BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Identifikasi dan perencanaan pengembangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. Pendahuluan. Kepariwisataan yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

agrowisata ini juga terdapat pada penelitian Ernaldi (2010), Zunia (2012), Machrodji (2004), dan Masang (2006). Masang (2006) yang dikutip dari

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Wisata Agro

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Sukamanis Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AGRO PAGILARAN BATANG JAWA TENGAH Dengan Tema Ekowisata

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan adat istiadatnya inilah yang menjadi kekayaan Bangsa Indonesia, dan suku Karo

BAB I PENDAHULUAN. unggulan di Indonesia yang akan dipromosikan secara besar-besaran di tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kegiatan wisata bukan lagi menjadi sesuatu yang tergolong barang

BAB I PENDAHULUAN. kepada pengembangan sektor jasa dan industri, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu konsep wisata yang bertemakan budaya di Indonesia. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kepariwisataan di Indonesia senantiasa membutuhkan

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik wisata tersebut berada mendapat pemasukan dan pendapatan.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey merupakan salah satu kawasan wisata yang terdapat di kabupaten

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. daya hayati tropis yang tidak hanya sangat beragam tetapi juga unik. Keragaman

I. PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia disebut sebagai negara agraris karena memiliki area pertanian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

2015 ANALISIS POTENSI EKONOMI KREATIF BERBASIS EKOWISATA DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mengandalkan sektor pariwisata untuk membantu pertumbuhan ekonomi.

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. wisata alam tersebar di laut, pantai, hutan dan gunung, dimana dapat

BAB I PENDAHULUAN. subur, dan mendapat julukan sebagai Negara Agraris membuat beberapa. memiliki prospek yang menjanjikan dan menguntungkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN. 1. Arkeologi : adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya alam

STUDI PROSPEK PENGEMBANGAN EKOWISATA PADA KAWASAN SEKITAR KARS GOMBONG SELATAN DALAM MENDUKUNG KEBERLANJUTAN WILAYAH TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan kondisi tanah dan iklim yang beragam, sehingga keadaan

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masyarakat Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu taman

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

I. PENDAHULUAN. mereposisikan ekonominya dari brand-based economy, yaitu perekonomian

I. PENDAHULUAN. Tatanan lingkungan, sebenarnya merupakan bentuk interaksi antara manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAWASAN AGROWISATA DI KOPENG

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Hutan Register 19 semula ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN km dan ekosistem terumbu karang seluas kurang lebih km 2 (Moosa et al

MENYIMAK PERANAN PARIWISATA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki tanah air yang kaya dengan sumber daya alam dan

I. PENDAHULUAN. negara Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

Ekowisata Di Kawasan Hutan Mangrove Tritih Cilacap

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengembangan Potensi Kawasan Pariwisata. berkesinambungan untuk melakukan matching dan adjustment yang terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. itu merupakan suatu anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Menurut UU RI No.

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa Negara, diharapkan. pekerjaan baru juga untuk mengurangi pengangguran.

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kuningan berada di provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan memiliki prospek baik, potensi hutan alam yang menarik. memiliki potensi yang baik apabila digarap dan sungguh-sungguh

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi penting dan strategis di masa depan. Identifikasi dan perencanaan pengembangan industri pariwisata perlu dilakukan secara lebih rinci dan matang. Pengembangan industri pariwisata ini diharapkan juga mampu menunjang upaya-upaya pelestarian alam, kekayaan hayati dan kekayaan budaya bangsa. Pengembangan agrowisata merupakan salah satu alternatif yang diharapkan mampu mendorong baik potensi ekonomi daerah maupun upaya-upaya pelestarian kekayaan alam, kekayaan hayati dan kekayaan budaya tersebut. Pemanfaatan potensi sumber daya alam sering kali tidak dilakukan secara optimal dan cenderung hanya ingin mengambil keuntunganya saja tanpa memperdulikan dampak yang akan terjadi. Kecenderungan ini perlu segera dibenahi salah satunya melalui pengembangan industri pariwisata dengan menata kembali berbagai potensi dan kekayaan alam dan hayati berbasis pada pengembangan kawasan secara terpadu. Potensi wisata alam, baik alami maupun buatan, belum dikembangkan secara baik. Banyak potensi alam yang belum tergarap secara optimal. Pengembangan kawasan wisata alam dan agro mampu memberikan kontribusi pada pendapatan asli daerah, membuka peluang usaha dan kesempatan kerja serta sekaligus berfungsi menjaga dan melestarikan kekayaaan alam dan hayati. Apalagi kebutuhan pasar agro wisata dan alam cukup besar dan 1

