BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan proses megidentifikasi data keuangan, melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Alat bantu ini sudah digunakan dalam berbagai aktifitas, bahkan sampai pada

BAB I PENDAHULUAN. adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. informasi adalah sebuah alat yang sangat potensial untuk menciptakan

PENGARUH COMPUTER ANXIETY TERHADAP KEAHLIAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin memenangkan persaingan di dunia usaha yang sedemikian ketatnya.

Oleh : HAJAH IMRONIYAH B

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman saat ini banyak terdapat kemajuan-kemajuan

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER (Studi Survei Pada Karyawan KAP Di Surakarta Dan Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

PENGARUH COMPUTER ATTITUDE DAN PROFESSIONAL COMMITMENT TERHADAP KEAHLIAN AUDITOR DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MEGGUNAKAN KOMPUTER (Survey Pada Karyawan bank di Wilayah Kab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang demikian cepatnya telah memasuki

BAB I PENDAHULUAN. ini sudah digunakan dalam berbagai aktivitas, bahkan sampai pada. kehidupan rumah tangga. Bahkan istilah Teknologi Informasi (TI),

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang diperlukan oleh pihak internal dan eksternal.

PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) dewasa ini telah menembus. batas-batas ilmu pengetahuan sekaligus juga mempengaruhinya,

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY END-USER DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN END-USER COMPUTING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang cukup pesat. Ada empat macam teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan pesat. Menyebabkan terjadinya perubahan yang begitu

PENGARUH KESESUAIAN TUGAS-TEKNOLOGI, KEAHLIAN PENGGUNA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi dalam tiga babak yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga dihadapi oleh perusahaan penyedia layanan mobile. content. Apalagi perusahaan penyedia layanan mobile content sudah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi (TI) berkembang semakin pesat. Perkembangan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN AUDITOR DALAM PENGGUNAAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam skala global. Kondisi tersebut didorong oleh

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang berbasis teknologi. Dalam penelitian Astuti dan Suryanawa

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan akurat sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. untuk keputusan manajerialnya. Untuk itu, manajer membutuhkan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan itu mencakup perkembangan industri cellular yang kian hari

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Pada bidang akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi (SI) dapat menunjang kegiatan operasional serta. mendukung pengambilan keputusan pada lembaga atau perusahaan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PD. BPR BANK PASAR SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri asuransi adalah salah satu industri yang kompleks dan penting di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan persaingan

PENGARUH KESESUAIAN TUGAS-TEKNOLOGI, KEAHLIAN PENGGUNA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan perekonomian global yang dapat mendorong

PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kekuatan dalam memproduksi barang atau jasa sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik pada sektor ekonomi, pendidikan, pertanian, perhubungan, pariwisata,

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan pemakai. Perkembangan sistem informasi tersebut

tidak termasuk pada model penelitian ini (pengaruh faktor lain). yaitu pengaruh signifikan oleh unsur kegiatan pengendalian (X 6 ) sebesar

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, jumlah transaksi dan tuntutan terhadap pengolahan data serta informasi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dunia usaha, seperti penggunaan telepon, fax, komputer, , website

Gambar 1.1 Logo Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia (2014)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat ketergantungan dunia bisnis terhadap teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu sumber daya yang paling utama dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. hal ini adalah sebagai input penting yang biasa disebut pegawai atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan informasi beberapa tahun terakhir berkembang

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menjadi market leader.

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang ingin memenangkan persaingan di dunia usaha yang sedemikian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi administrasi dan keuangan sangat penting untuk dukungan

BAB I PENDAHULUAN. tepat dan akurat sehingga mengakibatkan persaingan yang semakin kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan perusahaan. Output dari sistem akuntansi dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Tingkat persaingan yang semakin ketat tersebut harus direspon UKDW

BAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini

mengakibatkan kenaikan ekuitas perusahaan,yang tidak berasal dari kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. menekankan pengolahan data melalui komputer membuat pemrosesan data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komputer pada awal abad ke-21 ini telah

PENGANTAR AKUNTANSI CHAPTER 1

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus memiliki kemampuan membuktikan kepada pelanggan serta

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang besar dalam kehidupan manusia, terutama

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam berbagai bidang kehidupan dapat dipahami karena

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan. Dimana informasi yang cepat, tepat dan akurat

