BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Preeklamsia dan eklamsia merupakan masalah kesehatan yang. memerlukan perhatian khusus karena preeklamsia adalah penyebab kematian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas adalah salah satu faktor yang paling umum menyebabkan umur harapan hidup (UHH) lebih pendek dan beberapa

BAB 1 : PENDAHULUAN. janin guna memenuhi peningkatan kebutuhan gizi selama kehamilan. (1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menilai proses tumbuh kembang pasca kelahiran ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis untuk. suatu permulaan kehidupan baru dalam periode

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kurang dari 70/ kelahiran hidup. 1. Secara global, Maternal mortality Ratio (MMR) selama 25 tahun terakhir terjadi

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gizi ibu yang tidak baik akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

BAB I PENDAHULUAN. biasa (Moehji, 2003).Ibusehat akan melahirkan bayi yang sehat. Status gizi

FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGKAWANG TIMUR DAN UTARA KOTA SINGKAWANG

BAB I PENDAHULUAN. cukup beragam. Menurut Soekirman (2000) definisi dari masalah gizi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berat badan lahir bayi adalah berat badan bayi yang ditimbang dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 237,64 juta jiwa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam lima tahun pertama kehidupannya (Hadi, 2005).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. awal terciptanya periode kehidupan baru, dimana. kondisi kesehatan ibu baik di masa lampau maupun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi abnormal atau berlebihnya lemak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDGs (Millenium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Millennium Development Goals (MDG) telah menjadi tujuan milenium

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN LINGKAR LENGAN ATAS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS UMBULHARJO I KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

22,02%, 23,48% dan 22,45% (Sarminto, 2011). Kejadian anemia di Provinsi DIY pada tahun 2011 menurun menjadi 18,90%. Berbeda dengan provinsi, kejadian

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping

KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI BLU RSUP PROF DR. R.D. KANDOU MANADO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 5 tahun di dunia mengalami kegemukan World Health Organization (WHO, menjadi dua kali lipat pada anak usia 2-5 tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

GAMBARAN PERILAKU KONSUMSI SAYUR BUAH DAN INDEKS MASA TUBUH PADA WANITA PASCA MELAHIRKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menular juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini menjadikan seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut World Health Organization (WHO), obesitas adalah

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas adalah kondisi berlebihnya lemak dalam tubuh yang sering

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

MODEL PREDIKSI BERAT LAHIR BERDASARKAN BERAT BADAN SEBELUM HAMIL, PERTAMBAHAN BERAT BADAN TRIMESTER PERTAMA, KEDUA, DAN KETIGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi yang berarti tingkat risiko kematian terhadap anak yang lahir hidup sebelum ulang tahun

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. jumlah serta tingkat kompleksitasnya. 2. penyakit jantung semakin meningkat. 3 Di Washington, Amerika Serikat,

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun sosial. Perubahan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertambahan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk usia lanjut di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan bagian dari sindroma metabolik. Kondisi ini dapat menjadi faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

Relationship of Food Intake, Physical Activity with Weight Gain of Pregnant Women in The City of Makassar

STATUS GIZI AWAL KEHAMILAN DAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU HAMIL KAITANNYA DENGAN BBLR

BAB I PENDAHULUAN. dunia, lebih dari 1 milyar orang dewasa adalah overweight dan lebih dari 300

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, lima penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Journal of Diabetes & Metabolic Disorders Review Article

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme, karena itu kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. transisi epidemiologi. Secara garis besar proses transisi epidemiologi adalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang

KAJIAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU HAMIL SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TUMBUH KEMBANG BAYI LAHIR DI KOTA AMBON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak adanya insulin menjadikan glukosa tertahan di dalam darah dan

DIABETES MELITUS GESTASIONAL

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sepuluh tahun terakhir, obesitas menjadi. masalah global (WHO, 2015). Prevalensi obesitas didunia

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional cukup kuat. Hal ini dirumuskan dalam Undang-Undang No.17

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. udara termasuk oksigen. Secara alamiah paru-paru orang yang tinggal di

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja atau adolescence adalah waktu terjadinya perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronis telah terjadi di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan

