III. METODE PENELITIAN. sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI SMA NEGERI DAN SWASTA KABUPATEN PRINGSEWU. (Artikel Ilmiah) Oleh NUR HAYATI

BAB III METODE PENELITIAN. AMANU, yang berstatus terakreditasi A terletak di Jl. Kol. Sugiono No

III. METODOLOGI PENELITIAN. pelaksanaan kuliah kerja nyata dan program pengalaman lapangan di Lampung

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini ialah metode penelitian korelasi. Seperti yang

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB III METODE PENELITIAN

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung yaitu di Fakultas Keguruan. Dan Ilmu Pendidikan tahun ajaran 2009/2010.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah pengaruh

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3)

2010), Cet. 16, hlm. 23. hlm Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: CV. ALFABETA,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif ( descriptive research).

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Syaodih Sukmadinata (2009: 72) menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif

III. Metodologi Penelitian. XI IPS SMA Negeri 01 Seputih Raman Tahun Pelajaran 2010/2011. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. korelasional yaitu jenis penelitian yang menghubungkan satu variabel dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Moh. Nazir (2009: 54) Metode deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode deskriptif dalam penilitian ini bertujuan untuk memberi menggambarkan secara sistematis keadaan atau fenomena yang ada. Dengan menggunakan metode deskriptif ini diharapkan permasalahan dari penelitian ini yang dikemukakan dapat terjawab dengan analis berdasarkan data yang terkumpul. Sasaran penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Swasta di Kabupaten Pringsewu. B. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010: 173). Kemudian menurut Sugiyono (2010: 117) populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan pendapat tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah

21 seluruh guru geografi yang mengajar pada SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pringsewu tahun 2014, yaitu sebanyak 25 orang guru pada SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pringsewu tahun 2014 yang terdiri dari 16 orang guru geografi yang mengajar pada SMA Negeri dan 9 orang guru geografi yang mengajar pada SMA Swasta di Kabupaten Pringsewu Tahun 2014. Pada Penelitian ini tidak ada sampel, karena seluruh populasi dijadikan sampel sehingga merupakan penelitian populasi. C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010: 161). Berdasarkan pendapat tersebut, variabel dalam penelitian ini adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar seorang pendidik (guru) untuk menguasai materi pembelajaran, mempunyai keahlian dan keterampilan praktik agar dapat membimbing peserta didik (siswa) untuk memahami materi yang diajarkan serta memenuhi standar nilai yang ditetapkan. 2. Definisi Operasional Masri Singarimbun (2006: 46) menyatakan definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur sautu variabel. Dengan kata lain definisi opersional adalah semacam petunjuk pelaksana bagaimana cara mengukur suatu variabel. Definisi operasional adalah suatu

informasi ilmiah yang amat membantu penelitian lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. 22 Variabel kompetensi profesional dalam penelitian ini terdapat 5 indikator yaitu penguasaan materi, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar, pengembangan materi, pengembangan profesional berkelanjutan, dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Definisi Indikator variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Penguasaan Materi Penguasaan materi dalam penelitian ini adalah kemampuan guru dalam penguasaan materi yang akan diajarkan secara mendalam merupakan hal yang sangat diharapkan. Guru merupakan pemuas dahaga keingintahuan para peserta didik, sehingga diharapkan guru dapat memberikan informasi yang seluas-luasnya dan mendalam dalam penguasaan materi keilmuan mata pelajaran yang diembannya. Untuk memperoleh data tentang penguasaan materi dengan mata pelajaran yang diampu bagi guru geografi Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta Kabupaten Pringsewu digunakan soal tes yang dijawab oleh responden. Soal tes yang diberikan pada setiap responden pada indikator penguasaan materi sebanyak 23 soal pilihan jamak yang mempunyai 5 pilihan jawaban yaitu a, b, c, d, dan e. Untuk penilaian atau skoring soal tes yang telah dijawab oleh responden digunakan rumus penskoran ada koreksi jawaban menurut Endang Poerwanti dkk (2008: 6-4) yaitu sebagai berikut:

23 Skor = *( ) + B = banyaknya butir soal yang dijawab benar S = banyaknya butir soal yang dijawab salah P = banyaknya pilihan jawaban tiap butir N = banyaknya butir soal Butir soal yang tidak dijawab diberi nilai 0 Langkah berikutnya menggolongkan tingkat penguasaan materi menurut kategori: sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Rumus interval yang digunakan untuk menentukan kategori menurut Suharsimi Arikunto (2010: 271) menggunakan rumus strurgess sebagai berikut. I = R K I R K = Interval = Range/Rentang = Kategori b. Pengembangan Profesional Berkelanjutan Mengembangkan profesional berkelanjutan dalam penelitian ini adalah kemampuan seorang pendidik atau guru dalam menyesaikan ilmu dan teknologi terbaru, kemampuan seorang pendidik atau guru dalam menerima perubahan-

