Meisji Liana Sari 2), Fitri Nova Liya Lubisi 2), Muhakka 2), 2) Dwi Probowati Sulistiyani, 2) Afnur Imsya ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN GIZI DAN EKONOMI MASYARAKAT KELURAHAN KOTO LUAR KECAMATAN PAUH PADANG MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN TELUR ASIN RENDAH SODIUM 1

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TELUR ASIN DENGAN TEKNOLOGI PROSES PENYANGRAIAN DI KORONG BARI KANAGARIAN SICINCIN KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa

EFEK PEMBERIAN AIR PERASAN WORTEL (Daucus carota L) UNTUK MEMPERTAHANKAN KADAR VITAMIN A DALAM PENGASINAN TELUR SKRIPSI

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

TELUR ASIN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

I. PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

Riswandi, Sofia Sandi, Meisji Liana Sari, Muhakka, Asep Indra M. Ali Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, asam lemak, mineral dan vitamin. Telur juga

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan

BISNIS TELOR ASIN DAN KEUNTUNGANYA. Disusun oleh: Sandwi Devi Andri S1 teknik informatika 2F

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

BAB I PENDAHULUAN. yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh

UJI PROTEIN DAN LEMAK PADA TELUR ASIN HASIL PENGASINAN DENGAN ABU PELEPAH KELAPA

BAB I PENDAHULUAN. kelompok dari Familia Palmae dan disebut juga Cocos nucifera L dan banyak

I. PENDAHULUAN. peternakan mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat tanaman pisang, hal ini dikarenakan tanaman cepat

UJI VITAMIN DAN MINERAL PADA TELUR ASIN HASIL PENGASINAN TANPA GARAM DAPUR

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

I. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh

PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA TELUR BEBEK DENGAN PERENDAMAN BEKATUL PADI NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pangan adalah mencegah atau mengendalikan pembusukan, dimana. tidak semua masyarakat melakukan proses pengawetan dengan baik dan

CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG

I. PENDAHULUAN. protein yang lebih baik bagi tubuh dibandingkan sumber protein nabati karena mengandung

PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI JUAL TELUR BEBEK Oleh : Dr. Das Salirawati, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pangan semakin meningkat dengan bertambahnya. jumlah penduduk. Berbagai jenis pangan diproduksi dengan meningkatkan

UJI ORGANOLEPTIK DAN KEAWETAN IKAN TERI ASIN HASIL PENGASINAN MENGGUNAKAN ABU PELEPAH KELAPA

PELATIHAN PEMBUATAN SELAI LABU PARANG UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA BAGI RT 013/01 KELURAHAN PASAR REBO JAKARTA TIMUR

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 4 Oktober Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

I. PENDAHULUAN. Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie

KADAR PHOSPOR (P) DAN ZAT BESI (Fe) IKAN TERI ASIN HASIL PENGASINAN MENGGUNAKAN AIR ABU PELEPAH KELAPA

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

PENDAHULUAN. ekonomi yang masih lemah tersebut tidak terlalu memikirkan akan kebutuhan

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam. rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan dalam waktu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kurang optimal. Oleh karena itu, pemenuhan zat gizi harus benar benar

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

PELUANG BISNIS TELOR ASIN ASLI BREBES

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (kutikula), membran kulit telur, kantung udara, chalaza, putih telur (albumen),

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

BISNIS TELOR ASIN KHAS BREBES

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan gizi pada ikan adalah protein, lemak, vitamin-vitamin, mineral,

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN. akan zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, dan

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air) menjadi. ditemui, tetapi KVA tingkat subklinis, yaitu tingkat yang belum

PELATIHAN PEMBUATAN CHITOSAN DARI LIMBAH UDANG SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI UNTUK MEMPERLAMA DAYA SIMPAN PADA MAKANAN DI KELURAHAN PUCANGSAWIT

PEMANFAATAN AMPAS TAHU UNTUK OLAHAN PANGAN DARI LIMBAH PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU DI KELURAHAN TUNGGULWULUNG KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. dari telur (Watson, 2002;Aryulina, 2004). Telur mempunyai cangkang, selaput cangkang, putih telur (albumin) dan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar

PENDAHULUAN. yaitu kerupuk berbahan baku pangan nabati (kerupuk singkong, kerupuk aci,

