Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Anggota Ikatan Pustakawan Pelajar dengan Prestasi Belajar di Sekolah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) menyebutkan salah satu tujuan Pendidikan

Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dengan Prestasi Belajar Siswa

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

iii Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh MONA FATIA SARI RIYANTO M. TARUNA ERNI MUSTAKIM

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepemimpinan Situasional Pemimpin Redaksi Bidang Pemberitaan LPP RRI

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh IMAM SUBIANTO NAZARUDIN WAHAB TAMBAT USMAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA. Irfan Prima Aldi 1 Yusmansyah 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK SMP di Kota Padang

Abstract

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III MOTODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

BAB III METODE PENELITIAN. yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh VRISCA DYAH KURNIATI FITRIA AKHYAR SUGIMAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah

BAB IV METODE PENELITIAN

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

EKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK DAERAH

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

E-JURNAL. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar. Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) WINDA AGUSTIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

HUBUNGAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 1 PEKANBARU

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

Bab 3 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. AMANU, yang berstatus terakreditasi A terletak di Jl. Kol. Sugiono No

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory study. Hal ini

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

Keywords: Emotional Intelligence, Achievement Motivation, Punishment Giving, Parents Parenting Pattems.

Transkripsi:

Kemampuan Literasi Informasi Anggota Ikatan Pustakawan Pelajar dengan Prestasi Belajar di Sekolah Rahmi Nurfadhilah 1, Ninis Agustini 2, Tati Sumiati 3 Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author : rahmi.nurfadhilah90@gmail.com Abstract This study aims to determine whether there is a relationship between information literacy skills of students with learning achievement in school. It used The Big 6 Information literacy model which is composed of six steps, namely Task Definition, Information Seeking Strategies, Location and Access, Use of Information, Synthesis, and Evaluation. The research was carried out to all members of the Student Librarian Association SMA Negeri 3 Sukabumi RSBI. The method used in this research is quantitative method with descriptive correlational analysis. Data collection techniques used were questionnaires, interviews, and book study. Research results show that the probability is 0.022 <0.05, with a correlation value of 0.417. The conclusion is that there is a significant relationship between information literacy skills in the use of information on students who is members of the Librarians Association of Students of SMAN 3 1 Sukabumi with learning achievement in school. Keywords: Information Literacy, The Big 6, school achievement, librarian, school Pendahuluan Dalam Undang-Undang ( UU) No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) menyebutkan salah satu tujuan Pendidikan Nasional Republik Indonesia adalah mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Disebutkan pula, bahwa prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah mewujudkan manusia pembelajar seumur hidup ( long life learning). Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya peningkatan kualitas dan hasil pendidikan melalui perbaikan dan penyempurnaan proses belajar mengajar. Salah satu hal yang dapat mendukung proses belajar mengajar adalah kemampuan literasi informasi. 1 Penulis ² Pembimbing Utama ³ Pembimbing Pendamping Page 1 of 15

Literasi informasi tidak bisa dilepaskan dengan dunia pendidikan dan sangat berpengaruh karena menjadi inti terwujudnya peserta didik yang bertanggung jawab dan menjadi pembelajar seumur hidup sesuai dengan tujuan SISDIKNAS. Dengan dimilikinya kemampuan literasi informasi pada diri peserta didik, akan memudahkan mereka untuk merealisasikan slogan long life education. Untuk memiliki kemampuan literasi informasi, ada beberapa langkah yang harus dikuasai. Langkah-langkah tersebut disusun sebagai suatu model yang disebut model literasi informasi. Model literasi informasi menyediakan sebuah mekanisme atau langkah untuk mengukur dan menguji kemampuan literasi informasi seseorang serta dapat membantu pelajar untuk memecahkan masalah dalam proses belajar dengan keterampilan memanfaatkan informasi yang tersedia. Salah satu model literasi informasi yang dapat digunakan untuk tingkat sekolah adalah The Big 6. Model ini terdiri dari 6 keterampilan dan 12 langkah efektif yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah. Hasil belajar seseorang bisa disebut sebagai Untuk memperoleh hasil atau prestasi belajar tersebut tidak bisa dilepaskan dengan adanya pengaruh faktor internal dan eksternal. Peran kemampuan literasi informasi menjadi penting sebagai faktor internal yang mendukung dalam proses belajar mengajar yang efektif dan efisien untuk menunjang prestasi belajar siswa. SMA Negeri 3 Sukabumi merupakan lembaga pendidikan unggulan yang difavoritkan di kota Sukabumi. Sekolah ini banyak mencetak siswa-siswa berprestasi, baik akademik maupun non akademik. SMAN 3 Sukabumi memiliki visi untuk mewujudkan sekolah unggul, religius, dan mandiri yang berbudaya nasional dan berwawasan global tahun 2012 (Creating on excellen, religious and independent school which is national culture and has global vision in 2012). Page 2 of 15