24 perubahan dan inovasi-inovasi baru dalam praktik pembelajaran. Untuk memperoleh data tentang pengembangan profesional berkelanjutan dengan mata pelajaran yang di ampu bagi guru geografi Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta Kabupaten Pringsewu digunakan soal tes yang dijawab oleh responden. Soal tes yang diberikan pada setiap responden pada indikator penguasaan materi sebanyak 4 soal pilihan jamak yang mempunyai 5 pilihan jawaban yaitu a, b, c, d, dan e. Untuk penilaian atau skoring soal tes yang telah dijawab oleh responden digunakan rumus penskoran ada koreksi jawaban menurut Endang Poerwanti yaitu sebagai berikut: Skor = *( ) + B = banyaknya butir soal yang dijawab benar S = banyaknya butir soal yang dijawab salah P = banyaknya pilihan jawaban tiap butir N = banyaknya butir soal Butir soal yang tidak dijawab diberi nilai 0 Langkah berikutnya menggolongkan tingkat pengembangan profesional berkelanjutan menurut kategori: sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Rumus interval yang digunakan untuk menentukan kategori menurut Suharsimi Arikunto (2010: 271) menggunakan rumus strurgess sebagai berikut.

25 I = R K I R K = Interval = Range/Rentang = Kategori c. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam penelitian ini adalah kemampuan seorang pendidik atau guru dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri atau berkomunikasi dengan kolega atau sejawat. Untuk memperoleh data tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dengan mata pelajaran yang diampu bagi guru geografi Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta Kabupaten Pringsewu digunakan soal tes yang dijawab oleh responden. Soal tes yang diberikan pada setiap responden pada indikator penguasaan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebanyak 3 soal pilihan jamak yang mempunyai 5 pilihan jawaban yaitu a, b, c, d, dan e. Untuk penilaian atau skoring soal tes yang telah dijawab oleh responden digunakan rumus penskoran ada koreksi jawaban menurut Endang Poerwanti yaitu sebagai berikut: Skor = *( ) +

26 B = banyaknya butir soal yang dijawab benar S = banyaknya butir soal yang dijawab salah P = banyaknya pilihan jawaban tiap butir N = banyaknya butir soal Butir soal yang tidak dijawab diberi nilai 0 Langkah berikutnya menggolongkan tingkat pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi menurut kategori: sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Rumus interval yang digunakan untuk menentukan kategori menurut Suharsimi Arikunto (2010: 271) menggunakan rumus strurgess sebagai berikut. I = R K I R K = Interval = Range/Rentang = Kategori d. Penguasaan Standar Kompetensi/Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar Penguasaan standar kompetensi/kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam penelitian ini adalah penguasaan guru untuk mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Melalui penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar ini guru dapat menjabarkan, menganalisis, dan mengembangkan

27 indikator-indikator pencapaian yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah serta kebutuhan dan karakteristik siswa atau peserta didik. Untuk memperoleh data tentang penguasaan standar kompetensi/kompetensi inti dan kompetensi dasar dengan mata pelajaran yang di ampu bagi guru geografi Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta Kabupaten Pringsewu digunakan dengan cara observasi pada setiap silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap responden. Observasi penguasaan standar kompetensi/kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dilakukan kepada responden dengan cara observasi dengan ceklis, ceklis yang tersedia pada observasi penguasaan standar kompetensi/ kompetensi inti dan kompetensi dasar ada YA dan TIDAK, dengan menggunakan skala Guttman menurut Sugiyono (2014: 140 ) YA diberikan nilai 1 dan TIDAK diberikan nilai O. e. Pengembangan Materi Pelajaran Pengembangan materi pelajaran geografi dalam penelitian ini adalah kemampuan guru dalam mengembangkan materi pelajaran yang akan dipelajari oleh siswa sehingga bagi siswa pelajaran tersebut menjadi lebih bermakna. Melalui pengembangan materi pelajaran ini guru dapat mengembangkan materinya secara kreatif (asalkan tidak menyimpang dari konsep keilmuan). Untuk memperoleh data tentang pengembangan materi pelajaran dengan mata pelajaran yang diampu bagi guru geografi Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta Kabupaten Pringsewu digunakan dengan cara observasi pada setiap bahan ajar dan bahan ajar tambahan setiap responden. Observasi pengembangan materi pelajaran yang dilakukan kepada responden dengan cara observasi dengan cheklist, cheklist yang

28 tersedia pada observasi penguasaan standar pengembangan materi pelajaran ada YA dan TIDAK, dengan menggunakan skala Guttman menurut Sugiyono (2014: 140 ) YA diberikan nilai 1 dan TIDAK diberikan nilai O.

