PERAN GURU PKn DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH. Firman Arief Setyawan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

PERANAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM BERLALU LINTAS PADA SISWA SMP N I MIRIT KABUPATEN KEBUMEN RINGKASAN SKRIPSI

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KESADARAN HUKUM SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 KOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Negara (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003) informal dapat melalui keluarga dan lingkungan.

MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN IDEOLOGI NEGARA

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peradaban dunia. Menurut pasal 1 ayat (19) Undang-undang Sistem Pendidikan

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semakin meningkatnya perkembangan kehidupan masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

BAB I PENDAHULUAN. hakikatnya tujuan pendidikan yaitu mengembangkan pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. sektor pembangunan nasional karena dengan pendidikan berarti membangun

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

I. PENDAHULUAN. terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan suatu kelompok

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER PERCAYA DIRI PADA FILM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. generasi-generasi muda menjadi generasi yang cerdas. Maksud dari generasigenerasi

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Guna mewujudkan itu semua, nilai-nilai demokrasi

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat telah menyebabkan berbagai perubahan pada semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai pendidikan karakter tahun ajaran 2011/ 2012 dapat diambil beberapa

PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan bangsa dan martabat bangsa melalui potensi. siswa didiknya. Hal itu tercantum dalam Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ASPEK SIKAP PADA MATA PELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 24 BULUKUMBA

2015 PEMBINAAN KECERDASAN SOSIAL SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA (STUDI KASUS DI SDN DI KOTA SERANG)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian manusia. Pada intinya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan dirumuskan sesuai dengan Undang-Undang No. 20. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Kewarganegaraan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Thomy Sastra Atmaja, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus sebagai ujung tombak berdirinya nilai-nilai atau norma. mengembangkan akal manusia, mengingat fungsi pendidikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai fasilitas yang memudahkan untuk mengakses pengetahuan, maka

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 397/F/Unbrah/VIII/2013 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

2016 ANALISIS POLA MORAL SISWA SD,SMP,SMA,D AN UNIVERSITAS MENGENAI ISU SAINS GUNUNG MELETUS D ENGAN TES D ILEMA MORAL

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

No berbangsa, yang salah satunya disebabkan oleh meningkatnya tindakan asusila, pencabulan, prostitusi, dan media pornografi, sehingga diperlu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

Transkripsi:

PERAN GURU PKn DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH Firman Arief Setyawan Prodi Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang E-mail: firmantupai@yahoo.co.id Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana peran guru PKn dalam meningkatkan kesadaran hukum siswa terhadap tata tertib. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dimana penelitian tersebut dilakukan terhadap suatu objek yaitu peranan guru dalam meningkatkan kesadaran hukum siswa terhadap tata tertib dan dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan berbagai macam sumber data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan juga dokumentasi.peran guru PKn dalam meningkatkan kesadaran hukum siswa terhadap tata tertib sekolah adalah sebagai berikut: (1)guru PKn membimbing dengan memberikan sosialisasi tentang tata tertib selama menjadi siswa.(2) guru PKn sebagai pengawas siswa dalam mematuhi peraturan atau tata tertib. (3) guru PKn sebagai motivator siswa dalam mematuhi tata tertib yang ada.(4) guru PKn sebagai contoh peranan bagi siswa dalam mematuhi peraturan atau tata tertib. Kata kunci: guru Pkn, kesadaran hukum, tata tertib. Kesadaran hukum merupakan kesadaran dari dalam diri manusia untuk mematuhi peraturan-peraturan hukum yang telah dibuat bersama. Sedangkan pengertian kesadaran hukum menurut Sudikno Mertokusumo (2008) adalah kesadaran tentang apa yang seyogyanya kita lakukan atau perbuat atau yang seyogyanya tidak kita lakukan atau perbuat terutama terhadap orang lain. Tujuan manusia sadar akan hukum karena setiap masingmasing individu memiliki berbagai macam kepentingan-kepentingan yang berbeda-beda. Manusia mulai dari lahir sampai mati pasti memiliki banyak kepentingan dan tujuan sendiri-sendiri. Namun dalam perjalanannya kepentingan manusia itu selalu diancam oleh bahaya-bahaya sekitarnya atau dengan sesama manusia yang lain. Misalnya : pembunuhan, pemerkosaan, perampasan hak orang lain, bencana alam, gunung meletus dan lain sebagainya.

