Perspektif Kemendes No. 3 Tahun 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Perspektif Kemendes No. 2 dan 4 Tahun 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Disampaikan pada: SOSIALISASI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA dan TRANSISI PNPM MANDIRI Jakarta, 30 April 2015

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA

IMPLEMENTASI UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN DIREKTORAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DITJEN PPMD Jakarta, Oktober 2017

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR BIDANG KELOMPOK KEGIATAN APBD DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

Pengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

Perencanaan. Bab3. Penyusunan perencanaan Pembangunan Desa melalui Musyawarah Desa. Pembentukan Tim Penyusunan RPJM Desa

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 13 TAHUN 2016

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

Contoh RANCANGAN PERATURAN DESA tentang Daftar Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa LAMBANG BURUNG GARUDA

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

PANDUAN TEKNIS REKRUTMEN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL DALAM RANGKA PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG DESA

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SERANG

Hari Prasetyo Controll and Analysis Program Implementation Specialist Tim Advisory PNPM Mandiri Perkotaan.

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

Pengelolaan Keuangan Desa Blitar, 30 September 2016

Mengingat :.1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang

Oleh: Bito Wikantosa Kasubdit Perencanaan dan Pembangunan Partisipatif

Taufik Madjid, S.Sos, MSi. Direktur Pemberdayaan Masyarkat Desa

-2- No.1934, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tenta

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa Dana Desa 6.

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

I. LAMPIRAN DAFTAR FORMAT TAHAP PERENCANAAN

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DESA

KEPALA DESA GADUNG KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN

PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

DAFTAR KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN HAK ASAL USUL

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG DESA, REGULASI YANG MEMBEBANI DESA.

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

TINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. Sumber : id.wordpress.com

GAMBARAN UMUM. Luas wilayah ha. 33 kecamatan 12 kelurahan 378 desa Rukun Warga (RW) Rukun Tetangga (RT).

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Peran BPK Dalam Mewujudkan Akuntabilitas Dana Desa z. Pekanbaru, 16 Nopember 2017

PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK SEKTOR AIR MINUM DAN SANITASI

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG

UU No. 6 Tahun 2014 kesatuan masyarakat hukum berwenang untuk mengatur dan mengurus

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA TERM OF REFERENCE (TOR) PENDAMPING DESA

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PEMERINTAH DESA BANJARJO KECAMATAN KEBONAGUNG TAHUN ANGGARAN 2017 URAIAN

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERANAN PENDAMPING DESA DALAM PENGELOLAAN BUMDESA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PENGAWASAN PENGELOLAAN DANA DESA. Oleh : Arief Hidayat, SE, MM INSPEKTORAT JENDERAL KEMENDAGRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

Arah Kebijakan, Kewenangan, Tugas Pokok dan Fungsi Ditjen Pembangunan Kawasan Perdesaan

Dpemerintahan terkecil dan

Bab8 Pembinaan dan Pengawasan

PERATURAN DESA LONJOBOKO NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG RANCANGAN KEWENANGAN DESA

Lampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR : 01 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG

Prioritas Penggunaan Dana Desa

A. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Transkripsi:

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA Perspektif Kemendes No. 3 Tahun 2015 Disampaikan dalam Acara : Sosialisasi Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa OLEH: Dr (Can). Mulyadin Malik, Msi Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa DITJEN PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI Red Top Hotel and Convention Center, Jakarta 28 30 April 2015

AGENDA 1. Pengenalan Tupoksi, Kelembagaan, Kewenangan, Arah Kebijakan, Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 1. Permendes No.3 Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa

Pengenalan Tupoksi, Kelembagaan, Kewenangan, Arah Kebijakan, Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 1

LANDASAN HUKUM DAN TUGAS POKOK KEMENTERIAN DESA, PDT & TRANSMIGRASI Keppres 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019; Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi: Melaksanakan tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa, kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi. 4

