MERESAPI SABDA TERLIBAT DI DALAM DUNIA

dokumen-dokumen yang mirip
Revitalisasi. Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

Laporan Kongregasi. Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND

Suster-suster Notre Dame

Tahun B - Pesta Pembaptisan Tuhan 11 Januari 2015 LITURGI SABDA

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Suster-suster Notre Dame

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Suster-suster Notre Dame

Pembaptisan Air. Pengenalan

LITURGI SABDA. Bacaan pertama Aku bersukaria di dalam Tuhan Bacaan diambil dari Kitab Yesaya :

Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius.

Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa.

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 :

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

WORLDWIDE BROTHERHOOD

Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang- orang majus dari Timur ke Yerusalem 2 dan bertanya- tanya: "Di manakah Dia, raja

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Gereja Melayani Orang

TAHUN B - Hari Minggu Biasa XIX 9 Agustus 2015

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3

Yesus Itu Adalah Hakim Agung. ketika dunia ini berakhir, yaitu di akhir zaman, akhir segala sesuatu. " Tetapi

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA

C. Hubungan pimpinan dan anggota Dalam pendampingan dan kepemimpinan, relasi yang diharapkan adalah:

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Sukacita atas belas kasih Allah

Level 3 Pelajaran 6. RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow

LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kel 17 : 3-7 Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum. Bacaan diambil dari Kitab Keluaran:

BUKU KESATU HIDUP BARU DI DALAM KRISTUS KEMANUSIAAN-NYA

TAHUN B - Hari Raya Pentakosta 24 Mei 2015 LITURGI SABDA

EVANGELISASI BARU. Rohani, Desember 2012, hal Paul Suparno, S.J.

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Penelaahan yang Bersifat Ibadah

Th A Hari Minggu Adven III

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

Apa harapanku bagi YOUCAT Indonesia?

Firman Tuhan Datang Kepada Nabi William Marrion Branham

BAPTISAN ROH KUDUS. Yohanes 4 : 23 24

Pelajaran Enam. Yesus Adalah Kebenaran. mendengar kepalsuan, kesalahan, atau kebohongan; kita tidak mau hidup atau

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Am. 7 : 12-15) Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-ku. Bacaan diambil dari Nubuat Amos

Beginilah Firman Tuhan, Allah semesta alam,

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Yos. 24 : 1 2a b) Kami akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita. Bacaan diambil dari Kitab Yosua:

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Level 3 Pelajaran 5. PENGANIAYAAN Oleh Don Krow

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Apa kata Tuhan? Yohanes 6 : Semua yang diberikan Bapa kepada- Ku akan

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia. Antifon Pembuka Yes. 9 : 6

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Surat Yohanes yang pertama

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann

Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures

NABI YEHEZKIEL: KUALITAS HIDUP SEOFLING UTUSAN ALLAH DEMI KEBAIKAN BANGSA (Yehezkiel Bab 2 - Bab 3)

Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum?

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

Apa yang Seharusnya Kita Doakan?

TAHUN B - Hari Minggu Paskah XXVI 27 September 2015 LITURGI SABDA

Pelajaran Tiga. Yesus Adalah Mesias. Dari kitab Injil Yohanes, kita membaca, " Andreas mula-mula bertemu dengan

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 14 JANUARI 2018 (MINGGU SESUDAH EPIFANI II - HIJAU) MERESPON PANGGILAN TUHAN, BERSAKSI BAGI-NYA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 30 April 2017 TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

Pdt. Gerry CJ Takaria

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

Th A Hari Minggu Biasa VI 12 Februari 2017

BAPTISAN ROH KUDUS. Baptisan Roh Kudus Baptism in the Holy Spirit Halaman 1

Alkitab dan kita: Bagaimana menafsirkan Alkitab. 2 Petrus 1:20. Bagaimana Alkitab mengubah hidup kita? 2 Petrus 1:21.