Jika melihat lagi pada kenyataan yang ada, di era sekarang ini banyak terjadi perampokan yang mulai terorganisir, pembunuhan, mafia hukum, pungutan liar dan yang lebih parah lagi adalah kasus korupsi yang tidak hanya membudaya di lembaga legislatif dan lembaga eksekutif saja, tetapi lembaga yudikatif yang notabene orang-orangnya sudah mengenal hukum. Ini membuktikan bahwa kesadaran hukum masyarakat mulai menurun. Dalam upaya memperbaiki kesadaran hukum masyarakat yang mulai menurun ini yang perlu dirubah bukanlah sistem hukumnya melainkan manusia atau masyarakatnya. Moral, mental, dan intelektualitasnya harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan mental, moral, dan intelektualitas masyarakat di perlukan pendidikan. Pendidikan merupakan kunci dalam meningkatkan mental, moral dan intelektualitas manusia. Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, sekolah menjadi tempat membangun mental dan moral, dan penerapan tata tertib di sekolah serta intelektualitas generasi muda masyarakat. Dan merupakan tugas guru untuk meningkatkan mental, moral serta intelektualitas generasi muda masyarakat ini. Seperti yang dikutip dari www.wikipedia.com sekolah adalah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa dibawah pengawasan guru. Peran guru pendidikan kewarganegaraan sangat strategis dalam membentuk kesadaran hukum bangsa. Bangsa yang modern dan maju tercermin dalam tingkat kesadaran hukumnya. semakin tinggi tingkat kesadaran hukum penduduk suatu Negara akan semakin tertib kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sebaliknya jika tingkat kesadaran hukum suatu Negara rendah maka ketertiban masyarakat tidak akan tercapai Peran guru pendidikan kewarganegaraan sangatlah vital dalam meningkatkan kesadaran hukum siswa. apabila kesadaran hukum siswa dapat ditegakkan mulai dari sekolah maka sangatlah mudah dalam membentuk generasi bangsa yang berkhlak mulia, sadar hukum dan bertanggung jawab nantinya. SMP Negeri 1 Batu adalah salah satu sekolah yang menyelenggarakan pendidikan formal di kota Batu. Menurut Aidia MJ (2011), Pendidikan formal ini merupakan bagian dari pendidikan Nasional yang bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, demokratis, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menguasai ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan seni,

memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki keterampilan hidup yang berharkat dan bermartabat, memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan yang mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas dan berdaya saing di era global. Hal tersebut oleh SMP Negeri 1 Batu dirumuskan ke dalam Visi dan Misi serta tata tertib sekolah. METODE Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan bagaimana peranan guru mata pelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran hukum siswa terhadap tata tertib sekolah di SMP negeri 1 Batu, sehingga penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik serta dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahan pada konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:6). Adapun lokasi yang dipilih oleh peneliti sebagai lokasi penelitian adalah di SMP Negeri 1 Batu yang merupakan salah satu sekolah di Kota Batu. HASIL Kesadaran hukum siswa terhadap tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu. Kesadaran hukum siswa SMP Negeri 1 Batu terhadap tata tertib yang ada di sekolah sudah baik, meskipun belum maksimal. Mayoritas siswa SMP Negeri 1 Batu telah melaksanakan apa yang diharuskan dalam tata tertib meskipun masih terdapat beberapa siswa yang melanggarnya. Faktor-faktor yang mempengarui kesadaran hukum siswa terhadap tata tertib sekolah yang ada di SMP negeri 1 Batu Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum siswa terhadap tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu antara lain sebagai berikut: (1) tentang peraturan hukum. Peraturan-peraturan hukum yang berlaku di SMP Negeri 1 Batu tersebar luas melalui student handbook yang dibagikan ke seluruh siswa SMP Negeri 1 Batu yang didalamnya tercantum tata tertib sekolah, selain itu melalui pengarahan tentang tata tertib oleh guru, (2) Pemahaman terhadap peraturan hukum. Pemahaman siswa terhadap tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu, artinya siswa SMP Negeri 1 Batu mengetahui isi dan juga kegunaan dari tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu. Pemahaman siswa terhadap peraturan atau