BAB I PENDAHULUAN. intermediator antara masyarakat pemilik dana/modal dengan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk meningkatkan kinerja pegawai. Sistem teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi di Indonesia saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengolahan data merupakan pengaruh dari teknologi informasi

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

penting untuk dilakukan karena lebih efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dewasa ini membutuhkan sumberdaya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan dunia teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Sistem informasi manajemen dapat

12/3/2012. Contents. Sistem Akuntansi Dasar. Sistem Akuntansi Dasar. Pengawasan Intern. Pengawasan Intern. Pengawasan Intern

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi merupakan proses megidentifikasi data keuangan, melakukan pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya menghasilkan laporan keuangan. Akuntansi sangat erat kaitannya dengan informasi, khususnya informasi keuangan. Tujuan utama akuntansi ialah bagaimana menyajikan informasi keuangan kuantitatif dengan tepat waktu, akurat, lengkap, andal, dan dapat dipercaya, sehingga pada prosesnya, akuntansi dapat mencerminkan kinerja perusahaan yang nantinya dipergunakan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Untuk itu akuntansi selalu dibutuhkan bagi berbagai skala dan jenis industri. Laporan keuangan sebagai output dari proses akuntansi dapat dikatakan baik apabila telah mampu menggambarkan secara objektif sifat dan kondisi organisasi atau usaha yang dilaporkan sesuai dengan yang dibutuhkan para pengguna. Sehingga dapat dikatakan bahwa laporan keuangan pada tiap jenis industri berbeda antara satu dengan yang lainnya, terutama dalam fokus informasi yang disajikan. Agar akuntansi dapat menghasilkan informasi keuangan sesuai harapan, maka perlu didukung dengan suatu sistem akuntansi yang baik. Sistem akuntansi sebagai sistem yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan menjadi sangat penting untuk menjamin apakah informasi keuangan yang dihasilkan cukup akurat atau tidak. Oleh karena itu, sistem akuntansi yang baik dan andal sangat diperlukan. 1

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, berbagai jenis industri yang tengah menghadapi persaingan ketat saat ini seperti telekomunikasi, asuransi, dan perbankan telah banyak menerapkan pengembangan aplikasi sistem informasi akuntansi khusus bagi perusahaannya sendiri untuk menjadikan pekerjaan karyawan menjadi lebih efektif dan efesien. Pertimbangan untuk mengembangkan sistem informasi akuntansi tersebut tidak lain untuk menambah nilai bagi perusahaan. Beberapa kelebihan dalam mengembangkan sistem informasi akuntansi antara lain dapat menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu, penerapan sistem informasi akuntansi yang meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya, meningkatkan pengambilan keputusan yang tepat, dan meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing). Berbagai keuntungan dalam mengembangkan sistem informasi akuntansi oleh perusahaan tersebut diyakini akan menjadikan perusahaan lebih kompetitif. Seiring berjalannya waktu, perkembangan proses akuntansi juga ikut dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Proses akuntansi yang dulunya sebagian besar dikerjakan secara manual, kini menjadi lebih terkomputerisasi dan terintegrasi. Tjandra (2007) menjelaskan bahwa teknologi merupakan komponen penting dari sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat waktu. Komponen teknologi mempercepat sistem informasi dalam pengolahan data dan dapat mencegah terjadinya human error yang dapat ditimbulkan dari kegiatan secara manual. Oleh karena itu teknologi dapat memberikan nilai tambah untuk organisasi. Perkembangan teknologi informasi diakui memang banyak memengaruhi pemprosesan data dalam 2

menghasilkan informasi yang berguna dalam rangka pengambilan keputusan. Maharsi (2000) menjelaskan bahwa kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global. Selama ini pemanfaatan teknologi informasi terbukti dapat meningkatkan kinerja organisasional ketika didukung dengan keahlian pemakai komputer, baik pemakai yang secara langsung berhubungan dengan pengoperasian komputer dalam pekerjaannya (end user computing) maupun pemakai yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi guna pengambilan keputusan (end user). Namun pada kenyataannya pengguna memiliki tingkat pengetahuan komputer dan pengetahuan informasi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat menimbulkan keragaman tingkat dukungan berupa keahlian yang diberikan oleh para spesialis informasi. Apabila para pengguna memiliki kompetensi yang baik, resiko-resiko End User Computing (EUC) seperti operasional sistem yang buruk, sistem yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk, penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien, dan hilangnya integritas data, keamanan, dan pengendalian dapat dihindari. Adanya EUC juga dapat menimbulkan masalah baru bagi perusahaan, seperti pada pengawasan dan standardisasi pengembangan aplikasi yang digunakan 3

