTA 4 AFE DENGAN MEMANIPULASI MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE (MAP)

VARIABLE VALVE TIMING inteligent ( VVT i ) OLEH TC DAIHATSU - WILAYAH JAWA BARAT

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia

BAB I PENDAHULUAN 1.2. PERUMUSAN MASALAH

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3B4B5

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

CASE BY CASE DIAGNOSTIC & OUTPUT ERROR CODE PROBLEM PADA SCANNER ELECTRONIC CONTROL UNIT KENDARAAN

UJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif saat ini, menunjukan bahwa

PEMBUATAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM SISTEM KELISTRIKAN, CHASSIS DAN TRANSMISI TOYOTA GREAT COROLLA EFI PADA CHASSIS MOBIL HONDA ACCORD

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

ANALISA EMISI GAS BUANG MESIN EFI DAN MESIN KONVENSIONAL PADA KENDARAAN RODA EMPAT

PENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB II. LANDASAN TEORI

Perbandingan Kerja Sistem Multi Point Injection Dengan Sistem Karburator

ANALISIS SENSOR DAN AKTUATOR PADA SIMULATOR ENGINE MANAGEMENT SYSTEM TOYOTA GREAT COROLLA 4A -FE TUGAS AKHIR. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DASAR-DASAR MESIN & SISTEM BAHAN BAKAR

ANALISIS ELEKTRONIK FUEL INJECTION ( EFI ) PADA TOYOTA GREAT COROLLA TIPE 4A-FE

SISTEM PENGAPIAN MESIN 1NZ-FE TOYOTA VIOS

BAB II. Landasan Teori. dibagi menjadi dua golongan, yaitu motor pembakaran luar dan motor

Informasi Pendiagnosaan Sendiri Sistem EFI atau PGM-FI

MODIFIKASI MESIN SISTEM KONVENSIONAL MENJADI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR ELEKTRONIK PADA TOYOTA KIJANG 5K (SISTEM UDARA)

Sistem Kontrol Elektronik

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

Gambar 6.2 Kran bensin tipe standar

Sistem Pengaturan Kecepatan Stasioner dengan Pengapian Multispark Menggunakan Kontroler PID. Primadani Kurniawan

MODIFIKASI MESIN SISTEM KONVENSIONAL MENJADI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR ELEKTRONIK PADA TOYOTA KIJANG 5K (SISTEM BAHAN BAKAR)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini mobil telah menjadi lebih penting, mobil telah menjadi faktor

BAB III LANDASAN TEORI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

Pembuatan alat praktikum sistem kelistrikan chasis dan tranmisi mobil Toyota Great Corola EFI (rekondisi sistem rem) Muhammad Mahfus I.

TUGAS AKHIR. IDENTIFIKASI SISTEM VVT-i KIJANG INNOVA 1TR-FE

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID untuk Pengaturan Waktu Injeksi dan Waktu Pengapian Saat Kecepatan Stasioner pada Spark Ignition Engine

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lab Pratikum Teknik Mesin Vokasi, Universitas Muhammadiyah. Tempat Pengambilan Data dan Pengujian :

SKRIPSI PENGARUH VARIASI TEKANAN PADA INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMANCE MESIN 1500 CC OLEH : I PUTU KRISNA NARA KUSUMA NIM :

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

MODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI

APLIKASI TEKNOLOGI INJEKSI BAHAN BAKAR ELEKTRONIK (EFI) UNTUK MENGURANGI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR. Beni Setya Nugraha, S.Pd.T.

Pengaruh Penggunaan Enviropurge Kit

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

Transkripsi:

By : RUSWID, S. Pd YAYASAN PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AL HIKMAH 1 SMK AL HIKMAH 1 SIRAMPOG Alamat : Jl. Masjid Jami Benda sirampog 0289 432422 2008 1

