BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia memiliki hak untuk mendapatkan kesehatan yang layak, sembuh dari penyakit dan mempertahankan kesehatannya sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945 (UUD 1945) pasal 28 H menyatakan bahwa kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia (Biro Hukum dan Organisasi Departemen Kesehatan 2008: 30). Kesehatan itu sendiri memiliki makna lebih dari kesehatan fisik saja namun juga kesehatan mental. Menurut World Health Organization (WHO) 1947, yang dikatakan sehat adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau kelemahan (Mubarak dan Chayatin 2007: 13). Bahkan Islam pun memerintah umatnya untuk mendapatkan kesehatan sebagaimana sabda Rasulullah: Ya Allah, pengurus seluruh manusia, semoga engkau menghilangkan penyakit ini, semoga engkau menyembuhkan. Engkau yang menyembuhkan, tidak ada yang bisa menyembuhkan penyakit ini kecuali engkau, kesehatan yang bisa memusnahkan penyakit (HR Al Bukhari dan Muslim dalam Hufy, 1995: 348). Maka, keberadaan rumah sakit Islam sebagai tempat pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan di masyarakat. Apalagi Indonesia merupakan negara yang mayoritas beragama Islam, di Kota Bandung sendiri pemeluk agama Islam lebih besar dari penduduk beragama lainnya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung (diakses pada bandungkota.bps.go.id) pemeluk agama Islam di Kota Bandung mencapai 96,51% pada tahun 2010. Tujuan diadakannya Rumah sakit Islam agar terciptanya hubungan dan komunikasi yang Islami sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam Q.S Ali Imron ayat 159 ( Tim Syaamil Qur an, 2010:71 ) yang artinya Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Ayat tersebut menjelaskan bagaimana kita peduli kepada 1
sesama umat muslim dan cara memperlakukan mereka dengan baik sebagai saudara seiman. Keberadaan rumah sakit Islam tidak terlepas dari peranan komunikasi yang kerap dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat didalamnya untuk berinteraksi satu sama lain karena manusia itu adalah makhluk sosial. Dalam berinteraksi manusia melakukan hal-hal yang disadari ataupun tidak disadari dapat mempengaruhi perilaku orang lain. Menurut Cangara (1998:7) Komunikasi berusaha menjembatani antara pikiran, perasaan dan kebutuhan seseorang dengan dunia luarnya. Sehingga dalam berkomunikasi antara dokter, perawat, maupun pegawai rumah sakit kepada pasien perlu menjunjung tinggi perilaku mulia, yaitu jujur, empati, kasih sayang, peka nilai, responsive, memberi tanggapan positif, tidak menghakimi, sabar, ikhlas, tidak emosional. Hal tersebut akan mempengaruhi ketenangan jiwa, rasa aman, nyaman, yang diperoleh pasien dari rumah sakit. Kenyamanan, ketenangan, dan kepuasan pasien merupakan tujuan utama keperawatan. Menurut Watson (1985:122) human care is the heart of nursing (kepedulian terhadap manusia merupakan inti dari keperawatan). Hal yang sama juga dikemukakakn oleh Sartika & Nanda (2011:54) bahwa caring adalah sentral untuk praktik keperawatan karena caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien Cobert (Ellis dan Gates, 1995:98) menyatakan bahwa untuk menjalin hubungan emosional antara perawat dan pasien memerlukan kehangatan, ketulusan dan empati serta penerimaan secara positif tanpa syarat (unconditioning possitive regard). Dalam melakukan pelayanan kesehatan sebuah perawat perlu melakukan interaksi secara intens dengan pasien. Interaksi tersebut dilakukan dalam berbagai keadaan, seperti ketika dokter memeriksa kondsi pasien, karyawan rumah sakit yang memberikan makan pada jam-jam tertentu, dan perawat yang harus siap siaga dalam mejaga dan melayani kebutuhan pasien setiap waktu. Peneliti melakukan penelitian di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung (RSMB) untuk menelaah keberadaan komunikasi islami di rumah sakit tersebut yang memiliki visi Terwujudnya rumah sakit islam yang maju, memiliki kemampuan 2
