BAB 1 PENDAHULUAN. menarik nasabah dan meningkatkan kepuasan nasabah dibidang pelayanan jasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. juga layanan internet banking serta telephone banking (Hart dan Smith,1998).

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis retail merupakan jenis bisnis yang sudah lama ada di dalam pasar. Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Daya tarik (attractiveness) industri penerbangan cukup besar dan menjanjikan.

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah perkembangan dunia industri yang sangat pesat, maka persaingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus

BAB I PENDAHULUAN. Didalam perkembangan ekonomi yang relatif lebih maju, peran. lembanga keuangan tidak dapat disampingkan. Lembaga keuangan perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nora Tristiana Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kualitas layanan jasa merupakansesuatu yang dipersepsikan oleh nasabah.

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mempengaruhi kehidupan masyarakat. Peningkatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking. baik dari produk yang sifatnya konvensional maupun yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi, khususnya bank. hidup rakyat banyak (Undang-undanjg Nomor 10 Tahun 1998 Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dari usaha usaha manusia yang

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

I. PENDAHULUAN. untuk terus mengoptimalkan kegiatan usahanya sebagai upaya memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia.

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN. semakin ketat yang membuat berbagai rumah sakit berlomba-lomba dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional / global. Untuk memenangkan

BAB IV LAYANAN. Metode pengukuran kepuasan pelanggan menurut Kotler terdapat 4 macam

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa. Jika pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dengan itu berdasarkan persetujuan pinjaman antara pihak bank dengan pihak lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. mengharamkan bunga bank yang didalamnya terdapat unsur unsur riba kantor di tahun 2012 menjadi di tahun 2014.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan terjadi karena kualitas dan harga produk dari tiap-tiap. target dan tujuan usaha yang telah direncanakannya.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang E-Banking adalah sarana strategi baru pada sektor perbankan global untuk menarik nasabah dan meningkatkan kepuasan nasabah dibidang pelayanan jasa keuangan. (Himani Sharma; 2011). E-Banking mempermudah perbankan dalam memberikan pelayanan prima tanpa batas waktu dan tanpa terkendala ruang. E- Banking diciptakan untuk mempermudah transaksi dan mengurangi beban kerja perbankan serta meningkatkan mutu layanan berbasis teknologi dan informasi. E-Banking membuat paradigma baru pada persaingan industri perbankan di seluruh dunia. E-Banking menawarkan metode baru dalam bertransaksi baik dalam memberikan kemudahan maupun kenyamanan. Adanya E-Banking diawali dengan basis informasi dan teknologi yang diadopsi dalam industri perbankan guna mempermudah dan memberikan kenyamanan dalam transaksi keuangan. E-Banking memberikan tantangan bagi para pelaku industri perbankan dengan menyediakan arena kompetisi baru dalam dunia industri perbankan. Kemudahan dan kemutakhiran dari teknologi yang digunakan dan kenyamanan dalam bertransaksi menjadi variabel kompetisi baru dalam dunia perbankan untuk menarik minat preferensi nasabah dalam memilih bank yang akan digunakan 1

dalam transaksional keuangan sehari-hari, akan tetapi yang menjadi tantangan utama dan sesungghnya dalam E-Banking adalah bagaimana sebuah perbankan memasarkan E-Banking dan membuat para nasabah bertransformasi dalam menggunaan E-Banking yang sebelumnya menggunakan Channel Konvensional (Branch Delivery) dalam bertransaksi. (G. Shiva Krishna;2012). E-Banking merupakan layanan keuangan berbasis elektronik dengan memanfaatkan kemajuan informasi dan teknologi. E-Banking memiliki dua jenis yakni jenis E-Banking berbasis konvensional channel (ATM, EDC, ATM Non Tunai, CDM) dan E-Banking berbasis personal channel atau perangkat piranti bertransaksi yang dimiliki individu nasabah (Internet Banking dan Mobile Banking). Menurut Maryanto Supriyono (2010:65) kemajuan pesat teknologi komputer baik perangkat keras, perangkat lunak, sistem host to host, sistem jaringan dan komunikasi data memberikan dampak yang luar biasa kepada jasa perbankan secara elektronik. Perkembangan E-Banking mengalami lompatan besar, transaksi bank menjadi mudah, cepat dan real time tanpa ada batasan waktu dan tempat. Transaksi E-Banking dapat dilakukan di mana saja, di belahan bumi manapun, selama ada jaringan layanan data dan dapat berakses. Transaksi dapat dilakukan 24 jam serta real time. Bank BRI sebagai Bank Pemerintah yang memiliki konsentrasi pada perkembangan bisnis mikro di Indonesia memiliki sasaran baru dalam memberikan kepuasan kepada setiap nasabah. Bank BRI memulai bisnis E-Banking sejak tahun 2011. 2