ELECTRONIC FUEL INJECTION EFI A. Pengertian EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar, maka proses pembakaran yang terjadi diruang bakar akan terjadi secara sempurna sehingga didapatkan daya motor yang optimal serta didapatkan gas buang yang ramah lingkungan. Proses pemberian bahan bakar dari ECU (Electronic Control Unit) ke injector yang didasarkan pada signal-signal dari sensor-sensor antara lain sensor air flow meter, manifold absolute pressure, sensor putaran mesin, water temperature sensor, throttle position sensor dll. EFI dipakai oleh merk Toyota, sedangkan merk lain mempunyai nama yang berbeda, yakni ; PGMFI/ Honda (Programed Fuel Injection), EPI/ Suzuki (Electronic Petrol Injection), EGI/ Mazda (Electronic Gasoline Injection), Jetronik (Bosch), Multec/ General Motor (Multi Technology) dan lain-lain akan tetapi prinsip dari semua sistem tersebut adalah sama. B. Prinsip System Kontrol EFI System yang digunakan pada electronic fuel injection terbagi atas sensor-sensor dan actuator. Sensor-sensor merupakan informan atau pemberi informasi tentang kondisi-kondisi yang berkaitan dengan penentuan jumlah bahan bakar yang harus diinjeksikan. Pemberian informasi dapat berupa sinyal analog ataupun digital. Sensor-sensor yang mengirim informasi dalam bentuk analog seperti misalnya TPS (Throttle Position Sensor dan mass air flow). Sedangkan actuator merupakan bagian/komponen yang akan diperintah oleh ECU dan perintah dapat berupa analog ataupun digital. Pemberian perintah berupa analog diberikan pada pompa bensin elektrik dan lampu engine kontrol. Sedangkan pemberian perintah berupa sinyal digital diberikan pada injector, coil pengapian, katup pernapasan tangki, pengatur idle, pemanas sensor lamda dan steeker diagnosa. 2

INPUT ANALOG OUTPUT ANALOG ELECTRONIC CONTROL UNIT INPUT DIGITAL OUTPUT DIGITAL Gb. Prinsip System Kontrol EFI C. Perbedaan System EFI dengan System Karburator 1. Saat mesin dalam kondisi dingin a. System Karburator Pada system karburator suplay bahan bakar pada saat mesin dalam kondisi dingin diatur dengan memperkecil jumlah udara yang masuk sehingga bahan bakar akan keluar lebih kaya, dimana pengaturan tersebut dilakukan oleh choke circuit. Chock sircuit sendiri ada yang bekerja secara otomatis ada pula yang mekanis. Dan selanjutnya suplay bahan bakar diatur oleh besarnya tingkat kevakuman dari mesin. Semakin besar tingkat kevakuman yang terbentuk akan semakin besar suplay bahan bakar yang diberikan. 3

b. Sytem EFI Sedangkan pada system EFI suplay bahan bakar saat mesin dalam kondisi dingin akan ditentukan atau diatur oleh ECU (Electronic Control Unit) yang didasarkan pada informasi dari kondisi suhu kerja mesin dan besarnya tekanan udara pada intake manifold. Dari informasi atau datadata tersebut ECU akan memerintahkan injector untuk menyemprotkan bahan bakar lebih banyak. 2. Saat mesin akselerasi a. System Karburator Pada system karburator suplay bahan bakar saat mesin diakselerasi akan diberikan oleh acceleration circuit, dimana acceleration circuit digerakan oleh tuas yang dihubungkan dengan sebuah lengan ungkit yang digerakan oleh gerakan akselerasi throttle valve. Bahan bakar akan keluar dari pump jet ke ventury. 4

b. System E F I Sedangkan pada system EFI suplay bahan bakar saat mesin diakselerasi akan diatur oleh ECU berdasar informasi dari besarnya/banyaknya aliran udara yang mengalir ke intake manifold yang terukur oleh air flow meter. Kemudian dari data tersebut ECU akan memerintahkan injector menambah bahan bakar yang diinjeksikan. D. Macam-macam EFI System EFI terbagi dalam dua jenis yakni : 1. EFI Type D EFI jenis ini pengukuran udara masuk yang menuju ke intake manifold menggunakan vaccum sensor, dimana besar kecilnya tekanan didalam intake manifold dijadikan informasi ke ECU sebagai salah satu penentu banyak sedikitnya bahan bakar yang akan diinjeksikan. Kontrol Volume 5

