Bab 31 Mengenal narkoba

dokumen-dokumen yang mirip
NARKOBA. Narkotika Psikotropika Bahan Adiktif

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

BAB VII ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

BAB I PENDAHULUAN. mengancam hampir semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan teori teori yang berkaitan dengan pola asuh orang tua, remaja, narkoba, kerangka berpikir dan hipotesis

III. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN. Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :

BAB I PENDAHULUAN. positif ataupun negatif. Perilaku mengonsumsi minuman beralkohol. berhubungan dengan hiburan, terutama bagi sebagian individu yang

SAY NO TO DRUGS Nama : Nanda Abilla Aryaguna Nim : Prodi Akuntansi

IDENTITAS RESPONDEN. Jenis kelamin : Laki-laki. Perempuan. Bersama Orangtua. Status Tempat Tinggal: Kost. Bersama Saudara/teman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan dan penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan lainnya. Permasalahan dari alkohol dan obat-obatan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti

NAPZA. Priya - PKBI. Narkotika Psikotropika dan zat adiktif lainnya atau di singkat dengan NAPZA.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. NARKOBA adalah singkatan Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya.

ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H

INTERVENSI ORGANISASI PADA MASALAH KESEHATAN KERJA KARYAWAN

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KLASIKAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BULIMIA NERVOSA. 1. Frekuensi binge eating

VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan,

Zat Adiktif dan Psikotropika

Penggunaan taraf awal, disebabkan oleh rasa ingin tahu, ingin mencari -pengalaman baru atau sering juga dikatakan sebagai tahap awal

BAB II JENIS-JENIS NARKOBA DAN SIFAT PENGGUNANYA

KATA PENGANTAR. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang yang mengkonsumsinya (Wikipedia, 2013). Pada awalnya, alkohol

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah penyalahgunaan narkoba, khususnya di Indonesia, saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan narkotika di Indonesia menunjukkan gejala yang

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009

BAB II DATA DAN ANALISA

persepsi atau mengakibatkan halusinasi 1. Penggunaan dalam dosis yang 2

PERANAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN REHABILITASI PENGGUNA NARKOBA

MENGEMBANGKAN PERILAKU ASERTIF UNTUK PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA. Kata kunci: narkoba; asertif; bimbingan kelompok

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjukkan gejala yang semakin memprihatinkan. 1

B. Kegiatan Ceramah tentang Narkoba Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta Media & Alat

BAB I PENDAHULUAN. pada pembinaan kesehatan (Shaping the health of the nation), yaitu upaya kesehatan

SMP kelas 8 - KIMIA BAB 4. ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKALatihan Soal 4.2

BAB I PENDAHULUAN. dan obat-obatan terlarang). Kepolisian dan masyarakat, sekarang sedang gencargencarnya

MAKALAH. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD) Bahaya Narkoba Bagi Remaja. Teknik Komputer Golongan B Muh. An im Fatahna D

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

Menggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. pada program pengalihan narkoba, yaitu program yang mengganti heroin yang. dipakai oleh pecandu dengan obat lain yang lebih aman.

BAB I PENDAHULUAN. Dan Zat Adiktif (Abdul & Mahdi, 2006). Permasalahan penyalahgunaan

UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYEBARAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENTINGNYA PERAN ORANGTUA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan zat psiko aktif merupakan masalah yang sering terjadi di

Indonesia Nomor 5211); 8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 9.

Lampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010

MAKALAH BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA

Mengapa disebut sebagai flu babi?

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maupun elektronik sering menunjukkan adanya kasus penyalahgunaan NAPZA.

TUJUAN WAWANCARA MEDIS

Hubungan Remaja dengan Orangtua,Saudara kandung & Teman Sebaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. lainnya. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut

BEER LEM. Di dalam NAPZA, juga termasuk ALKOHOL yaitu zat aktif dalam berbagai minuman keras, yang mengandung etanol dan menekan syaraf pusat.