2 menunjukkan peningkatan di seluruh dunia. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan WTO (World Tourism Organization) Sekitar 52% aset wisata Indonesia sebenarnya berupa sumber daya alam. Australia memiliki 55% aset wisata yang juga merupakan jenis wisata alam. Tercatat lebih dari 29 juta penduduk Amerika melakukan sejumlah 310 juta perjalanan yang dimotivasi oleh wisata alam. Sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber daya alam berlimpah, pengembangan industri agrowisata seharusnya memegang peranan penting di masa depan. Pengembangan industri ini akan berdampak sangat luas dan signifikan dalam pengembangan ekonomi dan upaya-upaya pelestarian sumber daya alam dan lingkungan. Melalui perencanaan dan pengembangan yang tepat, agrowisata dapat menjadi salah satu sektor penting dalam ekonomi daerah. Upaya pengembangan agro wisata pedesaan yang memanfaatkan potensi pertanian, dan melibatkan masyarakat pedesaan, dapat berfungsi sebagai pemberdayaan masyarakat selaras dengan pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata (community based tourism). Pemberdayaan masyarakat dimaksud adalah agro wisata yang dapat mengikutsertakan peran dan aspirasi masyarakat pedesaan selaras dengan pendayagunaan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimilikinya. Persoalannya adalah bagaimana masyarakat pedesaan dibina secara berkesinambungan, agar potensi-potensi yang dimiliki daerah digali secara optimal, sehingga dapat memberikan hasil maksimal bagi petani, masyarakat desa, pengusaha dan menjadi sumber pendapatan yang dapat diandalkan.

3 Sukabumi merupakan wilayah Kabupaten yang berada di selatan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, Bandung. Sukabumi memiliki wilayah terluas di Provinsi Jawa Barat (412.799,54 Ha) dengan aktivitas sebagian besar penduduknya adalah bertani. Hal ini dilakukan dengan pemanfaatan 47 % lahan pertanian. Sebagian nya lagi adalah hutan yang mencapai 32 % dan sisanya sebanyak 21 % lahan dimanfaatkan pada sektor jasa, diataranya adalah pariwisata, sehingga kegiatan pariwisata di Kabupaten sukabumi sangat berkembang. Hal ini tidak terlepas dari kondisi alam yang sangat mendukung, diantaranya pegunungan dan perbukitan di sebelah utaranya dan kawasan pantai di sebelah selatannya. Di Kabupaten Sukabumi bagian utara terdapat sebuah kecamatan yang di sebut Kadudampit. Kecamatan Kadudampit memiliki potensi wisata yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi kawasan pariwisata, salah satunya adalah untuk dikembangkan dan dijadikan kawasan agro wisata. Objek yang akan diteliti adalah Desa Sukamanis Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi. Desa Sukamanis merupakan salah satu wilayah yang terdapat di kecamantan kadudampit yang memilki potensi untuk pengembangan pariwisata, yang berbasiskan pada potensi-potensi dan segala keunikan yang dimiliki objek tersebut. Hamparan areal perkebunan yang menyejukan mata, udara yang segar dan suasana yang masih begitu alami. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, luas Desa Sukamanis adalah 719.400 Ha, Desa ini memilki banyak potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata. Adapun potensi-potensinya antara lain :

4 1. Memiliki iklim yang sejuk, terletak di kaki gunung Gede Pengrango 2. Memiliki hutan lindung dengan luas 264.000 Ha dan masih terjaga kelestariannya 3. Budaya tradisi masyarakat pertanian yang masih kental. Perpaduan antara keindahan alam, kehidupan masyarakat pedesaan dan potensi pertanian, apabila ditata secara baik dan ditangani secara serius dapat mengembangkan daya tarik wisata bagi satu daerah tujuan wisata. Agro wisata yang menghadirkan aneka tanaman dapat memberikan manfaat dalam perbaikan kualitas iklim mikro, menjaga siklus hidrologi, mengurangi erosi, melestarikan lingkungan, memberikan desain lingkungan yang estetis apabila dikelola dan dirancang dengan baik. Dengan berkembangnya agro wisata di satu daerah tujuan wisata akan memberikan manfaat untuk peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah. Dengan kata lain bahwa fungsi pariwisata dapat dilakukan dengan fungsi budi daya pertanian dan pemukiman pedesaan dan sekaligus fungsi konservasi. Pasar utama dari pengembangan agro wisata adalah masyarakat perkotaan yang mulai jenuh dan bosan dengan pola hidup keseharian mereka yang selalu berkutat dengan kesibukan, keramaian, kebisingan kota, dan mereka sangat merindukan suasana dan ketenangan seperti pada daerah pedesaan, dan akhirnya mereka memilih alternatif untuk melakukan wisata yang berbasis alam atau dengan istilah Back To Nature seperti berwisata ke objek agro wisata.

