ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP BERDASARKAN LANGKAH POLYA

dokumen-dokumen yang mirip
KECENDERUNGAN SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 ROWOKELE DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA

ANALISIS CARA MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA

BAB II KAJIAN TEORITIK. menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Menurut NCTM (2000) pemecahan

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS

GAYA BELAJAR SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA SMP

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

Kata Kunci: pemecahan masalah, masalah nonrutin, kesalahan siswa.

ANALISIS KESULITAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP

ANALISIS PENALARAN ANALOGI SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PYTHAGORAS PADA SISWA SMP

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA PADA KOMPETENSI DASAR MENGHITUNG LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS, BALOK, PRISMA, DAN LIMAS

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2)

Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KUALITATIF GAYA BERPIKIR SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA PADA MATERI GERAK PARABOLA

ANALISIS KESULITAN DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA SMP KELAS VII

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER STATISTIKA DASAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

ARTIKEL ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP BERDASARKAN LANGKAH POLYA

MULTIPLE REPRESENTASI CALON GURU DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI BERFIKIR KREATIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA MATERI REGULA FALSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

PROFIL BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNCP YANG BERKEMAMPUAN LOGIKA TINGGI DALAM PEMECAHAN MASALAH OPEN ENDED

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMTIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SMP NEGERI 2 TELAGA

Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele ABSTRAK

Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Pada Materi Kubus Dan Balok

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KRISTEN 2 SALATIGA DITINJAU DARI LANGKAH POLYA

Profil Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif

ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI DI KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PROGRAM LINIER

Anggraini Gandung Sugita Program Studi Pendidikan MatematikanUniversitas Tadulako Nia Kurniadin SMP Al-Azhar Palu. Abstrak

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH OPEN-ENDED PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT BAGI SISWA SMP

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TINGGI DAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT (FI)

STUDI KUALITATIF GAYA BERPIKIR PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. logis, konsisten, dan dapat bekerjasama serta tidak mudah putus asa.

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMK BERGAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT

RESPON SISWA SMK KELAS X DALAM MENYELESAIKAN SOAL MASALAH MATEMATIKA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Simpulan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

Nita Giovani, Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Konseptual. 1. Metakognitif. Menurut Flavell (1976) yang dikutip dari Yahaya (2005), menyatakan

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL ERROR ANALYSIS OF STUDENTS IN RESOLVING PROBLEMS LOGARITHMS SMK KARTANEGARA KEDIRI TENTH GRADE ODD SEMESTER ACADEMIC YEAR 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roheni, 2013

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BRINGIN

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII-A MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dirinya, baik pada dimensi intelektual moral maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SMP

Profil Kreativitas Mahasiswa Berdasarkan Gaya Berpikirnya dalam Memecahkan Masalah Fisika di Universitas Negeri Makassar

DESKRKIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. M. Gilar Jatisunda 1)

ANALISIS BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V BERDASARKAN GAYA BERPIKIR FIELD DEPENDENT

PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL

PROFIL SISWA SMP DALAM PEMECAHAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN LITERASI MATEMATIS DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ)

STUDI PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SUPERITEM DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM MATERI KUBUS DI KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PROSES BERPIKIR SISWA DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN LOGIS MATEMATIS DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BERBENTUK SOAL CERITA DITINJAU DARI GENDER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Permendikbud nomor 58 tahun 2014 matematika merupakan

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan. Proses pembelajaran di dalam kelas harus dapat menyiapkan siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. karena melalui pendidikan diharapkan akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas

BAB II KAJIAN TEORI. A. Masalah Matematika. Masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan tujuan yang

ANALISIS KESULITAN MEMECAHKAN MASALAH PADA MATA KULIAH FISIKA MODERN MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kaitannya dengan tuntutan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN (1982:1-2):

Kata Kunci: analisis, perilaku, pemecahan masalah fisika, konvergen, divergen

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENELITIAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap

Hubungan antara Kemampuan Penalaran Matematis dan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan Sumber daya

OLEH : ANISATUL HIDAYATI NPM: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PROSES BERPIKIR SISWA KELAS VII E DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS ABSTRAK