2. EFI Type L Pada EFI jenis L jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold diukur banyak sedikitnya dengan menggunakan aiflow meter dan besarnya volume udara dijadikan informasi ke ECU sebagai salah satu penentu banyak sedikitnya bahan bakar yang akan diinjeksikan. Udara Air Flow Meter Mendeteksi Volume Di Intake manifold RPM Mesin Intake Manifold Mesin Injeksi Injektor E C U Kontrol Volume Injeksi Bahan Bakar E. Komponen komponen System EFI S Komponen-komponen EFI terdiri dari : Nama Komponen Fungsi Komponen Pompa Bensin Untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya ke delivery line untuk siap diinjeksikan ECU Mengolah data yang diterima dari sensor dan memberikan perintah kerja pada komponen. Data Link Conector Untuk mendiagnostic kerja dari system Variable Resistor Untuk mengatur tingkat campuran bahan bakar dan udara Speed Sensor Untuk mendeteksi kecepatan kendaraan Pressure Sensor Untuk mendeteksi/mengukur besarnya tekanan pada intake manifold Throttle Sensor Untuk mendeteksi besar/kecilnya pembukaan katup gas Idle Speed Control Untuk mengatur putaran idle engine Injector Menerima perintah untuk menginjeksikan banyak sedikitnya bahan bakar 6

Cam Angle Sensor Temperatur Sensor Crank Angle Sensor Knocking Sensor Untuk mengetahui besar/kecilnya sudut cam Untuk mengetahui tinggi dan rendahnya temperatur air Untuk mengetahui tinggi rendahnya putaran mesin Untuk mendeteksi terjadinya engine knock Data Link Conector Pressure Sensor Pompa Bensin ISC Speed Sensor Throttle Sensor Cam Angle Sensor Injector ECU Temperature Sensor Crank Angle Sensor Knocking Sensor Variable Resistor Keterangan : 1. Pompa Bensin Pompa bensin yang biasa digunakan pada mesin dengan system EFI adalah pompa bensin electric yang berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya ke system bahan bakar. Pompa bensin yang biasa digunakan adalah type in tank dan type in line. Type in tank artinya bahwa pompa bahan bakar berada di dalam tangki bahan bakar dengan posisi terendam bahan bakar. Sedangkan type in line artinya bahwa pompa bahan bakar berada diluar tangki bahan bakar. 7

Sender Gauge Gb. Pompa Bensin Type In Tank Fuel Fuel Pump Contruction Gauge Gb. Pompa Bensin Type In line 8

Sensor Actuator By Wiewiet Secara rangkaian bahwa kerja dari pompa bahan bakar dicontrol oleh ECU sehingga jika transistor pada ECU OFF maka arus listrik tidak mengalir ke massa sehingga relay pompa dalam kondisi off, akibatnya arus listrik dari bateray tidak mengalir ke pompa dan pompa tidak dapat bekerja. 2. ECU Electronic Control Unit merupakan komponen system bahan bakar yang akan menerima sinyal listrik dari sensor kemudian diolah untuk kemudian dijadikan garis perintah kepada actuator. ECU mendapat suplay tegangan listrik dari baterai, yang selanjutnya tegangan listrik tersebut akan dialirkan ke sensor dan actuator yang besar kecilnya teganngan disesuaikan dengan kapasitas sensor ataupun actuator. Tegangan Sumber Bagian-bagian ECU : Micro Processor mengatur jalannya perintah dan mengambil keputusan data yang telah diolah berdasarkan informasi dari data yang tersimpan pada memory. Memory Menyimpan data-data input yang siap diinformasikan ke micro processor Input/ memberikan informasi berupa sinyal listrik ke memory untuk diproses oleh micro processor. 9

Akuisi Data data data yang telah diproses oleh micro processor dibedakan kemudian diinformasikan ke output Output Sinyal listrik yang dihasilkan oleh akuisi data kemudian diberikan ke actuator-aktuator 3. Data Link Conector (DLC) Data Link Conentor merupakan kumpulan kode-kode untuk mempermudah mendeteksi kerja dari sensor ataupun actuator. DLC diterapkan pada semua kendaraan dengan sistem EFI dan untuk mendeteksi secara manual dilakukan dengan cara menjamper kode satu dengan kode yang lainnya sesuai dengan manual book pada masing-masing kendaraan atau merk kendaraan tersebut. Sebagai contoh jika ingin mengetahui kerja pompa bahan bakar maka tinggal menghubungkan kode nomor 2 dengan nomor 9 dan untuk mengetahui terjadinya malfungsi pada engine check lamp dengan menghubungkan nomor 4 dengan nomor 13 4. Variable Resistor Berfungsi untuk mengatur campuran bahan bakar saat putara idle. Penyetelan ini dilakukan untuk menghasilkan nilai co yang benar. Untuk hal tersebut tidak dibenarkan menyetel variable resistor tanpa menggunakan CO tester. Kurus 10

