Assalamu alaikum wr. wb.

dokumen-dokumen yang mirip
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. ISLAM DAN ISU-ISU KONTEMPORER Oleh E.S

BAB I PENDAHULUAN. (selanjutnya ditulis dengan UUP) menjelaskan, Perkawinan ialah ikatan lahir bathin

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB IV. A. Analisis hukum formil terhadap putusan perkara no. sebagai tempat untuk mencari keadilan bagi masyarakat pencari keadilan.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan

Warisan Wanita Digugat!

BAB III KEBIASAAN PEMBAGIAN WARIS ADAT MASYARAKAT KEJAWAN LOR. A. Pengertian Anak Perempuan Sulung oleh Masyarakat Kejawan Lor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan dalam agama Islam disebut Nikah yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu manusia wajib berdoa dan berusaha, salah satunya dengan jalan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 1990 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara pada umumnya. Sebuah keluarga dibentuk oleh suatu. tuanya dan menjadi generasi penerus bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa secara berpasangpasangan. yaitu laki-laki dan perempuan. Sebagai makhluk sosial, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia mempunyai naluri untuk bisa hidup

Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia

PERNYATAAN UMUM TENTANG HAK-HAK ASASI MANUSIA

Perkawinan Sesama Jenis Dalam Persfektif Hukum dan HAM Oleh: Yeni Handayani *

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1974 (1/1974) Tanggal: 2 JANUARI 1974 (JAKARTA)

BAB VI PENUTUP. Setelah melihat data tentang relasi jender pada tafsir al-sya`râwî, dan

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Akibat Hukum Pengabaian Nafkah Terhadap Istri. Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974.

BAB IV. dalam perkara nomor : 1517/Pdt.G/2007/PA.Sda mengenai penolakan gugatan

Setiap orang yang melaksanakan perkawinan mempunyai tujuan untuk. pada akhirnya perkawinan tersebut harus berakhir dengan perceraian.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi bagi setiap orang, oleh karena itu bagi suatu Negara dan

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974 Tentang perkawinan BAB I DASAR PERKAWINAN. Pasal 1. Pasal 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1975 dan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 dan 4 Tahun 1975 bab II

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. Hak dan kewajiban tersebut harus dipenuhi oleh pasangan suami istri yang terikat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Indonesia merupakan negara hukum yang menyadari, mengakui, dan

I. PENDAHULUAN. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

BAB IV ANALISA. Berdasarkan pembahasan pada bab II dan III, maka dapat diperoleh beberapa

DEKLARASI UNIVERSAL HAK-HAK ASASI MANUSIA


PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB5 PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NOMOR 1 TAHUN 1974.

TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

- Secara psikologis sang istri mempunyai ikatan bathin yang sudah diputuskan dengan terjadinya suatu perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dinyatakan pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BAB V PENUTUP. Setelah penulis menyelesaikan pembahasan permasalahan yang ada di

BAB IV ANALISIS PERLINDUNGAN HAK NAFKAH PEREMPUAN DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DALAM PERSPEKTIF FEMINISME

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sarana untuk bergaul dan hidup bersama adalah keluarga. Bermula dari keluarga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diuraikan pada laporan penelitian, deskripsi, dan pembahasan penelitian maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP ALASAN-ALASAN MENGAJUKAN IZIN PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR PEMERINTAHAN KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan dalam agama Islam mempunyai kedudukan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu perkawinan yang di lakukan oleh manusia bukanlah persoalan nafsu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan lembaga sosial bersifat universal, terdapat di semua

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

DEKLARASI UNIVERSAL HAK-HAK ASASI MANUSIA. Diterima dan diumumkan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948 melalui resolusi 217 A (III)

FH UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan

DERDEN VERZET (Oleh : Drs. H. M. Yamin Awie, SH. MH. 1 )

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

PEMERINTAH KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki

BAB I PENDAHULUAN. keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami isteri memikul amanah dan

PUTUSAN FASAKH ATAS CERAI GUGAT KARENA SUAMI MURTAD (Studi Kasus di Pengadilan Agama Klaten)

