1. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat SUBSTANSI MATERI

dokumen-dokumen yang mirip
1. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat SUBSTANSI MATERI

Menimbang: a. bahwa dalam Subbagian 139H Peraturan Menteri

9 Perhubungan Nomor KM. 24 Tahun 2009 tentang Peraturan

Dokumen Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara xxxx BAB I PENDAHULUAN

10. Taktik Dan Teknik Pemadaman Api

Tanggal : 13 JULI 2015

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

Teknis fasilitas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) di bandar udara

Menimbang: a. bahwa dalam Subbagian 139H Peraturan Menteri

yang tidak menyediakan bahan pemadam api sesuai dengan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 90 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor Nomor 1 Tahun 2009 tentang

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 30 TAHUN 2001

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

STANDAR PELAYANAN PENCARIAN DAN PERTOLONGAN (SAR)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN POS SAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

9 Perhubungan Nomor KM. 24 Tahun 2009 tentang Peraturan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pencarian dan Pertolongan adalah segala usaha dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperhatikan manusia sebagai human center dari berbagai aspek. Kemajuan

PROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN B4T ( BALAI BESAR BAHAN & BARANG TEKNIK)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 473 TAHUN 2012 TENTANG

PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENERBANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2006 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 479 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA

2017, No Perubahan Ketiga atas Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 684); 4. Peratur

PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 479 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA

8. Jenis Peralatan Pemadam Kebakaran

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK 7 TAHUN 2015 TENTANG INSPEKTUR PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PADA KECELAKAAN PESAWAT UDARA BADAN SAR NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

2016, No Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4012); 3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia yang menuntut kemajuan IPTEK

STANDAR OPRASIONALPROSEDUR (SOP) SAR SAT SABHARA POLRES MATARAM

PT BENING TUNGGAL MANDIRI GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE : PERSIAPAN DAN RESPON DARURAT

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 07 TAHUN 2009 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA OPERASI SEARCH AND RESCUE (SAR)

No Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, Pasal 369 Undang- Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, dan Undang- Undang Nomor 22

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tentang Perberdaan pengetahuan Responden Mengenai Emergency Preparedness Berdasarkan Masa Kerja...

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP/91/V/2007 TENTANG PENILAIAN KINERJA BANDAR UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 04 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENANGGULANGAN KEBAKARAN WALIKOTA SURABAYA,

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

PEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN DAN BENCANA ALAM DI LINGKUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

2016, No udara niaga tidak berjadwal luar negeri dengan pesawat udara sipil asing ke dan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu

sesuai dengan kondisi terakhir? pemeliharaan kendaraan PKP-PK?

Manajemen tanggap siaga untuk keadaan darurat di kegiatan usaha pertambangan

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 08 TAHUN 2012 TENTANG

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/ 301 / V /2011 TENTANG

20. Dalam hal pimpinan PKP-PK tidak berada di tempat, pengendalian operasi dilakukan oleh Komandan Jaga atau yang setingkat.

IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU

2015, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

4. Pencegahan Dan Perlindungan Kebakaran SUBSTANSI MATERI

JUDUL : Managemen Tanggap Darurat

128 Universitas Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Personel fasilitas keamanan penerbangan yang telah memiliki lisensi

ANALISIS KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN KECELAKAAN DAN KEBAKARAN PADA BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA ABSTRAK

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1998 Amandments to the International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution MCS.70(69)) (Diadopsi pada tanggal 18 Mei 1998)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. Korban Bencana dan Kecelakaan. Pencarian. pertolongan. Evakuasi. Standar Peralatan.

memimpin pelaksanaan latihan dan kendali mutu PKP-PK melakukan pengawasan, pengendalian, - dan evaluasi

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT SIAGA PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKEP /40/ III / 2010

BAB I PENDAHULUAN I.1. Kondisi Umum

13. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Pesawat Udara SUBSTANSI MATERI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP.378 TAHUN 2011 TENTANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 23 TAHUN 2009 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL,

No. 1411, 2014 BNPB. Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Manajemen. Pedoman.

PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN MARITIM, 1979 LAMPIRAN BAB 1 ISTILAH DAN DEFINISI

2 Sebagai pelaksanaan amanat Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran telah diberlakukan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2002 te

11. Pembentukan Sikap Petugas Pemadam Kebakaran SUBSTANSI MATERI Pengertian Firemanship

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN POTENSI SAR BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Telepon : (Sentral) INSTRUKSI DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Transkripsi:

1. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat Modul Diklat Basic PKP-PK 1.1 1.2 Pengertian tentang gawat darurat bandar udara 1.1.1 Kondisi bandar udara dibawah batas normal Gawat darurat adalah kondisi dimana bandar udara beroperasi di luar batas normal karena adanya sesuatu hal dan memerlukan penanggulangan sesegera mungkin. 1.1.2 Penanganan gawat darurat di bandar udara harus sesegera mungkin karena operasi penerbangan harus dikondisikan normal; Klasifikasi gawat darurat 1.2.1 Melibatkan langsung pesawat udara a. Kecelakaan / kebakaran pesawat udara di dalam kawasan bandar udara Apabila tanpa diketahui sebelumnya telah terjadi kecelakaan / kebakaran pesawat udara di dalam batas pagar (perimeter) bandar udara. b. Kecelakaan / kebakaran pesawat udara di luar kawasan bandar udara Apabila tanpa diketahui sebelumnya telah terjadi kecelakaan / kebakaran pesawat udara di luar batas pagar (perimeter) bandar udara sampai dengan radius 8 km dari pusat bandar udara (aerodrome reference point); c. Kecelakaan pesawat udara di perairan Apabila diketahui bahwa pesawat udara mengalami kecelakaan diluar kawasan bandar udara, di laut, danau, sungai dan rawa. d. Gawat darurat penuh (full emergency) Apabila sudah diketahui sebelumnya telah terjadi kerusakan pesawat udara saat menuju suatu bandar udara dan akan melakukan pendaratan pendaratan darurat yang diperkirakan akan mengalami kecelakaan; e. Siaga di tempat (local standby) Apabila diketahui sebuah pesawat udara tertentu yang mengalami gangguan / kerusakan di udara, sedang menuju ke bandar udara namun tidak terlalu dikawatirkan akan berakibat fatal pada saat melakukan pendaratan; Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat 1 of 6

1.2.2 Tidak melibatkan langsung pesawat udara a. Tindakan melawan hukum Apabila diketahui atau diduga telah terjadi suatu ancaman dalam bentuk sabotase, atau tindakan melawan hukum (pembajakan, ancaman bom atau bentuk tindak kejahatan lain) terhadap : 1) Pesawat udara tertentu dari/ke bandar udara atau pesawat udara berada di bandar udara; 2) Gedung fasilitas bandar udara yang dikhawatirkan akan mempengaruhi keselamatan pengoperasian pesawat udara dan pengguna jasa penerbangan dan pengguna jasa bandar udara; b. Kebakaran gedung fasilitas bandar udara Apabila tanpa diketahui sebelumnya telah terjadi kebakaran pada gedung, fasilitas, peralatan atau kendaraan tertentu di dalam kawasan bandar udara, dan secara tidak langsung mempengaruhi operasi penerbangan;.c. Siaga cuaca Apabila diketahui akan terjadi badai yang dahsyat atau diperkirakan keadaan cuaca dapat mempengaruhi keselamatan operasi penerbangan, atau secara langsung akan mempengaruhi keselamatan manusia, gedung, fasilitas dan peralatan yang ada di dalam kawasan bandar udara; d. Bencana alam Apabila terjadi kondisi bandar udara tidak dapat beroperasi secara normal disebabkan antara lain banjir, gempa bumi, angin topan, badai sehingga mengancam keselamatan penerbangan. e. Barang berbahaya (Dangerous Goods) Apabila diketahui bahwa pesawat udara mengalami insiden disebabkan barang berbahaya pada saat penerbangan, maupun pada saat memuat dan membongkar barang. 1.3 Emergency Response (tanggap darurat) PKP-PK Emergency response (tanggap darurat) merupakan suatu tindakan unit PKP-PK setelah mendapat informasi darurat. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat 2 of 6

Tindakan tersebut sudah diperhitungkan tentang apa yang harus dilakukan (size up) sesuai klasifikasi darurat yang dialami bandar udara; Tingkat emergency response PKP-PK 1.3.1 Siaga III (Kecelakaan pesawat udara di dalam bandar udara) Setelah menerima berita kecelakaan / kebakaran pesawat udara di dalam kawasan bandar udara PKP-PK melakukan tindakan : a. Langsung menuju ke lokasi kecelakaan melalui access road dan memonitor informasi yang diberikan Petugas Tower, b. Memberitahukan kepada Dinas Pemadam Kebakaran Pemda, perihal sebagai berikut : 1) Rendezvous point, 2) Staging area, 3) Tenaga dan peralatan yang dibutuhkan, 4) Informasi lain yang diperlukan, c. Melaksanakan operasi pemadaman dan pertolongan. 1) Segera menentukan posisi Pos Komando di sekitar crash area, 2) Menentukan Collection Area, 3) Memberitahu Tim Salvage (bila diperlukan) 4) Bila tugas telah selesai dilaksanakan, segera menyerahkan tanggung jawab pengamanan crash area kepada Petugas Keamanan. 1.3.2 Siaga III (Kecelakaan pesawat udara di luar kawasan bandara) Menyiapkan fasilitas dan personil sesuai kesepakatan Kesepakatan yang dimaksud meliputi : a. Untuk pertolongan dan pemadaman diserahkan kepada SAR dan PK Pemda setempat; b. Unit PKP-PK hanya sebagai pendukung operasi pertolongan dan pemadaman; c. Tidak dibenarkan terjadi penurunan kategori bandar udara; Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat 3 of 6