yang handal, mampu bersaing, memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan maupun masyarakat. Visinya tersebut sesuai dengan misi yang dijalankan yaitu Menyelenggarakan pelayanan yang professional, bermutu, terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, menjadi tempat pendidikan dan pelatihan kesehatan, serta dapat mensejahterakan pegawai rumah sakit yang merupakan asset Persyarikatan Muhammadiyah dalam penyelenggaraan kegiatan pengabdian kepada seluruh lapisan masyarakat (Data Profil RSMB, 2012:2). Rumah sakit ini merupakan rumah sakit islam yang berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi kesehatan dan kepuasan konsumennya, hal tersebut tercermin dalam moto RSMB yaitu Keramahan dan berkesungguhan dalam melayani secara Islami merupakan komitmen utama kami (Joviality and earnestly in Islamic Services). Penelitian di RSMB berfokus pada bidang keperawatan mengenai komunikasi islami dalam interaksi perawat dengan pasien. Peraturan dan tata cara melayani seorang pasien terdapat dalam Standard Operating Procedure (SOP) keperawatan. Berdasarkan SOP keperawatan RSMB dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa peraturan yang dapat dikategorikan sebagai komunikasi islami yang berkaitan dengan konsep caring seperti perawat menerima pasien dan keluarga dengan ramah dan penuh perhatian, mengucapkan salam, perawat siap sedia apabila pasien membutuhkan informasi, dan menanyakan keluhan pasien. Hal-hal lainnya yang terdapat dalam SOP adalah komunikasi dalam memberikan tindakan keperawatan seperti memberi obat, mengecek nadi dan suhu tubuh, melayani kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, makanan, peralatan mandi dan lain sebagainya. SOP tersebut merupakan standardisasi mengenai keperawatan untuk dilaksanakan oleh perawat dengan sebaik-baiknya. Pelayanan terbaik dari rumah sakit dapat membentuk citra positif RSMB di mata masyarakat dan dapat menjadi salah satu alasan mengapa pasien mau berobat di tempat tersebut. Namun ada beberapa alasan yang menjadi alasan pasien berobat di rumah sakit tersebut. Berdasarkan hasil wawancara kepada lima narasumber yaitu terhadap pasien rawat inap yang berlangsung pada tanggal 2 dan 5 Maret 2015, diketahui bahwa RSMB diminati oleh pasien karena tiga alasan yaitu lokasi tempat tinggal pasien, citra sebagai rumah sakit 3
Islam, dan keluarga pasien terbiasa menggunakan jasa RSMB. Pasien yang terbiasa menggunakan pelayanan di rumah sakit kemudian akan menyarankan saudara dan kerabatnya untuk berobat setelah berobat di RSMB. Produk jasa yang disediakan adalah pelayanan medis untuk menyembuhkan penyakit yang diderita pasien, diantaranya memberikan obat, memeriksa suhu tubuh, mengontrol perkembangan kesehatan pasien dengan pelayanan yang hangat dari perawat, terlepas dari tugas dan kewajib asuhan fisik lainnya. Namun hal yang dirasakan pasien tidak sesuai dengan harapan, perawat dirasa tidak sigap dalam melakukan proses pelayanan seperti: (1) saat pasien memerlukan bantuan, perawat segera datang tapi memerlukan waktu beberapa menit untuk melakukan tindakan yang diinginkan pasien; (2) Tidak adanya percakapan ataupun sentuhan fisik yang membuat pasien merasa dekat dengan perawat; (3) Perawat tidak menanyakan kepuasan pasien terhadap pelayanannya. Padahal RSMB yang notabennya sebagai rumah sakit Islam harus mampu menunjukkan perilaku keislaman dalam proses keperawatannya dengan berprilaku ramah dan memberikan kehangatan dalam melayani pasien. Di RSMB yang melakukan pelayanan Islami salah satunya ada petugas khusus bagian kerohanian yang bertugas mendoakan dan memberikan bimbingan kerohanian. Kegiatan ini bertujuan agar pasien merasa tenang, tabah dan selalu dekat dengan Tuhannya. Petugas kerohanian menemui pasien hanya pada waktu pagi sehingga intensitas untuk berinteraksi dengan pasien tidaklah banyak. Oleh karena itu bagian kerohanian memberikan panduan pelayanan yang Islami kepada perawat. Beberapa kegiatan yang bernuansa religius seperti membacakan doa dan memberikan bimbingan kerohanian tidak hanya dilakukan oleh petugas kerohanian tetapi juga oleh perawat ketika berinteraksi seperti mengucapkan salam, saat menyuntik, meminumkan obat kepada pasien diiringi ucapan bismillah, dan kegiatan medis lainnya yang disertai doa. Disamping itu perawat dituntut untuk mampu memahami perasaan pasien sesuai dengan kondisi yang sedang dialami oleh pasien sehingga mampu bersikap tepat dalam setiap tindakan dan ucapannya. Pasien merasa nyaman dan diperhatikan ketika perawat melakukan sapaan seperti menanyakan kondisi pasien dan memperlakukan pasien dengan lembut seperti 4