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SPLDV SISWA KELAS VIII DI SMP KRISTEN 2 SALATIGA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA OPEN-ENDED MATERI PECAHAN BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

Transkripsi:

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP BERDASARKAN LANGKAH POLYA Siti Khabibah; Teguh Wibowo Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: sitikhabibah.zn@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP berdasarkan langkah Polya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik analisis data triangulasi. Dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa siswa mampu memecahkan masalah matematika. Hal tersebut tampak dari kemampuan siswa dalam: (1) menentukan hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan secara lengkap. Selain itu siswa juga mampu memahami hubungan antar informasi yang diberikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa mampu memahami masalah. (2) menyusun suatu permisalan dan menyusun model matematika, sehingga dapat dikatakan bahwa siswa mampu menyusun rencana penyelesaian. (3) menyelesaikan model matematika dengan tepat, mampu mencari hasil akhir dari soal tersebut dan mampu melakukan operasi hitung dengan tepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa mampu melaksanakan rencana penyelesaian. (4) mengecek penyelesaian soal tersebut baik langkah-langkahnya maupun perhitungannya serta menyusun kesimpulan. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa mampu mengecek kembali. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa mampu memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah Polya. Kata kunci: masalah matematika, kemampuan pemecahan masalah matematika, langkah Polya. PENDAHULUAN Matematika merupakan suatu ilmu yang ada di setiap jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Melalui pendidikan matematika diharapkan siswa dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, bekerjasama secara efektif. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Hal ini jelas merupakan tuntutan yang sangat tinggi yang tidak mungkin dapat dicapai hanya dengan hafalan, mengerjakan soal-soal latihan, serta proses pembelajaran yang biasa. Hal-hal tersebut belum mampu membawa siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Menurut Gagne kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dikembangkan melalui Ekuivalen: Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Bedasarkan Langkah Polya 151

pemecahan masalah (Bambang Priyo Darminto, 2013: 78). Sehingga pemecahan masalah merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki siswa. Ruseffendi (dalamleo Adhar Effendi, 2012) mengemukakan bahwa: kemampuan pemecahan masalah amat penting dalam matematika, bukan saja bagi mereka yang di kemudian hari akan mendalami atau mempelajari matematika, melainkan juga bagi mereka yang akan menerapkannya dalam bidang studi lain dan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, siswa harus terbiasa mengasah kemampuan tersebut untuk digunakan dalam menghadapi berbagai permasalahan, baik masalah dalam matematika maupun masalah dalam kehidupan sehari-hari yang semakin kompleks. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP berdasarkan langkah Polya. Tidak semua soal dalam matematika merupakan masalah. Suatu soal dapat dikatakan sebagai masalah jika soal tersebut memuat tantangan yang tidak dapat dikerjakan dengan prosedur rutin (Lenchner dalam Sri Wardhani dkk, 2010: 14). Tantangan tersebut mendorong siswa untuk menggunakan kreativitasnya dalam memecahkan masalah. Polya (dalam Darma Andreas Ngilawajan, 2013) memberikan empat langkah sistematis dalam memecahkan masalah, yaitu: Understanding the problem (memahami masalah), Devising a plan (membuat rencana), Carrying out the plan (melaksanakan rencana), dan Looking back (mengecek kembali). Dalam penelitian yang dilakukan Yeo Kai Kow Joseph (2011) menyimpulkan bahwa meskipun siswa memiliki prestasi matematika yang baik, belum tentu pandai dalam memecahkan masalah non rutin. Berdasarkan penelitian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang kemampuan pemecahan masalah matematika yang dimiliki siswa SMP berdasarkan langkah Polya. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian Studi kasus (Agus Salim, 2006: 118). Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015 Januari 2016 di SMP Negeri 1 Kutowinangun.Subjek penelitian adalah 3 siswa kelas VII A yaitu siswa yang memecahkan masalah matematika menggunakan langkah Polya, meskipun 152 Ekuivalen: Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Berdasarkan LangkahPolya