Penyetelan variable resistor dilakuka dengan cara memutar baut penyetel dengan SST searah jarum jam jika campuran bahan bakar terlalu gemuk dan jika baut penyetel diputar berlawanan jarum jam menunjukan bahwa bahan bakar terlalu kurus. 5. Pressure Sensor Pressure sensor difungsikan untuk mendeteksi kondisi tekanan udara pada intake manifold. Besar kecilnya tekanan pada intake akan diinformasikan ke ECU sebagai input analog. Pressure sensor dipasangkan pada intake chamber. Sensor tekanan Sumber tegangan Dudukan PCB sensor p Sinyal NTC II Sinyal output Sensor udara 6. Throttle Sensor Throttle position sensor difungsikan untuk mendeteksi besarnya pembukaan katup gas. Gerakan katup gas akan menggerakan slider atau lengan gesek yang akan mempengaruhi besar kecilnya nilai tahanan yang dibentuk sebagai informasi ke ECU untuk menentukan banyak sedikitnya bahan bakar yang akan diinjeksikan. 11

Throttle Position Sensor dipasangkan pada throttle body yang akan mendeteksi sudut pembukaan katup throttle. Saat katup throttle tertutup penuh maka tegangan 0,3 + 0,8 V akan diberikan ECU melalui terminal VTH/VTA. Saat katup throttle dibuka maka tegangan yang diberikan ECU ke VTH/VTA akan bertambah sesuai dengan sudut pembukaan katup throttle dan tegangan menjadi 3,2 4,9 V pada saat katup throttle terbuka penuh. ECU mempertimbangkan kondisi pengendaraan dari input signal tersebut dan menggunakannya untuk menentukan air fuel ratio yang benar, penambahan tenaga yang benar dan fuel cut control. 1 Poros Katup Gas 2 Alur Tahanan 1 3 Alur Tahanan 2 4 Lengan Gesek 5 Konektor Poros Katup Gas Alur Tahanan Alur Tahanan 2 Lengan Gesek Konector 7. Idle Speed Control Idle speed control difungsikan untuk mengatur besarnya udara yang diberikan pada saat putaran idle. Idle speed control dipasangkan pada sisi bagian bawah throttle chamber. ECU hanya mengoperasikan katup ISC untuk membuat idle-up dan memberikan umpan balikuntuk mencapai target putaran idling. 12

8. Injector Injector adalah salah satu bagian dari system bahan bakar yang akan mengabutkan bahan bakar agar terjadi proses percampuran yang homogen antara udara dan bahan bakar. Injector dilengkapi dengan plunger yang akan membuka dan menutup saluran bahan bakar dan kerja plunger dikontrol oleh solenoid yang mendapat instruksi dari engine ECU. Bahan bakar akan keluar lebih gemuk manakala plunger waktu tertahan lebih panjang dan sebaliknya. Pengaturan campuran bahan bakar gemuk, kurus dan saat kapan mulai diinjeksikan tergantung dari sinyal yang dikirim oleh engine ECU. Inlet Injector Solenoid ECU Plunge rr Needle Valve 13

9. Cam Angle Sensor Sensor sudut cam dipasang pada sisi samping atas kepala silinder, dimana sensor ini akan mendeteksi setiap perubahan pergerakan sudut cam. Sensor akan mendeteksi perubahan sudut camshaft yang berhubungan dengan katup masuk. Dari sinyal tersebut akan dijadikan dasar pertimbangan ECU untuk memulai saat penginjeksian bahan bakar atau mengakhiri injeksi bahan bakar. Cam angle sensor N2+ N2-10. Crank Angle Sensor Crank Angle Sensor mendeteksi putaran mesin dan untuk mendeteksi posisi piston tiap silinder. 14

Resistance By Wiewiet Crank angle sensor N1+ N1- N1-11. Temperatur Sensor WTS (water temperature sensor) difungsikan untuk mendeteksi kondisi suhu air pendingin. Sensor ini dipasang pada blok mesin atau rumah termostat bagian bawah. Sensor akan bekerja dengan besar kecilnya resistansi yang dibentuk dimana semakin tinggi suhu air pendingin maka akan semakin kecil resistansinya. Great Thermistor Conector Small Low Temperature High Sensor air pendingin dihubungkan ke engine ECU yang akan memberikan tegangan sumber daya 5 Volt ke sensor melalui resistor dari terminal THA/THW. Saat nilai tahanan berubah dari sensor sesuai dengan perubahan temperature dalam air pendingin maka potensian pada terminal THA/THW juga akan berubah. Berdasarkan signal ini, ECU merubah volume injeksi bahan bakar untuk memperbaiki kemampuan mesin selama pengoperasian mesin dingin. 15