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 89) Friday, November 13, 2015

1 Yohannes 1. 1 Yohannes 2

TAHUN B - Hari Minggu Paskah VI 10 Mei 2015 LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis 10: )

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya

The State of incarnation : Exaltation

LITURGI SABDA. Bacaan pertama. Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia. Bacaan diambil dari Kitab Kebijaksanaan

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH NATAL

Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya:

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

(Disampaikan sebagai pengganti Homili, pada Misa Sabtu/Minggu, 28/29 September 2013)

Th A-B-C : Hari Raya Penampakan Tuhan

FIRMAN ALLAH. Ujian. Nama Alamat Kota Bangsa Kode Pos. Nilai. Lipat pada garis-garis ini

FIRMAN ALLAH Ujian. Nama Alamat Kota Bangsa Kode Pos. Nilai. Lipat pada garis-garis ini

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

Surat 2 Yohanes (Bagian 102) Wednesday, September 21, 2016

Minggu, 29 Oktober 2017 Pk , 08.00, & WIB

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015

Transkripsi:

MERESAPI SABDA TERLIBAT DI DALAM DUNIA Sambutan Pembukaan Konferensi Umum Oktober 2014 - Canoas, Brazil, Suster Mary Kristin Battles, SND Kasih Ilahi yang mengalir keluar dan energi dalam ciptaan menarik segala sesuatu untuk bersatu dengan Allah. Nabi Yesaya menangkap misteri tindakan Allah yang dinamis ini dengan menggunakan dunia alam sebagai metafora untuk menggambarkan dampak yang melimpah dari sabda Allah lewat perikop berikut ini: Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ melainkan mengairi bumi membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan demikianlah firman-ku yang keluar dari mulut-ku; ia tidak akan kembali kepada-ku dengan sia-sia tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya (Yesaya 55:10-11) Allah menyampaikan sabda-nya dan sabda itu mengalir seperti hujan melalui dunia kita, menembus, meresap, membawa kehidupan yang berkelimpahan. Sabda itu mengisi setiap celah dan retakan dalam hidup kita, meluap dalam sumber pengetahuan dan memancar dari mata air pengertian dan kebijaksanaan. Bunga tandus di padang gurun dan jeram sungai dipenuhi aliran Roh yang menciptakan sesuatu yang baru. Sabda Tuhan melegakan kehausan mereka yang datang untuk disegarkan. Barangsiapa yang haus, baiklah ia datang kepadaku dan minum (Yoh 7:37-39). Sebagaimana air dapat mengubah demikian juga apa yang disentuh oleh Sabda Tuhan akan berubah dan perubahan itu memenuhi kehendaknya untuk membawa segala sesuatu kepadanya. Ada suatu cerita yang berkisah tentang seorang murid kitab suci yang berkata kepada gurunya, Saya telah meresapi semua Hukum Taurat. Kemudian guru itu bertanya kepadanya, Bagus, namun apakah Hukum Taurat itu sudah meresapi dirimu juga? Inilah salah satu hal yang terjadi dalam mempelajari kitab suci, hal lainnya yaitu membiarkan kitab suci itu memiliki pikiran dan hatimu. William H. Shannon, Seeking the Face of God Kita harus membiarkan Sabda itu terjadi dalam diri kita dengan membiarkan diri diresapi olehnya. Kita harus membiarkan sabda itu memasuki hidup kita, menyuburkan dan menghasilkan buah. Opening Talk, Sr. M. Kristin 1