Sesuai visi dan misi SMAN 3 Sukabumi tentunya menuntut pengajar dan peserta didik untuk bisa menjadi seorang information literate, yaitu dengan mengikuti perkembangan dunia pendidikan nasional maupun internasional dan memiliki kompetensi terhadap perkembangan informasi yang berlangsung terus menerus mengikuti kemajuan teknologi yang ada. Keterampilan literasi informasi menjadi sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. SMAN 3 Sukabumi memiliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler, salah satunya yaitu Ikatan Pustakawan Pelajar (IPP) yang dibina langsung oleh koordinator perpustakaan sekolah. Dalam kegiatannya, anggota IPP bertugas dan belajar menjadi seorang pustakawan junior yang membantu mengelola bahan pustaka di perpustakaan, bertugas dalam kegiatan pelayanan, dan mengadakan kegiatan literasi di lingkungan sekolah seperti lomba menulis cerpen, membaca berita, membuat mading, dan lain-lain. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan minat baca siswa. Walaupun ekskul IPP bergerak dalam bidang literasi, namun mereka belum pernah mendapat pelatihan mengenai literasi informasi secara khusus di sekolah. Mereka belajar library skill secara mandiri. Dan dari perolehan data, sebagian besar anggota yang tergabung dalam Ikatan Pustakawan Pelajar (IPP) selalu memiliki prestasi belajar yang baik di sekolah. Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan rumusan masalah apakah ada hubungan antara kemampuan literasi informasi yang dimiliki oleh anggota Ikatan Pustakawan Pelajar dengan prestasi belajar di sekolah. Dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara: kemampuan literasi informasi siswa dalam merumuskan masalah dengan prestasi belajar; kemampuan literasi informasi siswa dalam strategi pencarian informasi dengan prestasi belajar; kemampuan literasi informasi siswa dalam menentukan lokasi dan akses dengan prestasi belajar; kemampuan literasi informasi siswa dalam pemanfaatan informasi dengan prestasi belajar; Page 3 of 15

kemampuan literasi informasi siswa dalam mensintesa dengan prestasi belajar, dan kemampuan literasi informasi siswa dalam evaluasi dengan prestasi belajar di sekolah. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara khusus mengenai hubungan kemampuan literasi informasi siswa dengan prestasi belajar di sekolah. Selain itu, untuk memberi masukan bagi kepala sekolah dan pengelola perpustakaan SMAN 3 Sukabumi dalam menentukan arah kebijakan perlu atau tidaknya diadakan pembelajaran atau pelatihan literasi informasi secara berkala untuk siswa di perpustakaan maupun di kurikulum sekolah. Kajian Pustaka Literasi informasi pertama kali ditemukan oleh pemimpin American Information Industry Association Paul G.Zurkowski pada tahun 1974 dalam proposalnya yang ditujukan kepada The National Commission on Libraries and Information Science (NCLIS) di Amerika Serikat. Zurkowski (1974:6) menulis: People trained in the application of information resources to their work can be called information literate. They have learned techniques and skill for utilizing the wide range of information tools as well as primary sources in molding information solutions for their problems. Paul Zurkowski menggunakan ungkapan tersebut untuk menggambarkan "teknik dan kemampuan" yang dikenal dengan istilah literasi informasi yaitu kemampuan untuk memanfaatkan berbagai alat-alat informasi serta sumber-sumber informasi primer untuk memecahkan masalah mereka. Merujuk pada tulisannya dapat diartikan orang-orang yang dilatih dalam mengaplikasikan sumbersumber informasi untuk pekerjaan mereka dapat disebut dengan information literate (orang yang terpelajar dalam memanfaatkan informasi). Bila dikaitkan dengan pendidikan sekolah, maka penerapan literasi informasi dapat diterapkan oleh siswa, guru, kepala sekolah dan karyawan sekolah dalam menentukan apa yang mereka butuhkan dan Page 4 of 15