Gb. Rangkaian Water Temperatur Sensor G 12. Knocking Sensor Sensor ini dipasang untuk mendeteksi saat gejala knocking pada mesin terjadi. Gb. Rangkaian Engine Knock Sensor Saat terjadi knocking pada raung bakar maka ECU akan mengatur saat pengapian lebih maju atau mundur sehingga knocking akan hilang. Terjadi Knocking pada Ruang Bakar Timing Ignation Nah/Pur (mundur) Timing Ignation Nah/Pur (maju) Knocking Hilang 16

F. Penggolongan System EFI 1. Menurut Tempat Penyemprotan Bahan Bakar GDI (Gasoline Direct Injection) Sistem Injeksi Bensin L Jetronik D Jetronik K Jetronik KE Jetronik Motronik Injeksi Langsung Injeksi Tak Langsung Pada system EFI tempat penyemprotan bahan bakar terbagi atas injeksi langsung dan tak langsung. Injeksi langsung artinya bahwa baha bakar diinjeksikan oleh injector langsung ke dalam ruang bakar, injeksi lagsung (direct injection) digunakan pada mobil Mitsubhisi. Sedangkan injeksi tak langsung (indirect injection) artinya bahwa bahan bakar yang diinjeksikan tidak langsung keruang bakar akan tetapi bahan bakar diinjeksikan melalui intake manifold. Busi Injector Udara murni Injector Campuran bahan bakar dan Udara Campuran Udara dan bahan bakar Udara Piston Knock Sensor Indirect Injection Direct Injection 17

Fuel Tank Air Filter Intake Exhaust Manifold Injector Throttle Valve EGR Lamda Sensor Catalisator 2. Menurut Ritme Penyemprotan Bahan Bakar a. Model Simultan Yang dimaksud ritme penyemprotan model simultan adalah bahwa bahan bakar diinjeksikan kedalam ruang bakar secara terus menerus atau dengan kata lain penyemprotan bahan bakar tidak meperhitungkan kondisi kerja mesin dan penyemprotan itu terjadi serentak pada semua silinder tiap 1 putaran poros engkol (360 ). - 360 0 360 720 1080 Syl. 1 Syl. 3 Syl. 4 Syl. 2 Katup masuk terbuka Penyemprota n Pengapian 18

b. Model Grouping Yang dimaksud ritme penyemprotan model grouping adalah bahwa bahan bakar diinjeksikan kedalam ruang bakar secara terus menerus sesuai dengan group silinder atau dengan kata lain penyemprotan bahan bakar dengan meperhitungkan kondisi langkah kerja mesin dan penyemprotan itu terjadi serentak pada semua silinder tiap 2 putaran Poros engkol (720 ). - 360 0 360 720 1080 Syl. 1 Syl. 3 Syl. 4 Syl. 2 Katup masuk terbuka Penyemprota n Pengapian c. Model Squential Yang dimaksud ritme penyemprotan model squential adalah bahwa bahan bakar diinjeksikan kedalam ruang bakar secara terus menerus sesuai dengan FO (Firing Order) atau dengan kata lain penyemprotan bahan bakar meperhitungkan kondisi kerja mesin, dan penyemprotan itu terjadi serentak pada semua silinder tiap 2 putaran Poros engkol (720 ). - 360 0 360 720 1080 Syl. 1 Syl. 3 Syl. 4 Syl. 2 Katup masuk terbuka Penyemprotan Pengapian 19

3. Menurut Pelayanan Penyemprotan Bahan Bakar Bahan bakar yang disemprotkan ke dalam intake manifold dibedakan menjadi dua yakni: model single point injection dan multi point injection. System Injeksi Bensin Single Point Injection SPI Multi Point Injection MPI a. Model Single Point Injection (SPI) Penyemprotan bahan bakar akan dilakukan oleh satu injector, dimana injector ditempatkan pada intake manifold sebelum throttle valve. Bahan bakar yang diinjeksikan akan dihisap masuk sesuai kerja mesin tiap silinder. Dengan kata lain satu injector melayani semua silinder hal ini tidak jauh dengan system bahan bakar konvensional. Filter Udara Udara Bahan Bakar Throttle Valve Injector Campuran Udara dan Bahan Bakar Intake Manifold Udara Bahan Bakar Campuran Udara dan Bahan Bakar Campuran bahan bakar dan udara yang berada di intake manifold akan menunggu terbukanya katup masuk, sehingga kejadian tersebut akan menyebabkan pengendapan disepanjang intake manifold hal ini yang menjadi satu kerugian pada system injeksi single point. 20