d. PKP-PK dapat mengirimkan kendaraan Foam Tender ke lokasi kejadian bila operasional penerbangan yang ada masih terjangkau dengan fasilitas PKP-PK yang ada dan hal ini dapat diputuskan oleh pimpinan bandar udara berdasarkan analisa pimpinan PKP-PK; 1.3.3 Siaga II (Full Emergency) Setelah menerima berita FULL EMERGENCY, maka tindakan yang dilakukan adalah : a. Personel PKP-PK langsung mengoperasikan kendaraan yang menjadi tanggung jawabnya dengan berpakaian operasional lengkap; b. Segera menuju lokasi Standby yang telah ditentukan yaitu suatu lokasi dekat dengan runway, tetapi tidak mengganggu pergerakan pesawat udara lainnya yang tidak mengalami darurat dan berkoordinasi dengan petugas Control Tower / ADC ; c. Menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Pemda untuk mempersiapkan bantuan bila diperlukan. 1.3.4 Siaga I (Local Standby) Setelah menerima berita local stand by, maka tindakan yang dilakukan adalah : a. Mengumumkan keadaan siaga ditempat (local standby), b. Personel PKP-PK segera menghidupkan mesin kendaraan dan menyiapkan peralatan yang menjadi tanggung jawabnya; c. Pimpinan PKP-PK memonitor perkembangan untuk menentukan langkah lebih lanjut, d. Berkoordinasi dengan unit fungsional lainnya; 1.3.5 Dalam pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat tidak melibatkan langsung pesawat udara, seperti tindakan melawan hukum dan baru bersifat ancaman, maka diberlakukan sama halnya dengan siaga II. Kendaraan PKP-PK standby atau siaga dengan jarak 100 meter dari lokasi kejadian. Kalau berlanjut dengan kondisi kejadian maka diberlakukan sama halnya dengan siaga III. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat 4 of 6

1.3.6 Kebakaran gedung fasilitas bandar udara a. Membunyikan alarm, b. Personel PKP-PK langsung menuju lokasi kejadian dengan pertimbangan jumlah kendaraan yang digunakan disesuaikan dengan operasi penerbangan, c. Bila kendaraan PKP-PK harus melalui airside maka harus berkomunikasi dengan petugas Tower; d. Fungsikan seluruh alat pemadam kebakaran dekat lokasi kejadian seperti hidran; e. Mengkoordinir evakuasi dan arahkan para korban yang selamat ke lokasi yang aman sebagai titik kumpul (assembly point), f. Menghubungi Pemadam Kebakaran Pemda bila dianggap perlu; g. Gunakan pancaran handline dan tidak diperkenankan menggunakan pancaran turret karena kurang efektif dan tidak efisien, kecuali kalau diperlukan pemadaman total h. pada lokasi gedung yang tinggi dan sulit dijangkau dengan pancaran handline. i. Segera kembali ke Fire Station bila operasi pemadaman dan pertolongan sudah selesai dan segera persiapkan kendaraan PKP-PK untuk pelayanan operasi penerbangan; 1.3.7 Bencana Alam a. Membunyikan alarm, b. Personel PKP-PK segera menuju lokasi kejadian, c. Bila lokasi bencana alam berada di airside maka untuk menuju lokasi kejadian perlu melalui airside, wajib berkomunikasi dengan petugas ADC; d. Mengkoordinir evakuasi sesuai prosedur yang berlaku (pertolongan dan pengangkutan korban) e. Menghubungi Posko Bencana Alam Pemda bila dianggap perlu. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat 5 of 6

1.3.8 Kecelakaan pesawat udara di perairan Tindakan yang dilakukan untuk membantu mengatasi keadaan gawat darurat terhadap korban kecelakaan pesawat udara di perairan mengingat banyak pesawat udara yang tidak dilengkapi dengan peralatan seperti: live vest, rafts atau perahu karet, maka untuk mengevakuasi korban penumpang pesawat udara diperlukan Amphibious Rescue Vehicles (Rescue Boat). Berdasarkan ketentuan Section 9 Doc.9137-AN/898 tentang Kewenangan penanganan kecelakaan. Tindakan unit PKP-PK a. Berkoordinasi dengan : 1) Pemadam Kebakaran Pemda; 2) Tim SAR, 3) Tim Kesehatan. b. Membantu pelaksanaan pertolongan bila memungkinkan 1.3.9 Barang berbahaya (dangerous goods) a. Pesawat udara in flight Tindakan PKP-PK 1) Mengerahkan kendaraan PKP PK sesuai kebutuhan, 2) Stand by di isolated area dengan jarak yang aman, 3) Menunggu informasi lebih lanjut untuk melaksanakan evakuasi. b. Pada saat loading Sama halnya pada saat pesawat udara in flight; Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat 6 of 6