bekerjasama dengan pustakawan sekolah untuk dapat memanfaatkan sumber informasi yang tersedia di perpustakaan. Menurut Hancock ( 1999:1) manfaat literasi informasi untuk pelajar yaitu : Pelajar dan guru akan dapat menguasai pelajaran mereka dalam proses belajar mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru karena dapat belajar secara mandiri dengan kemampuan literasi informasi yang dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari penampilan dan kegiatan mereka di lingkungan belajar. Pelajar yang literat juga akan berusaha belajar mengenai berbagai sumber daya informasi dan cara penggunaan sumber-sumber informasi. Pendidikan berperan dalam menjadikan seseorang literat terhadap informasi sehingga semua orang dapat memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhannya. Saat ini literasi informasi merupakan komponen yang penting di dunia pendidikan. Dalam konsep pembelajaran, cara belajar yang baik adalah: Mengarahkan dan mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan memperluas materi secara mandiri melalui diskusi, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi serta cara belajar yang dapat menumbuhkan dan memupuk motivasi internal peserta didik untuk belajar lebih jauh dan lebih dalam (Kapitze,2003:55). Hal ini diungkapkan dalam salah satu pilar pendidikan yang menyatakan bahwa proses pembelajaran harus mampu mengajarkan kepada peserta didik Learning how to learn bagaimana cara untuk belajar). (belajar Dalam dunia pendidikan dan pengajaran, tingkat keberhasilan seseorang biasanya dilihat melalui suatu ukuran prestasi, yang disebut dengan Menurut Saifuddin Azwar dalam bukunya Psikologi Intelegensi, mengatakan bahwa Prestasi atau keberhasilan belajar dapat dioperasionalkan dalam bentuk indikatorindikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan, predikat keberhasilan dan semacamnya. (Azwar, 1996:164) Salah satu model literasi informasi yang dapat digunakan untuk tingkat sekolah adalah The Big Page 5 of 15

6. Model literasi ini banyak digunakan di seluruh dunia antara lain Amerika Serikat, Italia, Belanda, Afrika Selatan, Taiwan, Selandia Baru, dan Indonesia. The Big 6 dikembangkan di Amerika Serikat oleh dua pustakawan bernama Robert E. Berkowitz dan Michael B. Eisenberg pada tahun 1987 (Gunawan, 2008:3) yang terdiri dari 6 keterampilan dan 12 langkah, yaitu : 1. Perumusan Masalah 1.1. Mendefinisikan masalah informasi 1.2. Mengidentifikasikan kebutuhan informasi 2. Strategi Pencarian Informasi 2.1. Menetapkan semua sumber yang dapat digunakan 2.2. Menyeleksi sumber terbaik 3. Lokasi dan Akses 3.1. Melokasikan sumber-sumber (baik isi maupun fisik) 3.2. Menemukan informasi dalam sumber-sumber yang ada 4. Pemanfaatan Informasi 4.1. Mengikat Makna ( Menghubunghubungkan informasi) 4.2. Menyarikan informasi yang relevan 5. Sintesa 5.1. Mengorganisasi informasi dari berbagai sumber 5.2. Mempresentasikan informasi 6. Evaluasi 6.1. Menilai produk (efektif atau tidak) 6.2. Menilai proses (ef isien atau tidak) (The Big 6 (Eisenberg dan Bob Berkowitz, 1987:1) Hipotesis Berdasarkan kerangka diatas, maka penulis mengemukakan suatu hipotesis untuk identifikasi masalah dan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Ho : ada hubungan antara merumuskan masalah dengan H1 : Ada hubungan antara merumuskan masalah dengan 2. Ho : ada hubungan antara strategi pencarian informasi dengan H1 : Ada hubungan antara strategi pencarian informasi dengan 3. Ho : ada hubungan antara menentukan lokasi dan akses informasi dengan H1 : Ada hubungan antara menentukan lokasi dan akses informasi dengan Page 6 of 15

