PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) T E N T A N G PENERIMAAN SURAT PENGADUAN MASYARAKAT DAN PENDISTRIBUSIANNYA KEPADA BAGYANDUAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) T E N T A N G PENERIMAAN SURAT PENGADUAN MASYARAKAT DAN PENDISTRIBUSIANNYA KEPADA BAGYANDUAN

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG TATA PERSURATAN DINAS DIV PROPAM POLRI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR SEKSI PROPAM POLRES LOMBOK TIMUR Nomor : R /01/I/ 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI

KONSEP LOGO PROPAM POLRI

INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 SOP BAGIAN PERENCANAAN POLRES SUMBAWA 1

DATA PERATURAN KEPALA DIVISIHUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Standard Operating Procedure PENGURUSAN SURAT KELUAR

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

( NASKAH SEMENTARA ) PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROPAM POLRI TENTANG SENTRA PELAYANAN PROPAM (BUKU I)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR URUSAN ADMINISTRASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) BAGIAN PERENCANAAN POLRES MATARAM

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) TENTANG PENYELIDIKAN DI LINGKUNGAN SIPROPAM POLRES BIMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KALTIM NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEDOMAN DALAM PEMBERIAN SP2HP

PERATURAN KEPALA BADAN RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PENGADILAN MILITER II-09 BANDUNG NOMOR : W2.MIL.02/44/SKEP/XI/2013 TENTANG

Manual Prosedur Pengurusan Surat Keluar

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES SERTIFIKASI

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN OPERASI KEPOLISIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN MARET DIBANDING BULAN FEBRUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING

2 Republik Indonesia tentang Pengawasan dan Pemeriksaan Khusus di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor

PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG LAYANAN POLISI 110 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN I. PENDAHULUAN. 1. Umum

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG SATUAN POLAIR POLRES PARIAMAN

NOMOR 14 TAHUN 2016 NOMOR 01 TAHUN 2016 NOMOR 013/JA/11/2016 TENTANG

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOPSTUK DAN TAJUK TANDA TANGAN

SEKETARIAT UMUM. a. Mengoreksi seluruh konsep Naskah Dinas yang akan diajukan kepada Kapolda/Wakapolda serta menyusun Tata Kearsipan.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA DIVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

2 Korupsi di Badan Koordinasi Penanaman Modal sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 13 TAHUN 2007 TENTANG

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAWASAN OPERASI KEPOLISIAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 D

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PENYUSUNAN ANGGARAN POLRES LOMBOK BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA

P E N G A D U A N. Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama apabila disampaikan secara tertulis oleh Pelapor;

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TENTANG PEMANGGILAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.

ANALISA DAN EVALUASI BULAN JUNI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINALKHUSUS POLDA KALTIM NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERIMAAN LAPORAN POLISI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PENERIMAAN DAN PENANGANAN PENGADUAN KOMPLAIN MASYARAKAT/ PUBLIC COMPLAIN RESERSE KRIMINAL POLRES loteng

2016, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEP

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PENANGANAN PENGADUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYADAPAN PADA PUSAT PEMANTAUAN

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 04 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM,

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

2017, No Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)

2017, No ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republ

TENTARA NASIONAL INDONESIA PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL.: 8 TAHUN 2006 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) PENYELIDIKAN

PETUNJUK PELAYANAN Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Pagar Alam

