BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode-metode Penilaian Investasi 3.1.1. Metode net present value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang relevan. Ada beberapa konsep untuk menghitung tingkat bunga yang dianggap relevan ini. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat ini menganggap keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu yang kita mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan. Perhatikan disini keterkaitan ini haya mempengaruhi tingkat bunga, bukan aliran kas. Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar dari pada nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga diterima. Sedangkan apabila lebih kecil (NPV negatif), proyek ditolak karena dinilai tidak menguntungkan. Secara sistematis (Sutojo S., 2000), dapat dirumuskan sebagai berikut : NPV= ( ) ( ) ( ) ( ) 20
Keterangan : NPV = net present value proyek yang dicari CF r Io = cash flow tahunan =suku bunga/discount factor yang dianggap relevan =jumlah total investasi 3.1.2 Metode internal rate of return (IRR) (Husnan dan Suwarsono., 1994) metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaanpenerimaan kas bersih di masa-masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari pada tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan. Sayangnya dalam perhitungan IRR ini terpaksa perlu dilakukan trial and error (terutama kalau aliran kasnya tidak sama dari tahun ketahun) dan interpolasi. Kecuali, tentu saja kalau kita menggunakan bantuan alat hitung elektronis yang shopisticated. Tingkat pengembalian atau Internal Rate of Return (IRR), dari suatu investasi atau suatu penggunaan dana dapat didefinisikan sebagai tingkat suku bunga yang akan menyebabkan nilai ekivalen ongkos/biaya sama dengan nilai ekivalen penerimaan, atau dengan perkataan lain pada tingkat suku bunga berapa nilai ekivalen penerimaan sama dengan nilai ekivalen ongkos. Dengan demikian perumusan nilai sekarang (present value) dan Nilai Tahunan (annual value) merupakan dasar bagi perhitungan IRR. Untuk mengetahui suatu investasi adalah menguntungkan atau tidak adalah dengan membandingkan tingkat pengembaliannya dengan MARR ( minimum atractive rate of return) / tingkat pengembalian terendah yang menarik. (Biasanya adalah tingkat suku bunga deposito).
Jika IRR > MARR maka investasi tersebut adalah menguntungkan, karena tingkat pengembalian investasi tersebut lebih menarik dibandingkan dengan menyimpan uang (modal) di bank Jika IRR < MARR maka investasi tersebut tidak menguntungkan, karena lebih baik menyimpan uang (modal) di bank dibandingkan melakukan investasi. Menghitung IRR pada dasarnya adalah menentukan sedemikian pada tingkat suku bunga berapa sehingga persamaan berikut berlaku NSB = 0 NS Penerimaan NS ongkos = 0 NTB = 0 NT Penerimaan NT Ongkos = 0 3.1.3 Metode payback priod (PP) Periode pengembalian atau Payback Period dari suatu proyek dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan agar jumlah penerimaan sama dengan jumlah biaya investasi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya APP sering digunakan oleh karena mudah penggunaannya dan mudah dimengerti, terutama oleh pihak yang
tidak akrab dengan konseps ekivalensi. Tetapi perlu hati-hati menggunakan metode ini karena terdapat beberapa kelemahan yang nyata, yaitu: Tidak didasarkan konsep nilai waktu dari uang Semua konsekuensi ekonomi setelah periode pengembalian tidak diperhitungkan atau diabaikan Oleh karena itu APP hanya merupakan pendekatan saja, bukan suatu perhitungan yang pasti Akibat kesimpulan dari APP ini dapat saja salah Dalam Analisis Periode Pengembalian, kriteria yang digunakan untuk menilai altematif terbaik adalah periode pengembalian yang terpendek. Makin pendek periode pengembalian suatu proyek makin disukai. Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tetapi satuan waktu (tahun, bulan, hari dan sebagainya). Kalau periode payback ini lebih pendek dari pada yang diisyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek ditolak. Secara matematis, PP = (Io/CF) x satuan waktu Keterangan : Io CF = Investasi awal = Cash Flow tahunan 3.1.4 Metode rasio biaya manfaat (Benefit Cost Ratio(BCR) Metode BCR memberikan nilai perbandingan antara komponen manfaat terhadap komponen biaya. Jika BCR 1 maka investasi akan