BAB I PENDAHULUAN. tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat menimbulkan akibat yang sangat

Etiology dan Faktor Resiko

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan

BAB II KAJIAN TEORITIS

BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

Persoalan dan strategi penting

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immunodeficiency

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma

BAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak menuju masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intany Pamella, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dikarenakan berpengaruh langsung pada lingkungan. Kenyataan yang ada

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. Adanya ketidakseimbangan antara perlindungan korban kejahatan dengan pelaku

BAB 1 : PENDAHULUAN. remaja. Perubahan yang dialami remaja terkait pertumbuhan dan perkembangannya harus

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. - Keluar nanah dari lubang kencing, dubur dan vagina,

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga veneral (dari kata venus yang

LAPORAN TUGAS AKHIR PANCASILA BAHAYA NARKOBA

MENYOAL PENYALAHGUNAAN OBAT TERLARANG OLEH REMAJA Oleh: Drs. Mardiya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi, transisi agama, transisi hubungan keluarga dan transisi moralitas.

NEUROTRANSMITTER. Kurnia Eka Wijayanti

Sejarah, Farmakologi, dan Masalah Napza. Pelatihan Organizer HR Puskesmas

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda Senin, 18 Juli :29 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 11 April :35

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

Transkripsi:

Banyak pengguna obat terlarang, dalam keingintahuan, mencari sensasi, melarikan diri dari tekanan dan frustasi, ditindas oleh orang lain dan penyebab lainnya mulai mencoba obat terlarang. Jika menjadi pencandu, akan terpuruk selamanya. Nyawa tidak ternilai harganya, menahan diri untuk tidak menyebabkan keputusan yang salah fatal. Awal penggunaan obat terlarang, akan membuat orang bergairah, berhalusinasi dan senang, penggunaan jangka panjang akan menghasilkan toleransi dan ketergantungan psikologis dan fisik, menghentikan penggunaan, selain menghasilkan reaksi penghentian, secara psikologis haus akan obat adalah masalah yang paling sulit untuk diatasi oleh pencandu obat terlarang. Nasib pencandu obat terlarang( 吸毒者的下場 ) 1.Merugikan kesehatan diri sendiri dan membuat permasalahan sosial, seperti: pencurian, perampokan. 2.Toleransi: meningkatkan dosis untuk mencapai efek yang sama seperti sebelumnya. 3.Ketergantungan: ketergantungan fisik, ketergantungan psikologis. 4.Gejala penghentian: tiba-tiba menghentikan obat, fungsi fisiologis akan merasa tida nyaman. 5.Semakin awal berhubungan dengan kecanduan obat-obatan, semakin besar kerusakan pada tubuh. 6.Ibu menggunakan obat terlarang: melahirkan anak cacat, keterbelakangan mental, yang disebabkan keru sakan berasal dari tubuh ibu yang kecanduan obat terlarang. 185

7.Obat terlarang yang disuntik ke dalam pembuluh darah, menggunakan jarum suntik mudah tertular penyakit AIDS, hepatitis B, hepatitis C dan penyakit kelamin yang menular melalui cairan darah. Obat terlarang yang sering dijumpai( 常見的毒品 ) 1.Opium, Morfin, Heroin: Perasaan yang paling khas adalah perasaan bergairah dan gembira, tetapi diikuti keadaan mengantuk, penggunaan jangka panjang akan menghasilkan toleransi dan ketergantungan psikologis dan fisik. Gejala penghentian termasuk menguap, mengeluarkan air mata, hidung meler dan gejala lainnya. 2.Amfetamin: Awal penggunaan akan ada perasaan segar, bergairah, gembira, puas dan efek lainnya. Penggunaan jangka panjang akan menghasilkan toleransi dan ketergantungan psikologis dan fisik. Berhenti menghisap akan menghasilkan gejala penghentian, perilaku bunuh diri atau seran gan kekerasan. 3.Kokain, Ganja: Awal penggunaan akan menghasilkan perasaan gembiran,bersemangat, daya perhatian tajam, berpikir jernih dan perasaan subjektif, setelah menggunakan peningkatan dosis maka akan menghasilkan toleransi dan ketergantungan psikologis, berhalusinasi, merasa menyimpang, curiga. 4.Ekstasi MDMA : Racun berdampak pada sistem saraf pusat, penurunan dari terminal saraf, depresi, kekacauan mental, cemas dan panik, dan bahkan kecenderungan untuk bunuh diri, toleransi dan ketergantungan psikologis, menyebabkan wajjib menggunakan. 186