Fuel Tanki Air Filter Injektor Air Temp Corcoal ECU Fuel Filter Stain Fuel Pump Lamda Sensor Cool Start DLC TPS Air-Fuel Micture Catalysato Rotor Engine Temp Batterai Gb. Sirkuit System Injeksi Single Point Ignation Switch Relay b. Model Multi Point Injection (MPI) Titik penyemprotan bahan bakar berada pada tiap saluran masuk ke dalam silinder sehingga efisiensi pemasukan bahan bakar tiap silinder lebih baik. Filter Udara Throttle Valve Udara Delivery pipe Injector Bahan Bakar Intake Manifold Campuran Udara dan Bahan Bakar Udara Bahan Bakar Campuran Udara dan Bahan Bakar 21

Gb. Sirkuit System Injeksi Multi Point 4. Menurut Konstruksi System Kontrol Menurut konstruksi system ontrol yang digunakan EFI terbagi atas : injeksi mekanis, injeksi mekanis elektronis, injeksi elektronis dan engine management system. Electronic Fuel Injection Injeksi Mekanis Engine Management System Type; K Injeksi Mekanis Elektronis Injeksi Elektronis Motronik Type; KE Type; D, L, LH Injeksi Mekanis Pada system injeksi bahan bakar mekanis, bahan bakar yang diinjeksikan terjadi secara mekanis artinya bahwa gerakan throttle valve akan mengatur banyaknya udara yang dibutuhkan oleh mesin dan menggerakan tuas ungkit dan tuas ungkit mendorong tuas pengukur bahan bakar untuk menentukan jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan. 22

Injector ISC Throttle valve WTS Cold Start Fuel Accumulator Distributor Ignation Electric pump Fuel filter Batteray Fuel tank Gb. System Injeksi Mekanis Injeksi Mekanis Elektronis System injeksi bahan bakar jenis mekanis elektronis dilengkapi dengan system pengatur electronik yang disebut dengan ECU (electronic control unit). System pengontrolan tersebut terbatas hanya pada saat injeksi sedangkan seberapa banyak bahan bakar harus diinjeksikan akan ditentukan oleh gerakan mekanik dari lengan pengatur campuran bahan bakar (mixture control unit). Gb. System Injeksi Mekanis Elektronis Injeksi Elektronis Injeksi bahan bakar elektronik merupakan system penyuplaian kebutuhan bahan bakar yang sedikit banyaknya dan waktu penyuplaiannya diatur 23

secara electronic oleh engine ECU. Engine ECU akan mengolah data-data yang diinformasikan dari sensor-sensor, informasi tersebut akan dijadikan pertimbangan untuk menentukan waktu dan jumlah bahan bakar yang harus diinjeksikan. Gb. System Injeksi Elektonis Engine Management System Yang dimaksud dengan engine management system adalah system injeksi bahan bakar electronic seperti halnya pada system injeksi bahan bakar electronic yang lain akan tetapi system pengapian diatur dalam 1unit dengan engine ECU atau dengan kata lain system pengapian tidak terpisah dengan engine ECU. Gb. System Injeksi Engine Management 24

TROUBLE SHOOTING ELECTRIC FUEL INJECTION PROBLEM : 1. Mesin tidak dapat distart : Cek Komponen : Immobilizer Koneksi kelistrikan-mesin/batteray Ignition system Tekanan bensin/regulator tekanan bensin Jumlah bahan bakar/kondisi filter bensin Koneksi/pompa bahan bakar Kebocoran/kondisi air intake-vacuum system ECT/engine coolant temperatur sensor CKP/Crankshaft position sensor MAP/manifold absolute sensor Injectors CMP/camshaft position sensor Konektor/kabel/relay ECM ECM 2. Mesin susah hidup Cek Komponen : Koneksi kelistrikan-mesin/batteray Jumlah bahan bakar/kondisi filter bensin Tekanan bensin/regulator tekanan bensin Kebocoran/kondisi air intake-vacuum system Ignition system ECT/engine coolant temperatur sensor TPS/ throttle position sensor Injectors CMP/camshaft position sensor CKP/Crankshaft position sensor Konektor/kabel/relay ECM ECM 25