Dengan mengkontemplasikan misteri Hati Allah yang berubah dan pencerahan yang menuntun kepada visi. Allah kita adalah Allah yang berproses. Apa yang telah dimulai di suatu waktu akan mencapai kepenuhan di waktu yang lain. Rahmat mengalir setiap menit, hari, tahun, abad dan milenium. Segalanya demi menjalankan visi. Kita membiarkan Sabda Tuhan terjadi dalam diri kita ketika kita mempelajarinya, mengkontemplasikannya, membiarkannya memasuki hati kita dan menerangi segala tindakan kita, dan menjelma di dalam diri kita. Kemudian dengan daya Roh Kudus kita akan mengikuti perintah Yesus, Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. (Mat 10:27) Karena keterbatasan manusiawi kita sehingga kita tidak selalu mengerti bahasa Allah. Oleh karena itu Allah dalam kebaikannya mengutus SabdaNya dalam diri Yesus. Yesus Sang Sabda dari Bapa, menunjukkan dalam hidupnya apa arti mengkontemplasikan sabda itu dan mewujudkannya dalam tindakan. Melalui Yesus, kita semakin memahami bahwa Sabda Allah penuh dengan potensi. Sabda Allah selalu bergerak dinamis. Tujuannya untuk mengubah. Aliran rahmat Allah, aliran daya Roh Kudus di hati alam semesta akan selama-lamanya terus membuat dunia ini subur dan menghasilkan buah. Hidup baru akan memancar keluar saat kita ikut serta dalam proses menjadi diri kita yang sesungguhnya. Sabda Tuhan tidak akan kembali kepadanya dengan sia-sia Pasti akan ada panenannya. Kontemplasi sabda telah menuntun Yesus untuk memahami Allah sebagai pribadi yang sosial dan berelasi. Dalam doa Yesus menemukan Allah yang berkomitmen untuk memanusiakan kehidupan, Bapa mahakasih yang merangkul dan merengkuh semua orang mereka yang sakit, terbuang, wanita dan anak-anak, para pendosa, dan yang tersesat jalannya. Yesus datang untuk memahami Allah sebagai suatu kekuatan yang hanya mencari kebaikan. Kekuatan yang hendak membebaskan kehidupan dari kejahatan apapun, dari segala kelemahan dan gangguan atau pun yang menghancurkan keutuhan. Allah yang Yesus temukan dalam kontemplasi adalah Allah pembawa perubahan. Allah yang menghendaki terciptanya dunia baru yang diresapi oleh KerajaanNya. Kerajaan yang berkelimpahan dan bukan berkekurangan. Kerajaan yang diciptakan oleh penjelmaan kasihnya. Kerajaan yang dapat menemukan Allah di dalam segalanya karena Roh Kudus adalah energi yang berada di pusat dunia yang tercipta ini, yang memancarkan kasih yang berbelaskasih. Kita tidak dapat memisahkan doa Yesus dari segala pekerjaannya. Dalam doa Ia mendapat pencerahan yang menggerakkannya dalam perutusan. Pencerahan ini merupakan jendela pengetahuan dan kebijaksanaan Allah dan juga sumber utama pengajaran Yesus. Yesus mengatakan kepada para pengikutnya, Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. (Mat 4:4). Sabda Allah yang memberi makan Yesus. Sabda itu memenuhinya dengan segala kepenuhan Allah. Dalam doa Yesus membuka segala kekosongan kemanusiaannya kepada misteri Allah yang tanpa batas. Sebagai murid-murid Yesus, misinya adalah juga misi kita dan kita menyiapkan diri bagi misi itu dengan mengikuti cara hidupnya yang selalu bersemangat dalam doa juga bersemangat dalam tindakan. Dengan mengkontemplasikan Sabda Allah, kita terpecah dan terbuka terhadap Roh seperti Yesus, dan kita akan semakin memahami Allah yang mengungkapkan dirinya kepada kita, bahwa Opening Talk, Sr. M. Kristin 2