ketika meminta izin untuk menyuntikkan obat kepada selang infusan dengan diiringi oleh senyuman dan perkataan yang lembut untuk ketenangan pasien. Rasa kepedulian dan empati dari perawat juga diperlukan sehingga pasien mampu untuk menyampaikan keinginan dan keluhannya secara terbuka. Hal tersebut merupakan asuhan keperawatan yang merupakan tindakan-tindakan dalam merawat pasien dan berada dalam ruang lingkup ilmu keperawatan. Tindakan keperawatan tersebut dilakukan melalui proses komunikasi dan terjadinya interaksi antara perawat dengan pasien yang merupakan ruang lingkup ilmu komunikasi. Berdasarkan data tersebut penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Interaksi antara perawat dengan pasien sesuai dengan prinsip komunikasi islami sehingga peneliti mengambil judul Pemaknaan Komunikasi Islami dalam Interaksi Pasien dan Perawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini terdapat perumusan masalah yaitu : 1. Bagaimana interaksi antara perawat dengan pasien di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung? 2. Bagaimana pasien memaknai komunikasi Islami di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu : 1. Untuk mengetahui interaksi antara perawat dengan pasien di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung 2. Untuk mengetahui bagaimana pasien memaknai komunikasi Islami di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung 5
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Manfaat teoretis Dapat menambah pengetahuan tentang tindakan keperawatan yang dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung saat ini. 2. Manfaat praktis a) Bagi penulis Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman berharga yang dapat menambah pengetahuan penulis di bidang komunikasi khususnya fenomena tentang tindakan keprawatan yang dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung saat ini. b) Bagi pembaca maupun penulis lain Bagi pembaca dan penulis lain, agar dapat berguna sebagai bahan referensi yang bermanfaat, khususnya terhadap penelitian yang membahas mengenai tentang tindakan keprawatan yang dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung saat ini.terhadap individu ataupun kelompok. 1.5 Tahapan Penelitian Dalam menyusun penelitian ini, penulis membuat beberapa tahapan penelitian dan menyusun tahapan tersebut. Dengan begitu, penulis akan mengetahui secara sistematis agar didapatkan hasil yang sistematis pula. 6
Tabel 1.1 Tahapan Penelitian Kegiatan Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 I. Prariset A. Penentuan topic B. Wawancara Awal C. Observasi D. Pencarian Literatur II. Penyusunan Proposal Skripsi III. Sidang Seminar Proposal IV. Pengumpulan data A. Wawancara B. Observasi C. Dokumentasi IV. Analisis Data V. Penyusunan Skripsi VI. Sidang Skripsi VII Revisi Skripsi Sumber: Olahan Peneliti, 2015 7
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung, KH. Ahmad Dahlan No. 53 Bandung Telp. (022) 7301062, Bandung, Jawa Barat. 1.6.2 Waktu Kegiatan penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Januari 2014 sampai dengan April 2014. Waktu pelaksanaan ini dimulai dari persiapan penelitian, penelitian lapangan, penyusunan dan tahap akhir penelitian sampai siding dilaksanakan. 1.6.3 Pelaksanaan Kegiatan penelitian dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu komunikasi, konsentrasi Marketing Communication, Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom, Mahasiswa yang melakukan kegiatan penelitian, yaitu : Nama : Ilma Aghniatunnisa NIM : 1204110020 Prodi : Ilmu Komunikasi No. HP : 087722004513 Email : ilma.aghni@gmail.com 8