5.Ketamine: Ketamine dapat mempengaruhi perasaan, koordinasi dan kemampuan untuk menilai, serta dapat menyebabkan mual, muntah, diplopia, penglihatan kabur, distorsi gambar, kehilangan ingatan sementara dan kehilangan keseimbangan dan gejala lainnya.penggunaan jangka panjang dapat menghasilkan toleransi dan ketergantungan psikologis, menyebabkan pemakaian paksa, dan tidak mudah untuk berhenti.studi terbaru menunjukkan bahwa penyalahgunaan ketamin, akan menyebabkan penderitaan sistitis interstisial kronis, penebalan dinding kandung kemih, kapasitas menjadi kecil, menyebabkan sering kencing, kebelet kencing, buang air kecil sakit, kencing darah, nyeri perut bagian bawah dan gejala lainnya, yang parah bahkan mungkin akan terjadi jumlah urin menjadi sedikit, edema dan gejala lain dari fungsi ginjal yang tidak normal, bahkan harus melakukan pembuatan kembali operasi kandung kemih. 4 langkah inti untuk menolak bahaya racun( 反轉毒害四核心行動 ) 1.Langkah pertama, menghargai hidup - mencintai diri sendiri: Setiap kehidupan adalah berharga, tapi pasti menemui berbagai tekanan dan godaan, membuat keputusan yang tepat, hasilnya akan berbeda sama sekali. (1)Menjadi tuan bagi diri sendiri: Menciptakan dan mempertahankan gaya hidup sehat, tidak bergantung pada obat penyegaran dan penurunan berat badan, memilih cara yang rasional untuk meredakan emosi, berpikir positif untuk meningkatkan kepercayaan diri, membangun hubungan keluarga yang dekat dan harmonis. 187

(2)Tips belajar berteman: dunia etik, berperilaku wajar sebagai teman; terlibat dalam kegiatan rekreasi yang sehat, menetapkan tujuan hidup yang benar dan bernilai. (3)Meningkatkan ketahanan diri : oleh komunitas sekolah dan kegiatan keagamaan, teknik pelatihan sosial, memperkuat ketangguhan menghadapi tantangan. 2.Langkah kedua, mencegah virus menolak virus menolak rokok, alkohol, narkoba menodai tubuh: Menolak secara halus dengan tegas dapat menjauh dari perselisihan, bahaya. Sehari menggunakan narkoba, pengobatan seumur hidup. (1)Menjauhi tempat-tempat: seperti kafe internet, pub, klub malam, dan lainnya; meningkatkan kewaspadaan, tidak mudah menerima minuman dan produk rokok dari orang asing; terutama berhati-hati terhadap teman dari teman, bahkan wanita yang akrab juga tidak boleh dianggap enteng; bernasib buruk diperkosa atau menderita luka lainnya, harus menangkap waktu untuk menelepon 1996, dan saluran lainnya, atau mencari bantuan dari teman-teman dekat dan kerabat. (2)Menolak zat adiktif: Menggunakan cara sehat untuk berteman, rokok, alkohol, sirih, atau penggunaan narkoba apapun cenderung dapat menjadi ketagihan, mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, harus menghindari untuk disentuh. (3)Teknik belajar untuk menolak: menghadapi tekanan teman untuk merokok, alkohol, sirih atau produk narkoba apapun, dapat menolak secara langsung, mencari alasan, meninggalkan tempat dengan cepat, memindahkan topik pembicaraan, menertawakan diri sendiri, bujukan persahabatan atau ajaran rumah yang sangat ketat sebagai alasan, menolak dengan nada halus dan sikap tegas. 188