kerajaannya hadir di sini, sekarang dalam diri semua orang, suku, agama. Seperti Yesus, kita adalah bejana yang menjelma yang meneruskan kerajaannya. Perutusan Yesus sebagaimana diberitakannya di sinagoga di Nazaret sangatlah jelas: "Roh Tuhan ada pada-ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang Luk 4:18-19 Sebagai murid-muridnya, kita adalah agen tindakan keselamatan Allah di dalam dunia kita. Kita diurapi untuk membawa kabar baik kepada orang miskin, membebaskan yang tertindas, memberikan penglihatan kepada yang buta dan membebaskan mereka yang tertindas. Kita dipanggil untuk hidup di dalam dunia dengan kontemplasi dan aksi yaitu menemukan Allah di dalam segala hal. Kita dipanggil untuk berada bersama sesama dimana pun mereka berada, melakukan apa yang mereka kerjakan dalam peristiwa harian hidup kita. Melalui kegiatan manusiawi ini kita menghadirkan Kristus di tengah dunia. Paus Fransiskus dalam Surat Apostolik terbarunya berjudul Evangelii Gaudium, Kegembiraan Injil, mengajak kita untuk terlibat penuh dalam kehidupan. Suatu komunitas pewartaan terlibat lewat kata dan tindakan dalam kehidupan harian sesamanya; menjembatani jarak yang ada, bila perlu bersedia merendahkan diri sendiri, merengkuh kehidupan manusia, menyentuh penderitaan Kristus dalam diri sesama. Seorang pewarta juga harus berbau seperti dombanya dan domba-dombanya mau mendengarkan suara mereka. Komunitas pewarta adalah komunitas yang mendukung, mendampingi sesama dalam setiap jejak mereka, tidak peduli seberapa sulit dan panjang yang harus dibuktikan. Sama dengan kesabaran dalam pengharapan dan ketahanan merasul. Pewartaan kebanyakan berisi kesabaran dan mengabaikan kendala waktu. Kesetiaan atas karunia Allah juga akan menghasilkan buah. Komunitas pewartaan selalu memperhatikan hasil karena Allah menghendakinya untuk berbuah. Komunitas ini juga memperhatikan gandumnya dan tidak sabar bertumbuh di antara ilalang. Ketika penabur melihat ilalang tumbuh di antara gandum ia tidak marah-marah dan membuat reaksi yang berlebihan. Ia akan mencari jalan untuk bertumbuh dalam situasi tertentu dan menghasilkan buah kehidupan baru, namun hasilnya mungkin tidak sempurna atau mungkin nampak tidak selesai. Seorang murid harus siap sedia untuk menempatkan diri pada barisannya, bahkan untuk menerima kemartirannya, menanggung kesaksian akan Yesus Kristus, walaupun tujuannya bukan untuk mencari musuh namun agar Sabda Allah diterima dan kapasitasnya untuk pembebasan dan pembaharuan dapat dinyatakan. [24] Opening Talk, Sr. M. Kristin 3

Selanjutnya Bapa Suci mengajak kita untuk menjadi agen-agen pembaharu lewat perkataannya: (Evangelii Gaudium) Saat ini sebagaimana Gereja berusaha mencari untuk mengalami pembaharuan semangat misioner yang mendalam, ada suatu jenis pewartaan yang terjadi pada kita sebagai tanggungjawab harian. Ini berhubungan dengan mewartakan Injil kepada mereka yang kita jumpai entah itu saudara-saudari di sekitar kita maupun orang asing. Inilah bentuk pewartaan informal yang hadir dalam percakapan, sesuatu yang sering dikerjakan oleh para misionaris ketika melakukan kunjungan keluarga. Menjadi seorang murid berarti siap sedia secara terus menerus untuk mewartakan kasih Yesus kepada sesama dan ini bisa terjadi secara tidak terduga di mana pun baik itu di jalanan, di pusat kota, saat bekerja dan dalam perjalanan. [127] Pewartaan ini yang sifatnya selalu menghargai dan lembut menggunakan langkah-langkah yang pertama yaitu dialog pribadi, ketika orang lain berbicara dan membagikan pengalaman kegembiraan, harapan dan perhatian mereka kepada orang-orang yang mereka kasihi atau yang sungguh-sungguh membutuhkan. Hanya sesudah itu apakah mungkin mewartakan Sabda Tuhan, mungkin dengan membacakan satu ayat Kitab Suci atau menghubungkan dengan cerita, namun harus selalu diingat pesan intinya yaitu Kasih Allah yang personal yang menjadi manusia, memberikan dirinya kepada kita, yang hidup dan memberikan keselamatan serta persahabatan kepada kita. Pesan ini hendaknya dibagikan dengan rendah hati sebagai pernyataan dari setiap pribadi yang bersedia belajar, dengan kesadaran bahwa pesan ini sangatlah kaya dan mendalam sehingga selalu melampaui jangkauan kita. Saat dimana pesan bisa diwartakan secara langsung adalah saat seseorang memberikan kesaksian pribadinya atau lewat bahasa tubuh atau dengan cara yang digerakkan oleh Roh Kudus dalam situasi tertentu [128] Ini selalu menjadi proses yang lambat dan bisa membuat kita terlalu takut. Namun bila kita membiarkan segala keraguan dan ketakutan itu mengurangi keberanian kita, maka sebaliknya tidak membuat kita semakin kreatif, tapi malah akan membuat kita tetap nyaman dan tidak membuat kemajuan sama sekali. Dalam hal semacam ini, kita tidak mengambil bagian aktif dalam proses sejarah, namun hanya semata-mata sebagai penonton yang membuat Gereja berhenti perlahan-lahan. [129] Panggilan untuk lebih terlibat diungkapkan oleh St. Yohanes XXIII di saat sebelum wafatnya tanggal 24 Mei 1963 ketika beliau berkata: Saatnya telah tiba untuk mengamati tanda-tanda zaman, untuk merebut kesempatan dan melihat ke depan Hari ini lebih baik dari sebelumnya kita dipanggil untuk melayani manusia tidak semata-mata karena kita adalah orang Katolik; namun untuk membela hak-hak asasi manusia di atas segalanya dan dimana pun. Dalam dunia kita saat ini,kebutuhan menjadi hal biasa dalam lima puluh tahun terakhir dan pemahaman yang lebih dalam Opening Talk, Sr. M. Kristin 4