4. Ho : ada hubungan antara pemanfaatan informasi dengan H1 : Ada hubungan antara pemanfaatan informasi dengan 5. Ho : ada hubungan antara mensintesa informasi dengan H1 : Ada hubungan antara mensintesa informasi dengan 6. Ho : ada hubungan antara melakukan evaluasi dengan H1 : Ada hubungan antara melakukan evaluasi dengan Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk meneliti sejauhmana variasivariasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi (Rakhmat, 1997:27). Untuk menguji korelasi antara dua variabel digunakan korelasi Rank Spearman (Rs). Korelasi ini mempunyai kegunaan untuk mencari korelasi dimana kedua data yang dikorelasikan mempunyai skala ordinal. Dalam pengujian dengan skala ordinal masing-masing diberi ranking sesuai dengan nilai yang didapat, mulai dari ranking yang terkecil. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Ikatan Pustakawan Pelajar SMAN 3 Sukabumi sebanyak 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, wawancara, studi pustaka dan dokumen. Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif, sedangkan pengujian hipotesis menggunakan statistik inferensial yaitu pengukuran korelasi nonparametrik dengan koefisien korelasi Rank Spearman, dengan Page 7 of 15

menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 13.0. Untuk menafsirkan besarnya presentase yang didapat dari tabulasi data, penulis menggunakan pedoman penafsiran data sebagai berikut : 0% satupun responden 1-26% Sebagian kecil responden 27-49% Hampir setengah responden 50 % Setengahnya 51 75 % Sebagian besar 76-99% Hampir seluruhnya 100% Seluruhnya. (Arikunto, 2002: 313) Berikut pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi : Tabel 1 Interval Koefisien dan Tingkat Interval Tingkat Koefisien 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat (Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, 2002:73) Hasil dan Pembahasan Untuk memperoleh validitas instrumen, dilakukan analisis validitas isi ( content validity) dan validitas konstruk (construct validity). Analisis tersebut dilakukan melalui penelaahan terhadap butir-butir item pernyataan dalam angket sekaligus memeriksa relevansinya dengan indikator setiap variabel. Teknik analisis yang digunakan yaitu Corrected Item-Total Correlation yang diperoleh dengan bantuan program SPSS 13.0, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 2 Hasil Uji Validitas No. Item Koef. Validitas item total terkoreksi Keterangan 1 0,754 Valid 2 0,145 Valid 3 0,243 Valid 4 0,753 Valid 5 0,170 Valid 6 0,491 Valid 7 0,602 Valid 8 0,291 Valid 9 0,686 Valid 10 0,673 Valid 11 0,684 Valid 12 0,493 Valid 13 0,369 Valid 14 0,509 Valid 15 0,820 Valid 16 0,598 Valid 17 0,640 Valid 18 0,509 Valid 19 0,809 Valid 20 0,731 Valid 21 0,674 Valid 22 0,607 Valid 23 0,662 Valid 24 0,808 Valid 25 0,540 Valid 26 0,621 Valid 27 0,529 Valid Sumber: Pengolahan Data SPSS versi 13.0, Juni 2012 Page 8 of 15