(4)Ingin senang tidak ada bahaya obat: tidak ada alkohol, tidak bergantung pada obat-obatan, mencari kesehatan, cara mempuaskan diri sendiri dan santai secara positif, terlibat dalam kegiatan fisik dan intelektual seperti kompetisi jenis bola, olahraga ekstrim, apresiasi seni dan lainnya. 3.Langkah ke tiga, mengenal narkoba anti narkoba memerangi bahaya narkoba-berhenti produk narkoba: Perbedaan tingkat keparahan produk narkoba, dapat merusak kesehatan fisik dan mental pengguna, jangan mengambil langkah yang salah. (1)Mengenal efek produk narkoba: produk narkoba menurut efeknya pada tubuh manusia, dapat dibagi menjadi depresan sistem saraf pusat (seperti opium, ketamin), stimulan sistem saraf pusat (seperti amfet amin, ekstasi) dan halusinogen (seperti ganja, lem yang sangat kuat,elisa). (2)Memahami produk narkoba baru: juga dikenal sebagai obat klub, termasuk ganja, ekstasi, ketamin, FM2 dan seterusnya. Beberapa obat ini dengan nama dan penampilan baru untuk menarik orang, setelah digunakan mudah adiktif, dan sifat dari produk narkoba itu sendiri, akan memaksa pengguna untuk mencari produk narkoba yang lebih kuat. (3)Anti ilegal: pembuatan produk narkoba, perdagangan, penggunaan, orang-orang ilegal yang menggunakan atau memikat orang untuk menggunakan adalah telah melanggar hukum, menggunakan produk narkoba secara otomatis meminta lembaga medis yang memenuhi persyaratan untuk pengobatan secara profesional, dapat mengurangi kewajiban hukum mereka. 189

(4)Mencegah bahaya produk narkoba: produk narkoba terhadap kesehatan pribadi dan bahaya besar seperti menyebabkan kerusakan saraf, kandung kemih menyusut, disfungsi seksual, tekanan pernafasan, toksisitas kardiovaskular, risiko AIDS atau bahaya penyakit menular lainnya, serta efek interaksi yang dihasilkan oleh campuran penggunaan, juga yang sering dijumpai kejahatan yang disebabkan oleh penggunaan narkoba seperti perampokan, cedera diri sendiri, melukai orang lain dan lainnya. 4.Langkah ke empat, bantuan kepedulian arahan positif: Selain diri sendiri menghindari bahaya racun, seha rusnya juga mengulurkan tangan persahabatan untuk bantuan kepedulian terhadap teman-teman dan kerabat sekitarnya, agar mereka menghindari bahaya narkoba. (1)Menemukan tanda-tanda pecandu narkoba: pecandu narkoba sering muncul kekacauan, kesurupan saraf, kulit sering ada bintik merah, tubuh atau kamar ada bau yang khas, pengeluaran uang menjadi besar, mencuri, berbohong, mudah marah, penurunan daya perhatian, kurang nafsu makan atau penurunan berat badan, membawa peralatan yang berhubungan dengan narkoba. (2)Memberikan bantuan profesional dan rujukan: dukun gan keluarga, teman dan masyarakat, adalah membantu korban narkoba untuk menghadapi diri sendiri, aktif menghadapi kenyataan, merupakan dorongan terbesar untuk terlepas dari dilema produk narkoba. Dapat memberikan arahan atau saluran yang menyediakan pelayanan professional seperti instansi departemen kesehatan, lembaga pengobatan medis, pusat pencegahan bahaya produk narkoba, lembaga konseling penghentian narkoba (seperti Yayasan Kristen) dan sebagainya. 190