Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201

dokumen-dokumen yang mirip
PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

MENGAPA? APA? BAGAIMANA? Kontrak standar untuk pekerjaan rumah tangga

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

K 173 KONVENSI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

4. Metoda penerapan Konvensi No.111

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU

Sekilas tentang Konvensi No. 189 dan Rekomendasi No Catatan konsep

Situasi Global dan Nasional

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

K69 SERTIFIKASI BAGI JURU MASAK DI KAPAL

Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

JAMINAN PEKERJA RUMAH TANGGA DALAM HUKUM INTERNASIONAL

K144 KONSULTASI TRIPARTIT UNTUK MENINGKATKAN PELAKSANAAN STANDAR-STANDAR KETENAGAKERJAAN INTERNASIONAL

KONVENSI-KONVENSI ILO TENTANG KESETARAAN GENDER DI DUNIA KERJA

Kerja layak bagi pekerja rumah tangga

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177)

Mempromosikan Kontrak Kerja Tertulis bagi Pekerja Rumah Tangga untuk Memperbaiki Kondisi Kerja

KODE ETIK PEMASOK 1. UPAH YANG DI BAYARKAN CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP

Ringkasan. Ati K., pekerja rumah tangga, Kuala Lumpur, Malaysia, 12 Februari 2010

Konvensi 183 Tahun 2000 KONVENSI TENTANG REVISI TERHADAP KONVENSI TENTANG PERLINDUNGAN MATERNITAS (REVISI), 1952

PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

K122 Konvensi mengenai Kebijakan di Bidang Penyediaan Lapangan Kerja

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

KEBIJAKAN DAN PROGRAM AKSI

K87 KEBEBASAN BERSERIKAT DAN PERLINDUNGAN HAK UNTUK BERORGANISASI

K29 KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA

PENERAPAN KONTRAK KERJA PEKERJA RUMAH TANGGA- PEMBERI KERJA PERJUANGAN KE KERJA LAYAK PEKERJA RUMAH TANGGA JALA PRT

R197 REKOMENDASI MENGENAI KERANGKA PROMOTIONAL UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

K19 PERLAKUKAN YANG SAMA BAGI PEKERJA NASIONAL DAN ASING DALAM HAL TUNJANGAN KECELAKAAN KERJA

Versi adaptasi dari publikasi oleh Asia Pasific Forum on Women, Law and Development (APWLD)

K89 Konvensi tentang Kerja Malam bagi Wanita yang dipekerjakan di Industri. (Hasil Revisi tahun 1948)

K98 BERLAKUNYA DASAR-DASAR DARI HAK UNTUK BERORGANISASI DAN UNTUK BERUNDING BERSAMA

K171 Konvensi Kerja Malam, 1990

PERUNDINGAN BERSAMA: BEBERAPA TREN, DAMPAK DAN PRAKTIK J O H N R I T C H O T T E I L O B A N G K O K

LAPORAN HASIL SURVEY PERLINDUNGAN MATERNITAS DAN HAK-HAK REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN PADA 10 AFILIASI INDUSTRIALL DI INDONESIA

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2010 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA

Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR

K120 HYGIENE DALAM PERNIAGAAN DAN KANTOR-KANTOR

K181 Konvensi tentang Penyalur Tenaga Kerja Swasta

COMPANY POLICY OF EMPLOYMENTS 2016

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat

Perlindungan sosial untuk pekerja migran di ASEAN. Celine Peyron Bista Kantor Regional ILO untuk Asia dan Pasifik Jakarta, 29 September 2016

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Analisa Media Edisi Juni 2013

Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial sehingga mempunyai

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

Pedoman Perilaku BSCI 1

5. Prinsip penting dalam mengelola sumberdaya manusia secara nondiskriminatif

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

K88 LEMBAGA PELAYANAN PENEMPATAN KERJA

K27 PEMBERIAN TANDA BERAT PADA BARANG-BARANG BESAR YANG DIANGKUT DENGAN KAPAL

SEJAK 2011, BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REKOMENDASIKAN MORATORIUM PENGIRIMAN TENAGA KERJA INDONESIA KE TIMUR TENGAH

KONVENSI NOMOR 81 MENGENAI PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

Standar Perburuhan Internasional yang mendukung kebebasan berserikat, dialog sosial tripartit, perundingan bersama dan SDG

Proposal LRCT tentang Rancangan Perjanjian ASEAN untuk Promosi dan Perlindungan Hak-Hak Pekerja. Law Reform Commission of Thailand (LRCT)

