Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

dokumen-dokumen yang mirip
Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

SNI Standar Nasional Indonesia

Air dan air limbah Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (ph) dengan menggunakan alat ph meter

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

SNI Standar Nasional Indonesia

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri

Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Air dan air limbah Bagian 79: Cara uji nitrat (NO 3 -N) dengan spektrofotometer UV-visibel secara reduksi kadmium

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Pupuk kalium sulfat SNI

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

SNI Standar Nasional Indonesia

Pupuk super fosfat tunggal

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer

Pupuk amonium sulfat

Pupuk SP-36 SNI

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Uji emisi formaldehida panel kayu metoda analisis gas

Pupuk tripel super fosfat plus-zn

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Pupuk dolomit SNI

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 7: Cara uji kadar hidrogen sulfida (H 2 S) dengan metoda biru metilen menggunakan spektrofotometer

Air dan air limbah Bagian 12: Cara uji kesadahan total kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dengan metode titrimetri

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

SNI Standar Nasional Indonesia

Pupuk amonium klorida

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

LAMPIRAN. 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik. 1.2 Pencarian tanaman Genjer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI : 2009

Pulp - Cara uji bilangan kappa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus tomat ICS Badan Standardisasi Nasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SNI Standar Nasional Indonesia. Kecap kedelai. Badan Standardisasi Nasional ICS

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

BAB 3 PERCOBAAN. Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan.

Cara uji emisi formaldehida panel kayu metode ruangan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka dapat disusun kerangka konsep

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

Pupuk fosfat alam untuk pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

Pupuk urea SNI 2801:2010. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Kertas, karton dan pulp Cara uji kadar abu pada 525 o C

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

Pupuk tripel super fosfat

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus cabe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional.

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

SNI Standar Nasional Indonesia. Gambir. Badan Standardisasi Nasional ICS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4 2- secara turbidimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional

Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Cara uji... 1 3.1 Prinsip... 1 3.2 Bahan... 1 3.3 Peralatan... 2 3.4 Persiapan dan pengawetan contoh uji... 2 3.5 Persiapan pengujian... 2 3.6 Prosedur... 3 3.7 Perhitungan... 3 4 Rekomendasi... 3 Lampiran A Pelaporan... 4 Bibliografi... 5 i

Prakata Dalam rangka menyeragamkan teknik pengujian kualitas air dan air limbah sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 1988 tentang Baku Mutu Air dan Nomor 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Pengujian Kualitas air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan, maka dibuatlah Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengujian parameter-parameter kualitas air dan air limbah sebagaimana yang tercantum didalam Keputusan Menteri tersebut. Metode ini merupakan hasil kaji ulang dari SNI yang telah kadaluarsa dan menggunakan referensi dari metode standar internasional Standard Methods. Metode ini telah melalui uji coba di laboratorium dalam rangka validasi dan verifikasi metode serta dikonsensuskan oleh Subpanitia Teknis Kualitas Air, Panitia Teknis 207S, Bidang Manajemen Lingkungan dengan para pihak terkait. Standar ini telah disepakati dan disetujui dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang mewakili produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis, pemerintah terkait dari pusat maupun daerah pada tanggal 31 Januari 2004 di Serpong, Tangerang Banten. Metode ini berjudul Air dan air limbah Bagian 20: Cara uji sulfat, SO 4 2- secara turbidimetri yang merupakan revisi dari SNI 06-2426-1991 dengan judul Metode pengujian sulfat dalam air dengan alat spektrofotometer. ii

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4 2- secara turbidimetri 1 Ruang lingkup 2- Metode ini digunakan untuk penentuan sulfat, SO 4 dalam air dan air limbah secara turbidimetri pada kisaran 1 mg/l sampai dengan 40 mg/l pada panjang gelombang 420 nm. 2 Istilah dan definisi 2.1 larutan blanko atau air suling bebas sulfat air suling yang tidak mengandung sulfat atau mengandung sulfat dengan kadar lebih rendah dari batas deteksi 2.2 kertas saring bebas sulfat kertas saring yang bahan bakunya tidak mengandung sulfat 2.3 kurva kalibrasi grafik yang menyatakan hubungan kadar larutan standar dengan hasil pembacaan absorbansi yang merupakan garis lurus 2.4 blind sample larutan baku dengan kadar tertentu 2.5 spike matriks contoh uji yang diperkaya dengan larutan baku dengan kadar tertentu 2.6 Certified Reference Material (CRM) bahan standar bersertifikat yang tertelusur ke sistem nasional atau international 3 Cara uji 3.1 Prinsip Ion sulfat bereaksi dengan barium klorida dalam suasana asam akan membentuk suspensi barium sulfat dengan membentuk kristal barium sulfat yang sama besarnya diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 420 nm. Reaksi: SO 4 2- + BaCl 2 BaSO 4 + 2Cl - 3.2 Bahan a) air suling bebas sulfat; b) kertas saring bebas sulfat; c) Barium klorida, BaCl 2.2H 2 O; 1 dari 5