BAB I PENDAHULUAN. macam belimbing yaitu belimbing manis (Averrhoa carambola) dan

BAB I PENDAHULUAN. gizi yang terkandung dalam sayur dan buah. Sayuran dan buah-buahan

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Penyediaan bahan pangan sesuai potensi daerah masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Dari sekian

Pengaruh sodium tripoliphosphat (STPP) terhadap sifat karak (kerupuk gendar) Noor Ernawati H UNIVERSITAS SEBELAS MARET I.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

I. PENDAHULUAN. di antara pulau lain, namun tingkat endemik masih kalah dibandingkan dengan

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

ABSTRAK PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI BAHAN OLAHAN KRIPIK DAN KUE DONAT DI DESA BATU MERAH KOTA AMBON

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

Transkripsi:

MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN TELUR ASIN RENDAH SODIUM UNTUK MENIGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK ITIK PEGAGAN DI DESA 1 KOTA DARO II KECAMATAN RANTAU PANJANG KABUPATEN OGAN ILIR 1) Meisji Liana Sari 2), Fitri Nova Liya Lubisi 2), Muhakka 2), 2) Dwi Probowati Sulistiyani, 2) Afnur Imsya ABSTRAK Desa Kota Daro II merupakan daerah yang potensi untuk budidaya ternak itik, hal ini memungkinan produk yang dihasilkan dari budidaya tersebut yaitu berupa telur juga bisa meningkat. Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Tujuan dari kegiatan pengbdian ini untuk meningkatkan gizi dan ekonomi masyarakat melalui peningkatan minat konsumsi telur asin rendah sodium. Dalam kegiatan ini metode yang digunakan adalah sosialiasasi dan penyuluhan, pelatihan dan demontrasi pembuatan telur asin dan pembinaan. Penyuluhan ini cukup berhasil, walaupun dari jumlah beserta hanya 15 orang akan tetapi jumlah pertanyaan yang muncul selama diskusi cukup banyak. Pada peserta sangat antusius dengan penyuluhan yang dilakukan oleh tim pengabdian. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah telur asin sangat potensial dikembangkan untuk meningkatkan kebutuhan gizi dan ekonomi masyarakat Desa Kota Daro II. Kata kunci: Telur Asin, Sodium Rendah, Itik,Gizi dan Ekonomi 1). Dibiayai dari DIPA Universitas Sriwijaya sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat 2). Staf Pengajar Fakultas Pertanian PS Peternakan Universitas Sriwijaya Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 257

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Desa Kota Daro II terletak di Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan dengan jarak lokasi dengan pasar tradisional berkisar 2.5 km dan jarak dari Ibu Korta Kecamatan 5 km. Jumlah penduduk 870 jiwa yang terdiri dari 194 kepala keluarga (KK), dimana diantara 113 KK merupakan masyarakat yang produktif dengan mata pencaharian utama bertani sedangkan usaha samping salah satunya adalah memelihara ternak itik.dimana produk yang dihasilkan dalam memelihara ternak tersebut adalah telur. Kondisi ini sangat cocok untuk mengembangkan usaha pembuatan telur asin. Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur. Telur segar dengan telur asin terjadi perbedaan komposisi gizinya. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa pengolahan dapat mengubah komposisi gizi bahan pangan termasuk telur itik. Dalam proses pembuatan telur asin digunakan bahan-bahan seperti garam dapur, abu, batubata, dan lain-lain. Tentu saja tidak hanya garam dapur yang masuk ke dalam telur tetapi juga zat-zat lain yang terdapat dalam bahan-bahan yang digunakan ikut mempengaruhi komposisi gizi telur asin. Kalsium pada telur asin meningkat dibandingkan dengan telur segar. Kenaikkan kadar kalsium diduga berasal dari garam dapur (sebagai kotaminan), abu gosok serta kapur yang digunakan. Proses pengasinan juga secara otomatis meningkatkan kadar natrium dan klorida dalam telur asin. Penurunan nilai gizi yang nyata adalah pada kadar vitamin A-nya. Kadar zat besi juga turun cukup berarti. Belum diketahui mekanisme turunnya kadar zat besi pada telur asin. Untuk mengurangi penurunan kadar vitamin A maka dapat ditambahkan provitamin A dalam proses pembuatan telur asin. Kadar garam yang tinggi pada telur asin tentu saja menimbulkan dampak tertentu. Bagi anak yang berusia 1 3 tahun, jika dia terlalu banyak mengonsumsi telur asin, dapat mengiritasi sistem pencernaannya. Penggunaan abu dari sabut kelapa yang merupakan limbah pertanian untuk membungkus telur selama pemeraman, tidak perlu penambahan garam, karena didalam abu tersebut mengandung kalium lebih banyak dari garam yaitu 25.67%.. Hal ini sangat baik untuk diet garam karena menggunakan sedikit garam lagi dalam pembuatannya dan kandungan kalium dari abu yang meresap dalam telur menyebabkan telur baik untuk mengobati penyakit maag. Proses pembuatan telur asin akan menghilangkan bau amis telur itik yang kurang disukai sebagian masyarakat. Telur itik yang dijual dalam bentuk telur asin dapat meningkatkan nilai ekonomis dari telur. Pembuatan telur asin rendah sodium belum populer dalam masyarakat, maka perlu penyuluhan, Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 258