belum semua langkah terlaksana. Pengambilan subjek dilakukan dengan purposive sampling dan snowball sampling (Sugiyono, 2014: 54). Instrumen yang digunakan terdiri dari instrumen utama dan instrumen pendukung. Instrumen utama adalah peneliti itu sendiri, sedangkan instrumen pendukungnya yaitu panduan observasi, pedoman wawancara dan lembar soal. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian soal, teknik observasi, teknik wawancara dan catatan lapangan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan mengacu pada model Miles dan Huberman (Sugiyono, 2014: 91) yaitu: (1) Data Reduction (reduksi data), (2) Data Display (penyajian data), (3) Conclusion Drawing/Verification (penarikan kesimpulan). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek 1, 2 dan 3 merupakan siswa yang memecahkan masalah matematika menggunakan langkah Polya. Dari ketiga subjek tersebut selanjutnya peneliti memberikan soal penelitian untuk mendapatkan data tentang kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan langkah Polya. Soal penelitian ini adalah soal pemecahan masalah dengan materi aljabar. Ketika siswa mengerjakan soal, peneliti melakukan observasi dan membuat catatan lapangan. Setelah itu, peneliti melakukan wawancara pada hari yang sama. Dari hasil jawaban siswa tampak bahwa siswa mampu menentukan hal-hal yang diketahui dengan tepat. Hal itu ditunjukkan dengan siswa menuliskan Husna membeli 8 buah pensil dan satu lusin buku. Selain itu siswa juga menuliskan bahwa harga satu lusin buku adalah Rp 1.500,00 lebihnya dari harga tiga buah pensil. Tidak hanya itu, dari hasil jawaban siswa tersebut juga tampak bahwa siswa menuliskan untuk membayar semua barang tersebut, Husna harus mengeluarkan uang sebesar Rp 128.000,00. Dari hasil jawaban tersebut, tampak pula bahwa siswa menuliskan yang ditanyakan dari soal tersebut adalah tentukan harga satu lusin buku Sehingga menunjukkan bahwa siswa mampu menentukan hal-hal yang ditanyakan dengan tepat. Selain kemampuan tersebut, siswa juga mampu memahami hubungan antar informasi yang diberikan. Hal ini ditunjukkan dari hasil wawancara yang mengungkapkan bahwa siswa mampu memahami makna dari setiap kalimat yang diberikan dari soal tersebut. Ekuivalen: Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Bedasarkan Langkah Polya 153

Sehingga dari data-data tersebut menunjukkan bahwa siswa mampu memahami masalah. Dari hasil observasi tampak bahwa siswa menyusun rencana terlebih dahulu yang diwujudkan dengan membuat suatu permisalan. Permisalan yang disusun siswa adalah dengan memisalkan harga sebuah pensil dan harga sebuah buku. Selain itu, siswa juga memilih strategi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Dari hasil jawaban siswa menunjukkan bahwa siswa mampu memilih strategi dengan menyusun model matematika. Hal itu menunjukkan bahwa siswa mampu menyusun rencana penyelesaian. Dari hasil catatan lapangan menunjukkan bahwa siswa mencoba menyelesaikan model matematika di kertas coret-coretan. Setelah itu siswa memindahkannya ke lembar jawab. Dari penyelesaian tersebut siswa mendapatkan harga satu buah pensil. Hal itu menunjukkan bahwa siswa mampu menyelesaikan model matematika dengan tepat. Kemudian dari hasil jawaban siswa, siswa menuliskan pula bentuk aljabar untuk harga satu lusin buku. Dari penyelesaian bentuk aljabar tersebut, siswa mendapatkan harga satu lusin buku. Sehingga menunjukkan bahwa siswa mampu menentukan hasil akhir dari permasalahan yang diberikan. Selain itu, dari catatan lapangan tampak pula bahwa siswa melakukan perhitungan di kertas coret-coretan dan dibantu pula dengan menggunakan jari. Hal itu dilakukan untuk memudahkannya dalam melakukan perhitungan serta agar mendapatkan hasil perhitungan dengan tepat. Dari data-data di atas menunjukkan bahwa siswa mampu melaksanakan rencana penyelesaian. Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa mampu memeriksa kembali penyelesaian soal tersebut. Pemeriksaan kembali yang dilakukan siswa ialah dengan memeriksa langkah-langkah penyelesaian soal tersebut. Selain itu, siswa juga memeriksa kembali perhitungan yang terdapat dalam hasil jawaban siswa. Tidak hanya itu, setelah selesai mengerjakan siswa juga menyusun suatu kesimpulan dengan tepat. Sehingga menunjukkan bahwa siswa mampu mengecek kembali. Dari analisis data hasil penelitian yang meliputi hasil jawaban siswa, wawancara, observasi dan catatan lapangan terlihat bahwa ketiga subjek tersebut mampu memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah Polya. Hal tersebut 154 Ekuivalen: Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Berdasarkan LangkahPolya