I. PENDAHULUAN. tahun. Peningkatan penduduk usia lanjut di Indonesia akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa periode awal kehidupan atau biasa disebut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enam dari sepuluh penyebab utama kematian di Indonesia adalah penyakit degeneratif. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2009, proporsi penyakit degeneratif sebagai penyebab utama kematian terus meningkat sejak tahun 1995 hingga tahun 2007. Enam penyebab utama kematian tersebut adalah stroke (15,4%), hipertensi (6,8%), diabetes melitus (5,7%), tumor ganas (5,7%), penyakit hati (5,1%), dan penyakit jantung iskemik (5,1%). Oleh karena itu, upaya pencegahan terhadap terjadinya penyakit degeneratif perlu dilakukan sedini mungkin. Kejadian penyakit degeneratif berhubungan dengan riwayat kesehatan di masa lampau, salah satunya adalah outcome antropometri pada bayi baru lahir. Antropometri pada bayi baru lahir dapat berupa berat badan lahir (BBL), panjang badan (PB), dan lingkar kepala (LK) bayi. Berat badan lahir rendah (BBLR) dan berat badan lahir lebih (BBLL) dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan diabetes pada masa dewasa (Tian, et al., 2006, te Velde, et al., 2003, dan Behrman dan Vaughan, 1992). Persentase BBLR di Indonesia tergolong tinggi. Persentase pada tahun 2002 sebesar 7,6%, menjadi 11,1% pada tahun 2010. Persentase BBLL di Indonesia adalah 6,4% pada tahun 2010 (Riskesdas, 2009 dan Riskesdas, 2010). Hal tersebut menunjukkan bahwa 17,5% bayi lahir hidup di Indonesia berisiko terhadap penyakit degeneratif di masa dewasa. Sedangkan, panjang 1

2 badan dan lingkar kepala pada bayi baru lahir dapat memprediksi terjadinya kanker payudara pada wanita di usia kurang dari 50 tahun (dos Santos Silva, et al., 2008, McCormack, et al., 2003 dan Anderson, et al., 2001). Antropometri pada bayi baru lahir dipengaruhi oleh kondisi ibu sebelum kehamilan. Status gizi ibu yang buruk tidak dapat diandalkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan massa tubuh, lingkar kepala, serta panjang badannya. Oleh karena itu, status gizi ibu yang buruk menyebabkan lingkar kepala dan panjang badan bayi yang tidak berada dalam batas normal. Selain itu, status gizi ibu yang buruk, seperti kurus (underweight), memiliki risiko melahirkan bayi BBLR. Sebaliknya, status gizi berlebih, seperti overweight dan obesitas, memiliki risiko bayi makrosomia (Kalk, et al., 2009). Persentase status gizi buruk dan status gizi lebih pada wanita Indonesia tergolong tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase status gizi wanita berusia lebih dari 18 tahun. Berdasarkan Riskesdas (2010), persentase wanita berusia lebih dari 18 tahun dalam kategori underweight adalah 12,3%, dan persentase dalam kategori overweight serta obese adalah 26,9%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa, hampir 40% wanita berusia diatas 18 tahun berisiko memiliki bayi dengan outcome antropometri yang tidak diinginkan. Upaya pencegahan terhadap outcome antropometri yang tidak diinginkan pada bayi baru lahir perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit degeneratif. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengendalikan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan berdasarkan status gizi ibu. Pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dapat

3 memprediksi outcome antropometri bayi baru lahir karena mencerminkan asupan gizi ibu hamil, yang selanjutnya akan digunakan janin sebagai sumber nutrisi untuk tumbuh kembang (IOM, 1990). Pertambahan berat badan ibu selama kehamilan yang sesuai dengan standar rekomendasi akan menghasilkan outcome antropometri yang baik pada bayi baru lahir. Sedangkan, pertambahan berat badan ibu selama kehamilan yang kurang atau melebihi standar rekomendasi akan meningkatkan risiko outcome antropometri yang tidak diharapkan pada bayi baru lahir. Menurut IOM (1990), dua dari beberapa macam standar rekomendasi pertambahan berat badan yang dapat digunakan diantaranya adalah pertambahan berat badan total (total weight gain) dan rata-rata pertambahan berat badan per minggu (rate per week). Pertambahan berat badan total merupakan hasil pengurangan berat badan akhir kehamilan dengan berat badan awal kehamilan. Pertambahan berat badan total tidak menunjukkan pola pertambahan berat badan, tidak dapat digunakan sebagai bahan monitoring selama kehamilan, dan pertambahan berat badan ini dipengaruhi oleh usia kehamilan. Sedangkan, rata-rata pertambahan berat badan per minggu mempertimbangkan usia kehamilan, namun tidak dapat menyertakan trimester I karena pertambahan berat badan pada trimester I memiliki standar yang berbeda dengan trimester selanjutnya. Kedua macam pertambahan berat badan tersebut dapat memiliki pengaruh yang berbeda terhadap outcome antropometri pada bayi baru lahir. Berdasarkan paparan di atas, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh masing-masing macam pertambahan berat badan ibu selama kehamilan terhadap berat badan lahir bayi, panjang badan bayi, dan lingkar