demonstrasi dan pelatihan pembuatan telur asin bersodium rendah untuk meningkatkan gizi dan perekonomian masyarakat di Desa Kota Daro II. Identifikasi Dan Perumusan Masalah 1. Masih minimnya pengetahuan peternak itik tentang gizi telur asin yang rendah sodium 2. Belum optimalnya pemanfaatan telur asin bersodium rendah sebagai salah satu gizi masyarakat 3. Masih rendahnya kualitas telur itik yang dihasilkan 4. Masih rendahnya nilai jual telur asin bersodium rendah 5. Tingginya minat masyarakat terhadap produk peternakan yang sehat dan aman Tujuan Dan Manfaat Tujuan Kegiatan 1. Meningkatkan gizi masyarakat melalui peningkatan minat konsumsi telur asin rendah sodium. 2. Memanfaatkan limbah sabut kelapa dan sekam dalam bentuk abu untuk pembuatan telur asin rendah sodium. 3. Meningkatkan harga jual telur dalam bentuk telur asin sehingga dapat meningkatkan ekonomi peternak itik Manfaat Kegiatan 1. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengelola telur asin yang rendah sodium menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual serta ramah lingkungan 2. Dapat membuat telur asin rendah sodium 3. Telur asin yang rendah sodium dapat dipergunakan untuk meningkatkan nilai gizi dan ekonomi masyarakat Desa Kota Daro II 4. Kelompok peternak diharapkan menjadi peternak yang mandiri dan mempunyai wawasan usaha mandiri dalam membuat telur asin yang rendah sodium. 5. Terbentuknya industri kecil rumah tangga atau kelompok usaha yang bergerak dibidang telur asin yang rendah sodium. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dapat menambah pengetahuan dan keterampilan serta memberikan wawasan berpikir masyarakat umumnya di Desa Kota Daro II dan khususnya kelompok peternak itik untuk memanfaatkan telur melalui telur asin yang rendah sodium II. MATERI DAN METODE PELAKSANA Kerangka Pemecahan Masalah Tahap pertama adalah pendekatan sosial ekonomi. Hal ini dilakukan dengan observasi langsung pada masyarakat sekaligus melakukan pemetaan peternakan di desa tersebut Tahap kedua adalah pelatihan. Dalam kegiatan ini dilakukan pada tiap- tiap kelompok peternak dan karang taruna tentang penyuluhan pembuatan telur asin bersodium rendah untuk meningkatkan gizi dan perekonnomian masyarak Desa Kota Daro II dalam bentuk ceramah dan pemberian makalah Tahap ketiga demontraksi yaitu pelatihan dan praktek secara langsung proses pembuatan telur asin bersodium rendah. Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 259