5 Pengembangan industri pariwisata khususnya agro wisata memerlukan kreativitas dan inovasi, kerjasama dan k oordinasi serta promosi dan pemasaran yang baik. Pengembangan agrowisata berbasis kawasan berarti juga adanya keterlibatan unsur-unsur wilayah dan masyarakat secara intensif. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, di Desa Sukamanis banyak terdapat lahan yang memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi sebuah kawasan agro wisata. Namun, lahan-lahan tersebut nampak tidak terawat karena tidak adanya orang atau kelompok yang mengelola lahan tersebut. Agar semua potensi yang dimiliki Desa Sukamanis terkelola munculah ide dari penulis untuk melakukan penelitian dengan judul STRATEGI PENGEMBANGAN AGRO WISATA TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI KECAMATAN KADUDAMPIT KABUPATEN SUKABUMI. B. Rumusan Masalah Ada beberapa permasalahan yang terdapat didalam penelitian ini yang dapat dibahas dan dianalisis diantaranya : 1. Pola pengembangan apa yang sesuai untuk pengembangan kawasan agrowisata di Kecamatan Kadudampit? 2. Bagaimana pendapatan masyarakat di Desa Sukamanis setelah ada kawasan Agro wisata?

6 C. Pembatasan Masalah Masalah-masalah yang akan diteliti hanya dibatasi pada ruang lingkup peran serta masyarakat dan pendapatan masyarakat di Desa Sukamanis sebagai kawasan agro wisata. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah : 1. Mengidentifikasi pola pengembangan apa yang sesuai untuk pengembangan agro wisata di Kecamatan Kadudampit. 2. Mengidentifikasi pendapatan masyarakat yang ada di Desa Sukamanis. E. Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan Pemerintah kabupaten sukabumi dalam pengembangan Agro wisata. 2. Sebagai media untuk menambah wawasan masyarakat, pengusaha dan pemerintah terhadap berbagai corak dan bentuk agro wisata. 3. Dengan penelitian ini diharapkan muncul pengaruh yang baik bagi masyarakat seperti : Munculnya lapangan kerja baru yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Sukamanis.

7 F. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif kuantitatif berusaha menjelaskan fenomena yang ada dan diakhiri dengan sebuah analisis dan penarikan kesimpulan. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Usman Rianse : 2008 : 26). Penelitian ini dilakukan di Desa Sukamanis Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi. Objek penelitian ini berjarak kurang lebih 10 Km dari pusat kota Sukabumi, atau dapat ditempuh 15 menit perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Penelitian ini dilakukan pda bulan april tahun 2009. G. Kerangka Pemikiran Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Sugiyono, 2006:67). Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti (Sugiyono, 2006:68).

8 Kerangka Pemikiran Kecamatan Kadudampi Identifikasi Potensi Faktor Kendala Kondisi Ekonomi, Sosial, Budaya Masyarakat Internal Eskternal Analisis Strategi Pengembanga nngan Evaluasi Agro wisata Pendapatan Masyarakat Gambar 1.1 : Kerangka pemikiran Agro Wisata Desa Sukamanis Sumber : Hasil pengolahan data,2009

9 Berdasarkan kerangka pemikiran dihalaman 8, dapat dijelaskan bahwa untuk mengetahui strategi pengembangan agro wisata di Desa Sukamanis Kecamatan Kadudampit yaitu dengan cara : Mengidentifikasi potensi dan kendala yang dimiliki Desa Sukamanis baik internal maupun eksternal, yang terdiri dari aspek-aspek seperti kondisi fisik kawasan, kondisi ekonomi masyarakat, budaya masyarakat, dan kehidupan sosial masyarakat. Pengidentifikasian masalah tersebut dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Setelah hasil dari analisis tersebut maka akan diketahui potensi dan kendala yang di miliki objek tersebut, setelah itu bisa dimunculkan bagiaman strategi pengembangan agro wisata di Desa Sukamanis berdasarkan potensi dan kendala yang ada di Desa tersebut. Selanjutnya adalah tahap evaluasi, kemudian tercipta sebuah kawasan agro wisata yang diharapkan mampu meningkatkan peningkatan pendapatan bagi masyarakat di Desa Sukamanis.

10 H. Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang, pokok permasalahan, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, lokasi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Dalam bab ini menguraikan berbagai pengertian-pengertianan berbagai teori-teori yang relevan dan berhubungan dengan penelitian ini. Bab III Metodologi Penelitian Dalam bab ini mambahas mengenai penjabaran yang lebih rinci tentang metodologi penelitian. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam bab ini menguraikan tentang pembahasan dari hasil penelitian tersebut berdasarkan data-data yang telah didapatkan dari berbagai sumber. Bab V Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini menguraikan mengenai resume atau rangkuman dari penelitian yang berupa kesimpulan dan saran dari penulis mengenai strategi pengembangan agro wisata di Kadudampit Kabupaten Sukabumi.