3. Mesin hidup lalu mati Cek Komponen : Kebocoran- air intake/vacuum sistem IAC Idle Air control valve Tekanan bensin/regulator tekanan bensin Kebocoran/kerusakan/tersumbat- saluran bensin TPS/ throttle position sensor MAP/manifold absolute sensor Jumlah bahan bakar/kondisi filter bensin Konektor/kabel/relay ECM ECM 4. Mesin dingin susah idle Cek Komponen : Kebocoran- air intake/vacuum sistem IAC Idle Air control valve Tekanan bensin/regulator tekanan bensin Kebocoran/kerusakan/tersumbat- saluran bensin ECT/engine coolant temperatur sensor Injectors MAP/manifold absolute sensor Konektor/kabel/relay ECM ECM 5. Putaran mesin tersendat-sendat Cek Komponen : Kebocoran- air intake/vacuum sistem IAC Idle Air control valve Tekanan bensin/regulator tekanan bensin Kebocoran/kerusakan/tersumbat- saluran bensin Pompa bahan bakar/konektor O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor Injektor MAP/manifold absolute sensor TP/Throttle position sensor Konektor/kabel/relay ECM 26

6. Putaran idle terlalu rendah Cek Komponen : IAC/idle air kontrol valve TP/throttle position sensor ECM 7. Putaran idle terlalu tinggi Cek Komponen : IAC/idle air kontrol valve Throttle valve- tersangkut/ macet TP/throttle position sensor Injektor 8. Acceleration terlambat Cek Komponen : Bocor/tersumbat air intake/vacuum sistem Throttle valve- tersangkut/ macet IAC/idle air kontrol valve Tekanan bensin/regulator tekanan bensin Injektor Konektor/kabel/relay ECM 9. Backfiring (pengapian balik) Cek Komponen : Ignition sistem Air intake/vakum sistem bocor CO level MAP/ Manfold absolute pressure Tekanan bensin/regulator tekanan bensin Injektor Konektor/kabel/relay ECM O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor 27

10. Misfire (Pengapian tidak tepat) Cek Komponen : Ignition sistem Air intake/vakum sistem bocor IAC/idle air kontrol valve ECT/ engine Coolant Temperature sensor Intake air temperature/iat sensor Tekanan bensin/regulator tekanan bensin Injektor O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor 11. CO level terlalu rendah Cek Komponen : Air intake/vakum sistem bocor O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor ECM 12. CO level terlalu tinggi Cek Komponen : O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor IAT/ Intake air Temperature ECT/Engine coolant temperature sensor Tekanan bensin/regulator tekanan bensin Injektor ECM 13. Konsumsi bahan bakar terlalu berlebih Cek Komponen : Tekanan bensin/regulator tekanan bensin Injektor Throttle valve- tersangkut/ macet 28

DIAGOSTIC ELECTRONIC FUEL INJECTION Kendaraan yang diopersikan secara terus menerus dalam kehidupan transportasi darat tidak terlepas dari kemungkinan adanya gangguan gangguan pada system kerja yang terdapat dalam kendaraan dimana akan memperngaruhi performance yang dihasilkan oleh mesin. Gangguan-gangguan tersebut bisa datang dari system bahan bakar ataupun system yang lain. Gangguan gangguan tersebut jelas harus dicari sumber permasalahannya. Dalam pencarian masalah dibagi menjadi 2 yakni: Pertama, dengan cara Trial End Error (mencoba dengan kesalahan) artinya dalam mencari gangguan dengan cara coba-coba sehingga ditemukan sumber kerusakan yang sebenarnya. Kedua, dengan cara Diagnostic baik induktif ataupun deduktif. Artinya pencarian sumber kerusakan dengan cara induktif adalah dengan cara model pencarian sumber kerusakan dari mudah ke hal yang lebih rumit. Sedangkan cara deduktif adalah dengan cara model pencarian sumber kerusakan dari yang sulit ke hal yang mudah. Penggunaan metode Diagnostic dapat dilakukan dengan cara manual ataupun dengan menggunakan alat ukur khusus. Pemeriksaan dengan secara manual dilakukan dengan menggunakan kabel jamper. Hasil penjamperan akan memunculkan sinyal kedipan lampu pada engine check lamp dengan dengan demikian tinggal menghitung jumlah kedipan pada lampu. Diagnostic dengan cara manual dilakukan dengan cara menghubungkan kabel jamper pada 2 terminal tertentu yang terdapat pada kotak diagnostic sesuai dengan merk kendaraan yang akan dilakukan pengecekan kerusakan. A. Diagnostic Kendaraan Secara Manual: 1. Toyota OBD1 dan OBD2 Penjamperan untuk kendaraan yang menggukan type DLC OBD1 Maka terminal yang dijamper adalah TE1 dengan E1. jumlah kedipan jika terjadi throuble tinggal membaca tabel sebagai berikut : 29