Bank BRI memiliki tantangan kerja yang besar dalam mengubah kebiasaan transaksi nasabah mikro dari transaksi finansial yang bersifat konvensional menjadi transaksi yang berbasis E-Banking melalui BRI Mobile (SMS Banking) maupun Internet Banking. Bank BRI memiliki produk E-Banking yang mutakhir dengan paduan SMS Banking ( BRI Mobile) dan Internet Banking yang dikemas dalam satu aplikasi dan dapat dijalankan melalui sistem operasi android, Blackberry OS, Ios serta aplikasi Java. Dalam satu wadah aplikasi Mobile Banking BRI nasabah diberi pilihan kenyamanan bertransaksi menggunakan dua metode tersebut. Bank BRI selalu berinovasi dalam menyikapi perkembangan teknologi dan informasi. Bank BRI terus membuat produk yang futuristik, familiar, komunikatif dan memudahkan sehingga membuat nasabah mikro mudah dalam bertransaksi, mudah mempelajari dan menggunakan, dan memberi kenyamanan nasabah Mikro BRI dalam bertransaksi E-Banking sehingga membiasakan nasabah melakukan praktek financial inclusion. Layanan E-Banking yang dilakukan di BRI terbagi dalam 2 layanan. Kedua jenis layanan tersebut secara detail terdapat pada Gambar 1 berikut ini: BRI MOBILE BERBASIS PULSA E-Banking BRI INTERNET BANKING BRI BERBASIS KUOTA DATA Gambar 1 Skema Produk E-Banking BRI 3

BRI mendalami bisnis E-Banking karena masa depan bisnis perbankan tidak lagi banyak berharap melalui pendapatan bunga melainkan feebased income yang diperoleh atas jasa transaksi dari setiap nasabah. BRI memiliki fokus utama dalam meningkatkan kepuasan nasabah untuk transaksi melalui E-Banking BRI. Dengan kepuasan nasabah yang tinggi Bank BRI akan mendapatkan nasabah yang loyal dan memperoleh Fee Based Income yang terus tumbuh. Penguna atau user mobile banking maupun internet banking Bank BRI selama periode tahun 2014 terdapat pada Tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Pengguna E-Banking dan Mobile Banking Kanwil Bank BRI Bandar Lampung Tahun 2014 No Bulan Mobile Banking Internet Banking 1 Januari 441,034 441,034 2 Februari 385,044 355,044 3 Maret 355,034 228,159 4 April 465,774 23,309 5 Mei 532,662 264,566 6 Juni 497,670 256,265 7 Juli 554,932 172,820 8 Agustus 421,618 135,446 9 September 201,949 68,379 10 Oktober 458,128 151,534 11 November 564,148 161,816 12 Desember 521,228 179,311 Jumlah 5,399,221 2,437,683 Rata-rata 449,935 203,140 Sumber ; Kanwil BRI Bandar Lampung Berdasarkan Tabel 1 terlihat penggunaan layanan mobile banking BRI mendominasi layanan e-banking dengan rata-rata 449.935 transaksi setiap bulannya. Sedangkan layanan internet banking hanya 203.140 transaksi setiap bulan. Jika diperhatikan transaksi tiap bulan untuk mobile dan internet banking, transaksi yang terjadi cendrung fluktuatif. 4

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mendalami apa yang mendasari Bank BRI bertransformasi menjadi Bank yang mendukung penuh dalam bisnis E-Banking. Penulis juga tertarik meneliti tentang bagaimana tingkat kepuasan nasabah simpanan BRI Mikro dalam menggunakan E-Banking BRI. Berdasarkan beberapa pertanyaan tersebut, penulis menarik judul penelitian ini Analisis Pengaruh Kepuasan Layanan Terhadap Loyalitas Nasabah Simpanan BRI Mikro Pada Produk (Self Service Technology) E-Banking BRI di Wilayah Kanwil BRI Bandar Lampung Cluster Provinsi Lampung Tahun 2014. 1.2 RUMUSAN MASALAH Layanan e-banking yang dilakukan oleh BRI Kanwil Bandar Lampung selama ini cendrung fluktuatif setiap bulannya. Trafik layanan mobile banking tertinggi pada bulan November 2014 dengan jumlah layanan sebanyak 564.148 transaksi, sedangkan internet banking trafik tertinggi terjadi pada bulan Januari 2014 dengan transaksi sebanyak 441.034 transaksi. Jika dilihat angka rata-rata transaksi yang terjadi, maka mobile banking selama tahun 2014 mendominasi layanan e-banking dengan jumlah transaksi sebanyak 449.935 transaksi. Sedangkan transaksi internet banking rata-rata sebanyak 203.140 transaksi setiap bulannya. Berdasarkan latar belakang penulisan, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Pengaruh Kualitas layanan terhadap loyalitas nasabah untuk Nasabah Simpanan BRI Mikro pada Produk E-Banking BRI di Wilayah Kanwil BRI Bandar Lampung Tahun 2014? 5