tata tertib yang ada disekolah dapat diindikasikan dari jumlah pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa baik yang terekam di student hand book maupun jurnal harian bidang budaya dan lingkungan. (3) Penghargaan terhadap peraturan hukum. Sikap penghargaan terhadap tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu ditunjukkan oleh siswa dengan mematuhi tata tertib tersebut. (4) Penataan atau kepatuhan terhadap peraturan hukum. Penyebab anggapan kepatuhan hukum di SMP Negeri 1 Batu salah satunya karena adanya rasa takut pada sanksi. Hal tersebut yang menjadi tujuan siswa SMP Negeri 1 Batu dalam mematuhi tata tertib sekolah, yaitu menghindari sanksi yang ada, sanksi yang berupa pemanggilan orang tua dan atau diserahkan kepada orang tua. Peran guru mata pelajaran PKn dalam meningkeatkan kesadaran hukum siswa terhadap tata tertib sekolah di SMP Negeri 1 Batu. Peran guru mata pelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran hukum siswa terhadap tata tertib sekolah di SMP Negeri 1 Batu adalah sebagai berikut: (1) guru mata pelajaran PKn SMP Negeri 1 Batu sebagai pembimbing siswa dalam mematuhi peraturan atau tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu, seorang guru PKn membimbing dengan memberikan sosialisasi tentang tata tertib selama menjadi siswa SMP Negeri 1 Batu, selalu memeberikan pengarahan atau nasihat kepada siswa agar tidak melanggar tata tertib, dan jika siswanya melanggar tata tertib yang ada selalu menasihati dan mengingatkannya atau memberi hukuman ringan seperti menyapu, menghapus papan tulis ketika pergantian pelajaran, atau mengambil alat-alat sekolah dikantor yang bertujuan memberikan rasa jera untuk mengulangi pelanggaran lagi, (2) guru mata pelajaran PKn SMP Negeri 1 Batu sebagai pengawas siswa dalam mematuhi peraturan atau tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu, selama jam pelajaran berlangsung para guru PKn selalu mencatat kejadian yang ada di dalam kelas ke dalam buku jurnal guru, maupun ketika siswa beraktivitas di luar kelas hingga diluar lingkungan sekolah, (3) guru mata pelajaran PKn SMP Negeri 1 Batu sebagai motivator siswa dalam mematuhi peraturan atau tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu, guru-guru mata pelajaran PKn SMP Negeri 1 Batu memotivasi siswasiswanya melalui nasihat-nasihat di kelas atau nasihat personal dengan siswa dan selalu mengingatkan siswa untuk mematuhi tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu setiap harinya, (4) guru mata pelajaran PKn SMP Negeri 1 Batu sebagai contoh peranan atau model bagi siswa dalam mematuhi peraturan atau tata tertib yang ada di SMP Negeri 1

Batu, para guru mata pelajaran PKn di SMP Negeri 1 Batu memberi contoh peran dengan selalu berpenampilan sopan dan tidak berlebihan pada saat mengajar, tidak membawa HP pada waktu mengajar, dan lain sebagainya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Peran guru mata pelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran hukum siswa terhadap tata tertib sekolah di SMP Negeri 1 Batu adalah sebagai berikut: (1) guru mata pelajaran PKn SMP Negeri 1 Batu sebagai pembimbing siswa dalam mematuhi peraturan atau tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu, seorang guru PKn membimbing dengan memberikan sosialisasi tentang tata tertib selama menjadi siswa SMP Negeri 1 Batu, selalu memeberikan pengarahan atau nasihat kepada siswa agar tidak melanggar tata tertib, dan jika siswanya melanggar tata tertib yang ada selalu menasihati dan mengingatkannya atau memberi hukuman ringan seperti menyapu, menghapus papan tulis ketika pergantian pelajaran, atau mengambil alat-alat sekolah dikantor yang bertujuan memberikan rasa jera untuk mengulangi pelanggaran lagi, (2) guru mata pelajaran PKn SMP Negeri 1 Batu sebagai pengawas siswa dalam mematuhi peraturan atau tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu, selama jam pelajaran berlangsung para guru PKn selalu mencatat kejadian yang ada di dalam kelas ke dalam buku jurnal guru, maupun ketika siswa beraktivitas di luar kelas hingga diluar lingkungan sekolah, (3) guru mata pelajaran PKn SMP Negeri 1 Batu sebagai motivator siswa dalam mematuhi peraturan atau tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu, guru-guru mata pelajaran PKn SMP Negeri 1 Batu memotivasi siswasiswanya melalui nasihat-nasihat di kelas atau nasihat personal dengan siswa dan selalu mengingatkan siswa untuk mematuhi tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu setiap harinya, (4) guru mata pelajaran PKn SMP Negeri 1 Batu sebagai contoh peranan atau model bagi siswa dalam mematuhi peraturan atau tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu, para guru mata pelajaran PKn di SMP Negeri 1 Batu memberi contoh peran dengan selalu berpenampilan sopan dan tidak berlebihan pada saat mengajar, tidak membawa HP pada waktu mengajar, dan lain sebagainya. Saran