Dari 27 items pertanyaan untuk variabel kemampuan literasi informasi terdapat 4 pernyataan yang tidak valid karena r hitung < r tabel atau 0,300. Untuk data yang tidak valid dilakukan koreksi dan penggantian pada item pernyataan tersebut dengan dibimbing oleh dosen pembimbing. analysis) Uji reliabilitas ( reliability dilakukan untuk melihat keterandalan (reliabel) setiap variabel. Pengujian dilakukan dengan metode Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS 13.0 for Windows, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach s r Tabel Kesimpulan Alpha 0,746 0,60 Reliabel Sumber: Pengolahan Data SPSS versi 13.0, Juni 2012 Dengan menggunakan metode Alpha Cronbach diperoleh koefisien reliabilitas (ralpha) sebesar 0.746. rumus ini karena data X dan Y adalah ordinal. Pengumpulan data Variabel bebas (X) menggunakan skala penilaian ( rating scales) dengan skor nilai (1,2,3,4,5) dengan interpretasi sebagai berikut: 1 = Buruk 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik Sedangkan pengumpulan data variabel terikat (Y) melalui buku legger dan buku laporan hasil belajar peserta didik SMAN 3 Sukabumi 2012 kelas X dan XI dengan interpretasi sebagai berikut : 65 70 = Sangat Kurang 71 75 = Kurang 76 80 = Cukup 81 85 = Baik 86 100 = Sangat Baik Sumber: Data Bagian Kurikulum SMAN 3 Sukabumi Kemudian dibandingkan dengan nilai Tingkat hubungan dapat diketahui r tabel product moment adalah dengan pengujian hipotesa sebagai sebesar 0,600. Maka r alpha lebih berikut: besar dari r tabel, artinya Ho : = 0 signifikan/reliabel. terdapat hubungan antara Analisa korelasi dilakukan variabel bebas (X) dengan variabel dengan menggunakan rumus Korelasi terikat (Y) Spearman rho, alasan penggunaan Page 9 of 15

H1 : 0 Terdapat hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) Dengan kriteria sebagai berikut: Jika probabilitas [Sig. 2-tailed] > 0.05, maka terima Ho Jika probabilitas [Sig. 2-tailed] < 0.05, maka tolak Ho Hasil pengolahan menggunakan rumus Spearman rho dengan bantuan komputer program SPSS 13.0 for Windows, maka didapat hasil kalkulasi statistik sebagaimana tertera di bawah ini: Tabel 4 kemampuan merumuskan masalah (X1) dengan prestasi belajar (Y) r s Probabilitas Kriteria Uji Ket Kesimpulan Curva Korelasi Tingkat 0,248 0,187 H 1 ditolak Signifikan Terdapat Positif Rendah Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS versi 13.0, Juni 2012 Tabel 5 kemampuan strategi pencarian informasi (X2) dengan prestasi belajar (Y) r s Probabilitas Kriteria Uji Keterangan Kesimpulan Curva Korelas Tingkat 0,145 0,443 H 1 ditolak Signifikan Terdapat Positif Sangat Rendah Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS versi 13.0, Juni 2012 Tabel 6 kemampuan menentukan lokasi dan akses informasi (X3) dengan prestasi belajar (Y) r s Probabilitas Kriteria Uji Keterangan Kesimpulan Curva Korelasi Tingkat 0,170 0,370 H 1 ditolak Signifikan Terdapat Positif Sangat Rendah Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS versi 13.0, Juni 2012 Page 10 of 15