menguntungkan/layak, sedangkan jika BCR<1 maka investasi tidak menguntungkan/layak. BCR adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi proyek-proyek pemerintah sebagai cara praktis untuk menaksir kemanfaatan proyek. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan horizon perencanaan yang panjang dan melihat dan menganalisis semua efek manfaat dan ongkos, BCR dilakukan dengan mengkuantifikasi manfaat dari suatu usulan proyek, bila perlu dalam bentuk satuan mata uang. Analisis BCR digunakan dengan menentukan terlebih dahulu dari sudut mana proyek tersebut akan ditinjau (identifikasi siapa yang menerima benefit dan siapa yang membayar cost) dasar kelayakan: rasio antara manfaat terhadap biaya yang dibutuhkannya lebih besar dari satu. Konvensi tanda yang digunakan dalam BCR Benefit = (+) advantages, receipts, savings ( ) disadvantages, disbursements, losses Costs = (+) disbursements, losses ( ) savings, receipts Sehingga dapat di rumuskan dengan: BC i Benefit ekuivalen Ongkos ekuivalen Atau dengan persamaan: BC i B I C Atau BC i B C I
3.2. Analisis Sensitivitas (Punjawan I Nyoman., 2004) menerangkan karena nilai-nilai parameter dalam studi kelayakan biasanya diestimasikan besarnya maka jelas nilai-nilai tersebut tidak akan bisa dilepaskan dari faktor kesalahan. Artinya, nilai-nilai parameter tersebut mungkin lebih besar atau lebih kecil dari estimasi yang diperoleh, atau berubah pada saat-saat tertentu. Perubahan-perubahan yang terjadi pada nilai-nilai parameter tentunya akan mengakibatkan perubahan-perubahan pula pada tingkat output atau hasil yang ditunjukkan oleh suatu alternatif investasi. Perubahan-perubahan tingkat outpot atau hasil ini memungkinkan keputusan akan berubah dari suatu alternatif kealternatif yang lainnya. Apabila berubahnya faktor-faktor atau parameter-parameter tadi akan mengakibatkan berubahnya suatu keputusan maka keputusan tersebut dikatakan sensitive terhadap perubahan nilai parameter-parameter atau faktor-faktor tersebut. Untuk mengetahui seberapa sensitive suatu keputusan terhadap perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya maka setiap pengambilan keputusan pada analisis kelayakan hendaknya disertai dengan analisis sensitivitas. Analisis ini akan menggambarkan sejauh mana suatu keputusan akan cukup kuat berhadapan dengan perubahan-perubahan faktor-faktor atau parameter-parameter yang mempengaruhi. Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah nilai parameter pada suatu saat untuk selanjutnya dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap ekseptabilitas suatu alternatif investasi. Parameter-parameter yang biasanya berubah dan perubahannya bisa mempengaruhi keputusan-keputusan dalam studi kelayakan adalah ongkos investasi, aliran kas, nila sisa, tingkat bunga, tingkat pajak, dan sebagainya
Mulai Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Studi Pustaka : - Pengertian studi kelayakan - Pengertian Investasi proyek - Manfaat investasi Metode penelitian : - Metode Net Present Value (NPV) - Metode internal rate of return (IRR) - Metode payback priod (PP) - Benefit Cost Ratio (BCR) Identifikasi Data Pengumpulan Data : Data Permintaan Data mesin yang ada sekarang Data mesin alternatif Pengolahan Data : Peramalan Permintaan Penghitungan kapasitas Mesin setelah Penambahan Penghitungan Metode Net Present Value (NPV) Metode internal rate of return (IRR) Metode payback priod (PP) Benefit Cost Ratio (BCR) Analisis Sensitivitas Analisa dan Evaluasi : - Ongkos investasi - Aliran kas - Nila sisa - Tingkat bunga - Tingkat pajak dan sebagainya. Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.1 Diagram Alir Laporan Penelitian