(Harrison dan Rainer, 1992). Untuk itu jika tidak dikelola dengan baik, maka perusahaan akan menghadapi masalah dalam hal efesiensi baik biaya dan waktu serta keefektifan. Harrison dan Rainer (1992) menjelaskan perkembangan EUC menunjukkan bahwa penggunaan komputer secara langsung menjadi sangat penting dalam efektivitas kinerja pekerjaan. Amoroso dan Cheney (1991) dalam Harrison dan Reiner (1992) menyatakan bahwa banyak perusahaan menghabiskan 60%-80% anggaran teknologi informasinya pada aktifitas EUC. Pentingnya EUC menyebabkan bayak peneliti yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi perbedaan keahlian dalam penggunaan komputer. Hampir di setiap sektor industri EUC kerap kali dapat dijumpai, termasuk sektor industri perbankan. Menurut Rouf dan Effendi (2005), beberapa alasan yang melatarbelakangi penggunaan EUC pada suatu Bank antara lain: a) adanya proyek pengembangan sistem aplikasi yang tertunda pelaksanaannya (backlog project) oleh satuan kerja TI, sehingga EUC memungkinkan pengguna akhir untuk mengembangkan, memelihara, dan mengoperasikan TI sendiri; b) adanya kebutuhan spesifik dari pengguna, dengan jumlah pengguna yang sedikit dan volume yang rendah, sehingga kurang efisien jika melalui prosedur pengembangan sistem aplikasi secara umum oleh satuan kerja TI. Tidak terkecuali dengan sistem akuntansi di Bank Indonesia yang berperan sebagai bank sentral. Beberapa kebijakan pengembangan aplikasi sistem informasi akuntansi telah diterapkan. Hal tersebut menjadi penting dikarenakan Bank Indonesia memiliki karakteristik dan tugas yang berbeda bahkan dengan bank umum lainnya yang pada dasarnya masih berada pada satu industri. Bank Indonesia sebagai bank 4

sentral lebih berfokus pada pengendalian jumlah uang beredar dan pemeliharaan sistem perbankan nasional, sehingga tidak bersifat komersial. Untuk itu sistem akuntansi pada Bank Indonesia cenderung mengarah pada penyediaan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dalam hal pengendalian uang beredar, kelancaran sistem pembayaran, dan pemeliharaan sistem perbankan yang sehat. Operasional kegiatan usaha Bank Indonesia termasuk pemrosesan transaksi dan pembukuan sangat tergantung pada keandalan teknologi informasi. Hal ini dikarenakan sifat transaksi Bank Indonesia yang kompleks dan memiliki karakteristik yang berbeda dari Bank lainnya, selain itu informasi yang dihasilkan sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan baik oleh pihak internal Bank Indonesia maupun pihak eksternal. Untuk itu TI harus dikelola secara efektif guna memaksimalkan efektifitas penggunaannya dan agar risiko terkait baik dalam hal teknologi maupun pengguna yang diimplementasikan dapat diminimalisir. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) memungkinkan bank menjalankan kegiatan operasional yang semakin kompleks. Operasional TI tidak hanya terkonsentrasi di pusat data (data center) tetapi juga pada aktivitas lainnya yang terkait dengan pengggunaan aplikasi yang terintegrasi, beragam media komunikasi, koneksi internet, dan berbagai platform komputer. Sementara itu akses input dan output dapat dilakukan oleh banyak user dari berbagai lokasi. Demikian juga dengan pemrosesan, dapat dilakukan di berbagai lokasi yang berjauhan namun saling terkait, baik secara online realtime, on-line, maupun off-line. Oleh karena itu diperlukan pengendalian yang memadai atas operasional TI agar bank dapat meminimalisasi risiko terganggunya kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi. 5