tampak dari kemampuan siswa dalam: (1) menentukan hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan secara lengkap. Selain itu siswa juga mampu memahami hubungan antar informasi yang diberikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa mampu memahami masalah. (2) menyusun suatu permisalan dengan tepat dan mampu menyusun model matematika dengan benar. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa mampu menyusun rencana penyelesaian. (3) menyelesaikan model matematika dengan tepat dan mampu mencari hasil akhir dari permasalahan yang diberikan. Selain itu, pada tahap ini siswa juga mampu melakukan operasi hitung dengan tepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa mampu melaksanakan rencana penyelesaian. (4) mengecek kembali penyelesaian soal tersebut baik langkah-langkahnya maupun perhitungannya serta menyusun suatu kesimpulan. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa mampu mengecek kembali. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa mampu memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah Polya. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian pada pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa siswa SMP mampu memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah Polya yang terdiri dari: a) mampu memahami masalah, kemampuan tersebut terlihat dari siswa mampu menuliskan hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan secara tepat serta memahami hubungan antar informasi yang diberikan b) mampu menyusun rencana penyelesaian, kemampuan tersebut terlihat dari siswa mampu menyusun suatu permisalan dan mampu menyusun model matemtika c) mampu melaksanakan rencana penyelesaian, kemampuan tersebut terlihat dari siswa mampu menyelesaikan model matematika dengan tepat, kemudian mampu mencari hasil akhir dari soal tersebut dan mampu melakukan operasi hitung dengan benar, d) mampu mengecek kembali, kemampuan tersebut terlihat dari siswa mampu mengecek penyelesaian soal tersebut baik langkahlangkahnya maupun perhitungannya serta mampu menyusun suatu kesimpulan. Hal-hal yang bisa disarankan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah: 1) bagi calon peneliti juga bisa meneruskan penelitian ini, dengan meneliti proses dari setiap tahap pemecahan masalah matematika menurut Polya. 2) bagi guru untuk lebih Ekuivalen: Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Bedasarkan Langkah Polya 155

memahami kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didiknya di berbagai bidang sehingga memudahkan peserta didik untuk memahami materi berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Darminto, Bambang Priyo. 2013. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo. (Tidak dipublikasikan) Effendi, Leo Adhar. 2012. Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis SiswaSMP.Jurnal Penelitian Pendidikan. Diunduh dari http://jurnal.upi.edu/file/leo_adhar.pdfpada tanggal13 September 2015. Joseph, Yeo Kai Kow. 2011. An Exploratory Study of Primary Two Pupils Approach to Solve Word Problems. Journal of Mathematics Education. Diunduh dari http://educationforatoz.com/images/yeo_kai_kow_joseph.pdfpada tanggal 10 September 2015. Ngilawajan, Darma Andreas. 2013. Proses Berpikir Siswa SMAdalam Memecahkan Masalah MatematikaMateri Turunan Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Independent dan Field Dependent. Jurnal PEDAGOGIA. Diunduh dari http://journal.umsida.ac.id/files/damav2.1.pdf. pada tanggal 15 Mei 2015. Salim, Agus. 2006. Teori Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana. Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Wardhani, Sri. dkk. 2010. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SD. PPPPTK. 156 Ekuivalen: Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Berdasarkan LangkahPolya