Khalayak Sasaran Khalayak sasaran adalah peternak dan karang taruna pada umumnya dan kelompok peternak itik khususnya di Desa Kota Daro II. Mereka keluarga yang tidak sepenuhnya bekerja di sawah, para petani, buruh, pemuda dan kelompok peternak yang tergolong maju diharapkan menjadi perintis, penerap dan menyebarluaskan hasil pelatihan kepada anggota masyarakat lainnya. Metode Kegiatan 1. Memberikan penyuluhan tentang nilai gizi dari telur itik dan yang sangat baik untuk dibuat telur asin sehingga bisa meningkatkan konsumsi telur dan nilai ekonomi masyarakat yang bisa didapatkan dari beternak itik dan dibeli di pasar. 2. Memberikan penyuluhan tentang cara mendapatkan abu sabut kelapa mulai dari bahan baku sampai pengolahan, sehingga didapatkan abu sabut kelapa yang berperan sebagai medium untuk pembuatan telur asin. 3. Melakukan demonstrasi atau peragaan tentang cara pembuatan telur asin rendah sodium dengan memanfaatkan abu sabut kelapa. Ditambahkan juga dengan demonstrasi atau peragaan tentang cara pembuatan beberapa telur asin yang lain yaitu dengan cara perendaman, pembaluran dengan sekam / abu gosok dan injeksi serta telur asin aneka rasa, dalam rangka meningkatkan gizi dan ekonomi masyarakat 4. Pembinaan secara berkala, hal ini penting untuk mengetahui keberhasilan secara menyeluruh dan keberlanjutan kegiatan agar nantinya peternak dapat mandiri (swakelola) sehingga kegiatan ini benar-benar bermanfaat bagi mereka setelah kegiatan pengabdian selesai, evaluasi jangka panjang dilakukan dengan melihat perkembangan usaha pembuatan telur asiin yang rendah sodium. Keberhasilan kegiatan ini akan menjadi contoh bagi masyarakat yang lain Rancangan Evaluasi Evaluasi dari kegiatan ini dilakukan secara langsung setelah penyuluhan dan praktek dilakukan: 1.Pra pelatihan Meninjau pengetahuan masyarakat dan kelompok peternak itik tentang pengetahuan telur yang baik untuk dijadikan telur asin dan pembuatan telur asin bersodium rendah. 2.Pelatihan Memantau perkembangan pengetahuan masyarakat dan kelompok peternak itik terhadap cara pembuatan telur asin bersodium rendah. 3.Setelah pelatihan a.melihat sejauh mana kelompok peternak itik dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang cara memilih telur yang akan dijadikan telur asin dan pembuatan telur asin bersodium rendah b. kesungguhan kelompok peternak itik dalam melaksanakan kegiatan di lapangan. c. evaluasi. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan dan wawancara yang dilakukan bahwa sebagian besar mata pencaharian utama masyarakat Desa Kota Daro II adalah petani, berternak berupa usaha sambilan. Jenis ternak yang utama dipelihara adalah itik, disamping itu ternak sapi, kambing dan domba. Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 260

Hasil pengamatan dilapangan Desa Kota Daro II merupakan daerah yang potensi untuk budiadaya ternak itik, karena daerah tersebut merupakan daerah rawa, persawahan dan perkebunan yang banyak terdapat sumber pakan baik yang berasal dari limbah hasil pertanian maupun hasil perkebunan, hal ini memungkinan produk yang dihasilkan dari budidaya ternak itik yaitu berupa telur juga bisa meningkat. Sebelum melaksanakan kegiatan pengabdian terlebih dahulu sosialisasi untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat sarang lang, bahwa didesa ini akan dilakukan pengabdian masyarakat yng dilakukan oleh dosen unsri dan mahasiswa. Sosialisasi dilakukan dengan cara memberi informasi langsung kepada kepala desa dan ketua RT setempat. Sosialiasi ini bertujuan agar kepala desa maupun ketua RT menyampaikan informasi ke masyarakat melalui kegiatan di Desa Kota Daro II seperti pengajian, pertemuan rutin dan arisan desa. Khalayak sasaran adalah peternak dan karang taruna pada umumnya dan kelompok peternak itik khususnya di Desa Kota Daro II. Mereka keluarga yang tidak sepenuhnya bekerja di sawah, para petani, buruh, pemuda yang berjumlah sekitar 15 orang. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di rumah ketua RT setempat, adapaun tahapan dari kegiatan ini adalah perkenalan dengan tim pengabdian dari Unsri, sambutan dari kepala desa, sambutan dari dosen, penyuluhan dan diskusi. Perkenalan diawali dengan menyebutkan satu persatu tim pelaksana pengabdian, termasuk mahasiswa yang terlibat. Hal ini bertujuan menjalin keakraban dan kekeluargaan sehingga pelaksanan pengabdian dapat berjalan sesuai dengan harapan. Sedangakan kata sambutan dari dosen pelaksana bertujuan memberi informasi kepada masyarakat bahwa tim pelaksana melakukan pelatihan dan pembinaan secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Gambar 1. Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Unsri Penyuluhan disampaikan oleh dosen dengan peserta yang hadir dalam acara tersebut sebanyak 15-20 orang. Selama kegiatan penyuluhan disampaikan Beberapa hal yang dilakukan untuk meningkatkan gizi dan ekonomi masyarakat melalui pelatihan pembuatan telur asin rendah sodium di Desa Kota Daro II. Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 261