Tanah, dan Kepemilikan Harta Benda lainnya

BAB I PENDAHULUAN. rohani. Dalam kehidupannya manusia itu di berikan akal serta pikiran oleh Allah

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling

BAB III KEWENANGAN PERADILAN AGAMA

bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.2

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

Undang-undang Republik Indonesia. Nomor 1 Tahun Tentang. Perkawinan

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana diketahui bahwa setiap perkawinan masing-masing pihak dari suami

BAB I PENDAHULUAN. antara mereka dan anak-anaknya, antara phak-pihak yang mempunyai

RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR.. TAHUN 2009 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah SWT telah menghiasi alam semesta ini dengan rasa cinta dan kasih

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

8. Sebutkan permasalahan apa saja yang biasa muncul dalam kehidupan perkawinan Anda?...

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia

CONTOH SURAT PERJANJIAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN

SAMBUTAN pada PELATIHAN SATGAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Jakarta, Mei 2016

BAB III KONSEP MAQASID ASY-SYARI AH DAN PENCEGAHAN TERHADAP NIKAH DI BAWAH TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dan perilaku hidup serta perwujudannya yang khas pada suatu masyarakat. Hal itu

HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan. Diantara ciptaan-nya, manusia

BAB 5 PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang bahagia dan kekal berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. (ekonomis) hingga ratusan juta rupiah menjadi semakin marak. Undian-undian

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945;

BAB I PENDAHULUAN. benua dan lautan yang sangat luas, maka penyebaran agama-agama yang dibawa. melaksanakan kemurnian dari peraturan-peraturannya.

Nomer : Jenis Kelamin : Kuliah di : Usia : Asal daerah : Tempat tinggal di Semarang : PETUNJUK PENGISIAN

Transkripsi:

Assalamu alaikum wr. wb.

Islam dan Isu-Isu Kontemporer Pada pokok bahasan Islam dan Isu-isu kontemporer ini akan dibahas: 1. Islam dan Demokrasi 2. Islam dan Masalah Gender 3. Islam dan Hak Azasi Manusia

Islm dan Demokrasi Demokrasi dalam Islam sering diidentikkan dengan musyawarah. Musyawarah dalam Islam merupakan suatu keharusan, baik dalam pemerintahan maupun dalam kehidupan masyarakat. Ibnu Attiyah mengatakan: Musyawarah itu merupakan sendisendi syari ah dan fondasi hukum, sehingga bagi orang yang tidak mau bermusyawarah, baik dalam pemerintahan maupun dalam kehidupan bermasyarakat, maka wajib dikucilkan.

Prinsip-Prinsip Musyawarah dalam Pemerintahan Memelihara amanah Allah dengan sebaikbaiknya, menyampaikan hak pada ahlinya, dan mengakui segala hak dengan penuh Menegakkan keadilan dalam segala urusan ekonomi, sosial, dan politik, baik terhadap diri sendiri, keluarga, dan masyarakat Taat dan patuh kepada undang-undang yang telah ditetapkan

Prinsip-prinsip dalam Pelaksanaan Pemerintahan Musyawarah harus dilaksanakan dalam hal-hal yang menyangkut kepentingan umum Keadilan umum wajib dilaksanakan oleh seluruh aparat perintahan Bantuan dari orang-orang kuat dan jujur perihal yang perlu dimintakan bantuannya oleh imam

Dari prinsip-prinsip di atas, dapat dipahami, bahwa demokrasi dalam Islam, dengan prinsip musyawarah sebagai asas penyelenggaraan negara tidak mengenal kedaulatan rakyat, sebagaimana konsep demokrasi yang berkembang di negara Barat. Kedaulatan dalam Islam hanya milik Allah semata, pemegang kekuasaan negara berkedudukan sebagai wakil Allah (khilafah) yang tidak berkedaulatan mutlak. Oleh karena itu, Islam menggunakan istilah khilafah dalam kepemimpinan.