Dua faktor penting yang seharusnya dimiliki oleh Bank Indonesia ialah tentang pemilihan teknologi yang tepat serta personil yang berkompeten sehingga dapat mendukung pelaksanaan teknologi informasi secara optimal. Karena itu Rouf dan Effendi (2005) menjelaskan bahwa Bank Indonesia perlu melakukan pengendalian personil antara lain dengan menerapkan: a) Penetapan prosedur untuk penerimaan pegawai baru, mutasi dan promosi, serta pemberhentian petugas TI. Prosedur ini berlaku untuk pegawai Bank, konsultan, pegawai honorer dan pegawai pihak penyedia jasa. Untuk fungsi yang sensitif dalam pengelolaan TI diperlukan penelitian latar belakang calon pegawai dalam proses penerimaan; b) Penetapan tugas, tanggung jawab, harapan/target secara transparan; c) Penetapan standar penilaian kinerja, upah/gaji dan tunjangan, serta pensiun; d) Program pendidikan dan pelatihan serta penilaian kinerja untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas para pegawai baik penyelenggara maupun pengguna TI. Agar langkah-langkah pengendalian tersebut efektif, Bank Indonesia perlu mempunyai rencana manajemen sumber daya manusia yang terintegrasi dengan Rencana Strategis TI. Salah satu aplikasi sistem informasi yang telah dikembangkan oleh Bank Indonesia ialah Sentralisasi Otomasi Sistem Akunting Bank Indonesia (BI- SOSA) yang terdiri dari Sistem General Ledger dan Sistem Subsidiary Ledger, yang tersentralisasi dan terintegrasi. BI-SOSA sebagai sistem sentral yang terintegrasi dan terpusat dibangun dengan menggunakan teknologi aplikasi web. Namun dalam penerapannya, BI-SOSA masih menjumpai masalah-masalah baik terkait teknologi 6

maupun pengguna. Beberapa kendala yang sering dihadapi oleh Bank Indonesia terkait pengguna pada penerapan aplikasi BI-SOSA antara lain: 1. Gangguan ketersediaan sumber daya dalam kondisi tidak normal sehingga BI- SOSA tidak dapat beroperasi, baik secara regional dan atau secara keseluruhan. 2. Kekurang pahaman satuan kerja atas penggunaan aplikasi berdampak penggunaan aplikasi tidak optimal. 3. Kuantitas dan Kualitas SDM konsultan Sistem Keuangan Bank Indonesia (SKBI) yang kurang memadai dapat mengakibatkan risiko keterlambatan pengembangan aplikasi SKBI. 4. Keterbatasan jumlah SDM dan kompetensi SDM di bidang business process, bidang IT dan aplikasi sistem keuangan dalam pengembangan aplikasi sistem akuntansi dan keuangan sehingga timbul kesalahan pengembangan aplikasi dan keterlambatan pengembangan aplikasi. Memahami potensi keuntungan dan kerugian atas pengembangan aplikasi pengguna merupakan hal yang sangat penting untuk membuat pilihan tepat tentang apakah aplikasi baru perlu dilakukan pengembangan pada pemakai atau pada sistem informasinya (Brown et al., 2009). Untuk itu dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat atas adaptasi dari perkembangan jaman yang kian modern dan kompleks, organisasi perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu mengimbangi kemajuan tersebut. Hal ini berkaitan dengan perilaku yang ada pada individu dalam organisasi karena kecanggihan teknologi tidak akan ada artinya apabila tidak ada kesiapan dari sisi pengguna. Oleh karena itu dituntut kesiapan 7

sumber daya manusia untuk menanggapi perubahan teknologi informasi, yaitu berupa keahlian para pengguna. Sehingga keterampilan pengunaan suatu teknologi informasi amatlah penting agar teknologi dapat dimanfaatkan secara optimal. Seperti yang dikemukakan oleh Nelson (1990) dalam Harrison dan Rainer (1992), bahwa diterimanya teknologi komputer tergantung pada karakteristik teknologi komputer dan tingkat skill atau expertise dari individu pemakai komputer. Keahlian yang dimiliki pemakai komputer, tidak saja meningkatkan kinerja organisasional secara keseluruhan, melainkan juga dapat meningkatkan kinerja individual (Harrison dan Reiner, 1992). Oleh karena itu, tercapainya peningkatan kinerja membutuhkan dukungan berbagai peringkat manajemen dan pemakai komputer secara individual. Adanya perbedaan karakteristik pemakai individual, misal: faktor sikap (kecemasan), demografi, dan cara berfikir, dapat menyebabkan perbedaan perilaku kerja dan pencapaian kinerja individual (Terborg dalam Indriantoro, 2000). Harrison dan Rainer (1992) menyatakan bahwa perlu adanya dukungan efektif bagi semua anggota EUC. Perusahaan harus memberikan perhatian khusus mengenai bagaimana perbedaan individual mempengaruhi kemampuan komputer. Dengan mengetahui pengaruh perbedaan individual pada keahlian penggunaan komputer oleh personil EUC, dapat menjadi bahan pertimbangan baik untuk pengelolaan serta kebijakan-kebijakan mengenai sumber daya manusia dan sistem informasi perusahaan. Pentingnya melakukan evaluasi serta pengembangan terhadap sistem 8