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK BARAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) BAGREN POLRES LOMBOK BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) T E N T A N G PENERIMAAN SURAT PENGADUAN MASYARAKAT DAN PENDISTRIBUSIANNYA KEPADA BAGYANDUAN I. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Bahwa tuntutan reformasi Polri terhadap sistem pelayanan masyarakat dan perubahan kultur petugas Polri hingga saat ini masih menjadi impian masyarakat pada umumnya. Dalam menindaklanjuti tuntutan masyarakat tersebut diatas, pimpinan Polri melalui Keputusan Kapolri No.pol.: KEP/53/I/2010 tanggal 29 Januari 2010 tentang kebijakan dan strategi Polri dimana terdapat 3 (tiga) tahap kebijakan yaitu : a. Tahap I Tahun 2005 2009 : Trust Building b. Tahap II Tahun 2010 2014 : Partnership Building c. Tahap III Tahun 2015 2025 : Strive for Excelent. Dalam mewujudkan Kebijakan dan Strategi sebagaimana tersebut diatas Bapak Kapolri dengan TR Kapolri No.Pol.: TR/30/I/2009 tentang Quick win dalam hal ini quick respond maka pimpinan divpropam polri telah menjabarkannya dengan membuat Sentra Pelayanan Propam yang dipusatkan di Divpropam Polri. Hal ini dianggap penting karena dengan sistem Pelayanan ini dapat menjangkau mekanisme pelayanan di tingkat Mabes / divpropam sampai dengan tingkat kewilayahan / polda seluruh indonesia. Bagrenmin yang merupakan subsistem div propam polri berperan sebagai pintu gerbang masuknya surat pengaduan masyarakat yang diterima secara langsung atau yang melalui pos / email. Dalam rangka mendukung pelaksanaan Sentra Pelayanan Propam, maka bagrenmin divpropam polri berkewajiban membuat SOP tentang Penerimaan surat pengaduan masyarakat dan pendistribusiannya kepada bagyanduan. 2. Dasar a. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. Peraturan Kapolri Nomor 15 tahun 2007 tentang Naskah dinas di lingkungan Polri; c. Peraturan Kapolri Nomor 16 tahun 2007 tentang Tata naskah di lingkungan Polri; d. Peraturan Kapolri Nomor 18 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pos Polri.

2 3. Maksud dan Tujuan a. Maksud Maksud penyusunan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) penerimaan surat pengaduan masyarakat dan pendistribusiannya kepada bagyanduan Divpropam Polri adalah untuk menjadi dasar serta pedoman bagi anggota untuk implementasikan bagi personel Divpropam Polri dalam pelaksanaan penerimaan surat pengaduan dari masyarakat. b. Tujuan Untuk meningkatkan pemahaman prinsip-prinsip dasar SOP tentang penerimaan surat pengaduan dari masyarakat yang masuk melalui bagrenmin div propam polri sehingga terwujud persamaan persepsi, kesatuan tindak dan keseragaman dalam bekerja khususnya pelayanan surat menyurat. 4. Ruang Lingkup Ruang lingkup penyusunan SOP penerimaan surat pengaduan masyarakat dan pendistribusiannya kepada bagyanduan Divpropam Polri mencakup pembahasan tentang pelaksanaan surat pengaduan masyarakat yang masuk di Satker dan Subsatker pada Divpropam Polri. 5. Sistematika I. PENDAHULUAN II. TUGAS POKOK III. PELAKSANAAN IV. ADMINISTRASI DAN ANGGARAN V. PENUTUP II. TUGAS POKOK Bagrenmin bertugas menyelenggarakan fungsi perencanaan program dan anggaran, pembinaan teknis propam Polri serta melaksanakan pelayanan ketata usahaan dan urusan dalam, termasuk administrasi personil, materiil dan keuangan dilingkungan Divpropam Polri. 2