Gender dalam Pandangan Islam Kata gender berasal dari bahasa Inggris, yang sulit dicari padanannya dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, untuk menyebut jenis kelamin biasa digunakan istilah pria/wanita yang berbeda dengan konsep gender. Konsep gender berkaitan dengan suatu sifat yang melekat pada pria atau wanita yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural.

Keadilan Gender Konsep keadilan gender menurut Islam yaitu bahwa Islam mengakui persamaan martabat laki-laki dan perempuan tanpa membedakan jenis kelamin. Keduanya mempunyai hak dan kewajiban yang sejajar, seperti: keseimbangan dalam pemilihan pasangan dan memutuskan pernikahan, memiliki hak dalam pengaturan harta dan pernikahan tanpa intervensi orang lain.

Perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama dalam memperoleh keadilan, baik keadilan hukum, dan keadilan dalam masalah-masalah sosial. Perempuan memiliki hak yang sama dalam memperoleh pekerjaan. Namun demikian, Islam membatasi pekerjaan wanita yang sesuai dengan fitrah kewanitaannya. Perempuan berhak menjadi pemimpin selama perempuan tersebut memiliki kemmpuan sesuai dengan yang disyaratkan bagi seorang pemimpin.

Dalam kehidupan berumah tangga, perempuan memiliki kak talaq seperti laki-laki. Seorang isteri, dalam ajaran Islam mempunyai hak untuk meminta cerai kepada suaminya apabila sudah tidak ada kecocokan dalam rumah tangga yang disebut dengan thalaq khulu. Thalaq khulu ini ini bagi wanita merupakan hak gugat terhadap suaminya atas nama keadilan dan kesamaan yang diberlakukan dua arah. Selain itu, ada lagi bentuk perceraian yang memihak kaum wanita yaitu talaq tafwid. Bagi wanita yang tidak kuasa sendiri untuk mengajukan gugatan cerainya, maka diajukan oleh kuasanya untuk menceraikannya.

Perempuan dalam ajaran Islam, memiliki hak waris seperti laki-laki. Dalam al-qur an dijelaskan bahwa lakilaki itu mendapat dua bagian dari wanita dalam warisan. Namun begitu, ada pemikiran baru bahwa wanita boleh mendapat hak yang sama dengan laki-laki berdasarkan kesepakatan dan perdamaian, dengan alasan: (1) memperhatikan tradisi dan budaya di Indonesia, bahwa laki-laki dan wanita boleh disamakan, asalkan para ahli waris sepakat, (2) bahwa landasan al-qur an yang menjelaskan bagi laki-laki dua bagian dari wanita, itu asbabunnuzulnya bahwa wanita itu dulunya tidak mendapat bagian sama sekali. Dengan berdasarkan prinsip keadilan, maka Allah memberikan hak waris bagi wanita. Tetapi, karena laki-laki memiliki tanggungan yang berbeda dengan wanita, maka Allah memberikan bagian bagi laki-laki boleh dua bagian dari wanita.

Islam dan Hak Azasi Manusia Hak azasi dalam Islam merupakan bagian yang utuh dari seluruh tatanan Islam dan wajib dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Dalam ajaran Islam, manusia memiliki hak dan kewajiban yang telah ditetapkan. Secara umum, hak dan kewajiban itu meliputi: hak Allah untuk dilaksanakan manusia karena kewajibannya, hak manusia atas dirinya sendiri, hak orang lain atas diri seseorang, dan hak-hak terhadap semua makhluk.

Secara umum, hak azasi manusia dalam Islam meliputi sebagai berikut: Hak atas persamaan kedudukan Hak untuk mendapatkan keadilan Hak untuk mendapatkan perlindungan dari penyiksaan, kehormatan, dan nama baik Hak memperoleh kebebasan dalam kepercayaan, berpikir, dan berbicara Hak untuk bebas berorganisasi Hak untuk mengatur tata kehidupan ekonomi Hak atas keselamatan Hak untuk bebas berkeluarga Hak untuk mendapatkan pendidikan

Alhamdu Lillahi Robbil Alamin