d) Natrium sulfat anhidrat, Na 2 SO 4 ; e) larutan buffer A : larutkan 30 g magnesium klorida heksahidrat, MgCl 2.6H 2 O, 5 g natrium asetat trihidrat, CH 3 COONa.3H 2 O, 1 g kalium nitrat, KNO 3 dan 20 ml asam asetat, CH 3 COOH (99%) dalam 500 ml air suling bebas sulfat dan tepatkan sampai 1000 ml; f) larutan buffer B : larutan buffer b (diperlukan bila konsentrasi sulfat, SO 2-4 kurang dari 10 mg/l); larutkan 30 g magnesium klorida heksahidrat, MgCl 2.6H 2 O, 5 g natrium asetat trihidrat, CH 3 COONa.3H 2 O, 1 g kalium nitrat, KNO 3, 0,111 g natrium sulfat, Na 2 SO 4 dan 20 ml asam asetat, CH 3 COOH (99%) dalam 500 ml air suling bebas sulfat dan tepatkan sampai 1000 ml. 3.3 Peralatan a) spektrofotometer yang dapat digunakan pada panjang gelombang 420 nm; b) labu ukur 50 ml, 200 ml dan 1000 ml; c) pipet ukur 5 ml, 10 ml, 20 ml, 25 ml dan 50 ml; d) erlenmeyer 100 ml dan 250 ml; e) oven; f) desikator; dan g) timbangan analitik. 3.4 Persiapan dan pengawetan contoh uji a) Saring contoh uji dengan kertas saring bebas sulfat. b) Apabila tidak dapat segera dianalisa maka contoh uji disimpan pada suhu 4 0 C dengan waktu simpan tidak lebih 28 hari. 3.5 Persiapan pengujian 3.5.1 Pembuatan larutan induk sulfat, SO 4 2-100 mg/l a) Keringkan serbuk Na 2 SO 4 anhidrat dalam oven pada suhu 105 0 C selama 24 jam kemudian dinginkan dalam desikator. b) Timbang 1,479 g Na 2 SO 4 anhidrat dan larutkan dengan air suling bebas sulfat dalam labu ukur 1000 ml. c) Tepatkan sampai tanda tera dan kocok sampai homogen. 3.5.2 Pembuatan larutan kerja sulfat, SO 4 2- a) Pipet 0 ml; 10 ml; 20 ml dan 30 ml larutan baku sulfat 100 mg/l, masukkan ke dalam labu ukur 100 ml. b) Tambahkan air suling bebas sulfat sampai tanda tera sehingg diperoleh konsentrasi sulfat: 0,0 mg/l; 10,0 mg/l; 20,0 mg/l dan 30,0 mg/l. 3.5.3 Pembuatan kurva kalibrasi a) Optimalkan spektrofotometer sesuai petunjuk alat untuk pengujian kadar sulfat. b) Pindahkan masing-masing 50 ml larutan kerja sulfat ke dalam erlenmeyer 250 ml. 2 dari 5

c) Tambahkan 20 ml larutan buffer dan homogenkan dengan cara di aduk menggunakan pengaduk magnet pada kecepatan tetap selama (60 + 2) detik, sambil di aduk tambahkan 0,2 g sampai dengan 0,3 g barium klorida, BaCl 2. d) Lakukan pengukuran dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm setelah (5 + 0,5) menit penambahan barium klorida. e) Buat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi. 3.6 Prosedur a) Gunakan 100,0 ml contoh uji, masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml. b) Lakukan analisis pada langkah 3.5.3 butir b) sampai dengan d). c) Lakukan analisis duplo / triplo. d) Buat spike matrix dengan cara sebagai berikut: - ambil 50 ml contoh uji, di tambah 20 ml larutan baku sulfat 1,0 mg/ml dan encerkan dengan air suling hingga volumenya 100,0 ml, masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml; - lakukan langkah 3.6 a) sampai dengan 3.6 b). 3.7 Perhitungan Konsentrasi sulfat (mg/l) = C x f dengan pengertian: C adalah konsentrasi contoh uji hasil pengukuran; f adalah faktor pengenceran. 4 Rekomendasi Untuk kontrol akurasi lakukan salah satu cara sebagai berikut: a) Analisis CRM Lakukan analisis Certified Reference Material (CRM) untuk kontrol akurasi. b) Analisis blind sample. c) Kisaran persen temu balik adalah 85% sampai dengan 115% atau sesuai dengan kriteria dalam sertifikat CRM. d) Untuk kontrol gangguan matriks lakukan analisis spike matrix. Kisaran persen temu balik adalah 85% sampai dengan 115%. e) Buat kartu kendali (control chart) untuk akurasi analisis. 3 dari 5

Lampiran A (normatif) Pelaporan Catat pada buku kerja hal-hal sebagai berikut: 1) Parameter yang dianalisis. 2) Nama analis dan tanda tangan. 3) Tanggal analisis. 4) Rekaman hasil pengukuran duplo, triplo dan seterusnya. 5) Rekaman kurva kalibrasi atau kromatografi. 6) Nomor contoh uji. 7) Tanggal penerimaan contoh uji. 8) Batas deteksi. 9) Rekaman hasil perhitungan. 10) Hasil pengukuran persen spike matrix atau CRM atau blind sample (bila dilakukan). 11) Kadar sulfat, SO 2-4 dalam contoh uji. 4 dari 5

Bibliografi Standard Methods, 4500, 20 th edition, 1998, Standard Methods for the examination of water and wastewater. 5 dari 5