29 Kisi-kisi Instrumen Tes Analisis Kompetensi Profesional Guru Geografi pada SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pringsewu Tahun 2014 No. Indikator Kompetensi Profesional Sub Indikator 1. Penguasaan Materi Membedakan struktur keilmuan geografi Item (Kisi-kisi) 1) Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi 2) Memahami sejarah pembentukan bumi 3) Menganalisis unsurunsur geosfer 4) Memahami sumber daya alam 5) Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup 6) Mempraktikan keterampilan dasar peta dan pemetaan 7) Memahami pemanfaatan citra pengindaraan jauh dan SIG 8) Menganalisis wilayah dan perwilayahan No Soal 1, 2, 3 & 4 5 & 6 7, 8, 9, 10, 11, & 12 13, 14, & 15 16 & 17 18 & 19 20 21, 22, & 23

30 2. Pengembangan Profesional Berkelanjutan Memanfaatkan hasil refleksi dan melakukan penelitian PTK dalam rangka peningkatan keprofesionala n. 1) Memanfaatkan hasil refleksi dan melakukan penelitian PTK dalam rangka peningkatan keprofesionalan. 2) Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan 24 & 25 26 & 27 3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pengembangan diri 1) Kemampuan dalam pemanfaatan TIK dalam pengembangan diri 28, 29, & 30 Kisi-kisi instrumen tes didasarkan dari kisi-kisi uji kompetensi 2014 mata pelajaran geografi yang didapati dari Dr. Abdurrahman, M.Si. selaku Kepala Penjamin Mutu di FKIP Unila Tahun 2014.

31 Kisi-kisi Instrumen Observasi Analisis Kompetensi Profesional Guru Geografi pada SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pringsewu Tahun 2014 Indikator No. Kompetensi Profesional 1. Menguasai Standar Kompetensi/ Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 2. Pengembangan Materi Sub Indikator Pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajran Penyesuaian perkembangan ilmu praktik profesionalisme mengajar Item (Kisi-kisi) 1) Menjabarkan indikatorindikator pencapaian 2) Kemampuan dalam menganalisis indikatorindikator pencapaian yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah serta kebutuhan dan karakteristik siswa. 1) Membuat materi pelajaran menjadi lebih bermakna 2) Membuat materi pembelajaran dapat dihayati dan diamalkan No 1, 2 & 3 4,5,6 & 7 8,9,10, & 11 11, 12, 13, & 14 3) Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai materi pembelajaran 15

32 Kisi-kisi instrumen Observasi didasarkan dari teori Marselus R Payong ( 2011: 46) dalam bukunya Sertifikasi Profesi Guru ( Konsep Dasar, Problematika, Implementasinya). D. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Tes Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Suharsimi Arikumto, 2010: 53). Teknik ini digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan data tentang kompetensi profesional guru geografi yang berkaitan dengan penguasaan materi, pengembangan keprofesionalan berkelanjutan, dan pemanfaatan tekonologi infomasi dan komunikasi. 2. Teknik Observasi Teknik Observasi adalah pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004: 104). Teknik ini digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan data tentang kompetensi profesional guru geografi yang berkaitan dengan penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar dan pengembangan materi.

33 3. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2010: 74). Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder guru atau sekolah dari suatu instansi atau lembaga yang berhubungan dengan penelitian ini. E. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2010: 211). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Validitas dalam penelitian ini akan di hitung dengan menggunakan rumus product moment yaitu sebagai berikut. = ( ) ( )( ) {( ) ( ) } * ( ) + = Koofisien Korelasi XY X Y N = Variabel Bebas = Variabel Terikat = Jumlah sampel yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2010: 215)

34 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2010: 221). Untuk membuktikan kebenaran alat pengumpulan data maka akan diadakan uji coba kuesioner test, reabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk dipergunakan sabagai alat pengumpul data. Untuk reliabilitas kuesioner diadakan uji coba ditempuh dengan menggunakan rumus Alpha, sebagai berikut. = ( ) ( 1 - ) = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir = varians total (Suharsimi Arikunto, 2010: 239) Untuk mengetahui kriteria reliabilitas alat ukur tersebut maka indeks reliabilitas, sebagai berikut: Antara 0,800 1,00 Antara 0,600 0,800 Antara 0,400 0,600 Antara 0,200 0,400 : Tinggi : Cukup : Agak Rendah : Rendah

35 Antara 0,000 0,200 : Sangat Rendah ( Tidak berkorelasi) ( Suharsimi Arikunto, 2010: 319) F. Teknik Analisis Data Dari data yang diperoleh melalui skor Tes dan Observasi, untuk mengetahui kriteria sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang serta frekuensi yang diperoleh digunakan rumus Sturge, yaitu sebagai berikut. k = 1 + 3,3 log n n k = jumlah pengamatan = jumlah interval kelas (Moh Nazir, 2009: 379) Untuk mengetahui rentang (range) dapat dicari sebagai dengan rumus berikut. R = X 1 X 2 R X 1 X 2 = rentang yang dicari = nilai tertinggi dalam distribusi = nilai terendah dalam distribusi Dengan menggunakan rumus range dan besar interval kelas, jumlah interval kelas dapat dicari sebagai berikut. k = R i

36 i = R k k i R = jumlah interval kelas = besar interval kelas = range (Moh. Nazir, 2009: 380) Kemudian untuk mengetahui tingkat presentase yang digunakan rumus sebagai berikut: P = x 100% Dengan Keterangan : P F N : presentase : jumlah jawaban yang diperoleh : jumlah responden (Moh. Nazir, 2009: 203) Untuk menafsirkan banyaknya presentase yang diperoleh digunakan kriteria sebagai berikut: 0% - 20% = Sangat Kurang 21% - 40% = Kurang 41% - 60% = Cukup 61% - 80% = Baik 81% - 100% = Sangat baik (Riduwan, 2007: 14)