Adapun hal dilakukan untuk meningkatkan gizi pada masyarakat Desa Kota Daro II adalah : 1. Memberikan pengetahuan tentang tingginya nilai gizi telur dan telur asin terutama kandungan protein untuk mencukupi gizi balita, anak-anak, orang dewasa dan juga lansia. Pengetahuan diberikan melalui penyuluhan dan liflet yang diberikan. Konsumsi telur asin sangat cocok sebagai cemilan ataupun lauk untuk makan nasi. 2. Memberikan pengetahuan tentang khasiat telur asin, diantaranya : mengawetkan telur, membuang rasa amis, obat diare/sakit perut dan maag serta menciptakan rasa khas dan gurih pada telur asin. 3. Memberikan pengetahuan tentang cara pembuatan telur asin, terutama telur asin rendah sodium, juga telur asin dengan abu sekam/abu gosok, telur asin direndam dalam larutan garam dan telur asin dengan cara injeksi. Hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam membuat telur asin sesuai dengan kebutuhan, peralatan dan bahan yang tersedia. Sehingga kebutuhan gizi terhadap telur asin sehari-hari dapat segera tercukupi dengan membuat sendiri. 4. Masyarakat sangat antusias bertanya bagaimana mendapatkan abu sabut kelapa yang berkualitas, berbagai macam cara pembuatan telur asin dan biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan telur asin serta cara menghasilkan telur asin yang bermutu tinggi. 5. Membagikan telur asin yang sudah dibuat. Hal ini untuk lebih meningkatkan kelebih sukaan masyarakat akan telur asin yang telah dipraktekkan dan meningkatkan konsumsi telur sebagai sumber protein hewani. 6. Mengubah pola pikir peternak untuk tidak selalu menjual seluruhnya telur itik yang dihasilkan tapi dibuat telur asin dan dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Juga mengubah pola pikir masyarakat untuk mengalihkan konsumsi makanan fast food menjadi makanan yang bergizi tinggi yaitu telur asin yang bisa dibuat sendiri Adapun yang dilakukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sarang lang, adalah : 1. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya telur itik dijadikan telur asin untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, apalagi telur hasil peternakan sendiri. Jika satu butir telur dijual Peternak Rp 1200,- sampai 1500,- maka jika dijual dalam bentuk telur asin Rp 2000,- ketangan pedagang dan Rp 2500,- langsung kekonsumen. Maka didapat keuntungan sekitar Rp 500 sampai 1300,-. 2. Memberikan peluang pasar yang masih perawan untuk dikembangkan sebagai konsumen telur asin yaitu warung, terminal bayangan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari sarang lang. 3. Mempraktekkan berbagai macam cara pembuatan telur asin terutama telur asin rendah sodium, juga telur asin dengan abu sekam, telur asin direndam dalam larutan garam dan telur asin injeksi. Khusus telur asin injeksi bisa dikembangkan untuk telur asin aneka rasa. Ini bertujuan untuk memudahkan dalam mengelola bisnis telur asin sesuai permintaan pasar. 4. Masyarakat tidak merasa kesulitan dalam mendapatkan bahan baku telur yaitu dari hasil ternak itik ataupun dari pasar yang dekat dari lokasi. 5. Masyarakat dapat memanfaatkan limbah hasil pertanian yaitu sabut kelapa dan sekam sebagai bahan membuatan telur asin Penyuluhan ini cukup berhasil, walaupun dari jumlah beserta hanya 15 orang akan tetapi jumlah pertanyaan yang muncul selama diskusi cukup banyak. Pada peserta sangat antusius dengan penyuluhan yang dilakukan oleh tim pengabdian. Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 262