1.3 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Pengaruh Kualitas layanan terhadap loyalitas nasabah untuk Nasabah Simpanan BRI Mikro pada Produk E-Banking BRI di Wilayah Kanwil BRI Bandar Lampung Tahun 2014? 1.4 MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan latar belakang penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan sebagai bahan evaluasi kinerja E-Banking Bank BRI Kanwil Bandar Lampung 2. Sebagai khasanah penelitian di lingkungan Universitas Lampung yang akan menjadi refrensi dalam penelitian selanjutnya. 1.5 KERANGKA PEMIKIRAN Melalui serangkaian penelitian terhadap berbagai macam industry jasa, Parasuraman, Zeithhaml, Berry (1998) yang melibatkan 800 pelanggan (yang terbagi dalam 4 perusahaan) berusia 25 tahun ke atas dalam Kotler (2012 : 287 ) disimpulkan, terdapat 5 dimensi SERVQUAL, yaitu sebagai berikut : 1. Tangibles atau bukti fisik, yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya pada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, ini meliputi fasilitas fisik (gedung,gudang,fasilitas fisik, 6

dan lainnya), teknologi (peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan), serta penampilan pegawainya. 2. Emphaty, yaitu memberikan perhatian, tulus, dan bersifat individual atau pribadi kepada pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan, dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki suatu pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoprasian yang nyaman bagi pelanggan. 3. Responsiveness atau ketanggapan, yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan., dengan yang menyampaikan informasi yang jelas. Memberikan pelanggan menunggu tanpa alas an yang jelas, menyebabkan persepsi yang negative dalam kualitas jasa. 4. Reliability atau kehandalan, yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Harus sesuai dengan harapan pelanggan, berarti kinerja yang tepat waktu, pelayanan tanpa kesalahan, sikap simpatik dan dengan akurasi tinggi. 5. Assurance atau jaminan kepastian, yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan kepada perusahaan. Terdiri atas komponen komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun. 7

Menurut Kotler (2012:42) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapanharapannya. Menurut Supranto (2001: 224) kepuasan pelanggan merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Jadi, pengertian kepuasan pelanggan berarti bahwa kinerja suatu barang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang diharapkan. Pengukuran variabel ini menggunakan indikator kepuasan pengguna teknologi layanan yang dilakukan sendiri dikemukakan oleh Zeithaml, et al ( 2006:130) : a. Mengatasi masalah saat dalam situasi yang sulit : konsumen akan merasa puas jika teknologi dapat mengatasi masalah/ keperlan yang mendesak. b. Lebih baik dari alternatif lain : konsumen akan mersa puas jika teknologi yang dilakukan lebih baik dari alternatif lain dari segi mudah digunakan, mengindari layanan personel, menghemat waktu, kapanpun, dimanapun, menghemat uang. c. Melakukan tugasnya : karena banyak kegagalan teknologi, maka konsumen akan merasa puas jika teknologi yang digunakan dapat berjalan sesuai fungsinya. Loyalitas konsumen didefinisikan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya (Kotler 2012; 56). Perbandingan antara harapan dan kinerja tersebut akan menghasilkan perasaan senang atau kecewa di benak pelanggan. Apabila kinerja sesuai atau bahkan melebihi harapan, maka pelanggan akan merasa senang atau puas sehingga dapat membentuk loyalitas konsumen. 8

Sebaliknya apabila kinerja berada di bawah harapan, maka pelanggan akan merasa kecewa atau tidak puas. Kepuasan konsumen merupakan keseluruhan sikap yang ditunjukkan pelanggan atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya (Mowen, et al, 2002). Kepuasan konsumen juga didefinisikan sebagai tahapan pelanggan, yaitu penilaian atas fitur-fitur suatu produk atau jasa, bahkan produk atau jasa itu sendiri, yang memberikan tingkat kesenangan. Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan, maka kerangka penelitian sebagai berikut : Kualitas Layanan : 1. Tangible 2. Empathy 3. Responsiveness 4. Reliability 5. Assurance Loyalitas Gambar 2. Kerangka Pemikiran 1.6 HIPOTESIS Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah : Kualitas layanan Berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah untuk Nasabah Simpanan BRI Mikro pada Produk E-Banking BRI di Wilayah Kanwil BRI Bandar Lampung Tahun 2014 9