mengenai doktrin telah mengantar kita pada situasi baru Ini bukan berarti bahwa Injil telah berubah; Ini berarti bahwa kita telah mulai memahami dengan baik. Bagi siapa yang hidup lama seperti saya bisa membandingkan perbedaan budaya dan tradisi dan mengetahui bahwa saatnya telah tiba untuk melihat tanda-tanda zaman dan menggapai kesempatan serta memandang lebih jauh ke depan. Vatikan II mengubah cara Gereja untuk memahami dirinya. Dengan mengartikan Gereja sebagai umat Allah dan mengajak gereja untuk berbalik melihat dunia dan bukan meninggalkannya. Gereja semakin menyadari keberadaannya yang muncul dalam perjalan waktu sebagai suatu kenyataan historis yang berkembang. Gereja mulai menyampaikan sejarahkeselamatan sebagai suatu proses dan Gereja adalah bagian dari proses itu. Sebagaimana Allah menjadi manusia dalam diri Yesus, Gereja menjadi bagian dari dunia yang kepadanya sebagai Tubuh Kristus telah diutus. Sandra Schneiders IHM, Buying the Field Pemahaman baru tentang Gereja dan perannya di dalam dunia menggerakkan kita sebagai religius kepada paradigma baru sesudah Vatikan II. Dari kehidupan meninggalkan dunia kita mulai masuk kembali ke dalam dunia. Kita berangkat dari keterasingan kepada penyelaman/pembenaman diri, ekslusivitas kepada inklusivitas, sistem tertutup kepada sistem terbuka, dari hak kepada solidaritas. Hidup menjadi lebih manusiawi dan kita menjadi rekan seperjalanan bagi saudara saudari kita sebagaimana kita menjalani ziarah suci ini bersama yaitu KEHIDUPAN. Dengan memfokuskan kembali untuk membuka mata kita terhadap kenyataan bahwa Allah adalah Allah perubahan dan rahmat akan tersingkap dalam kehidupan itu sendiri bila kita terbuka terhadap Roh Kudus. Dunia adalah tempat dimana kesucian yang kreatif dan Kerajaan Allah selalu muncul dengan cara baru dan tak terduga. Kita melanjutkan proses dengan ikut serta dalam sejarah keselamatan dengan cara kita sendiri yang unik yaitu menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara. Dalam Konstitusi kita artikel 67 menganjurkan keterlibatan ini: Sebagai anggota sebuah Kongregasi internasional, Secara aktif kita memberi perhatian kepada perkembangan Gereja universal dan masayarakat. Seperti St. Yulia Billiart, Suster Maria Aloysia Dan Suster-suster kita yang pertama di Coesfeld, Hendaknya kita dipenuhi dengan semangat misioner, Siap sedia membawa kabar gembira Sampai ke ujung dunia. Opening Talk, Sr. M. Kristin 5