3 III. PELAKSANAAN 6. Penerimaan surat pengaduan masyarakat yang diterima bagrenmin divpropam polri didistribusikan kepada bagyanduan divpropam polri dengan tahapan sebagai berikut : a. penerimaan surat pengaduan ; 1) surat pengaduan masyarakat harus diteliti kebenaran alamat, kelengkapan dan keadaan fisiknya dan apabila tidak sesuai dengan kondisi surat yang diterima, surat tersebut harus dikonsultasikan atau dikembalikan kepada pengirim atau pembawa surat; 2) surat pengaduan masyarakat diterima dalam keadaan amplop tertutup, kemudian dipilah/ dikelompokkan berdasarkan derajat dan klasifikasi surat dan dicatat; 3) surat pengaduan masyarakat yang diklasifikasikan sangat rahasia, rahasia dan konfidensial disampaikan kepada alamat dalam keadaan amplop tertutup setelah surat tersebut diagendakan, kecuali ada pelimpahan wewenang dari pimpinan untuk membukanya; 4) surat pengaduan masyarakat yang berklasifikasi biasa dan pengaduan dapat dibuka amplopnya dan diberi lembar disposisi; 5) petugas penerimaan surat wajib menandatangani dan membubuhkan nama terang dan atau Nrp/Nip pada tanda terima. b. pencatatan surat pengaduan yang masuk; 1) surat pengaduan masyarakat diterima oleh petugas, dicatat dengan memprioritaskan derajat surat; 2) surat pengaduan masyarakat yang masuk dicatat dalam buku agenda sesuai klarifikasi surat, dan diberi lembar disposisi; 3) pencatatan surat pengaduan masyarakat yang masuk berklasifikasi sangat rahasia, rahasia atau konfidensial dilakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk; 4) pencatatan surat masuk dimulai dengan nomor satu pada tanggal pertama penerimaan surat pada bulan januari dan nomor terakhir pada tanggal 31 desember tahun itu juga. c. penilaian surat pengaduan yang masuk ; 1) Penilaian surat pengaduan masyarakat dilakukan dengan berpedoman kepada derajat dan klasifikasi serta isi surat; 2) Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah surat pengaduan masyarakat akan disampaikan kepada pimpinan atau disampaikan kepada pejabat yang menanganinya dengan mempertimbangkan apakah surat tersebut asli atau tembusan; 3) penilaian isi surat pengaduan masyarakat yang masuk, dilakukan untuk proses surat. 3

d. pengolahan surat pengaduan ; 4 1) Dilakukan oleh pimpinan / pejabat yang berwenang untuk memutuskan / menentukan tindakan apa yang perlu diambil atas surat pengaduan yang masuk tersebut; 2) prosesnya bergantung pada isi surat pengaduan masyarakat yang masuk; 3) hasil pengolahan surat pengaduan masyarakat yang masuk langsung dilimpahkan ke Bagyanduan untuk proses lanjut sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. e. penyimpanan surat pengaduan masyarakat. Kegiatan penyimpanan surat pengaduan yang masuk diproses oleh Bagyanduan sesuai ketentuan. 7. Pengawasan dan pengendalian penerimaan surat pengaduan masyarakat yang masuk ke Divpropram Polri dipusatkan pada bagrenmin dan bag yanduan Divpropam Polri. IV. ADMINISTRASI DAN ANGGARAN 8. Administrasi Administrasi yang digunakan disesuaikan dengan Jukminu yang berlaku di lingkungan polri. 9. Anggaran V. PENUTUP Anggaran yang digunakan adalah anggaran dinas sesuai dengan DIPA divpropam Polri TA. 2010-2011 10. Demikian penyusunan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang penerimaan surat pengaduan masyarakat dan pendistribusiannya kepada kabagyanduan, agar dapat dilaksanakan oleh unsur Baggrenmin dan bag yanduan Divpropam Polri secara terarah, tertib dan mencapai sasaran yang telah ditentukan; 11. Pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : J a k a r t a Pada tanggal : April 2010 KEPALA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN POLRI Drs. BUDI GUNAWAN, S.H., MSi., Ph.D. INSPEKTUR JENDERAL POLISI 4

5 LAMPIRAN A FORMAT BUKU AGENDA NASKAH / SURAT TANGGAL NOMOR NOMOR TERIMA ISI / LAMPIRAN KEPADA KET TANGGAL DARI PERIHAL 1 2 3 4 5 6 7 8 5