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

Pengertian Anak dan Pentingnya Mendefinisikan Anak Secara Konsisten dalam Sistem Hukum 1 Oleh: Adzkar Ahsinin

Kerangka Analisis untuk Mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan Kewajiban Pemenuhan Hak-hak Asasi Manusia untuk di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. feminisme yang berkembang mulai abad ke-18 telah menjadi salah satu penanda

Hak atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak: Kasus Hak Buruh

DRAFT RUU PERLINDUNGAN PEKERJA RUMAH TANGGA JALA PRT KAPPRT BM KE &

Ringkasan Proyek TUJUAN MITRA UTAMA JANGKA WAKTU. 3 tahun (2014 September 2017) Regional International Domestic Workers Federation (IDWF) DONOR

Annex 1: Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

Praktik Terbaik Sistem Pengupahan Nasional

Pemerintah Harus Berhenti Mengabaikan atau Menyangkal Adanya Eksploitasi

K156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981

Masukan untuk Panitia Khusus Penyelenggaraan Ketenagakerjaan DPRD Kota Yogyakarta

Akses Buruh Migran Terhadap Keadilan di Negara Asal: Studi Kasus Indonesia

Standar Ketenagakerjaan Internasional tentang Kesetaraan dan Non Diskriminasi

K150 Konvensi mengenai Administrasi Ketenagakerjaan: Peranan, Fungsi dan Organisasi

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit. Panduan untuk kebun

PERLINDUNGAN MATERNITAS Konvensi ILO No. 183

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENGESAHAN MARITIME LABOUR CONVENTION, 2006 (KONVENSI KETENAGAKERJAAN MARITIM, 2006)

23 Oktober Kepada Yth: Ibu Retno L.P. Marsudi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia

Transkripsi:

Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201 KERJA LAYAK bagi PEKERJA RUMAH TANGGA Irham Ali Saifuddin Capacity Building Specialist ILO Jakarta PROMOTE Project 1

DASAR PEMIKIRAN Pengakuan nilai sosial dan ekonomi pekerja rumah tangga (PRT) Memperluas Agenda Kerja Layak kepada pekerja rumah tangga (PRT) Mencegah diskriminasi dan pelanggaran-pelanggaran HAM lainnya Mempromosikan kesetaraan gender di dunia kerja Memberikan standar-standar minimum global sebagai panduan bagi aksi nasional 2

INSTRUMEN BARU ILO Sesi ke-100 Konferensi Perburuhan Internasional (Juni 2011): Konvensi Pekerja Rumah Tangga, 2011 (No. 189) Rekomendasi Pekerja Rumah Tangga, 2011 (No. 201) Instrumen internasional pertama mengenai pekerja rumah tangga Dukungan tripartite yang kuat untuk promosi kerja layak bagi pekerja rumah tangga (PRT) 3

KONVENSI 189: LANGKAH & PENDEKATAN KUNCI Perlindungan hak-hak PRT, meningkatkan dan mewujudkan prinsip dan hak-hak fundamental di tempat kerja Perlindungan dari semua bentuk pelanggaran, pelecehan dan kekerasan Memperbaiki ikatan kontrak Ketentuan-ketentuan kerja yang adil dan kondisi kerja yang layak bagi PRT, di atas dasar yang setara dengan pekerja lainnya (waktu kerja, upah, kesehatan dan keselamatan kerja K3, jaminan sosial) Strategi-strategi dan langkah-langkah kepatuhan Organisasi kolektif dan dialog sosial 4

K189 Ketentuan Khusus untuk Melindungi Kelompok Pekerjaan Tertentu Ketentuan-ketentuan khusus guna memastikan perlindungan: Pekerja di bawah 18 tahun dan di atas umur minimum untuk bekerja PRT yang hidup di rumah pemberi kerja (Live-in) PRT migran Pekerja yang direkrut atau ditempatkan oleh agen tenagakerja swasta 5

K189 R201 Ketentuan-Ketentuan Substantif Reafirmasi hak dengan mengacu pada kebebasan berserikat & non-diskriminasi, kerja paksa & pekerja anak Perlindungan dari pelecehan, eksploitasi dan kekerasan Ketentuan kerja yang adil & kondisi kerja yang layak Informasi mengenai ketentuan & kondisi-kondisi, kontrak tertulis Waktu bekerja & pengupahan Agen tenaga kerja/penyalur Jaminan sosial Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 6