Tabel 7 kemampuan pemanfaatan informasi (X4) dengan prestasi belajar (Y) r s Probabilitas Kriteria Uji Keterangan Kesimpulan Curva Korelasi Tingkat 0,417 0,022 H 1 diterima Signifikan Terdapat Positif Sedang Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS versi 13.0, Juni 2012 Tabel 8 kemampuan mensintesa informasi (X5) dengan prestasi belajar (Y) r s Probabilitas Kriteria Uji Ket Kesimpulan Curva Korelasi Tingkat 0,342 0,064 H1 ditolak Signifikan Terdapat Positif Sedang Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS versi 13.0, Juni 2012 Tabel 9 kemampuan evaluasi (X6) dengan prestasi belajar (Y) r s Probabilitas Kriteria Uji Keterangan Kesimpulan Curva Korelasi Tingkat 0,249 0,184 H 1 ditolak Signifikan Terdapat Positif Sedang Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS versi 13.0, Juni 2012 Berdasarkan tabel 4 di atas, diperoleh nilai korelasi Rank Spearman (r s ) sebesar 0,248. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,248 menandakan hubungan yang rendah [0,20-0,399, Sugiyono: 2002:184]. Nilai probabilitas dari hubungan ini adalah 0,187. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara kemampuan merumuskan masalah (X1) dengan prestasi belajar (Y) tidak terdapat hubungan yang signifikan. Berdasarkan tabel 5 di atas, diperoleh nilai korelasi Rank Spearman (r s ) sebesar 0,145. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,145 menandakan hubungan yang sangat rendah [0,00-0,199, Sugiyono: 2002:184]. Nilai probabilitas dari hubungan ini adalah 0,443. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian, hasil penelitian ini Page 11 of 15

menunjukkan bahwa antara kemampuan strategi pencarian informasi (X2) dengan prestasi belajar (Y) tidak terdapat hubungan yang signifikan. Berdasarkan tabel 6 di atas, diperoleh nilai korelasi Rank Spearman (r s ) sebesar 0,145. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,145 menandakan hubungan yang sangat rendah [0,00-0,199, Sugiyono: 2002:184]. Nilai probabilitas dari hubungan ini adalah 0,443. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara kemampuan strategi pencarian informasi (X2) dengan prestasi belajar (Y) tidak terdapat hubungan yang signifikan. Berdasarkan tabel 7 di atas, diperoleh nilai korelasi Rank Spearman (r s ) sebesar 0,417. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,417 menandakan hubungan yang sedang [0,40-0,599, Sugiyono: 2002:184]. Nilai probabilitas dari hubungan ini adalah 0,022. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara kemampuan pemanfaatan informasi (X4) dengan prestasi belajar (Y) terdapat hubungan yang signifikan. Berdasarkan table 8 di atas, diperoleh nilai korelasi Rank Spearman (r s ) sebesar 0,342. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,342 menandakan hubungan yang rendah [0,20-0,399, Sugiyono: 2002:184]. Nilai probabilitas dari hubungan ini adalah 0,064. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara kemampuan mensintesa informasi dengan prestasi belajar tidak terdapat hubungan yang signifikan. Berdasarkan table 9 di atas, diperoleh nilai korelasi Rank Spearman (r s ) sebesar 0,249. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,249 menandakan hubungan yang rendah [0,20-0,399, Sugiyono: 2002:184]. Nilai probabilitas dari hubungan ini adalah 0,184. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan Page 12 of 15