Kabel Jamper By Wiewiet Kabel jamper TE1 E1 Kode kedipan Alokasi Gangguan/Kerusakan 12 Crankshaft position(ckp) sensor signal, camshaft position(cmp) signal, engine speed (RPM)sensor sgnal. 13 Engine speed sensor signal over 1500rpm,crankshaft position sensor (CKP), 14 Ignation signal 1 15 Ignation signal 2 21 Heated oxigen sensor (HO2S) 22 Engine coolant temperatur (ECT) sensor 24 Intake air temperature (IAT) sensor 25 Weak mixture 31 Manifold absolute pressure (MAP) sensor 33 Idle air control (IAC) valve 41 Throttle position sensor (TPS) 42 Vehicle speed sensor (VSS) 43 Starter signal 51 Closed throttle position (CTP) switch, AC, park, neutral position switch signal 52 Knock sensor signal 99 Immobilizer control system multifunction 2. Daihatsu Ground Ground EFI T EFI T Taruna dan Espass Xenia 30

Kode kedipan Alokasi Gangguan/Kerusakan 13 Rangkaian crankshaft postion sensor A malafungsi 14 Rangkaian camshaft position sensor A 18 Rangkaian knock sensor 1 29 Rangkaian A/F sensor range/performance malafungsi (bank 1 sensor 1) 31 Rangkaian manifold absolute pressure/barometric pressure 41 Rangkaian throttle /pedal posisi sensor /switch A 42 Rangkaian temperature system pendingin 44 System signal air conditioner evaporator temperature sensor 51 Malafungsi pada rangkaian switch stop A/C 52 Sensor kecepatan kendaraan A 53 Rangkaian signal starter 71 Rangkaian control udara idle 75 Rangkaian VVT sensor/camshaft position sensor range/performance terdapat problem (bank 1) 3. Honda Kode kedipan Alokasi Gangguan/Kerusakan 1 Primary oxygen sensor (HO2S) sensor 1 2 Rear heated oxygen sensor 3 Manifold absolute pressure sensor (MAP) 4 Crankshaft position sensor (CKP) 6 Engine coolant temperature (ECT) sensor 7 Throttle position sensor 8 Top dead centre position sensor (TDC) 9 No. 1 cylindre position sensor (CYP) 10 Intake air temperatue (IAT) sensor 12 Exhaust gas recirculation (EGR) system 13 Barometric pressure (BARI) sensor 14 Idle air control (IAC) valve 15 Ignation output signal 16 Fuel Injector 17 Vehicle speed sensor (VSS) 20 Electric load detector 30 A/T FI signal A 31 A/T FI signal B 41 Oxygen sensor heater 43 Fuel supply system 31

Kabel Jamper By Wiewiet 4. Suzuki Terminal Diagnosa Terminal Ground Baleno dan APV Kode kedipan Alokasi Gangguan/Kerusakan 12 Normal 13 H2O sensor 14 ECT sensor 15 ECT sensor 21 TP sensor 22 TP sensor 23 IAT sensor 24 VSS 25 IAT sensor 31 MAP sensor 32 MAP sensor 42 CKP sensor 47 CMP sensor 61 Direct clutch solenoid 62 Direct clutch solenoid 63 2 nd brake solenoid 64 2 nd brake solenoid 72 Transmission range switch ON ECM (Engine Control Modul) Selesai 32

DAFTAR PUSTAKA TAM Toyota Astra Motor Manual Training Center PT. Astra Daihatsu Motor Modul DIKLAT System Bahan Bakar Injeksi VEDC Malang Honda Corporation Training Manual Indo Mobil Training Manual Suzuki 33

Istilah-istilah : CKP = ECM = Electronic Control Modul ECU = Electronic Control Unit PCB = Papan Circuit Board NTC = Negatif Temperatur Coefesien ISC = Idle Speed Control 34

35