K189 K201: DEFINISI PRT 1/3 Konvensi 189 dan Rekomendasi 201 menghendaki perlindungan PRT Pekerjaan rumah tangga: Pekerjaan yang dilakukan di atau untuk satu rumah tangga atau beberapa rumah tangga Pekerja rumah tangga: Setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan rumah tangga dalam hubungan kerja (employment relationship) Paruh waktu, penuh waktu (full-time), pekerja harian Tinggal di dalam, tinggal di luar Warga negara ataupun pekerja migran 7

K189 R201 : DEFINISI PRT 2/3 Tidak dicakup dalam definisi PRT adalah: Orang yang bekerja musiman, atau kadang-kadang (sporadically), dan tidak atas dasar pekerjaan Orang yang benar-benar bekerja untuk dirinya sendiri (selfemployed) atau kontrak independen Majikan/pemberi kerja PRT: Anggota rumah tangga yang mempekerjakan PRT Agensi/perusahaan yang mempekerjakan PRT dengan mengirimkan mereka kepada keluarga-keluarga 8

K189 R201 : DEFINISI PRT 3/3 Pengaturan undang-undang harus jelas mendefinisikan: Lokasi dimana pekerjaan dilakukan ( di rumah majikan, tinggal di dalam atau tinggal di luar) atau penerima manfaat dari layanan ( majikan atau anggota rumah tangga majikan ) Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan (full-time, paruh waktu, borongan/piece rate) PRT tidak dipekerjakan untuk tujuan usaha profit (tidak boleh terlibat dalam bisnis majikan) Pemberi kerja (termasuk agensi penyalur tenaga kerja?) Keberadaan dan pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan kerja ( dapat melibatkan perseorangan, agensi atau keduanya ) 9

K189 R201 : KONTRAK KERJA (1/3) Kontrak kerja tertulis atau pernyataan kesepakatan khusus Model kontrak kerja (seringkali disesuaikan dengan peraturan/perundangan) Pencatatan hubungan kerja dengan otoritas yang kompeten ( harus tertulis dan memuat semua hal/kondisi yang dipersyaratkan dalam kontrak kerja secara umum. Pemberi kerja harus mencatatkan kontrak kerja kepada pihak administratif setempat dan diteruskan kepada pihak pengawasan kerja setempat ) Pemberi kerja harus memastikan bahwa ketentuanketentuan dalam kontrak kerja dijelaskan dan dipahami oleh PRT 10

K189 R201 : KONTRAK KERJA (2/3) Nama dan alamat pemberi kerja, pekerja dan tempat kerja Tanggal mulai dan durasi Jenis pekerjaan upah, penghitungan dan periode pembayaran Jam kerja normal Cuti tahunan, waktu istirahat mingguan dan harian Penyediaan makanan dan tempat tinggal Masa percobaan, bila ada Pengaturan pemulangan (repatriation) Ketentuan dan kondisi penghentian hubungan kerja dan periode peringatan 11

K189 R201 : KONTRAK KERJA (3/3) UU Tenaga Kerja perlu menjamin formalisasi hubungan kerja antara PRT dan pemberi kerja melalui: Kontrak tertulis yang memuat ketentuan-ketentuan dan kondisi-kondisi kerja bilamana keharusan kontrak tertulis belum ada, maka UU Tenaga Kerja harus menjelaskan hak-hak yang akan didapatkan PRT berikut kewajibankewajiban pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan kerja 12

K189 R201 : WAKTU KERJA Sesuai dengan standar ILO, regulasi harus mengatur: Jam kerja normal (hari atau jam kerja maksimal dimana PRT bekerja, selebihnya standar lembur (overtime) diperlakukan Jam lembur yang diperbolehkan (dan pengupahannya) Periode istirahat harian dan libur mingguan (libur mingguan minimal 24 jam penuh/bukan akumulasi jam) Kerja malam (butuh persetujuan pekerja, batasan-batasan kerja juga perlu diatur) Periode stand-by atau on-call (apa yang dihitung sebagai standby, urgensi dari pekerjaan, persetujuan tertulis, pengupahan) Cuti tahunan, hari libur nasional, cuti sakit, cuti melahirkan, cuti karena ada tanggung jawab keluarga (pembayaran social insurance, non-diskriminasi) 13

K189 R201 : KONDISI KERJA PRT yang tinggal di dalam, standar tempat tinggal perlu diatur untuk mempromosikan kerja layak dan mencegah kerja paksa: Kondisi lingkungan tinggal (bersih dan higenis, aman dan ada privasi) Privasi pekerja Makanan (kuantitas dan kualitas) ( termasuk sarapan, makan siang dan makan malam minimal sesuai dengan kebiasaan keluarga tempat bekerja, atau membayarkan tunjangan makanan yang memadai) Akses terhadap alat komunikasi Kebebasan meninggalkan tempat tinggal di luar jam kerja Hak menyimpan kartu identitas dan perjalanan bagi PRT 14