bahwa antara kemampuan evaluasi dengan prestasi belajar tidak terdapat hubungan yang signifikan. Pemanfaatan Informasi Pemanfaatan informasi adalah salah satu langkah dalam strategi literasi informasi menurut model literasi informasi The Big 6 yaitu dengan mengikat (membaca, mendengar, melihat, menyentuh), menghubung-hubungkan informasi serta mengekstrak atau menyarikan informasi yang relevan ini, Berdasarkan hasil penelitian kemampuan literasi informasi siswa yang memiliki hubungan signifikan dengan prestasi belajar yaitu terdapat pada kemampuan literasi informasi siswa dalam memanfaatkan atau informasi. Kemampuan menggunakan literasi informasi dalam menggunakan informasi berarti siswa dapat membaca, melihat, menyentuh, dan mendengarkan informasi serta membuat catatan, ringkasan, rangkuman, dan berfikir kritis terhadap informasi yang didapatkan, dengan istilah lain yaitu kemampuan membaca dan menulis. Kemampuan tersebut dapat menunjang pencapaian prestasi belajar siswa. Sesuai dengan pernyataan Schores (1960) dalam Muchyidin (1980:5) yang mengungkapkan bahwa kegiatan membaca akan banyak menentukan keberhasilan dalam studi. Kemampuan literasi informasi dalam memanfaatkan informasi (use information) sesuai dengan pernyataan Zurkowski (1974:6) yang mendefinisikan istilah literasi informasi pertama kali yaitu kemampuan untuk memanfaatkan berbagai alat-alat informasi serta sumber-sumber informasi primer untuk memecahkan masalah. Merujuk pada tulisannya dapat diartikan orang-orang yang dilatih dalam mengaplikasikan sumbersumber informasi untuk pekerjaan mereka dapat disebut dengan information literate (orang yang terpelajar dalam memanfaatkan informasi). Pernyataan ini diperkuat oleh Kirsch dan Jungeblit dalam buku Literacy : Profile of American s Young Adult dalam Sukaesih (2010:11) yang mendefinisikan Page 13 of 15

literasi informasi secara kontemporer sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan informasi tertulis, tercetak, elektronik dalam mengembangkan pengetahuan sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Selain itu, Sukaesih (20120:13) menuliskan ciri-ciri masyarakat literer (melek informasi) adalah : - Mereka yang sudah belajar bagaimana caranya belajar. - Mereka mampu memahami sesuatu yang dibacanya, mengaplikasikannya, berdasarkan pemahaman bacaan dan pengetahuan yang dimilikinya. - Mereka berfikir kritis dan bersikap etis terhadap informasi yang dimilikinya. - Menjadikan kegiatan belajar menjadi sebuah kegiatan yang menjadi bagian dari kehidupannya. (Sukaesih, 2010:13) kemampuan literasi informasi dalam memanfaatkan informasi pada siswa anggota Ikatan Pustakawan Pelajar dengan Prestasi Belajar di Sekolah. Pemanfaatan informasi tersebut dilakukan dengan cara membaca,memahami, mendengarkan informasi yang ditemukan dan mengekstrasi atau meringkas informasi yang relevan sebagai sumber belajar. Semakin baik memanfaatkan informasi sebagai sumber belajar maka semakin baik pula prestasi belajar di sekolah. Siswa yang memiliki kemampuan literasi informasi dalam memanfaatkan informasi yang baik memiliki rata-rata nilai rapor di atas angka 80. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian, dapat disimpulkan bahwa dari keenam langkah literasi informasi The Big 6 yang diujikan, terdapat hubungan antara Page 14 of 15

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek: edisi revisi V. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. (1996). Psikologi Intelegensi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. DIKNAS. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Di unduh dari http://zkarnain.tripod.com/diknas.htm#/lima (diakses 19 juni 2012). Eisenberg, Michael, et.al. (2004). Information Literacy:essential skills for the information age. New York: ERIC Clearinghouse on Information & Technology. Gunawan, Agustin Widya, dkk. (2008). 7 langkah literasi informasi: knowledge managemen. Jakarta: Universitas Atmajaya. Hancock, Vicky E. (1999). Information Literacy for Lifelong Learning. Eric Digest. Di unduh dari http://www.ericdigest.org/1999-2/information.htm. (diakses tanggal 2 April 2012). Hasan, Iqbal. (2010). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Kapitzke, C. (2003). Information Literacy: a review and poststructuralist critique. Australian Journal of Language an Literacy, Vol. 26 No. 1, hal. 53-66. Nasution, Mustafa Edwin. (2008). Proses Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI. Rakhmat, Jalaluddin. (1997). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta. Sukaesih. (2010). Konsep dan Hakikat Literasi Informasi (Information Literacy). Jatinangor: Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad. Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan: dengan pendekatan baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Zurkowski. P,G. (1974). The Information Service Environment Realationship and Priorities. Washington DC: National Commision on Libraries and Information Science. Page 15 of 15