informasi pada Bank Indonesia, membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: Pengaruh Faktor Kepribadian dan Tipe Kognitif Terhadap Keahlian Karyawan Bank Indonesia Sebagai Pengguna Sentralisasi Otomasi Sistem Akunting Bank Indonesia (BI-SOSA). 1.2 Rumusan Masalah Apakah computer anxiety-fear, computer anxiety-anticipation, computer attitudes-pessimism, computer attitudes-optimism, computer attitudes-intimidation, math anxiety, cognitive style-weberian, cognitive style-originality, cognitive stylemertonian, jenis kelamin dan umur berpengaruh pada keahlian karyawan sebagai pengguna BI-SOSA dalam menggunakan komputer? 1.3 Batasan Penelitian 1. Karyawan Bank Indonesia yang berperan sebagai pengguna BI-SOSA sebagai subjek penelitian. 2. Penelitian ini sebatas meneliti computer anxiety-fear, computer anxietyanticipation, computer attitudes-pessimism, computer attitudes-optimism, computer attitudes-intimidation, math anxiety, cognitive style-weberian, cognitive style-originality, cognitive style-mertonian, jenis kelamin dan umur pada keahlian karyawan Bank Indonesia sebagai pengguna BI-SOSA. 9

1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti secara empiris atas pengaruh computer anxiety-fear, computer anxiety-anticipation, computer attitudes-pessimism, computer attitudes-optimism, computer attitudes-intimidation, math anxiety, cognitive style-weberian, cognitive style-originality, cognitive style-mertonian, jenis kelamin dan umur pada keahlian komputer karyawan Bank Indonesia sebagai pengguna BI-SOSA. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi praktisi, penelitian ini dapat menjadi masukan untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan End User Computing baik sumber daya manusia maupun sistem informasi Bank Indonesia. 2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan memperkaya penelitian akuntansi khususnya dalam bidang sistem informasi akuntansi. Penelitian ini juga diharapkan dapat memperluas wawasan para mahasiswa jurusan akuntansi dan mendorong untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi akuntansi. 3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk pengembangan penelitian selanjutnya. 10

1.6 Sistematika Penelitian Pada penelitian ini, pembahasan akan disusun dalam lima bab yang saling berkaitan. Sistematika dari penulisan adalah sebagai berikut: Bab 1: Pendahuluan Berisi tentang hal-hal yang mendasari dilakukannya penelitian serta pengidentifikasian masalah penelitian. Komponen-komponen yang terdapat dalam bab pendahuluan ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab 2 : Tinjauan pustaka Bab ini menjabarkan teori teori yang menjadi landasan penulis sebagai penunjang penelitian untuk pemecahan masalah dan pembuatan laporan tugas akhir. Teori teori yang digunakan pada penelitian tugas akhir bersumber dari berbagai buku, penelitian penelitian sebelumnya, dan jurnal serta artikel terkait. Selain itu juga dipaparkan tentang metode atau pendekatan yang berkaitan dengan penelitian. Bab 3: Metode Penelitian Pada bab ini penulis akan menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian. Bab 4: Analisis dan Pembahasan Bab ini berisi tentang analisis serta pembahasan data yang telah diperoleh untuk kemudian diolah menjadi sebuah hasil penelitian. 11

BAB 5: Penutup Bab ini berisi kesimpulan atas penelitian disertai dengan keterbatasan dari penelitian ini dan saran dari penulis untuk penelitian selanjutnya. 12