K189 R201 : PENGUPAHAN Upah minimum (tercakup dalam upah minimum nasional yang berlaku umum atau upah sektoral atau jenis pekerjaan tertentu) Tingkat upah harus didasarkan pada jumlah jam kerja Tidak ada diskriminasi gender upah yang sama bagi laki-laki dan perempuan Standar perlindungan upah: Upah dibayarkan secara pantas kepada PRT (dinyatakan secara tertulis, interval pembayaran, metode dan tempat pembayaran, dan pemotongan-pemotongan yang disetujui oleh kedua belah pihak) Tunjangan natura yang diperbolehkan dan dilarang (hanya untuk kompensasi di atas upah munimum, makanan dan tempat tinggal adl. hak yang didapatkan selain gaji) Pelarangan pemotongan tertentu (peralatan kerja, makanan, tempat tinggal, alasan-alasan disiplin, biaya untuk agen penyalur) 15

PRT: Perlindungan Hukum Apa gunanya perlindungan hukum? PRT melakukan di ranah private yang rentan (tidak ada kontrol sosial) Posisi pekerja dalam menegosiasikan nilai yang adil atas pekerjaannya sangat rendah Pekerjaan PRT biasanya tidak diakui sebagai pekerjaan (tetapi sebagai layanan kerumahtanggaan, kontribusi keluarga dst) Sebagian besar dilakukan oleh perempuan, dimana secara umum mengalami undervaluasi dalam menjalankan pekerjaan Seringkali dilakukan oleh pekerja migran 16

ULASAN INDIKATIF PER TOPIK C.189 Ayat Promosi dan perlindungan hak 3 Kebebasan berserikat, hak atas kesepatan kerja bersama 3 2 Non-diskriminasi 3, 11 3 Kerja paksa 3 26(2) Pekerja anak 3, 4 5 Perlindungan dari pelanggaran, pelecehan dan kekerasan 5 7 Ketentuan kerja yang adil, kondisi kerja dan hidup yang layak 6 17 Privasi 6, 17(3) 3(a), 17(a) Informasi mengenai ketentuan dan syarat kerja, kontrak tertulis 7 6 R.201 Paragraf Waktu kerja 10 8, 9, 10, 11, 12, 13 Pengupahan 11, 12 14, 15, 16, 20(3) Kesehatan dan keselamatan kerja 13 4, 19 Jaminan social 14 20, 26(2) Perlindungan bagi kelompok-kelompok tertentu Pekerja rumah tangga anak 4 5 Pekerja yang tinggal di dalam (live-in) 6, 9 17, 18 Pekerja migran 8, 15 20(2), 21, 22, 23, 26(1) Agen ketenagakerjaan swasta 15 23, 26(2) Kepatuhan dan penegakan 16, 17 7, 19(b), 21, 24 Kerjasama dan kolaborasi internasional 8(3), 15(c) 20(2), 26 and (d) Penerapan ketentuan-ketentuan 18 Konsultasi dengan organisasi-organisasi pengusaha dan pekerja 2(2), 13(3), 6(3), 8(2), 19, 22, 25 14(2), 15(2),18 Data statistic 25(2), 26(2) Pengembangan profesio 25(1) Keseimbangan pekerjaan-kehidupan, tanggung jawab kerja dan keluarga 25(1) Personel diplomatik 26(4)

K189 : PERKEMBANGAN RATIFIKASI DAN IMPLEMENTASI Sampai 20 Juni 2013 Konvensi 189 sudah diratifikasi oleh 8 (delapan) Negara: Bolivia, Italia, Mauritius, Nicaragua, Paraguay, Filipina, Uruguay, dan Afrika Selatan Upaya ratifikasi sedang berjalan di Negara-Negara seperti Belgia, Brazil, Costa Rica, Jerman, Irlandia, Portugal, Prancis, dst. Undang-undang/kebijakan mengenai PRT diadopsi sejak 2011 oleh banyak negara dan kawasan mis.: Zambia, Filipina, Spanyol, Singapura, Vietnam, Thailand, Bahrain, Chili, Brazil. Proses RUU Perlindungan PRT sedang dibahas parlemen. Ratifikasi K189 perlu terus didorong. 18

Terima Kasih 19