Gambar 2. Para Peserta sedang mendengar penyuluhan Pembuatan telur asin rendah sodium hanya membutuhkan telur itik dan abu sabut kelapa. Telur itik sangat baik untuk dibuat telur asin. Dikemukakan oleh Astawan (2006) selain baunya yang lebih amis, telur itik juga mempunyai pori-pori kulit yang lebih besar, sehingga sangat baik untuk diolah menjadi telur asin untuk menciptakan rasa yang khas dan gurih. Pemilihan bahan baku sangat penting untuk diperhatikan. Telur itik yang akan digunakan untuk pembuatan telur asin haruslah telur yang masih baru dengan umur 10 jam kurang atau maksimal 48 jam. Hal ini untuk menghasilkan telur asin yang bermutu. Telur itik yang besar mempunyai cangkang lebih tipis dari yang kecil. Abu sabut kelapa digunakan adalah abu yang telah mengalami pembakaran berulang-ulang, sehingga warnanya abu-abu. Sedangkan jika menggunakan garam, maka pilih garam yang kristal garamnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Jika kristal garamnya terlalu kecil, maka garam tidak sempurna masuk ke dalam telur. Tanda sempurna masuk garam ke dalam telur dapat diperhatikan dari lapisan mentega pada kuning telur. 11 Gambar 3. Cara membuat telur asin dari sabut kelapa Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 263

Telur merupakan hasil ternak yang mempunyai andil besar dalam mengatasi masalah gizi yang terjadi di masyarakat. Hal ini dimungkinkan karena telur sarat akan zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan yang sehat.. Zat-zat gizi yang ada pada telur sangat mudah dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh. Itulah sebabnya telur dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang sedang tumbuh kembang, ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang sakit atau dalam proses penyembuhan, serta para lansia. Murtidjo (1988) mengemukakan bahwa telur itik yang diasinkan mengandung keuntungan seperti: a) nilai gizi telur dapat dipertahankan dalam waktu yang relatif lama, b) nilai ekonomis telur dapat ditingkatkan, c) memenuhi selera konsumen telur itik dan d) merupakan alternatif pemasaran disamping telur segar. Menurut Wasito (1994) telur asin adalah telur itik yang diolah dalam keadaan utuh, dimana kandungan garam dapat menghambat perkembangan mikroorganisme dan sekaligus memberikan aroma khas, sehingga telur dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama. Selanjutnya dikemukakan oleh Widjaja (2003) bahwa telur asin merupakan telur segar yang diawetkan dengan menggunakan bahan garam. Setelah melaksanakan kegiatan pengabdian ini dilakukan pembinaan terhadap masyarakat yang berpotensi sebagai wirausaha di bidang pengolahan telur asin bersodium rendah. Pembinaan diberikan berupa pendampingan dan jasa konsultasi bagi masyarakat yang mau berusaha telur asin, selain itu pembinaan bertujuan untuk menyelesaikan beberapa masalah yang berhubungan dengan kesulitan masyarakat dalam mengolah telur menjadi telur asin baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk wirausaha. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pengabdian yang dilakukan di Desa Kota Daro II dalam bentuk penyuluhan, demonstrasi dan pelatihan, dapat ditarik kesimpulan bahwa telur asin sangat potensial dikembangkan untuk meningkatkatkan kebutuhan gizi dan ekonomi masyarakat. Saran Masyarakat sebaiknya memanfaatkan limbah hasil pertanian untuk membuat telur asin dan menjadikanya sumber gizi dan bisnis baru yang prospektif. DAFTAR PUSTAKA [1] Astawan, M. 2006. Telur asin, aman dan penuh gizi. http: //www. Departemen Kesehatan Indonesia htm. 07.35 pm. 1/10/2014. [2] Murtidjo, B. A. 1988. Mengelola Itik. Kanisius, Yogyakarta. [3] Wasito dan E. S. Rohaeni. 1994. Beternak Itik Alabio. Kanisius, Yogyakarta. [4] Widjaja, K. 2003. Peluang Bisnis Itik. Penebar Swadaya, Jakarta. [5] Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 264