4 kepala bayi. Selain itu, penelitian ini akan membandingkan macam pertambahan berat badan yang paling berpengaruh terhadap outcome antropometri bayi baru lahir. Apabila terbukti berpengaruh, maka terjadinya outcome antropometri yang tidak diinginkan pada bayi baru lahir dapat dicegah dengan pengontrolan pertambahan berat badan ibu. Oleh karena itu, pengontrolan pertambahan berat badan merupakan upaya promotif terhadap kesehatan bayi baru lahir, sekaligus preventif terhadap kejadian penyakit degeneratif di masa mendatang. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah Apakah pertambahan berat badan ibu selama kehamilan berpengaruh terhadap berat badan lahir bayi, panjang badan bayi, dan lingkar kepala bayi? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui apakah pertambahan berat badan ibu selama kehamilan berpengaruh terhadap berat badan lahir bayi, panjang badan bayi, dan lingkar kepala bayi. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran outcome berat badan lahir bayi. b. Mengetahui gambaran outcome panjang badan bayi. c. Mengetahui gambaran outcome lingkar kepala bayi. d. Mengetahui pengaruh pertambahan berat badan total pada ibu hamil

5 terhadap berat badan lahir bayi. e. Mengetahui pengaruh rata-rata pertambahan berat badan per minggu pada ibu hamil terhadap berat badan lahir bayi. f. Mengetahui pengaruh pertambahan berat badan total pada ibu hamil terhadap panjang badan bayi. g. Mengetahui pengaruh rata-rata pertambahan berat badan per minggu pada ibu hamil terhadap panjang badan bayi. h. Mengetahui pengaruh pertambahan berat badan total pada ibu hamil terhadap lingkar kepala bayi. i. Mengetahui pengaruh rata-rata pertambahan berat badan per minggu pada ibu hamil terhadap lingkar kepala bayi. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah dan memperdalam wawasan peneliti mengenai topik ini. Selain itu, peneliti dapat menambah pengalaman dalam menyelenggarakan penelitian dan melalui penelitian ini, peneliti dapat berkontribusi memajukan bidang gizi kesehatan. 2. Bagi Praktisi Gizi dan Kesehatan Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan konseling dan edukasi ibu hamil untuk praktisi kesehatan, sebagai bahan belajar untuk mahasiswa di bidang gizi dan kesehatan, serta sebagai dasar dari penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak.

6 3. Bagi Institusi Kesehatan Penelitian ini dapat menjadi salah satu dasar untuk melakukan promosi kesehatan terhadap kesehatan ibu hamil dengan cara pengendalian berat badan ibu selama kehamilan, dan sekaligus meminimalkan risiko penyakit degeneratif bagi bayi di masa mendatang. 4. Bagi Masyarakat Penelitian ini dapat memotivasi masyarakat khususnya ibu hamil untuk lebih memperhatikan pertambahan berat badan selama kehamilan, sehingga kelak dapat memiliki outcome persalinan yang baik.