Bentuk Layanan Melayani Pelapor/ Pengadu (Y01) 1 BAGIAN PELAYANAN DAN PENGADUAN Pihak Yang Dilayani Standar Tingkat Layanan Proses Layanan Eksternal Internal Waktu Hasil Masyarakat Anggota Polri 1. Berpenampilan yang baik dan sopan pada saat jaga/dinas serta tidak meninggalkan penjagaan pada saat dinas 2. Memberikan Senyum, Sapa, Salam (3 S) kepada pelapor yang datang ke kantor Bag Yanduan. 3. Menerima dan melayani tamu dengan baik. 4. Menerima penjelasan maksud dan tujuan dari pelapor / pengadu. 5. Menerima dan membuat Laporan Pengaduan/ Laporan Polisi serta mendatakan / mengagendakan. 6. Membuat dan menyerahkan Surat Penerimaan Laporan Polisi (SPLP) kepada pelapor/pengadu. 7. Memberikan informasi/ penjelasan tentang mekanisme dan jangka waktu standar penyelesaian penanganan laporannya/ pengaduannya baik diminta ataupun tidak. 5 hari (proses 1-10) - Pelapor/pengadu terlayani dengan cepat dan baik. - Meningkatnya Citra Div Propam yang baik. Penanggung Jawab Kabag Yanduan 1

2 8. Meneruskan pelapor/ pengadu, saksi-saksi lainnya beserta alat bukti (bilamana ada) ke Pus Provos untuk dilakukan proses pemeriksaan pendahuluan/berita Acara Pemeriksaan (BAP) 9. Menilai permasalahan yang dilaporkan oleh pengadu / pelapor. 10.Melimpahkan Laporan Pengaduan/Laporan Polisi dan BAP pendahuluan serta alat bukti sesuai dengan kapasitasnya. 11.Menerbitkan surat pemberitahuan tindak lanjut penanganan perkara kepada pelapor / saksi korban. 20 hari Melayani Terlapor (Y02) Anggota Polri 1. Berpenampilan yang baik dan sopan pada saat jaga / dinas serta tidak meninggalkan penjagaan pada saat dinas. 2. Memberikan Senyum, Sapa, Salam (3 S) kepada terlapor yang datang ke kantor Bag Yanduan. 14 90 hari - Terlapor terlayani dengan cepat dan baik. - Terselesaikannya masalah yang dihadapi oleh pelapor dan terlapor. Kabag Yanduan 3. Menerima dan melayani tamu dengan baik. 2

3 4. Menerima penjelasan maksud dan tujuan dari terlapor. 5. Menganalisa dan mengevalusi permasalahan yang disampaikan. 6. Mengkoordinasikan dengan atasan/pejabat yang berwewenang sesuai dengan permasalahannya. Melayani permintaan informasi tindak lanjut kasus yang dilaporkan. Masyarakat 7. Memberikan informasi/ penjelasan tentang mekanisme dan jangka waktu standar penyelesaian penanganan laporannya / pengaduannya baik diminta ataupun tidak. 8. Menyerahkan produk yang diperlukan (bilamana telah tersedia). Anggota Polri 1. Menerima permintaan informasi melalui surat, telepon, email, sms, dan datang langsung ke kantor Bag Yanduan. 30 menit 1. Tersampaikannya informasi tindak lanjut kasus yang dilaporkan dengan baik, cepat, tepat, dan akurat. Bag Yanduan (Y03) 2. Meminta dan meneliti identitas si pencari informasi. 2. Pencari informasi faham dan mengerti kemajuan kasus yang dilaporkan. 3. Mencari informasi yang diminta di database Bag Yanduan. 4. Menganalisis dan menyimpulkan hasil 3

4 tindak lanjut kasus yang diminta. 5. Memberikan informasi tindak lanjut kasus yang dilaporkan sesuai dengan kapasitas si pencari informasi melalui media komunikasi atau dengan lisan. 4

5 5

6 6

7 7