Dari penelitian Peran Guru Mata Pelajaran PKn Dalam Meningkatkan Kesadaran Hukum Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 1 Batu maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk dapat lebih meningkatkan kesadaran hukum siswa terhadap tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu, sekolah dapat membentuk polisi sekolah yang dipilih dari perwakilan siswa dan bertugas mengawasi dan melaporkan siswa SMP Negeri 1 Batu yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah. 2. Sekolah memberikan gelar duta tata tertib sekolah setiap pembagian raport bagi siswa SMP Negeri 1 Batu yang memiliki catatan pelanggaran paling sedikit atau tidak memiliki catatan pelanggaran tata tertib yang ada sebagai pemacu atau penyemangat siswa SMP Negeri 1 Batu untuk selalu mematuhi dan mentaati tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Batu. 3. Seluruh guru SMP Negeri 1 Batu memiliki buku kendali tata tertib untuk guru supaya dapat mengevaluasi kesadaran hukum guru SMP Negeri 1 Batu terhadap peraturan yang ada di lingkungan SMP Negeri 1 Batu yang tujuan utamanya adalah memberikan contoh peran kepada siswa SMP Negeri 1 Batu. DAFTAR RUJUKAN Ali, Zainuddin. 2009. Sosiologi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika. Devinisi Sekolah. (Online), http://www.wikipedia.com/, diakses pada tanggal 6 Maret 2012. Guru, Sebuah Definisi. (Online), http://ridwan202.wordpress.com/, diakses pada tanggal 1 Februari 2012. Halimah, Deni Koswara. 2008. Seluk-Beluk Profesi Guru. Bandung: PT Pribumi Mekar. Halimah, Deni Koswara. 2008. Bagaimana Menjadi Guru Kreatif?. Bandung: PT Pribumi Mekar. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pkn_034145_chapter2.pdf/, diakses tanggal 29 Mei 2012. http://www.wikipedia.com/, diakses pada tanggal 30 Mei 2012. Machmudin, D.D. 2000. Pengantar Ilmu Hukum. Bandung: PT Refika Aditama. MJ, Aida. 2011. Pengertian Pendidikan Formal Dan Pendidikan Non Formal. (Online). http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/pengertian-pendidikanformal-dan.html?m=1, dipublikasikan pada tanggal 18 Juli 2011, diakses pada tanggal 1 september 2012.

Mertokusumo, Sudikno. 2008. Kesadaran Hukum sebagai Landasan Hukum Untuk Memperbaiki Sistem Hukum. (Online), http://sudiknoartikel.blogspot.com/2008/03/kesadaran-hukum-sebagailandasan-untuk.html/, dipublikasikan pada tanggal 19 Maret 2008, diakses pada tanggal 1 Juni 2012. Mertokusumo, Sudikno.2008. Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat. (Online), http://www.sudiknoartikel.blogspot.com/, Dipublikasikan pada tanggal 19 Maret 2008, diakses pada tanggal 1 Juni 2012. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetenisi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurhidayat, Al Azis. 2006. Kesadaran Hukum Warga Masyarakat Desa Lemahjaya Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Terhadap Pelaksanaan Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Skripsi diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri Semarang. (Online), http://www.lib.unnes.ac.id/4192/, diakses pada tanggal 1 April 2012. Nuzul, Andi. 2009. Kesadaran Hukum: Landasan Memperbaiki Sistem Hukum. (Online), http://andinuzul.wordpress.com/, dipublikasikan pada tanggal 25 Februari 2009, diakses pada tanggal 3 April 2012. Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. SergaiNews. Kesadaran Hukum Dimulai Dari Sekolah. (Online), http://sergainews.com/beta/view.php?newsid=1957/, dipublikasikan pada tanggal 26 Juni, diakses pada tanggal 27 Februari 2012. Soekanto, Soerjono & Abdullah, Mustafa. 1980. Sosiologi Hukum Dalam Masyarakat. Jakarta: CV Rajawali. Staff Pengajar Pkn & Hukum FISE UNY. 2011. Peran Guru PKn Dalam Pendidikan Karakter. Makalah Disampaikan pada Kuliah Umum Jurusan PPKn FKIP UAD Yogyakarta, 5 Februari 2011. (Online) http://staff.uny.ac.id/, diakses pada tanggal 1 April 2012. Tim Penyusun Revisi UM. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiahi. Malang: Penerbit & Percetakan Universitas Negeri Malang. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen. (Online), http://www.wiki.paramadina.ac.id/images/d/d9/uu_no_14_2005.pdf/, diakses pada 6 Februari 2012. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Online),

http://www.serdosdiktis.net/serdos/file/dokumen/uuno20.pdf/, diakses pada tanggal 6 Februari 2012. Untari, Sri. 2009. Buku Petunjuk Teknis Praktik Pengalaman Lapangan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan. Malang: UPT Program Pengalaman Lapangan Universitas Negeri Malang. Vanezitania. Kesadaran Hukum Menurut Para Ahli. (Online) http://vanezintania.wordpress.com/, diakses pada tanggal 23 Maret 2012.