7 E. Keaslian Penelitian Penelitian serupa tentang hubungan pertambahan berat badan dengan outcome persalinan yang pernah dilakukan yaitu: Judul (Tahun) Penulis Tujuan The Association of Gestational Weight Gain and the Effect on Pregnancy Outcome Defined by BMI Group among Women Delivered in Hospital Kuala Lumpur (HKL), Malaysia: A Retrospective Study (2012) Hubungan antara Pertambahan Berat Badan selama Trimester 2 dan Nurfazlin Rozlan, Hayati Adilin Mohd Abd Majid, Siti Shafura Abas, Ajau Danis, dan Khairil Anuar Md. Isa. Aziz Jati Nur Ananda, Yayuk Hartriyanti, Ova Emilia Melihat hubungan antara pertambahan berat badan berdasarkan IMT dengan outcome persalinan yaitu outcome neonatal, outcome usia gestasional, dan cara persalinan. Mengetahui hubungan antara pertambahan berat badan ibu hamil selama trimester 2 dan 3 Metode dan Subjek Subjek: 436 kelahiran hidup pada kehamilan tunggal dalam rentang waktu 1 Januari sampai 31 Desember 2010. Lokasi: Hospital Kuala Lumpur, Malaysia. Desain: Retrospektif Subjek: 119 ibu yang melakukan antenatal care dan melahirkan di Happy Land Hasil Pada ibu dengan IMT sebelum kehamilan normal, terdapat hubungan yang signifikan antara pertambahan berat badan selama kehamilan dengan usia kehamilan dan outcome neonatal. Namun tidak terdapat hubungan dengan cara persalinan. Pertambahan berat badan pada trimester 2 dan 3 berhubungan dengan berat badan lahir bayi pada ibu hamil Happy Land Perbedaan Perbedaan variabel yang diteliti. Variabel bebas penelitian yang akan dilakukan adalah pertambahan berat badan total dan rata-rata pertambahan berat badan per minggu pada ibu selama kehamilan. Variabel terikat penelitian yang akan dilakukan lebih difokuskan pada pengaruh pertambahan berat badan ibu hamil dengan outcome neonatal, yaitu, berat badan lahir bayi, panjang badan bayi, dan lingkar kepala bayi. a. Perbedaan desain. Desain yang digunakan pada penelitian yang akan dilakukan adalah kohort retrospektif. Pada langkah awal melihat pertambahan berat badan

8 3 dengan Berat Badan Lahir Bayi pada Ibu Hamil di Happy Land Medical Centre Yogyakarta (2010) The Effect of Gestational Weight Gain by Body Mass Index on Maternal and Neonatal Outcomes (2009) Joan M.G Crane, Joanne White, Phil Murphy, Lorraine Burrage, Donna Hutchens dengan berat badan lahir bayi. Mengevaluasi efek pertambahan berat badan ibu selama kehamilan berdasarkan indeks massa tubuh dengan outcome maternal dan outcome Medical Centre dalam rentang waktu 1 Januari 31 Desember 2008 Lokasi: Happy Land Medical Centre, Yogyakarta Desain: Cross sectional Subjek: Total populasi dari the Newfoundland and Labrador Provincial Perinatal Program Database pada kehamilan tunggal dalam rentang waktu 1 April 2001 Medical Centre a. Pertambahan berat badan berlebih pada IMT normal, overweight, obese dapat meningkatkan risiko berat badan lahir bayi 4000 g (BBLL) dan permasalahan persalinan seperti augmentasi persalinan, persalinan induksi, dan kelahiran cukup, lebih dan kurang di masa lalu, selanjutnya melihat apakah pertambahan berat badan tersebut berhubungan dengan outcome neonatal. b. Perbedaan variabel yang diteliti. Penelitian yang akan dilakukan meneliti variabel pertambahan berat badan baik total dan rata-rata pertambahan berat badan per minggu pada ibu selama kehamilan sebagai variabel bebas. Selain itu, melihat outcome berat badan lahir bayi, panjang badan bayi, dan lingkar kepala bayi sebagai variabel terikat. a. Perbedaan variabel. Penelitian yang akan dilakukan melihat pertambahan berat badan total dan rata-rata pertambahan berat badan per minggu pada ibu selama kehamilan sebagai variabel bebas. Selain itu, penelitian yang akan dilakukan memiliki variabel berat lahir bayi, panjang badan bayi, dan lingkar kepala bayi sebagai variabel terikat. b. Perbedaan standar

9 neonatal. sampai 31 Maret 2007, sebanyak 5.377 ibu. Lokasi: Eastern Health- Avalon Region, propinsi Newfoundland dan Labrador Desain: Kohort Retrospektif caesar. b. Pertambahan berat badan total yang sesuai dengan rekomendasi pada ibu hamil dengan IMT normal, overweight, dan obese memiliki angka yang lebih rendah untuk melahirkan bayi BBLR, BBLL, dan mengalami gestational hypertension, serta kelahiran sesar dibandingkan dengan mereka yang pertambahan berat badan totalnya melebihi rekomendasi. c. Pada ibu hamil dengan IMT normal, overweight dan obese, pertambahan berat badan total yang rendah berhubungan dengan BBL<2500 g rekomendasi yang digunakan. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan standar rekomendasi IOM 2009 sedangkan penelitian ini menggunakan IOM 1990.