Semangat ini menantang kita Untuk menerjunkan diri Ke dalam kebudayaan sesama yang kita layani Dan bersama mereka menentukan kebutuhan-kebutuhan mereka. Dengan hidup bersama mereka Kita dapat solider dengan mereka Dan saling memperkaya. Dalam kesetiaan terhadap kharisma kita Kita melayani kaum miskin dan terpinggirkan, Membantu mereka mengakui martabat kemanusiaan mereka Dan memberi mereka harapan dan keberanian Dalam perjuangan merka untuk keadilan dan hidup. Tugas kita sebagai penabur adalah terus menerus bertanya pada diri kita: tanah apakah yang perlu kita persiapkan? Benih apa yang perlu ditaburkan? Tanaman mana yang perlu dirawat? Tanaman mana yang perlu dibiarkan bertunas? Mana yang perlu disirami? Jadi dengan perutusan yang dipercayakan kepada kita, kita menampakkan dalam hidup kita apa yang yang telah ditunjukkan kepada kita dalam kontemplasi. Dengan mengalami sabda, kita terlibat dalam dunia kita dengan menempatkan diri kita di altar kehidupan sehingga kita menyatu dalam Tubuh dan Darah Yesus. Selama hari-hari kebersamaan kita di Konferensi Umum ini, kita membiarkan diri kita terbuka mendengarkan,berdialog dan menerima pencerahan dan rahmat-rahmat satu sama lain sehingga kita sebagai Suster-suster Notre Dame dapat menanggapi tanda-tanda di zaman kita ini dan membuat keputusan yang memajukan Kerajaan Allah di dalam dunia kita ini. Pertanyaan untuk Refleksi pribadi: Apakah Sabda Tuhan sungguh berakar dalam hidupku? Sabda mana yang telah mendorongku untuk melangkah lebih dalam? Apakah ada sabda yang sedang kurenungkan? Dalam cara apa hidup baru itu memancar dalam diriku? Bagaimana saya menyikapi apa yang diungkapkan kepadaku lewat kontemplasi sabda Tuhan ke dalam perutusanku sebagai Suster Notre Dame? Apakah aku melihat diriku sebagai seorang murid yang membawa perubahan dan terlibat dalam tindakan yang satu dengan Bapa yang menarik segala sesuatu kepada dirinya? Bagaimana sikapku terhadap perutusan telah berubah semenjak aku mengucapkan kaul pertama? Dengan mengalami sabda maka kita terlibat di dalam dunia dan menempatkan diri di altar kehidupan sehingga kita menyatu dengan Tubuh dan Darah Yesus. Apa arti ungkapan ini bagiku? Opening Talk, Sr. M. Kristin 6

Diskusi Kelompok: Berikan tanggapan terhadap pernyataan berikut ini: Kita berasal dari kasih dan pada akhirnya kita akan kembali kepada kasih dan segala sesuatu di antara keduanya adalah perubahan. Cepat atau lambat rahmat akan menang atas segala hambatan, tidak peduli seberapa besar nampaknya. Proses alam telah membuka mata kita akan karya keselamatan Allah di dalam dunia kita. Hidup baru akan terus memancar bila kita terus menerus terlibat dalam proses keberadaannya. St. Yohanes Paulus II menyatakan bahwa evangelisasi baru adalah Baru di dalam semangat, metode dan ungkapannya. Diskusikan pertanyaan berikut ini: Sebagai penabur benih, apa yang perlu kita lakukan sebagai Suster-suster Notre Dame di zaman kita ini untuk terlibat dalam dunia kita dan memperluas kerajaan Allah? Opening Talk, Sr. M. Kristin 7