PENATAAN KELEMBAGAAN KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI Kelembagaan Awal PERPRES 165/2015 PERPRES 12/2015 KEMENTERI AN DALAM NEGERI KEMENTERI AN PEMBANGUN AN DAERAH TERTINGGA L KEMENTERI AN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGR ASI SEBAGIAN TUGAS & FUNGSI DITJEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL (5 KEDEPUTIAN) DITJEN PEMBINAAN PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI DITJEN PEMBINAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN TRANSMIGRASI KEMENTERIAN DESA, PDT & TRANSMIGRASI 1. SETJEN 2. ITJEN 3. DITJEN PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 4. DITJEN PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 5. DITJEN PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU 6. DITJEN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 7. DITJEN PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI 8. DITJEN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI 5 9. BADAN LITBANG, DIKLAT DAN INFORMASI

PEMBAGIAN KEWENANGAN BIDANG DESA ANTARA KEMENTERIAN DESA & KEMENDAGRI URUSAN PEMERINTAHAN TERKAIT DESA KEMENDESA, PDT & TRANS. KEMENDAGRI Mandat UU No. 6 Psl. 1-4, 78-95, dan Psl. 112-115 (Memberdayakan masy. Desa hingga mampu mengkapitalisasi manfaat pembangunan menjadi kesejahteraan rumah tangga) UU No. 6 Psl. 1-77, 79-93, dan Psl. 96-115 (Menyiapkan kapasitan PEMDES untuk memadukan pembangunan sektoral dgn kebutuhan desa) Organisasi (Pusat) (1). Ditjen Pembangunan & Pemberdayaan Masyarakat Desa (Ditjen PPMD) (2). Ditjen Pembangunan Kawasan Perdeaan (Ditjen PKP) Ditjen Bina Pemerintahan Desa (Ditjen Bina Pemdes) Tugas Implementasi Administratif Ditjen PPMD : 1) Pelayanan Sosial Dasar 2) Pengembangan Usaha Ekonomi Desa 3) Pendayagunaan SDA & TTG 4) Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa 5) Pemberdayaan Masyarakat Desa Ditjen PKP : 1) Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan 2) Pemb. Sarana & prasarana kawasan perdesaan 3) Pembangunan ekonomi kawasan perdesaan 1) Penataan Desa 2) Adm. Pemdes 3) Keuangan & Aset Desa 4) Produk Hukum Desa 5) Perangkat Desa 6) Penugasan Urusan Pemerintahan 7) Kelembagaan Desa 8) Kerjasama Pemerintahan 9) Evaluasi Perkembangan Desa 6

PERSANDINGAN TUGAS DAN FUNGSI BIDANG DESA ANTARA KEMENDESA PDTT & KEMENDAGRI Tugas Fungsi NSPK direktorat KEMENDAGRI Ditjen Bina Pemerintahan Desa Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pemerintahan desa fasilitasi penataan desa, penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa, pengelolaan keuangan dan aset desa, produk hukum desa, pemilihan kepala desa, perangkat desa, pelaksanaan penugasan urusan pemerintahan, kelembagaan desa, kerja sama pemerintahan, serta evaluasi perkembangan desa; penataan desa, penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa, pengelolaan keuangan dan aset desa, kelembagaan desa, dan kerja sama desa KEMENDESA PDTT Ditjen Pembangunan dan PMD Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial dasar, pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, pembangunan sarana prasarana desa, dan pemberdayaan masyarakat desa Pengelolaan pelayanan sosial dasar, pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, dan pembangunan sarana prasarana desa, serta pemberdayaan masyarakat desa pelayanan sosial dasar, pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, dan pembangunan sarana prasarana desa, serta pemberdayaan masyarakat desa 7

LANDASAN HUKUM TUGAS POKOK DAN FUNGSI PP 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN R-PMK Mengenai Tatacara pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa PP 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa A. PERMENDAGRI Nomor: 111.Pedoman Teknis Peraturan Desa 112.Pemilihan Kepala Desa 113.Keuangan Desa 114.Pedoman Pembangunan Desa B. PERMENDES PDTT Nomor: 1. Kewenangan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Skala Desa 2. Musyawarah Desa 3. Pendampingan Desa 4. BUM Desa 5. Prioritas Penggunaan 8

ARAH KEBIJAKAN BIDANG DESA DALAM RPJMN 2015-2019 (Perpres 2/2015) ARAH KEBIJAKAN: Menguatkan desa dan masyarakat desa serta pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota dan perdesaan berkelanjutan, melalui : 1. Pemenuhan SPM sesuai dengan kondisi geografis Desa 2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat Desa 3. Pembangunan Sumber Daya Manusia, meningkatkan Keberdayaan, dan Modal Sosial Budaya Masyarakat Desa 4. Penguatan Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa 5. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan, serta Penataan Ruang Kawasan Perdesaan 6. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota. TUJUAN: meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa, dengan mendorong pembangunan desa-desa mandiri dan berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan SASARAN STRATEGIS: berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa. 9

ARAHAN DAN SASARAN KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI Sasaran RPJMN 2015-2019 (Perpres 2/2015) Berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa. Arahan Presiden RI 1. Memusatkan perhatian pembangunan (fokus) pada desa-desa terutama di 1.138 desa di kawasan perbatasan 2. Melakukan pendampingan Desa sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa FOKUS PRIORITAS Pengawalan pelaksanaan UU Desa khususnya untuk pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat desa, dan pengembangan kawasan perdesaan LOKUS PRIORITAS 1. 74.093 desa dan khususnya 39.086 desa tertinggal dan 17.268 desa sangat tertinggal 2. Desa-desa dan kawasan perdesaan khususnya 1.138 desa di daerah perbatasan, dan desa di daerah pulau-pulau terpencil dan terluar 10

Permendes No.3 Tahun 2015 Tentang Pendampingan Desa 3

Tujuan dan Ruang Lingkup Pendampingan Desa Tujuan pendampingan Desa meliputi: Meningkatkan kapasitas, efektivitas dan akuntabilitas pemerintahan desa dan pembangunan Desa; Meningkatkan prakarsa, kesadaran dan partisipasi masyarakat Desa dalam pembangunan desa yang partisipatif; Meningkatkan sinergi program pembangunan Desa antarsektor; dan Mengoptimalkan aset lokal Desa secara emansipatoris. Ruang lingkup pendampingan Desa meliputi: Pendampingan masyarakat Desa dilaksanakan secara berjenjang untuk memberdayakan dan memperkuat Desa; Pendampingan masyarakat Desa sesuai dengan kebutuhan yang didasarkan pada kondisi geografis wilayah, nilai APB Desa, dan cakupan kegiatan Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa melakukan upaya pemberdayaan masyarakat Desa melalui pendampingan masyarakat Desa yang berkelanjutan, termasuk dalam hal penyediaan sumber daya manusia dan manajemen.

Pendamping Desa Pendamping Desa Terdiri Atas tenaga pendamping profesional; Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa pihak ketiga Tenaga Pendamping Profesional Terdiri atas: a. pendamping Desa; (Kecamatan) b. pendamping Teknis; (Kabupaten) c. Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat. (Provinsi dan Pusat) Pihak ketiga terdiri dari: a. Lembaga Swadaya Masyarakat; b. Perguruan Tinggi; c. Organisasi Kemasyarakatan; d. Perusahaan. sumber keuangan dan kegiatannya tidak berasal dari anggaran Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan/atau Desa

Tugas Pendamping Desa Pendamping Desa melaksanakan tugas mendampingi Desa, meliputi: 1. Mendampingi Desa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan terhadap pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa; 2. Mendampingi Desa dalam melaksanakan pengelolaan pelayanan sosial dasar, pengembangan usaha ekonomi Desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, pembangunan sarana prasarana Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; 3. Melakukan peningkatan kapasitas bagi Pemerintahan Desa, lembaga kemasyarakatan Desa dalam hal pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa; 4. Melakukan pengorganisasian di dalam kelompok-kelompok masyarakat Desa;

Tugas Pendamping Desa 5. Melakukan peningkatan kapasitas bagi Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa dan mendorong terciptanya kader-kader pembangunan Desa yang baru; 6. Mendampingi Desa dalam pembangunan kawasan perdesaan secara partisipatif; dan 7. Melakukan koordinasi pendampingan di tingkat kecamatan dan memfasilitasi laporan pelaksanaan pendampingan oleh Camat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Tugas Pendamping Teknis 1. Pendamping Teknis membantu Pemerintah Daerah dalam hal sinergitas perencanaan Pembangunan Desa. 2. Pendamping Teknis mendampingi Pemerintah Daerah melakukan koordinasi perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan Desa. 3. Melakukan fasilitasi kerja sama Desa dan pihak ketiga terkait pembangunan Desa.

Tugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Tugas utama Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat mencakup bantuan teknis keahlian bidang manajemen, kajian, keuangan, pelatihan dan peningkatan kapasitas, kaderisasi, infrastruktur perdesaan, dan regulasi. Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Membantu Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk: fasilitasi perumusan kebijakan dan peraturan terkait pemberdayaan dan pendampingan masyarakat Desa. Asistensi menyusun rancangan pelatihan dan fasilitasi pelatihan terhadap Pendamping Desa, Pendamping Teknis, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa dan pihak ketiga. melaksanakan pengendalian pendampingan dan evaluasi pendampingan Desa.

Tugas Kader Pemberdayaan Masyarakat 1. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa bertugas untuk menumbuhkan dan mengembangkan, serta menggerakkan prakarsa, partisipasi, dan swadaya gotong royong. 2. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa melibatkan unsur masyarakat, yang meliputi: a. kelompok tani: b. kelompok nelayan; c. kelompok pengrajin; d. kelompok perempuan; e. kelompok pemerhati dan perlindungan anak; f. kelompok masyarakat miskin; dan g. kelompok-kelompok masyarakat lain sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Desa

Tugas Kader Pemberdayaan Masyarakat 1. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa mendampingi Kepala Desa dalam hal pengorganisasian pembangunan Desa. 2. Dalam hal pengorganisasian, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa melakukan pengorganisasian terhadap: a. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur dan lingkungan Desa antara lain: Tambatan perahu; Jalan pemukiman; Jalan Desa antarpermukiman ke wilayah pertanian; Pembangkit listrik tenaga mikrohidro ; Lingkungan permukiman masyarakat Desa; dan/atau Infrastruktur dan lingkungan Desa lainnya sesuai kondisi Desa. b. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan antara lain: Air bersih berskala Desa; Sanitasi lingkungan; Pelayanan kesehatan Desa dalam bentuk Pos Pelayanan Terpadu atau bentuk lainnya; dan Sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa.

Tugas Kader Pemberdayaan Masyarakat c. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan yang meliputi: taman bacaan masyarakat; pendidikan anak usia dini; balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat; pengembangan dan pembinaan sanggar seni; dan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai kondisi Desa. d. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi yang meliputi: pasar Desa; pembentukan dan pengembangan BUM Desa; penguatan permodalan BUM Desa; pembibitan tanaman pangan; penggilingan padi; lumbung Desa; pembukaan lahan pertanian; pengelolaan usaha hutan Desa; kolam ikan dan pembenihan ikan; sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa.

Tugas Kader Pemberdayaan Masyarakat e. Pelestarian lingkungan hidup yang meliputi: penghijauan; pembuatan terasering; pemeliharaan hutan bakau; perlindungan mata air; pembersihan daerah aliran sungai; perlindungan terumbu karang; dan kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.

Kompetensi Tenaga Pendamping Kompetensi pendamping Desa sekurang-kurangnya memenuhi unsur kualifikasi antara lain: memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat; memiliki pengalaman dalam pengorganisasian masyarakat Desa; mampu melakukan pendampingan usaha ekonomi masyarakat Desa; mampu melakukan teknik fasilitasi kelompok-kelompok masyarakat Desa dalam musyawarah Desa; dan/atau memiliki kepekaan terhadap kebiasaan, adat istiadat dan nilai-nilai budaya masyarakat Desa. Kompetensi pendamping teknis memenuhi unsur kualifikasi sebagai berikut: memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mengorganisasi pelaksanaan program dan kegiatan sektoral; memiliki pengalaman dalam pemberdayaan masyarakat dan pengorganisasian masyarakat; pengalaman dalam melakukan fasilitasi kerja sama antar lembaga kemasyarakatan; dan/atau mampu melakukan analisis kebijakan terhadap implementasi program di wilayahnya.

Kompetensi Tenaga Pendamping Kompetensi Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat sekurangkurangnya memenuhi unsur kualifikasi antara lain: memiliki pengalaman dalam pengendalian dan manajemen program pemberdayaan masyarakat; peningkatan kapasitas dan pelatihan pemberdayaan masyarakat; dan analisis kebijakan pemberdayaan masyarakat.

Pendanaan Sumber pendanaan terhadap pendampingan Desa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota.

TERIMA KASIH